Anda di halaman 1dari 3

NITROGLISERIN Spray

1. PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)


a. Indikasi
Profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri. (7)
b. Dosis
- Spray (400 mcg) Dosis awal: 800 mcg, Dosis maksimal 1200mcg. (5)
- Sublingual, 0,3-1 mg, bila perlu diulang.
- Oral profilaksis angina, 2,6-2,8 mg 3 kali sehari atau 10 mg 2-3 kali sehari.
- Infus intravena, 10-200 mcg/menit. (7)
c. Aturan Pakai
- Ketika dada terasa nyeri, langkah pertama yaitu dengan beristirahat (duduk dan
menarik napas dalam-dalam) kadang-kadang bisa mengurangi nyeri dada, tapi jika nyeri
tidak hilang setelah 5 menit, semprotan NTG harus digunakan. Dua kali NTG harus
disemprotkan ke lidah atau bagian dalam pipi. Ketika terjadi gejala sakit kepala berarti
obat itu bekerja dan efeknya akan segera hilang. Jika nyeri dada tidak berkurang setelah
5 menit maka dua semprotan lagi harus digunakan. Jika ini tidak berhasil, harus
menghubungi pihak medis, karena gumpalan mungkin terbentuk di arteri yang
menyumpal jantung. Penting untuk membawa semprotan setiap saat, dan lebih baik
untuk memiliki dua atau tiga semprotan (di tempat kerja, di dalam mobil, dll.). (4)
- Cara Pemakaian:
1. Buka penutupnya dan pegang dengan posisi mulut inhaler dibawah dan bagian
kepala berada diatas (vertikal).
2. Bila spray baru pertama kali digunakan, lakukan priming dengan cara
menyemprotkan terlebih dahulu ke udara.
3. Semprotkan satu - dua semprotan di bawah lidah dan tutup mulut segera sesudahnya,
4. Duduk dan istirahatlah sampai rasa sakit mereda. (5)
b. Efek Samping
Sakit kepala berdenyut, Muka merah, Pusing, Hipotensi postural, Takikardi (dapat
terjadi bradikardi paradoksikal).
Injeksi. Efek samping yang khas setelah injeksi (terutama jika diberikan terlalu cepat)
meliputi hipotensi berat, mual dan muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot,
palpitasi, nyeri perut, sinkop; pemberian jangka panjang disertai dengan
methemoglobinemia. (7)
c. Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap nitrat; Hipotensi atau hipovolemia; Kardiopati obstruktif
hipertrofik, Stenosis aorta, Tamponade jantung, Perikarditis konstruktif, Stenosis mitral;
Anemia berat, Trauma kepala, Perdarahan otak glaukoma sudut sempit. (7)
d. Cara penyimpanan
Simpan pada suhu 25o C, Jauhkan dari cahaya, panas dan tempat yang lembab.
Penyimpanan singkat antara 15-30o C diizinkan. Jangan simpan di kamar mandi.
Jauhkan semua obat dari anak-anak dan hewan peliharaan. (6)

2. MONITORING
- Efek Samping yang umum terjadi adalah gejala hipotensi, pusing, dan sakit kepala.
Untuk masalah Sakit kepala, dianjurkan meminum paracetamol 1-2 tablet/ 4-6 jam
(maks. 8 tablet/hari) untuk meredakan sakit kepala. Jika sakit kepala berlanjut atau
menjadi parah, segera beritahu dokter Anda.
- Hipotensi. Untuk menghindari gejala hipotensi yang fatal seperti pingsan, Pasien harus
berada dalam posisi duduk atau telentang selama dan setelah penggunaan obat, dan
diperhatikan juga gejala-gejala hipotensi berat seperti mual, muntah, lemah, pucat, dan
berkeringat. Dan perlu pengawasan untuk tekanan darah pasien untuk mencegah
hipotensi akibat terapi. (3)
- Pasien yang diberi oksida nitrat inhalasi harus dipantau gejala Methaemoglobinaemia
(gangguan yang ditandai oleh adanya methemoglobin (metHb) yang lebih tinggi dari
tingkat normal dalam darah) dan oksigenasi. Kadar oksida nitrat (NTG) dan nitrogen
dioksida pada pasien juga harus dipantau. Pengobatan tidak boleh dihentikan tiba-tiba
karena dapat menyebabkan rebound hipertensi pulmonal dan penurunan oksigenasi. (2)
- Pemberian NO dosis tinggi terus menerus dapat menimbulkan methemoglobinemia,
sedangkan penghentian secara mendadak akan menimbulkan rebound hipertensi arteri
pulmonal. Rebound hipertensi arteri pulmonal dapat dicegah dengan pemberian
fosfodiesterase inhibitor, prostasiklin atau penghentian NO diikuti oleh pemberian terapi
separuh dosis. (1)
Pustaka

1. Göthberg S, Edberg KE, Tang SF, Michelsen S, Winberg P, Holmgren D, et al. Residual
pulmonary hypertension in children after treatment with inhaled nitric oxide: a follow-up
study regarding cardiopulmonary and neurological symptoms. Acta
Paediatr. 2000;89(12):1414–1419.

2. Sweetman, S. C. 2009. Martindale 36th Edition The Complete Drug Reference. London:
Pharmaceutical Press.

3. Anonim a. 2018. Nitroglycerin Disease Interaction. Dikutip dari:


https://www.drugs.com/disease-interactions/nitroglycerin.html#Hypotension

4. Dodds, L. J. 2010. Drug in Use : Clinical Studies for Pharmacits Fourth Edition. London:
Pharmaceutical Press.

5. Dihlon, S., and Raymond, R. 2009. Parmacy Case Studies. London: Pharmaceutical
Press.

6. Anonim b. 2018. Nitroglycerin spray - lingual, Nitrolingual. Dikutip dari:


https://www.medicinenet.com/nitroglycerin_lingual_spray/article.htm

7. BPOM. 2015. Nitrat. Available at http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-sistem-


kardiovaskuler-0/24-anti-angina/241-nitrat [Diakses pada tanggal 20 Februari 2018].

Anda mungkin juga menyukai