Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN, HOME CARE STROKE DAN


HOME INDUSTRI BROWNIES

BLOK COMMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM

(CHOP)

Oleh:

KELOMPOK 9

FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI KEDOKTERAN UMUM


UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2014
LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN, HOME CARE STROKE DAN


HOME INDUSTRI BROWNIES

BLOK COMMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM

(CHOP)

Disusun sebagai prasarat

Blok Commmunity Health Oriented Program (CHOP)

KELOMPOK 9

Ihda Fatahilah G. : 10310179 Eri Supriyadi : 11310123


Indriani Astuti : 10310191 Eta fitri Y. : 11310124
Elvira Mayasari D. : 11310117 Eva Anggraeni S. : 11310126
Endah Setiowati : 11310118 Eva Emi Suryani : 11310127
Endin Wahyudin F. : 11310119 Fadhil Ardianto : 11310128
Enrico Fermi H. : 11310120 Fadli Muhklisin : 11310129
Eriani Puspita Sari : 11310121 Faisal Maki Firdaus : 11310130
Erry Kusyaeri E. : 11310122 Fauzia Dwi Yanthi : 11310131

FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI KEDOKTERAN UMUM

UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2014
LEMBAR PENGESAHAN
Refarat kegiatan dengan judul : STROKE

KELOMPOK 9

1. Ihda Fatahilah G. 10310179


2. Indriani Astuti 10310191
3. Elvira Mayasari D. 11310117
4. Endah Setiowati 11310118
5. Endin Wahyudin F. 11310119
6. Enrico Fermi H. 11310120
7. Eriani Puspita S. 11310121
8. Erry Kusyaeri E. 11310122
9. Ery Supriyadi 11310123
10. Eta Fitri Yulandari 11310124
11. Eva Anggraeni S. 11310126
12. Eva Emi Suryani 11310127
13. Fadhil Ardianto 11310128
14. Fadli Mukhlisin 11310129
15. Faisal Maki Firdaus 11310130
16. Fauzia Dwi Yanthi 11310131

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

Bandar Lampung, Januari 2015

dr. Festi Ladyani


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

laporan kegiatan ini.

Kegiatan laporan ini merupakan salah satu mata kuliah CHOP yang wajib

diambil di Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati. Laporan kegiatan ini

disusun sebagai pelengkap kegiatan yang lebih kurang dilaksanakan 1 bulan di

masjid Al-Hikmah dan home industri Fadillah Brownies.

Dengan selesainya laporan kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak yang telah memberikan masukan - masukan pada penyusun. Untuk itu

penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dosen pembimbing

2. Pengurus masjid Al-Hikmah

3. Home industri Fadillah Brownies

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan

kegiatan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya

pengetahuan dan pengalaman penyusun. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat penyusun harapkan.

Terima kasih,

Lampung, Januari 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belekang

Stroke masih merupakan masalah kesehatan global di seluruh dunia.

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan

kanker dan juga mengakibatkan disabilitas jangka panjang.

Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak fokal maupun

global akut dengan tanda dan gejala sesuai bagian otak yang terkena tanpa

peringatan dan dapat sembuh secara sempurna atau sembuh dengan cacat atau

bahkan kematian akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan

ataupun non perdarahan.

Data WHO (World Health Organization) insidensi stroke di Dunia

tahun 2010 sebesar 660/100.000. Setiap tahunnya sebesar 795.000 orang

mengalami kejadian stroke. Lebih kurang 610.000 orang diantaranya

mengalami serangan pertama dan 185.000 orang merupakan stroke yang

baru.

Di seluruh dunia stroke merupakan penyakit yang terutama mengenai

populasi usia lanjut. Insidens pada usia 75-84 tahun sekitar 10 kali lipat dari

populasi berusia 55-64 tahun.

Studi epidemiologi ASNA (ASEAN Neurological Association) di 28

Rumah Sakit (RS) seluruh Indonesia tahun 2011 jumlah penderita stroke
sebesar 45 per 100.000 penduduk. Profile klinis stroke rata-rata usia 50 tahun

(range 18-95 tahun) dengan kasus pada pria lebih banyak dari pada wanita.

Data Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung tahun 2011 didapat

prevalensi jumlah penderita stroke sebanyak 5,72 per 1000 penduduk dan

meningkat ditahun 2012 menjadi 6,73 per 1000 penduduk.

Pasien paska stroke biasanya juga mengalami berbagai macam

dampak disfungsi tergantung dari daerah kerusakan sistem persarafan yang

dialaminya. Seperti disfungsi motorik, disfungsi sensorik, gangguan kognitif,

gangguan komunikasi dan kemampuan menelan serta gannguan eliminasi

urin dan fekal.

Penyebab terjadinya serangan stroke secara umum disebabkan oleh

dua jenis gangguan vaskuler, yaitu : iskemia (pasokan darah yang kurang)

atau hemoragik (bocornya darah dari pembuluh darah intra cranial). Selain itu

banyak faktor resiko yaang berhubungan dengan stroke antara lain hipertensi,

aneurisma pembuluh darah cerebral, kelainan jantung / penyakit jantung,

diabetes mellitus (DM), usia lanjut, polocitemia, peningkatan kolesterol (lipid

total), obesitas, perokok, seta kurang aktivitas fisik.

1.2 Tujuan Kegiatan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita stroke.


1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui faktor resiko terjadinya stroke yang terdapat pada

penderita di lapangan

2. Untuk mengetahui gejala klinis dari stroke yang terdapat pada penderita.

3. Untuk membandingkan antara teori tentang stroke dengan kejadian

stroke di lapangan.

4. Untuk memenuhi persyaratan Blok CHOP 2014/2015 Fakultas

Kedokteran Universitas Malahayati.

1.3 Manfaat Kegiatan

2. Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati prodi Kedokteran Umum dalam melakukan

anamnesis dan pemeriksaan fisik pada penderita stroke.

3. Sebagai sarana latihan untuk berkomunikasi langsung kepada

masyarakat.

4. Sebagai bahan referensi kepada peneliti selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian stroke

Pengertian stroke atau serangan otak adalah kondisi dimana abnormal

dari pembuluh darah otak, dikarenakan adanya perdarahan pada otak atau

adanya pembentukan embolus atau thrombus yang menghambat aliran darah

dalam pembuluh darah arteri. Kondisi ini dapat menyebabkan. terjadinya

iskemia jaringan yang seharusnya secara normal diperdarahi oleh pembuluh

darah yang telah rusak tersebut.1

Stroke merupakan suatu sindroma klinis dengan gejala gangguan

fungsi otak secara fokal dan atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih

yang dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang menetap tanpa ada

penyebab lain selain gangguan pembuluh darah otak. 2

2.2 Epidemiologi

Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia

penyakit stroke meningkat seiring dengan modernisasi. Di Amerika Serikat,

stroke menjadi penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan

kanker. Diperkirakan ada 700.000 kasus stroke di Amerika Serikat setiap

tahunnya, dan 200.000 diantaranya dengan serangan berulang. Menurut

WHO, ada 15 juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia dan

terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata-rata setiap 10 tahun antara 55
dan 85 tahun.3 Di Indonesia sendiri walaupun data studi epidemiologi stroke

secara komprehensif dan akurat belum ada, dengan meningkatnya harapan

hidup tendensi peningkatan kasus stroke akan meningkat di masa yang akan

datang. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995,

stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama

yang harus ditangani dengan segera, tepat dan cermat.4

2.3 Etiologi

Penyebab terjadinya serangan stroke seperti terlihat dari pengertian di

atas, dapat disimpulkan bahwa hal ini disebabkan oleh dua jenis gangguan

vaskuler, yaitu: iskemia (pasokan darah yang kurang) atau hemoragik

(bocornya darah dari pembuluh darah intra cranial). Keadaan ini dapat terjadi

bersamaan atau secara mandiri. Pada keadaan hemoragik akan menyebabkan

peningkatan volume otak yang memicu terjadinya peningkatan tekanan intra

cranial, sehingga membuat daerah otak tertentu menjadi iskemia. Begitu juga

sebaliknya, iskemia yang dikarenakan adanya thrombus atau embolus dapat

memicu terjadinya perdarahan. Stroke diklasifikasikan menjadi dua yaitu

stroke iskemik dan stroke hemoragik Iskemia terjadi ketika suplai darah

kebagian otak terganggu atau tertutup secara total. Iskemia biasanya

disebabkan oleh adanya emboli atau trombosis. Sebuah thrombus dimulai

dengan adanya kerusakan lapisan endothelial pada pembuluh darah dan

aterosklerosis merupakan penyebab utama. Penyebab dari embolic stroke

kareana adanya oklusi oleh embolus, yang terbentuk diluar otak dan terlepas
serta terbawa sampai ke sirkulasi serebral, sehingga akhirnya menghambat

aliran darah arteri serebral. Perdarahan intra serebral dapat disebabkan karena

rupturnya pembuluh darah otak, atau karena rupturnya aneurisma ataupun

dikarenakan adanya malformasi pembuluh darah. Pada stroke hemoragik,

pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan

darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Kejadian

stroke yang lainnya dapat disebabkan karena spasme arteri serebral yang

dipicu aliran darah ke otak menurun.5

2.4 Faktor risiko

Ada beberapa faktor risiko stroke yang sering teridentifikasi, yaitu ;

2.4.1 Hipertensi

Dapat disebabkan oleh aterosklerosis atau sebaliknya. Proses ini dapat

menimbulkan pecahnya pembuluh darah atau timbulnya thrombus sehingga

dapat mengganggu aliran darah cerebral.

2.4.2 Aneurisma pembuluh darah cerebral

Adanya kelainan pada pembuluh darah yakni berupa penebalan pada

satu tempat yang diikuti oleh penipisan di tempat yang lain. Pada daerah

penipisan dengan maneuver tertentu dapat menimbulkan perdarahan

2.4.3 Kelainan jantung / penyakit jantung

Paling banyak dijumpai pada pasien post MCI, atrial fibrilasi dan

endokarditis. Kerusakan kerja jantung akan menurunkan kardiak output dan

menurunkan aliran darah ke otak.


2.4.4 Diabetes melitus (DM)

Penderita Diabetes mellitus (DM) berpotensi mengalami stroke

karena 2 alasan, yeitu terjadinya peningkatan viskositas darah sehingga

memperlambat aliran darah khususnya serebral dan adanya kelainan

microvaskuler sehingga berdampak juga terhadap pembuluh darah serebral.

2.4.5 Usia lanjut

Pada usia lanjut terjadi proses kalsifikasi pembuluh darah, termasuk

pembuluh darah otak.

2.4.6 Policitemia

Pada policitemia viskositas darah meningkat dan aliran darah menjadi

lambat sehingga perfusi otak menurun.

2.4.7 Peningkatan kolesterol (lipid total)

Kolesterol tubuh yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis dan

terbentuknya embolus dari lemak.

2.4.8 Obesitas

Pada orang obesitas atau kegemukan dapat terjadi hipertensi dan

peningkatan kadar kolesterol sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada

pembuluh darah, salah satunya adalah pembuluh darah otak.

2.4.9 Perokok

Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin

sehingga terjadi aterosklerosis.

2.4.10 Kurang aktivitas fisik

Kurang aktivitas fisik dapat juga mengurangi kelenturan fisik


termasuk kelenturan pembuluh darah (pembuluh darah menjadi kaku), salah

satunya pembuluh darah otak.

2.5 Patofisilogi

Patofisiolagi atau proses perjalanan penyakit stroke, dilandasi oleh

sifat otak yang sangat sensitive terhadap kehilangan suplai darah, dimana

otak tidak dapat melakukan metabolisme anaerob dalam keadaan kurang

oksigen dan nutrisi. Kondisi hipoksia otak memicu terjadinya iskemia otak.

Iskemia pada jaringan bagian distal termasuk otak yang mendapatkan suplai

darah dari arteri terkait disebabkan oleh adanya oklusi pembuluh darah otak.

Dampak dari oklusi ini juga terjadi menyebabkan edema disekitar jaringan.

Iskemia inilah yang dapat mengganggu metabolisme jaringan otak, karena

minimnya suplai oksigen dan nutrisi. 6

2.5.1 Stroke non hemoragik

Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh

thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya

aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi

tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan

iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada

jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri

serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut

menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan


neurologist fokal. Perdarahan otak dapat ddisebabkan oleh pecahnya dinding

pembuluh darah oleh emboli.5

2.5.2 Stroke hemoragik

Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke

substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan

komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan

komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan

menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan

herniasi otak sehingga timbul kematian. Di samping itu, darah yang mengalir

ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema,

spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut

menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis

jaringan otak.6

2.6 Manifestasi klinis

Manifestasi klinik pasien yang terkena serangan stroke bervariasi

tergantung pada penyebabnya, luas area neuron yang rusak, lokasi neuron

yang terkena serangan, dan kondisi pembuluh darah kolateral di serebral.

Temuan tanda dan gejala secara umum adalah sakit kepala, muntah, kejang,

perubahan status mental demam dan perubahan gambaran EKG

(elektrokardiogram), dan belum dikaitkan dengan pembuluh darah spesifik.

Manifestasi dari stroke iskemik termasuk hemiparesis sementara,

kehilanagan fungsi wicara dan hilangnya hemisensori. 6


2.7 Diagnosis Banding

Hanya karena seseorang mempunyai gangguan bicara atau kelemahan

pada satu sisi tubuh tidaklah sinyal kejadian stroke. Terdapat banyak

kemungkinan lain yang mungkin bertanggung jawab untuk gejala ini.

Kondisi lain yang dapat serupa stroke meliputi:

1. Tumor otak,

2. Abses otak (kumpulan nanah di dalam otak karena bakteri atau jamur),

3. Sakit kepala migraine,

4. Perdarahan otak baik secara spontan atau karena trauma,

5. Meningitis atau encephalitis,

6. Overdosis karena obat tertentu,

7. Ketidakseimbangan calcium atau glukosa dalam tubuh dapat juga

menyebabkan perubahan sistem saraf yang serupa dengan stroke.7

2.8 Penatalaksanaan

1. Stroke embolik dapat diterapi dengan antikoagulan.

2. Stroke hemoragik diobati dengan penekanan pada penghentian

perdarahan dan pencegahan kekambuhan mungkin diperlukan

pembedahan.

3. Semua stroke diterapi dengan tirah baring dan penurunan rangsangan

eksternal/untuk mengurangi kebutuhan oksigen serebrum, dapat

dilakukan tindakan-tindakan untuk menurunkan tekanan dan edema

intraktanium.
BAB III

HASIL KEGIATAN DAN ANALISA

3.1 Penyuluhan Stroke

3.1.1 Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan atau memberikan

informasi khususnya mengenai penyakit stoke langsung kepada masyarakat.

3.1.2 Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 14 Januari 2015

Tempat : Mesjd Al-Hikmah, Kemiling, Bandar Lampung

Waktu : 18.00 – 20.00 WIB

3.1.3 Subjek Kegiatan

Subjek kegiatan ini adalah semua jema’ah mesjid Al-Hikmah

Kemiling Bandar Lampung.

3.1.4 Tujuan Kegiatan

1. Agar masyarakat mengerti dan memahami pengertian stroke.

2. Agar masyarakat mengerti dan memahami pencegahan dan tatalaksana

stroke.
3. Agar masyarakat memahami, mengerti dan menjalankan cara hidup sehat

sejak dini.

3.1.5 Manfaat Kegiatan

1. Bagi peneliti

Kegiatan ini diharapkan sebagai wahana untuk menerapkan ilmu yang

didapat, menambah wawasan, serta pengalaman dalam bidang kesehatan

komunitas.

2. Bagi Masyarakat

Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi

masyarakat tentang penyakit stroke sehingga dapat digunakan kegiatan

sehari-hari agar terhindar dari penyakit stroke.

3. Bagi Intitusi Pendidikan

Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan berupa

literatur untuk kegiatan selanjutnya.

3.1.6 Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan telah penulis lampirkan pada lembar lampiran.

3.1.7 Hasil Kegiatan

Jumlah peserta : 28 orang

Moderator : Erry kusyaeri eriansyah

Pemateri : Fadhil andrianto

Perlengkapan : Idha fatahillah, Fadli muckhlisin, Ery supriyadi


Dokumentasi : Elvira mayasari , Eva anggraini, Endin Wahyudin

Konsumsi : Indriani , Endah, Eta , Eva Emi, Eva Anggareni

Tanya Jawab : Eriani P, Faisal, Fauzia dwiyanti, Enrico Fermi H.

Setelah pemateri memberikan penyuluhan tentang stroke kepada

masyarakat di mesjid al-hikmah selanjutnya dilakukan sesi tanya-jawab :

1. Apa yang dimaksud rehabitilasi Medik ? ( Ibu Dadriah)

Jawaban : Upaya pemulihan atau penyembuhan kembali dari fungsi

organ yang mengalami kerusakan atau bisa disebut dengan perawatan

kembali, bisa dilakukan di rumah mupun rumah sakit.

2. Apa kesemutan bisa dikategorikan sebagai gejala penyakit stroke ? (Bapa

Dedi S.)

Jawaban : Tidak dominan untuk penyakit stroke, tapi biasanya pada

penderita yang mengalami penyakit kencing manis atau asam urat.

3. Kalau mulutnya mencong apa dikatakan terkena stroke ? (Bapa Rasyd)

Jawaban : Tidak semua yang mengalami mulut mencong dikatakan

stroke karena ada penyakit lain yang gejalanya sama seperti itu ,

Minsalnya : bell palsy.

4. Kalau sering kesemutan apa itu gejala stroke ? (Bapa Saldi)

Jawaban : Tidak semua kesemutan tanda dari stroke, masih banyak

penyakit lain yang memiliki gejala kesemutan. Untuk lebih

memastikannya lagi bapak bisa memeriksakan diri ke pos kesehatan yang

ada.

5. Apa stroke disebabkan karna jatuh dikamr mandi ? (Bapa syamsudi)


Jawaban : Tidak, Justru biasanya stroke sering menyebabkan pasien

terjatuh dikamar mandi ataupun ditempat lain.

6. Sejauh mana hubungan kegemukan dengan stroke ? ( Bapa Rohmat )

Jawaban : Sangat berpengaruh karena salah satu faktor resiko dari stroke

adalah kegemukan atau obesitas. Pada orang kegemukan atau obesitas

dapat terjadi peningkatan pada kolesterol dan hipertensi sehingga dapat

mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah, salah satu nya gangguan

pembuluh darah otak.

7. Kenapa anak muda jaman sekarang bisa terkena stroke padahal biasanya

terkena stroke orang tua ? (Bapa Dedi S.)

Jawaban : Dipengaruhi oleh pola makan yang mengonsumsi makanan

cepat saji dan penuh pengawet serta dari pola hidup yang kurang sehat

dan kemungkinan ada faktor dari genetika.

8. Apa penyakit kencing manis menyebabkan penyakit stroke? (Bapa

Rohmat)

Jawaban : Memiliki kencing manis dapat meningkatkan resiko stroke dan

bisa membuat stroke semakin parah. Gula darah tinggi cenderung

bersamaan dengan tekanan darah tinggi yang meningkatkan resiko

stroke.

Semua pertanyaan telah terjawab sesuai dengan referensi dan

keilmuan mengenai penyakit stroke.


3.1.8 Edukasi

1. Agar menjalani kehidupan sehari-hari dengan sehat

2. Jauhi faktor resiko : merokok dan kelebihan berat badan

3. Minum obat teratur

4. Kurangi makanan yang berlemak dan olahraga ringan.

3.1.9 Kesimpulan

Penyampain Materi tentang penyakit stroke kepada masyarakat

ditanggapi dengan respon yang baik oleh jamaah mesjid al-hikmah.

3.2 Kunjungan Home Care

3.2.1 Pasien 1

a) Anamnesis :

1. Nama : Kamsio

2. Usia : 58 tahun

3. Agama : Islam

4. Jumlah anak : 2 bersaudara


5. Keluhan utama : Kelemahan kekuatan otot di tangan

kanan dan kaki kanan

6. Informasi tambahan : Merasakan baal/kebal, nyeri kepala,

kesemutan

7. Riwayat penyakit dahulu : Malaria

8. Riwayat penyakit keluarga: (-)

9. Riwayat pengobatan : Periksa ke dokter umum didaerah

kemiling

10. Riwayat alergi : (-)

b) Pemeriksaan fisik :

1. Tangan dan kaki kanan lemah

2. Tangan dan kaki kanan kaku

3. Tangan dan kaki kanan sensasi kurang

4. Reflek fisiologis bagian kanan kurang

c) Keadaan keluarga :

1. Ayah ( suami ) :

Pekerjaan sebagai Buruh Serabutan

2. Ibu ( istri) :

Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga

3. Anak :

Anak 1 (25 tahun)

Anak 2 (20 tahun)

d) Status Pasien
1. Berat badan : 50 kg

2. Tinggi badan : 158 cm

3. Status gizi : Normal

e) Keadaan Rumah dan lingkungan :

1. Rumah :

a. Tinggal dirumah ukuran 34

b. Rumah dihuni 4 orang ( sepasang pasutri, 2 orang anak )

c. Terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1

dapur, 1 kamar mandi.

2. Lingkungan :

a. Lingkungan bersih ,terdapat pepohonan, tidak terlalu padat

dengan rumah tetangga.

b. Tida terdapat sampah yang menumpuk

f) Problem yang dilihat dari faktor resiko :

1. Faktor intrinsik :

Tekanan darah tinggi, Pernah mengalami trauma

2. Faktor ekstrinsik :

Konsumsi rokok, Konsumsi kopi

3. Faktor Ekonomi :

Kriteria rendah dari UMP lampung 2015

g) Saran Untuk Pasien :

1. Faktor instrinsik :
Lebih rutin kontrol ke dokter, teratur minum obat, kurangi konsumsi

rokok, kurangi konsumsi kopi

2. Faktor ekonomi :

Memanfaatkan keadaan lingkungan yang ada

h) Status pasien : vital sign :

1. Tekanan darah 160/100 mmHg

2. Nadi 100 x / menit

3. Pernafasan 28x/menit

4. Suhu 37OC

i) Diagnosis :

Pasien mengalami stroke. Berdasarkan data yang telah didapatkan

dan menurut teori yang kami kemukakan di Bab 2, pasien termasuk dalam

Stroke Ringan

3.2.2 Pasien 2

a) Anamnesis :

1. Nama : EFRIZAL
2. Alamat : Perumahan Raja Basa Permai

Blok K No. 1

3. TTL : PADANG, 23 JUNI 1969

4. Usia : 46 tahun

5. Agama : Islam

6. Jumlah anak : 3 bersaudara

7. Keluhan utama : Mulut mencong

8. Informasi tambahan : Lemah pada tangan dan kaki, pusing,

kesemutan, bicara tidak jelas, konsumsi

rokok 1 bungkus per hari dari SD, makan

tidak teratur, konsumsi daging-daginan

sering, jarang berolahraga.

9. Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi

10. Riwayat penyakit keluarga: Hipertensi

11. Riwayat pengobatan : Periksa ke Kelinik Kosasih

12. Riwayat alergi : (-)

b) Pemeriksaan fisik :

1. Wajah sedikit tertarik ke kiri

2. Kekuatan mata kanan lemah

3. Sensasi wajah sebelah kanan kurang

4. Kekuatan menggenggam tangan kiri dan kanan normal

5. Kekuatan kedua kaki normal

6. Sensasi tangan kiri kurang


7. Sensai kedua kaki normal

8. Reflek tangan dan kaki normal

c) Keadaan Keluarga :

1. Ayah ( suami ) :

Pekerjaan sebagai Buruh

2. Ibu ( istri) :

Pekerjaan sebagai Wiraswasta

3. Anak :

a. Anak 1 (17 tahun)

b. Anak 2 (12 tahun)

c. Anak 3 (6 tahun)

d) Status Pasien

1. Berat badan : 85 Kg

2. Tinggi badan : 163 cm

3. Status gizi : Obesitas 2

e) Keadaan Rumah dan lingkungan :

1. Rumah :

a. Tinggal dirumah Tipe 21

b. Rumah dihuni 5 orang ( sepasang pasutri, 3 orang anak )

c. Terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar

mandi

d. Kurang menjaga kebersihan

e. Brang-barang bertumpukan
f. Pencahayaan kurang

g. Sirkulasi udara kurang

2. Lingkungan :

a. Lingkungan kurang terawat

b. Kurang menjaga kebersihan

f) Problem yang dilihat dari faktor resiko :

1. Faktor intrinsik :

Tekanan darah tinggi, obesitas tipe 2

2. Faktor ekstrinsik :

Konsumsi rokok, Jarang berolahraga, Makan makanan tinggi lemak

3. Faktor Ekonomi :

Penghasilan kurang lebih 2.500.000 per bulan

g) Saran Untuk Pasien :

1. Faktor instrinsik :

Rutin mengkonsumsi obat, kurangi berat badan

2. Faktor ekstrinsik :

Kurangi konsumsi roko, berolahraga ringan, makan yang teratur,

kurangi makan makanan tinggi lemak, kurangi makan makanan yang

asin, hindari stres.

h) Status pasien : vital sign :

1. Tekanan darah 160/90 mmHg

2. Nadi 72 x/menit

3. Pernafasan 20 x/menit
4. Suhu 37OC

i) Diagnosis :

Pasien mengalami stroke. Berdasarkan data yang telah didapat kan

dan menurut teori yang kami kemukakan di Bab 2, pasien termasuk dalam

Stroke Ringan.

3.2.3 Pasien 3

a) Anamnesis :

1. Nama : AGUS ELVEN

2. Alamat : Jln. Putra NO. 21 Langkapura

3. TTL : Bandar Lampung, 11 Agustus

1961

4. Usia : 53 tahun

5. Agama : Islam

6. Jumlah anak : 3 bersaudara

7. Keluhan utama : Kelemahan 3 jari tangan kanan


8. Informasi tambahan : Sebelumnya terasa baal, bicara pelo,

pusing setelah bangun tidur, meroko

dari SD, 1 bungkus per hari, peminum

kopi, makan tidak teratur, sering

begadang, Tidak olahraga

9. Riwayat penyakit dahulu : Asam urat, nefrolitiasis, magh,

hiperkolesteronemia, hipertensi

10. Riwayat penyakit keluarga: (-)

11. Riwayat pengobatan : Sedang berobat jalan

12. Riwayat alergi : (-)

b) Pemeriksaan fisik :

1. Kepala dan wajah normal

2. Tangan dan kaki normal

3. Reflek tangan dan kaki normal

4. Sensasi tangan dan kaki normal

c) Keadaan Keluarga :

1. Ayah ( suami ) :

Pekerjaan sebagai wiraswasta

2. Ibu ( istri) :

Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga

3. Anak :

a. Anak 1 (sudah menikah)

b. Anak 2 (sudah menikah)


c. Anak 3 (sedang menjalani perkuliahan)

d) Status pasien

1. Berat badan : 78

2. Tinggi badan : 174

3. Status gizi : Obesitas tipe 1

e) Keadaan Rumah dan lingkungan :

1. Rumah :

a. Tingal dirumah ukuran 200m2

b. Rumah dihuni 4 orang ( seorang nenek, sepasang suami istri, 1

orang anak )

c. Terdiri dari 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1

dapur, 1 kamar mandi

d. Keadaan rumah bersih

e. Langit- langit dan lantai baik dan bersih

2. Lingkungan :

Keadaan bersih

f) Problem yang dilihat dari faktor resiko :

1. Faktor intrinsik :

Asam urat, nefrolitiasis, hiperkolesteronemia, magh, hipertensi

2. Faktor ekstrinsik :

Konsumsi rokok, Jarang berolahraga, peminum kopi

g) Saran Untuk Pasien :

1. Berolahraga ringan
2. Makan teratur

3. Kurangi konsumsi kopi, rokok, garam

4. Tidur teratur

5. Melakukan diet rendah lemak

h) Status pasien : vital sign :

1. Tekanan darah 160/90 mmHg

2. Nadi 72 x/menit

3. Pernafasan 20 x/menit

4. Suhu 37OC

i) Diagnosis :

Pasien mengalami stroke. Berdasarkan data yang telah didapat

kan dan menurut teori yang kami kemukakan di Bab 2, pasien termasuk

dalam Stroke Ringan.

3.3 Kunjungan Home Industri

3.3.1 Jenis kegiatan

Jenis kegiatan ini adalah survey ke rumah produksi (home industri)

untuk menilai dan mengetahui kegiatan produksi dalam kaitanya dengan

kesehatan komunitas.

3.3.2 Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan pada :

Hari : Jum’at
Tanggal : 26 Desember 2014

Tempat : Fadillah Brownies Jalan Pulau Bacan, Gang kancil, Kecamatan

Way Halim, Bandar Lampung.

Waktu : 08.00 – 10.30 WIB

3.3.3 Subjek Kegiatan

Subjek dari kegiatan ini adalah proses, pelaku dan lingkungan

produksi pada produksi brownies Fadillah Brownies.

3.3.4 Tujuan Kegiatan

1. Mengobservasi mengenai kegiatan home industri yang teliti.

2. Menilai kebersihan dari home industri yang diteliti.

3. Mengetahui proses produksi dari home industri yang diteliti.

4. Mengetahui proses pengelolaan limbah dari home industri yang diteliti.

3.3.5 Manfaat Kegiatan

1. Bagi peneliti

Kegiatan ini diharapkan sebagai wahana untuk menerapkan ilmu

yang didapat, menambah wawasan, serta pengalaman dalam bidang

kesehatan komunitas.

2. Bagi Home Industri

Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan

informasi mengenai kesehatan komunitas khususnya dalam bidang home


industri, sehingga dapat digunakan oleh pemilik home industri dalam

meningkatkan mutu dan kualitas produknya.

3. Bagi Intitusi Pendidikan

Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan

berupa literatur untuk kegiatan selanjutnya.

3.3.6 Hasil Kegiatan

Tanggal kunjungan : 26 Desember 2014

Nama pemilik : Muhar

Nama home industri : Fadhilah Brownies

Alamat : Jln. Pulau Bacan, Gg kancil, Kec.Way Halim,

Bandar Lampung

Bidang industri : Proses Pembuatan Kue Brownies

Jumlah karyawan : 9 Orang

Tanggal berdiri : 2011

Luas tanah : 385 m2

Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan:

1. Ruangan umum
a. Lokasi tidak bebas dari sumber pencemaran, tidak bebas dari

genangan air dan tidak becek, tidak terletak didaerah banjir, tidak

berada dekat TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ).

b. Lingkungannya Tidak bersih dan sedikit terdapat tempat tumpukan

sampah dan bisa menjadi tempat bersarang dan berkembiang biak

serangga dan tikus.

c. Bangunan ruangan permanen, tidak terpelihara kebersihannya,

terdapat pagar yang kuat disekitar bangunan dan bisa menjadi

tempat bersarang dan berkembang biak serangga dan tikus.

2. Tata ruang ( Ruang Pokok)

a. Lantai kedap air, tahan terhadap garam dan basa atau bahan kimia

lain, permukaan lantai rata, licin serta mudah dibersihkan, miring

kearah saluran pembuangan, tidak ada lantai konus.

b. Dinding rapat, berwarna terang, permukaan halus dan rata, tidak

mudah mengelupas, dinding konus, tahan terhadap garam asam dan

basa atau bahan kimia lain, akan tetapi kaadannya sangat kotor dan

sulit untuk dibersihkan.

c. Atap kuat tetapi bocor, tidak memungkinkan terjadinya genangan

air, tidak bebas dari serangga dan tikus.


d. Langit-langit terlihat kuat, tidak bebas dari serangga dan tikus,

tinggi minimal 3 meter, tahan lama dan mudah dibersihkan,

berwarna terang.

e. Pintu bahan kuat atau kokoh, permukaan rata halus dan mudah

dibersihkan, berwarna terang, dapat ditutup dan dibuka dengan

baik.

f. Jendela bahan kuat, permukaan rata halus dan mudah dibersihakan,

luasnya sesuai dengan besarnya bangunannya dan tinggi sampai 1

meter dari lantai.

g. Pencahayaan cukup terang

h. Ventilasi tidak mudah dibersihkan dan sirkulasi udara tidak lancar,

tetapi lubang ventilasi dilengkapi dengan alat untuk mencegah

masuknya serangga dan mengurangi masuknya kotoran kedalam

ruangan.

i. Bising

3. Ruang pelengkap

a. Lantai kedap air, permukaan lantai datar dan halus, lantai licin dan

sulit dibersihkan, miring kearah saluran pembuangan.


b. Dinding rapat, berwarna terang, permukaan halus dan rata, tidak

mudah mengelupas, mudah dibersihkan, dinding konus, kedap air.

c. Atap tidak mudah bocor atau kuat, tidak memungkinkan terjadinya

genangan air, tidak bebas dari serangga dan tikus.

d. Langit-langit kuat, tidak bebas dari serangga dan tikus, tinggi

minimal 3 meter, tidak tahan lama dan tidak mudah dibersihkan,

berwarna terang.

e. Pintu kuat atau kokoh, permukaan rata dan muda

dibersihkan,berwarna terang, dapat ditutup dan dibuka dengan baik.

f. Jendela kuat atau kokoh, permukaan rata dan mudah dibersihkan,

tinggi minimal 1 meter dari lantai, luasnya sesuai dengan besarnya

bangunan.

g. Pencahayaan cukup terang.

h. Ventilasi udara tidak lancar, terdapat lubang ventilasi dilengkapi

dengan alat untuk mencegah masuknya serangga dan mengurangi

masuknya kotoran kedalam ruangan,

i. Bising

4. Fasilitas Sanitasi :

a. Sarana penyedian air


1. Sumber air yang digunakan berasal dari sumur bor

2. Air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup dalam setiap unit

produksi.

3. Kualitas air bersih memenuhi syarat sesuai aturan yang berlaku

yaitu:

a. Air tidak berwarna,

b. Tidak berbau

c. dan tidak keruh

4. Pendistribusian air lancar

b. Sarana pembuangan

1. Limbah cair

a. Tidak terdapat sarana pengolahan limbah cair, namun

terdapat saluran pembuangan untuk air limbah.

b. Pembuangan limbah tidak mencemari permukaaan

tanah dan sumber air sekitarnya.

c. Air limbah tidak mengalir dengan lancer.

d. Tidak menggunakan sistem saluran tertutup.

e. Tidak kedap air.


f. Pengumpulan dan pemeriksaan sampel limbah cair tidak

dilakukan.

g. Tidak dilakukan pengawasan rutin terhadap kualitas

limbah cair. yang digunakan.

2. Limbah padat (Sampah)

a. Tidak terdapat tempat sampah dengan kapasitas atau

jumlah yang cukup.

b. Tidak terdapat sampah terbuat dari bahan yang kuat,

ringan, kedap air, dengan penutup, dan mudah di

bersihkan.

3. Limbah gas

Tidak tersedia sarana untuk limbah gas.

c. Toilet
1. Tidak bersih dan bau

2. Letaknya dekat dari ruangan umum dan ruangan pengolahan.

3. Tida dilengkapi bak cuci tangan

4. Tidak terdapat tanda pemberitahuan, bahwa setiap karyawan

harus mencuci tangan dengan sabun sesudah menggunakan

toilet.

5. Tersedia dalam jumlah yang cukup.

d. Sarana cuci tangan

1. Tidak ditempatkan ditempat yang sesuai dan diperlukan

misalnya tida didekat pembuatan brownies.

2. Dilengkapi dengan air yang mengalir.

3. Tidak terdapat lap tangan atau tissue.

4. Terdapat sabun cuci tangan.

5. Tersedia dalam jumlah cukup sesuai dengan jumlah karyawan.

5. Alat Produksi :
a. Alat Produksi

1. Sesuai dengan jenis produksi

2. Permukaannya halus, rata dan tidak berlubang

3. Berkarat.

4. Mudah dibersihkan.

5. Tidak mencemari hasil produksi dengan bakteri atau logam

berbahaya, minyak, pelumas, bahan bakar.

b. Alat pengangkutan dan pemindahan barang

1. Bersih.

2. Tidak merusak barang yang diangkut atau dipindahkan, baik

bahan baku, bahan tambahan, maupun produk akhir.

6. Bahan Baku :

a. Bersih dan tidak mengalami proses penyortiran.

b. Bebas dari kotoran dan jamur.

c. Bermutu baik.

d. Tidak dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kualitas

bahan baku yang digunakan.

7. Bahan Tambahan :

a. Kondisi baik
b. Tidak terjadi kadaluarsa bahan

c. Sesuai dengan bahan tambahan makanan diperoleh oleh peraturan

kesehatan

8. Cara Pengolahan :

a. Tidak bersih

b. Tidak terjadi kerusakan akibat pengolahan yang salah

c. Terjadi kontaminasi makanan

9. Proses Produksi :

a. Bahan

1. Bebas dari sisa makanan

2. Bebas dari batu dan kerikil

3. Bebas dari serangga, hama, penyakit

b. Pencucian, perendaman, dan perebusan

1. Menggunakan air bersih disetiap proses pengolahan

2. Tidak direndam dalam air bersih selama 6 jam


3. tidak dicuci setengah jam

c. Pemanggangan

1. Alat yang digunakan untuk memanggang dalam keadaan baik

tetapi sedikit kotor

2. Cetakan brownies secara fisik baik dan bersih

10. Pencucian Peralatan :

a. Tidak terdapat saran (bak) pencucian

b. Tidak dilengkapi air bersih yang cukup, pembersih (detergen),

dan desinfektan

c. Tidak terdapat tempat penirisan peralatan yang baik.

11. Wadah Dan Bungkus :

a. Bersih dan kuat

b. Melindungi dan mempertahankan isi dari pengaruh luar

c. Tidak berpengaruh terhadap isi


d. Aman dan tidak menganggu kesehatan, serta tidak mempengaruhi

mutu makanan

e. Tahan terhadap perlakuan selama pengolahan, pengangkutan, dan

peredaran

f. Tidak merugikan atau membahayakan konsumen

12. Penyimpanan :

a. Bahan baku, bahan tambahan, dan produk akhir

1. Rapat sehingga serangga dan binatang pengerat lainnya tidak

dapat masuk

2. Disimpan terpisah antara bahan baku, bahan tambahan, dan

produk akhir

3. Disimpan pada penerangan yang cukup

4. Tersimpan pada suhu ruangan yang sesuai

b. Wadah dan bungkus

1. Disimpan rapi

2. Diletakan pada tempat yang bersih

3. Terlindungi dari pencemaran

c. Alat dan perlengkapan produksi

Bebas serangga dan pencemaran

d. Tempat penyimpanan

1. Terbuat dari bahan anti karat, rata dan tidak rusak

2. Tidak terjaga kebersihannya

3. Ruangan penyimpanan bersih


4. Bebas serangga dan binatang pengaggu lainnya

13. Karyawan :

a. 9 karyawan dalam keadaan sehat

b. Bebas dari luka penyakit kulit

c. Tida menggunakan pakaian kerja, sarung tangan, tutup kepala,

atau Alat Pelindung Diri (APD) lainnya

d. Merokok, makan, minum pada saat bekerja

e. Tidak mencuci tangan dengan sabun, sebelum dan sesudah

bekerja

f. Tidak memperhatikan kebersihan kuku, tangan, dan rambut

g. Memiliki pengetahuan tentang sanitasi makanan

14. Keterangan Tambahan :

a. Bahan

1. Warna bahan tida berubah

2. Tidak kadaluarsa

3. Bahan tidak berbau

4. Bebas dari serangga, hama, penayakit

b. Adonan

1. Menggunakan air bersih disetiap prosesnya

2. Tidak menggunakan sarung tangan

3. Tidak menggunakan alas kaki

4. Tidak menggunakan masker

c. Pemanggangan brownies
1. Alat yang digunakan untuk memanggang dalam keadaan

tidak baik dan tida bersih

2. Jumlah pemanggangan sesuai jumlah pegawai

3. Sirkulasi udara pemanggangan tidak baik

d. Pemotongan dan pengemasan brownies

1. Alat yang digunakan bersih dan dalam keadaan baik

2. Cetakan secara fisik baik dan bersih.

3.3.7 Kelebihan Home Industri (industri brownies)

1. Sudah memiliki pasar tersendiri di wilayah Bandar Lampung.

2. Produksi per hari lebih dari 500 pack.

3. Penyerapan tenaga kerja.

4. Memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan browis ternama.

5. Harga satuan sangat terjangkau.

6. Tidak mengunakan bahan-bahan berbahaya.

3.3.8 Kekurangan Home Industri

1. Higienitas dari pembuatan dari brownies masih kurang baik karena masih

banyak alat yang digunakan kurang memenuhi standar kesehatan.

2. Lingkungan proses produksi masih kurang memenuhi standar kesehatan.

3. Pegawai dalam pembuatan produksi masih kurang memenuhi standar

kesehatan dalam produksi.

4. Pengolahan limbah produksi maasih kurang memenuhi standar

kesehatan.
3.3.8 Edukasi

Perbaiki kekurangan dari proses produksi dan mulai untuk

memperhatikan standar-standar kesehatan dalam bidang produksi.

3.3.9 Kesimpulan

Home industri dalam kegiatan ini masih kurang memenuhi standar

kesehatan.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Penyuluhan Stroke

Dari hasil kegiatan penyuluhan terdiri dari 28 peserta. Selama

kegiatan penyuluhan berlangsung, peserta kondusif dan antusias dalam

mengikuti kegiatan penyuluhan di Mesjid Al-Hikmah, Kemiling, Bandar

Lampung.

4.1.2 Kegiatan Home Care Stroke

Dari hasil kunjungan, mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan reflek, dan lain-lain didapatkan tanda dan gejala dari penyakit

stroke. Dari semua subjek tersebut memiliki riwayat hipertensi, merokok,

serta memiliki faktor resikom lainnya.

4.1.3 Kegiatan Home Industri

Dari hasil kunjungan home industri didapatkan bahwa home industri

dalam kegiatan ini masih kurang memenuhi standar kesehatan.

4.2 Saran

4.2.1 Penyuluhan Stroke

1. Agar lebih menambah wawasan dan pengetahuan pada masyarakat.

2. Memberi informasi yang sebelumnya belum diketahui menjadi lebih

mengetahui.
4.2.2 Kegiatan Home Care Stroke

1. Agar dapat lebih memperdalam riwayat penyakit serta gejala-gejala

tambahannya.

2. Memberikan edukasi untuk penatalaksanaan pasien agar dapat sembuh

4.2.3 Kegiatan Home Industri

1. Sebagai bahan evaluasi agar usaha yang dijalankan menjadi lebih baik lagi

2. Lebih meningkatkan lagi mutu dan kualitas produksi menjadi berstandar

kesehatan yang ada

4.2.4 Bagi Peneliti

Menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai