KELOMPOK 9 :
1) ANNA DEWI HASTUTI (201410420311108)
2) THERESTIA LAILATUL FAIZA (201410420311123)
3) ANIS NURLAILI (201410420311110)
4) KHALIFATUS ZUHRIYAH ALFIANTI (201410420311112)
5) YUNITA IFTITAH ALFIYANI (201410420311114)
6) ALIFAH NANDA ARDANI (201410420311127)
7) ILHAM MUHAMMAD (201410420311129)
8) SABILLA DIAN RISNA HADI (201410420311116)
9) ABDUL ROHIM (201410420311118)
10) NUR ISTIQAMAH (201410420311133)
11) NOVIAN FATWA ADAMI (201410420311120)
12) SAFYUNI KASTELLA (201410420311135)
13) EKA NUR FITRIYANTI (201410420311136)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Fasilitator
Edi purwanto
Mengetahui,
1.2 Tujuan
1. Kegiatan (tujuan pembuatan flipchart artheroskelosis)
a) Disusun sebagai syarat tugas Project Based Learning tentang artheroskelosis
di semester III blok kardiovaskular
b) Mengetahui kelompok masyarakat yang lebih terdedah kepada penyakit
Artherosklerosis
c) Mengetahui karakteristik pasien yang mengalami gangguan artherosklerosis
dan ingin memberikan informasi dan pengetahuan kepada pasien dan
masyarakat luas tentang hasil dari penelitian ini.
d) Menginformasikan dan memahami cara mencegah penyakit artherosklerosis
e) Sebagai bahan pembelajaran mahasiswa tentang kardiovaskular mengenai
penyakit Artherosklerosis
2. Tujuan output yang dikehendaki :
a) Produk berupa flipchart tentang tanda gejala, etiologi, pohon masalah,
diagnostic test dan diagnose keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Ca Limfe
Kelenjar limfe berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh
limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan di jumpai di tempat tempat terbentuknya limfosit.
Kelompok kelompok utama terdapat di dalam ;eher, aksila, toraks, abdomen dan dilipat paha.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran yang cembung dan cekung di sebut hilum. Sebuah
kelenjar terdiri atas jaringan fibrus, jaringan otot, dan jaringan kelenjar. Di sebelah luar,
jaringan limfe terbungkus kapsul fibrus . dari sisni keluar tajuk tajuk dari jaringan otot dan
fibrus, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar dan membentuk sekat sekat. Ruangan
diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan menuangkan isinya
ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda benda kecil limfe yang banyak sekali
terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh limfe eferen
yang mengeluarkan melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar kelenjar melalui
hilum (buku ; anatomi fisiologi untuk paramedic)
2.2 Etiologi Ca Limfe
2.3 . Patofisiologi Ca Limfe
2.4 Manifestasi Klinis Ca Limfe
2.5 Faktor-Faktor Resiko Ca Limfe
2.6 Pemeriksaan Penunjang Ca Limfe
2.7 Penatalaksanaan Ca Limfe
2.8 Pengobatan Ca Limfe
2.9 Pencegahan Ca Limfe
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
3.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam membuat tugas PJBL ini dimulai dari pembagian tugas yang mana
dalam pengerjaan laporan akhir Mini Proposal dikerjakan oleh Anna Dewi Hastuti dan anggota
kelompok lain mencari referensi untuk pembuatan flipchart artherosklerosis. Dalam hal ini
dikerjakan oleh Khalifatus Zuhriyah dan Anis Nurlaili.
Sedangkan dalam pembuatan rancangan design flipchart dikerjakan oleh Sabilla Dian,
Abdul Rohim, Nur Istiqamah, Eka Nur Fitriyanti dan Ilham Muhammad. Pencetakan flipchart
dikerjakan oleh Safyuni Kastela,Therestia Lailatul Faiza,Yunita Iftitah, Alifah Nanda Ardani dan
Novian Fatwa Adami.
Mahasiswa tidak lupa unntuk berkonsultasi pada fasilitator yang bertanggung jawab atas
kelompok, terkait dengan pelaksanaan PJBL agar tercipta produk PJBL yang baik dan
bermanfaat.
Tahap Kegiatan Penanggung jawab
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
4.1 Hasil Project
Hasil dari produk flipchart yang kami buat yaitu terdapat 2 bagian yang pertama untuk
audience dan lembar kedua untuk pemateri yang isinya berbeda, kertas yang digunakan untuk
filpcart yaitu memakai kertas ukuran A4 yang meliputi:
1. pengertian funsi dan tujuan spirometri
2. macam-macam spirometri
3. larangan sebelum melakukan tes spirometri
4. alat-alat spirometri
5. langkah-langkah penggunaan spirometri
a) mengecek perlengkapan alat
b) memposisikian pasien senyaman mungkin
c) mengecek status pernapasan
d) sambungkan kabel
e) nyalakan spirometer
f) memasukan data probandus
g) memasangkan maoutpiece pada hot wire tranducer
h) pasang noseclip
i) tekan start
j) latihan bernapas
k) memasang moutpice pada pasien
l) selesai dan alat akan mencetak hasil
m) kondisi yang tidak di sarankan
4.2 Kesimpulan
Atherosklerosis adalah penyakit yang disebabkan oleh sempitnya pembuluh darah akibat
timbunan lemak yang meningkat di dinding pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tersumbat.
Timbunan tersebut bukan hanya lemak tetapi ada juga substansi lain berupa trombosit, makrofag,
leukosit, produk sampah seluler, kalsium dan lain-lain. Awalnya seluruh endapan lemak terbentuk di
dalam lapisan arteri.di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media.
Pertumbuhan ini disebut dengan plak.Aterosklerosis bisa terjadi pada otak, jantung, ginjal, dan organ vital
lainnya serta pada lengan dan tungkai. Jika terjadi pada arteri koroner menuju jantung, akan
mengakibatkan serangan jantung.
Namun jika terjadi pada arteri karoid menuju otak, akan mengakibatkan stroke. Penyakit ini
adalah penyakit dengan fase stabil dan fase tidak stabil yang silih berganti. Perubahan gejala kliniknya
tiba-tiba dan tidak terduga berkaitan dengan rupture plak. Ada 7 resiko terjadinya peningkatan
aterosklerosis, yaitu: tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, perokok, diabetes (kencing manis),
kegemukan (obesitas), malas berolah raga, dan usia lanjut.
Perubahan patologis yang terjadi pada pembuluh yang mengalami kerusakan dapat diringkaskan
sebagai berikut: dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah kecil yang tampak bagaikan
garis lemak, penimbunan lemak, terutama betalipoprotein yang mengandung banyak, kolesterol pada
tunika intima dan tunika media bagian dalam, lesi yang diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan plak
fibrosis, timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang terdiri dari lemak, jaringan fibrosa,
kolagen, kalsium, debris seluler dan kapiler, Perubahan degeneratif dinding arteria.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan terhadap klien untuk mengetahui ada tidaknya aterosklerosis
yaitu dengan cara: ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki
dan lengan, pemeriksaan doppler di daerah yang terkena, skening ultrasonik duplex, CT scan di daerah
yang terkena, arteriografi resonansi magnetik, arteriografi di daerah yang terkena, IVUS (intravascular
ultrasound).
4.3 Saran
Pada kasus aterosklerosis yang berat, beberapa tindakan medis tertentu mungkin diperlukan,
seperti grafting bypass arteri koroner dan angioplasty. Untuk kasus yang lebih ringan, maka secara umum
dibutuhkan perubahan pola hidup sebagai bentuk penanganan dan pencegahan aterosklerosis.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Hanafi, Muin Rahman, Harun. 1997. Ilmu Penyakit Dalam jilid I. Jakarta: FKUI
Kalim H. 2001. Penyakit Kardiovaskuler dari Pediatrik sampai Geriatrik. Jakarta: Balai Penerbit RS
Jantung Harapan kita Kusmana
Syamsuhidajat, Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah ed.2.-. Jakarta : EGC