Anda di halaman 1dari 20

[Type text]

TUGAS

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : LERISA GUSTI NANDA

NIM : C1C015057

KELAS I

DOSEN : DRS.H.RASMAN ADIWIJAYA

[Type text]
[Type text]

BAB II
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

PERTANYAAN KUNCI

1. SEBUTKAN DAN JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGERTIAN NEGARA


DAN ALASAN TERBENTUKNYA NEGARA
2. URAIKAN UNSUR UNSUR PEMBENTUK NEGARA
3. SEBUTKAN PERBEDAAN ANTARA NEGARA MONARKI DENGAN DEMOKRASI
4. SEBUTKAN FUNGSI NEGARA DAN BAGAIMANA MENEGAKKAN FUNGSI KEADILAN
DI INDONESIA
5. JELASKAN FUNGSI DAN WEWENANG LEMBAGA KOMISI YUDISIAL DAN KOMISI
KONSTITUSI

JAWAB

1. Kata negara berasal dari kata “state” (Inggris), “staat” (Belanda), dan “Etat”
(Perancis) yang berasal dari bahasa latin “status” dan “statum” yang berarti keadaan
atau sesuatu yang memiliki sifat tegak dan tetap.
Kata Status atau Staum diartikan sebagai “Standing” atau “Station” (kedudukan)
dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia yang sama dengan kata
”Status Civitatis” atau “Status Repbulicae”
Dari pengertian “state, staat, etat, status, statum, standing, station, status civitatis, dan
status republicae” inilah kata status pada abad ke 16 dikaitkan dengan kata Negara.

Beberapa definisi negara menurut beberapa ahli :

a) John Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778) dalam buku ilmu negara (1993)
Negara adalah suatau badan atau organisasi hasil dari perjanjian masyarakat.
b) Max Weber dalam buku Demokrasi, HAM dan masyarakat madani (2000).
Negara adalah suatu masyarakat mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan
fisik secara fisik dalam suatu wilayah.
c) Roger F saltau dalam buku Demokrasi, HAM dan masyarakat madani (2000).
Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur dan
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
d) Mac Iver dalam buku Demokrasi, HAM dan masyarakat madani (2000).

[Type text]
[Type text]

Negara adalah suatu negara harus memenuhi tiga unsur pokok, yaitu pemerintahan,
komunitas atau rakyat dan wilayah tertentu.

menurut thomas van aquino, keberadaan negara dalam masyarakat didorong oleh
manusia sebagai makhluk sosial (animal social) yang tidak mampu berdiri sendiri dan
manusia sebagai makhluk politik (animal politicum) yang memiliki naluri untuk
berkuasa.
Oleh karena itu menurut thomas hobbes keberadaan negara sangat diperlukan sebagai
tempat berlindung bagi individu, kelompok dan masyarakat maupun penguasa yang
kuat. Karena manusia satu dengan manusia lainnya memiliki sifat seperi serigala (
homo homini lopus).
Mengingat pentingnya keberadaan negara, menimbulkan kesadaran masyarakat untuk
menciptakan mekanisme terbentuknya negara yang mendapat legitimasi (pengakuan)
oleh seluruh masyarakat. Dan cara yang paling demokratis adalah pemilu, yang
merupakan wadah untuk melakukan kontrak sosial dengan cara memberikan suara
kepada orang yang dipilihnya dalam rangka melindungi kepentingan seluruh rakyat.

2. Terbentuknya negara terjadi karena adanya beberapa unsur pembentuk negara yaitu:

a) PENDUDUK
Penduduk adalah semua orang (penduduk asli dan orang asing yang sedang wisata,
bisnis, disuatu negara) yang berdomisili serta menyatakan kesepakatan diri ingin
bersatu
b) WILAYAH
Negara memiliki batas teritorial yang jelas atas darat, laut dan udara. Terletak
diantara dua benua (asia-australia) dan dua samudra (india-pasifik).
c) PEMERINTAH
Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial, yang mana presiden memiliki
hak prerogatif untuk memilih dan mengangkat serta memberhentikan para menteri
dan pembantunya. Indonesia menerapkan sistem desentralisasi yang mana diberikan
otonomi kepada kepala daerah tingkat 1 dan kabupaten / kota untuk mengelola
sumber daya alam maupun manusia yang ada didaerahnya untuk kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara optimal. Dan pemerintah pusat hanya memiliki kekuasaan
pada bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi (hukum), moneter,
fiscal nasional dan agama. Presiden sebagai kepala pemerintahan beserta wakilnya
dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum

[Type text]
[Type text]

3. Monarki merupakan bentuk pemerintahan dipimpin satu orang (raja) untuk


kepentingan seluruh rakyat. Pada banyak negara monarki raja hanyalah sekedar
simbol kedaulatan negara dan perdana menteri lebih berkuasa dari pada raja.

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dipimpin/dijalankan oleh banyak orang


(perwakilan/pemerintah) untuk upaya mewujudkan kedaulatan rakyat. Salah satu
pilar demokrasi adalah trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara
(eksekutif, yudikatif, dan legislatif) kesejajaran dan independensi ketiga jenis
lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsio
checks and balances.

4. Fungsi negara yaitu :

a) Fungsi pertahanan dan keamanan : melindungi rakyat, wilayah, dan pemerintah dari
ancaman dan gangguan yang dapat menggangu pertahanan dan keamanan NKRI.
b) Fungsi pengaturan dan ketertiban : menciptakan UU dan peraturan pemerintah (PP)
dan menjalankannya demi terwujudnya tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
c) Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran : upaya eksploitasi SDA yang menguasai
hajat orang banyak maupun SDM untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
sehingga terwujud kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat.
d) Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban : negara menciptakan dan menegakkan
hukum secara tegas tanpa pilih kasih menurut hak dan kewajiban yang telah di
kontribusikan kepada bangsa dan negara. Contoh: menegakkan sistem hukum melalui
lembaga peradilan

5. Komisi yudisial : berwenang merekruit dan menyeleksi hakim agung, berwenang


mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam rangka menjaga
dan menegakkan kehormatan, kelurhuran martabat, serta perilaku hakim. pengawasan
hakim dari tingkat pengadilan negeri sampai mahkamah agung.

Komisi konstitusi : melakukan uji UU terhadap UUD 1945 dan menyelesaikan


konflik antarlembaga negara dan pembubaran partai politik bila melanggar UUD
1945, mahkamah kosntitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa
presiden/wakilnya diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan
tercela yang tidak lagi memenuhi syarat sebagau presiden atau wakil presiden
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang dasar negara indonesia tahun 1945.

[Type text]
[Type text]

BAB III
IDENTITAS NASIONAL

PERTANYAAN KUNCI

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN IDENTITAS NASIONAL


2. SEBUTKAN KEGUNAAN PARAMETER IDENTITAS NASIONAL
3. SEBUTKAN DAN JELASKAN UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL
4. SEBUTKAN INDIKATOR SOSIOLOGIS IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
5. SEBUTKAN UNSUR-UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL

JAWAB

1. Identitas nasional hakekatnya adalah manifesti nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan
dengan ciri khas tersebut suatu bangasa berbeda dengan bangsa lainnya.
Asal kata identitas adalah “identity” yang berarti ciri-ciri khas, tanda-tanda khas atau
jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang
lain. Dalam terminologi antropologi identitas berarti sifat khas yang menerangkan dan
sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan, kelompok, komunitas atau
negara.
Kata nasional pada identitas nasional berarti identitas yang melekat pada kelompok-
kelompok yang lebih besar yang diikuti oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik (budaya,
bahasa dan agama) maupun nonfisik(keinginan, cita-cita dan tujuan).

2. Parameter identitas nasional adalah ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa
sesuatu bersifat ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur adalah unsur identitas
nasional (budaya menyangkut norma sosial), bahasa, adat istiadat, teknologi, sesuatu
yang terjadi secara alami atau ciri yang sudah terbentuk karena faktor geografis.

Indikator parameter identitas nasional merupakan bentuk ciri yang dijadikan patokan,
ukuran sesuatu bersifat identitas nasional. Indikator tersebut antara lain:

a) Aktivitas sehari-hari : adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, ramah tamah, hormat
kepada orang tua dan gotong royonh yaang bersumber pada: nilai-nilai istiadat dan
tata kelakuan.
b) Lambang-lambang contohnya: garuda pancasila, bendera, lagu kebangsaan dan
bahasa.

[Type text]
[Type text]

c) Alat-alat perlengkapan yang digunakan sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan:


bangunan (merupakan tempat ibadah: borobudur, perambanan, masjid, dan gereja)
teknologi, peralatan manusia(pakaian, teknologi bercocok tanam)

d) Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa bersifat dinamis tidak tetap (budaya unggul,
prestasi dalam bidang tertentu).

3. Unsur-unsur identitas nasional meliputi:

a) Suku bangsa
Golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif atau ada sejak lahir, dimana sama
coraknya dengan olongan umur dan jenis kelamin. Di indonesia khususnya, terdapat
banyak sekali etnis tidak kuramg dari 300 etnis.
b) Agama
Bangsa indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Dan agama yang
bertumbuh dan berkembang dinusantara yaitu agama islam, kristen, katolik, budha,
hindu, kong hu cu.
c) Kebudayaan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat
pengatuahn yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukung untuk
menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai
pedoman untuk bertindak.
d) Bahasa
Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-
unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana ber interaksi antar
manusia

Dari unsur-unsur identitas nasional diatas dapat dirumuskan pembagiannya menjadi


tiga bagian yaitu:

 Identitas fundamental, yaitu pancasila sebagai filsafat bangsa, dasar negara, dan
ideologi negara.
 Identitas instrumental, yaitu berisi UUD 1945 dan tata peundang-undangannya.
Dalam hal ini bhasa yang digunakan bahasa indonesia, lagu kebnagsaan indonesia
yaitu indonesia raya.
 Identitas alamiah, yaitu meliputi negara kepulauan dan pluralisme dalam suku,
budaya, bahasa dan agama

4. Indikator sosiologis identitas nasional nasional indonesia

a) Suku bangsa (bersifat askriptif sejak lahir)


b) Kebudayaan (tidak bersifat individual)
Contohnya: kesenian, teknologi, adat istiadat.

[Type text]
[Type text]

c) Bahasa
d) Dan kondisi geografis (bersifat alamiah)

5. Khusus identitas nasional indonesia terdiri dari enam unsur, bersifat tidak statis dan
terus berkembang sesuai dengan pekembangan dan perubahan tujuan bangsa
indonesia

a) Unsur sejarah
Bangsa indonesia pernah mengalami era kejayaan di zaman sriwijaya dan majapahit
sampai ke wilayah filipina, singapura, malaysia bahkan sebagian thailand dan pernah
mengalami penjajahan belanda, portugis dan jepang selama 350 tahun dan 3,5 tahun
sampai akhirnya dengan perjuangan gigih mencapai kemerdakaan pada tahun 1945
dengan demikian sejarah membuktika indonesia adalah bangsa pejuang.
b) Unsur kebudayaan
Tiga unsur aspek kebudayaan pembentuk identitas nasional, akal budi, hormat
menghormati antar sesama, dan sopan dan santun dalam bersikap dan bertutur kata.
Peradaban dapat dilihat dari beberapa aspek : ideologi, politik, ekonomi, sosial,
hankam dan pengetahua prestasi dalam bidang olharaga, karya anak bangsa dibidang
teknologi pesawat terbang, kapal laut, lomba fisika dan kimia olimpiade ilmu dan
teknologi dunia.
c) Unsur budaya unggul
Semangat dan kultur mencapai tujuan dengan cara “kita harus bisa, kita harus terbaik,
kalau orang bisa mengapa kita tidak bisa”
Dalam uud 1945 menyatakan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa pejuang
mengembangkan diri mencapai kualitas hidup yang baik, nilai kemanusiaan,
demokrasi dan keadilan secara ideal dan normatif diwujudkan secara konsisten,
konsekuen, dinamis, kreatif bukan indoktriner
d) Unsur suku bangsa
adanya suku bangsa majemuk lebih kurang 300 suku bangsa
e) Unsur agama
Sesuai dengan ketetapan uu no 16 tahun 1969 indonesia mengakui multiagama
dimana islam bukan agama resmi negara, tetapi adalah agama mayoritas bangsa
indonesia.
f) Unsur bahasa
Bahasa indonesia adalah bahasa melayu merupakan bahasa penghubung berbagai enis
dan dalam peristiwa sumpah pemuda 28 oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa
persatuan bangsa indonesia.

[Type text]
[Type text]

BAB IV

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PERTANYAAN KUNCI

1. URAIKAN KRONOLOGI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA


2. JELASKAN PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
3. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGERTIAN PANCASILA ADLAH
IDEOLOGI TERBUKA
4. SEBUTKAN NILAI KEHIDUPAN YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA
5. SEBUTKAN PERAN DAN FUNGSI PANCASILA
6. SEBUTKAN IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

JAWAB

1. Istilah pancasila pertama kali ditemukan dalam buku “sutasoma” karya mpu tantular
pada zaman majapahit (abad ke 14) diartikan perintah kesusilaan yang jumlahnya
lima berisi larangan untuk: melakukan kekerasan, mencuri, bejiwa dengki, berbohong
dan mabuk akibat minuman keras.
Penjajahan belanda berakhir pada 9 maret 1942 pemerintah hindia belanda menyerah
tanpa syarat kepada jepang. Sejak saat itu Indonesia diduduki jepang. Namun tidak
terlalu lama sebab tahun 1944 tentara jepang mulai kalah melawan sekutu.
Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu jepang dalam
melawan tentara sekutu, jepang memberikan janji kemerdekaan kelak di kemudian
hari.janji ini diucapkan oleh pedana menteri kasio pada tanggal 7 september 1944.
Oleh karena terus terdesak,maka pada tanggal 29 april 1945 jepang memberikan janji
kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia,yaitu janji kemerdekaan tanpa
syarat yang ditunagkan dalam maklumat Gunseikan (pembesar tinggi sipil dari
pemerintah militer jepang dijawa dan Madura) dalam maklumat tersebut sekaligus
dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-
usul untuk selanjutnya dikemukakan pada pemerintah jepang untuk dapat
dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 dan mengadakan sidang
pertama pada tanggal 29 mei s/d 1 juni 1945. Dalam sidang pertama tersebut yang
dibicarakan khusus mengenai dasar Negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada
sidang pertama tersebut dua tokoh membahas dan mengusulkan dasar Negara yaitu
Muhammad yamin dan Ir Soekarno.

[Type text]
[Type text]

Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad yamin mengajukan usul mengenai calon dasar
Negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu:
1) peri kebaangsaan
2) peri kemanusiaan
3) peri ketuhanan
4) peri kerakyatan
5) kesejahteraan rakyat

Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :
1) Ketuhanan yang maha Esa
2) Persatuan Indonesia
3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul
mengenai calon dasar Negara, yaitu :
1) Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2) Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3) Mufakat atau Demokrasi
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini oleh bung karno diberi nama PANCASILA. Lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi TRISILA, yaitu
1) Sosio nasionalisme
2) Sosio demokrasi
3) Ketuhanan
Selanjutnya oleh Bung Karno tiga hal tersebut masih bisa diperas lagi menjadi
EKASILA yaitu GOTONG ROYONG.
Selesai sidang pembahasan Dasar negara, maka selanjutnya pada hari yang sama
(1 Juni 1945) para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil
yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta
melaporkannya kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap tiap anggota diberi kesempatan
mengajukan usul paling lambat sampai dengan tanggal 20 juni 1945.
Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas 8 orang, yaitu :
1) Ir soekarno
2) Ki Bagus Hadikusumo
3) K.H Wachid Hasjim
4) Mr.Muh Yamin
5) M. Sutardjo Kartohadikusumo
6) Mr. A A Maramis
7) R Otto Iskandar Dinata
8) Drs. Muh Hatta

[Type text]
[Type text]

Pada tanggal 22 juni 1945 diadakan rapat gabungan antara panitia kecil dengan para
anggota BPUPKIyang berdomisili dijakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujui
dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/ Perumus Dasar Negara yang
terdiri atas sembilan orang yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh hatta, Mr.A.A.Maramis ,
Abikoesno tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakar, Haji Agus Salim, Mr. Achmad
Soebardjo, K.H Wahid Hasjim, Mr.Muh.Yamin Dalam pembahasan tersebut
disusunlah suatu piagam diberi nama piagam jakarta yang didalamnya terdapat
rumusan dan sistematika pancasila :

1) Ketuhanan dengan mewajibkan menjalankan syariat islam bagi pemeluk-


pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Pada tanggal 22 juni 1945 tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama panitia sembilan
(Ir. Soekarno, Drs. Moh hatta, Mr.A.A.Maramis , Abikoesno tjokrosoejoso, Abdul
Kahar Muzakar, Haji Agus Salim, Mr. Achmad Soebardjo, K.H Wahid Hasjim,
Mr.Muh.Yamin) mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul
mengenai dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang BPUPKI. Dalam
pembahasan tersebut disusunlah suatu piagam diberi nama piagam jakarta yang
didalamnya terdapat rumusan dan sistematika pancasila :

1) dengan mewajibkan menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya


2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10 s/d 16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah
merumuskan rancangan hukum dasar. Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dan pada tanggal 15 agustus 1945 jepang
menyerah tanpa syarat kepada sekutu, sejak saat itu indonesia kosong dari kekuasaan.
Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa, yaitu
dengan memproklamasikan kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari
setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengancara utama :
mengesahkan rancangan hukum dasar dengan preambulnya, memilh presiden dan wakil
presiden. Untuk pengesahan preambul, terjadi proses yang sangat panjang. Sehingga
sebelum mengesahkan preambul Drs. Muhammad Hatta terlebih dahulu mengemukakan
bahwa pada tanggal 17 agustus 1945 sore hari sesaat setelah proklamasi kemerdekaan ada
utusan dari indonesia bagian timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul

[Type text]
[Type text]

dibelakang kata KETUHANAN yang berbunyi ‘dengan kewajiban menjalankan syariat


islam bagi pemeluk-pemeluknya’ dihapus. Jika tidak maka rakyat indonesia bagian timur
lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan.
Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan pada sidang pleno PPKI , khususnya kepada
anggota tokoh-tokoh islam. Antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, K.H Wahid
Hasyim dan Teuku Muh Hasan. Bung hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh islam demi
persatuan dan kesatuan mengingat indonesia baru saja merdeka , akhirnya tokoh-tokoh
islam merelakan dicoretnya “dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi para
pemeluk-pemeluknya” dibelakang kata ketuhanan dan diganti dengan “Yang Maha Esa”.

2. Kata ideologi dari bahasa yunani “eidos” berarti gagasan dan “logos” berarti berbicara
(ilmu) sehingga secara etimologis ideologi berarti berbicara tentang gagasan atau ilmu
yang mempelajari tentang gagasan.
Gagasan disini berarti gagasan yang murni, menjadi landasan atau pedoman dalam
kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili dalam wilayah negara tersebut.
a) Menurut BP-7
Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori yang diyakini kebenarannya yang disusun secara
sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaan dalam menanggapi dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b) Menurut Prof.Dr.Maswadi Rauf
Ideologi adalah rangkaian (kumpulan) nilai yang disepakati bersama untuk menjadi
landasan atau pedoman dalam mencapai tujuan atau kesejahteraan bersama.

Pancasila sebagai ideologi negara artinya pancasila memiliki nilai-nilai yang menjadi
pandangan hidup bangsa indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia, hal ini dimaksudkan bahwa pancasila
merupakan gagasan, ide-ide maupun keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang
meliputi berbagai bidang kehidupan. Ideologi suatu negara menjadi dasar sistem
kenegaraan oleh suatu negara.
Pancasila sebagai ideologi negara sangat dibutuhkan karena ideologi tersebut
merupakan suatu pandangan, nilai, cita-cita, dan juga keyakinan yang ingin
diwujudkan dalam kehidupan yang nyata. Ideologi tersebut mampu membangkitkan
kesadaran seluruh rakyat dengan kemerdekaan yang meliputi penanaman semnagat
masyarakat untuk bergerak melawan penjajah dan mewujudkan kehidupan dalam
penyelenggaraan negara.
Dengan demikian pengertian pancasila sebagai ideologi dan dasar negara adalah
pancasila sebagai dasar untuk mengatur negara baik penyelenggaraannya sekaligus
pancasila merupakan suatu pandangan untuk meraih cita-cita bangsa indonesia. Dasar
negara yaitu pancasila meliputi tujuan negara, cita-cita negara dan juga norma-norma
dalam bernegara.

[Type text]
[Type text]

3. Pancasila adalah suatu ideologi terbuka, berarti pancasila dapat mengikuti


perkembangan yang terjadi pada negara lain yang memiliki ideologi berbeda dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini memungkinkan
karena pancasila mengajarkan bahwa nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara memiliki nilai-nilai : nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1) Nilai dasar
Nilai representsai dari nilai dan norma dalam masyarakat, bangsa , dan negara
indonesia yang tidak dapat berubah-ubah sepanjang bangsa indonesia berpedoman
pada nilai tersebut
Contoh: nilai-nilai yang terkandung dalam alinea IV UUD 1945 yang ditetapkan pada
18 agustus 1945.
2) Nilai instrumental
Nilai pendukung utama dari nilai dasar, dapat mengikuti perkembangan zaman baik
dalam negeri maupun luar negeri. Contoh : ketetapan MPR, UU, PP, dan peraturan
perundang-undangan yang ada untuk menjadi petunjuk tatanan pelaksanaan ideologi
pancasila dan sebagai pegangan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.
3) Nilai praktis
Nilai yang harus ada dalam praktek penyelenggaraan negara, bersifat abstark, berupa
semangat para penyelenggara negara dalam struktur sistem pemerintahan negara
indoneisa untuk membangun nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam
sila-sila pancasila secara konsekuen dan istiqomah. Contoh : memberi teladan tidak
KKN, disiplin, taat.

4. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam pancasilaseperti yang tertuang dalam


ketetapan MPR No.II/MPR/1978 itu adalah sebagai berikut:

1) Nilai Yang Terkandung Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa:


a) Percaya dan takwa lepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
b) Hormat menghormati bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup
c) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
d) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain

2) Nilai Yang Terkandung Dalam Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab:
a) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia
b) Saling mencintai sesama manusia
c) Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa-seliru
d) Tidak semena-mena terhadap orang lain

[Type text]
[Type text]

e) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan


f) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
g) Berani membela kebenaran dan keadilan
h) Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat indonesia, karena
itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain

3) Nilai Yang Terkandung Dalam Sila Persatuan Indonesia:


a) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan
b) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c) Cinta tanah air dan bangsa
d) Bangga sebagai bangsa indonesia dan bertanah air indonesia
e) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka
Tunggal Ika

4) Nilai Yang Terkandung Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/perwakilan:
a) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
b) Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan
e) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah
f) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
g) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
tuhan yang maha esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan

5) Nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
a) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
b) Bersikap adil
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d) Menghormati hak-hak orang lain
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain’
f) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
g) Tidak bersifat boros
h) Bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

5. Peran dan fungsi pancasila dalam segala aspek kehidupan bermasyarakar, berbangsa,
dan bernegara indonesia :

[Type text]
[Type text]

1) Pancasila sebagai sistem filsafat bangsa indonesia


2) Pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia
3) Pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia
4) Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
5) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
6) Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia
7) Pancasila sebagai pandangan yang mempersatukan bangsa indonesia
8) Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesia
9) Pancasila sebagai moral pembangunan
10) Pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila
11) Pancasila sebagai ilmu pengetahuan
12) Pancasila sebagai ideologi ketatanegaraan indonesia
13) Pancasila sebagai cita-cita hukum bangsa indonesia

6. Implementasi pancasila dalam kehidupan sehari-hari :

1) Implimentasi sila pertama : ketuhanan yang maha esa.


a. Beriman
b. Menghormati dan bekerja sama antar umat beragama, tidak memaksakan
agama ke orang lain.
2) Implimentasi sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab.
a. Sesama manusia tidak saling melecehkan
b. Sesama manusia punya rasa memiliki
c. Setiap manusia indonesia menjaga kseimbangan antara hak dan kewajiban,
kegiatan donor, meyantuni anak yatim dan kebenaran dan keadilan taat hukum
dan tidak diskriminatif
3) Implimentasi sila ke tiga : persatuan indonesia
a. Kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
b. Berkorban, bekerja keras dan membayar pajak
c. Bangga sabagai bangsa indonesia
d. Berani dan percaya diri sebagai bangsa indonesia
4) Implimentasi sila ke empat : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
a. Masyarakat harus mengawasi wakil rakyat
b. Hasil musyawarah harus diterima
c. Dan dilaksanakan penuh tanggung jawab
5) Implimentasi sila ke lima : keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
a. Perbuatan luhur saling membantu dan gotong royong
b. Adil tidak pilih kasih, suka memberi pertolongan
c. Tidak egois dan tidak individualisme
d. Bekerja keras, berusaha, pasrah kepada tuhan
e. Menghargai karya orang lain dan tidak membajak.

[Type text]
[Type text]

BAB V
HAK AZASI MANUSIA (HAM)

PERTANYAAN KUNCI

1. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN HAK AZASI MANUSIA (HAM)


2. JELASKAN PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG HAK AZASI DI INDONESIA
3. JELASKAN HAK AZASI DALAM TATANAN GLOBAL
4. JELASKAN PENGATURAN PELAKSANAAN HAK AZASI DI INDONESIA
5. SEBUTKAN MASALAH DAN UPAYA PENEGAKAN HAK AZASI DI INDONESIA
6. JELASKAN MENGAPA PELAKSANAAN HAM BERBEDA-BEDA DI SETIAP NEGARA

JAWABAN

1. Menurut Tillar (2001) HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia tanpa
hak-hak itu manusia tidak dapat hidup dengan layak sebagai manusia. Pada dasarnya
bersifat universal tidak memandang bangsa, ras, atau jenis kelamin. Manusia harus
memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan cita-cita nya.
Ham memiliki wewenang lebih tinggi daripada kewenangan yang lainnya, karena
HAM berasal dari sumber yang tertinggi yaitu Tuhan. Memiliki sifat superlegal tidak
tergantung pada negara atau undang-undang dasar dan kekuasaan pemerintah.
Pemenuhan perlindungan terhadap HAM harus diikuti dengan pemenuhan terhadap
kewajiban azasi manusia (KAM) dan tanggung jawab dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ham merupakan keterpaduan antara kewajiban azasi manusia (KAM) dan tanggung
jawab azasi manusia (TAM) yang berlangsung secara sinergs dan seimbang.
Pokok rumusan hakekat HAM :
a) HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi karena HAM merupakan bagian
manusia secara otomatis
b) HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
pandangan politik atau asal usul sosail bangsa
c) HAM tidak dapat dilanggar atau dibatasi meskipun negara membuat UU yang tidak
melindungi dan melanggar HAM.

[Type text]
[Type text]

2. Perkembangan pemikiran HAM diindonesia

a) Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945)


Perkembangan pemikiran periode sebelum kemerdekaan dipelopori organisasi
pergerakan :

1) Budi oetomo : hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat


2) Perhimpunan indonesia (PI) : hak manentukan nasib sendiri
3) Serikat islam : hak penghidupan yang layak dan bebas dari penindasan dan
deskriminasi rasial
4) Partai komunis indonesia : hak sosial dan berkaitan dengan alat-alat produksi
5) Indische party : hak mendapatkan kemerdekaan dan perlakuan yang sama
6) Partai nasional indonesia : hak memperoleh kemerdekaan (the right of self
determination)
7) Organisasi pendidikan nasional indonesia : hak menentukan nasib sendiri,
mengeluarkan pendapat, berserikat dan berkumpul, persamaan dimuka umum dan hak
untuk turut serta dalam penyelengaraan negara

b) Periode sesudah kemerdekaan (1945-sekarang)

1) Periode 1945-1950 menekankan pada hak-hak : untuk merdeka, kebebasan untuk


berserikat melalui organisasi politik yang didirikan dan kebebasan menyampaikan
pendapat terutama di parlemen. Implementasinya pemerintah mengeluarkan
maklumat pemerintahan tanggal 3 november 1945 tentang partai politik.
2) Periode 1950-1959 menekankan pada semnagat kebebasan demokrasi liberal yang
berintikan kebebasan individu. Implementasinya tumbuh lembaga demokrasi :
multipartai, parlemen pers yang bersifat liberal, pemilu dengan sistem multipartai,
parlmen sebagai lembaga kontrol pemerintah dan wacana pemikiran HAM yang
kondusif karena pemerintah memberi kebebasan
3) Peiode 1959-1966 pemikiran HAM tidak mendapat ruang kebebasan akibat sistem
pemerintahan demokrasi terpimpin
4) Periode 1966-1998 dapat dilihat dalam tiga kurun waktu yang berbeda
 1967 awal pemerintahan presiden suharto berusaha melindungi hak dasar
manusia ditandai dengan adanya hak uji materiil (yudicial review)
 Kurun 1970-1980 pemerintah melakukan pemasungan HAM dengan sikap
defensif, represif dengan produk hukum yang bersifat restriktif terhadap
HAM. Alasannya HAM adalah pemikiran produk barat yang tidak sesuai
dengan nilai nilai budaya bangsa ydang tercemin dalam pancasila
 Kurun waktu 1990-an sudah dibentuk lembaga penegak HAM (Komnas
HAM) berdasarkan keppres no 50 tahun 1993 tgl 7 juni 1993
5) Periode 1998 – sekarang mendapat perhatian resmi dari pemerintah dengan
melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM dan menetapkan UU no 39
tahun 1999 tentang HAM

[Type text]
[Type text]

3. HAM pada tatanan global


Sebelum Konsep mengenai HAM diratifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama
tentang HAM yang telah berkembang sebelumnya. Yaitu :
1) Ham menurut konsep negara barat / liberalisme
 Meninggalkan konsep negara mutlak
 Mendirikan federasi rakyat yang bebas, negara sebagai koordinator dan
pengawas
 Filsofi dasar hak azasi tertanam dalam diri individu
 Hak azasi lebih dulu ada daripada tatanan negara
2) Ham menurut konsep negara sosialis
 Hak azasi hilang dari individu teintegras dalam masyarakat
 Hak azasi manusia tidak ada sebelum negara ada
 Negara tidak membatasi hak azasi manusia bila situasi menghendaki
3) Ham menurut konsep bangsa-bangsa di sia dan afrika
 Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama/ sesuai kodrat
 Penghormatan utama untuk kepala keluarga
 Individu tunduk kepada kepala adat berkaitan dengan tugas dan kewajiban
4) Ham menurut konsep PBB
Konsep komisi PBB yang dipimpin oleh eleanor roosevelt (10 Desember 1948) secara
resmi disebut “Universal Decleration of Human Right”. Menjelaskan tentang hak-hak
sipil, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan yang dinikmati manusia di dunia yang
mendorong penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia.

Pada tahun 1957 konsep HAM ini dilengkapi dengan tiga perjanjian :
1) Hak ekonomi sosial dan budaya
2) Perjanjian internasional tentang hak sipil dan politik
3) Protokol opsion bagi perjanjian hak sipil dan politik internasional
Pada sidang umum tgl 16 desember 1966 ketiga piagam ini diterima dan saat ini
sekitar 100 negara dan bangsa telah meratifikasinya.

4. Pengaturan pelaksanaan HAM dalam ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat


dalam perundang-undangan yang dijadikan acuan normatif dalam pemajuan dan
perlindungan HAM. Empat hukum tertulis yang menyatakan tentang HAM.
1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2) UU
3) TAP MPR
4) Peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti Peraturan Pemerintah,
Kepres, dan lain lain.

Penjelasan :

[Type text]
[Type text]

1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Pasal 27 Ayat 1 Hak atas persamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan
Pasal 27 Ayat 2 hak atas pekejaan dan penghidupan yang layak
Pasal 28 Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan
Pasal 29 Ayat 2 Hak memeluk dan beribadah sesuai dengan ajaan agama
Pasal 30 Hak dalam usaha pembelaan negara
Pasal 31 Hak mendapat pengajaran
Pasal 32 Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan
daerah
Pasal 33 Hak dibidang perekonomian
Pasal 34 Hak fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara
2) Undang-Undang
UU Nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia
UU Nomor 40 tahun 1999 tentang pers
UU Nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM
UU Nomor 9 tahun 2004 tentang peradilan tata usaha negara
UU Nomor 5 tahun 1998 tentang ratifikasi konvensi anti penyiksaan,
perlakuan atau penghukuman kejam, tidak manusiawi dan merendahkan
martabat
UU Nomor 9 tahun 1998 tentang kebebasan menyatakan pendapat
UU Nomor 8 tahun 1999 tentang perllindungan konsumen
UU Nomor 20 tahun 1999 ratifikasi konvensi ILO nomor 138 tentang usia
minimum bagi pekerja.
3) TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi manusia.
Ketetapan ini menugaskan kepada lembaga-lembaga negara dan seluruh
aparatur pemerintahan untuk menghormati, menegakkan, dan
menyebarluaskan pemahaman tentang HAM. Ketetapan ini juga mengatur
tentang kewajiban asasi manusia, antara lain setiap orang wajib menghormati
hak azasi orang lain, setiap orang wajib tunduk kepada undang-undang dalam
menjalankan hak dan kebebasannya.
4) Kepres No. 50 tahun 1993 tentang pembentukan komisi nasional Hak Asasi
Manusia (KOMNAS HAM)
Komisi ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap
hak asasi manusia diindonesia.

5. Menurut wirayuda(2005) perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip : hak-hak


sipil, politik, ekonomi, sosial budaya dan hak pembangunan. Merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan baik dalam penerapan, pemantauan maupun dalam
pelaksanaanya.
Pasal 1(3), pasal 55, dan 56 piagam PBB menyatakan bahwa upaya pemajuan dan
perlindungan HAM harus dilakukan melalui konsep kerjasam internasional atas dasar

[Type text]
[Type text]

saling menghormati, kesederajatan dan hubungan antarnegara serta hukum


internasional yang berlaku.
PP nomor 7 tahun 2005 tentang program penegakkan hukum dan HAM mencakup :
pemberantasan korupsi, anti terorisme, pembasmian penyalahgunaan narkotika dan
obat berbahaya, harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.

Kegiatan-keiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut :


1) Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui rencana nasional
pemberantasan korupsi tahun 2004-2009 dan pembaharuan materi hukum terkait
dengan pemberantasan korupsi.
2) Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Azasi Manusia ( RANHAM ) tahun
2004-2009 sebagai gerakan nasional
3) Peningkatan penegakkan hukum pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyelahgunaan narkotika dan obat berbahaya lainnya
4) Peningkatan efektivitas dan penguatan lembaga/institusi hukum maupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya mencegah dan memberantas korupsi dan lembaga yang
fungsi dan tugasnya menegakkan hak azasi manusia
5) Peningkatan efektivitas dan penguatan lembaga/institusi hukum maupun
peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap individu di depan
hukum melalui keteladanan kepada negara dan pimpinan lainnya untuk mematuhi
dan mentaati hukum dan hak azasi manusia secara konsisten dan konsekuen
6) Penyelenggaraan audit regular atas kekayaan pejabat pemerintah dan pehabat
negara
7) Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang lebih sederhana, cepat, tepat dan dengan biaya yang terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat
8) Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak azasi
manusia dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamik
masyarakat dapat berjalan wajar
9) Pembenahan sistem manajemen penanganan yang menjamin akses publik,
pengembangan sistem pengawasan yang transfaran dan akuntabel
10) Pengembangan sistem manajemen kelembagaan hukum yag transfaran
11) Penyelamatan barang bukti akuntabilitas kinerja berupa dokumen/arsip lembaga
negara dan badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM
12) Peningkatan koordinasi dan kerjasama yang menjamin efektivitad penegakan
hukum dan HAM
13) Peningatan pengawasan terhadapp lalulintas orang yang melakukan perjalanan baik
keluar negeri maupun yang masuk ke wilayah indonesia dan fungsi intelijen agar
aktivitas terorisme dapat dicegah pada tahap yang sangat dini serta meningkatan
berbagai operasi keamanan dan ketertiban
14) Peningkatan penanganan dan tindakan hukum terhadap penyalahgunaan narkotika
dan obat berbahaya lainnya melalui indentifikasi dan memutus jaringan
peredarannya, meningkatan penyidikan, penyelidikan, penuntutan serta
menghukum para pengedar secara maksimal

[Type text]
[Type text]

6. Hak asasi manusia (HAM) pada hakikatnya bersifat universal dan berlaku bagi siapa
pun, tetapi ketika masuk dalam konteks suatu negara tertentu, pelaksanaannya akan
disesuaikan dengan ideologi dan filosofi masing-masing negara.
Disetiap negara-negara didunia memiliki perbedaan-perbedaan dalam konsepsi
filsafat dan tradisi budaya. Terdapat perbedaan yang besar dalam konsepsi hak asasi
manusia dinegara-negara barat dan negara sosialis.
Pelaksanaan HAM dinegara komunis dapat dilihat dari watak aturan hukumnya yang
tidak memberi tempat adanya hubungan hukum privat, karena segala sesuatu
dianggap dari masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat. Semua hukum menjadi
administrasi kebijakan penguasa, karena itu hukum harus mengabdi pada partai
politik. Demikian pula pengadilan harus tunduk pada pengawasan kekuasaan politik
partai. Kondisi demikian tergambar dalam buku The Gulag Archipelago, karangan
alexander solshenitsyn yang melukiskan tentang pelecehan HAM di Rusia, dimana
hukum sebagai alat kekuasaan dan pengadilan dilakukan dibelakang pintu tertutup.
Hal serupa juga terjadi pada fascis dan nazi yang menonjolkan despotisme, dimana
didalam diri negara merupakan hukum yaitu legimitasi nafsu penguasa untuk
mendominasi hak asasi masyarakat.
Sedangkan konsepsi dan pemberlakuan HAM dinegara liberal kapitalis dapat dilihat
dari karakter aturan hukumnya yang berakar pada filsafat individualisme utilitarian.
Tujuan filsafat ini adalah emansipasi individu dan orientasinya adalah menambah
kesenangan individu. Hukum yang dianggap baik adalah hukum yang memanjakan
kebebasan bagi setiap individu dan memacu agar setiap individe mengejar apa yang
dianggap baik bagi dirinya. Dan falsafah ini pula yang menjadi akar dari prinsip
Laissez Faire dalam dunia perekonomian dewasa ini. Perekonomian dunia didorong
mengarah pada mekanisme persaingan bebas yang diyakini akan menghasilkan
kebahagiaan yang maksimal bagi setiap individu.
Contoh lainnya salah satu wujud HAM yaitu bebas untuk memeluk agama dan
beribadah, dinegara yang menganut ideologi sekuler, setiap warga negara bebas untuk
memeluk negara atau tidak sama sekali. Sedangkan diindonesia seorang warga negara
indonesia diharuskan untuk memeluk suatu agama sebab negara indonesia adalah
negara yang berketuhanan sesuai dengan ideologi kita, yaitu pancasila di sila pertama.

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai