No. Revisi : 00
Halaman : 50
1
DAFTAR ISI
2
A. Upaya Kesehatan Masyarakat … ………………………………………………… 36
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, Akses dan Pengukuran
Kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)) …………………………… 36
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran: …………………………… 37
a. Penetapan Persyaratan sasaran. ………………………………….. 37
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran …………………………. 37
c. Komunikasi dengan sasaran. ……………………………………… 38
3. Pembelian (jika Ada) …………………………………………………… 38
4. Penyelenggaraaan UKM ………………………………………………. 39
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya ……………….. 39
b. Validasi proses penyelenggaran upaya ……………………… .. 39
c. Identifikasi dan mampu telusur ………………………………….. 39
d. Hak dan Kewajiban Sasaran ……………………………………. 39
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan …………………………. 39
f. Manajemen risiko dan keselamatan …………………………….. 40
5. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan sasaran kinerja UKM ….. 40
a. Umum ……………………………………………………………… 40
b. Pemantauan dan pengukuran: ………………………………….. 40
1). Kepuasan pelanggan …………………………………………. 40
2). Audit Internal …………………………………………………… 41
3). Penilaian Kinerja Puskesmas: ………………………………. 41
a). Pemantauan dan Pengukuran proses ……………… 41
b). Pemantauan dan pengukuran hasil layanan ……… 41
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai ……………….. 41
d. Analisis Data. …………………………………………………….. 41
e. Peningkatan Berkelanjutan …………………………………....... 42
f. Tindakan Korektif ………………………………………………... 42
g. Tindakan Preventif ……………………………………………… 42
B. Pelayanan Klinis ( Upaya Kesehatan Perorangan ) : …………………… 42
1. Perencanaan Pelayanan Klinis. ……………………………………… 43
2. Proses yang berhubungan dengan Pelanggan. ……………………. 43
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:…. 43
a. Proses Pembelian. ……………………………………………….. 43
b. Verifikasi barang yang dibeli………………………………………. 44
3
c. Kontrak dengan Pihak ketiga. ………………………………………. 44
4. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis. ……………………………………. 44
a. Pengendalian Proses Pelayanan Klinis. …………………………… 44
b. Validasi Proses Pelayanan…………………………………………… 44
c. Identifikasi dan Ketelusuran ………………………………………… 44
d. Hak dan Kewajiban Pasien …………………………………………… 44
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis) … 44
f. Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien …………………….. 44
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien ………. 45
a. Penilaian Indikator Kinerja Klinis …………………………………… 45
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien …………. 45
c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien …………………………… 45
d. Analisis dan tindak lanjut. ……………………………………………. 45
e. Penerapan Manajemen Resiko ………………………………………. 45
6. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan ……………………………... 45
1). Umum ………………………………………………………………….. 45
2). Pemantauan dan pengukuran: ……………………………………….. 45
a). Kepuasan pelanggan …………………………………………….. 45
b). Audit Internal ………………………………………………………. 45
c). Pemantauan dan Pengukuran proses, Kinerja ………………… 45
d). Pemantauan dan pengukuran hasil layanan ………………….. 45
3). Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai ……………………… 45
4). Analisis Data. …………………………………………………………. 46
5). Peningkatan Berkelanjutan ………………………………………………. 46
6). Tindakan Korektif …………………………………………………….. 46
7). Tindakan Preventif …………………………………………………… 46
BAB. VII. Penutup ……………………………………………………………………………. 47
Lampiran ………………………………………………………………………………… 48
4
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat, pusat Pelayanan
Kesehatan Strata Pertama. Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut, maka perlu
ditunjang sarana dan prasarana yang memadai, berupa sarana fisik (bangunan gedung,
peralatan medis maupun non medis) serta sumber daya manusia. Selain itu, agar dapat
melaksanakan fungsi Puskesmas sebagaimana mestinya, harus ditunjang dengan
manajemen yang baik, dimana diperlukan perencanaan yang jelas, strategi pelaksanaan
yang terarah. Demikian juga diperlukan pengawasan, pengendalian, penilaian dan
evaluasi terhadap semua kegiatan Puskesmas.
Menghadapi tantangan era globalisasi dalam persaingan bebas dan ketat, maka perlu
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas agar bisa memenuhi tuntutan
sesuai standar Akreditasi. Manual Mutu ini akan menjadi pedoman Puskesmas dalam
menyelenggarakan kegiatan pelayanan secara berdaya guna dan berhasil guna, serta
menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Sematang Borang.
Manual Mutu Puskesmas Sematang Borang ini dibuat dengan tujuan menjelaskan
secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Sematang Borang.
Tahun 2008 terjadi pemekaran kecamatan Sako menjadi Kecamatan Sako dan
Kecamatan Sematang Borang. Karena letak gedung Puskesmas termasuk wilayah
Kecamatan Sematang Borang maka mulai tahun tersebut berubah wilayah kerja
kecamatannya walaupun nama Puskesmas belum berubah. Wilayah kerja menjadi
kecamatan Sematang Borang meliputi kelurahan Lebung Gajah, Srimulya, SukaMulya
dan Karya Mulya.
5
Kemudian tahun 2012 dengan dana DAK Puskesmas direhab ulang menjadi dua
lantai dengan penambahan ruangan yang nantinya sebagai tempat persalinan .
Tahun 2013 bersamaan telah selesainya gedung baru nama Puskesmas Sako resmi
menjadi Puskesmas Sematang Borang sesuai dengan wilayah kerjanya yang meliputi
Kecamatan Sematang Borang. Hal ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Walikota
Palembang Nomor.534 tahun 2015 tentang Penetapan Kode dan Wilayah Kerja
Puskesmas Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kota Palembang.
Seiring dengan bangunan fisik Puskesmas yang lebih baik dan hal pelayanan juga
terdapat peningkatan dimana ada tahun 2013 banyak pencapaian yang diraih
Puskesmas yaitu diterimanya sertifikasi ISO 9001: 2008 dari Auditor NQA Palembang hal
ini menunjukkan bahwa Puskesmas Sematang Borang telah terstandarisasi
internasional,
Dan di tahun 2014 diterimanya sertifikasi ISO 9001: 2008 dari Auditor NQA
Palembang dalam rangka audit surveilans tahun kedua hal ini menunjukkan bahwa
Puskesmas Sematang Borang telah mampu mempertahankan standarisasi internasional.
Dan mulai Januari tahun 2014 berjalannya Puskesmas mampu persalinan, Serta sebagai
salah satu Puskesmas pemeriksa kesehatan haji tingkat pertama dan lanjutan. .
Puskesmas Sematang Borang juga merupakan salah satu Puskesmas BLUD di kota
Palembang.
1. Kondisi Geografis
a). Batas Wilayah
Berdasarkan posisinya,Puskesmas Sematang borang berada di kecamatan Sematang
Borang .Semua wilayah bisa ditempuh dengan jalur darat.Batas wilayah kerja
Puskesmas Sematang Borang adalah sebagai berikut :
Total 2861 ha
2. Keadaan Demografi
7
6 Jumlah Pasangan Usia Subur(PUS) 5972 2290 844 645 9751
7 Jumlah Peserta KB Aktif 5284 1955 712 567 8508
8 Jumlah Bayi (0-6 Bulan) 191 74 28 35 228
9 Jumlah Bayi (6-12 Bulan) 206 81 32 39 363
10 Jumlah Anak Balita ( 1-<2 tahun) 489 192 73 97 358
11 Jumlah Anak Balita (2-<5 tahun) 325 128 49 61 563
12 Jumlah Remaja 3286 1335 450 588 5659
13 Jumlah Usila 7229 2024 1118 854 11225
14 Jumlah Taman Kanak Kanak (TK) 9 4 0 0 13
15 Jumlah SD / Madrasah Ibtidaiyah
a. Negeri 2 1 1 0 4
b. Swasta 1 1 0 0 2
16 Jumlah SMP / Madrasah Tsanawiyah
a. Negeri 0 1 0 0 1
b. Swasta 1 0 0 0 1
17 Jumlah SMA / Madrasah Aliyah
a. Negeri 0 0 0 0 0
b. Swasta 1 0 0 0 1
18 Jumlah Akademi
a. Negeri 0 0 0 0 0
b. Swasta 0 0 0 0 0
19 Jumlah Perguruan Tinggi
a. Negeri 0 0 0 0 0
b. Swasta 0 0 0 0 0
20 Jumlah Kantor 1 2 1 1 5
21 Jumlah Hotel 0 0 0 0 0
22 Jumlah Toko 9 3 0 3 15
23 Jumlah Pasar 1 1 0 0 2
24 Jumlah Restoran / Rumah Makan 15 1 0 0 16
25 Salon Kecantikan 7 2 0 0 9
26 Jumlah Masjid 9 3 4 0 16
27 Jumlah Pesantren 0 0 0 0 0
28 Jumlah Langgar / Musholla 6 5 4 4 19
29 Jumlah Gereja 2 0 0 0 2
30 Jumlah Pura 0 0 0 0 0
31 Jumlah Kelenteng / Vihara 0 0 0 0 0
32 Jumlah Rumah 5835 1824 728 599 8986
33 Jumlah Rumah Sehat 5500 1409 628 508 8045
34 Jumlah Jamban Sehat 5500 1409 628 508 8045
35 Sumber Air Bersih (PDAM) 4569 1375 126 159 6229
36 SAB Sumur Gali 3412 94 304 246 4056
37 SAB Sumur Tangan 0 0 0 0 0
38 SAB Sumur Artesis 0 0 0 0 0
39 SAB Air Hujan 0 0 0 0 0
8
40 SAB Air Sungai 0 58 64 0 122
41 Peserta Asuransi Kesehatan (Askes)
42 Asuransi Jamsostek 0 0 0 0 0
43 Asuransi Kesehatan Lainnya 0 0 0 0 0
44 Jumlah Panti Jompo 0 0 0 0 0
45 Jumlah Panti Pijat 0 0 0 0 0
46 Jumlah Praktek Bidan 8 2 0 0 10
47 Jumlah Pengobatan Tradisional 0 0 0 0 0
48 Jumlah Rumah Sakit Pemerintah 0 0 0 0 0
49 Jumlah Rumah Sakit Swasta 1 0 0 0 1
50 Jumlah Balai Pengobatan 0 0 0 0 0
51 Jumlah Praktek Dr Umum 2 0 0 0 2
52 Jumlah Praktek Dr Gigi 2 0 0 0 2
53 Jumlah Praktek Dr Bersama 0 0 0 0 0
54 Jumlah Laboratorium Kesehatan 0 0 0 0 0
55 Jumlah Apotik 3 0 0 0 3
56 Jumlah Optik 0 0 0 0 0
57 Jumlah Toko Obat 0 0 0 0 0
3. Sosial Ekonomi
Berdasarkan keadaan sosial ekonominya,
a. Pendidikan, sebagian besar penduduk diwilayah kecamatan Sematang Borang
melek huruf, dengan pendidikan mulai dari tamat SD sampai dengan pasca
sarjana (S2).
b. Mata pencaharian penduduk diwilayah kerja Puskesmas Sematang Borang yaitu
diantaranya : Petani ,Buruh ,Pedagang,Pegawai negeri.
c. Agama, Sebagian besar penduduk yang berada diwilayah kerja Puskesmas
Sematang Borang merupakan pemeluk agama Islam.
9
No. Kriteria Jumlah Nama Posyandu
1 Pratama 1 Kasih Bunda
2 Madya - -
Cemara
Mekar Sari
Cempaka
Dahlia
Delima
Matahari
Eboni
Anggrek I
Melati
Merpati
Cinta Kasih
Permata Hati
Permata
3 Purnama 27 Teratai
Melati
Wiratama
Mawar
Kaktus
Harapan Kita
Lentera Bunda
Dahlia
Lavender
Asoka
Kusuma Wijaya
Mawar
Kamboja
Anggrek 2
4 Mandiri -
Sumber :Laporan bulanan Promkes tahun 2016
2.Posyandu Lansia
Puskesmas Sematang Borang memiliki 13 Posyandu Lansia, yaitu :
10
Tabel 3.2 Jumlah Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Sematang Borang
No. Kriteria Jumlah Nama Posbindu
1 Pratama -
2 Madya -
Cemara
Mekar Sari
Cempaka
Dahlia
Eboni
Melati
3 Purnama 13
Merpati
Permata Hati
Wiratama
Mawar
Kaktus
Kusuma Wijaya
4 Mandiri -
Sumber :Laporan bulanan Promkes tahun 2016
3.Posbindu PTM
Puskesmas Sematang Borang memiliki 4 Posbindu PTM, yaitu :
Tabel 3.3 Jumlah Posbindu PTM di Wilayah Kerja
Puskesmas Sematang Borang
No. Kriteria Jumlah Nama Posbindu
1 Pratama -
2 Madya -
Anggrek
HarapanKita
3 Purnama 4
Dahlia
Kamboja
4 Mandiri - -
Sumber :Laporan bulanan PTM tahun 2016
12
27 Sherly Molvinas,AmKep 198206182008012002 Perawat Puskes
28 Windriyani, SKM 198007012010012009 Administrator Kesehatan
29 Nurmalia, AMG 198008162010012008 Nutrisionis
30 Hj.Yuli Harwati,AmKeb 196107081991032002 Bidan Koordinator
31 Bareta simbolon,AmKeb 196605191991032004 Koordinator Pustu
32 Dwi Larasati, AMKeb 198607202008042001 Bidan Puskes
33 Gunarsih,AMKL 197906092014072003 Sanitarian/Staf TU
34 Eva Weliawati,AmKep 198407062014072003 Pengadministrasi/ Perawat
Puskes
35 Citra Septiani BLUD Pengadministrasi
36 Fatuah Iswardo, AMKL BLUD Bidan Puskes
37 Nadia, AmKeb BLUD Bidan Pustu
38 Luky Setyowati BLUD Analis Kesehatan
39 Nursida, AMKeb BLUD Bidan Puskes
40 Agtavritz Wira Lingga, SE BLUD Akuntan
41 Robin Nopransyah, AMKep BLUD Perawat Puskes
42 Nurul Alfia, AmKeb Promkes Bidan Puskesmas
43 Supiani BLUD Pengadministrasi
44 Anita Novita,AMKep BLUD Perawat Puskes
45 Suwarti BLUD Pekarya
Sumber : Tata Usaha Puskesmas Sematang Borang
13
10 Sterilisator 4
11 Incinerator 0
JUMLAH 24
Sumber :Laporan tahunan Inventaris Puskesmas Sematang Borang
14
Struktur Organisasi Puskesmas Sematang Borang
Kepala Puskesmas
Dr. Herawaty
Kepegawaian
Gunarsih,A.Md.K.L
H. Tata Nilai:
SIKAP : Memberikan pelayanan kesehatan dengan 5 S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun)
EMPATI : Menempatkan diri kita seperti pada orang lain
MUTU : Memberikan pelayanan yang bermutu
ADIL : Memberikan pelayanan yang adil bagi semua lapisan masyarakat
BIJAKSANA : Bijaksana dalam menghadapi masalah yang menghadang
ORGANISASI : Selalu bekerja dalam satu kesatuan Organisasi
RAPI : Berpenampilan rapi diri juga rapi lingkungan tempat kerja
2. Kebijakan Mutu
Kami jajaran manajemen dan seluruh karyawan Puskesmas Sematang Borang
berkomitmen memberikan pelayanan bermutu kepada pelanggan, dan selalu melakukan
perbaikan berkelanjutan, adil, dan inovatif demi terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
16
2. UKM Pengembangan
Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif, dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,disesuaikan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi Sumber daya yang
tersedia di Puskesmas.
UKM pengembangan terdiri dari:
- Pelayanan kesehatan jiwa
- Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
- Pelayanan kesehatan olah raga
- Pelayanan kesehatan lansia
Tabel 6. UKM
Tabel 7. UKP
Pendaftaran
Poli Umum
Poli Gigi
Unit Tindakan
Poli Lansia
Unit Dots
Unit Laboratorium
Unit Obat/Farmasi
Poli Haji
18
ALUR PELAYANAN DI PUSKESMAS SEMATANG BORANG
Pasien datang
100
Unit Pendaftaran
Unit
laboratorium
Unit
Gizi/Sanitasi.=
/Promkes
Unit PPTM
Unit Persalinan
Unit kasir
Unit
Obat
Pasien Pulang
100
Keterangan:
= garis rujukan
= alur pelayanan
19
B. Ruang Lingkup :
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan
standar akreditasi pukesmas, yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) baik UKM esensial maupun UKM
Pengembangan, dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)/Pelayanan Klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan keselamatan sasaran/pasien
dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis (UKP).
21
h. Efisiensi
Efisiensi adalah menurut H. Emerson : perbandingan yang terbaik antara input dan
output, antarakeuntungan dengan biaya, antara hasil pelaksanaan dengan sember-
sumber yang digunakan dalampelaksanaan, seperti halnya juga maksimum yang
dicapai dengan penggunaan sumber yangterbatas. (Drs. Soewarno
Handayaningrat,Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, 1990, hal 15)
i. Proses
Proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang
mengubah input menjadi output (https://id.m.wikipedia.org)
j. Indikator mutu
Indikator mutu adalah target dari masing-masing bagian/departemen yang ingin
dicapai dalam jangka waktu tertentu (https://sertifikaso.wordpress.com)
k. Perencanaan mutu
Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (ISO 9001:2008)
l. Kebijakan mutu
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen perusahaan
tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-
aspek mutu dalam aktifitas keseharian organisasi (ISO 9001:2008)
m. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat mencapai maksud dan
tujuan (kbbi.web.id)
n. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (kbbi.web.id)
22
BAB II
Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A.Persyaratan Umum
Upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan yang dilakukan melalui membangun
sistem manajemen mutu, penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan sistem
pelayanan klinis Puskemas Sematang Borang Kota Palembang menetapkan,
mendokumentasikan, memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar
akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayananan klinis, yang
meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayanan, kejelasan penanggungjawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkan analisis hasil survey
kebutuhan masyarakat/pelanggan baik internal maupun eksternal, verifikasi terhadap
rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B.Pengendalian Dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi :
Dokumen level 1:kebijakan, dokumen level 2 : pedoman/manual mutu, dokumen level 3:
standar operational prosedur, dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan
sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di Puskesmas Sematang Borang dibagi menjadi dua yaitu
pengendalian dokumen perkantoran dan pengendalian dokumen akreditasi/Mutu.
1.Sistem Pengendalian Dokumen Perkantoran
a.Surat Masuk Puskesmas
Surat masuk diterima oleh unit tata usaha Puskesmas yang langsung dibukukan
kedalam buku agenda surat masuk. Kemudian diteruskan ke Koordinator Tata
Usaha. Surat yang bersifat tindak lanjut segera diberikan lembaran disposisi yang di
beri nomor sesuai nomor agenda diteruskan ke Kepala Puskesmas Sematang
Borang. Setelah Pimpinan mengisi disposisi dikembalikan ke Tata Usaha untuk
diarsipkan (diagendakan), dan akan diteruskan ke orang/petugas yang didisposisikan
dengan batas waktu maksimal 1 hari. Sedangkan surat yang bersifat pemberitahuan
akan ditempelkan di papan informasi Puskesmas/disampaikan dalam komunikasi
Internal.
23
b..Surat Keluar Puskesmas
1).Penomoran Surat Keluar
Surat keluar adalah surat yang dibuat oleh Puskesmas baik dalam berupa
undangan, pemberitahuan dan laporan.
Sistem penomoran surat keluar adalah sebagai berikut :
“Nomor kode surat/Nomor surat 4(empat) digit tanpa spasi/Nama
Puskesmas/Tahun surat”.
Contoh Format : 440/0010/PKM-SB/2016
Keterangan
440 : Nomor Kode Surat
0010 : Nomor Surat Keluar
PKM-SB : Nama Puskesmas
2016 : Tahun Surat
800 :
Program terkait urusan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kepegawaian
900 :
Perencanaan dan pengadaan program dan keuangan
Laporan Keuangan
2).Alur surat Keluar
Adapun alur surat keluar sebagai berikut :
Konsep surat keluar terlebih dahulu dikoreksi oleh Kasubbag Tata Usaha.
Kemudian dilanjutkan ke Kepala Puskesmas untuk di cek (Merubah/ Menambah
jika ada) selanjutnya ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas. Setelah itu
24
dikembalikan ke Tata Usaha untuk didokumentasikan dengan penomoran dan
dikirim ke alamat yang dituju oleh ekspeditor. (pengarsipan& buku eskpedisi)
c. Penyimpanan Dokumen.
Petugas Tata usaha memasukkan dokumen dalam file folder yang ada, diantaranya
folder laporan bulanan dan tahunan, folder surat tugas, folder surat masuk, folder
surat keluar.
d. Pencarian kembali dilakukan dengan mengidentifikasi penomoran dokumen.
h. AI : Audit Internal
i. AE : Audit ekternal
i. SU : Survey
j. TM : Tinjauan Manajemen
k. IM : Indikator Mutu
4). Pengkodean BAB instrumen akreditasi :
I : Untuk kode Bab I
II : Untuk kode Bab II
III : Untuk kode Bab III
IV : Untuk kode Bab IV
V : Untuk kode Bab V
VI : Untuk kode Bab VI
VII : Untuk kode Bab VII
VIII : Untuk kode Bab VIII
IX : Untuk kode Bab IX
X : Untuk kode dokumen yang tidak ada pada instrumen akreditasi.
26
PDF : Pendaftaran
RT : Ruang Tindakan
PL : Poli Lansia
UF : Unit Farmasi
IMS : Imunisasi
KB : Program Keluarga Berencana
PJ : Progam Jiwa
PO : Program Olahraga
UKS : Usaha Kesehatan Sekolah
RP : Ruang Persalinan
TU : Tata Usaha
UD : Unit Dots
PTM : Unit PTM
UKGM : Program UKGM
UKGS : Program UKGS
Untuk dokumen revisi, penomoran sesuai acuan penomoran yang berlaku
dan diurutkan sesuai dokumen terakhir yang tertulis dalam buku nomor kode
dokumen yang telah direvisi, ditarik dari distribusi namun tetap disimpan di
Sekretariat.
b. Pengesahan
Pengesahan dilakukan oleh Kepala Puskesmas setelah dikoreksi oleh Wakil
Manajemen Mutu / MR
c. Pemberlakuan
Pemberlakuan dokumen setelah ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
d. Distribusi
Copy dokumen akreditasi didistribusikan oleh Sekretariat dan disimpan pada
masing – masing pokja dan pelaksana pelayanan dengan diberi cap
“Terkendali”,
Dokumen yang didistribusikan ke masing – masing pokja dan pelaksana
pelayanan dicatat dalam buku distribusi dokumen terkendali, yang berisi
informasi tentang jenis dokumen, nomor dokumen, copy keberapa dan distribusi
kemana.
27
2) PROGRAM / UKM
Warna Map Dokumen : Kuning (disatukan per kriteria dari instrumen
Akreditasi)
Keranjang Dokumen : Kuning
3) UKP
Warna Map Dokumen : Hijau (di satukan per kriteria dari instrumen Akreditasi)
Keranjang Dokumen : Hijau
f. Dokumen Rekam Medis inaktif wajib disimpan sekurang kurangnya lima (5)
tahun untuk personal folder, terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung,
setelah batas waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan atau Pasien
Meninggal, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan
persetujuan lain harus disimpan dengan jangka waktu (10) tahun, terhitung dari
tanggal kunjungan.
g. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di puskesmas harus dipelihara
dan disimpan minimal dua (2) tahun
h. Sekretariat menyimpan dokumen Asli, semua dokumen akreditasi/mutu.
i. Pencarian kembali
Pencarian kembali dilakukan dengan mengidentifikasi penomoran dokumen
akreditasi.
C.Pengendalian Rekam
Dokumen yang diisyaratkan oleh sistem manajemen mutu harus dikendalikan. Semua
dokumen yang diperlukan dikelompokkan dalam satu buku seperti buku Notulen
Pertemuan, buku Komunikasi Internal, buku Monitoring dan Evaluasi kegiatan, buku untuk
Umpan Balik, buku akses masyarakat, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya (foto,
copy ijazah, sertifikat pelatihan , dan sertifikat kalibrasi).
28
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab manajemen mutu, Penanggung jawab UKM,
Penanggung jawab pelayanan Kesehatan Perorangan, dan seluruh karyawan Puskesmas
Sematang Borang bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada Manual Mutu ini.
C. KEBIJAKAN MUTU
Kami jajaran manajemen dan seluruh karyawan Puskesmas Sematang Borang
berkomitmen memberikan pelayanan bermutu kepada pelanggan, dan selalu melakukan
perbaikan berkelanjutan, adil, dan inovatif demi terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
Karyawan
Tugas, tanggung jawab & wewenang diatur dengan jelas dan terdokumentasi
khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan mutu dan
kepuasan pelanggan.
30
1) Setiap karyawan dipastikan memahami tugas, tanggung jawab dan
wewenangnya.
2) Uraian tugas, tanggung jawab & wewenang dibuat Kepala Puskesmas dibantu
oleh unit Tata Usaha.
3) Dokumen Uraian Tugas dipegang oleh karyawan yang bersangkutan dan
salinan disimpan oleh unit Tata Usaha.
4) Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi
perubahan pekerjaan.
5) Uraian tugas dibuat berdasarkan nama-nama posisi yang ada dalam struktur
organisasi pada masing-masing unit.
6) Penggunaan nama posisi/job title dikoordinasikan oleh unit Tata Usaha.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara minilokakarya, pertemuan, diskusi, email,
sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
Komunikasi Internal di puskesmas Sematang Borang di lakukan dengan cara:
31
1. Rapat pemegang program dengan pelaksana program
2. Minilokakarya Bulanan
3. Rapat Tinjauan Manajemen 6 bulan sekali
4. Diskusi kelompok kerja
5. Pemberitahuan di papan Informasi
6. Pemberitahuan lewat media elektronik : telepon, email, BBM group dan WA group
32
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara
manajemen dan pelaksana tentang permasalahan-permasalahan yang terkait dengan
implementasi sistem manajemen mutu, pencapaian sasaran/indikator mutu dan kinerja
serta umpan balik masyarakat/pelanggan tentang mutu/kinerja Puskesmas. Pembahasan
masalah mutu dan kinerja dapat dilakukan dalam unit kerja, antar unit kerja untuk
masalah-masalah yang bersifat teknis dan operasional yang dilakukan baik terjadwal
(minimal dua kali dalam setahun) maupun insidental sesuai dengan kebutuhan.
Permasalahan mutu, kinerja, dan permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem
manajemen mutu secara periodik juga perlu dibahas bersama yang melibatkan seluruh
jajaran yang ada dalam organisasi. Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan
tinjauan manajemen atau pertemuaan telaah manajemen mutu dan kinerja. Pertemuan
tinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap kesesuaian dan efektifitas
penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan melibatkan
berbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.
33
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
D. Lingkungan Kerja
Puskesmas Sematang Borang menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang
dibutuhkan mencapai kesesuaian dengan persyaratan pelayanan puskesmas, antara
lain:
35
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
- Pengendalian proses pelaksanaan UKM dilakukan dengan menetapkan
pedoman/panduan program, kerangka acuan program/kegiatan dan
SOP pelaksanaan kegiatan.
- Penanggung Jawab dan pelaksana UKM melaksanakan kegiatan sesuai
dengan pedoman/panduan/kerangka acuan/SOP/rencana kegiatan yang
telah disusun, dan berdasarkan kebutuhan dan harapan
masyarakat/sasaran.
- Penanggung Jawab UKM memastikan jadwal kegiatan dan petugas
pelaksana yang kompeten.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
- Pelaksana menyusun laporan pelaksanaan kegiatan UKM kepada
Penanggung jawab UKM maksimal satu minggu setelah kegiatan.
- Penanggung jawab UKM memeriksa laporan apakah selaras dengan
kebijakan, pedoman/panduan, kerangka acuan dan SOP kegiatan.
- Secara sampling dan berkala Penanggung jawab UKM melakukan
observasi pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan checklist/daftar
tilik, dg target CR SOP minimal 70%.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Penanggung jawab dan pelaksana upaya bertanggung jawab atas proses
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindaklanjut seluruh
kegiatan termasuk pendokumentasian rekaman. Sehingga penanggung
jawab UKM dan pelaksana setiap upaya mampu mengidentifikasi dan
mampu telusur atas seluruh kegiatan masing – masing upaya, baik telusur
sistem maupun telusur dokumen.
d. Hak dan kewajiban sasaran
Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya akan menetapkan hak dan
kewajiban sasaran setiap upaya yang diselenggarakan. Penetapan hak dan
kewajiban sasaran disusun bersama dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Puskesmas.
e. Pemeliharaan barang milik Pelanggan ( Rekam Medis, KMS)
Dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
tidak menyimpan, memelihara barang milik pelanggan karna Kartu Menuju
39
Sehat (KMS), milik pelanggan tersebut dikembalikan/dibawa pelanggan
pulang kerumah masing-masing setelah menerima pelayanan dari
pelaksana program.
f. Manajemen risiko dan keselamatan
Manajemen risiko adalah proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,
meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh.
Manajemen risiko dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
risiko yang bisa terjadi dalam setiap kegiatan.
Proses manajemen risiko dalam pelayanan UKM meliputi menetapkan
lingkup manajemen dengan kriteria 3H 1P (high risk, high volume, high cost,
potensial problem), kajian risiko/risk assessment (identifikasi risiko, analisis
risiko, evaluasi risiko). Hasil evaluasi risiko untuk menentukan perlu atau
tidak tindakan perbaikan/tindak lanjut. Tindakan perbaikan bisa berupa
perbaikan input, proses atau perbaikan output.
Analisis risiko dilakukan terhadap prosedur pelayanan di area prioritas,
dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
atau Analisis Modus Kegagalan dan Dampaknya (AMKD). Risiko yang
telah teridentifikasi kemudian ditetapkan tindakan preventif atau
pencegahan agar kegagalan yang dimungkinkan tidak terjadi.
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM
a. Umum
Dalam rangka monitoring dan evaluasi mutu dan kinerja UKM, maka perlu
ditetapkan indikator yang bisa diukur dan menggambarkan suatu kondisi
sebenarnya dari hasil proses kegiatan.
b. Pemantauan dan pengukuran
1) Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan dinilai menggunakan kuesioner terhadap sasaran
setiap UKM secara berkala minimal setiap enam bulan sekali.
Kepuasan pelanggan dilakukan untuk mengetahui mutu layanan UKM
dari aspek kepuasan pelanggan. Kuesioner dibagikan kepada
pelanggan UKM melalui pertemuan atau langsung setelah kegiatan usai.
Data diolah, dan dianalisis menjadi informasi tingkat kepuasan
pelanggan UKM. Hasil analisis tersebut diinformasikan kepada
pelanggan UKM melalui desinformasi pada saat pertemuan/kegiatan
UKM atau melalui pemasangan di papan informasi.
40
2) Audit internal
44
5. Peningkatan Mutu UKP dan Keselamatan Pasien
a. Penilaian Indikator UKP dilakukan dengan mengukur / menilai kinerja klinis dengan
menilai tergantung jumlah pasien di pkm tersebut. Juga dengan pengumpulan data
kepuasan pelanggan melalui kotak saran dan kuisioner.
Dilakukan pengukuran tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan SOP melalui
pengadaan self assesment oleh tim audit internal.
b. Pengukuran Pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien
Melakukan manajemen resiko yaitu mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi
di masing – masing unit layanan dan lingkungan Puskesmas untuk meminimalkan
terjadinya kecelakaan kerja baik terhadap pasien maupun pelayan medis.
c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Membuat pelaporan manajemen resiko.
d. Analisis dan Tindak Lanjut
Menganalisis hasil laporan manajemen resiko dan menentukan rencana tindak
lanjut manajemen resiko..
e. Penerapan Manajemen Risiko
Menerapkan sesuai dengan SOP manajemen resiko.
6. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan
1. Umum
Melakukan pengumpulan data kepuasan pelanggan melalui survey IKM, kotak saran
dan kuisioner.
2. Pemantauan dan Pengukuran
a). Kepuasan Pelanggan
Pengumpulan data melalui survey IKM, kotak saran dan kuisioner.
b) Audit Internal
Melakukan Audit Internal terhadap kepatuhan pelaksanaan SOP oleh tim Audit
internal secara berkala.
Mengunakan Daftar Tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan.
Melalukan pengukuran hasil kinerja kepuasan pelanggan dengan rumus sebagai
berikut.
Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %
Σ Ya+Tidak
c). Pemantauan dan Pengukuran Proses, kinerja
Melalui tingkat kepatuhan terhadap SOP.
d). Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
Melalui indikator kepuasan pelanggan.
Dari hasil pelaporan terjadinya KTD, KTC, KPC dan KNC.
45
3. Pengendalian Jika Ada Hasil yang Tidak Sesuai
Dilakukan pengumpulan data .
Dilakukan identikasi permasalahan.
4. Analisis Data
Mencari prioritas permasalahan yang beresiko.
5. Peningkatan Berkelanjutan
Menyelesaikan permasalahan sesuai urutan prioritas.
6. Tindakan Korektif
Melakukan analisis ulang permasalahan sesuai dengan tindakan yang dilakukan.
7. Tindakan Preventif
Melakukan tindakan preventif untuk mencegah timbulnya masalah
46
BAB VII
PENUTUP
47
LAMPIRAN
48
Lampiran 2.
TOP MANAJEMEN
Dokter Herawaty
SEKRETARIAT
WAKIL MANAJEMEN MUTU/ Sekretaris: Gunarsih, AMKL
PENANGGUNG JAWAB MUTU/ Anggota:
KETUA MUTU 1. Nursida, AMKeb
Drg. Lukman H.Silalahi 2. Nadya, AMKeb
3. Nurul Alfia, AMd.Keb
49