Anda di halaman 1dari 21

Kehidupan Masyarakat pada Masa

Demokrasi Terpimpin
1. Nasionalisasi Ekonomi

Deklarasi Ekonomi (Dekon) pada masa Demokrasi Terpimpin tidak berhasil mengatasi kesulitan
ekonomi, tetapi sebaliknya perekonomian nasional makin kacau. Harga barang dan tarif terus
meningkat hingga 400 persen yang mengakibatkan masyarakat semakin sulit memenuhi
kebutuhannya.

Oleh karena itu, setahun setelah Dekon diluncurkan dan ternyata tidak berhasil, DPR GR
meminta penjelasan pemerintah pada bulan Mei 1964. Dari penjelasan yang diperoleh,
pemerintah mengakui kegagalan itu. Adapun alasannya antara lain pemerintah gagal
memperoleh bantuan dari badan keuangan Intemasional IMF (Dana Moneter Intemasional), serta
pemutusan hubungan dengan Malaysia dan Singapura karena aksi Dwikora.

2. Pergolakan Politik di Berbagai Daerah

Upaya mengisi kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, ternyata
tidak memuaskan sebagian orang. Pergolakan politik terjadi di berbagai daerah.

a. Pemberontakan PKI Madiun


Hasil Perundingan Renville merugikan Republik Indonesia karena wilayahnya yang semakin
menyempit menyebabkan kabinet Amir Syarifuddin jatuh. Dalam situasi itu, PKI berhasil
menanamkan pengaruhnya terhadap Amir Syarifuddin sehingga ia berpihak kepada Muso,
seorang tokoh Partai Komunis yang baru kembali dari Uni Soviet.

Amir Syarifuddin kemudian membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR). Keadaan pemerintahan
serta politik saat itu sangat kacau, ditambah blokade ekonomi yang sangat ketat oleh Belanda
sebagai akibat Persetujuan Renville.

Keadaan itu dimanfaatkan Muso dan PKI-nya yang bekerja sama dengan Amir Syarifuddin
untuk mengadakan pemberontakan di Madiun pada tanggal 18 September 1948. Partai Komunis
pada saat itu menjadi kuat dengan dukungan Amir Syarifuddin sebagai pimpinan Partai Sosialis
yang masih banyak pendukungnya.

Dengan adanya dukungan itu, PKI merasa mampu mengambil alih kekuasaan. Untuk menjajagi
lawan-lawannya, PKI berusaha memancing bentrok fisik sehingga terjadi kerusuhan-kerusuhan
ditambah dengan usaha mereka untuk memperburuk keadaan ekonomi dengan cara menghasut
kaum buruh untuk melakukan pemogokan.

Muso dan Amir Syarifuddin serta kawan-kawannya mulai melancarkan tuduhan-tuduhan palsu
terhadap Kabinet Hatta. Bahkan Soekarno-Hatta dikecamnya sebagai kolaborator yang harus
dihukum. Mereka juga mengecam Persetujuan Renville, padahal arsiteknya adalah Amir
Syarifuddin sendiri.

Program rekonstruksi dan rasionalisasi dalam tubuh angkatan bersenjata oleh Kabinet Hatta
mendapat tantangan yang hebat dari PKI. Program tersebut bertujuan untuk menghemat biaya,
penyederhanaan, serta penertiban organisasi angkatan bersenjata. Dengan program ini,
diharapkan sebanyak 100.000 orang akan kembali ke pekerjaan asalnya sehingga sangat
membantu pemerintah.

Program ini menimpa sebagian besar anggota PKI. Pertentangan politik semakin meningkat
setelah terjadi insiden bersenjata di Surakarta antara pendukung FDR dan Kelompok Tan Malaka
tergabung dalam Gerakan Revolusi Rakyat (GRR) berhadapan dengan pasukan TNI yang hijrah.

Insiden bersenjata yang terjadi di Surakarta kemudian dilkuti dengan insiden yang sama di
daerah-daerah sekitarnya memang direncanakan PKI untuk mengalihkan perhatian TNI dan
pemerintah. Sementara itu, daerah Madiun dijadikan basis atau pusat kekuatan PKI untuk
rencana selanjutnya, yakni merebut kekuasaan.

Pada tanggal 18 September 1948, gerakan PKI mencapai puncaknya dengan diproklamasikannya
Negara Soviet Republik Indonesia oleh Kolonel Soemarsono di Madiun, didukung oleh beberapa
batalyon. Kaum pemberontak dalam aksinya mengadakan penculikan dan pembunuhan secara
keji terhadap tokoh-tokoh golongan yang dianggap musuh, seperti pejabat-pejabat pemerintah,
para perwira TNI, tokoh-tokoh partai, alim ulama, dan lain-lain.

Tindakan PKI ini dilakukan justru saat bangsa Indonesia sedang bergulat mempertahankan
kedaulatan bangsa dan negara dari tekanan kolonial Belanda. Oleh karena itu, pemberontakan
PKI Muso di Madiun dapat diibaratkan sebagai musuh dalam selimut yang menusuk republik
dari belakang. TNI yang sedang menghadapi Belanda harus pula menghadapi pemberontakan
PKI.

Jenderal Soedirman kemudian memerintahkan kepada Kolonel Gatot Subroto dari Jawa Tengah
dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menumpas pemberontak tersebut. Pada tanggal 30
September 1948, Madiun dapat dikuasai TNI dan polisi. Muso berhasil ditembak mati,
sedangkan Amir Syarifuddin ditangkap dan dihukum mati.

b. Darul Islam/Tentara lslam Indonesi'a (DI/T11)

Penarikan mundur pasukan Tentara Republik Indonesia ke wilayah Republik Indonesia sesuai
Garis van Mook dalam Perundingan Renville menimbulkan protes dari berbagai pihak. Protes
dilakukan antara lain oleh dua partai besar, yaitu PNI dan Masyumi. Protes yang sama
dilancarkan pula oleh Tentara Republik Indonesia.

Menurut mereka, dengan disetujuinya Garis van Mook berarti bangsa Indonesia dipaksa
mengalah terhadap Belanda. Hal ini merupakan penghinaan terhadap Tentara Republik
Indonesia. Selain itu, mereka juga merasa keberatan karena tidak sedikit anggota tentara bersama
keluarganya harus menempuh perjalanan jauh.
Salah seorang anggota pasukan Siliwangi yang menentang kebijakan pemerintah Republik
Indonesia adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Ia bersama pengikutnya menolak hijr dan
melarikan diri masuk ke hutan. Kelompok Kartosoewirjo ini menamakan dirinya Darul Islam /
Tentara Islam Indonesia.

Darul Islam tidak lagi mengakui Republik Indonesia dan Pancasila sebagai dasar negara. Pada
tanggal 7 Agustus 1949 DI/ TII memproklamasikan Negara Islam Indonesia (NII) di Jawa Barat.
Dalam aksinya di daerah Jawa Barat, kelompok Kartosoewirjo melakukan teror yang
menimbulkan korban jiwa tidak sedikit.

Penumpasan terhadap gerakan ini pun dilancarkan. Dalam usaha memberantas gerombolan DI/
TII, pasukan Siliwangi menggunakan siasat Pagar Betis dengan mengikutsertakan rakyat melalui
Operasi Bratayudha. Pada akhirnya, Kartosoewirjo berhasil ditangkap pada tanggal 4 Juni 1962.

Selain di Jawa Barat, DI/ TII juga melancarkan gerakan di Jawa Tengah, Aceh, dan Sulawesi
Selatan. Di Jawa Tengah bagian utara pemimpinnya adalah Amir Fatah, sedangkan di bagian
selatan dipimpin oleh Kyai Sumolangu. Gerombolan DI/ TII di Daerah Jawa Tengah itu berhasil
dihancurkan oleh Batalyon Diponegoro pada tahun 1957 dengan Operasi Benteng Nasional.

Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Bereuh. Pada tanggal 20 September 1953 ia
memproklamasikan Daerah Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia di bawah
Kartosoewirjo. Tindakan Daud Bereuh dikarenakan penurunan status Daerah Istimewa Aceh dan
perimbangan alokasi dana pembangunan daerah.

Penyelesaian gerakan dan aksi-aksi DI / TII di daerah ini dilakukan dengan kombinasi operasi-
operasi militer dan musyawarah. Musyawarah yang dilakukan pada tanggal 17-28 Desember
1962 mendapat dukungan dari tokoh-tokoh daerah setempat. Musyawarah itu membawa hasil
nyata dengan pulihnya kembali keamanan di daerah Aceh.

Di Sulawesi Selatan, Kahar Muzakar mengubah nama pasukannya menjadi Tentara Islam
Indonesia, sebagai bagian dari DI / TII Jawa Barat. Pada tanggal 7 Agustus 1953, ia bersama
pengikutnya masuk hutan. Untuk menumpas gerombolan Kahar Muzakar, diadakan serangkaian
operasi militer, tetapi pemberontakan tidak segera berakhir. Baru pada tanggal 3 Februari 1965,
Kahar Muzakar tertembak mati sehingga berakhirlah gangguan keamanan di Sulawesi Selatan.

c. Pemberontakan APRA di Bandung


Pembentukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) sejak awal telah
memperlihatkan gejala-gejala pertentangan. Kalangan Tentara Republik Indonesia sendiri tidak
suka anggota-anggota bekas KNIL, KL, dilebur dalam APRIS. Sebaliknya, pihak KNIL
menuntut agar bekas-bekas kesatuannya ditetapkan menjadi alat negara bagian. Ketegangan-
ketegangan di tubuh APRIS diperuncing dengan adanya pertentangan politik antara golongan
federalis dengan golongan unitaris.

Pada bulan Januari 1950, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) mengadakan pemberontakan di
bawah pinipinan Reymond Westerling di Bandung. Mereka menyampaikan ultimatum kepada
pemerintah agar diterima sebagai tentara inti "Negara Pasundan".

Karena ultimatum itu tidak segera mendapat jawaban dari Pemerintah RIS, pasukan Westerling
melancarkan aksi teror. Untuk menghancurkan gerombolan Westerling, pemerintah segera
mengirim kesatuan-kesatuan APRIS dari Jakarta tanggal 23 Januari 1950 ke Bandung. Tanpa
kesulitan APRIS berhasil menceraiberaikan gerombolan itu.

Anggota gerombolan APRA banyak yang ditembak mati. Setelah Bandung bersih dari kaum
pemberontak, pengejaran dilakukan terhadap anggota pemberontak yang melarikan diri. Pada
keesokan harinya, yaitu tanggal 24 Januari 1950, dalam pertempuran di Pacet, APRIS berhasil
menghancurkan sisa-sisa kaum pemberontak.

Westerling sendiri berhasil melarikan diri ke Jakarta dengan rencana akan membunuh Sultan
Hamengkoeboewono IX (Menteri Pertahanan), Mr. A. Budiardjo (Sekjen Kementrian
Pertahanan), dan Kolonel T.B. Simatupang (Pejabat Kepala Staf Angkatan Perang).

Rencana jahat Westerling itu berhasil diketahui sehingga dapat digagalkan. Dengan menumpang
pesawat Catalina milik Angkatan Laut Belanda, ia melarikan diri ke Belanda. Setelah diadakan
pengusutan, ternyata otak pelaku pemberontakan itu adalah Sultan Hamid II dari Kalimantan.
Sultan Hamid II segera ditangkap, juga beberapa orang tokoh Negara Pasundan.

d. Pemberontakan Andi Azis di Makasar

Andi Azis, seorang bekas anggota KNIL berpangkat Letnan, menjabat sebagai Ajudan Wali
Negara "Negara Indonesia Timur". Pada tanggal 30 Maret 1950, ia bersama satu kompi anak
buahnya diterima sebagai anggota APRIS. . Andi Azis dinaikan pangkatnya menjadi Kapten.
Namun, baru beberapa hari dilantik, ia menyerang markas APRIS di Makasar. Pejabat Panglima
Teritorium Indonesia Timur, Letnan Kolonel Achmad Yusuf Mokoginta, bersama seluruh
stafnya ditawan.

Beberapa hal yang dituntut oleh Andi Azis dan pengikutnya, antara lain "Negara Indonesia
Timur" harus tetap berdiri, jaminan keamanan di daerah itu hanya oleh APRIS bekas anggota
KNIL. Oleh sebab itu, ia menentang masuknya anggota APRIS yang akan didatangkan dari
Pulau Jawa di bawah pimpinan Mayor Worang.

Dalam menanggapi tuntutan Andi Azis itu, semula pemerintah RIS bermaksud
menyelesaikannya dengan musyawarah di Jakarta. Namun, hal itu ditolak. Pemerintah akhirnya
mengirim pasukan di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang untuk menumpasnya. Pada
bulan April 1950, Andi Azis menyerahkan diri. Walaupun demilcian, pemberontakan masih saja
berlangsung beberapa bulan.

e. Republik Maluku Selatan (RMS)

Setelah pemberontakan Andi Azis di Makasar mengalami kegagalan, salah seorang tokohnya
melarikan diri ke Ambon disertai sejumlah anggota pasukan KNIL. Tokoh itu bernama Dr.
Soumokil, mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Pada tanggal 25 April 1950, Soumokil
memproklamasikan berdirinya Negara Republik Maluku Selatan (RMS) yang memusatkan
kekuatannya di Ambon dan Pulau 5eram. Ia menyatakan bahwa Republik Maluku Selatan
merupakan negara yang berdiri sendiri, terlepas dari Republik Indonesia Serikat (RIS).

Pemerintah berusaha mengadakan musyawarah dengan mengirim Dr. Leimena untuk


menyelesaikan masalah RMS yang ingin lepas. dari RIS tetapi tidak berhasil. Oleh karena itu,
pemerintah terpaksa mengambil tindakan tegas dengan operasi penumpasan yang dipimpin
Kolonel Alex Kawilarang. Pasukan didaratkan di Laha pada tanggal 14 Juli 1950.

Satu per satu pulau-pulau termasuk Pulau Seram berhasil direbut. Sasaran penyerangan
kemudian langsung ke Ambon. Dalam pertempuran jarak dekat di Benteng Nieuw Victoria
tanggal 8 November 1950, gugur beberapa pahlawan, di antaranya Letnan Kolonel Slamet
Riyadi, Letnan Kolonel S. Sudiarto, dan Mayor Abdullah. Sisa-sisa RMS melarikan diri ke hutan
rimba di Pulau Seram. Selama beberapa tahun mereka masih merupakan gerombolan pengacau
keamanan di daerah itu.

Dr. Soumokil tertangkap hidup-hidup, kemudian diadili oleh Mahkamah Militer Luar Biasa. Ia
dijatuhi pidanA mati, sedangkan Ir. Manusama, salah seorang tokoh RMS lainnya berhasil
melarikan diri ke Belanda. Tokoh-tokoh lainnya yang juga berhasil ditangkap adalah Manuhutu
(Presiden RMS), Wairisal (Perdana Menteri), dan Gaspers (Menteri Dalam Negeri) ditangkap di
Pulau Seram.

f. Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia

Pemberontakan yang dilakukan oleh PRRI/PERMESTA dilatarbelakangi oleh masalah-masalah


ekonomi dan perimbangan keuangan antara daerah dan pusat. Pemberontakan PRRI /
PERMESTA merupakan pemberontakan terberat yang harus dihadapi oleh pemerintah dan TNI.
Gerakan PRRI/ PERMESTA didahului dengan pembentukan beberapa dewan, seperti Dewan
Banteng, Dewan Gajah, dan Dewan Manguni. Aksi gerakan PRRI/ PERMESTA dilanjutkan
dengan pengambilalihan kekuasaan di daerah-daerah.

Pada tanggal 9 Januari 1958, tokoh-tokoh seperti Kolonel Achmad Husein, Letnan Kolonel
Simbolon, Kolonel Dachlan Djambek, Kolonel Zulkifli Lubis dari pihak TNI dan M. Natsir,
Syarif Usman, Burhannudin Harahap, Syafruddin Prawiranegara dari pihak sipil, mengadakan
musyawarah di Sungai Dareh, Sumatra Barat. Pertemuan itu membicarakan pembentukan
pemerintahan baru, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan rencana tersebut.

Pada keesokan harinya tanggal 10 Februari 1958, diadakan rapat raksaksa di Padang. Dalam
pidatonya, Kolonel Achmad Husein memberi ultimatum kepada pemerintah pusat agar Kabinet
Djuanda menyerahkan mandat kepada Presiden selambat-lambatnya lima jam setelah ultimatum
dikeluarkan. Drs. Moh. Hatta dan Hamengkoeboewono IX segera membentuk kabinet baru
(Zaken Kabinet) dan presiden diminta agar kembali kepada kedudukannya sebagai Presiden
Konstitusional.

Pada tanggal 11 Februari 1958, pemerintah secara tegas menolak ultimatum PRRI dan memecat
dengan tidak hormat tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. Ketegangan mencapai puncaknya
pada tanggal 15 Februari 1958 dengan diproklamasikannya Pemerintahan Revolusioner Republik
Indonesia. Kolonel Achmad Husein termasuk salah seorang anggota kabinet dengan Syafruddin
Prawiranegara sebagai perdana menterinya.

Pada tanggal 17 Februari 1958, Letnan Kolonel Sumual, Komandan Daerah Militer Sulawesi
Utara dan Tengah mengumumkan bahwa daerah itu memutuskan hubungan dengan Pemerintah
Pusat dan mendukung sepenuhnya PRRI Sumatra Barat. Gerakan ini dikenal dengan nama
PERMESTA. Dengan adanya pernyataan PERMESTA mendukung PRRI, pemerintah
mengambil keputusan untuk segera menumpas gerakan-gerakan itu.

Penumpasan pemberontakan PRRI dilancarkan melalui serangkaian operasi militer di antaranya


Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Achmad Yani, Operasi Tegas di bawah
pimpinan Kolonel Kaharuddin Nasution, Operasi Sapta Marga di bawah pimpinan Brigadir
Jenderal Djatikoesoemo, dan Operasi Sadar di bawah pimpinan Kolonel Ibnu Soetowo. Achmad
Husein akhirnya menyerahkan diri dengan pengikutnya pada tanggal 12.Mei 1961.

Guna menumpas gerombolan PERMESTA, telah dilancarkan operasi-operasi Saptamarga I di


bawah pimpinan Letnan Kolonel Soemarsono, Saptamarga II di bawah pimpinan Letnan Kolonel
Agus P, Sapta Marga III di bawah pimpinan Letnan Kolonel Magenda, dan Sapta Marga IV di
bawah pimpinan Letnan Kolonel R. Hendradiningrat.

Operasi lainnya, yaitu Operasi Mena I di bawah pimpinan Letnan Kolonel Pieters dengan daerah
sasaran Jailolo, serta Operasi Mena 11 di bawah pimpinan Letnan Kolonel (KKO) Hunholz
dengan sasaran Lapangan Terbang Morotai di sebelah utara Halmahera. Dengan adanya operasi-
operasi itu maka pada pertengahan tahun 1961 keamanan di daerah Sulawesi dapat dipulihkan.
1. RENANG
A. Pengertian Renang
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang
diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang
memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang
babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan
perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA).
Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di
Indonesia.

B. Sejarah Renang
Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837, hanya terdapat 6 kolam renang di kota
itu. Popularitas renang terus membaik, dan pada tahun 1869 beberapa asosiasi mulai muncul.
Popularitas kejuaraan renang sederap dengan kebangkitan Olimpyade dan tercantum sebagai olahraga
modern di Athena pada tahun 1896.

Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan kota yang mengawali kegiatan
olahraga renang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan kolam renang Cihampelas pada
tahun 1904. di samping itu, sebelum kemerdekaan telah ada beberapa kolam renang di beberapa kota
besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai dengan
dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang, antara lain Bandungsche Zwembond atau Perserikatan
Renang Bandung pada tahun 1917. ketika itu terdapat 7 perkumpulan yang bernaung di bawah
Perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di Bandung.

Menyusul berdirinya West Java Zwembond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di Jawa Timur berdiri
Oost Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua peloncat indah Belanda mencetak prestasi
pada tahun1934. Hamaman dan Van de Gron, masing-masing sebagai juara pertama dan kedua nomor
papan 3 meter dan menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya Olimpyade Timur Jauh) berlangsung
di Manila pada tahun 1934 kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.

C. Macam-Macam Gaya Renang


Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan gaya
kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya
punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas, perenang dapat
menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu.
Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional
tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun demikian, hampir
semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara
universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.

Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi
wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat
tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa
memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas
merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas
dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju
di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah
terlatih maupun para pemula.

Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan
kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah
berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang
tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah
tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar
badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali
gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.[2].

Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor
renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang
paling lambat.

Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan
air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya
dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan
dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.

Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh
telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti
gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang
napas dengan mulut atau hidung.[2]
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang
semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam.
Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua
lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding
kolam.

Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang
diperlombakan setelah gaya bebas

Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan
ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang
ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat
dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala
berada di luar air.[2].

Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari
renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk
mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.

Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan renang
gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya
kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang
lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan
mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
D. Manfaat Berenang
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang
juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim
risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung.
Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat
badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang
memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin.

Manfaat tersebut antara lain :

1. Membentuk otot

Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala,
leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki.
Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus ‘melawan’ massa
air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.

2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru

Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki, dapat
memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat
dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.

3. Menambah tinggi badan

Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam
pertumbuhan tentunya).

4. Melatih pernafasan

Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem crdiovaskular
dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan
menjadi lebih panjang.

5. Membakar kalori lebih banyak

Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang
dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori
tubuh.

6. Self safety

Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).

7. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang
yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak.
Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.

Sebelum berenang, ag tubuh tidak ‘kaget’, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan untuk
mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung
secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak
jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.

Untuk pemanasan dapat dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti mengayunkan
tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15 menit. Lalu secara
bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik
beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Setelah beberapa minggu,
latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua otot terlatih.

Satu-satunya ‘kekurangan’ dari jenis olahraga ini adalah ternyata kurang menguntungkan bagi
kesehatan tulang. Ketiadaan gaya gravitasi bumi saat berenang justru berpengaruh buruk pada
massa tulang. Untuk mengatasinya, Anda dapat menyelinginya dengan olahraga lain, seperti joging,
berjalan kaki, atau bersepeda.

E. Fasilitas dan Peralatan


1. Kolam Renang
1. Panjang kolam renag 50 meter dan lebarnya 21 meter.

2. Dinding harus vertical dan sejajar.

3. Banyaknya lintasan adalah 8 dan masing-masing lintasan lebarnya 2,5 meter.

4. Kedalaman air minimum 1,80 meter untuk perlombaan. Suhu air berkisar antara (23-25)o Celsius.

5. Tempat Start tidak boleh licin dan kemiringannya tidak boleh lebih darih 10 derajat.

6. Garis-garis tanda lintasan dapat di buat di dasar kolam untuk memberi petunjuk pada perenang.

2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan
lintasan terakhir.Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan
panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama
dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang
air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6,
dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam
berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan,
perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-
perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1,
dan 8.

3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu
otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm. Perenang
mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur
waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

4. Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor
pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5
m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.

F. Peraturan
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di
atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding
kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di
dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga
dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start
(bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi
start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start
dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga
tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

G. Nomor Perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan
empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor
renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

 Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)


 Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
 Gaya punggung: 100 m, 200 m
 Gaya dada: 100 m, 200 m.
 Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
 Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
 Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
 Marathon 10 km.

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
 Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
 Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
 Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
 Gaya ganti estafet: 4×100 m.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian
untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas.
Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan
pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-
masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan
perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

H. Pakaian
Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam
perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang
berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa
kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan,
daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip,
dan sebagainya.
2. SENAM RITMIK
A. Pengertian Senam Irama
Senam irama merupakan gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan musik atau
nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam senam
irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Rangkaian senam irama
dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.

Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan
dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.Senam ritmik dapat
dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda,
simpai,tongkat, bola, pita dan topi.

B. Unsur – Unsur Senam Irama

Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :

1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang
serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk
keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama,
yaitu:

 Ketepatan musik/irama
 Kelentukan (fleksibilitas)
 Kontinuitas gerakan

C. Macam Macam Aliran Senam Irama

1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871,
seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu
dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat
kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan
system senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang guru
music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu
lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa
gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya terkenal dengan nama
“Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan dengan penuh perasaan. Murid Bode
adalah yang sangat senang memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 – 1958. Ia
berpendapat bahwa senam irama mengandung:
 Dressur
 Prestasi olahraga

D. Gerakan Dasar Senam Irama

1. Gerakan Langkah Kaki

Gerakan langkah kaki meliputi sebagai berikut.

a. Langkah biasa (looppas)


Berdiri dengan sikap tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping badan.Melangkahkan
kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan melangkah dengan kaki kiri secarabergantian.Pada
gerakan melangkah biasa harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut.

1. Kaki mengeper pada sendi lutut.


2. Gerakan dilakukan dengan rileks.
3. Gerakan disesuaikan dengan irama.

Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki kiri, kedua lengan
lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan kaki kanan ke depan dengan meletakkan
tumit di depan telapak kaki kiri lalu baru ujung jari kaki yang terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah
kaki kiri.Ingat, di dalam melangkah lutut harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.

b. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian, melangkahkan kaki
kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah kaki rapat dilakukan dengan hitungan
1 kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Gerakan kaki mengeper pada lutut.


2. Dilakukan dengan rileks dan luwes.
3. Gerakan disesuaikan dengan irama.

c. Langkah keseimbangan (ballanspas)


Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan. Hitungan dua, kaki
kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri
mundur diikuti kaki kanan mundur merapat.
Secara prinsip, langkah ini dilakukan sebagai berikut:

1. Tidak ada saat berhenti;


2. Dilakukan dengan gerakan kaki mengeper;
3. Lebih tepat gunakan irama 3/4 atau 4/4.

d. Langkah depan (galoppas)


Sikap tegak anjur kiri. Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki kanan. Kraissprong dapat pula
dilakukan kebelakang. Langkah silang ini dilakukan dengan irama 2/4.
2. Gerakan Ayunan Tangan

 Ayunan satu lengan depan belakang.


 Ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan.
 Variasi ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan.
 Ayunan dua lengan depan belakang.
 Ayunan dua lengan silang depan di muka badan.

3. Bentuk-Bentuk Gerakan Variasi

 Variasi langkah ke depan dan gerakan tangan ke atas.


 Variasi langkah ke samping dengan gerakan tangan memutar.

E. Senam Irama Dengan Alat


Sesuai dengan laju dan perkembangan cabang-cabang olahraga, begitu pula dengan cabang olahraga
senam irama, dulu disebut Rhytmic Gymnastics (senam irama) pada masa sekarang disebut modern
Rhytmic Gymnastics. Pada senam irama modern ini selain mempertandingkan rangkaian Senam
Irama Modern tanpa alat tangan, alat lima alat yang dipertandingkan baik secara perorangan
maupun secara beregu. Alat tersebut terdiri atas: bola (balls), tali (ropes), simpai (hoops), pita
(ribbons) dan gada (clubs).

Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara beregu.Setiap alat
mempunyai karakteristik masing-masing.

- Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh jari-jari tangan dan
dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh terbuat dari karet atau plastik. Kompetisi berat
bola 400gr, lingkarannya 18-20 cm.

Cara memainkannya:
Bola boleh dilempar ke atas kemudian ditangkap lagi, boleh digelundungkan baik di lantai maupun
pada tubuh si pesenam sendiri.

- Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang yang khusus.Panjang tali
disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara mengukurnya, tengah-tengah tali diinjak oleh
salah satu kaki si pesenam kedua ujung tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan kemudian ujung tali
yang dipegang diletakkan di depan bahu.

Cara memainkannya:
Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh kedua tangan. Tali bebas untuk dimainkan,
boleh dilewatkan ke atas kepala atau ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh di lempar ke atas,
yang
penting tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang sudah ditentukan.

- Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah simpai tidak lebih dari
300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau warna campuran (belang-belang). tidak
termaksud tongkat untuk orang dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-90 cm diukur dari
sebelah dalam.

Cara memainkannya:

Advertisements

Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu tangan ataupun dua tangan. Sebelum dapat
memainkan simpai dengan baik harus dikuasai macam-macam cara pegangnya. Misalnya: Reguler
grip,
Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar, boleh digelundungkan,
menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.

- Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak termaksud tongkat
(stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick) untuk pegangan 35 gram.Tongkat untuk
pegangan terbuat dari kayu, bamboo atau bahan lain, misalnya fiber glass. Panjang stick 50-60 cm.
Diameter stick 1 cm.Mengayun, memutar, mempuat angka delapan, berbelit-belit seperti ular, spiral
dan macam-macam lemparan.

- Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol. Panjang gada 40-50
cm. Berat gada 150 gram.

Latihan dengan gada: Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap.


Dari kelima alat masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music. Lapangan yang
dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh matras yang
berukuran 12 X 12 cm.

F. Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam Irama


Karena sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak dimiliki oleh putri, maka senam
irama umumnya dilakukan oleh putri.

1. Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah Menengah Pertama maupun
di sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3, 3/4, 4/4 dan sebagainya.

2. Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).


Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun dan akan makan waktu
yang cukup lama.

3. Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang telah disusun dalam
bentuk rangkaian yang siap ditampilkan. Ini membutuhkan latihan yang tekun dan cukup lama.Maka
demi terciptanya keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara matang.

G. Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Yang Terdapat Dalam Senam


Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir, melainkan lebih
merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau membeda-bedakan komponen-
komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin dalam perbincangan teori, karena selalu saja ada
bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan. Ada empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam
memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot,
kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat komponen dasar tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan senam.

1. Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght” merupakan komponen
dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas fisik yang memerlukan pengerahan
tenaga.Kekuatan ialah kemampuan mengerahkan tenaga dalam melawan bebanatau tahanan.Otot-
otot yang kurang diberi pekerjaan atau kurang terlatih cendrung menjadi lemah, kendor, kurang
tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan
menjadi kuat.

Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta tegangan otot
diperbaiki.Kekuatan penting dalam kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara bentuk
tubuh dan sikap yang baik. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan memerlukan kekuatan
otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya kita berharap agar setiap orang memiliki kekkuatan
yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.Pola-pola kegiatan yang menggunakan kekuatan otot
contohnya ialah menari beban seperti pada tarik tambang atau menarik pedati, mendorong benda
berat, menjinjing dan menjunjung.

Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan dengan kecepatan, contohnya
menendang bola dengan keras. Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang
peranan penting dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin (serabut otot)
yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap individu.Jumlah fibril yang lebih banyak
mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama
dilatih.Otot yang terlatih menjadi lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih
kuat.Besarnya otot ada hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.

2. Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau beberapa
persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu persendiaanyaitu persendian
engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk yang bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-
tulang leher, punggung, pinggang.

Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan derajat kemungkinan
gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil bola (cock) rendah dekat
net pada permainan bulu tangkis, di mana pemain harus melangkahkan kaki secara penuh sambil
menyodorkan tangan ke depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi
peranan kelentukan sangat menentukan.

3. Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan
yang berlebihan, dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda
kelelahan yang akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang
terdahulu.

Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama lima jam dalam sehari,
seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun demikian daya tahan
itu secara praktis menyangkut kemampuan kerja sistem cardio vascular respiratory (sistem
peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga ergosistem sekunder.

a. Daya tahan otot


Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja untuk sesuatu
kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot dan pengerahan (suplai)
darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-otot dengan kekuatan yang lebih besar
mempunyai daya tahan yang lebih besar pula. Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih efisien
dan kelelahan dikurangi. Sebagai contoh misalnya seseorang yang tangannya berotot kuat akan
dapat melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan berotot kurang
kuat.

b. Daya tahan cardio vascular respiratory


Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah yang mengandung O2
dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut sisa-sisa metabolism kea lat-alat
pengeluarannya.Itu semua berhubungan dengan kekuatan dan tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-
paru, peredaran darah dan mobilisasi cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan
jasmani dan kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain bila terlatih menjadi lebih kuat
dansebagai akibatnya dapat memompa darah lebih banyak, dengan demikian maka denyut nadi
lebih tenang.

Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang meningkat, tetapi juga
lebih cepat menurun kea rah normal denyutannya.Latihan daya tahan cardio vascular respiratory
selain memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran darah juga mempengaruhi
kapasitas vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-paru pada saat bernafas, sehingga
tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.

4. Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen ini sebenarnya bersifat
jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi adalah kemampuan melepaskan
ketegangan yang berlebihan pada saraf otot.Ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot dapat
disembuhkan dengan berolahraga yang mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus berada
dalam tegangan yang optimal.

H. Manfaat Senam Irama

 Manfaat Fisik

Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan mengembangkan kemampuan daya tahan,
otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi, kelincahan dan keseimbangan.

 Manfaat Mental
Orang yang rutin melakukan senam irama mampu menggunakan kemampuan berfikirnya secara
aktif dan kreatif melalui pemecahan masalah gerak.

 Manfaat Sosial

Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan terwujud interaksi sosial.

I. Sejarah Senam Irama


Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk ke Indonesia
pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan ditetapkannya
pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Dengan sendirinya senam sebagai
bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam yang diperkenalkan pertama kali pada waktu
itu adalah senam sistem Jerman.

Anda mungkin juga menyukai