Anda di halaman 1dari 6

Faletehan Health Journal, 4 (5) (2017) 271-276

www.lppm-stikes.faletehan.ac.id/ejournal
ISSN 2088-673X

Pengaruh Senam Kaki Diabetik Dan Terapi Kelereng


Terhadap Neuropati Perifer Pasien Diabetes Melitus Tipe II

Aplihah1, Indah Wulandari2*


1
RS Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang, Banten, Indonesia
2
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Faletehan Serang Banten, Indonesia
*Corresponding Author: alkaddihan@gmail.com

Abstrak

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik yang dapat menimbulkan komplikasi neuropati
perifer. Latihan pada kaki dapat meningkatkan sensitifitas sensorik, salah satunya melalui senam kaki dan terapi
kelereng. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh senam kaki dan terapi kelereng dalam meningkatkan
sensitivitas sensorik pasien DM. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain one grup pre test dan post
test, dengan jumlah sampel 16 orang pasien DM tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan intervensi,
rerata jumlah titik neuropati pada kaki kiri menurun dari 5,38 menjadi 2,50 sedangkan pada kaki kanan dari 4,81
menurun menjadi 2,38. Hasil uji paired t-test menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan
sesudah intervensi senam kaki dan terapi kelereng terhadap penurunan rerata jumlah titik neuropati (p value 0,000).
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai alternatif untuk mengurangi kejadian neuropati diabetik oleh Rumah Sakit
Umum dr. Dradjat Prawiranegara Serang dan sebagai acuan dalam membuat standar prosedur operasional.
Kata Kunci: Akupresur, Diabetes Melitus, Neuropati Sensori, Senam Kaki, Terapi Kelereng

Abstract

Diabetes melitus (DM) is a metabolic disorder can cause complications such as peripheral neuropathy. Foot exercise
for diabetic patient can increase sensory sensitivity such as gymnastic foot and marble therapy. This study aims to
determine the influence of foot gymnastic and marble therapy to sensory neuropathy for diabteic patient. This
research is a quasy exsperiment design with one group pre and post test. Sample of this research are 16 patients type 2
diabetes melitus. Analysis using the dependent t test. The result showed the average number of points on left foot
neuropathy decline from 5.38 to 2.50 after a given intervention, while on the right foot decline from 4.81 to 2.38. There
was a significant relationship between effect of gymnastics legs and marbles therapy with a decrease in average
number of points neuropathy ( p value of 0.000).This study is expected to be used as an alternative therapy for
reducing the insidance of diabetic neuropathy in General Hospital dr. Dradjat Prawiranegara of Serang and as
guidance in creating standard operational procedure.
Keywords: Accupressure, Diabetic Foot Gymnastics, Diabetes Melitus, Marbles Therapy, Peripheral Neuropathy

271
Faletehan Health Journal, 4 (5) (2017) 271-276
www. lppm-stikes.faletehan.ac.id/ejournal
ISSN 2088-673X

Pendahuluan dengan cara menjaga kestabilan gula darah dan


melalui terapi alternatif senam kaki dan terapi
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kelereng (Solomon, at. al., 2010).
metabolik karbohidrat, protein, dan lemak akibat
kekurangan insulin secara absolut ataupun relatif Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan
yang ditandai dengan hiperglikemia (Smeltzer and bagi penderita DM atau bukan penderita untuk
Bare, 2011). Saat ini DM merupakan penyakit mencegah terjadinya luka dan membantu
yang prevalensinya terus meningkat dua kali lipat melancarkan peredaran darah bagian kaki.
tiap tahunnya. Sekitar 1,3 juta kasus baru DM Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain
didiagnosa tiap tahun di Amerika Serikat. DM berperan dalam memberikan edukasi kesehatan
diestimasikan sebanyak 18,2 juta orang, 13 juta juga dapat berperan dalam membimbing penderita
telah terdiagnosa dan sekitar 5,2 juta belum DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan
terdiagnosa. Terjadi peningkatan prevalensi DM penderita dapat melakukan senam kaki secara
khususnya tipe 2 pada dewasa tua (Lemone & mandiri (Anggriyana & Atikah, 2010). Gerakan-
Burke, 2010). gerakan senam kaki ini dapat memperbaiki
sirkulasi darah, memperkuat otot kaki, dan
Neuropati merupakan salah satu komplikasi mempermudah gerak sendi kaki. Dengan
jangka panjang dari DM pada pembuluh darah demikian diharapkan kaki penderita diabetes
kecil (microangiopathy). Sekitar 60-70% dapat terawat baik dan dapat meningkatkan
penderita DM mengalami neuropati dan dapat kualitas hidup penderita diabetes. Sedangkan
terjadi kapan saja, namun resiko meningkat terapi kelereng menggunakan konsep akupresur
seiring bertambahnya usia dan lama menderita yang bertujuan melancarkan aliran darah dan
DM (Lemone & Burke, 2010). Neuropati terdiri kontrol organ melalui titik meridian (Anneahira,
dari neuropati perifer, otonom, proximal dan 2011).
fokal. Neuropati dapat bersifat polineuropati dan
mononeuropati. Gejala umum neuropati perifer Fenomena di lapangan memperlihatkan
meliputi distal parastesia, nyeri seperti kesakitan komplikasi kaki diabetik di RS dr. Drajat
atau terbakar, atau seperti tertusuk, dan kaki terasa Prawiranegara Serang masih banyak terjadi. Dari
dingin. Manifestasi lain meliputi berkurangnya 10 orang yang dirawat di rumah sakit, 4 orang
sensasi proteksi, gejala akan lebih dirasakan pada diantaranya mengalami komplikasi luka kaki
pasien terutama pada malam hari. Gejala yang diabetik, sementara 6 orang diantaranya dirawat
muncul pada penderita penyakit neuropati dengan komplikasi kardiovaskular, perkemihan,
diabetes juga bervariasi, seperti mengeluh nyeri, dan pencernaan.
tanpa keluhan nyeri, dan hanya dapat dideteksi
melalui elektrofisiologis. Keluhannya terjadi Merujuk pada literatur dan fenomena yang ada,
dalam bentuk neuropati lokal atau sistemis, senam kaki dan terapi kelereng dapat digunakan
artinya keluhan tersebut terjadi pada lokasi atau sebagai salah satu terapi untuk mencegah
jenis saraf tertentu (Smeltzer & Bare, 2011). terjadinya luka pada pasien DM. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam kaki
Penyakit neuropati diabetes itu sendiri merupakan diabetik dan terapi kelereng terhadap neuropati
gejala komplikasi dari diabetes yang khas. Selain perifer pasien DM di RS dr. Dradjat
itu terdapat gejala umum pada penyakit neuropati Prawiranegara Serang.
diabetes tergantung pada jenis serabut saraf yang
mengalami lesi. Gejala tersebut antara lain Metode Penelitian
kesemutan, kebas, terasa tebal, mati rasa, terasa
seperti terbakar, dan seperti ditusuk, disobek atau Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis
ditikam. Klasifikasi penyakit neuropati diabetes quasi eksperimen one group pretest – postest.
menurut jenis serabut saraf antara lain Penelitian dilaksanakan di rumah pasien diabetes
polineuropati, Cardiovascular Autonomic melitus yang menjalani rawat jalan di poliklinik
Neuropathy (CAN) dan Diabetic Autonomic Penyakit Dalam RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara
Neuropathy (DAN). Neuropati dapat dicegah Serang, pengumpulan data dilaksanakan pada

272
Faletehan Health Journal, 4 (5) (2017) 271-276
www. lppm-stikes.faletehan.ac.id/ejournal
ISSN 2088-673X

bulan Desember 2016. Jumlah sampel penelitian kelima sedangkan pada telapak kaki yaitu bagian
adalah 16 responden yang diambil menggunakan titik kesatu, ketiga dan kelima.
tehnik purposive sampling. Penelitian dimulai
dengan menghitung jumlah titik neuropati Gambar 1 menunjukkan area yang berisiko
sebelum dan setelah terapi, kemudian dicari rerata mengalami neuropati pada pasien DM. Neuropati
jumlah titik neuropati tersebut. Semakin tinggi yang terjadi di ujung kaki atau tangan pasien DM
rerata maka semakin banyak titik neuropati yang termasuk kelompok neuropati perifer (National
ada yang menandakan risiko neuropati perifer. Institute Diabetes and Digestive and Kidney
Pelaksanaan senam kaki dan terapi kelereng Disease, 2009). Neuropati pada pasien DM
dilakukan setiap hari pada sore hari selama dua terjadi karena kerusakan saraf akibat
minggu. Pemeriksaan Diabetic Peripheral hiperglikemi. Umumnya neuropati terjadi di
Neuropathy (DPN) dalam penelitian ini telapak kaki pasien DM pada beberapa titik
menggunakan 10 g Semmes-Weinstein penekanan. Semakin banyak area yang mengalami
monofilament (SWM), sebuah alat pemeriksaan neuropati maka semakin beresiko mengalami
DPN yang terbaik (gold standard) (Craig, at. al., ulkus kaki diabetik atau Diabetic Foot Ulcer
2014). Pemeriksaan neuropati dilakukan dengan (DFU) (Craig, Strauss, Daniller, & Miller, 2014).
menempelkan monofilamen pada area-area yang
beresiko mengalami neuropati. Jika pasien tidak DPN pada pasien DM ditandai oleh adanya rasa
merasakan di titik tersebut, maka kemungkinan baal atau insensitivitas terhadap nyeri dan
besar pasien mengalami neuropati. Jumlah titik temperatur. Selain itu pasien terkadang juga
yang mengalami neuropati kemudian dihitung merasakan sensasi geli, seperti terbakar atau
reratanya dan didokumentasikan.Validitas dan tertusuk, terkadang kram. Namun ada juga yang
reliabilitas alat diyakini sudah tercapai karena sangat sensitif terhadap sentuhan bahkan cahaya
peneliti menggunakan alat standar pemeriksaan (National Institute Diabetes and Digestive and
neuropati perifer. Kidney Disease, 2009). Selain itu kelemahan otot
(National Institute Diabetes and Digestive and
Kidney Disease, 2009; Mayo Clinic, 2015) serta
Hasil dan Pembahasan
gangguan keseimbangan dan koordinasi (Mayo
Hasil penelitian menunjukkan ada perubahan Clinic, 2015) dapat pula menjadi gejala neuropati
rerata titik neuropati baik di kaki kiri maupun kaki perifer. DPN pada pasien DM seringkali menjadi
kanan. Sebelum terapi, rerata titik neuropati di penyebab terjadinya DFU karena penurunan
kaki kiri 5,38 berubah menjadi 2,50 setelah terapi. sensasi pada kaki menyebabkan pasien tidak
Sedangkan rerata titik neuropati kaki kanan merasakan saat terjadi lesi atau injuri (American
berubah dari 4,81 menjadi 2,38 setelah terapi. Diabetes Association, 2013; Mayo Clinic, 2015).
Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh Neuropati dapat dicegah dengan cara
senam kaki dan terapi kelereng terhadap neuropati mempertahankan kadar glukosa darah (American
dengan nilai p 0,000 baik pada kaki kiri maupun Diabetes Association, 2013; Mayo Clinic, 2015),
kaki kanan. olahraga teratur (Mayo Clinic, 2015), dan konsep
terapi akupresur untuk memperbaiki fungsi saraf
Skor yang berkurang menunjukkan area neuropati yang belum mengalami kerusakan (Dorman,
juga berkurang. Hasil penelitian juga 2013).
menunjukkan rerata jumlah titik neuropati pada
kaki kiri sebelum senam kaki dan terapi kelereng
rata-rata sebanyak 8 titik, dan setelah senam kaki
dan terapi kelereng berkurang rata-rata menjadi 3-
4 titik. Sedangkan pada kaki kanan sebelum
senam kaki dan terapi kelereng rata-rata sebanyak
7 titik, dan setelah senam kaki dan terapi
kelereng berkurang rata-rata menjadi 2-3 titik.
Dari gambaran pemeriksaan jumlah titik neuropati
sensori yang lebih terkena neuropati pada jari
kaki yaitu bagian jari kesatu, jari ketiga dan jari
Gambar 1. Titik risiko neuropati
(Institute for Preventive Foot Health, 2011)

273
Faletehan Health Journal, 4 (5) (2017) 271-276
www. lppm-stikes.faletehan.ac.id/ejournal
ISSN 2088-673X

Konsep olahraga dan akupresur tersebut kemudian akupresur. Akupresure dan akupunktur
digunakan dalam penelitian ini melalui senam merupakan seni pengobatan kuno dari Cina yang
kaki diabetik dan terapi kelereng. Terapi kelereng mempunyai efek penyembuhan (Sehgal, 2014).
bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke Seni akupresur menggunakan teori acupoint atau
perifer sehingga dapat memerbaiki perfusi dan titik akupresur, menggunakan garis meridian atau
nutrisi ke perifer dan mielin (Dorman, 2013), channels pada tubuh manusia. Titik tersebut
sedangkan senam kaki selain bertujuan dipercaya sebagai invisible channels yang dialiri
melancarkan sirkulasi juga memperbaiki uptake energi vital atau kekuatan hidup disebut Qi (ch’i)
glukosa darah sehingga menurunkan glukosa (Sehgal, 2014). Titik meridian ini dipercaya
darah (American Diabetes Association, 2013). menghubungkan organ spesifik atau jaringan
Hasil akhirnya diharapkan dapat merangsang organ (networks of organ), dan mengatur sistem
kembali kerja saraf dalam menghantarkan impuls. komunikasi di tubuh manusia. Titik meridian
Senam kaki diabetik dan terapi kelereng dimulai dari ujung-ujung jari yang terhubung
mengandung unsur preventif (pencegahan) dan dengan otak, dan kemudian berhubungan dengan
juga menyembuhkan (kuratif) pada pasien DM, organ tertentu sesuai titik di meridian.
gerakan-gerakan senam kaki diabetik dan terapi
kelereng dilakukan sebanyak 3-4 kali sehari.
Merujuk hasil penelitian lainnya yang sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan melakukan
senam kaki diabetik dengan bola-bola plastik
dapat meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien
DM tipe 2 dengan nilai p 0,002 (Oktavia, 2012).
Senam kaki yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan senam kaki yang direkomendasikan
oleh Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA).
Selama melakukan gerakannya pasien duduk di
kursi dengan kaki menjuntai ke bawah (gambar
2). Kemudian dilakukan gerakan mulai dari
gerakan ujung kaki, pergelangan kaki, hingga
gerakan saat menggunakan kelereng untuk
menstimulasi titik meridian (gambar 3).
Akupresur mempunyai cara kerja yang sama
dengan akupunktur yaitu untuk menstimulasi titik
yang menjadi area organ tertentu. Gambar 4
menunjukkan titik yang menunjukkan kontrol
organ. Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa pada
telapak kaki manusia terdapat titik-titik kontrol Gambar 2. Posisi awal sebelum senam kaki
organ yang dapat distimulasi menggunakan

Tabel 1. Distribusi rata-rata neuropati perifer sebelum dan sesudah dilakukan senam kaki dan terapi
kelereng pada pasien diabetes melitus tipe II (n=16)

Variabel Mean SD Min-Max 95% CI Nilai P


Kaki kiri
a. Sebelum intervensi 5,38 2,094 2 - 10 4,26 – 6,49 0,000
b. Setelah intrvensi 2,50 1,211 0–5 1,85 – 3,15

Kaki kanan
a. Sebelum intervensi 4,81 1,905 2-8 3,8 – 5,83
b. Setelah intrvensi 2,38 1,544 0–5 1,55 – 3,2 0,000

274
Faletehan Health Journal, 4 (5) (2017) 271-276
www. lppm-stikes.faletehan.ac.id/ejournal
ISSN 2088-673X

Simpulan dan Saran akupresur, berfungsi untuk mengembalikan aliran


darah dan mengatur kembali kerja organ.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh Senam kaki dan terapi kelereng dapat digunakan
senam kaki dan terapi kelereng terhadap neuropati dan dikembangkan sebagai intervensi
perifer. Hal ini terlihat dari penurunan rerata titik keperawatan mandiri dan berfungsi sebagai terapi
neuropati setelah dilakukan intervensi berupa komplementer. Terapi ini dapat diterapkan di
senam kaki dan terapi kelereng, baik di kaki kiri tatanan klinik maupun perawatan mandiri di
maupun di kaki kanan. Senam kaki pada pasien rumah. Perawat maupun pendidik keperawatan
diabetik berfungsi untuk melancarkan aliran darah selayaknya menggunakan pendekatan
dan meningkatkan ambilan glukosa ke dalam sel. komprehensif dengan dokter dan masyarakat
sedangkan terapi kelereng, mengambil konsep dalam mengembangkan terapi ini.

Gambar 3. Gerakan senam kaki dan terapi kelereng

Gambar 4. Titik Akupresur (Rahim, 2017)

275
Faletehan Health Journal, 4 (5) (2017) 271-276
www. lppm-stikes.faletehan.ac.id/ejournal
ISSN 2088-673X

Referensi National Institute Diabetes and Digestive and


Kidney Disease. (2009). Diabetic
American Diabetes Association. (2013). Neuropathies: The Nerve Damage of
Neuropathy. USA. Diakses melalui Diabetes. USA: INI Publication.
http://www.diabetes.org/living-with- https://www.niddk.nih.gov/health-
diabetes/complications/neuropathy/ information/ diabetes/overview/preventing-
Anneahira. (2011). Senam Kaki Diabetes. Diakses problems/nerve-damage-diabetic-
melalui http://www.anneahira.com/ neuropathies
%20senam-kaki-diabetes.htm Oktavia. (2012). Efektifitas Senam Kaki Diabetik
Craig, A. B. Strauss, M. B. Daniller, A. and Dengan Bola Plastik Terhadap Sensitifitas
Miller, S. S. (2014). Wounds: A Kaki Pasca DM. Diakses melalui
Compendium of Clinical Research and https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/ar
Practice. Foot Sensation Testing in Patient ticle/download/3518/3413
with Diabetes: Intoduction of the Quick & Rahim, D. (2017). 1000+ images about Hands
Easy Assessment Tool. Vol 26. Issue 8. and Feet on Pinterest. Diakses melalui
Diakses melalui http://www.woundsresearch. http://mechanicreceipt.com/wp-
com/article/foot-sensation-testing-patient- content/uploads/2017/02/foot-acupuncture-
diabetes-introduction-quick-easy- points-chart-
assessment-tool 89d8f6bdefaa7826705f87e0ed69125f.jpg
Dorman, K. (2013). Acupressure for Neuropathy. Sehgal, Kamal. (2014). Yoga & Physical Therapy.
Diakses melalui http://www.livestrong.com The Magic Touch – The Simple Guide to
/article/543351-acupressure-for-neuropathy/ Acupressure from Your Own Home.
Institute for Preventive Foot Health. (2011). Smeltzer dan Bare. (2011). Buku Ajar
Neuropathy / Numbness. Diakses melalui Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta EGC.
https://www.ipfh.org/foot-conditions/foot- Solomon, Andrew J, M. Boulton, Petter J Dycke,
conditions-a-z/neuropathy-numbness Ryo Freeman, Mecheal Horowitz, Peter
Lemone & Burke. (2010). Buku Ajar Kompier, at. al. (2010). Diabetic
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Neourpathies: Update on Definition
Mayo Clinic. (2015). Diabetic Neuropathy. USA: Diagnostic, Criteria, Estimation of Severity
Mayo Clinic. http://www.mayoclinic.org/ and Teatment, Diabtetes Jurnals, Diabetes
diseases-conditions/diabetic-neuropathy/ Care. Diambil dari
basics/treatment/con-20033336 http://care.diabetesjournals.org/content/33/10
/2285

276

Anda mungkin juga menyukai