Anda di halaman 1dari 7

Laporan Kasus

Penerapan senam kaki diabetik untuk menurunkan nyeri neuropati : case


study

Losa Nia Pradana1, Satriya Pranata1


1 Program Studi Profesi Ners, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki permasalahan nyeri kaki yang
• Submit 15 April 2023 berhubungan dengan kondisi neuropati diabetikum. Usaha yang dilakukan
• Diterima 21 April 2023 untuk mengurangi nyeri yang dirasakan dilakukan senam kaki diabetik.
• Diterbitkan 28 April 2023 Neuropati di kaji menggunakan alat ukur nyeri neuropati yaitu kuesioner
douleur neuropathique en 4 questions (DN4). Salah satu solusi untuk
Kata kunci: mengurangi nyeri neuropati yang bisa di terapkan dengan melakukan senam
Senam Kaki Diabetik, Nyeri kaki diabetik yang berfungsi untuk mengurangi nyeri, meningkatkan rasa
Neuropati nyaman, menjaga kestabilan gula darah dan memperbaiki sirkulasi darah
serta menghambat kerusakan saraf pada kaki. Studi kasus ini bertujuan
untuk mengetahui apakah senam kaki diabetik efektif untuk menurunkan
nyeri neuropati. Studi kasus ini menggunakan study dekriptif dengan
pendekatan asuhan keperawatan menggunakan teknik senam kaki diabetes
pada pasien diabetes melitus tipe 2. Subyek studi kasus penelitian ini
menggunakan 2 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil
studi kasus menunjukkan bahwa pada kasus pertama didapatkan sebelum
diberikan senam diabetik tingkat nyeri neuropati pasien dengan skor 7
setelah diberikan senam diabetik tingkat nyeri neuropati pasien mengalami
penurunan dengan skor 5 sedangkan pada kasus kedua didapatkan sebelum
senam diabetik tingkat nyeri neuropati pasien dengan skor 6 setelah
diberikan senam diabetik tingkat nyeri neuropati pasien menurunan dengan
skor 4. Penerapan senam kaki diabetik mampu menurunkan nyeri neuropati
bagi pasien yang menderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

PENDAHULUAN tersebut tersebar di Amerika Utara dan


Karibia sebanyak 51 juta, di Eropa sebanyak
Diabetes melitus (DM) adalah terganggunya 61 juta, di bagian Pasifik Barat sebanyak
fungsi pankreas dalam memproduksi 206 juta, di Amerika Selatan dan Tengah
hormon insulin atau sel tubuh tidak mampu sebanyak 32 juta, di Afrika 24 juta, di Timur
menggunakan insulin yang sudah Tengah & Afrika Utara sebanyak 73 juta,
diproduksi organ pankreas dengan baik dan di Asia Tenggara 90 juta (International
(Syahid, 2021). (Syahid, 2021). Menurut Diabetes Federation, 2021) Jumlah kasus
International Diabetes Federation (IDF), tersebut tersebar di Amerika Utara dan
menunjukkan bahwa jumlah orang dengan Karibia sebanyak 51 juta, di Eropa sebanyak
diabetes melitus sebanyak 537 juta dari 61 juta, di bagian Pasifik Barat sebanyak
seluruh dunia dan diprediksikan akan terus 206 juta, di Amerika Selatan dan Tengah
mengalami peningkatan sebesar 46% pada sebanyak 32 juta, di Afrika 24 juta, di Timur
tahun 2030 dan 2045. Jumlah kasus Tengah & Afrika Utara sebanyak 73 juta,

Corresponding author:
Losa Nia Pradana
nlosa2742@gmail.com
Ners Muda, Vol 4 No 1, April 2023
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v4i1.12090
Ners Muda, Vol 4 No 1, April 2023/ page 72-78 73
Losa Nia Pradana - Penerapan senam kaki diabetik untuk menurunkan nyeri neuropati : case study

dan di Asia Tenggara 90 juta (International terbakar yang intermiten atau kontinyu,
Diabetes Federation, 2021) tertusuk, kesemutan, dan mati rasa, sensasi
panas, dingin, atau gatal (Rachmantoko et
DM merupakan Penyakit Tidak Menular al., 2021). Gejala berkembang dalam
(PTM) yang menempati proporsi terbesar distribusi distal ke proksimal, umumnya
nomer dua setelah hipertensi di Provinsi dimulai dari kaki. neuropati diabetikum
Jawa Tengah. Estimasi jumlah penderita DM merupakan diagnosis pengecualian, dan
di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 diagnosis neuropati diabetikum
sebanyak 618.546 jiwa (10,7%) (Dinkes. menyiratkan penyebab lain dari neuropati
Provinsi Jawa Tengah, 2022). Apabila telah dikecualikan.
kondisi ini tidak segera ditangani maka
akan terjadi peningkatan pada jumlah Penyebab umum neuropati yang harus
penderita DM dengan berbagai disingkirkan sebelum diagnosis Diabetikum
komplikasinya. Jenis komplikasi DM dapat Neuropati (DN) dibuat termasuk alkohol,
berupa kelainan makrovaskuler dan defisiensi vitamin B12, kemoterapi
mikrovaskuler. Komplikasi mikrovaskuler neurotoksik, hipotiroidisme, penyakit
adalah komplikasi yang menyerang ginjal, malignansi, infeksi seperti HIV,
pembuluh darah kecil seperti retinopati, chronic inflammatory demyelinating
gagal ginjal, kebas pada kaki dan yang di neuropathy, neuropati turunan, dan
maksud makrovaskuler adalah komplikasi vasculitis (Kalra & Gupta, 2020). Pasien DM
yang menyerang pembuluh darah besar di Indonesia sebagian besar mengalami
seperti stroke, serangan jantung, dan nyeri Diabetikum Neuropati (DN), dan
gangguan aliran darah pada kaki. apabila tidak tertangani maka dapat
menyebabkan terjadinya ulkus diabetikum.
Salah satu penelitian menunjukkan bahwa Salah satu upaya yang dilakukan untuk
sebanyak 16% dari penderita DM mengatasi nyeri Diabetikum Neuropati
mengalami komplikasi makrovaskuler dan (DN) yaitu dengan senam kaki (Rosiani et
27,6% komplikasi mikrovaskuler. Sebanyak al., 2018). Salah satu penelitian
63,5% dari seluruh penderita yang menunjukkan bahwa senam kaki diabetik
mengalami komplikasi mikrovaskuler dapat menurunkan intensitas nyeri
mengalami neuropati, 42% mengalami diabetikum neuropati (Sumarliyah &
retinopati diabetes, dan 7,3% mengalami Saputro, 2020). Salah satu penelitian
nefropati (Balgis et al., 2022). Neuropati menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
diabetika merupakan nyeri neuropatik yang signifikan dari latihan kaki diabetik pada
sering dijumpai pada penderita diabetes pasien DM tipe 2 di Puskesmas III Denpasar
akibat kerusakan sistem saraf pusat Utara (Rosiani et al., 2018). Penelitian
maupun perifer. Frekuensi neuropati serupa menunjukkan adanya pengaruh
perifer pada penderita diabetes melitus senam kaki terhadap penurunan resiko
cukup tinggi (Hicks & Selvin, 2021). neuropati perifer berdasarkan skor diabetic
neuropathy examination (Ratnawati &
Neuropati diabetikum adalah entitas Insiyah, 2017)
heterogenic yang meliputi kondisi disfungsi
sensorimotor perifer dan saraf otonom. Senam kaki diabetik merupakan kegiatan
Neuropati diabetikum dapat bersifat atau latihan terapi dengan intensitas sedang
asimtomatik, namun dapat pula terjadi yang dapat dilakukan oleh pasien diabetes
dengan diiringi nyeri. Kondisi diabetikum melitus guna mencegah terjadinya luka dan
semacam itu disebut dengan nyeri membantu melancarkan jalannya
neuropati diabetikum. Gejala dari nyeri peredaran darah pada kaki. Latihan
neuropati diabetikum dideskripsikan intensitas sedang dapat menyebabkan
bermacam-macam, yaitu termasuk rasa pemulihan fungsi pada saraf perifer dengan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 4 No 1, April 2023/ page 72-78 74
Losa Nia Pradana - Penerapan senam kaki diabetik untuk menurunkan nyeri neuropati : case study

cara menghambat Aldosa Reduktase (AR) memastikan pasien benar mengalami


yang akan menyebabkan menurunnya diabetes, kemudian kertas koran untuk
Nicotinamide Adenine Dinucleotide Fosfat mengaplikasikan senam diabetes, dan
Hidroksida (NADPH). Penurunan NADPH Deuleur Neuropathique 4 Questions (DN4)
dapat berkontribusi dalam meningkatkan untuk pengukuran nyeri neuropati pasien
sintesis Nitrat Oksida (NO) yang kemudian dengan kategori skor 0-3 nyeri nosiseptif
dapat mengurangi hipoksia pada saraf dan ≥4 nyeri neuropati. Pengambilan data
(Widiastuti, 2020). Senam kaki dapat diawali dengan pengukuran skor nyeri
dimanfaatkan sebagai latihan jasmani neuropati dilakukan sebelum senam
untuk mengelola pasien diabetes melitus, diabetik di hari ke 1 dan sesudah senam
dan dapat berfungsi untuk mengurangi diabetik di hari ke 4. Pasien diberikan
nyeri, meningkatkan rasa nyaman, menjaga kebebasan dalam menentukan
kestabilan gula darah dan memperbaiki kesediaannya menjadi subjek studi kasus
sirkulasi darah serta menghambat dengan menggunakan lembar persetujuan,
kerusakan saraf pada kaki (Soegondo, penulis tidak menampilkan identitas subjek
2018). studi kasus dalam laporan maupun naskah
publikasi. Penulis melakukan asuhan
METODE keperawatan kepada subyek studi kasus
selama 4 kali pertemuan dengan
Studi kasus ini menggunakan pendekatan menerapkan pemberian terapi latihan
desain deskriptif dengan pendekatan senam kaki diabetes.
asuhan keperawatan menggunakan teknik
senam kaki diabetes sampel pada pasien Studi kasus dilaksanakan dari tanggal 05
diabetes melitus tipe 2. Subyek studi kasus Desember - 09 Desember 2022 di Bangsal
penelitian ini adalah pasien dengan Sadewa 2 RSD K.R.M.T Wongsonegoro
penderita diabetes melitus tipe 2. Teknik Semarang. Peneliti memberi asuhan
pengambilan sampel dilakukan dengan keperawatan pada pasien dengan waktu 4
teknik purposive sampling berdasarkan hari melalui penerapan senam diabetik
kriteria inklusi responden yaitu pasien yang dengan frekuensi 4 kali. Dalam mengolah
mengalami neuropati diabetikum, pasien datanya dilakukan analisis serta
dengan diagnosa diabetes tipe 2 bersedia dipresentasikan dalam rangka mencari tahu
menjadi responden. Kriteria eksklusi yaitu adanya penurunan skala nyeri pada pasien
mengalami komplikasi terhadap diabetes melitus tipe 2 setelah penerapan
penyakitnya dan terdapat luka diabetik terapi latihan senam kaki diabetes.
pada ekstremitas bawah. Pemberian
intervensi penerapan senam kaki diabetik HASIL
dilakukan 4 kali pertemuan dengan durasi
30 menit. Studi kasus ini dilakukan pada pasien kasus
satu adalah pasien dengan usia 58 tahun,
Pelaksanaan dilakukan dengan berjenis kelamin perempuan, pendidikan
mempersiapkan alat : kertas Koran 2 akhir SMA dengan riwayat diabetes melitus
lembar, kursi (jika tindakan dilakukan tipe 2 selama 6 tahun. Kasus kedua adalah
dalam posisi duduk), hand scon. Melakukan pasien dengan usia 53 tahun, berjenis
persiapan pasien: kontrak topik, waktu, kelamin perempuan, pendidikan akhir SMA
tempat dan tunjuan dilaksanakan senam dengan riwayat diabetes melitus tipe 2
kaki. Persiapan lingkungan: ciptakan selama 5 tahun. Kedua pasien beragama
lingkungan yang nyaman bagi pasien, jaga islam dengan suku jawa. Pada subjek studi
privasi pasien Instrumen yang digunakan kasus pertama didapatkan keluhan pasien
pada studi kasus ini yaitu glucometer untuk mengatakan nyeri pada kedua kaki, nyeri
mengukur gula darah pasien dan skala 6, mengeluh sulit tidur dan sering BAK

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 4 No 1, April 2023/ page 72-78 75
Losa Nia Pradana - Penerapan senam kaki diabetik untuk menurunkan nyeri neuropati : case study

pada malam hari, pasien tampak meringis Implementasi yang dilakukan yaitu diawali
dengan hasil skor neuropati DN4 yaitu 7. dengan mengukur tingkat nyeri neuropati
Hasil pemeriksaan diperoleh TD 140/100 menggunakan instrument Douleur
mmHg, N: 105x/ menit, RR: 22x/ menit, Neuropathiq 4, menganjurkan duduk secara
Suhu: 36,4oC, kadar gula darah 250 mg/dl. tegak diatas kursi (jangan bersandar)
Pada subjek studi kasus kedua didapatkan dengan meletakan kaki dilantai,
keluhan pasien mengatakan nyeri pada kaki menganjurkan dengan meletakan tumit di
sebelah kanan, nyeri skala 5, mengeluh sulit lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan
tidur dan sering BAK pada malam hari ke atas lalu bengkokan kembali ke bawah
pasien tampak gelisah dengan hasil skor seperti cakar. Lakukan sebanyak 10 kali,
neuropati DN4 yaitu 6. Hasil pemeriksaan dengan meletakan tumit dilantai, angkat
diperoleh TD:145/100 mmHg N: 110 RR: 19 telapak kaki ke atas.kemudian, jari-jari kaki
x/menit S: 36,5oC gula darah 272 mg/dl. diletakan dilantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini diulangi
Diagnosa keperawatan di masing-masing sebanyak 10 kali, Tumit kaki diletakan
kasus tersebut ialah nyeri akut (D. 0077) dilantai. Bagian dengan kaki diangkat
berhubungan dengan agen pencedera keatas dan buat putaran 360o dengan
fiologis (PPNI, 2017). Nyeri akut adalah pergerakan pada pergelangan kaki
pengalaman sensorik atau emosional sebanyak 10 kali, Jari-jari kaki diletakan
berkaitan dengan kerusakan jaringan dan dilantai. Tumit diangkat dan buat putaran
fungsional, dengan onset mendadak atau 360O dengan pergerakan pada pergelangan
lambat dan berintensitas ringan hingga kaki sebanyak 10 kali, Kaki diangkat keatas
berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. dengan meluruskan lutut. Buat putaran
Adapun data mayor pada kedua subjek 360o dengan pergerakan pada pergelangan
studi kasus ini menunjukkan terjadinya kaki sebanyak 10 kali, Lutut diluruskan lalu
nyeri akut dengan ditandai mengeluh nyeri, dibengkokan kembali kebawah sebanyak
tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi 10 kali. Ulangi langkah ini untuk kaki yang
meningkat, dan sulit tidur. Adapun data sebelahnya, seperti latihan sebelumnya,
minor pada kedua subjek studi kasus ini tetapi kali ini dengan kedua kaki
adalah adanya peningkatan tekanan darah. bersamaan, angkat kedua kaki luruskan dan
pertahankan posisi tersebut, lalu gerakan
Tujuan tindakan keperawatan yang kaki pada pergelangan kaki, ke depan dan
dilakukan yaitu diharapkan tingkat nyeri ke belakang, luruskan salah satu kaki dan
menurun (L.08066). Intervensi angkat. putar kaki pada pergelangan kaki.
keperawatan pada kedua subjek studi kasus Tuliskan di udara dengan kaki angka 0
yaitu manajemen nyeri (I.08238) (Tim sampai 9, letakan sehelai kertas surat kabar
Pokja SIKI DPP PPNI, 2017). Manajemen dilantai robek kertas menjadi dua bagian,
nyeri yang direncanakan yaitu observasi, bentuk kertas itu menjadi seperti bola
identifikasi lokasi nyeri, karakteristik, dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka
frekuensi, intensitas nyeri. Identifikasi skala bola itu menjadi lembaran seperti semula
nyeri, identifikasi faktor yang memperberat dengan menggunakan kedua belah kaki.
dan memperingan nyeri, monitor Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
keberhasilan terapi komplementer yang Impelementasi keperawatan dilakukan
diberikan (senam diabetik). Terapeutik, selama 4 hari dan diberikan selama 30
berikan teknik nonfarmakologis untuk menit.
mengurangi rasa nyeri (senam diabetik).
Edukasi, menjelaskan strategi meredahkan
nyeri, anjurkan monitor nyeri secara
mandiri, ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 4 No 1, April 2023/ page 72-78 76
Losa Nia Pradana - Penerapan senam kaki diabetik untuk menurunkan nyeri neuropati : case study

Setelah diberikan senam diabetik tingkat melakukan pengalihan perhatian terhadap


nyeri neuropati pasien mengalami nyeri yang dirasakan responden, dengan
penurunan dengan skor 5 sedangkan pada cara saat dilakukan senam kaki diabetik
kasus kedua didapatkan sebelum diberikan keadaan tubuh menjadi lebih rileks maka
senam diabetik tingkat nyeri neuropati produksi hormon endorphin dalam tubuh
pasien dengan skor 6 setelah diberikan meningkat, hormon tersebut berfungsi
senam diabetik tingkat nyeri neuropati memblokir substansi P yang berperan
pasien mengalami penurunan dengan skor sebagai pencetus nyeri sehingga transmisi
4. Pada kedua kasus tersebut di dapatkan impuls nyeri di medula spinalis dapat
bahwa penurunan skor nyeri neuropati dihambat dan intensitas nyeri neuropati
pada pasien kebanyak 2 poin. Hasil ini diabetik pada ekstremitas dapat menurun
membuktikan bahwa senam kaki diabetic (Potter et al., 2020). Senam kaki diabetik
efektif untuk mengurangi nyeri neuropati. dapat memperkuat atau melenturkan otot-
otot di daerah tungkai bawah terutama
8 pada kedua pergelangan kaki dan jari-jari
7 kaki, selain itu senam kaki diabetik juga
dapat melancarkan peredaran darah pada
6
daerah kaki (Damayanti, 2019).
Skala nyeri DN4

5
4 Kedua subjek studi kasus berjenis kelamin
perempuan, hal ini sesuai pada penelitian Qi
3
et al. (2018) terhadap 126 subjek studi
2 dengan diabetes melitus tipe 2 di China.
1 Hasil penelitian ini didapatkan bahwa
0 frekuensi pasien diabetes melitus tipe 2
Subjek studi 1 Subjek studi 2 sebanyak 49 orang (76%) berjenis kelamin
Pre 7 5 perempuan. Menurut IDF (2019) diabetes
Pos 6 4 melitus lebih banyak ditemukan pada jenis
Grafik 1 kelamin perempuan dibandingkan laki- laki
Skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian terapi tahun 2019. Subjek studi kasus 1 berumur
senam kaki diabetes 58 tahun dan pasien kasus 2 berumur 53
tahun Menurut Kemenkes (2018) bahwa
penderita diabetes melitus tipe 2 sering
ditemui pada seseorang di usia 45-64 tahun.
PEMBAHASAN Pada usia lebih dari 45 tahun tubuh akan
mengalami sebuah proses penuaan yang
Masalah keperawatan utama pada kedua
menyebabkan berkurangnya atau
kasus adalah nyeri akut. Nyeri akut adalah
terganggunya kemampuan pankreas dalam
pengalaman sensorik atau emosional yang
memproduksi hormon insulin. Pada
berkaitan dengan kerusakan jaringan dan
seseorang dengan usia yang lebih tua sering
fungsional, dengan onset mendadak atau
ditemukan penurunan aktivitas
lambat dan berintensitas ringan hingga
mitokondria di otot sebesar 35% yang
berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
mengakibatkan kadar lemak diotot
Nyeri neuropati merupakan manifestasi
meningkat sebesar 30% yang beresiko
klinis dari diabetes melitus, karakteristik
mengakibatkan terjadinya resistensi
nyeri neuropati yang dirasakan seperti rasa
hormon insulin dan gangguan sekresi
nyeri seperti tersengat listrik, nyeri kaku
hormon insulin (Widyasari, 2017). Menurut
baal (Pebrianti, eta al., 2020).
Suyanto (2017) menyatakan bahwa
Foot exercise diabetik bertujuan untuk melakukan rutinitas olahraga rutin dapat
memberikan dampak terjadinya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 4 No 1, April 2023/ page 72-78 77
Losa Nia Pradana - Penerapan senam kaki diabetik untuk menurunkan nyeri neuropati : case study

peningkatan penggunaan gula darah oleh maupun dibantu oleh perawat (Susilawati,
tubuh, sehingga efek secara langsung Latief & Falinda, 2019).
aktifitas olahraga dapat menyebabkan
penurunan nilai kadar gula darah. Menurut Misnadiarly (2020) senam kaki
diabetik efektif jika dilakukan 3-4 kali
Kegiatan latihan jasmani atau olahraga pada dalam satu minggu namun lebih baik jika
pasien dengan diabetes melitus memiliki dilakukan setiap hari . Sedangkan
peran yang sangat bermanfaat dalam berdasarkan penelitian Margiyanti et al.,
pengaturan kadar gula darah. Saat (2020) senam kaki diabetik efektif
melakukan aktifitas latihan jasmani atau menurunkan nyeri dengan frekuensi waktu
olahraga, otot-totot yang aktif akan 1 kali selama 15menit dengan jangka waktu
mempengaruhi sirkulasi insulin dengan 4 hari. Foot exercise atau senam kaki
cara meningkatkan produksi nitric oxide diabetik dilakukan dengan menggerakkan
dan pembuluh darah menjadi dilatasi seluruh sendi kaki dan pada umumnya
sehingga dapat membantu masuknya dosis atau frekuensi waktu saat melakukan
glukosa ke dalam sel, hal ini dikarenakan senam kaki diabetik dapat disesuaikan
pada otot yang aktif sensitifitas reseptor dengan kemampuan pasien (Damayanti,
insulin akan meningkat sehinga 2019).
pengambilan glukosa meningkat sebanyak
7-20 kali lipat (Fanana et al., 2018). Pada SIMPULAN
kondisi ini terjadi perubahan impuls saraf
pada jalur aferen ke otak dimana aktivasi Penerapan senam kaki diabetik mampu
menjadi inhibisi. Perubahan impuls saraf ini menurunkan nyeri neuropati bagi pasien
dapat memberikan perasaan tenang baik yang menderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
fisik maupun mental seperti berkurangnya Intervensi senam kaki diabetik ini juga
denyut jantung dan dapat menurunkan dapat dijadikan tindakan terapeutik bagi
kecepatan metabolisme tubuh dalam hal ini perawat yang efektif dan efisien untuk
dapat mencegah peningkatan gula darah mencegah dampak buruk dari nyeri
(Widiastuti, 2020). neuropatik pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.

Cintyani, Widodo & Shobirun (2018) UCAPAN TERIMAKASIH


menyatakan apabila senam kaki diabetik
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
dilakukan secara rutin maka akan memiliki
kedua subjek studi kasus yang telah
efek terhadap nyeri neuropati, karena
bersedia berpartisipasi dalam studi kasus
senam kaki diabetik dapat menstimulasi
ini. Penulis mengucapkan terimakasih
peredaran darah menjadi lebih baik (efek
kepada pembimbing dan penguji yang telah
stimultan), selain itu senam kaki juga dapat
membimbing dalam penyusunan tugas
memperbaiki otot kaki menjadi lembut,
akhir ini.
dan fleksibel (efek mekanis), sehingga
senam kaki dapat dijadikan rekomendasi REFERENSI
salah satu intervensi keperawatan
manajemen nyeri neuropati, intervensi Balgis, Sumardiyono, & Suri, I. K. (2022). Neuropati
senam kaki dapat dilakukan secara mandiri Diabetika: Kontribusi Karakteristik Individu,
pada pada pasien DM. Diabetik foot exercise Lama Sakit, Merokok, dan Hiperglikemi. The
dapat diaplikasikan didalam praktik Indonesian Journal of Public Health, 17(2), 1–5.
keperawatan sebagai intervensi yang Dinkes. Provinsi Jawa Tengah. (2022). Profil
berpengaruh menurunkan nyeri neuropati Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2021. Dinkes.
pada pasien DM yang bisa dilakukan secara Prov. Jawa Tengah.
mandiri oleh pasien, keluarga pasien International Diabetes Federation. (2021). IDF
Diabetes Atlas 10th edition. IDF Diabetes Atlas.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 4 No 1, April 2023/ page 72-78 78
Losa Nia Pradana - Penerapan senam kaki diabetik untuk menurunkan nyeri neuropati : case study

https://diabetesatlas.org/idfawp/resource- Rosiani, K. S., Widyanthari, D. M., & Surasta, I. W.


files/2021/07/IDF_Atlas_10th_Edition_2021.p (2018). Pengaruh senam kaki diabetes
df terhadap neuropati perifer sensori pada
pasien diabetes mellitus tipe 2. Community of
Kalra, S., & Gupta, A. (2020). Diabetic painful
Publishing in Nursing (COPING), 6(1), 17–26.
neuropathy and restless legs syndrome in
diabetes. Sleep Medicine, 8(15), 860–873. Sumarliyah, E., & Saputro, S. H. (2020). Efektifitas
Pelaksanaan Senam Kaki Diabetic dalam
Potter, P. A., Perry, A. G., & Stockert, P. A. (2020).
Menurunkan Intensitas Nyeri pada Pasien
Fundamentals of Nursing Vol 1- 9th Indonesian
Diabe tus Mellitus di Rumah Sakit Siti
Edition. Elsevier.
Khodijah Sepanjan. Jurnal Keperawatan
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Muhammadiyah, 3(2), 122–127.
Indonesia (SDKI). PPNI.
Syahid, Z. M. (2021). Faktor yang Berhubungan
Rachmantoko, R., Afif, Z., Rahmawati, D., Rakhmatiar, dengan Kepatuhan Pengobatan Diabetes
R., & Kurniawan, S. N. (2021). Diabetic Mellitus. JIKSH: Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi
neuropathic pain. Journal of Pain, Vertigo and Husada, 10(1), 147–155.
Headache, 1(7), 8–12.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi
Ratnawati, D. I., & Insiyah. (2017). Pengaruh senam Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus
kaki terhadap penurunan resiko neuropati PPNI.
perifer dengan skor diabetic neuropathy
Widiastuti, L. (2020). Acupressure dan senam kaki
examination pada pasien diabetes melitus tipe
terhadap tingkat peripheral arterial disease
2 di Puskesmas Sibela Kota Surakarta. Jurnal
pada klien DM tipe 2. Jurnal Keperawatan
Keperawatan Global, 2(2), 62–111.
Silampari, 3(2), 694–706.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai