Anda di halaman 1dari 10

No.

Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 1 dari

LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI


LATIHAN I

MORFOLOGI SERANGGA

Disusun Oleh
Nama : Syaeful D. Anwari Hamzah
NIM : 15/377267/BI/09434
Kelompok :3
Asisten : Danu A

LABORATORIUM ENTOMOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 2 dari

I. Judul Latihan
Morfologi Serangga

II. Pendahuluan / Dasar Teori


Serangga merupakan salah satu kelompok hewan yang termasuk dalam
filum arthropoda, dimana anggota pada filum ini dicirikan dengan kaki yang
beruas, tubuh bilateral simetris dan dilapisi oleh kutikula yang keras
(eksoskeleton) (Borror et al., 2004). Dalam filum arthorpda serangga ini termasuk
dalam kelas insekta, yang mana anggota dari kelas ini memiliki jumlah yang
paling banyak dibandingkan dengan anggota dari kelas maupun filum yang
lainnya. Tingginya jumlah serangga ini dikarenakan, serangga berhasil dalam
mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi,
kapasitas reproduksi yang tinggi dan kemampuan menyelamatkan diri dari
musuhnya (dapat terbang) (Borror et al., 2004). Serangga ini memiliki ciri khas
yaitu 3 pasang kaki yang terdapat pada daerah thorax yang membedakannya
dengan anggota dari filum arthorpoda lainnya (Capinera, 2008). Serangga dapat
hidup di dalam tanah, darat, udara, maupun air tawar, atau sebagai parasite pada
tubuh makhluk hidup lain, akan tetapi anggota dari kelas insekta ini jarang
ditemukan hidup di air laut.
Serangga memiliki struktur tubuh yang beruas, dimana ruas yang
membangun tubuh serangga tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu, kepala
(caput), dada (toraks) dan perut (abdomen) (Hadi dkk, 2009). Ketiga bagian
tersebut dapat dikategorikann sebagai satu daerah kesatuan dan disebut tagma.
Prostomium (suatu bagian terdepan yang tidak bersegmen) bersatu dengan kepala
sedangkan periprok (bagian terakhir tubuh yang tidak bersegmen) bersatu dengan
perut (Capinera, 2008).
Serangga memiliki peran yang cukup berpengaruh terhadap kehidupan
manusia. Terdapat beberapa jenis serangga yang bermanfaat juga ada serangga
yang dapat merugikan. Disamping itu, serangga juga memiliki peran secara tidak
langsung yaitu untuk menjaga keseimbangan ekologi alam (Borror et al., 2004).
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 3 dari

III. Hasil
a. Valanga nigricornis
Klasifikasi: Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Orthoptera
Familia : Acrididae
Genera : Valanga
Spesies : Valanga nigricornis

i. Morfologi Umum

11 3
5 6
1 2
12
4
13
8
7
9 10 17
14
15 16

Keterangan:
1. Caput 10. Trochanter
2. Abdomen 11. Femur
3. Thoraks 12. Tibia
4. Antena 13. Spina
5. Mata Facet 14. Spura
6. Membrana Thympanum 15. Tarsus
7. Spiraculum 16. Arolium
8. Mata Oceli 17. Claw
9. Coxa
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 4 dari

ii. Caput (Kepala)

Keterangan:
1. Vertex 6. Frons
2. Antena 7. Clypeus
3. Mata Facet 8. Labrum
4. Mata Oceli 9. Palpus Labialis
5. Gena 10. Palpus Maksilaris

iii. Abdomen (Jantan)

Keterangan
1. Epiprock 3. Cerci
2. Paraprock 4. Sub Genital Plate
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 5 dari

iv. Abdomen (Betina)

Keterangan:
1. Epiprock 5. Valvula Ventralis
2. Paraprock 6. Cerci
3. Inner Valve 7. Sub Genital Plate
4. Valvula Dorsalis

b. Dysticus marginalis
Klasifikasi: Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Coleoptera
Familia : Dysticidae
Genera : Dysticus
Spesies : Dysticus maaraginalis

2
7
1
3
8
4
9
5

6 10

12

11
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 6 dari

Keterangan:
1. Antena 7. Mata Facet
2. Palpus 8. Kaki Protoraks
3. Protoraks 9. Kaki Mesotoraks
4. Mesotoraks 10. Kaki Metatoraks
5. Metatoraks 11. Ventral Spina
6. Abdomen 12. Rumbai-Rumbai

c. Papilio sp.
Klasifikasi: Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Familia : Papilionidae
Genera : Papilio
Spesies : Papilio sp.

5 2

4
3

Keterangan:
1. Antenna 3. Toraks
2. Proboscis 4. Kaki
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 7 dari

5. Abdomen 7. Sayap Belakang


6. Sayap Depan

d. Aedes aegypti
Klasifikasi: Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Culicidae
Genera : Aedes
Spesies : Aedes aegypti

1
2
3
6

4
5
7

Keterangan:
1. Antenna 5. Kaki
2. Mata Facet 6. Sayap
3. Toraks 7. Halter
4. Abdomen

IV. Pembahasan
Pada percobaan ini digunakan empat spesies berbeda yang masing-masing
berasal dari ordo yang berbeda, yaitu Orthoptera, Colepotera, Lepidoptera, dan
Diptera. Keempat ordo tersebut memiliki organ khas yang berbeda, meskipun
secara umum memiliki kesamaan sebagai anggota dari kelas insekta.
Pertama adalah spesies Valanga nigricornis yag merupakan anggota dari
ordo orthoptera yang dicirikan dengan bentuk sayapnya yang lurus. Pada spesies
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 8 dari

ini bagian tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu caput, toraks dan abdomen.
Pada bagian caput terdapat organ seperti antenna yang berfungsi sebagai alat
sensor. Kemudian terdapat dua jenis mata yang berbeda, yaitu mata facet dan mata
oceli, yang mana kedua mata tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Mata faecet
berfungsi untuk melihat bentuk, sedangkan mata oceli berfungsi untuk mengatur
intensitas cahaya yang diterima. Mata facet ini hanya ditemukan satu pasang (dua
buah) sedangkan untuk mata oceli ditemukan sebanyak tiga buah. Pada bagian
caput ini juga terdapat organ vertex, gena, frons, clypeus, labrum, palpus labialis,
dan palpus maksilaris. Jumlah segmen dari palpus maksilaris akan lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah dari palpus labialis, pada percobaan ini ditemukan
jumlah segmen palpus maksilaris sebanyak 5 segmen dan untuk palpus labialis
sebanyak 3 segmen. Kemudian pada bagian toraks dibagi manjadi tiga bagian, yaitu
protoraks, mesotoraks dan metatoraks, yang mana ketiga bagian tersebut tempat
melekatnya kaki, yang mana kaki tersebut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu kaki
protoraks dan kaki mesotoraks yang berfungsi untuk berjalan, sedangkan kaki
metatoraks telah termodifikasi menjadi kaki untuk melompat dengan beberapa
organ tambahan lainnya seperti spina yang berfungsi untuk melindungi diri, spura
sebagai sensor panas, tarsus, arolium sebagai pijakan ketika mendarat pada tempat
yang halus, dan claw syang berfungsi sebagai pijakan ketika mendarat pada tempat
yang kasar. Selain kaki, pada bagian toraks juga terdapat sayap, tepatnya pada
bagian mesotoraks dan metatoraks. Pada V. nigricornis ini sayapnya berbentuk
lurus dengan 2 pasang sayap, yang mana saying terluar akan menutupi sayap dalam
apabila dalam keadaan istirahat. Lalu pada torak juga terdapat organ yang berfungsi
sebagai alat pendengaran, yaitu membrane thympanum. Setelah itu bagian yang
berikutnya adalah abdomen, pada bagian abdomen ini terdiri dari beberapa segmen
yang jelas dan dapat dibedakan. Pada segmen tersebut terdapat keping-keping yang
disebut sternum keping pada bagian dorsal, pleuron keping di bagian samping dan
tergum keping di bagian ventral. Pada bagian abdomen ini terdapat spirakulum pada
setiap segmennya, yang mana spirakulum ini berfungsi sebagai alat pernapasan bagi
spesies ini. Jumlah dari spirakulum sesuai dengan jumlah segmen abdomennya.
Pada ujung abdomen terdapat organa genitalia.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 9 dari

Berikutnya adalah spesies Dysticus marginalis yang merupakan anggota


dari ordo Coleoptera yang dicirikan dengan sayapnya yang keras. Pada spesies ini
tidak terdapat perbedaan yang sangat mencolok dengan spesies sebelumnya, akan
tetapi pada spesies ini sayapnya memiliki struktur yang lebih keras dibandingkan
dengan spesies yang laiinnya. Selain itu, pada spesies ini juga terdapat ventral spina
atau duri yang terletak di bagian ventral abdomen, yang mana organ ini berfungsi
sebagai alat oerlindungan diri dari predator atau musuhnya. Pada bagian kaki
metatoraksnyapun dilengkapi dengan organ yang bernama rumbai-rumbai, yang
mana organ ini berfungsi sebagai alat gerak atau lokomosi ketika bergerak di ari,
karena spesies ini memiliki habitat di lingkungan air.
Spesies berikutnya adalah Papilio sp. Spesies ini merupakan anggota dari
ordo Lepidoptera yang mana anggota dari ordo ini memiliki sayap yang bersisik.
Spesies ini merupakan salah satu spesies yang memilki metamorphosis atau
pergiliran keturunan yang sempurna. Pada spesies ini terdapat organ yang berbeda
dengan spesies lainnya, spesies ini memiliki proboscis, yang mana organ ini
fungsinya hampir sama seperti mulut yaitu untuk makan. Akan tetapi bentuknya
yang panjang dan tipis ini menyesuaikan dengan makanan yang mereka makan.
Spesies yang terakhir adalah Aedes aegypti. Spesies ini dikenal dengan
nama nyamuk, yang mana nyamuk ini sering dianggap sebagai vector penyakit
yang cukup berbahaya seperti Demam Berdarah (DBD) dan malaria. Spesies ini
termasuk dalam ordo Diptera, yang dicirikan dengan jumlah sayapnya yang hanya
sepasang. Spesies ini sebenarnya memiliki sepasang sayap lainnya, namun sayap
tersebut mereduksi dan tidak terlihat seperti sayap. Sayap yang mereduksi tersebut
dinamakan halter. Halter ini berfungsi sebagai alat keseimbangan ketika terbang.
Secara umum, morfologi dari spesies ini sama dengan spesies lainnya, hanya saja
terdapat beberapa organ yang menjadi ciri khas dari kelompok tertentu.

V. Tugas Evaluasi
Pada preparat yang digunakan untuk percobaan ini, mata ocelli yang
didapatkan berjumlah 3 dan untuk jumlah ruas pada palpul maksilaris adalah 5
ruas sedangkan untuk palpus labiais berjumlah 3 ruas. Adapun tipe mulut dari
specimen Valanga nigricornis adalah penggigit dan pengunyah.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG Berlaku sejak 21 Maret 2009
LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI Revisi 00
LABORATORIUM ENTOMOLOGI Halaman 10 dari

Pada toraks terdapat alat gerak yaitu kaki dan sayap, yang mana kaki
tersebut terletak pada bagian protoraks, mesotoraks dan metatoraks. Sedangkan
untuk sayap terletak pada bagian mesotoraks dan metatoraks. Pada bagian thoraks
tidak terdapat organ spirakulum.
Jumlah ruas/segmen pada bagian abdomen berkisar antara 8 – 10 ruas. Pada
abdomen bagian sternum jumlah ruasnya lebih banyak daripada jumlah ruas
bagian tergum dengan rincian pada bagian sternum terdapat 10 ruas dan pada
bagian tergum terdapat 8 ruas. Pada segmen pertama abdomen terdapat membrane
tympanum. Tidak terdapat spiraulum pada bagian toraks dan pada bagian
abdomen terdapat sekitar 8 – 10 spirakulum yang berfungsi sebagai alat
pernapasan.

VI. Daftar Pustaka


Borror, D.J., C.A. Triplehorn and N.F. Johnson. 2004. Study of Insect. 5th ed.
Thomson Brook/Cole. New York.
Capinera, J.L. 2008. Encyclopedia of Entomology. University of Florida. Florida.
Hadi, H.M., T. Udi, dan R. Rully. 2009. Biologi Insekta Entomologi. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

Yogyakarta, 29 September 2017


Mengesahkan,

Danu A Syaeful D. Anwari Hamzah


15/377267BI/09434

Anda mungkin juga menyukai