Anda di halaman 1dari 11

By: Siti Annisa N

(>u<) G1A108013 (>o<)

Hipertiroidisme

Aktifitas berlebihan dari kelenjar tiroid yang menyebabkan sintesis berlebihan dari hormon tiroid (T3
dan T4) dan peningkatan metabolisme pada jaringan perifer.

Klasifikasi

- Status Tiroid
o Eutiroid  Hormon tiroid normal (T3,T4,TSH)
o Hipertiroid  Hormon tiroid meningkat (T3-T4 meningkat, TSH menurun)
o Hipotiroid  Hormon tiroid menurun (T3-T4 menurun, TSH meningkat)
- Pembesaran Kelenjar
o Diffuse
o Uni Nodul
o Multi Nodul

ETIOLOGI

 penyakit graves
 gondok noduler toksik
 hipertiroism sekunder
 adenoma toksik

EPIDEMIOLOGI

- Mempunyai predisposisi genetik yang kuat


- Sekitar 50% keluarga penderita, autoantibodi tiroid (+) didalam darahnya
- Wanita 5-7 x pria
- Angka kejadian tertinggi umur 20-40 tahun
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

- Petanda genetik :
o Orang Barat / Kaukasus : HLA-B8 dan HLA-DRw3
o Jepang : HLA-Bw36
o Cina : HLA-Bw46 dan HLA-B5
o Kulit Hitam : HLA-B17

PATOGENESIS

Penyakit graves merupakan suatu gangguan autoimun dimana terdapat beragam autoantibodi dalam
serum seperti antibodi terhadap reseptor TSH, peroksisom tiroid, dan tiroglobulin. Contoh
antibodinya yaitu TSI atau tiroid stimulating imunoglobulin akan mengikat reseptor TSH untuk
merangsang jalur adenilat siklase-Amp siklik yang menyebabkan peningkatan pembebasan hormon
tiroid. Golongan antibodi lain juga meyebabkan proliferasi epitel folikel tiroid (tiroid growth
stimulating imunoglubulin atau TGI ).

Antibodi yang lain seperti TSH binding inhibitor imunoglobulin atau TBII menghambat pengikatan
normal TSH atau reseptornya pada sel epitel tiroid. Karena sebagian bentuk TBII bekerja mirip
dengan TSH sehingga terjadi stimulasi aktifitas sel epitel tiroid.

1. Limfosit T merangsang antigen didalam kelenjar tiroid merangsang limfosit B untuk


mensintesis antibodi TSH-R Ab.
2. TSH-R Ab bereaksi dgn reseptor TSH didalam membran sel tiroid  merangsang
pertumbuhan dan fungsi sel tiroid.
3. Adanya Ab dalam sirkulasi  berhubungan erat dgn aktivitas dan kekambuhan penyakit.
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

Patofisiologi

Penurunan BB dan Peningkatan Gula Darah

Stimulasi Proteolysis
Metabolisme
Karbohidrat
Hormon
Pemecahan
Tiroid Cadangan Glikogenolisis
Meningkat Glukosa
Stimulasi
Metabolism
Glukoneogenesis
Lemak

Glukosa Darah BB ↓

Hormon tiroid mempunyai efek untuk meningkatkan metabolisme terutama metabolisme karbohidrat
dan lemak. Mrningkatnya hormon tiroid menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme maka
cadangan glukosa dalam berbagai bentuk akan dipecah. Seperti adanya pemecahan glikogen pada
hepar dan otot, adanya pemecahan protein menjadi gluksoa dan lainnya. Hal ini menyebabkan
peningkatan glukosa darah dalam tubuh. Selain itu karena cadangan glukosa dalam bentuk lemak,
glikogen, maupun protein digunakan karena adanya peningkatan metabolisme, berat badan penderita
juga menurun. Penurunan BB pada kasus hipertiroidisme tidak selalu terjadi karena diiringi dengan
peningkatan nafsu makan (apetite). Namun karena diiringin dengan diare maka penurunan berat badan
juga dapat terjadi

INTOLERANSI TERHADAP PANAS DAN BERKERINGAT

Homrmon Tiroid Metabolisme


BMR ↑ Produksi Panas ↑
Meningkat Meningkat

Intoleransi
Berkeringat
terhadap Panas
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

Gangguan hormon tiroid menyebabkan intoleransi terhadap panas dan peningkatan metabolisme (hal
ini juga menyebabkan peningkatan BMR 60-100%) sehingga terjadi peningkatan produksi panas.
Sebagai kompensasi tubuh akan mengeluarkan sekret keringat dari kelenjar keringat untuk
menurunkun suhu badan

RR Normal 16-20x/menit

Pada kasus ini terjadi peningkatan Respiration Rate akibat

Hormon Tiroid
Meningkat

Metabolisme

Meningkat

Peningkatan Peningkatan
Pengeluaran CO2 kebutuhan O2

Kompensasi
Tubuh

Peningkatan
Respiration Rate

Peningkatan RR diakibatkan karena adanya peningkatan metabolisme. Sebagaimana yang kita tahu,
metabolisme membutuhkan O2 dalam prosesnya dan menghasilkan CO2. Saat metabolisme
meningkat maka akan terjadi peningkatan kebutuhan O2 dan pengeluaran CO2 . Sebagai kompensasi,
tubuh akan melakukan peningkatan pernafasan agar homeostasis kembali normal

INSOMNIA dan ANXIETY


Hormon Tiroid
Meningkat

Peningkatan
Transport Aktif
Ion

Peningkatan enzim
Na-K-ATPase
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

Gangguan saat tidur seperti insomnia dan psikogenik seperti anxiety sering ditemukan pada pasien
hipertiroidisme. Hal ini disebabkan karena hormon tiroid mempunyai fungsi untuk meningkatkan
transport aktif ion terutama enzim Na-K-ATPase. Hal ini menyebabkan terjadinya aktifasi CNS yang
berlebihan akibat adanya eksitasi yang berlebihan sehingga terjadilah insomnia dan anxiety.

Tremor ekstremitas merupakan manifestasi klinis yang sering terjadi pada kasus hipertiroidisme.
Sebagaimana yang kita tahu fungsi hormon tiroid dapat meningkatkan eksitasi untuk sinaps saraf.
Apabila jumlah hormon tiroid berlebihan maka akan terjadi peningkatan kepekaan sinaps saraf di
medulla sehingga terjadi tremor pada ekstremitas. Tremor menyebabkan peningkatan pembentukan
panas pada ekstremitas. Sebagai kompensasi, tubuh akan menyekret keringat dari kelenjar keringat
untuk menurunkan suhu tubuh terutama pada ekstremitas. Hal inilah yang menyebabkan akral basah.

Hormon Tiroid
Meningkat

Peningkatan kepekaan
sinaps saraf di medula

Tremor
Ekstremitas

Peningkatan
pembentukan panas
ekstremitas

Pengeluaran Keringat
Kompensasi untuk menurunkan
suhu

Akral Basah
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

EXOPTHALMUS
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

TSH menurun  sensitivasi pada fibroblas jaringan orbita dan otot orbita  Sel T melepaskan
Sitokin  Peningkatan Glycosaminoglycan  inflamasi  infiltrasi limfosit sel mast dan sel plasma
 pembengkakan jaringan orbita dan degeneratif otot-otot ekstraokular  eksophtalmus.

Penegakkan diagnosis

- Pemeriksaan secara anamnesis terhadap manifestasi klinis yang mungkin, biasanya ditemukan
exopthalmus dan tremor ekstremitas
- Palpitasi glandula thyroid, apakah mengalami pembesaran kelenjar atau tidak
- Apabila mengalami pembesaran maka harus dinilai gambaran anatomisnya apakah tipenya
diffuse, uni atau multi nodul
- Klinis :
o Indeks Wayne :
  19 = Tirotoksikosis
 11-18 = Meragukan
 < 11 = Eutiroid

o Indeks New Castle :


  40 = Tirotoksikosis
 24-39 = Meragukan
 < 24 = Eutiroid
- Laboratorik :
o Meningkat :
 T4 & T3
 RAIU
 FT4 Indeks
 RT3 Uptake
o Menurun / Normal :
 TSH

Pemeriksaan Penunjang

 TSH – Biasanya lebih rendah


By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

 Free T4 – Biasanya meningkat

 Nuclear thyroid scintigraphy iodine 123 uptake and scan – terjadi peningkatan iodine uptake

 Anti-thyroperoxidase antibody levels

 TSH-receptor stimulating autoantibody levels (TSI levels)

 Pencitraan

Komplikasi

1. Penyakit Jantung Tirotoksikosis (Penyakit Tirokardiak)


Ditandai :
o Atrial Fibrillasi
o Curah Jantung Meningkat
o Gagal Jantung
2. Krisis Tiroid :
o Faktor pencetus :
 Infeksi / Sepsis
 Operasi darurat
 Strumektomi
 Pre eklamsi
 Terapi tidak adekuat
o Gejala / tanda :
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

 Hiperpireksia ( > 38C - 41C )


 Takhikardia hebat ( > 140 x / menit )
 Gelisah
 Muntah hebat / diare
 Hipotensi
 Delirium sampai koma
Penatlaksanaan
 Rawat di ICU :
 PTU 800-1200 mg / Metimazol 80-120 mg/hari
 Propranolol 20-80 mg oral atau 1-2 mg I.V. tiap 6 jam
 Na Yodida 0,5 – 1 g I.V. atau lar.Lugol (KJ) 5 gtt tiap 8 jam
 Deksametazon 8 mg / hari
 Cairan dan elektrolit yang cukup  5 liter / hari
 Hipotermi terhadap hiperpireksia
 Bila belum ada respons :
 Plasmaferesis dan Dialisis Peritoneal untuk mengeluarkan hormon
tiroid dari jaringan perifer
3. Hypokalemia
4. Hypercalcemia
5. Nefrocalcinosis
6. Pada pria Penurunan libido, impotensi, berkurang jumlah sperma, ginekomastia

MANIFESTASI KLINIS

Pada hipertiroidsm, apapun penyebabnya terjadi peningkatan fungsi tubuh :

 jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung , yang bisa
menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar )
 tekanan darah cenderung meningkat
 penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk
 kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan
 tangan memperlihatkan tremor halus
 penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat
 nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang
 sulit tidur
 sering buang air besar, kadang disertai diare
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

 terjadi perubahan mata : bengkak disekitar mata, bertambahnya pembentukan air mata,
iritasi dan peka terhadap cahaya.

TATALAKSANA

- Tirostatika
Seperti karbimazol 5 mg atau tiamazol 5, 10, 30 mg, dan derifat tiourasil (PTU propil tiourasil
50, 100 mg), menghambat organifikasi dan reaksi autoimun.
- Tiroidektomi
Prinsipnya operasi baru dikerjakan kalu keadaan pasien eutiroid, klinis maupun biokimiawi.
- Iodium radioaktif
Untuk menghindari krisis tiroid lebih baik pasien disiapkan dengan OAT menjadi eutiroid
- Untuk ophtalmopati graves : dengan cara pemberian air mata artifisial dan salep, tetes mata
obat penghambat beta, kaca mata hitam, hindari rokok.
- Untuk ophtalmopati graves aktif : dengan menggunakan glukokortikoid dosis besar, radio
terapi orbital, atau dekompresi orbital. Apabila keadaan berat namun inaktif dianjurkan
dekompresi.

PROGNOSIS

Dubia ad vitam : dubia ad bonam

Dubia ad function : dubia ad bonam


By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)

Anda mungkin juga menyukai