Hipertiroidisme
Aktifitas berlebihan dari kelenjar tiroid yang menyebabkan sintesis berlebihan dari hormon tiroid (T3
dan T4) dan peningkatan metabolisme pada jaringan perifer.
Klasifikasi
- Status Tiroid
o Eutiroid Hormon tiroid normal (T3,T4,TSH)
o Hipertiroid Hormon tiroid meningkat (T3-T4 meningkat, TSH menurun)
o Hipotiroid Hormon tiroid menurun (T3-T4 menurun, TSH meningkat)
- Pembesaran Kelenjar
o Diffuse
o Uni Nodul
o Multi Nodul
ETIOLOGI
penyakit graves
gondok noduler toksik
hipertiroism sekunder
adenoma toksik
EPIDEMIOLOGI
- Petanda genetik :
o Orang Barat / Kaukasus : HLA-B8 dan HLA-DRw3
o Jepang : HLA-Bw36
o Cina : HLA-Bw46 dan HLA-B5
o Kulit Hitam : HLA-B17
PATOGENESIS
Penyakit graves merupakan suatu gangguan autoimun dimana terdapat beragam autoantibodi dalam
serum seperti antibodi terhadap reseptor TSH, peroksisom tiroid, dan tiroglobulin. Contoh
antibodinya yaitu TSI atau tiroid stimulating imunoglobulin akan mengikat reseptor TSH untuk
merangsang jalur adenilat siklase-Amp siklik yang menyebabkan peningkatan pembebasan hormon
tiroid. Golongan antibodi lain juga meyebabkan proliferasi epitel folikel tiroid (tiroid growth
stimulating imunoglubulin atau TGI ).
Antibodi yang lain seperti TSH binding inhibitor imunoglobulin atau TBII menghambat pengikatan
normal TSH atau reseptornya pada sel epitel tiroid. Karena sebagian bentuk TBII bekerja mirip
dengan TSH sehingga terjadi stimulasi aktifitas sel epitel tiroid.
Patofisiologi
Stimulasi Proteolysis
Metabolisme
Karbohidrat
Hormon
Pemecahan
Tiroid Cadangan Glikogenolisis
Meningkat Glukosa
Stimulasi
Metabolism
Glukoneogenesis
Lemak
Glukosa Darah BB ↓
↑
Hormon tiroid mempunyai efek untuk meningkatkan metabolisme terutama metabolisme karbohidrat
dan lemak. Mrningkatnya hormon tiroid menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme maka
cadangan glukosa dalam berbagai bentuk akan dipecah. Seperti adanya pemecahan glikogen pada
hepar dan otot, adanya pemecahan protein menjadi gluksoa dan lainnya. Hal ini menyebabkan
peningkatan glukosa darah dalam tubuh. Selain itu karena cadangan glukosa dalam bentuk lemak,
glikogen, maupun protein digunakan karena adanya peningkatan metabolisme, berat badan penderita
juga menurun. Penurunan BB pada kasus hipertiroidisme tidak selalu terjadi karena diiringi dengan
peningkatan nafsu makan (apetite). Namun karena diiringin dengan diare maka penurunan berat badan
juga dapat terjadi
Intoleransi
Berkeringat
terhadap Panas
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)
Gangguan hormon tiroid menyebabkan intoleransi terhadap panas dan peningkatan metabolisme (hal
ini juga menyebabkan peningkatan BMR 60-100%) sehingga terjadi peningkatan produksi panas.
Sebagai kompensasi tubuh akan mengeluarkan sekret keringat dari kelenjar keringat untuk
menurunkun suhu badan
RR Normal 16-20x/menit
Hormon Tiroid
Meningkat
Metabolisme
Meningkat
Peningkatan Peningkatan
Pengeluaran CO2 kebutuhan O2
Kompensasi
Tubuh
Peningkatan
Respiration Rate
Peningkatan RR diakibatkan karena adanya peningkatan metabolisme. Sebagaimana yang kita tahu,
metabolisme membutuhkan O2 dalam prosesnya dan menghasilkan CO2. Saat metabolisme
meningkat maka akan terjadi peningkatan kebutuhan O2 dan pengeluaran CO2 . Sebagai kompensasi,
tubuh akan melakukan peningkatan pernafasan agar homeostasis kembali normal
Peningkatan
Transport Aktif
Ion
Peningkatan enzim
Na-K-ATPase
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)
Gangguan saat tidur seperti insomnia dan psikogenik seperti anxiety sering ditemukan pada pasien
hipertiroidisme. Hal ini disebabkan karena hormon tiroid mempunyai fungsi untuk meningkatkan
transport aktif ion terutama enzim Na-K-ATPase. Hal ini menyebabkan terjadinya aktifasi CNS yang
berlebihan akibat adanya eksitasi yang berlebihan sehingga terjadilah insomnia dan anxiety.
Tremor ekstremitas merupakan manifestasi klinis yang sering terjadi pada kasus hipertiroidisme.
Sebagaimana yang kita tahu fungsi hormon tiroid dapat meningkatkan eksitasi untuk sinaps saraf.
Apabila jumlah hormon tiroid berlebihan maka akan terjadi peningkatan kepekaan sinaps saraf di
medulla sehingga terjadi tremor pada ekstremitas. Tremor menyebabkan peningkatan pembentukan
panas pada ekstremitas. Sebagai kompensasi, tubuh akan menyekret keringat dari kelenjar keringat
untuk menurunkan suhu tubuh terutama pada ekstremitas. Hal inilah yang menyebabkan akral basah.
Hormon Tiroid
Meningkat
Peningkatan kepekaan
sinaps saraf di medula
Tremor
Ekstremitas
Peningkatan
pembentukan panas
ekstremitas
Pengeluaran Keringat
Kompensasi untuk menurunkan
suhu
Akral Basah
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)
EXOPTHALMUS
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)
TSH menurun sensitivasi pada fibroblas jaringan orbita dan otot orbita Sel T melepaskan
Sitokin Peningkatan Glycosaminoglycan inflamasi infiltrasi limfosit sel mast dan sel plasma
pembengkakan jaringan orbita dan degeneratif otot-otot ekstraokular eksophtalmus.
Penegakkan diagnosis
- Pemeriksaan secara anamnesis terhadap manifestasi klinis yang mungkin, biasanya ditemukan
exopthalmus dan tremor ekstremitas
- Palpitasi glandula thyroid, apakah mengalami pembesaran kelenjar atau tidak
- Apabila mengalami pembesaran maka harus dinilai gambaran anatomisnya apakah tipenya
diffuse, uni atau multi nodul
- Klinis :
o Indeks Wayne :
19 = Tirotoksikosis
11-18 = Meragukan
< 11 = Eutiroid
Pemeriksaan Penunjang
Nuclear thyroid scintigraphy iodine 123 uptake and scan – terjadi peningkatan iodine uptake
Pencitraan
Komplikasi
MANIFESTASI KLINIS
jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung , yang bisa
menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar )
tekanan darah cenderung meningkat
penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk
kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan
tangan memperlihatkan tremor halus
penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat
nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang
sulit tidur
sering buang air besar, kadang disertai diare
By: Siti Annisa N
(>u<) G1A108013 (>o<)
terjadi perubahan mata : bengkak disekitar mata, bertambahnya pembentukan air mata,
iritasi dan peka terhadap cahaya.
TATALAKSANA
- Tirostatika
Seperti karbimazol 5 mg atau tiamazol 5, 10, 30 mg, dan derifat tiourasil (PTU propil tiourasil
50, 100 mg), menghambat organifikasi dan reaksi autoimun.
- Tiroidektomi
Prinsipnya operasi baru dikerjakan kalu keadaan pasien eutiroid, klinis maupun biokimiawi.
- Iodium radioaktif
Untuk menghindari krisis tiroid lebih baik pasien disiapkan dengan OAT menjadi eutiroid
- Untuk ophtalmopati graves : dengan cara pemberian air mata artifisial dan salep, tetes mata
obat penghambat beta, kaca mata hitam, hindari rokok.
- Untuk ophtalmopati graves aktif : dengan menggunakan glukokortikoid dosis besar, radio
terapi orbital, atau dekompresi orbital. Apabila keadaan berat namun inaktif dianjurkan
dekompresi.
PROGNOSIS