Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MEMBUAT PERNYATAAN RESIKO

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Resiko

Dosen Pengampu : Tiara Anggia Dewi, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Angga Aryandi (15210068)


2. Andri Yuliana (15210060)
3. Mira Handayani (15210047)
4. Risma Septilia (15210073)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN EKONOMI

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiratAllah SWT yang telah melimpahkan taufik serta
hidayahnya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah guna untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam menempuh mata kuliah manajemen resiko. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Dosen Tiara Anggia Dewi, M.Pd


2. Serta teman – teman yang ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentunya terdapat kekurangan dan
kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu, kami mengharapakan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami.

Metro, Oktober 2017

Punyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan sudah biasa dipakai
dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan
kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak
kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat
menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari
awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama
bahwa tujuan berwirausaha adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif dalam
organisasi.

Aktivitas suatu badan usaha atau perusahaan pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari
aktivitas mengelola resiko. Operasi suatu badan usaha atau perusahaan biasanya berhadapan
dengan resiko usaha dan resiko non usaha. Imam Ghazali dalam Kasidy, Manajemen
Resiko(2010) menyatakan bahwa, resiko usaha adalah resiko yang berkaitan dengan usaha
perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing dan memberikan nilai bagi pemegang
saham. Sedangkan resiko non usaha adalah resiko lainnya yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan.

Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya
cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat
berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity),
sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan disebut dengan istilah
resiko (risk). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama baik
dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan
pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada masa kini.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau
perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang
dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar, dan walaupun mengalami kerugian
sangat kecil sekali. Misalnya membeli lotere. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang
sangat besar, tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli lotere relatif kecil.
Apakah ini juga tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama
mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap resiko.

Mengapa resiko harus dikelola? Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena resiko
mengandung biaya yang tidak sedikit. Bayangkan suatu kejadian di mana suatu perusahaan
sepatu yang mengalami kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah kerugian
finansial akibat asset yang terbakar (misalnya gedung, material, sepatu setengah jadi, maupun
sepatu yang siap untuk dijual). Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti tidak
bisa beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat
lainnya adalah macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor karena terhentinya
arus kas yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan
partner bisnis tersebut.

Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen resiko. Peran dari
manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah,
mengembangkancorporate governance, mengoptimalkan strategic management, mengamankan
sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari
manajemen puncak.

B. Rumusan masalah
1. Mengetahui pernyataan dan pengungkapan resiko
2. Pemberitahuan Peringatan Risiko Untuk Produk Valuta Asing Dan Derivatif
3. Mengetahui Risiko Pihak Ketiga

C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, untuk mengetahui Pernyataan Dan Pengungkapan Resiko,
Pemberitahuan Peringatan Risiko Untuk Produk Valuta Asing Dan Derivative dan
Mengetahui Risiko Pihak Ketiga
BAB II

PEMBAHASAN

Sangat penting untuk menyatakan resiko dengan benar. Ingat bahwa resiko adalah
kejadian merugikan yang disebabkan oleh manusia, alam, teknologi, aturan, dan keuangan
(harga, nilai tukar mata uang dan tingkat bunga).

Suatu pernyataan dikatakan pernyataan resiko apabila pernyataan tersebut memiliki cirri-ciri
sebagai berikut :

1. Merupakan kemungkinan suatu kejadian


2. Kejadian tersebut merugikan
3. Kejadian tersebut terjadi pada BOUP, dan
4. Ada penyebabnya

Contoh pernyataan resiko :

“karyawan cedera karena tersengat listrik”

Untuk menguji apakah ini adalah pernyataan resiko operasional, uji dengan pertanyaan-
pertanyaan berikut ini. Semua pertanyaan harus dijawab dengan “iya” jika ada salah satu
pertanyaan kecuali pertanyaan terakhir dijawab dengan “tidak” berarti bukan pernyataan resiko
sesuai dengan definisi yang dimaksud.

1. Apakah ini merupakan suatu kemungkinan kejadian? Ya. Kemungkinan kejadiannya


adalah karyawan yang cidera.
2. Apakah ini kejadian yang merugikan? Ya. Cidera adalah kejadian yang merugikan.
3. Apakah kejadian tersebut terjadi pada BOUP? Ya. Karyawan adalah orang yang
merupakan salah satu elemen dari BOUP.
4. Apakah ada pernyataan penyebabnya? Ya. Penyebabnya adalah tersengat listrik.

Pernyataan diatas dapat pula dinyatakan sebagai berikut :

“karyawan cedera”
Pernyataan ini tidak memasukkan unsur penyebab. Walaupun demikian masih dianggap sebagai
pernyataan resiko.

Contoh pernyataan yang bukan resiko :

“produktifitas menurun”

1. Apakah ini merupakan suatu kemungkinan kejadian? Ya. Produktifitas menurun.


2. Apakah ini kejadian yang merugikan? Ya. Produktifitas menurun adalah suatu kerugian.
3. Apakah kejadian tersebut terjadi pada BOUP? Tidak jelas.
4. Apakah ada pernyataan penyebabnya? Tidak.

Kerena jawabaan atas pertanyaan nomor 3 tidak jelas, berarti pernyataan “produktifitas
menurun” belum dapat dikatakan sebagai pernyataan resiko sesuai dengan pemahaman yang
diberikan dibuku ini. Jika salah satu pertanyaan nomor 1 sampai dengan 3 dijawab tidak berarti
bukan pernyataan resiko.

Mengapa pernyataan resiko itu penting? Oleh karena pernyataan yang jelas akan sangat
membantu dalam penanganan resiko itu sendiri nantinya. Pernyataan yang kabur akan
membingungkan misalnya, “produktifitas menurun”. Pernyataan ini kurang jelas karena banyak
macam produktifitas, bias produktifitas perusahaan secara keseluruhan,

“produktifitas karyawan dibagian produksi menurun akibat akibat kondisi kerja yang buruk”.

1. Apakah ini merupakan suatu kemungkinan kejadian? Ya. Ada kemungkinan produktifitas
menurun.
2. Apakah ini kejadian yang merugikan? Ya. Produktifitas menurun adalah kejadian yang
merugikan.
3. Apakah kejadian tersebut terjadi pada BOUP? Ya. Terjadi pada karyawan yaitu manusia.
4. Apakah ada pernyataan penyebab? Ya. Penyebabnya menyangkut aturan perusahaan yang
mengakibatkan kondisi kerja yang buruk. Kondisi kerja yang buruk bias juga karena
kondisi alam misalnya ruangan yang terlalu panas.
Atau bias dibuat lebih sederhana sebagai berikut :

“produktifitas karyawan dibagian produksi menurun”.

Hasil akhir dari proses identifikasi resiko berupa daftar resiko (list of risks). Daftar resiko
menunjukkan kejadian-kejadian yang merugikan yang mungkin saja terjadi. Kejadian-kejadian
yang merugikan ini diikuti dengan penyebabnya.

Menyatakan penyebab resiko pada daftar resiko sangat penting oleh karena bias saja
resikonya sama namun penyebabnya berbeda. Resiko yang sama yang disebabkan oleh faktor
yang berbeda akan ditangani dengan cara yang berbeda pula. Menyatakan penyebab akan sangat
membantu dalam membuat penanganan resiko nantinya.

A. Pernyataan Dan Pengungkapan Risiko


1. Peringatan Risiko
Calon pelanggan harus belajar tentang peringatan risiko ini dengan hati-hati. Perlu dicatat
bahwa kami tidak mengeksplorasi atau menjelaskan semua risiko yang terlibat di dalam
Instrumen-instrumen Keuangan. Sebagai contoh, di dokumen ini tidak menjelaskan risiko
yang berkaitan dengan instrumen-instrumen keuangan derivatif, seperti CFD. Kami
menguraikan sifat umum dari risiko yang terlibat di Instrumen-instrumen Keuangan
berdasarkan kondisi sesungguhnya dan tidak menyesatkan.

Secara khusus, Contracts for Difference ('CFD') adalah produk keuangan yang kompleks
dan tidak cocok untuk semua investor. CFD, adalah produk leverage yang akan jatuh tempo
ketika Anda memilih untuk menutup posisi terbuka yang ada. Dengan berinvestasi di CFD,
Anda menganggap tingkat resiko yang tinggi dan dapat mengakibatkan hilangnya semua
modal yang diinvestasikan.

Jika pelanggan tidak mengetahui dan memahami sepenuhnya tentang risiko yang terlibat di
dalam setiap Instrumen Keuangan, maka sebaiknya mereka tidak melakukan aktivitas
trading apa pun. ForexTime (FXTM) tidak akan menyediakan kepada pelanggan-
pelanggannya saran investasi yang berhubungan dengan investasi, kemungkinan
pertransaksian di dalam investasi, atau Instrumen-instrumen Keuangan, kami tidak juga
memberikan rekomendasi investasi. Pelanggan harus mempertimbangkan Instrumen
keuangan yang cocok untuk mereka sesuai dengan status dan tujuan keuangan sebelum
membuka akun dengan ForexTime (FXTM). Jika pelanggan belum mengerti risiko yang
terlibat di dalam trading Instrumen Keuangan, maka mereka harus berkonsultasi dengan
penasehat keuangan independen. Jika pelanggan masih belum mengerti risiko tersebut
setelah berkonsultasi dengan penasehat keuangan independen, maka mereka harus menahan
diri dari perdagangan sama sekali. Pembelian dan penjualan Instrumen-instrumen Keuangan
memiliki risiko kerugian dan kerusakan yang signifikan, dan setiap pelanggan harus
mengerti bahwa nilai investasi dapat naik dan turun, pelanggan bertanggung jawab untuk
semua kerugian dan kerusakan, yang dapat berakibat pada modal yang diinvestasikan ketika
mereka telah membuat keputusan bertransaksi.

2. Pernyataan
a. Risiko Teknis
1. Pelanggan bertanggung jawab atas risiko kerugian keuangan yang disebabkan oleh
kegagalan informasi, komunikasi, sistem elektronik dan yang lainnya. Hasil dari kegagalan
sistem bisa jadi order miliknya tidak tereksekusi menurut instruksinya atau sama sekali tidak
tereksekusi. Perusahaan tidak bertanggung jawab atas kasus seperti kegagalan tersebut.

2. Saat trading melalui Terminal Pelanggan, Pelanggan bertanggung jawab atas risiko kerugian
keuangan yang disebabkan oleh:
a. kegagalan, kerusakan atau kesalahan dari perangkat lunak atau keras milik Pelanggan
atau Perusahaan
b. lemahnya koneksi internet baik di sisi Pelanggan atau Perusahaan atau keduanya, atau
gangguan atau pemadaman transmisi atau kegagalan jaringan listrik umum atau
serangan hacker, kelebihan koneksi
c. kesalahan pengaturan di Terminal Pelanggan
d. pembaruan Terminal Pelanggan yang tertunda
e. Pelanggan mengabaikan peraturan-peraturan yang berlaku, yang dijelaskan di dalam
manual Terminal Pelanggan dan di Situs Perusahaan.
3. Pelanggan mengakui bahwa saat terjadi dealing yang berlebihan, Pelanggan mungkin
memiliki kesulitan untuk menghubungi Dealer melalui telepon, terutama di saat Fast Market
(contoh saat indikator makroekonomi utama dirilis).

b. Kondisi Pasar Tidak Normal


4. Pelanggan mengakui bahwa di periode Konsisi Pasar Tidak Normal (Abnormal Market
Conditions), Instruksi dan Permohonan mungkin dapat dieksekusi lebih lama.

c. Platform Perdagangan
5. Pelanggan mengakui bahwa hanya satu Permohonan atau Instruksi yang diperbolehkan di
dalam antrian (queue) pada saat bersamaan. Setelah Pelanggan mengirimkan sebuah
Permohonan atau Instruksi, maka Permohonan atau Instruksi selanjutnya yang dikirimkan
oleh Pelanggan akan diabaikan dan pesan "Order is locked" akan muncuk sampai
Permohonan atau Instruksi pertama dieksekusi.
6. Pelanggan mengakui bahwa satu-satunya sumber informasi Aliran Quote (Quotes Flow)
yang dapat diandalkan adalah Server's Quotes Base live. Quotes Base di Terminal Pelanggan
merupakan sumber informasi Aliran Quote yang tidak dapat diandalkan, karena koneksi
antara Terminal Pelanggan dan Server dapat terganggu dalam beberapa point dan beberapa
Quote mungkin tidak sampai ke Terminal Pelanggan.
7. Pelanggan mengakui bahwa jika pelanggan menutup jendela untuk
menempatkan/memodifikasi/menghapus order atau jendela untuk membuka/menutup posisi,
Instruksi atau Permohonan, yang telah terkirim ke server, maka tidak dapat dibatalkan.
8. Jika dalam suatu kasus, Pelanggan tidak mendapatkan hasil dari eksekusi pengiriman
Instruksi sebelumnya dan memutuskan untuk mengulang kembali Instruksi tersebut, maka
Pelanggan akan menerima risiko untuk membuka dua Transaksi, bukannya satu, akan tetapi
Pelanggan mungkin menerima sebuah pesan "Order is locked".
9. Pelanggan mengakui jika Pending Order dieksekusi bersamaan dengan pengiriman Instruksi
untuk memodifikasi level-levelnya oleh Pelanggan, maka Instruksi yang akan dieksekusi
adalah Instruksi untuk memodifikasi level Stop Loss dan/atau Take Profit pada posisi
terbuka ketika Pending Order tereksekusi.
d. Komunikasi
10. Pelanggan harus menerima risiko kerugian keuangan yang mungkin terjadi, yang disebabkan
oleh kenyataan bahwa Pelanggan menerima pemberitahuan dari Perusahaan dengan
terlambat atau tidak menerima sama sekali.
11. Pelanggan mengakui bahwa informasi tidak terenkripsi yang dikirimkan melalui email tidak
terlindungi dari akses yang tidak berwenang.
12. Pelanggan sepenuhnya bertanggung jawab atas risiko yang berhubungan dengan tidak
terkirimnya pesan email internal di platform perdagangan yang dikirimkan oleh Perusahaan
kepada pelanggan, karena pesan ini dihapus secara otomatis dalam waktu tiga hari.
13. Pelanggan sepenuhnya bertanggung jawab atas kerahasiaan informasi yang diterima dari
Perusahaan dan menerima risiko kerugian keuangan yang disebabkan oleh akses orang yang
tidak berwenang ke Akun Trading Pelanggan.
14. Perusahaan tidak bertanggung jawab jika orang ketiga yang berwenang/tidak berwenang
memilliki akses ke informasi, termasuk alamat elektronik, komunikasi elektronik dan data
pribadi, akses data ketika data di atas dikirimkan antara Perusahaan atau pihak lain,
menggunakan internet atau fasilitas jaringan komunikasi lainnya, telepon atau sarana
elektronik lainnya.

e. Peristiwa Keadaan Memaksa (Force Majeure)


15. Dalam kasus Peristiwa Keadaan Memaksa (Force Majeure), Pelanggan akan menerima
risiko kerugian keuangan.

B. Pemberitahuan Peringatan Risiko Untuk Produk Valuta Asing Dan Derivatif


1. Pemberitahuan ini tidak mencakup semua risiko dan aspek penting lainnya di pertukaran
valuta asing dan produk-produk derivatif seperti produk berjangka (futures), opsi (options),
dan Contracts for Differences. Anda tidak harus bertransaksi di produk-produk tersebut,
kecuali jik Anda sudah memahami sifat dan dampak risikonya. Anda juga harus yakin
bahwa produk-produk tersebut cocok dengan kondisi dan keadaan keuangan Anda. Dalam
kondisi tertentu, seperti posisi "spread" dan "straddle", mungkin dapat berisiko seperti
halnya posisi Long atau Short.
Meskipun forex dan instrumen-instrumen derivatif dapat digunakan untuk pengelolaan
risiko investasi, beberapa produk tersebut tidak cocok bagi banyak investor. Anda tidak
harus terlibat di dalam pertransaksian langsung atau tidak langsung di produk-produk
derivatif, kecuali jika Anda mengetahui dan mengerti risiko yang terlibat di dalamnya, serta
kemungkinan kehilangan semua modal Anda. Instrumen-instrumen yang berbeda memiliki
tingkat eksposur risiko yang berbeda-beda dan saat memutuskan untuk trading di
instrumen-instrumen tersebut, Anda harus mengetahui beberapa hal berikut:

Efek Leverage

2. Dalam kondisi trading menggunakan Margin, pergerakan pasar sekecil apa pun memiliki
dampak yang besar kepada Akun Trading Pelangangan. Sangat penting untuk dicatat bahwa
semua akun ditraksaksikan di bawah efek Leverage. Pelanggan harus mempertimbangkan
bahwa jika pasar bergerak melawan Pelanggan, maka Pelanggan dapat mengalami total
kerugian lebih besar dari pada dana yang telah disetorkan. Pelanggan bertanggung jawab
atas seluruh risiko, sumber keuangan yang digunakan Pelanggan dan pemilihan strategi
perdagangan.
Sangat direkomendasikan untuk mempertahankan Margin Level (perbandingan Ekuitas
dengan Persyaratan Margin, yang dihitung menggunakan rumus berikut: Ekuitas /
Persyaratan Margin * 100%) tidak kurang dari 1.000%. Selain itu, direkomendasikan juga
untuk menempatkan Stop Loss untuk membatasi potensi kerugian, dan Take Profit untuk
mendapatkan profit, jika Pelanggan tidak dapat mengelola Posisi-posisi Terbuka miliknya.
Pelanggan bertanggung jawab atas semua kerugian keuangan yang disebabkan oleh
pembukaan posisi menggunakan Margin Bebas yang berlebih di Akun Trading, yang
diperoleh dari hasil posisi yang menguntungkan (dibatalkan oleh Perusahaan setelah itu),
yang dibuka pada Error Quote (Spike) atau pada Quote yang diterima sebagai hasil dari
Manifest Error.

Instrumen Bervolatilitas Tinggi

3. Beberapa instrumen ditransaksikan dalam rentang harian dengan pergerakan harga yang
bervolatilitas tinggi. Oleh karena itu, Pelanggan harus menyadari bahwa terdapat risiko
kerugian dan keuntungan yang tinggi. Harga instrumen-instrumen keuangan Derivatif
berasal dari harga aset acuan (underlying asset), di mana instrumen tersebut mengacu
(misalnya mata uang, stock, metal, indeks, dan lain-lain). Instrumen-instrumen keuangan
Derivatif dan pasar terkait dapat memiliki volatilitas yang tinggi. Harga instrumen-
instrumen dan aset acuan dapat berfluktuasi dengan cepat dan dalam kisaran yang luas dan
dapat menyebabkan kejadian atau perubahan kondisi yang tidak terduga, yang satu pun tidak
dapat dikontrol oleh Pelanggan atau Perusahaan. Dalam kondisi pasar tertentu, mungkin
mustahil untuk mengeksekusi order Pelanggan pada harga yang ditampilkan dan
menyebabkan kerugian. Harga instrumen-instrumen dan aset acuan akan dipengaruhi oleh,
antara lain, perubahan hubungan penawaran dan permintaan, pemerintah, pertanian, program
dan kebijakan perdagangan dan komersial, peristiwa politik dan ekonomi nasional dan
internasional dan karakteristik psikologis yang berlaku di pasar. Oleh karena itu, order Stop
Loss tidak dapat menjamin batas kerugian.
Pelanggan mengakui dan menerima bahwa terlepas dari informasi yang ditawarkan oleh
Perusahaan, nilai instrumen-instrumen dapat berfluktuasi ke atas atau ke bawah, bahkan
terdapat kemungkinan investasi dapat menjadi tidak bernilai. Hal ini disebabkan oleh sistem
margin yang berlaku di pertransaksian tersebut, pada umumnya mengakibatkan
perbandingan deposito dan margin dalam hal nilai kontrak secara keseluruhan, sehingga
pergerakan yang relatif kecil di pasar acuan dapat memiliki efek yang tidak proporsional di
pertransaksian Pelanggan. Jika pergerakan pasar acuan mendukung Pelanggan, maka
Pelanggan dapat memperoleh profit yang besar, tetapi sedikit pergerakan pasar yang
merugikan tidak hanya dapat dengan cepat menyebabkan hilangnya seluruh dana Pelanggan,
tetapi dapat mengekspos kerugian tambahan yang besar bagi Pelanggan.

Likuiditas

4. Beberapa aset acuan mungkin tidak dapat dicairkan dengan cepat dan mengakibatkan
penurunan permintaan terhadap aset acuan tersebut, dan Pelanggan tidak dapat memperoleh
informasi tentang nilai atau tingkat risiko terkait.
Kontrak Berjangka

5. Pertransaksian di produk berjangka (futures) melibatkan kewajiban untuk membuat, atau


mengambil, pengiriman kontrak aset acuan di masa mendatang, atau di beberapa kasus
untuk melunasi posisi dengan uang tunai. Hal ini membawa risiko tinggi. Gearing atau
leverage, yang sering disebutkan dalam pertransaksian produk berjangka, merupakan dengan
modal atau pembayaran kecil dapat menyebabkan kerugian dan keuntungan yang besar. Hal
ini juga berarti pergerakan yang relatif kecil dapat menyebabkan pergerakan proporsional
yang lebih besar di nilai investasi Anda, dan ini dapat bekerja untuk Anda serta melawan
Anda. Pertransaksian produk berjangka memiliki kewajiban yang mengikat, dan Anda harus
menyadari implikasi dari hal ini, khususnya persyaratan margin yang sudah ditetapkan
sebelumnya.

Opsi

6. Ada berbagai jenis opsi (options) dengan karakteristik berbeda yang sesuai dengan kondisi
berikut.
a. Opsi Beli:
Opsi beli (buying options) memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan opsi
jual (selling options), hal ini dikarenakan jika harga aset acuan bergerak melawan Anda,
maka Anda dapat membiarkan opsi tersebut terjatuh. Kerugian maksimum terbatas pada
premi, ditambah komisi atau biaya transaksi lainnya. Namun, jika opsi beli pada kontrak
berjangka dan Anda kemudian memanfaatkan opsi tersebut, maka Anda akan
mendapatkan kontrak berjangka. Ini akan menyebabkan risiko yang telah dijelaskan
pada kontrak berjangka dan kewajiban kontijensi transaksi-transaksi investasi.

b. Opsi Tulisan:
Jika Anda melakukan write on option (opsi jual), risiko yang terlibat jauh lebih besar
dari pada opsi beli. Anda mungkn akan bertangsung jawab atas margin untuk
mempertahankan posisi-posisi Anda dan kerugian dapat lebih besar dari pada premi
yang diterima. Dengan melakukan opsi jual, Anda akan menerima kewajiban untuk
membeli atau menjual aset acuan, jika opsi bergerak melawan Anda, namun jika harga
di pasar telah jauh bergerak dari harga pelaksanaan. Jika Anda telah memiliki aset acuan
yang telah dikontrak untuk dijual (ketika opsi telah diketahui dapat menutupi opsi sell),
risiko akan berkurang. Jika Anda tidak memiliki aset acuan (opsi jual tidak dapat
menutupi), maka dapat menyebabkan risiko yang tidak terbatas. Orang-orang
berpengalaman harus merenungkan opsi jual yang tidak tertutupi, dan hanya setelah
mengetahui secara lengkap tentang kondisi dan potensial risiko yang ada.

Contracts for Differences

7. CFD, yang tersedia untuk dipertransaksikan dengan Perusahaan, merupakan transaksi spot
non-deliverable (tanpa penyerahan), yang memberikan peluang untuk membuat profit pada
perubahan kurs mata uang, komoditas, indeks pasar saham atau harga saham yang disebut
instrumen acuan (underlying instrument). Jika pergerakan instrumen acuan mendukung
Pelanggan, maka Pelanggan dapat memperoleh profit yang besar, tetapi sedikit pergerakan
pasar yang merugikan tidak hanya dapat dengan cepat menyebabkan hilangnya seluruh dana
Pelanggan, tetapi juga terdapat komisi tambahan dan biaya-biaya lain. Jadi, Pelanggan tidak
diharuskan untuk bertransaksi CFD, kecuali jika dia bersedia untuk menerima risiko
kerugian dari seluruh uangnya yang telah diinvestasikan dan juga komisi tambahan dan
biaya-biaya lain.
Berinvestasi di Contracts for Differences membawa risiko serupa seperti halnya berinvestasi
di produk berjangka (futures) atau opsi (option), dan Anda harus mengerti hal ini seperti
yang telah dijelaskan di atas. Pertransaksian Contracts for Differences juga memiliki
kewajiban kontijensi dan Anda harus menyadari implikasi dari hal tersebut seperti yang
telah dijelaskan di bawah.

Pertransaksian Off-exchange Derivatif

8. CFD, forex dan metal berharga merupakan pertransaksian off-exchange. Ketika beberapa
pasar off-exchange sangat likuid, pertransaksian di off-exchange atau off-exchange
derivatives (derivatif yang tidak dapat dipindahtangankan) akan menyebabkan risiko yang
lebih besar dari pada investasi di on-exchange derivatives (derivatif yang dapat
dipindahtangankan) , karena di pasar tersebut tidak ada pertransaksian untuk menutup Posisi
Terbuka. Oleh sebab itu, mungkin tidak dapat melikuidasi posisi yang ada, mengakses nilai
dari posisi yang timbul akibat pertransaksian off-exchange atau mengakses dampak dari
risiko. Harga Bid dan Ask perlu dicatat, dan di mana pun harga tersebut berada, dealer akan
menentukan harga di instrumen-instrumen tersebut dan mungkin akan sulit untuk
menetapkan harga yang sesuai.

Sehubungan dengan pertransaksian CFD, forex dan metal berharga dengan Perusahaan,
Perusahaan menggunakan platform perdagangan untuk pertransaksian CFD yang tidak
termasuk di dalam definisi dari pertukaran karena hal ini bukan "Multilateral Trading
Facility" (fasilitas trading multilateral) dan tidak memiliki perlindungan yang sama.

Pasar Mata Uang Asing

9. asar asing mempunyai berbagai risiko. Pasar mata uang asing akan mengakibatkan risiko
yang berbeda di pasar Siprus. Dalam beberapa kasus, risiko ini dapat menjadi lebih besar.
Berdasarkan permintaan, Perusahaan harus memberikan penjelasan tentang risiko dan
perlindungan yang relevan (jika ada) yang dapat beroperasi di pasar mata uang apa pun,
termasuk sejauh mana ruang lingkup kewajiban atas setiap kegagalan di perusahaan asing
yang terlibat di pertransaksian tersebut. Potensi keuntungan atau kerugian dari
pertransaksian di pasar mata uang asing atau kontrak berdenominasi mata uang asing akan
dipengaruhi oleh fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing.

Kewajiban Kontijensi Transaksi-Transaksi Investasi

10. Kewajiban kontijensi (contingent liability) transaksi-transaksi investasi, yang menggunakan


margin, mengharuskan Anda untuk melakukan serangkaian pembayaran terhadap harga
pembelian, atau membayar penuh seluruh harga pembelian secara langsung. Persyaratan
margin bergantung pada aset acuan (underlying asset) di instrumen tersebut. Persyaratan
margin dapat ditentukan atau dihitung dari harga aset acuan (underlying asset) saat ini, dan
dapat ditemukan di situs Perusahaan.

Jika Anda bertransaksi di kontrak berjangka, Contracts for Differences atau opsi jual (sell
options), Anda mungkin akan mengalami kerugian dari dana yang telah Anda setorkan
untuk membuka atau mempertahankan posisi. Jika posisi bergerak melawan Anda, Anda
mungkin diminta untuk membayar biaya tambahan yang cukup besar dalam waktu singkat
untuk mempertahankan posisi. Jika Anda tidak melakukannya pada waktu yang diperlukan,
maka posisi Anda mungkin akan dilikuidasipada kondisi rugi dan Anda akan bertanggung
jawab atas defisit yang terjadi. Perlu dicatat, Perusahaan tidak berkewajiban untuk
memberitahukan Pelanggan utuk setiap Margin Call yang mempertahankan posisi yang
merugi.

Bahkan walaupun transaksi tidak menggunakan margin, pertransaksian tersebut mungkin


masih memiliki kewajiban pembayaran lanjutan, dalam situasi tertentu dapat lebih besar
atau lebih kecil dari jumlah yang perlu dibayarkan ketika Anda memasuki kontrak.

Kewajiban kontijensi (contingent liability) transaksi-transaksi investasi yang tidak


ditransaksikan atau di bawah aturan pertukaran investasi yang diakui atau ditunjuk dapat
menyebabkan risiko substansial lebih besar.

Jaminan

11. Jika Anda mendepositokan jaminan sebagai sekuritas dengan Perusahaan, maka jaminan
tersebut akan diperlakukan secara bervariasi sesuai dengan tipe transaksi dan di mana
jaminan tersebut ditransaksikan. Mungkin ada perbedaan yang sangat signifikan dalam
perlakuan jaminan Anda bergantung pada apa pun yang Anda transaksikan di bursa investasi
yang diakui atau ditunjuk, dengan aturan bahwa bursa tersebut (dan clearing house terkait)
menerapkan, atau mentransaksikan off-exchange. Mendepositokan jaminan mungkin dapat
kehilangan identitasnya sebagai properti Anda setelah transaksi atas nama Anda dilakukan.
Walaupun jika pertransaksian Anda mengalami keuntungan, Anda mungkin tidak
mendapatkan kembali aset yang sama seperti yang telah didepositokan, dan mungkin harus
menerima pembayaran secara tunai. Anda harus memastikan dari perusahaan Anda,
bagaimana jaminan Anda akan ditandatangani.

Komisi dan Biaya


12. Sebelum memulai pertransaksian, Anda perlu mengetahui semua komisi dan biaya lainnya
yang mungkin terlibat dan akan dibebankan kepada Anda. Jika ada biaya apa pun yang tidak
dinyatakan dalam instilah moneter (tetapi, sebagai contoh, persentase nilai kontrak), Anda
harus memastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya nilai moneter dari biaya tersebut.
13. Setiap pertransaksian Pelanggan di Instrumen Finansial termasuk instrumen derivatif, selalu
terdapat risiko yang mungkin dapat atau menjadi subjek perpajakan dan/atau kewajiban
lainnya, sebagai contoh terjadi perubahan perundang-undangan atau keadaan di dalamnya.
Perusahaan tidak menjamin bahwa tidak ada pajak dan/atau kewajiban materai lainnya yang
harus dibayarkan. Pelanggan bertanggung jawab atas setiap pajak dan/atau kewajiban lain
yang mungkin berhubungan dengan pertransaksiannya.

Suspensi Trading

14. Dalam kondisi perdagangan tertentu, mungkin akan sulit atau tidak mungkin melikuidasi
sebuah posisi. Hal ini dapat terjadi, misalnya, pada saat pergerakan harga yang sangat cepat
jika harga naik atau turun dalam salah satu sesi perdagangan, sedemikian rupa hingga
peraturan pertransaksian mata uang asing yang relevan dapat ditangguhkan atau dibatasi.
Penempatan Stop Loss tidak akan selalu membatasi kerugian Anda di harga yang dimaksud,
karena kondisi pasar tidak memungkinkan pengeksekusian Order di harga yang telah
ditetapkan. Selain itu, dalam kondisi pasar tertentu, pengeksekusian Order Stop Loss
mungkin akan bernilai lebih buruk dibandingkan harga yang sudah ditetapkan dan kerugian
mungkin akan lebih besar dari pada yang diharapkan.

Clearing House Protections (Lembaga Proteksi Kliring)

15. Di banyak bursa, kinerja transaksi oleh perusahaan Anda (atau pihak ketiga yang melakukan
dealing atas nama Anda) dijamin oleh bursa atau lembaga kliring (clearing house. Akan
tetapi, jaminan ini mungkin tidak melindungi Anda, atau Pelanggan, dalam keadaan tertentu,
dan mungkin tidak melindungi Anda jika kegagalan perusahaan Anda atau pihak lain
memberikan kewajibannya kepada Anda. Berdasarkan permintaan, Perusahaan harus
menjelaskan setiap proteksi jaminan kliring yang berlaku dan diberikan kepada Anda untuk
setiap pertransaksian derivatif on-exchange yang ditransaksikan. Tidak ada lembaga kliring
(clearing house) untuk opsi tradisional, maupun instrumen-instrumen off-exchange yang
tidak ditransaksikan di bawah aturan yang diakui dan ditunjuk oleh bursa investasi.

Kebangkrutan

16. Kepailitan atau kegagalan Perusahaan dapat menyebabkan penutupan atau penglikuidasian
posisi tanpa sepengetahuan Anda. Dalam keadaan tertentu, Anda mungkin tidak bisa
mendapatkan kembali aset yang telah diajukan sebagai jaminan dan Anda harus menerima
pembayaran dari metode-metode yang tersedia, baik tunai atau dengan metode lainnya yang
sesuai.
17. Segregated Funds (dana-dana terpisah) merupakan subjek yang dilindungi oleh Applicable
Regulations (peraturan-peraturan yang berlaku).
18. Non-segregated Funds (dana-dana yang tidak terpisah) bukan merupakan subjek yang
dilindungi oleh Applicable Regulations (peraturan-peraturan yang berlaku). Non-segregated
Funds tidak akan dipisahkan dari uang Perusahaan dan akan digunakan dalam kegiatan
usaha perusahaan, dan jika terjadi kebangkrutan, maka Anda akan dianggap sebagai kreditur
umum.

C. Risiko Pihak Ketiga


Peringatan ini disampaikan kepada Anda sesuai dengan hukum yang berlaku.
1. Perusahaan dapat memberikan uang yang diterima dari Pelanggan kepada pihak ketiga
(contoh bank, pasar, broker perantara, counterparty OTC atau lembaga kliring) untuk
menyimpan atau mengontrol dalam hal yang dapat memperngaruhi dengan Transaksi atau
perorangan atau untuk memenuhi kewajiban Pelanggan dalam penyediaan jaminan
(misalnya persyaratan margin awal) yang berhuhubungan dengan Transaksi. Perusahaan
tidak bertanggung jawab atas setiap tindakan atau kelalaian dari pihak ketiga kepada
Pelanggan yang telah memberikan uangnya.
2. Pihak ketiga, kepada siapa Perusahaan memberikan dana, dapat menyimpan dana tersebut di
rekening omnibus dan dana tersebut tidak dapat dipisahkan dari dana Pelanggan, atau dana
pihak ketiga. Jika pihak ketiga mengalami kebangkrutan atau hal-hal serupa lainnya, maka
Perusahaan hanya dapat melakukan klaim tanpa jaminan (unsecured claim) terhadap pihak
ketiga atas nama Pelanggan, dan Pelanggan akan terkena dampak risiko, bahwa dana yang
diterima Perusahaan dari pihak ketiga mungkin tidak cukup untuk memenuhi klaim
Pelanggan sehubungan dengan akun yang relevan. Perusahaan tidak berkewajiban atau
bertanggung jawab atas kerugian yang dihasilkan.
3. Perusahaan dapat menyimpan uang Pelanggan di dalam sebuah penyimpanan yang memiliki
keperluan keamanan, lien (hak gadai) atau hak lain yang berkaitan dengan uang tersebut.
4. Bank atau broker yang berkaitan dengan Perusahaan dapat memiliki kepentingan yang
berbeda dengan kepentingan Pelanggan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sangat penting untuk menyatakan resiko
dengan benar. Ingat bahwa resiko adalah kejadian merugikan yang disebabkan oleh manusia,
alam, teknologi, aturan, dan keuangan (harga, nilai tukar mata uang dan tingkat bunga).

Suatu pernyataan dikatakan pernyataan resiko apabila pernyataan tersebut memiliki cirri-ciri
sebagai berikut :

1. Merupakan kemungkinan suatu kejadian


2. Kejadian tersebut merugikan
3. Kejadian tersebut terjadi pada BOUP, dan
4. Ada penyebabnya
DAFTAR PUSTAKA

https://www.forextime.com/id/regulatory-compliance/risk-disclosure.html

Anda mungkin juga menyukai