Anda di halaman 1dari 12

TUGAS REKAYASA IDE

MK. ANALISIS TEKS

PRODI S1 ………………- FBS

Skor Nilai:

HAKIKAT TEKS

NAMA : PUTRI DAMAYANTI

NIM : 2171111028

DOSEN PENGAMPU : SALMAH NAELOFARIA, S.Pd., M.Pd.

MATA KULIAH : ANALISIS TEKS

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini
untuk mata kuliah Analisis Teks. Saya mengambil materi Rekayasa Ide dari semua media yang
berjudul “Hakikat Teks” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu SALMAH NAELOFARIA, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Analisis Teks yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap Rekayasa Ide ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai sebuah teks secara teoritis maupun praktis. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan Rekayasa Ide ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan tugas – tugas ataupun Rekayasa Ide yang akan saya buat di semester yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga Rekayasa Ide sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan menyinggung perasaan dari sang pembaca. Akhir kata saya mengucapkan
terimakasih.

Medan, Februari 2018

PUTRA DAMAYANTI

NIM : 2171111028

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Tujuan ..................................................................................................................... 1
C. Manfaat ................................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan ...........................................................................................................

A. Hakikat Teks ...........................................................................................................


B. Jenis-jenis Teks .......................................................................................................

Bab III Penutup.................................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

Daftar Pustaka ..................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berubahnya teks dari wilayah pengetahuan tertentu dan menjadi garapan pemikiran,
memiliki arti bahwa ia mempunyai gagasan (rancangan) dan dunianya sendiri. Dunia teks
membutuhkan perhatian, dengan tanpa mentransformasikan kepada pengarangnya dan dunia
luar.Dalam logika kritik, teks terlepas dari pengarangnya dan dunia luar. Dalam logika krtik, teks
terlepas dari pengarangnya sebagaimana ia terlepas dari acuanya, agar dapat menyuguhkan dunia
wacana yang memiliki kebenaran dan keadilan dari semua yang ada. Tentu tidak semua wacana
mewarnai (membetuk) sebuah teks.

Teks adalah wacana yang sempurna setelah diakui dan diresmikan.Ia adalah pembicaraan
yang menetapkan kemampuanya, mendapatakan ketunggalnnya, dan menjadi pengaruh yang
dikembalikan pada dirinya. Jadi,teks bukan realitas (al-wâqi), itulah yang menjadi acuan. Yakni
bahwa dirinyamemaksa dan mendorong pembaca untuk membacanya secara terus-
menerus. Pembaca tidak membaca teks lantaran ia merefleksikan atau mengubahnya menjadi
realitas. Maka, teks yang merefleksikan realitas tidak lagi memiliki signifikansi karena ia
berhenti seiring dengan berhentinya realitas yang terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah hakikat sebuah teks ?
2. Apa saja jenis-jenis teks ?

C. Tujuan

Tujuan penulis membuat makalah ini yaitu untuk dapat mengetahui hakikat sebuah teks
dan dapat mendalami ilmu tentang sebuah teks tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Teks

Berubahnya teks dari wilayah pengetahuan tertentu dan menjadi garapan pemikiran,
memiliki arti bahwa ia mempunyai gagasan (rancangan) dan dunianya sendiri. Dunia teks
membutuhkan perhatian, dengan tanpa mentransformasikan kepada pengarangnya dan dunia
luar.Dalam logika kritik, teks terlepas dari pengarangnya dan dunia luar. Dalam logika krtik, teks
terlepas dari pengarangnya sebagaimana ia terlepas dari acuanya, agar dapat menyuguhkan dunia
wacana yang memiliki kebenaran dan keadilan dari semua yang ada. Tentu tidak semua wacana
mewarnai (membentuk) sebuah teks.

Teks adalah wacana yang sempurna setelah diakui dan diresmikan.Ia adalah pembicaraan
yang menetapkan kemampuanya, mendapatakan ketunggalnnya, dan menjadi pengaruh yang
dikembalikan pada dirinya. Jadi,teks bukan realitas (al-wâqi), itulah yang menjadi acuan. Yakni
bahwa dirinyamemaksa dan mendorong pembaca untuk membacanya secara terus-
menerus. Pembaca tidak membaca teks lantaran ia merefleksikan atau mengubahnya menjadi
realitas. Maka, teks yang merefleksikan realitas tidak lagi memiliki signifikansi karena ia
berhenti seiring dengan berhentinya realitas yang terjadi.

Misalnya membaca kembali Muqaddimah-Nya Ibnu Khaldun, bukanlah


untuk mengetahui realitas yang ada pada masa Ibnu Khaldun, melainkan agar pembaca dapat
mengerti realitas saat ini atau menyambut (realitas) masa depan yang akan datang. Teks
bukanlah cermin dari realitas, melainkan ia berkutat diantara apa yang sedang terjadi dan yang
mungkin harus terjadi. Sampai disini, maka keterkaitan teks dengan realitas merupakan
peniadaan realitas itu sendiri.Ia adalah penghalang yang bertumpuk-tumpuk; mengabaikan
kebenaran teks dari satu sisi, dan melepaskan realitas pada sisi yang lain.

Demikian itu karena teks bukan realitas yang ditemukan dalam arah dan tempatnya,
melainkan di sana terdapat kejadian dan peristiwa yang tidak bisa dipisahkan dari penafsiran-
penafsiran atau pembacaan yang ditundukan. Artinya, pada akhirnya teks hanya berupa riwayat-

2
riwayat dan wacana-wacana.Jika wacana dengan tabiatnya menghalangi realitas maka usaha
untuk mentransformasikan atau mengaitkannya dengan realitas tertentu hanya sekedar penafsiran
sebuah teks dengan teks lainnya, menutupi penghalang (hijbu li al-hijbi).Hal itu tidak berarti
bahwa teks hanya menciptakan realitas. Tetapi teks menciptakan realitas sekaligus memiliki
(menguasai) kerealitasnya.Ia membuat kemungkinan bagi pemikiran, penegah pemahaman, atau
penerima relitas.

Kritik teks membuka sebuah kritik terhadap kebenaran dan temuantemuan dunia.Ia
membuka hubungan baru dengan kebenaran yang seharusnya mengubah pemahaman dan cara
bergaul dengannya. Dalam pandangan kritik, kebenaran bukanlah esensi yang melampaui
kondisinya, atau ditemukan terpisah dari wacananya melainkan ia diciptakan oleh teks itu
sendiri. Dengan kata lain, bahwa teks, dari aspek ini, tidak mengkaji kebenaran tetapi ia
menentukan kebenaran sendiri. Misalnya saja, apa yang dikaji Immanuel Kant bukanlah yang
dimaksudkan untuk mencapai kebenaran transendental yang mendahului pengalaman, tetapi
itulah teks yang ditinggalkan olehnya untuk manusia, yang memiliki kekuatan untuk melawan,
disamping melampaui upaya-upaya perubahan dan penghimpunan, dan tidak bisa kembali
kepadanya. Contoh lain adalah kebenaran yang ada dalam kitab al-Asfâr al- Âqliyyah al-
Arba’ah karya Sadruddin as-Sairazi, bukanlah apa yang coba dikaji dan dicapai oleh sang
pengarang melalui perjalanan intelektualnya, tetapi kebenaran itu sendiri adalah kebenaran teks
yang mendorong pembaca untuk membaca dan menulisnya, yakni kemungkinan yang dikandung
oleh teks atau temuan-temuan pada saat pembaca melakukan pembacaan dan pembongkaran
terhadapnya.

Jadi teks bukan berkata tentang kebenaran yang terdapat dalam teks, melainkan ia adalah
wacana yang menetapkan kemampua dan menciptakan kebenran sendiri kritik adalah
perpindahan dan teks kebenaran ( Nashs al-Haqiqah) menuju kebenaran teks ( Haqiqah an-
Nashs).

Tidak ada pembicaraan benar dan salh dalam konsep hubungan antara teks dan kebenaran
Pembenaran dan penyalahan dibenarkan jika pembaca bergumul bersama teks yang
mencerminkan atau sesuai dengan kebenaran pikiran dan hal-hal yang berdiri luarnya,

3
sebagaimana kritik klasik yang menggunakan konsep kontradiksi atau kerancuan. Jika sebuah
teks menciptakan kebenaran dan memiliki keralitasannya maka pembaca harus memberlakukan
teks tersebut sebagaimana memberlakukan sebuah peristiwa, artinya pembaca harus berusaha
membuka dimensi atau membuka kemungkinan-kemungkinan, membebaskan membekenggu,
atau memikirkan fungsi dan manfaatnya. Dalam pengertian seperti ini, teks menjadi kuat dan
urgen (signifikan). Ia melepaskan kerancuannya dan melahirkan beberapa interaksi, atau bahkan
ia bebas dari pengaruh apapun. Ada perbedaan antara ungkapan yang kuat/ kokoh, seperti puisi
al-Mutanabbi yang selalu mengajak kepada pembaca untuk merujuknya dan ungkapanpenyair
sendiri yang tidak meninggalkan pengaruh apa pun di sisi pembacanya. Ada juga perbedaan
anatara pendapat Hegel yang selalu melahirkan beragam interpretasi dan ungkapan Hegel sendiri
yang hanya sekedar penjelasan kelompoknya.

Kritik bukan berarti melawan berbagai usaha dan teks, sebagaimana yang ditempuh
olehal-Ghazali. Menurut Ibnu Sina dan al-Farabi, hal-hal kontradiktif yang dibangun al-Ghazali
lebih kuat dibanding dengan apa yang harus dimusnahkan. Dalam arti bahwa teks senantiasa
memaksa dan mendorong pembaca untuk membaca dan memikirkannya. Kritik bukan berarti
pengelabuhan wacana-wacana, sebagaimana menurut Abi al-Ala al-Ma’ari dalam komentarnya
terhadap Maqalat ar-Rusul dan shadiq Jalal al-Azham dalam konsepnya tentang dogma dan
kebenaran tunggal. Teks nabawi misalnya, ia tidak menyimpan sesuau yang signifikan dalam
memaparkan kebenaran atau apa yang sesuai dengannya. Tetapi pada tingkat pertama, ia
menyembunyikan kebenarannya dalam melihat segala yang ada (maujud), mekanisme
memproduksi makna bagaimana berinteraksi dengan kebenaran, dan juga cara mengungkapkan
sesuatu.

Bergumul dengan teks tidak meiliki arti apa-apa jika dilihat dari kacamata dialektika.
Teks yang kuat dan signifikan tidak akan rapuh, tetapi mungkin malah memberikan peluang pada
pembaca untuk memperbincangkan kekontradiksi dan keragamannya. Lebih tepatnya teks-teks
mengajak kepada pembaca untuk mengkritisi dan mendekontruksi.

Setelah melakukan beberapa interpretasi metafisis-dalam waktu yang cukup panjang


terhadap Plato, Michel Foucault tampil dengan interpretasi yang berbeda. Menurutnya cinta

4
dalam pengertian plato bukanlah sesuatu yang menjauhi jasad dikarenakan adanay persoalan
lain, yaitu tentang kebenaran cinta sebagai hubungan dengan kebenaran yang mengubah dari
kerinduan yang hakiki menjadi rindu terhadap kebenaran..

B. Jenis-Jenis Teks

Teks Narasi
Teks Narasi adalah jenis teks yang berupa karangan tidak nyata atau fiksi, teks narasi
biasanya menceritakan kisah yang sudah memiliki alur dan tahapan waktu berdasarkan keinginan
sang penulis. Teks narasi sendiri sangat mudah untuk dikenali karena biasanya berisi cerita-cerita
fiksi.Tujuan komunikatif dari teks Narasi adalah sebagai bahan bacaan atau hiburan bagi para
pembacanya.

Struktur Teks Narasi :


Stuktur teks narasi dapat dibagi menjadi 4 yakni Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Coda.
1. Orientasi : Menggambarkan tentang tokoh dan karakter, latar dan alur dari cerita tersebut.
2. Komplikasi : Berisi tentang pengenalan konflik atau masalah yang terjadi dalam cerita
tersebut.
3. Resolusi : Berisi tentang bagaimana akhir atau ending dari cerita. Akhir cerita sendiri
dapat dibagi menjadi 2 yakni akhir bahagia dan akhir tidak bahagia.
4. Coda : Coda adalah petuah atau nilai-nilai moral yang terkandung dalam teks narasi
tersebut yang diharapkan dapat diambil hikmahny oleh pembaca.

Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks yang menggambarkan atau memberi penjelasan tentang
sebuah obyek entah itu obyek hidup atau mati dari sudut pandang tertentu yang bertujuan agar
pembaca dapat merasakan pengalaman seperti dalam teks tersebut.Teks deskripsi memiliki
tujuan komukatif untuk menyampaikan informasi secara rinci terkait dengan suatu obyek.

5
Struktur Teks Deskripsi :
Stuktur teks Deskripsi dibagi menjadi 2 yakni Identifikasi dan Deskripsi
1. Identifikasi : berisi pengenalan secara umum dan menuju ke penjelasan yang lebih
terperinci.
2. Deskripsi : berisi penjelasan yang lebih terperinci mengenai obyek yang dibahas dalam
teks tersebut. Deskripsi dari obyek tersebut disampaikan melalui beberapa sub kategori.
Sebagai contoh saat kita membahas tumbuhan maka akan ada sub kategori seperti jenis
tumbuhan, lingkungan hidup dan lain sebagainya.

Teks Prosedur
Dari namanya tentunya kita sudah bisa menebak jenis teks apakah ini, teks prosedur
adalah teks yang berisikan langkah-langkah atau prosedur untuk membuat atau melakukan
sesuatu.Teks prosedur umumnya ditemui dalam bentuk tutorial seperti resep masakan, panduan
membuat kerajinan tangan dan masih banyak lagi. Tujuan dari teks prosedur adalah untuk
memberikan petunjuk secara terperinci kepada pembaca tentang bagaimana cara melakukan atau
membuat sesuatu.

Struktur Teks Prosedur :


Stuktur teks prosedur dapat dibagi menjadi 3 yakni Tujuan, Bahan dan langkah.
1. Tujuan : berisi tentang tujuan dari suatu kegiatan. Teks prosedur biasanya langsung dapat
dikenali hanya dengan melihat judulnya saja, seperti contoh : Cara membuat..., Cara
menjalankan.
2. Bahan : berisi tentang Bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan.
3. Langkah : berisi tentang langkah atau panduan melakukan sesuatu.

Teks Laporan
Teks laporan adalah teks yang berisi tentang informasi atau laporan secara umum suatu
obyek.Pembahasan yang dilakukan dalam teks laporan biasanya hanya secara umum atau
berdasarkan pengamatan sepintas saja.Tujuan dari teks laporan sendiri adalah untuk
menyampaikan suatu informasi secara umum kepada pembaca.

6
Struktur Teks laporan :
Stuktur teks laporan dibagi menjadi 2 yakni Klasifikasi umum dan deskripsi.
1. Klasifikasi umum : berisi tentang pengelompokan informasi secara umum.
2. Deskripsi : berisi tentang penjelasan informasi utama yang sudah dipilah menjadi
beberapa sub kategori informasi yang tetap disampaikan secara umum.

Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah teks yang berbentuk karangan yang bersifat memaparkan kejadian
atau informasi dan pengetahuan secara singkat, padat dan akurat. Teks eksposisi bersifat ilmiah
atau non fiksi. tujuan dari teks eksposisi sendiri adalah untuk memaparkan suatu kejadian atau
informasi kepada pembaca sejelas-jelasnya.

Struktur Teks Eksposisi :


Struktur teks eksposisi terdiri dari tesis, argumen dan penegasan.
1. Tesis : Tesis adalah pembukaan atau pengenalan dari suatu informasi didalam teks
2. Argumentasi : adalah pokok bahasan yang dipaparkan.
3. Penegasan : Penegasan pokok-pokok bahasan yang menguatkan pemaparan dari
informasi tersebut.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teks adalah wacana yang sempurna setelah diakui dan diresmikan.Ia adalah pembicaraan
yang menetapkan kemampuanya, mendapatakan ketunggalnnya, dan menjadi pengaruh yang
dikembalikan pada dirinya. Jadi,teks bukan realitas (al-wâqi), itulah yang menjadi acuan. Yakni
bahwa dirinyamemaksa dan mendorong pembaca untuk membacanya secara terus-
menerus. Pembaca tidak membaca teks lantaran ia merefleksikan atau mengubahnya menjadi
realitas. Maka, teks yang merefleksikan realitas tidak lagi memiliki signifikansi karena ia
berhenti seiring dengan berhentinya realitas yang terjadi.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah hakikat teks dan meliputi aspek-aspek penilaian lain
didalam nya dapat bermanfaat oleh pembaca dan diberikan kritik serta saran jika masih terdapat
kekurangan di dalam makalah

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.suduthukum.com/2014/12/hakikat-sebuah-teks/html

Anda mungkin juga menyukai