Anda di halaman 1dari 167

LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN I

I. Judul Percobaan : “LEMAK-LEMAK HIDROLISIS→DARI


SARI SABUN”

II. Tujuan Percobaan:


Untuk mengetahui adanya perubahan warna dari pengeceran air sabun
denagn air.

III. Dasar Teori


lemak merupakn zat gizi yang sangat penting dan dibutuhkan dalam
susunan makakan manusia dan hewan. Karena itu konsumsi lemak dapat
menyediakan asam lemak esensial yang berperan penting dalam system
hormone. Lemak merupakn sumber energy yang besar (1 gram= 36 joule).
Dan lemak biasanya diartikan senyawa yang tidak larut dalam air, namun
larut dalam pelarut organik, seperti:benzene, ester dan klorofrom.
Lemak juga merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang
dicirikan oleh sifat kelarutannya. Pada umumnya, lemak dan minyak tidak
larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alkohol, dan larut sempurna
dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, serta pelarut non
polar lainnya. Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut non polar atau semi polar seperti eter dan
kloroform. Lemak dan minyak merupakan salah satu bagian dari lipid
disamping jenis yang lain, seperti prostaglandin, fosfolipid, terpenoid,
steroid, dan lain-lain (Keenan, 1991).
Lemak dan minyak merupakan trigliserida atau triester gliserol.
Lemak dan minyak mempunyai struktur dasar yang sama, biasanya
dibedakan berdasarkan titik lelehnya. Titik leleh tersebut bergantung pada

1
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

panjangnya rantai hidrokarbon dan adanya ikatan rangkap antara atom


karbon asam lemak penyusunnya. Minyak kaya akan asam lemak tak
jenuh sehingga berbentuk cair sedangkan lemak berbentuk padat pada
suhu kamar. Lemak umumnya berasal dari hewan sedangkan minyak
umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyak jagung, minyak zaitun,
minyak wijen, dan lain-lain.
Asam-asam lemak dapat diperoleh dari lilin (waxes), misalnya lilin
lebah. Dalam hal ini, asam lemak diesterkan dengan suatu alkohol
sederhana berantai-panjang. Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat
dalam alam merupakan trigliserida campuran-artinya, ketiga bagian asam
lemak dari gliserida itu tidaklah sama (Riawan, 1990).
Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karna jika
dibiarkan kedua larutan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya,
minyak dalam soda kue akan membentuk emulsi yang stabil karna aasam
lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk
sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan sehingga tetes-tetes
minyak menjadi tersebar seluruhnya. Lemak/minyak dapat terhidrolisis,
lalu menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses hidrolisis yang
disengaja biasadilakukan dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH
dan KOH, Melalui pemanasan dan mengghasilkan gliserol dan sabun.
Proses hidrolisis minyak oleh alkali disebut reaksi penyabunan atau
saponifikasi. Lemak/minyak merupakan asam karboksilat/asam alkanoat
jenuh alifatis (tidak terdapat ikatan rangkap C=C dalam rantai alkilnya,
rantai lurus, panjang tak bercabang) dengan gugus utama –COOH dalam
bentuk ester/gliserida yaitu sesuatu jenis asam lemak atau beberapa jenis
asam lemak dengan gliserol suku tinggi (Yulianto, 2011).
Begitu banyak fungsi dari lemak itu sendiri, diantaranya adalah
sebagai pembangun sel. Lemak adalah bagian penting dari membran yang
membungkus setiap sel di tubuh kita. Tanpa membran sel yang sehat,
bagian lain dari sel tidak dapat berfungsi :

2
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

1. Sumber energi. Lemak adalah makanan sumber energi yang paling


efisien. Setiap gram lemak menyediakan 9 kalori energi, sedangkan
karbohodrat dan protein memberi 4 kalori.
2. Melindungi organ. Banyak organ vital seperti ginjal, jantung, dan
usus dilindungi oleh lemak dengan memberinya bantalan agar
terhindar dari luka dan menahan agar tetap pada tempatnya.
3. Pembangun hormon. Lemak adalah unsur pembangun sebagian
senyawa terpenting bagi tubuh, termasuk prostaglandin, senyawa
semacam hormon yang mengatur banyak fungsi tubuh. Lemak
mengatur produksi hormon seks.
4. Pembangun otak. Lemak menyediakan komponen penyusun tidak
hanya bagi membran sel otak, tapi juga myelin, 'jaket' lemak yang
menyelimuti tiap serat syaraf, yang membuatnya mampu
menghantar pesan dengan lebih cepat (Yulianto, 2011).

Rantai hidrokarbon dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau
dapat pula mengandung ikatan-ikatan rangkap. Asam lemak yang tersebar
paling merata dalam alam, yaitu asam oleat, mengandung satu ikatan
rangkap. Asam-asam lemak dengan lebih dari satu ikatan rangkap adalah
tidak lazim, terutama dalam minyak nabati; minyak-minyak ini disebut
poliunsaturat (polyunsaturates). Hidrolisis lemak dan minyak akan
menghasilkan asam karboksilat yang disebut asam lemak. Umumnya asam
lemak mempunyai rantai hidrokaron panjang dan tidak bercabang.
Penyabunan adalah proses hidrolisis lemak dengan alkali yang
mengakibatkan putusnya ikatan ester dan menghasilkan gliserol dan garam
alkali asam lemak. Asam lemak ini dapat berupa asam lemak jenuh seperti
asam butirat, asam palmitat, dan lain-lain, asam lemak tak jenuh seperti
asam oleat, asam linoleat, dan lain-lain, ataupun gabungan keduanya.
Molekul-molekul sabun terdiri dari rantai seperti hidrokarbon panjang
dengan satu gugus yang sangat polar pada satu ujungnya. Rantai karbon ini

3
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

bersifat lipofilik dan ujungnya yang polar bersifat hidrofilik (Riawan,


1990).
Pencampuran air dengan sabun akan membentuk dispersi koloid.
Larutan sabun ini mengandung agregat dari molekul sabun yang disebut
micelle. Ujung polar atau hidrofilik membentuk permukaan micelle yang
berhubungan dengan air.
Sabun mempunyai sifat sebagai berikut:
 Sabun dalam air akan terhidrolisis dan akan membentuk basa
yang menyebabkan sabun dalam air bersifat basa.
 Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan
buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal
ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg
atau Ca dalam air mengendap.
 Sabun mempunyai sifat membersihkan.Sifat ini disebabkan
proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak)
digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun
non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non
polar.

Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan
bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak
atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan
sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai
guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam
proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat,
natrium fosfat, parfum, dan pewarna. Bhan pendukung digunakan untuk
membantu proses penyempurnaan sabun hasil saponifikasi (pengendapan
sabundan pengambilan gliserin)sampai sabun menjadi dipasarkan. Bahan
bahan tersebutadalah NaCl (garam)dan bahan bahan aditif.

4
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Pada suatu larutan sabun yang pekat dibubvuhkan suatu larutan PP


didalam alcohol. Jika diencerkan terus dengan air maka larutan yang mula
mula tak berwarna itu akan menjadi berwarna merah.

IV. Alat dan Bahan yang Dgunakan


 Alat-alatyang digunakan:
1. Beaker Glass
2. Pipet Tetes
3. Labu Erlenmayer
4. Tabung Reaksi
5. Spatula
6. Neraca Analitik
 Bahan-bahan yang digunakan:
1. Alkohol
2. Rinso
3. Larutan PP
4. Aquadest

V. Prosedur Percobaan
1. Siapkan semua alat dan bahan.
2. Timbanglah semua bahan yang akan digunkan.
3. Buat alcohol dengan kadar 10%melaului proses pengenceran.
4. Timbang larutan pp sebanyak 1,50 gr dan larutkan kedalm 50 ml
alkohol.
5. Larutkan 1 gr rinso kedalam 10 ml air.

5
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6. Masukkakn 10 ml larutan rinso kedalam tabung reaksi, kemudian


teteskan (3-5)larutan PP perlahan lahan sampai terbentuk endapan
merah. Hitung sampai ada endapan merah.

VI. Hasil Percobaan


No Reaksi Hasil akhir

Rinso 1 gram Volume Larutan pp 3


air 10 ml tetes
1 Rinso 1 gr dilarutkan kedalam 10 ml air dan Endapan merah
teteskan larutan pp sebanyak 3 tetes pada larutan
tersebut

VII. Analisa Percobaan

Setelah kita melakukan percobaan atau penelitian, berdasarkan data


yang diperoleh dari hasil pengamatan rinso 1 gr yang dilarutkan kedalam
10 ml air dan diteteskan larutan PP sebanyak 3 tetes menghasilkan
endapan merah pada larutan tersebut. Suatu larutan yang awalnya tak
berwarna akan menjadi berwarna ketika larutan tersebut diberi atau
diteteskan suatu larutan PP didalamnya.

Larutan rinso bisa berwarna merah karena memiliki tingkat keasaman


sekitar 8 sampai 10. Larutan yang memiliki tingkat keasaman 8 sampai 10
jika larutan tersebut dibubuhi suatu larutan PP didalam alcohol, jika
diencerkan terus dengan air maka larutan yang mula mulatidak berwarna
akan berwarna merah atau pink. Jika kadar asam melebihi ph 10n jika
diberi larutan PP akan berubah warna menjadi ungu.

6
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Pada saat PP dilarutkanndalam larutan rinso, PP dalam bentuk fenolat


terdeprotonasi tunggal (bentuk anion dari fenol) memberikan warna merah
atau merah yang mudah dikenal. Dalam larutan basa kuat, warna merah
muda fenoltalein perlahan pada kondisi asam sangat kuat, pada kondisi
asam kuat, ia berbentuk lakton yang tak berwarna.

VIII. Tugas Dan Jawaban


 Tugas :
1. apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis?
2. Sebutkan sifat sifat kimia dan fisika dari alcohol dan PP?
3. Menurutmu mengapa sabun bisa menetralkan lemak?
 Jawaban :
1. Reaksi hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau
reaksi oleh ion ion garam dengan air.
2. Sifat sifat kimia alcohol
 Alcohol merupakan cairan tidak berwarna dan berbau khas
 Alcohol mempunyai titik didih tinggi
 Alcohol dengan bobot molekul rendah larut dalam air.
 Indeks bias dan rapatan meningkat dengan bertambahnya
atom c pada gugus fungsinya , akan tetapi kekuatannya
menurun.
 Berat jenis alcohol lebih besar dari pada berat jenis alkena
Sifat kimia lakohol
 Antar molekul oksigen terdapat ikatan hydrogen
 Kepolaran , alcohol bersifat polar akan makin kecil jika
suhunya makin tinggi
 Reaksi dengan logam, alcohol kering dapat bereaksi
dengan logam K dan Na

7
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Oksidasi, alcohol primer dan sekunder dapat dioksidasi


Massa dengan menggunakan oksidator tetapi alcohol
tersier tidak.

Sifat fisika PP

 Rumus molekul :C2H14O4


 Penampilan : Padat Kristal tak berwarna
 jenis : 1,227
 Berbentuk larutan
 Merupakan asam lemah
 Larut dalam air

Sifat kimia PP

 Trayek ph 8,2-10
 Merupakan indicator dalam analisa kimia
 Tidak dapat bereaksi dengan larutan yang direaksikan
 Hanya sebagai indicator dalam indicator dalam analisa
kimia
 Tidak dapat bereaksi dengan larutan yang direaksikan,
hanya sebagai indicator
 Larut dalam 95% etil alcohol
 Asam dwi protik
 Tidak berwarna saatr asam
 Berwarna merah rosa saat basa.

3. Sabun bisa menetralkan lemak karena sabun merupakan jenis dari


surfaktan, yaitu molekul yang memiliki gugus hidrofilik (sukar
air) dan gugus hidrofobik (suka minyak). Karena sifat inilah
sabun dapat berikatan dengan minyak dari pinring atau benda
lain. Saat digunakan bagian hidrhofilik dari sabun akan
berikatann demgan minyak. Karena kemampuan inilah sabun

8
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

dapat menurunkan permukaan kedua lapisan cairan sehingga


terlihat seakan akan larut. Minyak yang telah berikatan dengan
sabun akan mudah terbawa oleh air sehunggan terlepas dari
permukaan.

IX. Kesimpulan
1. Lemak merupakann zat gizi sangat penting dan dibutuhkan dalam
susunanmakanan manusian dan hewan.
2. Pada suatu larutan sabun yang pekat dibubuhkan suatu larutan PP
didalam alcohol. Jika diencerkan terus dengan air maka larutanyang
mula mula tak berwarna akan menjadi merah.
3. Larutan yang memiliki tingkat keasaman 8 sampai 10 jika diberi
larutan PP akan berwarna merah atau pink larutan yang memiliki
tingkat keasaman lebih dari 10 jika diberi larutan PP akan berwarna
ungu
4. Rinso 1 gr dilarutkan kedalam 10 ml air dan diteteskan larutan PP
sebanyak 3 tetes menghasilkan endapan merah pada larutan tersebut.

X. Daftar Pustaka
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3
&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiNh83j5YPYAhUhT48KHUlvBaI
QFgg3MAI&url=http%3A%2F%2Fcharlyhendra.blogspot.com%2F20
13%2F06%2Flaporan-kimia-kualitatif-lemak-
dan.html&usg=AOvVaw2I6z-dN-y4EkWXmU8cKXR0.
https://getouroom.wordpress.com/2011/06/01/sabun-vs-kimia/

9
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

http://kimiadahsyat.blogspot.co.id/2009/07/bahan-bahan-pembuatan-
sabun.html

XI. LAMPIRAN
1. Lampiran perhitungan
C20H14O6
BM = 20 x Ar C + 14 x Ar H + 6 x Ar O
= 20 x 12 + 14 x 1 + 6 x 16
= 240 + 14 + 64
= 318
𝐵𝑀 𝑋 𝑀 𝑋 𝑉
Larutan PP = 1000
318 ×0,1×50
= 1000

= 1,59 gram

2. Lampiran Gambar

No Nama alat Gambar alat

1 Becker glass

10
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2 Pipet tetes

3 Labu Erlenmeyer

4 Tabung reaksi

5 Spatula

11
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6 Neraca analitik

Palembang ,1 november 2017

Mengetahui , Praktikan

Asisten Praktikum

(1. Siti Amira Anggraini, S.T) ( Ayu sriwahyuni )

(2. Sri kuswatun , S.T )

12
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN II

I. Judul Percobaan : “ PROTEIN-PROTEIN →


PRESPITATIE DENGAN GARAM”

II. Tujuan percobaaan


Untuk mengetahui bagaimana reaksi dari protein-protein.

III. Dasar Teori


Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetic
protein dalam sel, yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi
asam aminannya. Protein dapat digolongkan berdasarkan sifat sifatnya
berdasarkan fungsi biologinyaseperti: protein sebagai enzim, protein
konraktil dan lain lain. Protein utama dalam putih telur adalah albumin.
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,
karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga
berfungsi sebagi zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber
sumber asam aminoyang mengandung unsur-unsur C,H,O,dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidratyang mengandung undsur logam
seperti besi dan tembaga.
Protein dalam bahan makanan sangat penting dalam proses kehidupan
organisme seperti hewan dan manusia. Protein alamiah mula mula
dibentuk dari asam-asam amino oleh organism dari unsure unsure organik
C,H,O,N, dan S yang ada didalam tanah atau udara.noleh sebab itu protein
yang ada didalam tanah atau udara. Oleh sebab itu protein yang ada dalam
bahan makanan sangat penting bahkan vital bagi manusia.
Pada organisme yangb sedang tumbuh, protein sangat penting dalam
pembentukan sel- sel baru karena itu dalam bahan makanannya mudah

13
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

mengalami hambatan pertumbuhan. Perlu diperhatikan bahwa dalam


bahan makanan terdapat berbagai jenisprotein, tetapi tidak semua protein
mempunyai mutu yang sama, sehingga perlu diperhatikan protein yang
bernilai tinggi gizinya dan member manfaat yang besar bagi tubuh.
Protein merupakan suatu polipeptida dengan BM yang yang sangat
bervariasidari 5000 sampai lebih dari satu juta karena molekul protein
yang sangat besar, protein sangat mudah mengalami perubahan fisis dan
aktifitas biologisnya. Banyak agnesia yang menyebabkan perubahan sifat
alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven, organik, garam,
logam berat, radiasi sinar radioaktif (sudarmaji, 1996).
Macam-macam protein:
Berdasarkan susunan kimia dari protein, maka protein terbagi dalam
tiga golongan yaitu:
1. Protein sederhan
Disebut protein sederhan karena didalamnya tidak terdapat
ikatan dengan bahan-bahan, seperti : albumin yang terdapat
dalam telur.
2. Protein yang bersenyawa
Ikatan protein dengan zat zta lain seperti: glikoprotein,
persenyawaan antara protein dengan glikogen.
3. Turunan dari protein
Termasuk turunan dari protein aantara lain : pepton,
peptide, dan gelatin.

Susunan protein

Struktur protein terbagi menjadi empat bentuk; primer, sekunder,


tersiaer, dan kuarter. Sususnan linear asam amino dalam protein
merupakan struktur primer. Sususnan tersebut akan mentukan sifat dasar
protein dan bentuk struktur sekunder serta tersier. Protein sesungguhnya
bukan merupakan zat tunggal. Protein terdiri dari unsure unsure

14
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

pembentuk yang disebut asam amino. Bila protein mengandung banyak


asam amino dengan gugus hidrofobik, daya kelarutannya kurang dalam air
dibandingkan dengan protein yang banyak mengandung asam amino
dengan gugus hidrofil. (winarno,1992)

Jumlah dan macam asam amino yang membentuk tiap macam protein
tidak sama. Jenis protein yang baik akan mengandung semua jenis asam
amino dalam jumlah yang cukup. Beberapa macam asam amino yang
dianggap penting sekali untuk pertumbuhan tubuh dan utuk mendapatkan
keseimbangan nitrogen dalam tubuh manusia. Asam amino yang termasuk
golongan ini disebut asam amino esensial, yang harus terdapat dalam
kehidupan sehari-hari karena digunakan untuk pemeliharaan sel-sel, dan
tak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Penggolongan asam amino esensial
seperti: alanin, asam asparat, asam glumate, gliserin, hidroksi prolin, serin,
prolin, sistein, sitein dan tirosin. Jadi protein akan terdiri dari beberapa
molekul asam amino yang bergabung bersama-sama membentuk protein.

Sifat protein

Berdasarkan sifatb fisioko-kimiawai terutama sifat kelarutannya,


maka gari besar kelompok protein sederhana adalah sebagai berikut:

1. Albumin adalah protein larut dalam air.


2. Globul adalah protein yang tidak larut dalam air, akan tetapi larut
dalam garam encer.
3. Prolamin adalah protein larut dalam etanol 70-80%, tidak larut
dalam air, larutan garam, dan etanol murni.
4. Glutein dalah tidak larut dalam air, garam ataupun etanol, larut
dalam larutan alkalis atau asam encer.
5. Sceloprotein adalah tidak larut dalam air, larutan garam encerdan
solven organik.

15
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6. Protamine dan histone adalah protein yang bersifat alkalis, larut


dalam air dan larutan garam.

Protein yang terdapat dalam bahan pangan mudah mengalami


perubahan- perubahan antara lain:

1. Dapat terdenaturasi oleh perlakuan pemanasan


2. Dapat terkoagulasi atau mengendap oleh perlakuan pengasaman
3. Dapat mengalami dekomposi atau pemecahan oleh enzim-enzim
proteolitik.
4. Dapat bereaksi dengan gula reduksi, sehingga menyebabkan
terjadinya warna coklat.

Denaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi


terhadap struktur sekunder, tersier, dan kuarter molekul protein tanpa
terjadinya pemecahan ikatan ikatan kovalen. Karena itu denaturasi dapat
diartikan suatu proses terpecahnya ikatan hodrofobik, ikatan garam, dan
terbentuknya lipatan atau wiru molekul protein (winarno,1992)

Kualitas protein

Suatu protein dapat digolongkan sebagi protein yang baik apabila


protein itu mengandung kesepuluh macam asam amino esensial dalam
jumlah yang cukup. Protein yang demikian itu disebut protein sempurna.
Contoh dari protein sempurna adalah protein susu, daging, ikan, telur, dan
protein yang berasal dari hewan. Dari jenis tumbuh tumbuhan protein dari
kacang kacangan yang dapat digolongkan kedalam protein yang hampur
sempurna.

Protein yang tidak dapat membantu pertumbuhan pemeliharaan


kesehatan tubuh disebut, protein tidak sempurna. Protein bahan makanan
jenis umbi umbian termasuk golongan protein yang tidak sempurna.

16
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Fungsi protein

Protein adalah unsur yang terpenting didalam semua sel mahluk


hidup. Tanpa adanya protein, tidak akan dapat dibentuk sel mahluk hidup,
itu. Secara garis besar, fungsi protein bagi tubuh antara lain:

1. Untuk membangun sel-sel jaringan manusia.


2. Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
3. Membuat protein darah
4. Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh
5. Sebagai pemberi kalori.

Kekurangan proteinpada manusia dan akibat akibatnya. Factor factor


yang sering menyebabkan orang kekurangan protein, baik orang dewasa
maupun pada anak anak:

1. Kekurangan protein dalam makana untuk jangka waktu yang


lama, keadaan seperti ini ditemukan didaerah yang menggunakan
ubi kayusebagai makanan mereka.
2. Tubuh tidak mampu menyerap protein yang terdapat dalam
makanan arena adanya ganguan pada saat pencernaan.
3. Terlalu banyak protein tubuh yang dipecah akibat adanya suatu
penyaki, seperti penyakit pada ginjal.
4. Akibat adanya pantangan-pangtangan terhadap beberapa jenis
makanan sumber protein.
5. Karena kekurangan kalori, sehingga protein makanan juaga turut
terbakar. Hal ini dapat terjadi pada orang yang kurang makan.

Molekul protein memiliki massa molekul relatif sangat besar, karena


merupakan polimer dari molekul sederhana. Jika protein didihkan dengan
asam kuat atau basa pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino.
Molekul protein disususn oleh pengulangan satuan (unit) molekul
sederhana yaitu asam amino.

17
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

H O

R C C

NH2 OH
Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) merupakann salah satu jenis dari
garam terhidrat. Garam terhidrat adalah garam yang terbentuk dari
senyawa senyawa kimia yang dapat mengikat molekul molekul air pada
suhu kamar. Garam natrium tiosulfat (Na2S2O3) merupakan suatu
senyawa tiosulfat dari alkali (natrium). Garam itu memiliki sifat
hidrokopis (mudah menyerap air diudara sehingga sering kali dijumpai
dalam bentuk hidratnya dibandingkan bentuk murninya. Bentuk hidrat dari
garam natrium tiosulfat paling banyak dalam bentuk 5-hidrat dan 10-
hidrat, karena garam natrium tiosulfatberbentuk serbuk putih, tetapi untuk
mereaksikannya tetap dalam bentuk padat karena tingkai kelarutannya
yang cukup tinggi dan dapat pula dijadikan dalam bentuk larutan.
Sifat-sifat kimia natrium tiosulfat
1. Padat pengaruh pemanasan
Pada natrium tiosulfat penta hidrat murni lebih stabil
dibandingkan dengan natrium tiosulfat pada percobaan
2. Reaksi dengan iodine
Pada saat dicampurkan dengan larutan iodin , berubah warna
menjdi bening. Dimana I2 bertindak sebagai oksidator dan
Na2S2O3 bertindak sebagai reduktor
3. Reaksi dengan klor
Pada saat mereaksikan dengan larutan HCL dan BaCl2 terbentuk
endapat putih.
4. Pengaruh asam encer
Pada saat mereaksikan natrium tiosulfat dengan asaam encer
menghasilkan bausulfur dan larutannya.

18
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Sifat-sifat natrium tiosulfat

1. Penampilan : Kristal putih atau bubuk


2. Bau : tidak berbau
3. Bentuk :PH padat
4. Titik didih : terurai diatas 100oC
5. Berat jenis : 1,69
6. Titik lembek : tidak berlaku
7. Berat molekul : 248,17
8. Formula kimia: Na2S2O3-5H2O

Kegunaan natrium tiosulfat

1. Sebagi pencuci film


2. Pembuat larutan baku sekunder
3. Sebagai anti klor (untuk menggantiakan sisa klor yang merusak
sisa tekstil

IV. Alat Dan Bahan


 Alat-alat yang digunakan
1. Beaker Glass
2. Gelas ukur
3. Labu erlenmeyer
4. Pipet tetes
5. Neraca analitik
6. Spatula
 Bahan-bahan yang digunakan
1. Natrium Triosulfat (Na2S2O3-5H2O)
2. Alcohol / methanol 50 gram
3. Putih telur 20 ml
4. Aquadest

19
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

V. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cucilah alat sebelum digunakan
3. Setelah alat dan bahan siap, lakukan praktikum dengan cara sebagai
berikut:
1) Timbanglah natrium tiosulfat sebanyak 1,24 gram
2) Siapkan alcohol 50 ml
3) Siapkan putih telur 20 ml
4) Larutkan Natrium tiosulfat kedalam 20 ml putih telur
5) Hitung beberapa tetes natrium tiosulfat dapat mengubah bentuk /
warna putih telur

4. setelah selesai praktikum cucilah alat alat yang telah digunakan dan
kembalikan ketempat semula.

VI. Data Pengamatan


Reaksi
No Natrium Putih telur 20 ml Alcohol 50 Hasil
tiosulfat 1,24 gr ml reaksi
1 1,24 gr natrium tiosulfat dilarutkan kedalam 50 ml Menghasil
alcohol. Kemudian larutan natrium tiosulfat kan
diteteskan 5 tetes kedalam putih telur endapan
putih
mengental

VII. Analisa Percobaan


Dari data atau pengamatan yang kita peroleh, warna putih telur yang
mula mula berwarna bening dan kental ketika diteteskan larutan natrium
tiosulfat warna putih telur tersebut berubah menjadi berwarna putih dan
terjadi endapan.

20
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Putih telur tersebut berubah warna setelah putih telus diteteskan


larutan natrium tiosulfat sebanyak 5 tetes. Larutan natruim tiosulfat
tersebut merupakan natrium tiosulfat yang dilarutkan dengan alkohol.
Putih telur tersebut mengendap karena adanya kandungan alkohol
didalam larutan Na2S2O4. Putih telur mengendap karena sifat larutan
alkohol yang dingin sehingga terjadi endapan.

VIII. Tugas dan Jawaban


 Tugas
1. Tuliskan pembentukan reaksi antara Natrium Tiosulfat dan
alkohol !
2. Apa yang dimaksud dengan reaksi prespitatie!
3. Sebutkan sifat sifat fisika dann kimia dari Natrium tiosulfat

 Jawaban
1. Natrium tisulfat + Alkohol
2 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 + 2𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 → 2𝑁𝑎2 𝐶2 𝐻5 + 2𝑆2 𝑂3 + 2𝑂𝐻
2. Reaksi Prespitatie adalah reaksi pembentukana padatan
dalam larutan atau didalam padatan lain selama reaksi kimia
3. Sifat-sifat fisik Natrium Triosulfat
- Rumus molekul :Na2S2O3
- Massa molekul :158,108 g/mol
- Titik leleh :100oC
- Titik lebur :48,3oC

Sifat-sifat kimia Natrium Triosulfat

- Nablur putih
- Tidak berbau
- Reaksi dingin iodium

21
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

- Reaksi dengan klor

IX. Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan atau praktikum kita dapat
menyimpulkan bahwa putih telur yang mula-mula berwarna bening
mengental setelah diteteskan larutan Natrium Triosulfat putih telur
tersebutberubah menjadi ada endapan putih yang sangat mengental.
Selain itu setelah kita melakukan percobaaan/ paraktikum kita dapat
mengetahui bagaimana reaksi dari protein protein.

X. Daftar Pustaka
https://www.google.co.id/url?q=http://ayuandrianielfous.blogspot.com/2012/2
/11/teori-protein.
https://www.google.co.url?q=http://www.punyawawasan.com/2016/12/v-
behaviour/defaultvmlo.
https://www.google.co.id/url?q=https://www.scribel.com/doc/114555347/pem
buatan-natrium-tiosulfat

XI. LAMPIRAN

1. Lampiran Perhitungan
2.
Na2S2O3-5H2O = Natrium Triosulfat
Dik ; V= 50ml
N= 0,1

22
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

BM Na2S2O3-5H2O
BM = 2 × Na + 2 × S + 3 × O + 5.2 ×H + 5 ×O
=2 × 23 + 2 × 32 + 3 × 16 + 10 × 1 + 5
= 46 + 64 + 48 + 10 + 80
= 248
𝐵𝑀×𝑛×𝑉
Rumus padatan = 1000
248 ×0,1 ×50
= 1000

=1,24 gr

3. Lampiran gambar
No Nama alat Gambar alat

1 Becker glas

2 Gelas ukur

23
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

3 Labu erlenmeyer

4 Pipet tetes

5 Spatula

6 Neraca analitik

24
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Palembang, 15 oktober 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten Praktikum

(1. Siti Amira Anggraini , S.T) ( Ayu Sriwahyuni )

(2.Sri kuswatun , S.T)

25
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN III

I. Judul Percobaan : “ALKOHOL MARTABAT TINGGI


→PEMBENTUKAN DARI PERSENYAWAAN Cu
KOMPLEKS”

II. Tujuan percobaan:


Untuk mengetahui sifat-sifat gliserol dari pembentukan Cu kompleks

III. Dasar Teori :

Gliserol adalah sebuah komponen utama dari semua lemak dan


minyak, dalam bentuk ester yang disebut gliserida. Molekul trigliserida
terdiri dari satu molekul gliserol dikombinasikan dengan tiga molekul
asam lemak. Gliserol ditemukan untuk memiliki berbagai macam
kegunaan dalam pembuatan berbagai produk dalam negeri, industri, dan
farmasi. Saat ini, nama gliserol mengacu pada senyawa kimia murni dan
komersial dikenal sebagai gliserin.

Gliserol (CH2OH.CHOH.CH2OH atau propana-1, 2, 3-triol), dalam


bentuk murni, adalah, bening, tidak berwarna, tidak berbau, cairan kental
manis. Ini benar-benar larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam
banyak pelarut umum seperti eter dan dioksan, dan tidak larut dalam
hidrokarbon.
Pada suhu rendah, gliserol kadang-kadang membentuk kristal yang
cenderung meleleh pada 17,9 ° C. Gliserol cair mendidih pada 290 ° C di
bawah tekanan atmosfer normal. Berat jenis 1.26 dan berat molekul adalah
92,09.

26
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Gliserol tersebar luas di semua organisme hidup sebagai konstituen


dari gliserida. .Hal ini digunakan sebagai antibeku molekul oleh
organisme tertentu. Selama pencernaan, gliserol dibagi dari asam lemak
dan dapat bergabung dengan mereka untuk membentuk lemak yang
disimpan dalam tubuh atau digunakan sebagai bahan bakar tubuh untuk
menyediakan energi.

Dalam penggunaan medis, dalam bentuk supositoria rektal, gliserol


mengurangi sembelit dengan pelunakan tinja yang keras. Gliserol
digunakan dalam krim pelembab untuk membantu mencegah kekeringan
dan retak kulit (misalnya, digunakan untuk melindungi puting selama
menyusui). Gliserol juga digunakan dalam tetes telinga untuk membantu
melunakkan kotoran telinga sebelum menyemprot dari telinga, dan sebagai
obat batuk untuk membantu menenangkan batuk kering yang
menjengkelkan.

Gliserol dipakai sebagi pelarut sebagai amilen (suatu zat yang dapat
melunakkan atau melembutkan seperti lotion), sebagi pemanis dalam
pembuatan permen dan minuman keras, zat anti beku, zat pereaksi dan
keperluan lainnya.

Pembuatan gliserol dengan cara transesterifikasi dilakukan dengan


mereaksikan minyak goreng bekas dan metanol menggunakan katalis
KOH. Gliserol disini merupakan produk sampingnya (Aziz, 2007).
Pembuatan gliserol dengan cara ini membutuhkan biaya yang cukup besar,
karena menggunakan metanol dan KOH. Reaksi saponifikasi minyak juga
membutuhkan KOH untuk mendapatkan gliserol (Agustina dkk., 2002).
Dibandingkan dengan kedua metode di atas, produksi gliserol dengan cara
hidrolisis minyak memiliki keunggulan, diantaranya mudah dan lebih
ekonomis karena bahan baku yang digunakan hanya minyak dan air
(Setyawardhani & Distantina, 2010).

27
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan gliserol adalah


minyak diantaranya minyak sawit, minyak biji kapuk dan minyak biji
karet. Minyak goreng bekas (limbah industri makanan dan rumah tangga)
juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan gliserol. Penggunaan
minyak goreng bekas diharapkan dapat mengurangi produksi limbah dan
menaikan nilai jual dari minyak goreng bekas sendiri.

Perbedaan antara gliserin dan gliserol:

1. Gliserin adalah istilah komersialuntuk sampel yang mengandung lebih


dari 95% gliserol

2. Oleh karena itu gliserin tidak murni mengandung gliserol.

3. Penggunaan keduanya sangat berbeda. Gliserol sangat berbeda.


Gliserol digunakan untuk aplikasi medis, tujuan ilmiah dimana
gliserol murni diperlukan dan gliserin digunakn dalam produk
kosmetik dan sehari-hari.

Tembaga adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa, dan liat.
Ia melebur pada 1038oC. Karena potensial elektrode standarnya positif,
(+0,34V untuk pasangan Cu/Cu2+), tembaga tak larut dalam asam klorida
dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa
larut sedikit.

IV. Alat dan Bahan :


 Alat-alat yang digunakan:
1. Beaker Glass
2. Gelas ukur
3. Labu Erlenmayer
4. Pipet tetes
5. Spatula
6. Neraca Analitik

28
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Bahan :
1. Gliserol
2. NaOH
3. CuSO4
4. Aquadest

V. Prosedur percobaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Timbanglah bahan yang akan digunakan
3. Sebelum melakukan percobaan pastikan alat yang akan digunakan
bersih
4. Setelah semuanya siap lakukan percobaan
 Encerkan 2 cc gliserol dengan agudest
 Setelah itu larutan gliserol ditambahkan dengan 5 cc CuSO4
+ NaOH 3cc lalu dicampurkan

5. setelah praktikum selesai bersihakan alat-alat tersebut dan


kembalikan ke tempat semula.

VI. Data Pengamatan :


No Reaksi Hasil reaksi
1 Gliserol (2 ml) + aquadest + CuSO4 (3 ml) Larutan terpisah
+ NaOH (5 ml) antara warna biru
dan bening

29
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VII. Analisa Percobaan:


Praktikum kali ini yaitu mencampurkan gliserol dengan NaOH dan
tembaga (CuSO4) untuk mengetahui sifat sifat gliserol dari pembentukan
Cu (tembaga) kompleks.
Gliserol yang diencerkan dengan menggunakan aquadest ditambah
dengan CuSO4 (tembaga) yang menghasilkan larutan berubah warna
menjadi biru muda dan jernih.
Larutan campuran gliserol dan CuSO4 yang berwarna biru ditambah
dengan NaOH yang sudah dilarutkan terlebih dahulu. Ternyata larutan
campuran Gliserol dan CuSO4 tidak nyatu atau larut dengan larutan NaOH
walaupun sudah dikocok atau goyang goyang tetap saja larutan tersebut
tidak menyatu atau terpisah.

VIII. Tugas dan Jawaban :


 Tugas
1. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari gliserol, CuSO4, dan
NaOH!
2. Manfaat dari Gliserol
 Jawaban
1. Sifat-sifat fisika dan kimia gliserol
 Merupakan cairan tidak berwarna
 Tidak berbau
 Cairan kental
 Cairan kental dengan rasa manis
 Densitas 1,2617
 Titik lebur 18,2 oc
 Titik didih 290 oc
Sifat fisika dan kimia NaOH
 Berbau

30
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Berat molekul 40 gr/mol


 Berwarna putih
 Titik didih 13880C dan titk lebur 3230C
 Mudah larut dengan air dingin
Sifat fisika dan kimia CuSo4
 Berbentuk Kristal
 Berwarna biru
 Berbau
 Titik didih 1,500C dan titik lebur 110Oc
 Densitas 2,2840 gr/cm3
 Larut
2. Manfaat dari glisero
 Industri makanan : penambah cita rasa makanan dan ekstrak
makanan
 Industri obat-obatan : pelarut bahan obat-oban dan
multivitamin
 Industri kosmetik : pembutan lotion kulit, sabun kecantikan ,
bedak cair, dan pembersih mata
 Industri pelumas : fotograpi, anti beku, pengolah karet , larutan
pembersih

IX. Kesimpulan
Gliserol tiak berwarna dan cairannya tidak beracun. Didapatkan dari
hidrolisa dalam susasana basa dan lemah. Merupakan hasil sampingan dari
pembuatan sabun atau dari petrokimia propana.
Gliserol dipakai sebagai pelarut amalien, sebagai pemanis buatan, zat anti
beku, dan zat pereaksi.
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan gliserol adalah
minyak.

31
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

X. Daftar Pustaka :
http://321.net/pengertian-gliserol.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/gliserol
https://id.m.wikipedia.org/wiki/tembaga

XI. Lampiran

1. Lamiran Perhitungan
 CuSO4
Dik : n= 0,1
V=40 ml
BM = 1× Cu + 1 × S + 4 × O
=63 + 32 +4 × 16
= 159
𝐵𝑀 × 𝑛 ×𝑣
Rumus padatan = 1000
159 × 0,1 ×40
= 1000

=0,639
 NaOH
Dik : n= 0,1
V= 30 ml
BM = 1 × Na + 1 × O + 1 × H
= 23 + 16 + 1
= 40
𝐵𝑀 × 𝑛 ×𝑣
Rumus padatan = 1000
40 ×0,1 ×30
= 1000

= 0,12

32
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Gliserol
Dik : % zat = 0,7 %
𝜌 = 1,26
𝑉1 =20 ml
𝑛1 = 0,1
C3H8O3 = 3 × C + 8 × H + 3 × O
= 3 × 12 + 8 × 1 + 3 × 16
= 36 + 8 + 48
= 92
Rumus cairan
% 𝑧𝑎𝑡 × 𝜌 ×1000 0,7 ×1,26 ×1000
𝑛2 = = = 9,58 ml
𝐵𝑀 92
𝑉1 × 𝑛1 20 ×0,1
V2 = = = 0,21 ml
𝑛2 9,58

2. lampiran Gambar
No Nama alat Gambar alat

1 Becker glass

2 Gelas ukur

33
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

3 Spatula

4 Pipet tetes

5 Labu Erlenmeyer

6 Neraca anlitik

7 Teaksi tabungsi

34
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Palembang, 1 november 2017


Mengetahui, Praktikan
Asisten praktikum

(1. Siti Amira Angraini ,ST ) ( Ayu Sriwahyuni )

(2. Sri kuswatun, ST)

35
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN IV

I. Judul Percobaan: “ SIFAT METIL ALKOHOL


→MENUNJUKKAN ADANYA AIR”

II. Tujuan Percobaan :


Untuk mengetahui adanya kadar air dalam larutan metal

III. Dasar Teori :


Alkohol adalah persenyawaan organik yang mempunyai satu atau
lebih gugus hidroksil. Molekulnya adalah etanol, CH3CH2OH dengan
salah satu atom H dari etanol digantikan oleh sebuah gugus OH-. Nama
sistematika etanol diturunkan dari nama alkana yaitu etana dengan akhiran
a digantikan dengan akhiran –ol. Akhiran –ol menunjukkan keberadaaan
guguys OH dalam kelas molekul organic yang disebut alkohiol ( Petrucci
et al 2011). Untuk member nama rantai alkana sebagai suatau gugus
akhiran –a digantikan dengan –il,sehinggan etana menjadi etil, menjadi etil
alkohol untuk CH3CH2OH. Alkohol yang lazim lainnya adalah methanol
atau alkohol kayu yang rumusnya CH3OOH. Nama umum untuk etanol
adalah metal alkohol. Methanol merupakan larutan mudah menguap yang
tidak berwarna dan dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan.
Methanol dijual sebagai spiritus untuk bahan bakar. Methanol sangat
beracun, bila terminum atau terhirup dapat menyebabkan kebutaan atau
lumpuh. Gugus OH- (hidroksi) atau hidroksil adalah salah satu dari banyak
bentuk gugus fungsi yang ditemui dalam senyawa organik. Gugus fungsi
adalah atom individual atau kelompok atom yang melekat pada rantai
karbon atau cincin molekul organik dan memberikan sifat yang
mencicicrkan molekul itu. Senyawa dengan gugus fungsi itu yangb sama
biasanya memiliki sifat yang sama (Pettrucci et al 2011). Sebagaian kecil

36
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat
membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. Kelarutan alkohol dalam
air akan semakin berkurang dengan semakin bertambah panjangnya gugus
alkil. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil dalam mengganggu
pembentukan ikatan hydrogen antara gugus hidroksil.
Alkohol merupakan suatu senyawa organik yangb tersususn dari atom
C, H, dan O dengan rumus umum CnH2n+1OH. Cirri khas alkohol yaitu
terdapat gugus OH- pada rantai karbon. Rantai karbon dapat berupa gugus
alkil jenuh maupun tak jenuh. Gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula
terikat pada rantai siklik, selain alkohol dengan satu gugus OH- dikenal
juga alkohol dengan satu gugus OH- lebih dari satu. Alkohol yang
memiliki satu gugus OH- disebut alkohol dihidroksi dan seterusnya.
Berdasarkan atom karbon yang mengikat gugus OH- alkohol
dikelompokan menjadi :
1. Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus OH- terikat pada atom c
primer
Contohnya:
CH3−CH2−CH2−CH2−OH Butanol
2. Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom
C sekunder.
Contoh:
CH3−CH−OH
CH3
2 Propanol
3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C
tersier.
Contohnya :
CH3
CH3−C−OH
CH3

37
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Kelarutan alkohol dalam air dipengeruhi oleh jumlah atom karbon


yang terdapat pada alkohol. Alkohol dengan 1-3 karbon merupakan cairan
tak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan , 4 – 5
atom karbon sedikit larut dalam air, sedangkan alkohol dengan jumlah
atom karbon > 6 tidak larut dalam air.
Berdasarkan struktur yang dimiliki, alkohol merupakan gabungan
antara alkana dan gugus R dan air. Gugus R bersifat nonpolar atau
lipofilik, gugus –OH bersifat polar atau hidrofobik. Ketika alkohol denagn
jumlah atom C sedikit ketika dilarutkan dalam air gugus OH- dapat
membentuk hydrogen dengan molekul air. Namun ketika jumlah atom
karbon makin banyak maka sifat nonpolar dari gugus R atau alkana lebih
dominan sehingga kelarutan dalam air berkurang bahkan tidak larut ketika
jumlah atom karbon makin banyak.
Alkohol merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar
selain itu alkohol juga sebagai pelarut amilen (suatu zat yang dapat
melunakkan atau melembutakan seperti lotion dll). Alkohol dipakai
sebagai antiseptic eksterm.
Alkohol memiliki titik dididh relative tinggi dibandingkan dengan
senyawa hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini
disebabkan oleh adanya gaya antar molekul alkohol akibat gugus hidroksil
yang polar. Senyawa alkohol memiliki sifat-sifat fisika dan sifat sifat
kimia sebagai berikut:
1. Alkohol memiliki sifat yang mudah terbakar.
2. Alkohol memiliki sifat yang mudah tercampur atau terlarut dengan air.
Kelarutan ini disebabkan oleh adanya kemiringan struktur antara
alkohol (R – OH) dan air (H – OH ).
3. Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak satu sampai empat
berupa gas atau cair. Alkohol dengan jumlah atom lima sampai 9
berupa cairan kental seperti minyak, sedangkan yang memiliki atom
sepeluh atau lebih berupa zat padat.

38
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

4. Alkohol bersifat heterepolar. Memiliki dari gugus -R (alkali). Sifat


polarnya tergantung dari panjang rantai alkilnya. Semakin panjang
rantai alkilnya, makasifat kepolarannya berkurang. Hal ini
menyebabkan berkurangnya sifat kelarutannya. Alkohol dengan suku
rendah seperti methanol dan etanol lebih mudah larut dalam pelarut-
pelarut yang polar seperti air.
5. Titik dididh alkohol lebih tinggi dari pada gugus fungsi –OH yang
sangat polar, sehingga gaya tarik menarik antar molekul menjadi
sangat kuat.
Manfaat dan kegunaan alkohol
pada umumnya alkohol digunakan sebagai senyawa pelarut, dan
sebagai bahan minuman beralkohol. Adapun beberapa senyawa yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
 Methanol merupakan jenis alkohol yang banyak digunakan sebagai
pelarut getah dan resin. Alkohol dapat dibuat menjadi senyawa lain
seperti senyawa ester. Digunakan untuk membuat polimer jenis
plastik, dengan merubah methanol menjadi metanal atau formaldehid.
 Diindustri, methanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan
formaldehid, sebagai cairan antibeku, dan pelarut, seperti varnish.
Pada kendaraan bermontor, methanol digunakan untuk bahan bakar
mobil formula.
 Etanol merupakan jenis alkohol yang sudah dikenal dan digunakan
sejak zaman dahulu, baik sebagi pelarut obat-obatan (tingtur),
kosmetikan maupun bahan minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey.
 Etanol dapat dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan
senyawa golongan polisakarida dengan bantuan enzim (ragi)
 Etanol merupakan jenis alkohol yang sering digunakan sebagai bahan
bakar, untuk membuat senyawa organik lain, dan dapat dikonversi
menjadi etanol atau asetaldehid untuk digunakan sebagai bahan
pelarut.

39
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Etilen glikol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan


sebagai anti beku pada radiator mobil. Digunakan juga sebagai bahan
baku industri saat sintesis seperti dacron. Alkohol jenis ini banyak
digunakan sebagai pelarut dan bahan pelunak atau pelembut.
 Gliserol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai
bahan pelembab pada tembakau dan kembang gula. Etanol digunakan
juga untuk membuat nitrogliserin (gliserin trinitrat) yaitu bahan untuk
peledak atau dinamit.

Tembaga (II) sulfat, juga dikenal dengan Cupri Sulfat, adalah sebuah
senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini eksis
dibumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya
berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bentuk
pentahidratnya (CuSO4 – 5H2OH) berwarna biru terang.
Sifat CUSO4
 Rumus Molekul : CuSO4
 Massa Molar : 159.62 g/mol (anhidrat)
749.70 g/mol (pentahidrat)
 Penampilan : biru (pentahidrat)
Abu-abu putih (anhidrat)
 Densitas : 3,603 g/cm3 (anhidrat)
2.284 g/cm3 (pentahidrat)
 Kelarutan : anhidrat tidak bercampur pada etanol
Pentahidrat bercampur dimetanol 10,4 g/L
(18oc) tidak bercampur dietanol.

Kegunaan CuSO4

 Untuk membuat pupuk.


 Anti lumut pada kolam renang dan memberi warna biru pada air.
 Pengawet kayu.

40
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

IV. Alat dan Bahan yang Digunakan :


 Alat-alat yang digunakan:
1. Becker glass
2. Gelas ukur
3. Labu Erlenmeyer
4. Neraca analitik
5. Spatula
6. Tabung reaksi
7. Hotplate
 Bahan-bahan yang digunakan:
1. Alkohol 5 ml
2. CuSO4 2 gram
3. Aquadest 45 ml

V. Prosuder Percobaan :
1. ambil semua alat dan bahan.
2. Bersihakan alat terlebih dahulu sebelum digunakan.
3. Ambil CuSO4 sebanyak 2 gram, alkohol sebanyak 5 ml dan aquadest
45 ml.
4. Panaskan CuSO4 sebanyak 2 gram sampai warna menjadi putih hitung
berapa menit sampai berubah warna.
5. Ambil serbuk CuSO4 yang telah dipanaskan masukkan kedalam
alkohol yang telah dicampur denagn aquadest. ( alkohol 5ml +
aquadest 45 ml = 50 ml)
6. Amatilah perubahan yang terjadi.
7. Setelah selesai kembalikan alat ketempat semula dan cucilah terlebih
dahulu.

41
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VI. Hasil Percobaan :


Reaksi
No alkohol 5 ml CuSO4 2 gr Aquadest 45 Hasil reaksi
ml
Menghasilakan
1 Serbuk CuSO4 2 gr dipanaskan warna putih
pada waktu
06.00
Menghasilkan
2 CuSO4 yang telah dipanaskan + alkohol 5 ml + warnabiru
aquadest 45 ml dengan 5
spatula serbuk
CuSO4

VII. Analisa Percobaan :


Warna serbuk tembaga (II) sulfat yang mula-mula berwarna biru
setelah dipanaskan selama 6 menit warnanya berubah menjadi abu-abu
putih. Pada saat berbentuk serbuk berwarna biru itu adalah bentuk
pentahidratnya. Dan pada saat setelah dipanaskan itu adalah bentuk
anhidratnya.
Alkohol yang dicampurkan dengan aquadest yang mula-mula tidak
berwarnaaaatau bening setelah dibubuhiserbuk putih CuSO4 (CuSO4 yang
dipanaskan ) warnanaya berubah menjadi biru. Pada saat itu acampuran
alkohol dengan aquadeat dibubuhi 5 sendok spatula serbuk putih CuSO4.
Semakin banyak CuSO4 yang dicampurakan semakin pekat pula warna
yang dihasilkan.
Serbuk CuSO4 yang mula-mula berbentuk pentahidrat setelah
dipanaskan menjadi berbentuk anhidrat. CuSO4 anhidrat dibubuhkan
kedalam campuran Alkohol dengan aquadest menjadi larutan CuSO4
pentahidrat.

42
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Didalam alkohol terdapat air, dengan terbukti bahwa Serbuk CuSO4


dapat larut didalam alkohol.

VIII. Tugas dan Jawaban :


 Tugas
1. Tuliskan reaksi yang terjadi antara alkohol denagn CuSO4
2. Merutmu, alkohol atau air yangbmenjadi pelarut sempurna?
Jelaskan juawabanmu!

 Jawaban
1. Alkohol + tembaga (II) Sulfat
C2H5OH + CuSO4 → Cu(OH)2 + C2H5SO4
2. Menurutmu saya yang sempuran untuk pelarut adalah air
karena air dapat melarutkan berbagai zat lebih dan cairan atau
bahan kimia lainnya. Komposisi air membuatnya sempurna
dalam proses pelarutan.

IX. Kesimpulan :
Setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa
CuSO4 yang mula-mula pentahidrat menjadi anhidrat setelah dipanaskan
selama 6 menit. Dan CuSO4 anhidrat dibubuhkan kedalam campuran
alkohol dengan aquadest menjadi larutan CuSO4 pentahidrat. Dan kita
dapat mengetahui bahwa didalam alkohol terdapat air, dengan terbukti
bahwa serbuk CuSO4 dapat larut didalam alkohol.

43
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

X. Daftar Pustaka :
http://www.google.co.id/url?q.http://izzahmubarokah.blogspot.com/2014/1
0/reaksi-alkohol-2462014.html
https://www.google.co.id/url?q=https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-
kimia/pengertian-sifat-dan-manfaat-kegunaan-alkohol
https://www.google.co.id/url?q=https://wikipedia.org/wiki/Tembaga(II)-
Sulfat.

XI. Lampiran :
1. Lampiran gambar
No Nama alat Gambar alat

1 Becker glass

2 Gelas ukur

3 Labu erlenmeyer

44
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

4 Neraca analitik

5 Spatula

6 Tabung reaksi

7 Hotplate

45
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Palembang, 29 november 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten

(1. Siti Amira Anggraini ,ST) ( Ayu Sriwahyuni )

(2. Sri Kuswatun, ST)

46
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN V

I. Judul Percobaan : “SIFAT METIL ALKOHOL →


MEMISAHKAN AIR DENGAN MEMAKAI POTAS”

II. Tujuan Percobaan :


Utuk memisahkan kadar air yang ada pada larutan metil alkohol.

III. Dasar Teori :


Alkohol adalah persenyawaan organik yang mempunyai satu atau
lebih gugus hidroksil. Molekulnya adalah etanol, CH3CH2OH dengan
salah satu atom H dari etanol digantikan oleh sebuah gugus OH-. Nama
sistematika etanol diturunkan dari nama alkana yaitu etana dengan akhiran
a digantikan dengan akhiran –ol. Akhiran –ol menunjukkan keberadaaan
guguys OH dalam kelas molekul organic yang disebut alkohiol ( Petrucci
et al 2011). Untuk member nama rantai alkana sebagai suatau gugus
akhiran –a digantikan dengan –il,sehinggan etana menjadi etil, menjadi etil
alkohol untuk CH3CH2OH. Alkohol yang lazim lainnya adalah methanol
atau alkohol kayu yang rumusnya CH3OOH. Nama umum untuk etanol
adalah metal alkohol. Methanol merupakan larutan mudah menguap yang
tidak berwarna dan dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan.
Methanol dijual sebagai spiritus untuk bahan bakar. Methanol sangat
beracun, bila terminum atau terhirup dapat menyebabkan kebutaan atau
lumpuh. Gugus OH- (hidroksi) atau hidroksil adalah salah satu dari banyak
bentuk gugus fungsi yang ditemui dalam senyawa organik. Gugus fungsi
adalah atom individual atau kelompok atom yang melekat pada rantai
karbon atau cincin molekul organik dan memberikan sifat yang

47
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

mencicicrkan molekul itu. Senyawa dengan gugus fungsi itu yang sama
biasanya memiliki sifat yang sama (Pettrucci et al 2011). Sebagaian kecil
alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat
membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. Kelarutan alkohol dalam
air akan semakin berkurang dengan semakin bertambah panjangnya gugus
alkil. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil dalam mengganggu
pembentukan ikatan hydrogen antara gugus hidroksil.
Alkohol merupakan suatu senyawa organik yangb tersususn dari atom
C, H, dan O dengan rumus umum CnH2n+1OH. Cirri khas alkohol yaitu
terdapat gugus OH- pada rantai karbon. Rantai karbon dapat berupa gugus
alkil jenuh maupun tak jenuh. Gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula
terikat pada rantai siklik, selain alkohol dengan satu gugus OH- dikenal
juga alkohol dengan satu gugus OH- lebih dari satu. Alkohol yang
memiliki satu gugus OH- disebut alkohol dihidroksi dan seterusnya.
Berdasarkan atom karbon yang mengikat gugus OH- alkohol
dikelompokan menjadi :
1. Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus OH- terikat pada atom c
primer
Contohnya:
CH3−CH2−CH2−CH2−OH Butanol
2. Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom
C sekunder.
Contoh:
CH3−CH−OH
CH3
2 Propanol
3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C
tersier.
Contohnya :

48
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

CH3
CH3−C−OH
CH3
Kelarutan alkohol dalam air dipengeruhi oleh jumlah atom karbon
yang terdapat pada alkohol. Alkohol dengan 1-3 karbon merupakan cairan
tak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan , 4 – 5
atom karbon sedikit larut dalam air, sedangkan alkohol dengan jumlah
atom karbon > 6 tidak larut dalam air.
Berdasarkan struktur yang dimiliki, alkohol merupakan gabungan
antara alkana dan gugus R dan air. Gugus R bersifat nonpolar atau
lipofilik, gugus –OH bersifat polar atau hidrofobik. Ketika alkohol denagn
jumlah atom C sedikit ketika dilarutkan dalam air gugus OH- dapat
membentuk hydrogen dengan molekul air. Namun ketika jumlah atom
karbon makin banyak maka sifat nonpolar dari gugus R atau alkana lebih
dominan sehingga kelarutan dalam air berkurang bahkan tidak larut ketika
jumlah atom karbon makin banyak.
Alkohol merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar
selain itu alkohol juga sebagai pelarut amilen (suatu zat yang dapat
melunakkan atau melembutakan seperti lotion dll).
Alkohol dipakai sebagai antiseptic eksterm. Alkohol dapat dipanaskan
dari air yang terkadang didalamnya memakai potas.
Sifat fisisk alkohol:
1. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jenuh) dan berbau khas.
2. Alkohol mempunyai titik didih tinggi.
3. Alkohol dengan bobot molekul rendah larut dalam air.
4. Indeks bias dan rapatan meningkat dengan bertambahnya atom, C
pada gugus fungsinya, akan tetapi kelarutannya menurun.
5. Berat jenis alkohol lebih besar dari pada berat jenis alkena.
Sifat kimia Alkohol:
1. Antar molekul hidrogennya terdapat ikatan hodrogen.

49
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2. Alkohol bersifat alkohol kering dapat dioksidasikan dengan


menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
3. alkohol primer dari sekunder dapat dioksidasikan dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
Kegunaaan alkohol etanol:
1. pembuatan spiritus
etanol biasanya dijual sebagi spiritus. Spiritus jenis ini biasanya
mengandung alkohol dengan jumlah kecil. Dengan penambahan
methanol dan zat warna.
2. Sebagai bahann bakar
Pembakaran etanol untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.
Dengan demikian, etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar, baik
sendiri atau dalam campuran dengan bensin. “Gasotol adalah
campuran bensin dan etanol dengan kandungan 10-20% etanol.
3. Sebagai pelarut.
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut. Hal ini trelatif aman, dan
dapat digunakan untuk melarutkan banyak senyawa organik yang
tidak larut dalam air. Contoh penggunaanya adalah pada parfum dan
kosmetik.
Kegunaan alkohol methanol:
1. Sebagai bahan bakar
Pembakaran etanol membentuk karbon dioksida dan air, dengan
demikian dapat digunakan sebagai bahan aditidf bensin untuk
meningkatkan pembakaran. Etanol dapat mudah dibeli ditoko-toko.
Methanol membuat bahan bakar yang baik untuk kompor alkohol.
2. Sebagai bahan bakar indusrti
Kebanyakan methanol digunakan untuk membuat bahan-bahan kimia
lain seperti methanol (formaldehida), asam etanoat, dan metil ester
dari berbagai asam. Dalam kebanyakan kasus zat-zat tersebut diubah
menjadi produk lebih lanjut.

50
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Postasium Nitrat atau Kalium Nitrat (KNO3) merupakan salah satu


senyawa, garam yang bersifat elektrolit kuat. Senyawa ini memiliki 2 buah
ion yang terdiri dari ion K+ dan ion NO3-. Kalium Nitrat merupakan
senyawa garamyang menjadi salah satu sumber penting dari gas nitrogen
yang ada dialam . biasanya mineral yang kaya akan kalium nitarat ialah
mineral niter.

Sifat fisika kalium nitrat:

• Bentuk : Kristal berwarna putih


• Bau : Tidak berbau
• Densitas : 2,109 g/cm3
• Titik leleh : 334 c
• Titik didih : Terdekomposisi membentuk KNO3
• Larut dalam : Air, gliserol, dan ammonia
• Bahaya : bersifat oxidizer atau oksidator.

Sifat kimia kalium Nitrat:

 Bila dilarutkan kedalam air maka kalium nitrat akan


mengion menjadi ion K+ dan ion NO3-.
 Bersifat “oxidrizer” alias agen pengoksidasi yang kuat.
 Bila direaksikan dengan zat lain atau senyawa yang bersifat
reduktor maka reaksinya dapat menimbulkan kebakaran.
Kegunaaan kalium Nitrat:
 Digunakan sebagai pupuk
 Model bahan pembakaran roket
 Sebagai bahan peledak
 Sebagai pengawet makan
 Sebagai penghilang putung
 Digunakan sebagai pembuatan es krim

51
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

IV. Alat dan Bahan yang Digunakan :


 Alat-alat yang digunakan :
1. Becker glass
2. Corong pemisah
3. Spatula gelas ukur
4. Neraca analitik
 Bahan-bahan yang digunakan:
1. Alkohol 20 ml
2. KNO3 3 sendok spatula

V. Prosedur Percobaan :
1. Ambil alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Cucilah alat-alat yang akan digunakan.
3. Ambil alkohol sebanyak 20 ml
4. Ambil KNO3 sebanyak 3 sendok spatula.
5. 20 ml alkohol dimasukan ke dalam corong pemisah dan bubuhi 3
sendok spatula KNO3.
6. Selanjutnya kocok-kocok sampai terjadi pemisahan
7. Ambil serbuk KNO3 dan timbang
8. Setelah praktikum selesai bersihkan semua alat dan kembalikan ke
tempat semula.

VI. Hasil Percobaan :


No Reaksi Hasil Reaksi
1 2oml alkohol + 3
sendok spatula KNO3 Terjadi pemisahan
dan dikocok-kocok

52
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VII. Analisa Percobaan :


Air pada alkohol dapata dipisahkan dengan cara potas dibubuhkan
kedalam alkohol kemudian dikocok. Pada percobaan yang kita lakukan,
kita menggunakan potas sebanyak 3 sendok spatula dan alkohol 20 ml
kemudian dikocok-kocok dan hasilnya terjadi pemisahan.
Pada hasil, percobaan dapat diketahui alkohol terpisah dengan air.
Alkohol diatas sedangkan larutan KNO3 dibawah. Larutan KNO3 adalah
KNO3 yang dilarutkan dengan dalam air alkohol.
KNO3 dapat memisahkan air dari alkohol karena KNO3 tidak larut
dalam alkohol. Alkoholtidak dapata melarutkan berbagai jenis zat.
Alkohol hanya dapat melarutkan zat organik.

VIII. Tugas dan Jawaban :


 Tugas
1. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari KNO3!
2. Jelaskan alkohol dan potas ketika dicampur bisa terpisah!
 Jawaban
1. Sifat fisika kalium nitrat:
• Bentuk : Kristal berwarna putih
• Bau : Tidak berbau
• Densitas : 2,109 g/cm3
• Titik leleh : 334 c
• Titik didih : Terdekomposisi membentuk KNO3
Pada suhu 400oc
• Larut dalam : Air, gliserol, dan ammonia
• Bahaya : bersifat oxidizer atau oksidator.

53
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Sifat kimia kalium Nitrat:

 Bila dilarutkan kedalam air maka kalium nitrat akan


mengion menjadi ion K+ dan ion NO3-.
 Bersifat “oxidrizer” alias agen pengoksidasi yang kuat.
 Bila direaksikan dengan zat lain atau senyawa yang
bersifat reduktor maka reaksinya dapat menimbulkan
kebakaran.
2. Karena terdapat partikel yang ada didalam kelarutan elektrolit
kuat (KNO3) adalah ion-ion yang bergabung dengan molekul
air. Sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal
ini disebakan karena tidak ada molekul/partikel lain yang
menghalaingi gerakan ion. Sehingga alkohol akan terpisahkan
dari air karena potas bergabung dengan air.

IX. Kesimpulan :
setelah kita melakukan percobaan kitra dapat mengetahui bahwa, 3
sendok spatula yang dicampurkan dengan 20ml alkohol dengan cara
dikocok-kocok, potas tersebut bisa terpisah.
Lapisan atas ialah alkohol dan lapisan bawah ialah potas. Potas larut
kedalm air danntidak larut kedalm alkohol murni. Dengan cara
membubuhkan potas kedalam alkohol kadar air yang ada pada larutan
metil alkohol bisa terpisah.

54
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

X. Daftar Pustaka :
https://www.google.co.id/url?q=http://izzahmubarokah.blogspot.com/2014
/10/reaksi-alkohol-2462014.html
http://www.google.co.id/url?q=https://www.ilmukimia.org/2017/01/kegun
aan-alkohol
https://www.google.co.id/url?q=http://www.panduaankimia.net?2017/02/k
alium-nitrat-kno3-pengertian-fakta-dan.
https://www.google.co.id?url?q=https://mutaqinhasyim.wordpress.com/20
09/05/14/manfaat-kalium-nitrat.

XI. Lampiran :
1. lampiran gambar

No Nama alat Gambar alat

1 Becker glass

2 Corong pemisah

55
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

3 Labu ukur

4 Spatula

5 Neraca analitik

Palembang, 29 November 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten

(1.Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu Sriwahyuni )

(2. Sri kuswatun, ST)

56
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN VI

I. Judul Percobaan : “KARBOHIDRAT → VERHARSING


OLEH ALKALI”

II. Tujuan Percobaan :


Untuk mengetahui reaksi reaksi terhadap alkohol

III. Dasar Teori :


Karbohidrat adalah Sumber energi utama tubuh. merupakan zat gizi
yang terdapat dalam makanan yang tersusun dari unsur Carbon (C),
Hidrogen(H), dan oksigen (O). Sumber-sumber Karbohidrat sangat banyak
seperti beras, jagung, gandum Dll .
Jenis karbohidrat yang terdapat dalam makanan pada umumnya di
bagi menjadi 3 jenis berdasarkan Ukuran melekul nya yaitu:
Monosakarida, Disakarida dan polisakarida. Polisakarida dalam bahan
makana hewani yang dapat dicerna disebut dengan Glikogen. Selain itu
dalam ilmu Gizi karbohidrat di bagai menjadi dua jenis yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat Kompleks.
Fungsi karbohidrat untuk tubuh
1. Mempunyai peran penting untuk proses metabolise, atau proses
yang berfungsi sebagai penyeimbang asam dan basa, didalam
tubuh, serta proses untuk membentuk jaringan sel, struktur dan juga
organ organ dalam tubuh.
2. Karbohidrat dapat mencegah terjadinya ketidak sempurnaan, proses
oksidasi lemak.
3. Fungsi karbohidrat yang utama adalah sebagai pemasak energi.
Dalam 1 gram karbohidrat mampu menghasilkan 4 kalori yang

57
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

melalui proses pembakaran kimiawi didalam tubuh akan menjadi


sumber energi.
4. Makanan berkarbohidrat dan berserat tinggi dapat membantu
memperlancar proses pada pencernaan.
5. Karena sifat kandungan yang ada dalam karbohidart yang manis,
maka fungsi karbohidrat kali ini adalah sebagai pemanis alami,
khususnya dengan kandungan monosakarida dan disakarida.
6. Fungsi karbohidrat juga berperan penting untuk mengoptimalkan
kerja protein. Karena apabila tubuh mengalami kekurangan asupan
karbohidrat, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat
sebagai penghasil energi dan zat pembentuk tubuh.
Siafat umum karbohidrat
Karbohidrat bertindak sebagai cadangan energi menyimpan bahan
bakar, dan zat antara metabolisme. Ribosa dan guladeoksiribosa
untuk membentuk suatu kerangka structural dari magnetik, RNA
dan DNA. Polisakarida seperti selusa ialah suatu elemen struktural
dalam dinding sel bakteri dan tumbuhan karbohidrat terkait dengan
protein dan lipid yang memainkan suatu peran penting dalam
interaksi sel. Karbohidrat ialah senyawa organik, mereka ialah
suatu aldehida atau keton dengan banyak gugus hidroksil.
Sifat fisik karbohidrat
 Steroisomerium, yaitu struktur senyawa yang sama tetapi
mereka berbeda dalam konfigurasi spasial. Contoh: glukosa
mempunyai dua unsure isomer yang teriakt dengan satu atom
karbon kedua dari belakang. Mereka ialah D-glukosa dan L
glukosa.
 Aktifitas optik, ini ialah salah satu rotasi cahaya terpolarisasi
yang membentuk glukosa (+) dan glukosa (-).
 Diastereoismer, ini suatu perubahan konfigurasi yang berkaitan
dengan glukosa C2, C3, C4 atau. Contoh : manosa glukosa

58
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Anomerik, ini salah satu konfigurasi special sehubungan dengan


satu atom karbon pertama pada aldosa dan atom karbon kedua
ketosa.
 Pada suhu kamar berupa zat padat
 Berupa zat padat amorf seperti pati
 Kebanyaan senyawanya tidak berwarna dan memiliki struktur
bubuk.
Sifat kimia karbohidrat
 Jumlah isomer ruang karbohidrat yaitu 2n dengan n menyatakan
jumlah atom C asimetri.
 Semua karbohidrat bersifat optis aktif
 Monosakarida dan disakarida berasa manis dan larut dalam air
sedangkan polasakarida bersa tawar dan tidak larut dalam air.
 Oksidasi reduksi untuk alkohol
 Tes benedicts
 Pembentukan osazon dengan fenil hidrasin

alkali dalam kimia adalah suatu garam ionik biasa dari suatu unsur
kimia alkali logam atau alkali tanah. Ada yang menfinisikan suatu alkali
sebagai suatu zat basa yang terlarut dalam air. Larutan alkali mempunyai
PH lebih dari.

Unsur alkali adalah unsure golongan 1A. alkali sendiri berasal dari
bahasa arab “Alkali” yang punya arti abu. Semua logam alkali merupakan
logam rapuh (lunak) yang mudah dipotong. Mereka akan mudah pecah dan
hancur ketika djatuhkan. Pada saat sobat menggosok logam ini akan
terlihat permukaan putih yang mengkilap seperti perak. Disebut logam
alkali karena oksida dari logam ini mudah sekali larut dalam air dan punya
PH yang sangat tinggi, bersifat sangat basa (alkalis). Berikut contoh reaksi
logam alkali dengan air.

59
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Semua unsur yang termasuk ke dalam loga alkali bersifat sangat


reaktif. Dalam satu golongan dari atas ke bawah akan semakin reaktif.
Kereaktifan semakin ke bawah semakin besar karena energi
ionisasi semakin rendah. Semakin ke bawah akan lebih mudah melepaskan
elektron.
Logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah karena jumlah
elektron valensi yang digunakan untuk mengikat partikel lain jumlah nya
hanya 1 buah gaya yang mengikatnya menjadi sangat lemah. Titik leleh
tertinggi dimilikmi Litium (Li) yaitu 179oC dan semakin kebawah semakin
rendah. Bilangan oksidasi logam-logam alkali adalah +1 sesuai denagn
konfigurasi elektronnya ns-.
Verashing (titik didih) adalahuatu diamana tekanan uap dari zat cair
samadengan tekan disekitarnya dan zat cair berubah menjadi suatu uap.
Titik dididh cairan tergantung pada tekanan lingkungan disekitarnya. Zat
cair pada tekan tingigi memiliki titik didih lebih tinggi dari pada ketikan
cairan berada pada ketika cairan berada pada tekanan atmosfer. Untuk
tekan yang sama cairan yang berbeda akan mendidih pada suhu yang
berbeda.
Penjelasan titik didih normal (juga disebut titik didih atmosfer atau
titik dididh tekan atmosfer) suatu cairan adalah asus kusus dimana tekanan
uap cairan sama dengan tekanan atmosfer yang dipermukaan laut yaitu 1
atmosfer. Pada suhu tersebut, tekanan uap cairan menjadi cukup untuk
mengatasi tekanan atmosfer dan memungkinkan terbenya gelembung uap
dalam cairan. Titik didih standar telah ditetapkan oleh IUPAC sejak tahun
1982 sebagai suhu dimana pendidikan terjadi pada tekanan 1 bar.

IV. Alat dan bahan :


 Alat alat yang digunakan:
1. Gelas ukur 1 buah
2. Labu erlenmayer 3 buah

60
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

3. Spatula 1 buah
4. Beker glas 1 buah
5. Hotplate 1 buah
6. Neraca Analitik 1 set
 Bahan bahan yang digunaka:
1. Aquadest
2. Asetaldehyde (C2H4O)
3. Natroonlog (NaOH)

V. Prosedur Percobaan :
1. Cucilah alat dan bahan sebelum digunakan.
2. Siapkan semua alat dan bahan.
3. Setelah semuanya siap lakukan percobaan,
 Larutkan NaOH dengan massa 0,04 gr dengan 10 ml aquadest
 Campurkan acetaldehyde dengan 50 ml aquadest
 Campurkan larutan NaOH dengan asetaldehyd
 Kemudian panaskanaan
 Hitunglah waktu ketika memanaskan, sampai menghasilkan
perubahan warna,
 Amatilah percobaan tersebut!

4. Setelah praktikum selesai cucilah alat alat tersebut

5. kembalikan alat alat tersebut ketempat semula

61
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VI. Hasil Percobaan


Reaksi Hasil
No NaOH 0,04 gr Aquadest 60 Acetaldehihyd
ml 0,28 ml
1 1. 0,04 gr NaOH+10 ml aquadest Pada menit
2. 0,28 ml acetaldehyde + 50 ml aquadest ke 07.20.2
3. Larutan NaOH + larutan aquadest menghasilkan
4. Dipanaskan warna coklat
tua

VII. Analisa Percobaan :


Pada dasarnya larutan NaOH tidak berwarna atau bening. Ketika
larutan NaOH dicampur dengan larutan asetaldehyd larutan tersebut
berubah warnanya, menjadi sedikit merah muda atau pink dan tidak
menghasilkan endapan.
Larutan NaOH dicampur dengan asetaldehyd yang tadinya berwarna
pink (merah muda) ketika dipanaskan berubah warnanya menjadi coklat
tua. Larutan tersebut berubah menjadi coklat pada menit ke 07.20.2..
Tidak hanya menagalami perubahan warna saja, tetapi larutan
asetaldehyd dan NaOH ketika dipanaskan mengalami sedikit endapan.

VIII. Tugas dan Jawaban :


 Tugas :
1. Sebutkan sifat sifat fisika dan kimia asetaldehyd!
2. Sebutkan kegunaan dari asetaldehyd
 Jawaban:
1. Sifat-sifat fisiska dan kimia dari asetakdehyde
- Berat molekul : 44

62
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

- Rumus molekul: CH3CHO


- Merupakan cairan tidak berwarna tidak berbau
- Melting point : -123,56oc
- Boiling point : 20,16oc
- Densitas : 0,778 gr/cm3
- Temperature eritical:187,15oc
- Tekana eritical : 63,2 atm
Sifat kimia asetaldehid
- Mudah terbakar
- Dapat bereaksi pada suhu diatas 400oc membentuk
methane dan karbon dioksida dengan reaksisebagai
berikut:
CH3CHO → CH4 + CO
- Dapat dengan mudah mereduksi larutan ammoniakal dan
perak menjadi cermin perak.
- Reaksi cholirine dengan acetaldehyde akan menghasilkan
chloial (C Cl3 CHO) dengan cara mengganti 3 atom
hydrogen dalam gugus metil
- Acetaldehyde dengan menambahkan alkohol dan
carbonxylic acid dapat membentuk vunyl ester dengan
reaksi sebagai berikut:
RCOOH + C2H2 → RCOOH + CH2
- Acetaldehyde dapat bereaksi membentuk acetaldol
2. Kegunaan dari asetaldehide
- Sebagai bahan baku pembuatan asam asetat.
- Sebagai bahan baku dalam anhidrat asetat dan esternya,
yaitu etil asetat
- Aldehid aromatik sering digunakan sebagai penyedap,
parfum, dan lainsebagainya

63
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

- Sebagai bahan untuk kareat atau damar buatan dan zat


warna

IX. Kesimpulan :
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa larutan
asetaldehidedan larutan NaOH yang mula-mulatak berwarna menjadi
berwarna biru ketika kedua larutan tersebut dicampurkan. Dan berubah
warna lagi menjadi coklat tua ketika laritan tersebut dipanaskan.

X. Daftar Pustaka
http://www.idmedis.com/2014/03/Karbohidrat-sumbernya-fungsi-serta-
penyakit-yang-berhubungan-dengan-karbohidrat.html
https://manfaatnyasehat.com/fungsi-karbohidrat/
https://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/logam-alkali-golongan-
ia.html

XI. Lampiran

1. Lampiran Perhitungan:
 NaOH
Dik: v = 10
n= 0,1
BM NaOH = 1 x Na + 1 x O + 1 x H
= (1 x 23) + (1 x 16) + (1x1)
= 23 + 16 + 1= 40
𝐵𝑀 ×𝑛×𝑣
Rumus Padatan =
1000
40×0,1×10
=
1000

64
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

= 0,04 gram
 CH3CHO
Dik : v =50 ml
N1= 0,1
𝜌 = 0,779
% zat = 99% = 0,99
BM CH3CHO = 2 x C + 4 x H + 1 x O
= (2 x 12) + (4 x 1) + (1 x 16)
= 24 + 4+ 16 = 44
Rumus cairan :

2. lampiran Gambar
No Nama Alat Gambar alat

1 Gelas ukur

65
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2 Labu erlenmeyer

3 Spatula

4 Becker glass

5 Hotplate

6 Neraca analitik

66
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Palembang,1 November 2017

Mengetahui , Praktikan

Asisen

(1.Siti Amira Anggraini ,ST) ( Ayu sriwahyuni )

(2.Sri kuswatun , ST)

67
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN VII

I. Judul Percobaan : “PROTEIN – PROTEIN (REAKSI)”

II. Tujuan Percobaan


Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui reaksi dari protein-
protein.

III. Dasar Teori


Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika
dalam sel, yang bergantung dari urutan dan komposisi asam aminannya.
Protein dapat digolongkan berdasarkan fungsi biologi, seperti: protein
sebagai enzim kontraktil dan lai-lain. Protein utama dalam putih telur
adalah albumin.
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,
karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga
berfungsi sebagi zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber
sumber asam aminoyang mengandung unsur-unsur C,H,O,dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidratyang mengandung undsur logam
seperti besi dan tembaga.
Protein dalam bahan makanan sangat penting dalam proses kehidupan
organisme seperti hewan dan manusia. Protein alamiah mula mula
dibentuk dari asam-asam amino oleh organism dari unsure unsure organik
C,H,O,N, dan S yang ada didalam tanah atau udara.noleh sebab itu protein
yang ada didalam tanah atau udara. Oleh sebab itu protein yang ada dalam
bahan makanan sangat penting bahkan vital bagi manusia.
Pada organisme yangb sedang tumbuh, protein sangat penting dalam
pembentukan sel- sel baru karena itu dalam bahan makanannya mudah

68
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

mengalami hambatan pertumbuhan. Perlu diperhatikan bahwa dalam


bahan makanan terdapat berbagai jenisprotein, tetapi tidak semua protein
mempunyai mutu yang sama, sehingga perlu diperhatikan protein yang
bernilai tinggi gizinya dan member manfaat yang besar bagi tubuh.
Protein merupakan suatu polipeptida dengan BM yang yang sangat
bervariasidari 5000 sampai lebih dari satu juta karena molekul protein
yang sangat besar, protein sangat mudah mengalami perubahan fisis dan
aktifitas biologisnya. Banyak agnesia yang menyebabkan perubahan sifat
alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven, organik, garam,
logam berat, radiasi sinar radioaktif (sudarmaji, 1996).
Macam-macam protein:
Berdasarkan susunan kimia dari protein, maka protein terbagi dalam
tiga golongan yaitu:
1. Protein sederhan
Disebut protein sederhan karena didalamnya tidak terdapat
ikatan dengan bahan-bahan, seperti : albumin yang terdapat
dalam telur.
2. Protein yang bersenyawa
Ikatan protein dengan zat zta lain seperti: glikoprotein,
persenyawaan antara protein dengan glikogen.
3. Turunan dari protein
Termasuk turunan dari protein aantara lain : pepton, peptide, dan
gelatin.

Susunan protein

Struktur protein terbagi menjadi empat bentuk; primer, sekunder,


tersiaer, dan kuarter. Sususnan linear asam amino dalam protein
merupakan struktur primer. Sususnan tersebut akan mentukan sifat dasar
protein dan bentuk struktur sekunder serta tersier. Protein sesungguhnya
bukan merupakan zat tunggal. Protein terdiri dari unsure unsure

69
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

pembentuk yang disebut asam amino. Bila protein mengandung banyak


asam amino dengan gugus hidrofobik, daya kelarutannya kurang dalam air
dibandingkan dengan protein yang banyak mengandung asam amino
dengan gugus hidrofil. (winarno,1992)

Jumlah dan macam asam amino yang membentuk tiap macam protein
tidak sama. Jenis protein yang baik akan mengandung semua jenis asam
amino dalam jumlah yang cukup. Beberapa macam asam amino yang
dianggap penting sekali untuk pertumbuhan tubuh dan utuk mendapatkan
keseimbangan nitrogen dalam tubuh manusia. Asam amino yang termasuk
golongan ini disebut asam amino esensial, yang harus terdapat dalam
kehidupan sehari-hari karena digunakan untuk pemeliharaan sel-sel, dan
tak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Penggolongan asam amino esensial
seperti: alanin, asam asparat, asam glumate, gliserin, hidroksi prolin, serin,
prolin, sistein, sitein dan tirosin. Jadi protein akan terdiri dari beberapa
molekul asam amino yang bergabung bersama-sama membentuk protein.

Sifat protein

Berdasarkan sifatb fisioko-kimiawai terutama sifat kelarutannya,


maka gari besar kelompok protein sederhana adalah sebagai berikut:

1. Albumin adalah protein larut dalam air.


2. Globul adalah protein yang tidak larut dalam air, akan tetapi larut
dalam garam encer.
3. Prolamin adalah protein larut dalam etanol 70-80%, tidak larut
dalam air, larutan garam, dan etanol murni.
4. Glutein dalah tidak larut dalam air, garam ataupun etanol, larut
dalam larutan alkalis atau asam encer.
5. Sceloprotein adalah tidak larut dalam air, larutan garam encerdan
solven organik.

70
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6. Protamine dan histone adalah protein yang bersifat alkalis, larut


dalam air dan larutan garam.

Protein yang terdapat dalam bahan pangan mudah mengalami


perubahan- perubahan antara lain:

1. Dapat terdenaturasi oleh perlakuan pemanasan


2. Dapat terkoagulasi atau mengendap oleh perlakuan pengasaman
3. Dapat mengalami dekomposi atau pemecahan oleh enzim-enzim
proteolitik.
4. Dapat bereaksi dengan gula reduksi, sehingga menyebabkan
terjadinya warna coklat.

Denaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi


terhadap struktur sekunder, tersier, dan kuarter molekul protein tanpa
terjadinya pemecahan ikatan ikatan kovalen. Karena itu denaturasi dapat
diartikan suatu proses terpecahnya ikatan hodrofobik, ikatan garam, dan
terbentuknya lipatan atau wiru molekul protein (winarno,1992)

Kualitas protein

Suatu protein dapat digolongkan sebagi protein yang baik apabila


protein itu mengandung kesepuluh macam asam amino esensial dalam
jumlah yang cukup. Protein yang demikian itu disebut protein sempurna.
Contoh dari protein sempurna adalah protein susu, daging, ikan, telur, dan
protein yang berasal dari hewan. Dari jenis tumbuh tumbuhan protein dari
kacang kacangan yang dapat digolongkan kedalam protein yang hampur
sempurna.

Protein yang tidak dapat membantu pertumbuhan pemeliharaan


kesehatan tubuh disebut, protein tidak sempurna. Protein bahan makanan
jenis umbi umbian termasuk golongan protein yang tidak sempurna.

Fungsi protein

71
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Protein adalah unsur yang terpenting didalam semua sel mahluk


hidup. Tanpa adanya protein, tidak akan dapat dibentuk sel mahluk hidup,
itu. Secara garis besar, fungsi protein bagi tubuh antara lain:

1. Untuk membangun sel-sel jaringan manusia.


2. Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
3. Membuat protein darah
4. Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh
5. Sebagai pemberi kalori.

Kekurangan proteinpada manusia dan akibat akibatnya. Factor factor


yang sering menyebabkan orang kekurangan protein, baik orang dewasa
maupun pada anak anak:

1. Kekurangan protein dalam makana untuk jangka waktu yang


lama, keadaan seperti ini ditemukan didaerah yang menggunakan
ubi kayusebagai makanan mereka.
2. Tubuh tidak mampu menyerap protein yang terdapat dalam
makanan arena adanya ganguan pada saat pencernaan.
3. Terlalu banyak protein tubuh yang dipecah akibat adanya suatu
penyaki, seperti penyakit pada ginjal.
4. Akibat adanya pantangan-pangtangan terhadap beberapa jenis
makanan sumber protein.
5. Karena kekurangan kalori, sehingga protein makanan juaga turut
terbakar. Hal ini dapat terjadi pada orang yang kurang makan.

Molekul protein memiliki massa molekul relatif sangat besar, karena


merupakan polimer dari molekul sederhana. Jika protein didihkan dengan
asam kuat atau basa pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino.
Molekul protein disususn oleh pengulangan satuan (unit) molekul
sederhana yaitu asam amino.

72
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

H O

R C C

NH2 OH
Kalium hidroksida, biasa disebut potas api dengan rumus KOH. Nama
lain kalium hidroksida yaitu, potash alkali, postassia, kalium hidrat. Zat ini
cepat menyerap karbon dioksida dan air dari udara. KOH atau kalium
hidroksida adalah basa kuat yang terbuat dari logam alkali kalium yang
bernomor atom 19 pada tabel periodik. Kalium hidroksida adalah senyawa
berbentuk Kristal dengan warna putih yang higroskopis. Untuk
mendapatkan larutan KOH 10%, Kristal KOH atau Kalium Hidroksida
harus dilarutkan terlebih dahulu. Kalium Hidroksida adalah senyawa yang
sangat berbahaya . dapat menyebabkan luka bakar kimia parah dan
kebutaan, untuk keselamatan yang tepat, terutama pelindung mata harus
digunakan.
Sifat sifat fisiska kalium hidroksida
 Rumus molekul : KOH
 Berat molekul : 56, 10564 gr/mol
 Titik lebur : 360 oc
 Titik didih : 1320oc
 Densitas : 2,044 gr/cm3 ∆ℎ𝑓°
 Kristal : -114,96 hg/mol
 Kapasitas panas oc : 0,75
 Warna : tidak berwarna
 Kelarutan : larut dalam alkohol, gliserol, cairan
amonia
 Bau : tidak berbau
 Berbentuk : padat tetapi dapat dibentuk menjadi

73
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

butiran, stik, gumpalan dan serpih


sifat-sifat kimia Kaliaum Hidroksida
 Termasuk dalam golongan basa kuat
 Reaktifitas : hidrokopis menyerap karbon dioksida
 Korosi : dapat merusak logam-logam
 Bereaksi dengan CO2 diudara membentuk K2CO3 dan air
 Bereaksi dengan asam membentuk garam
 Bereaksi dengan Al2O3 membentuk AlO2 yang kuat dalam air.
 Bereaksi dengan halide (x) menghasilkan KOX dan asam
halide
 Bereaksi dengan gliserida membentuk sabun dan gliserol
 Bereaksi dengan ester membentuk garam dan senyawa
alkohol
Kegunaan dari Kalium Hidroksida
 Sebagai pereaksi dalam analis
 Bahan pembuat sabun lunak
 Bahan pembuat kaca
 Bahan pembuatan senyawa kalium lainnya
Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah
sebuah senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini
eksis di bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda.
Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih,
sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO4·5H2O), berwarna biru terang.

Sifat fisika Kupri Sulfat pentahidrat


 Spesifik gravity : 1,5876
 Bentuk : kristal
 Densitas (40oc) : 1,0332 kg/mol
 Berat molekul : 249,71

74
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Titik leleh : 110 oc


 Titik didih : 250oc
Sifat-sifat kimia Kupri Sulfat Pentahidrat
 Larut dalam asam
 Sedikit beracun
Kegunaan produk kupri sulfat pentahidrat
 Sebagai bahan pembantu fungsi dan algesida selain itu juga
digunakan sebagai nutrisi tanah dalam perlengkapan makanan
 Dibidang pertambangan digunakan sebagai activator flotasi
biji timah, seng dan koblat
 Dalam industry tekstil digunakan sebagai mordant
 Untuk menghilangkan senyawa sulfur organik dan gasoline
pada industry perminyakan
 Sebagai bahan pembantu pada industri electroplating.

IV. Alat Dan Bahan


 Alat yang digunakan:
1. Beacker Glass 1 Buah
2. Labu Erlenmeyer 3 Buah
3. Gelas Ukur 3 Buah
4. Spatula 1 Buah
5. Neraca Analitik 1 set
6. Pipet tetes 1 buah
 Bahan yang digunakan:
1. KOH
2. Putih Telur 5ml
3. CuSO4
4. Aquadest 40 ml

75
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

V. Prosedur Percobaan
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Timbang KOH sebanyak 0,112 gr dan CuSO4 sebanyak 0,322 gr
menggunakan neraca analitik.
3. Larutkan KOH 0,112 gr ke dalam aquadest menggunakan labu
erlenmeyer
4. Teteskan larutan KOH kedalam putih telur, hitung berapa tetes sampai
terjadi endapan
5. Kemudian teteskan KOH kedalam putih telur yang telah diteteskan
CuSO4, sampai berubah warna menjadi merah violet, hitung berapa
tetes larutan KOH bisa mengubah warna putih telur yang telah
diteteskan CuSO4
6. Setelah selesai praktikum cucilah alat-alat yang tadi digunakan dan
kembalikan ketempat semula.

VI. Hasil praktikum


No Reaksi Hasil percobaan
1 CuSO4 0,322 gr + Aquadest 20ml + Terjadi endapan biru dengan 5
putih telur 5ml tetes CuSO4
2 CuSO4 0,322 gr + aquadest 20 ml + Merah violet dengan 10 tetes
putih telur 5 ml + KOH 0,112 gr + KOH
aquadest 20 ml

VII. Analisa Percobaan


Putih telur yang mula-mula berwarna bening setelah diteteskan
laruitan CuSO4 (CuSO4 yang dilarutkan kedalam aquadest)sebanyak 10
tetes, putih telur tersebut berubah warnanya menjadi biru dan ada endapan.

76
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Putih telur yang tadinya berwarna biru dan ada endapan setelah
diteteskan larutan CuSO4 sebanyak 10 tetes, campuran putih telur dengan
larutan CuSO4 tadi diteteskan larutan KOH (KOH yang dilarutkan denagn
Aquadest), putih telur tersebut berubah warnanya menjadi merah violet
Putih telur bisa berubah menjadi merah violet membutuhkan banyak
larutan KOH. Putih telur berubah warnanya setelah diteteskan 10 tetes
larutan KOH.

VIII. Tugas dan Jawaban


 Tugas
1. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari KOH
2. Dari percobaan ini, tuliskan reaksi protein yang anda
peroleh!
 Jawaban
1. Sifat-sifat fisika KOH
 Berat molekul : 56, 10564 gr/mol
 Titik lebur : 360 oc
 Titik didih : 1320oc
 Densitas : 2,044 gr/cm3 ∆ℎ𝑓°
 Kristal : -114,96 hg/mol
 Kapasitas panas oc : 0,75
 Warna : tidak berwarna
 Kelarutan : larut dalam alkohol,
gliserol, cairan ammonia
 Bau : tidak berbau
 Berbentuk : padat tetapi dapat dibentuk
menjadi butiran, stik, gumpalan dan serpih
Sifat-sifat kimia Kalium Hidroksida
 Termasuk dalam golongan basa kuat
 Reaktifitas : hidrokopis menyerap karbon dioksida

77
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Korosi : dapat merusak logam-logam


 Bereaksi dengan CO2 diudara membentuk K2CO3
dan air
 Bereaksi dengan asam membentuk garam
 Bereaksi dengan Al2O3 membentuk AlO2 yang
kuat dalam air.
 Bereaksi dengan halide (x) menghasilkan KOX dan
asam halide
 Bereaksi dengan gliserida membentuk sabun dan
gliserol
 Bereaksi dengan ester membentuk garam dan
senyawa alkohol

2. - CuSO4 + CH3CH2COOH → CH3CH2SO4 +


CH4COOH
- CuCOOH + NaOH → NaCOOH + CuOH

IX. Kesimpulan
setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa
putih telur yang mula-mula berwana bening setelah diteteskan larutan
CuSO4 kedalamnya, putih telur tersebut berubah warna menjadi biru dan
terjadi endapan . warna putih telur berubah lagi setelah putih telur yang
diteteskan larutan CuSO4 diteteskan lagi dengan larutan KOH, putih telur
tersebut berubah warna menjadi merah violet.

78
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

X. Daftar Pustaka
https://www.google.co.id/url?q=http://ayuandriani-
elfouz.blogspot.com/2012/2/11/teori-protein.
https://www.google.co.id/url?q=http://www.punyawawasan.com/2017/01/
karakteristik-zat-kalium-hidroksida-koh.
https://sanjayacoperindo.wordpress.com/2015/05/22/apakah-tembaga-II-
sulfat-itu

XI. Lampiran
1. Lampiran Perhitungan
 KOH
Dik : n = 0,1
v = 20 ml
BM KOH = 1 × K + 1× O + 1 × H
= 39 + 16 + 1
= 56
𝐵𝑀×𝑛×𝑣
Rumus padatan =
1000
56×0,1×20
=
1000

= 0,112 gr
 CuSO4
Dik : n = 0,1
v = 20 ml

BM CuSO4 = 1 x Cu + 1 x S + 4 x O

= 1 x 64 + 1 x 32 + 4 x 16

= 65 + 32 + 64

= 161

79
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

𝐵𝑀 × 𝑛 × 𝑣
Rumus Padatan = 1000

161 × 0,1 × 20
=
1000

=0,322 gr

2. Lampiran Gambar
No Nama Alat Gambar
1 Beacker Glass

2 Labu Erlenmeyer

3 Gelas Ukur

80
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

4 Spatula

5 Neraca Analitik

6 Pipet tetes

Palembang, 15 november 2017

Mengetahui, praktikan

Asisten

(1.Siti Amira Anggraini ,ST) ( Ayu Sriwahyuni )

(2.Sri kuswatun , ST)

81
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN VIII

I. Judul Percobaan : “PROTEIN – PROTEIN


(COAGULATIC)”

II. Tujuan Percobaan:


Untuk mengetahui reaksi dari protein – protein.

III.Dasar Teori
Protein berasal dari bahasa Yunani "Proteios" yang berarti "utama".
Dari pengertian ini, dapat kita lihat betapa pentingnya protein bagi
kehidupan manusia. Protein adalah suatu jaringan yang panjang yang
terdiri atas beberapa molekul asam amino yang terikat mirip kereta api.
Asam amino merupakan bahan dasar protein. Protein menyusun kurang
lebih 50% berat kering manusia. Protein bukan hanya sekedar bahan
simpanan atau bahan struktural, seperti karbohidrat dan lemak, tetapi juga
berperan penting dalam kehidupan. Dari struktur kimianya, protein
merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap
polimer terdiri dari monomer.
Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi dan merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
terhubung satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein tersebut
memiliki kandungan hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen, sulfur, dan
fosfor. Molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar,
karena merupakan polimer dari molekul molekul sederhana, jika protein
didihkan dengan asam kuat atau basa kuat yang pekat molekul akan
terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disususn oleh
pengulangan satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino.

82
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika


dalam sel, yang bergantung dari urutan dan komposisi asam aminannya.
Protein dapat digolongkan berdasarkan fungsi biologi, seperti: protein
sebagai enzim kontraktil dan lai-lain. Protein utama dalam putih telur
adalah albumin.

Jenis-jenis protein

1. Protein Sempurna
Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino
lengkap,baik macam maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu
dan albumin pada putih telur.Pada umumnya protein hewan adalah
Protein Sempurna
2. Protein kurang sempurna
Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam
amino lengkap,tetapi beberapa diantaranya jumlahnya sedikit.Protein
ini tidak dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan,Namun hanya
dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah ada.Contohnya
Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum.
3. Protein tidak sempurna
Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau
sangat sedikit mengandung asam amino esensial.Protein ini tidak
dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan
yang telah ada.Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein
yang berasal dari tumbuhan.
Struktur Protein
1. Struktur primer
Struktur primer ialah pada protein berupa 1 rantai polipeptida yang
merupakan suatu rangkaian asam amino dengan suatu urutan tertentu.
Susunan yang satu ini menentukan suatu sifat dasar dari berbagai
protein dan secara umum untuk menentukan bentuk struktur sekunder
dan tersier.

83
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2. Struktur sekunder
Struktur sekunder ialah sebuah struktur pada protein yang berupa
susunan dari dua/ lebih struktur primer, yang dapat membentuk heliks
(alpha helix) dan lembaran (beta sheet). Struktur sekunder ini terjadi
karena adanya suatu gaya dispersi atau ikatan hidrogen.
3. Struktur tersier
Struktur tersier ialah suatu struktur tersier pada protein yang terbentuk
dari gabungan beberapa macam struktur sekunder yang berbeda dan
membentuk lipatan atau gulungan. Hal ini terjadi karena adanya suatu
ikatan hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik, dan suatu ikatan
disulfida.
4. Struktur primer
Struktur primer ialah suatu struktur, sekunder, dan tersier yang
umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida. Namun, bila
struktur yang satu ini melibatkan beberapa polipeptida dalam
membentuk suatu protein, maka dari itu disebut dengan struktur
kuartener. Pada umumnya suatu ikatan-ikatan yang terjadi sampai
terbentuknya suatu protein sama dengan suatu ikatan-ikatan yang
terjadi pada struktur tersier.
Sifat-Sifat Protein
1. Denaturasi
Denaturasi ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan
terjadinya suatu proses perubahan konfigurasi susunan suatu molekul
dari protein. Perubahan konfigurasi tersebut kemudian akan merubah
struktur baik itu sekunder, tersier dan kuarter protein.
Namun harus digarisbawahi, perubahan-perubahan susunan tersebut
sama sekali tidak merubah susunan suatu ikatan peptide dari protein.
Sifat denaturasi protein ini bisa terjadi karena beberapa hal di
antaranya suhu panas yang memutuskan suatu ikatan hidrogennya,
adanya suatu asam basa yang memutus jembatan garam pada struktur

84
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

tersier senyawa protein, adanya logam berat yang kemudian akan


membentuk protein logam yang tidak bisa dilarutkan.
2. koagulasi
Koagulasi yaitu salah satu Sifat protein yang ditandai dengan adanya
suatu penggumpalan partikel koloid yang sebagai akibat penambahan
senyawa kimia yang pada akhirnya menyebabkan suatu partikel
menjadi netral dan akhirnya membentuk suatu endapan akibat gaya
grafitasi. Koagulasi ini terjadi karena adanya beberapa hal seperti
pemanasan (contohnya: darah), dalam pengadukan (contohnya: tepung
kanji), dan dalam pendinginan (contohnya: agar-agar).
3. Browsing
Browsing ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan
terjadinya suatu perubahan warna menjadi coklat. Hal ini merupakan
suatu reaksi pencoklatan enzimatis serta non enzimatis.
Contohnya pencoklatan enximatis yang terlihat pada buah-buah dan
juga sayuran yang mengandung suatu zat fenolik. Sementara itu,
contoh untuk pencoklatan non enzimatis yaitu ada pada karamelisasi
gula.
Fungsi-Fungsi Protein
 Untuk mensintesis sebuah substansi-substansi yang penting seperti
hormon, enzim, antibodi, dan kromosom.
 Untuk mendorong suatu pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan
struktur tubuh, yang dimulai dari sel, jaringan, hingga organ.
 Untuk memacu dan berpartisipasi dalam berbagai suatu reaksi kimia
dan biologis (biokatalisator).
 Untuk menyeimbangkan suatu cairan dalam tubuh (asam-basa)
karena memiliki sifat amfoter (dapat bersifat asam atau basa).
 Untuk sebagai suatu sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.
 Untuk menyediakan suatu energi.

85
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Untuk membantu mengatur kemampuan suatu tubuh mendetoksifikasi


(menawar racun) zat-zat angin.
Sumber-Sumber Protein
 Sumber protein yang pertama dari hewani yang antara lain : daging
merah, daging unggas, susu, telur, dan ikan.
 Sumber protein yang kedua yaitu nabati yang antara lain : berbagai
jenis kacang-kacangan, biji bunga matahari, jintan, dan biji labu.
Manfaat protein
 Protein sangat cocok untuk sumber energi. Hal ini dikarenakan setiap
gram protein akan menghasilkan 4,1 kalori yang dibutuhkan dalam
tubuh kita.
 Untuk mengatur metabolisme tubuh
 Suatu asupan energi utama dalam diet rendah gula.
 Menjaga suatu keseimbangan antara asam basa serta suatu cairan
tubuh.
 Menjaga stabilitas pH cairan tubuh.
 Protein juga bahan dalam sintesis substansi seperti hormon, zat
antibodi, serta organel sel lainnya
 Protein dapat membantu sebuah proses pertumbuhan terutama pada
anak-anak dan remaja, hal ini dikarenakan sel-sel tubuh akan
mendapatkan sebuah asupan zat pembangun.
 Untuk membantu kerja tubuh untuk menetralkan suatu zat-zat asing
yang masuk dalam tubuh.
Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang berbentuk serabut.


Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam,
asam basa ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat pada
tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada
gumpalan darah.

86
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2. Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang berbentuk bola.


Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih
mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut
asam dan basa dibandingkan protein fibriler. Protein ini mudah
terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah diikuti dengan
perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh
enzim dan hormon.
Jenis Protein Berdasarkan Komponen-Komponen Penyusunnya.
1. Protein Sederhana (Simple Protein)
protein sederhana ialah protein tabf dari hasil hidrolisa, total protein
tersebut ialah campuran atas berbagai macam asam amino.

2. Protein Kompleks (Complex Protein)


protein kompleks ialah protein yang dari hasil hidrolisa total protein
jenis tersebut yang terdiri dari berbagai macam asam amino selain itu
pula terdapat komponen-komponen yang lain seperti ialah unsur
logam, gugusan phospat dan sebagainya.

3. Protein Derivat (Protein derivative)


protein derivat ialah protein yang merupakan suatu ikatan antara
(intermediate product) yang terdapat dari hasil hidrolisa parsial yang
berasal pada protein native, misalnya albumusa, peptone, dan
sebagainya

IV. Alat Dan Bahan


 Alat tang digunakan:
1. Beacker Glass
2. Pipet Tetes
3. Labu ukur
4. Hotplate
5. Pipet volume

87
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6. Gelas Ukur
7. Spatula

 Bahan yang digunakan:


1. Putih telur
2. Alkohol 96%

V. Prosedur percobaan
1. Ambil alat dan bahan yang akan digunakan
2. Cucilah alat terlebih dahulu sebelum digunak yang sudah digunakan
3. Ambilah 20 ml putih telur dan 2 ml alkohol
4. Campurkan 20 ml putih telur denagan 2 ml alkohol didalam beker
glass, dan lihat perubahan yang terjadi
5. Kemudian panaskan campuran tersebu, dan hitung waktu yang
dibutuhkan hingga terjadi endapan
6. Setelah praktikum selesai, bersihkan alat dan tempat yang sudah
digunakan
7. Kembalikan alat pada tempatnya

VI. Hasil Percobaan


No Reaksi Hasil
1 20 ml putih telur + 2 ml Terjadi sedikit endapan berwarna
alkohol sebelum putih
dipanaskan
2 20 ml putih telur +2 ml Terjadi gumpalan berwarna putih
alkohol sesudah pada menit ke 7.50
dipanaskan

88
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VIII. Analisa percobaan


Dari percobaan yang kita lakukan, dapat diketahui bahwa putih telur
yang mula-mula berwarna bening, setelah dicampurkan dengan 2 ml
alkohol, putih telur tersebut terjadi sedik endapan dibagian bawah yang
berwarna putih.
Kemudian pada saat dipanaskan campuran 20 ml putih telur dengan 2
ml alkohol, maka putih telur tersebut menggumpal. Hal ini terjadi karena
putih telur tidak dapat larut dalam alkohol walaupun haltersebut
dipanaskan.
Tidak hanya berubah menjadi menggumpal tetapi putih telur juga
berubah warna, yang mula-mula tidak berwarna atau bening menjadi
berwarna putih. Dan karena dipanaskan putih telur tersebut menjadi
matang.

IX. Tugas dan Jawaban


 Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan koagulatik?
2. Jelaskan alasanmu mengapa bahan yang dipakai hanya putih
telur bukan kuning telur?
 Jawaban
1. Reaksi koagulasi adalah suatu reaksi kimia pada proses
penggumpalan partikel sehingga menjadi partikel yang lebih
besar dengan membubuhkan zat pereaksi ( koagulan) sesuai
zat yang terlarut.
2. Karena putih telut mengandung albumin yaitu protein
monomer yang larut dalam air atau garam dan mengalami
koagulasi saat terpapar atau pada saat pemanasan. Oleh sebab
itu putih telur dilarutkan dengan alkohol sebelum dipanaskan,
setelah dipanaskan maka albumin pada putih telur mengalami

89
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

koagulasi yang ditandai dengan hilangnya kadar air pada


larutan putih telur dan alkohol.

X. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kita lakukan bahwa 2 ml alkohol yang
dicampurkan kedalm putih telur 20 ml terjadi sedikit endapan berwarna
putih dibagian bawah. Dan pada saat dipanaskan campuran putih telur
tersebut semakin banyak endapannya. Tidak hanya terjadi endapan saja
pada saat dipanaskan tetapi terjadi perubahan warna pada waktu 7.50
menit, dan putih telur tersebut menjadi matang. Keberadaan alkohol
didalam campuran tersebut membuat putih telur lebih cepat matang
dibandingkan tanpa adanya alkohol.

XI. Daftar Pustaka

http://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-fungsi-struktur-dan-
jenis-protein.html

http://www.seputarilmu.com/2016/01/pengertian-protein-dan-jenis-
struktur.html

http://www.softilmu.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-protein.html

90
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

XII. Lampiran
1. Lampiran Gambar

No Nama alat Gambar alat

1 Beacker Glass

2 Labu ukur

3 Pipet tetes

4 Hotplate

5 Pipet volume

91
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Palembang , 22 November 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten

(1.Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu Sriwahyuni )

(2. Sri kuswatun,ST)

92
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN IX

I. Judul Percobaan : “PRESPITATIE DENGAN ASAM


DARI PROTEIN”

II. Tujuan Percobaan :


Menganalisa perubahan endapan

III. Dasar Teori :


Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi dan merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
terhubung satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein tersebut
memiliki kandungan hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen, sulfur, dan
fosfor. Molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar,
karena merupakan polimer dari molekul molekul sederhana, jika protein
didihkan dengan asam kuat atau basa kuat yang pekat molekul akan
terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disususn oleh
pengulangan satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino.
Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika
dalam sel, yang bergantung dari urutan dan komposisi asam aminannya.
Protein dapat digolongkan berdasarkan fungsi biologi, seperti: protein
sebagai enzim kontraktil dan lai-lain. Protein utama dalam putih telur
adalah albumin.

Jenis-jenis protein

1. Protein Sempurna
Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino
lengkap,baik macam maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu dan

93
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

albumin pada putih telur.Pada umumnya protein hewan adalah Protein


Sempurna
2. Protein kurang sempurna
Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino
lengkap,tetapi beberapa diantaranya jumlahnya sedikit.Protein ini tidak
dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan,Namun hanya dapat
mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah ada.Contohnya Protein
lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum.
3. Protein tidak sempurna
Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat
sedikit mengandung asam amino esensial.Protein ini tidak dapat
mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang
telah ada.Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein yang berasal
dari tumbuhan.
Struktur Protein
1. Struktur primer
Struktur primer ialah pada protein berupa 1 rantai polipeptida yang
merupakan suatu rangkaian asam amino dengan suatu urutan tertentu.
Susunan yang satu ini menentukan suatu sifat dasar dari berbagai protein
dan secara umum untuk menentukan bentuk struktur sekunder dan tersier.
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder ialah sebuah struktur pada protein yang berupa susunan
dari dua/ lebih struktur primer, yang dapat membentuk heliks (alpha helix)
dan lembaran (beta sheet). Struktur sekunder ini terjadi karena adanya suatu
gaya dispersi atau ikatan hidrogen.
3. Struktur tersier
Struktur tersier ialah suatu struktur tersier pada protein yang terbentuk dari
gabungan beberapa macam struktur sekunder yang berbeda dan
membentuk lipatan atau gulungan. Hal ini terjadi karena adanya suatu

94
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

ikatan hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik, dan suatu ikatan


disulfida.
4. Struktur kuarter
Struktur kuarter ialah suatu struktur, sekunder, dan tersier yang umumnya
hanya melibatkan satu rantai polipeptida. Namun, bila struktur yang satu
ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein,
maka dari itu disebut dengan struktur kuartener. Pada umumnya suatu
ikatan-ikatan yang terjadi sampai terbentuknya suatu protein sama dengan
suatu ikatan-ikatan yang terjadi pada struktur tersier.
Sifat-Sifat Protein
1. Denaturasi
Denaturasi ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan terjadinya
suatu proses perubahan konfigurasi susunan suatu molekul dari protein.
Perubahan konfigurasi tersebut kemudian akan merubah struktur baik itu
sekunder, tersier dan kuarter protein. Namun harus digarisbawahi,
perubahan-perubahan susunan tersebut sama sekali tidak merubah susunan
suatu ikatan peptide dari protein. Sifat denaturasi protein ini bisa terjadi
karena beberapa hal di antaranya suhu panas yang memutuskan suatu
ikatan hidrogennya, adanya suatu asam basa yang memutus jembatan
garam pada struktur tersier senyawa protein, adanya logam berat yang
kemudian akan membentuk protein logam yang tidak bisa dilarutkan.
2. koagulasi
Koagulasi yaitu salah satu Sifat protein yang ditandai dengan adanya suatu
penggumpalan partikel koloid yang sebagai akibat penambahan senyawa
kimia yang pada akhirnya menyebabkan suatu partikel menjadi netral dan
akhirnya membentuk suatu endapan akibat gaya grafitasi. Koagulasi ini
terjadi karena adanya beberapa hal seperti pemanasan (contohnya: darah),
dalam pengadukan (contohnya: tepung kanji), dan dalam pendinginan
(contohnya: agar-agar).
3. Browning

95
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Browsing ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan terjadinya
suatu perubahan warna menjadi coklat. Hal ini merupakan suatu reaksi
pencoklatan enzimatis serta non enzimatis. Contohnya pencoklatan
enximatis yang terlihat pada buah-buah dan juga sayuran yang
mengandung suatu zat fenolik. Sementara itu, contoh untuk pencoklatan
non enzimatis yaitu ada pada karamelisasi gula.
Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang berbentuk serabut.


Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam,
asam basa ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat pada
tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada
gumpalan darah.
2. Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang berbentuk bola.
Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih
mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut
asam dan basa dibandingkan protein fibriler. Protein ini mudah
terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah diikuti dengan
perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh
enzim dan hormon.
Sam nitrat (HNO3) merupakan salah satu asam mineral yang kuat
yanmg bersifat oksidator kuat daan juga korosif. Dalam suhu kamar, asam
nitrat berwuhjud cair dan berwarna bening, pada konsentrasi yang lebih
pekat warna aam nitrat bisa berubah menjadi kekuningan dikarenakan
adanya dekomposisis dari gas nitrogen oksida. Umumnya kosentrasi asam
nitrat yang kita gunakana dilaboratorium tidak lebih dari 68%, sebab jika
konsentrassi asam nitrat melebihi 68%, maka laju penguapan dan
dekomposisi dari gas NO3 semakin besar sehingga dapat membahayakan
kita.
Dalam kimia, organik asam nitrat sering digunakan sebaga ireagen
untuk reaksi nitrasi yaitu suatu proses penambahan ion Nitro kedalm

96
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

struktur suatu senyawa organik. Asam nitrat dipercaya sebagai agen nitrasi
suatu senyawa organic karena sifat alaminya sebagai oksidator kuat serta
molekul-molekul senyawa organic yang umumnya stabil dapat diganggu
kestabilan strukturnya oleh asam nitrat sehingga asam nitrat merupakan
agen nitrasi yang baik.
Sifat fisika NHO3 (asam Nitrat)
- Rumus molekul :NHO3
- Bentuk fisik :larutan berwarna bening-kekuningan
- Bau :berbau sedikit rangsang
- Massa jenis : 1,519 cm3
- Titik leleh : -426
- Titik didih : 830c
- Kelarutan : larut dalam air
- Pka : -14
Sifat kimia NHO3
- merupakan oksidator yang kuat dan asam kuat
- reaksi dengan ammonia menghasilkan ammonium nitrat menurut
reaksi:
HNO3+ NH3 → NH4NO3

IV. Alat dan Bahan yang Digunakan :


 Alat yang digunakan :
1. Beacker Glass
2. Labu Erlenmeyer
3. Labu Ukur
4. Pipet tetes
5. Spatula
6. Pipet volume
7. Neraca Analitik

97
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

 Bahan :
1. Putih telur 20 ml
2. Asam Nitrat encer (HNO3)
3. Aquadest 100ml

V. Prosedur percobaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ambilputih telur sebanyak 20 ml dan asam nitrat encer 0,693 ml
dan juga aquadest 100ml
3. Kemudian campurkan HNO3 0,693 ml dengan aquadest 100 ml
4. Setelah itu tuangkan campuran tersebut kedalam labu Erlenmeyer
yang berisi putih telur
5. Aduk dan lihat perubahan yang terjadi.
6. Setelah praktikum selesai kembalikan alat-alat tersebut ke tempat
semula, sebelum dikembalikan cuci terlebih dahulu.

VI. Hasil Percobaan :


No Reaksi Hasil
1 0,693 ml HNO3 + 100 ml Terjadi endapan berwarna
aqudest + 20 ml putih telur putih.

VII. Analisa Percobaan


Setelah kita melakukan percobaan kita dapat mengetahui bahwa putih
telur yang mula-mula tidak berwarna atau bening menjadi berwarna putih
dan mengendap.
Putih telur tersebut berubah menjdai warna putih ketika 20 ml putih
telur dicampurkan dengan 100 ml HNO3 (Asam Nitrat). Larutan HNO3
tersebut adalah HNO3 yang dilarutkan dengan aquadest.

98
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Asamnitrat (HNO3) merupakan asam yang bersifat oksidator kuat


sehingga jika bereaksi dengan outih telur, putih telur tersebut berubah
warnanya dan terjadi endapan. Putih telur yang mula-mula tidak berwarna
menjadi berwarna putih dan terdapat endapan ketikan dibubuhi Asam
Nitrat (HNO3).

VIII. Tugas dan Jawaban


 Tugas
1. Analisalah hasil pengamatan yang anda dapat!
 Jawaban
1. Putih telur yang mula mula tidak berwarna atau bening
menjadi berwarna putih dan mengendap setelah dicampurkan
dengan larutan asam nitrat (HNO3)
Putih telur tersebut berubah menjadi berwarna putih ketika 20
ml putih telur dicampurkan dengan 100 ml larutan HNO3
(Asam nitrat).
Asam nitrat (HNO3) merupakan asam yang bersifat oksidator
kuat sehingga jika bereaksi dengan putih telur, putih telur
tersebut berubah warnaya dan terjadi endapan. Putih telur yang
mula-mula tidak berwarna atau bening menjadi berwarna putih
dan terdapat endapan ketin dibubuhi Asam Nitrat (HNO3).

IX. Kesimpulan:
Setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa 20
ml putih telur yang dicampurkan dengan larutan HNO3 100ml, putih telur
tersebut berubah warnanya menjadi putih dan terjadi endapan. Putih telur
tersebut menjadi endapan karena dicampur dengan HNO3 yang memiliki
sifat oksidator kuat.

99
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

X. Daftar Pustaka
https://ww.google.co.id?uirl?q=http://www.seputarilmu.com/2016/01/peng
ertian-protein-dan-jenis-struktur.html
https://www.google.co.id/url?q=http://www.kajianpustaka.com/2016/11/p
engertian-fungsi-struktur-dan-dan-jenis-protein.html
http://demoln.blogspot.in/2012/03/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-zat-kimia-
.html
http://www.panduankimia.net/2017/05/asam-nitrat-hno3-pengertiansifat-
fakta.html

XI. Lampiran

1. Lampiran Perhitungan
 HNO3
Dik : % zat =0,65
𝜌 = 1,4
BM HNO3 = 1 × H + 1× N + 3 × O
= 1 + 14 + 3 × 16
= 65
% 𝑧𝑎𝑡 × 𝜌 × 1000
N2 =
𝐵𝑀
0,65 ×1,4 ×1000
=
63

= 14,44
𝑣1×𝑁1
V2 =
𝑁2
100 ×0.1
= = 0,6925 ml
14,44

100
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2. Lampiran Gambar:

No. Alat yang Digunakan Gambar

1. Becker glass

2. Labu erlenmeyer

3. Pipet tetes

4. Labu ukur

5. Spatula

101
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6 Pipet volume

7 Neraca analitik

Palembamng, 22 November 2017


Mengetahui, Praktikan
Asisten

(1.Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu Sriwahyuni )

(2.Sri kuswatun, ST)

102
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN X

I. Judul Percobaan : “KARBOHIDRAT → VERHARSING


DENGAN ALKALI”

II. Tujuan Percobaan :


Untuk mengetahui besar karbohidrat yang terjandung dalamsuatu zat
dengan cara pemanasan pada reaksi umum monosakarida.

III. Dasar Teori :


Karbohidrat zat gizi yang akrab dalam keseharian kita. Karena
karbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber energidalam tubuh.
Secara biokimia karbohidrat dalah polihidroksil-aldehida atau polidroksil-
keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bisa
dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai
aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalanya, istilah
karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus
(CH2O)n, yaitu senyawa-senyawayang n atom karbonnya tanpak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun demikian terdapat pula karbohidrat yang
memiiki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen,
fosforus, atau sulfur.
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur Karbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). perbandingan antara oksigen dan
hydrogen pada umumnya adalah 1:2 seperti halnya dalam air; oleh karena
itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederahana, formula umum
karbohidrat adalah CnH2nOn. hanya heksida (6-atom karbon), serrta
polimernya memegang peranana penting dalam ilmu gizi (almatsier,
2001).

103
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Sifat sifata umum menurut soeharsono (1978) adalah sebagai


seberikut.
a. Daya Mereduksi
Bila mana monosakarida seperti glukosa dan fruktosa ditambahkan
kedalam larutan luff maupun benedict maka akan timbul endapan
warna merah bata. Sedangkan sakrosa tidak dapat menyebabkan
perubahan warna. Pernedaaan ini disebabkan pada monosakarida
terdapat gugus karbonil yang reduktif, sedangkan pada sakarida tidak.
Gugus reduktif pada sakrosa terdapat pada atom C nomor 1 pada
glukosa sedangkan pada fruktosa pada atom C nomor 2. Jika atom-
atom tersebut saling mengikat maka daya reduksinya akan hilang,
seperti apa yang terjadi pad sakarosa.
Larutan yang dipergunakan untuk menguji daya mereduksi suatu
disakarida adalah larutan benedict. Unsure atau ion yang penting yang
terdapat pada larutan tersebut adalah Cu2+ yang berwarna biru. Gua
reduksi akan mengubah atau mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ (Cu2O)
yang mengendap dan berwarna merah bata. Zat pereduksi itu sendiri
akan berubah menjadi asam.
b. Pengaruh asam
Monosakarida stabil terhadap asam mineral encer dan panas. Asam
yang pekat menyebabkan dehidrasi menjadi furfural, yaitu suatu
turuna aldehid.
Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi
ragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah
mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencokatan non-enzimatis
bila dipanaskan daam suasana basa. Tetapi disakarida dalam suasana
sedikit basa akan lebih stabil terhadap reaksi hidrolisis (soeharsono,
1978).
Jenis-jenis hidrolisis ada tiga macam, yaitu:
 Hidrolisis murni

104
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Direaksikan dengan H2O saja, reaksi lambat sehingga jarang


diguanakan dalam industri (tidak komersial). Hanya untuk
senyawa-senyawa yang reaktif. Reaksi dapat dipercepat dengan
menggunakan H2O uap.
 Hidrolisis dalam arutan basa
Basa encer atau basa pekat seperti NaOH, KOH. Penggunaan
basa terbatas karena hasilakhir adalam garam bukan asam,
sehingga tidak dapat terhidrolisis.
 Hiodrolisis dalam larutan asam
Asam encer atau asam pekat misa HCl, H2SO4 dan lain-lain.
Biasanya berfungsi sebagai katalisator. Pada asam encer, pada
umumnya kecepatan reaksi sebanding dengan konsentrasi H+
menjadi [H+] . sifat ini tidak beraku pada asam pekat. Pemakaian
H2SO4 lebih disukai karena HCl korosif.
Menurut kompleksitasnya karbohidrat digolongkan sebagai bahan
berikut:
a. Monosakarida
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun
dari satu moekul gula berdasarkan letak gugus berdasakan letak
gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi adosa dan
ketosa. Sedangkan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi:
triosa, tetrosa dll. Monosakarida yang mengandung gugus
aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa
pengoksidasi seperti: ferisianida, hydrogen perioksida dan ion
cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya
oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Sifat mereduksi ini
disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif
(ehninger, 1982).
Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal
yang tidak bercabang. Satu diantara atom-atom karbon beriakata

105
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

ganda terhadap suatu atom oksigen, membentuk gugus karbonil,


masing masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus
hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai
karbon,monosakarida tersebut adalah suatu aldehida dan dan
disebut aldosa; gugus karbonil berada posisis ain,
monosakaridatersebut adalah suatu keton dan disebut suatu
ketosa (lehninger, 1982).
Sedangkan gula non reduksi adalah senyawa gula yang gugus
karbonulnya berikata dengan senyawa monoisakarida lain
sehingga tidak bebas lagi, misalnya: sukrora (lehninger, 1982).
Sedangkan jumlah keseluruhan gua reduksi dan gua non reduksi
adalah gula total.
Pada keadaan asam encer, monosakarida bersifat reatifstabil dan
pada penambahan asam kuat akan terhidrasi menjadi furfural
atau hidrosimetilturfural. Pada penambahan akali encer
monosakarida dapat mengalami isomerisasi atau terbentuk
senyawa yang lebih pendek D-Monosa dan D-1-Fruktosa.
Sedang pada penambahan alkali kuat enediol dapat berubah
menjadi formaldehid atau pentose (winarno, 1992).
Beberapa monosakarida penting:
- Glukosa
Glukosa disebut juga anggur karena terdapat dalam buah
anggur, gula darahkarena terdapat dalam darah atau
dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan.
Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting
yaitu amilum, sukrosa maltosa, dan laktosa.
- Fruktosa
Fruktosa terdapat dalam buah-buahan, merupakan gua yang
paing manis. Bersama-sama dengan glukosa merupakan

106
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

komponen utama dari madu. Larutanya merupakan


pemutar kiri sehingga fruktosa disebut juga levulosa.

- Ribosa dan 2-deoksiribosa.


Ribosa dan 2-deoksiribosa adalah gula pentosa yang
membentuk RNA dan DNA.
b. Disakarida
Tersususn oeh dua atom monosakarida. Jika jumlahnya lebih dari
dua disebut oligasarida (terdiri dari 2-10 monomer gula). Ikatan
antara dua molekul monosakarida disebut ikatan glikolisik yaitu
terbentuk dari gugus hidroksil dari atom C nomer 1 yang juga
disebut karbon numerik dengan gugus hidroksil pada molewkul
gula lain. Ada tidaknya molekul gula yang bebas yang sifat
reduktif tergantung dari ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang
reaktif yang terletak pada atom C nomer 1 sedangkan pada
fruktosa terletak pada atom C nomer 2. Sukrosa tidak mempunyai
gugus hidroksil yang reaktif karena kedua gugus reaktifnya sudah
saling berikatan. Pada laktosa, bersifat reduktif (winarno, 1992).
c. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersususn oleh lebih dari lima
belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu
homopolisakarida dan hateropolisakarida. Monosakarida dan
disakarida mempunyai rasa manis, sehingga disebut “gula”. Rasa
manis ini disebabkan karena gugus hidroksinya. Sedangkan
poisakarida tidak terasa manis karena molekulnyab yang terlalu
besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah.
(sumardji, 1996).
Sifat umum yang dimiliki oleh karbohidrat
1. Glukosa dan ribose adalah pembentuk structural dari materi
genetik yaitu RNA dan DNA.

107
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2. Karbon terhubung dengan protein dan lipid yang berperan penting


dalam interaksi sel.
3. Polisakarida seperti selulosa adaah unsure utama dalam struktur
dinding sel bakteri dan juga tanaman
Sifat fisiska karbohidrat:
1. Pada suhu kamar berupa zat padat
2. Berupa zat padat amorf seperti pati
3. Berupa serat yang bersifat basa seperti selulosa
4. Sebagaian besar karbohidrat memiliki sifat dapat memutar bidng
polarisasi cahaya
Sifat kimia dari karbohidrat:
1. Jumlah isomer ruang karbohidrat yaitu 2n, dengan n menyatakan
jumlah atom C asimetri.
2. Semua karbohidrat bersifat optis aktif
3. Monosakarida dan disakarida berasa manis dan larut dalam air,
sedangkan poisakarida berasa tawar dan tidak larut dalam air.
Fungsi/kegunaan karbohidrat
1. Karbohidrat yang disimpan akan digunakan untuk cadangan energi,
tidak seperti protein yang digunakan untuk membangun tubuh.
2. Karbohidrat adalah perantara dalam sintesis protein dan lemak.
3. Karbohidrat membantu dalam regulasi jaringan syarat dan
merupakan sumberenergi bagi otak.
4. Pada hewan, konstituen penting dakam jaringan ikat.
5. Karbohidrat yang mengandung banyak serat dapat mencegah
sembelit.
6. Karbohidrat juga membantu dalam sitem modulasi dan kekebalan
tubuh.
Unsure alkali adalah unsure golongan IA yang beranggotakan litium
(li), Natrium (Na), K (kalium), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan
Fransium (Fr). Alkali berasal dari bahasa arab “alkali” yang punya arti

108
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

abu. Semua logam alkali merupakan logam rapuh (lunak) yang mudah
dipotong. Mereka akan mudah hancur dan pecah ketika dijatuhkan. Pada
saat menggosok logam ini akan terlihat permukaan putih yang mengkilap
seperti perak. Logam alkali ini jika dibakar akan menghasilkan warna yang
khas yaitu, natrium kuning, Kalium merah, Rubidium Merah ungu dan
sesium biru. Semua logam alkali merupakan penghantar listrik dan panas
yang baik.
Ciri khas logam alkali:
- Titik leleh dan titik didih relative rendah
- Energy ionisassi yang rendah
- Potensial electrode rendah.
- Massa jenis yang rendah
Manfaat logam akali
a. Litium (Li)
- Sebagai bahan pelumas
- Sebagai bahan pembuat baterai
- Sebagain bahan pembuat alumunium
- Banyak digunakan rumah industri kaca
b. Natrium (Na)
- Sebagi bahan pembuat utama mesin
- NaCl digunakan untuk bahan masakan
- Natrium bikarbonat digunakan untuk sebagai bahan
pengembang kue
c. Kaium (K)
- Banyak digunakan dalam industri detergen
- Banyak digunakan dalam dunia fotografi
- Sebagai bahan pembuatan pupuk
d. Sesium (Cs)
- Dimanfaatkan dalam peralatan pendeteksi radiasi

109
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Karbohidrat sebagai biomolekul didefinifikasi keberadaanya dengan


uji amilum dengan glukosa warna merah bata. Molekul laktosa tersusun
dari dua satuan molekul D-glukosa. Laktosa merupakan gula utama yang
terdapat dalam susu itu, merupakan susus sapi kadar laktosa 4-8%, karena
itu laktosa juga disebut dengan gula susu hidrolisisnya dengan katalis
garam mineral akan menghasilkan glukosa.
Reaksi :
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6
D-glukosa

IV. Alat dan bahan


 Alat yang digunakan
1. Labu elenmeyer
2. Labu ukur
3. Pipet tetes
4. Spatula
5. Neraca analitik
6. Hotplate
 Bahan yang digunakan:
1. Larutan gula
2. Natroonlog 10%
3. Aquadest 50 ml

V. Prosedur Percobaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Cucilah semua alat yang akan digunakan
3. Setelah alat dan bahan siap lakukan percobaan
- Larutkan gula 0,9 gram kedalam 50 ml aquadest

110
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

- Larutkan NaOH 0,04 gram kedalam 10 ml aquadest


Setelah NaOH terlarut, ambilah larutan NaOH 5 ml karena larutan
NaOH yang dipakai hanya 5 ml
- Setelah itu campurakan larutan gula dan NaOH 5 ml
- Panaskan larutan gula dan NaOH tersebut sampai mendidih
- Hitunglah larutan gula dan NaOH bisa berubah warna.
4. Setelah percobaan selesai cucilah alat-alat yang digunakan tadi.
5. Kembalikan alat-alat tersebut ketempat semula

VI. Hasil Pengamatan :


Reaksi Hasil
No gula 0,9 gr NaOH 0,04 gr Aquadest 50 ml reaksi
1 NaOH 0,04 gram yang dilarutkan kedalam 10 ml Menghasil
(tetapi yang diambil untuk percobaan 5 ml) dan kan warna
C6H12O6 yang dilarutakan kedalam 50 ml aquadest, sedikit
setelah kedua itu kedua campuran dan dipanaskan coklat
dalam
waktu
20.00.86

VII. Analisa Pengamatan


NaOH yang mula-mula berbentuk serpih atau pellet yang putih cerah
ketika dilarutkan dalam aquadest, NaOH tersebut terlarut (tidak berbentuk
serpih, melainkan terlarut dalam air aquadest) dan menghasilkan warna
putih. Gula yang mula-mula berbentuk butiran-butiran kecil jika gula
dilarutkan dalam air aquadest gula tersebut akan terlarut dan menghasilkan
larutan yang berwarna putih.
Larutan NaOH dan larutan gula ketiaka dicampur larutan tersebut
tetap menghasilkan warna putih. Larutan NaOH dicampur dengan larutan
gula ketika dipanaskan larutan tersebut berubah menjadi cokat, tetapi

111
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk berubah menjadi


coklat/sedikit coklat.
Larutan NaOH dan larutan gula ketika dipanaskan sampai mendidih
akan terjadi verharsing. Verharsing adalah suhu dimana tekan uap dari
suatau zat cair sama dengan tekanan disekitarnya dan zat cair berubah
menjadi suatu uap.

VIII. Tugas :
 Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan verharsing?
2. Sebutkan unsure-unsur yang termasuk golongan alkali!
3. Bandingkanlah hasil pengamatanmu pada percobaan
verharsing oleh alkali dan verharsing dengan alkali
 Jawaban
1. Verharsing adalah suatu dimana tekanan uap dari suatu zat
cair sama dengan tekan uap disekitarnya dan zat cair
berubah menjadi suatu uap
2. Unsure-unsur yang termasuk golongan alkali adalah unsure
yang berada digolongan IA kecuali unsur Hidrogen (H), yaitu
Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb),
Cesium (Cs), Fransium (Fr).
3.
No Perbedaan verharsing oleh alkali dan verharsing
denagn alkali

Verharsing oleh alkali Verharsing dengan


alkali
1 Menggunakan larutan Menggunakan larutan
NaOH dan asetaldehyde NaOH dan gula

112
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2 Lebih cepat Sedikit lama untuk


menghasilkan perubahan menghasilkan
warna dibangdingakan perubahan warna
dengan verharsing dibandingkan dengan
dengan alkali verharsing oleh alkali

3 Tujuannya untuk Tujuan untuk


mengetahui reaksi-reaksi mengetahui besar
terhadap alcohol karbohidrat
yangterkandung dalam
suatu zat dengan cara
pemanasan pada reaksi
umum monosakarida

IX. Kesimpulan
Larutan NaOH yang dicampur dengan larutan gula yang mula-mula
tadinya berwarna putih menjadi sedik coklatketika dipanaskan. Verharsing
dengan alkali membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk berubah
warnanya. Verharsing adalah suhu dimana tekanan uap dan zat cair sama
dengan tekan disekitarnya dan zat cair berubah menjadi suatu uap.

X. Daftar Pustaka
http://www.idmedis.com/2014/03/karbohidrat-sumbernya-fungsi-serta-
penyakit-yang-berhubungan-dengan-karbohidrat.html
http://www.bantu-belajar.com/2015/10/pengertian-sifat-dan-manfaat-
logam.html
http://dasar-teori-praktikum.blogspot.co.id/2016/11/dasar-teori-verharsing-
titik-didih.html
Modul praktikum kimia organik.

113
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

XI. Lampiran
1. Lampiran perhitungan
 C6H12O6
Dik : n = 0,1
v = 50ml
BM = 6 × C + 12 × H + 6 × O
= 6 × 12 + 12 × 1 + 6 × 16
= 72 + 12 + 96
= 180
𝐵𝑀 ×𝑛 ×𝑣
Rumus padatan =
1000
180 ×0,1 ×50
=
1000

= 0,9 gr
 NaOH
Dik : n = 0,1
v = 10 ml
BM = 1× Na + 1 × O + 1 × H
= 1 × 23 + 1 × 16 + 1 × 1
= 23 + 16 + 1
= 40
𝐵𝑀 × 𝑛 × 𝑣
Rumus Padatan =
1000
40 × 0,1 × 50
=
1000
= 0,04 gr

114
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2. Lampiran gambar
No Nama alat Gambar alat
1 Labu Erlenmeyer

2 Labu Erlenmeyer

3 Pipet tetes

4 Spatula

5 Neraca analitik

6 Hotplate

115
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Palembang, 8 November 2017


Menetahui, Praktikan
Asisten

(1. Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu sriwahyuni )

(2. Sri Kuswatun, ST)

116
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN XI

I. Judul Percobaan :“ ANALISA AIR”

II. Tujuan Percobaan :


Agar mahasiswa mampu menerapkan hasil COD dan buangan

III. Dasar Teori :


COD adalah kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organic yang ada dalam satu liter
sample, dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen
(oxidizing agent) (G.Alerts dan SS Santika, 1987).
COD adalah jumlah oksigen yang dipelukan agar bahan buangan yang
ada dalam air dapat teroksidasi dalam mealui reaksi kimia baik yang dapat
didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi. Bahan
buangan organic tersebut akan dioksidasi oleh kalium bikromat yang
digunakan sebagai sumberoksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2dan
gas H2O serta jumlah ion chrom. Reaksinya sebagai berikut:
HaHbOc + Cr2O72- + H+ → CO2- + H2O + Cr3+
Jika pada perairan terdapat bahan organik yang resisten terhadap
degradasi biologis, misalnya tannin, fenol, polisacharida dan sebagainya,
maka lebih cocok dilakukan pengukuran COD dari pada BOD.
Kenyataanya hamper semua zat organik dapat dioksidasi oleh oksidator
kuat seperti kalium permanganate dalam suasana asam, diperlukan 95% -
100% bahan organic dapat dioksidasi.
Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan
bagi kepentingan perikanan dan perairan. Nilai COD pada perairan yang
tidak tercemar biasanya kurang dari 200 mg/L sedangkan pada perairan

117
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

tercemar dapat lebih dari 200 mg/L dan pada limbah industri dapat
mencapai 60.000 mg/L (UNESCO, WHO/UNEP, 1992).
Analisa COD
Prinsip pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu
kalium BIkromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan
volume diketahui yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak
sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya,
kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian
kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahannorganik dalam
sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Analisis COD
Adapun kelebihan dari metode analisi COD adalah sebagai berikut :
1. Memakan waktu ±3 jam, sedangkan BOD5 memakan waktu 5
hari.
2. Untuk menganalisa COD antara 50 – 800 mg/l, tidak dibutuhkan
pengenceran sampel, sedangkan BOD5 selalu membutuhkan
pengenceran.
3. Ketelitan dan ketepatan (reprodicibilty) tes COD adalah 2
sampai 3 kali lebih tinggi dari tes BOD5.
4. Gangguan zat yang bersifat racun tidak menjadi masalah.
Kekurangan dari metode analisi COD adalah sebagai berikut
1. Tidak dapat membedakan antara zat yang sebenarnya yang
teroksidasi (inert) dan zat-zat yang teroksidasi secara biologis.
2. Senyawa kompleks anorganik yang ada diperairan yang dapat
teroksidasi juga ikut dalam reaksi, sehingga sedikt over
estimate’ untuk gambaran kandungan bahan organic.
Rumus menghitung COD
((𝐴−𝐵)×𝑁×1000×𝐵𝑒𝑂2×𝑃
Kadar COD =
𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Keterangan :
A = ml titran blanko

118
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

B = ml titrasi sampel
N = Normalitas FAS
BeO2 = 8
P = pengeceran
Angka COD merupaka ukuranbagi pencemaran air oleh zat-zat
organic secara alami dapat dioksidasikan melalaui proses mikrobiologi
mengakibatkan berkurangnya oksigen yang terlarut dalam air. Sebagai
besar zat organic melalui tes COD. COD ini dioksidasi oleh K2Cr2O7
dalam keadaan asam. Untuk memastikan bahwa hamper semua zat organic
habis bereaksi teroksidasin maka K2Cr2O7 yang tersisa didalam larutan
refuksi dapat ditentukan dengan menitrasikan dengan FAS (Ferro Amonia
Sulfat) dengan tambahan indicator. Indicator ini digunakan untuk
menentukan titik akhir titrasi yaitu disaat warna hijau biru menjadi coklat
merah jika sampel mengandung Cl-.
BOD atau biological Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang
menunjukkan jumalah oksigen terlarut yang diperlukan oleh
microoorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi
bahan organik dalam kondisi aerobik (Umaly dan luvin, 1988; metcalf &
eddy, 1991)
Ditegaskan lagi oleh Boydbahan organic (1990), bahwa bahan
organic yang terdekomposisi dalam BOD adalah bahan organik yang siap
terdekomposisi (readily decomposable organik matter). Mays (1996)
mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang digunakan
oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon
terhadap masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertian-
pengertian ini dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan
jumlah oksigen, tetapi untuk memudahkannya dapat juga diartikan sebagai
gambaran jumlah bahan organik mudah urai (biodegradable organics) yang
ada diperairan.

119
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Nilai BOD tidak mmenunjukkan jumlah bahan organic yang


sebenarnya, tetapi hanaya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika
konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkandengan semakin kecilnya sisa
oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan-bahan buangan yang
membutuhkan oksigen tinggi.
Uji BOD mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah:
1. Dalam uji BOD ikut terhitung oksigen yang dikomposisi oleh bahan-
bahan organik atau bahan-bahan tereduksi lainnya yang disebut juga
“internidiete oxygen demand”
2. Uji BOD yang dilakaukan selama 5 hari masih belum dapat
menunjukkan nialai total BOD melainkan hanya kira-kira 68% dari
total BOD
3. Uji BOD memerlukan waktu yang cukup lama yaitu minimal lima hari
4. Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat didalam air
tersebut, misalanya adanya germisida seperti klorin dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dibutuhkan untuk
merombak bahan organik, sehingga hasil uji BOD menjadi kurang
teliti.
Air yang hampir murni mempunyai nialai BOD kira-kira 1ppm, dan
air yang mempunyai nilai BOD 3 ppm masih dianggap cukup murni, tetapi
kemurnianaya air diragukan jika nilai BOD nya mencapai 5 ppm atau
lebih.

Cara menghitung BOD


𝑉 tiosulfat ×N tiosulfat ×1000 ×BeO2 ×p
DO (mg/L) = 𝑣 sampel

BOD = DO0 – DO5


Kekurangan :
DO0 = Oksigen terlarut 0 hari
DO5 = Oksigen terlarut 5 hari

120
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

BeO2 = 8
P = pengenenceran

IV. Alat dan bahan


 Alat yang digunakan:
1. Labu Erlenmeyer
2. Spatula
3. Pipet tetes
4. Neraca analitik
5. Becker glass
6. Perlengkapan titrasi
7. Gelas ukur
 Bahan-bahan yang digunakan
1. Aquadest
2. K2Cr2O7 (kalium kromat)
3. H2SO4 (Asam Sulfat)
4. Indhikator PP dan metil merah
5. FeNH4(SO4)2.6H2O (ferro ammonium sulfat)

V. Prosedur percobaan :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Siapkan K2Cr2O7 sebanyak 0,25 gr dan H2SO4 sebanyak 15 ml
3. Timbang FeNH4(SO4)2.6H2O sebanyak sebanyak 3,73 gr
4. 0,25 gr K2Cr2O7 dialrutkan kedalam 10 ml air lalu setelah larut
tambahkan lagi 100ml air
5. Campurkan 110 ml K2Cr2O7 dengan 15 ml H2SO4 kemudian
dinginkan sampai 35oc
6. FeNH4(SO4)2.6H2O 3,73 gr dilarutakan kedalam 100 ml air lalu
dimasukkan kedalam biuret

121
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

7. Ambil masing masing sampel larutan dari 125 ml K2Cr2O7 dan H2SO4
sebanyak 3 kali
8. Masing masing sampel teteskan pp sebanyak 3-5 tetes
9. Catat volume titrasi

VI. Hasil Pengamatan:


No Reaksi Hasil reaksi
1 K2Cr2O7 + H2SO4 Berubah warna menjadi orange
tua
2 30 ml K2Cr2O7 + 30 ml berubah warna menjadi
H2SO4 untuk ditetskan cocacola
- 25 ml pertama volume
titrasi 4 ml
- 25 ml kedua volume
titrasi 3,9 ml
- 25 ml ketiga volume
titrasi 4,1 ml

VII. Analisa Percobaan


Pada saat 110 ml larutan K2Cr2O7 (kalium kromat) ditambahkan dengan 15
ml H2SO4 maka larutan tersebut akan berubah warna menjadi orange tua
dan menjadi panas. Hal ini disebabkan karena adanya H2SO4 yang
merupakan asam kuat dan memiliki sifat berbahaya.
Karena campuran larutan tersebut panas maka didinginkan terlebih
dahulu. Agar lebih cepat kami memasukkannya kedalam ember yang berisi
air. Setelah suhu mencapai 35oc maka larutan tersebut dibagi menjadi 3
yang masing-masing sebanyak 30 ml larutan.
Pada saat campuran larutan tersebut ditambahkan pp tidak ada hal
yang terjadi, namun pada saat dititrasi dengan larutan FeNH4(SO4)2.6H2O

122
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

maka larutan tersebut yang semula orange tua berubah menjadi coklat tua
atau cocacola dan hal tersebut diulangi sampai 3 kali dan volume titrasinya
hanya berselisih 0,1 ml untuk berubah warna.

VIII. Tugas dan Jawaban


 Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan BOD ?
2. Apa yang dimaksud dengan ppm?
3. Tuliskan rumus menghitung COD?
 Jawaban
1. BOD atau Biological Oxygen Demand adalah kuantitas oksigen
yang diperlukan oleh organime aerob dalam menguraikan
senyawa organic terlarut
2. PPM atau Part PER Million adalah pebandingan konsentrasi zat
terlarut dan pelarutnya.
3. Rumus menghitungangka COD
(𝐴−𝐵)×𝑁𝐹𝐴𝑆 ×1000×𝐵𝑒𝑂2×𝑃
COD = V Sampel

Keteranagan:
A = ml titran blanko
B = ml tirasi sampel
N = normalitas FAS
BeO2 = 8
P = pengenceran

IX. Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan kita dapat mengetahui bahwa hasil
pencampuran K2Cr2O7 ditambah H2SO4 dan diteteskan 2 tetes indikator pp
setelah itu dititrasi dengan ferro ammonium sulfat menghasilkan cairan

123
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

berwarna cocacola. Dan setelat kita melakukan percobaban kita mampu


menetapkan hasil COD dari buangan.

X. Daftar pustaka
http://teknologikimiaindustri.blogspot,com/2011/02/chemisal-oxygen-
demand-cod.html
http://goelanzsaw.blogspot.com/2013/03/analisa-cod-dalamair.html
http://laboratoriumtw.blogspot.com/2011/04/cod-dan-bod.html
https://bmdstreet.com/pengertian-bod.dan-cod/?e-
pi=7%CPAGEID10%2C7875836450
http://text-id.123dok.com/document/dy4eeln59-kebutuhan-oksigen-
biologis-biological-oxygen-demand-bod.html
http://laboratoriummtw.blogspot.com/04/cod/-danbod.html

XII. Lampiran
1. Lampiran perhitungan
 FeNH4(SO4)2.6H2O
Dik : v = 100 ml
n = 0,1
BM = 373
𝐵𝑀 ×𝑛 ×𝑣
Rumus padatan =
1000
373 ×0,1 ×60
=
1000

= 3,73 gr
 C20H14O4
Dik : n = 0,1
v = 50 ml

124
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

BM = 318
𝐵𝑀 ×𝑛 ×𝑣
Rumus padatan =
1000
318 ×0,1 ×50
=
1000

= 1,59 gr

2. Lampiran gambar

No Alat yang Digunakan Gambar

1. Labu Erlenmeyer

2. Spatula

3. Pipet tetes

4. Beaker glass

125
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

5. Neraca Analaitik

6 Gelas ukur

7 Perlengkapan Titrasi

- Biuret dan statif


- Labu Erlenmeyer
- Labu takar
- Gelas arloji
- Pipet tetes

126
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Palembang, 29 November 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten

(1. Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu sriwahyuni )

(2. Sri Kuswatun ,ST)

127
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN XII
I. Judul Percobaan : ” ANALISA PENYABUNAN MARGARINE”

II. Tujuan Percobaan :


Untuk Mengetahui Cara Menganalisa Penyabunan

III. Dasar Teori


Penyabunan adalah contoh dari beberapa ester yang banyak kita kenal
dalam kehidupan sehari-hari. Penyabunan disini adalah suatu bahan yang
digunakan untuk mencuci pakaian.perabotan rumah tangga dan
sebagainya.pakaian. perdaban /perabotan rumah tangga reaksi penyabunan
merupakan reaksi hidrolisis lemak/minyak dengan menggunakan basa kuat
dan contohnya NaOH atau KOH sehingga menghasilkan gliserol dan
garam asam lemak atau sabun. Angka penyabunan dapat digunakan untuk
menentukan berat molekul dari suatu lemak atau minyak.kandungan asam
lemak yang tinggi dapat berpengaruh terhadap rendahnya angka
penyabunan. Penentuan angka penyabunan dapat dipergunakan untuk
mengetahui sifat minyak dan nabati ( Lemak).Pengujian sifat ini
dipergunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang lainnya
selain itu mengetahui sifat fisik lemak atau minyak. Angka penyabunan
juga dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak dan
lemak secara kasar.Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak
dan minyak secara kasar.angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila
mempunyai berat molekul yang besar,maka angka penyabunan relatif kecil
untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.

Margarine adalah makanan berlemak yang menyerupai mentega


baik dalam halkenampakan maupun sifat dan komposisinya. Produk
tersebut di buat dengan maksudsebagai penganti dari mentega. Pengertian
margarine yang lebih rinci merupakan emulsidari fase lemak dan fase

128
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

berair. Fase lemak sebagai fase yang kontinyu yang merupakan campuran
dari berbagai jenis minyak baik hewani maupun nabati. Margarine di
produksi berdasarkan penemuan hasil penelitian seorang sarjana kimia dari
Perancis yang bernama Hippalyte Megemouries. Meskipun pengolahan
dan beberapa bahan penyusun mengalami perkembangan dan
modifikasi, tetapi prinsip dasar yang digunakan masih bersumber
padahasil penemuannya.
Bahan mentah pada pengolahan margarine meliputi lemak dan minyak
dariberbagai jenis yaitu air susu, air dan susu skim. Sedangkan bahan pem
bantu yang digunakan meliputi bumbu yang ditambahkan untuk
memberikan rasa dan aroma agar menyerupai mentega dan bahan
pembantu juga berfungsi sebagai emulsifier, antioksidan dan
vitamin.Campuran lemak dan minyak serta bahan pembantu yang larut
didalamnya merupakanan adonan fase lemak. Air atau air susu yang telah
diperam beserta bahan pembantu yang larut didalamnya merupakan
adonan fase berair.
Lemak dan minyak yang dapat digunakan sebagai bahan dasar
margarine adalah yang berasal dari berbagai bahan sumber minyak, baik
dari sumber nabati maupun hewani. Dari sumber nabati misalnya minyak
kelapa sedangkan dari sumber hewani misalnya asamlemak babi. Oleh
karena sumber minyak dan lemak yang dapat digunakan terlalu
banyak perlu dilakukan pemilihan berdasarkan pertimbangan ekonomis, ku
alitas dan sifat margarine yang dikehendaki.
Margarine banyak terdapat dipasar, perbedaan anatara minyak dan
lemak yaitu pada titik leburnya. Lemak pada suhu kamar berupa zat padat,
gliserida yang bersal dari asam jenuh, sedangkan lemak pada suhu kamar
berupa cairan terutama dari asam-asam yang tidak jenuh.
Margarin merupakan emulsi yang terdiri atas lemak nabati, air dan
garam dengan perbandingan (80:18:2). Berbeda dengan minyak goreng,
margarin dapat dikonsumsi tanpa dimasak. Sifat fisik margarin pada suhu

129
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

kamar adalah berbentuk padat, berwarna kuning, dan bersifat plastis.


Margarin amat handal dalam memberi cita rasa gurih pada masakan, juga
sebagai sumber energi yang melarutkan vitamin A, D, E dan K. Ia pun
berfungsi sebagai medium penghantar panas yang baik, dan
mempermudah pembuatan roti dengan memperbaiki remah, membuat roti
mudah dipotong, juga menahan kandungan air dan memperlunak kulit roti
(Anonim, 2012a).
Makanan yang mengandung paling banyak asam lemak trans
adalah margarin. Minyak sayur berbentuk cair pada suhu ruangan karena
mengandung banyak asam lemak tak jenuh. di lain pihak, lemak hewan,
walaupun juga merupakan sejenis minyak, berbentuk padat pada suhu
ruangan karena banyak mengandung asam lemak jenuh. margarin,
walaupun fterbuat dari minyak sayur, berbentuk padat pada suhu ruangan
seperti halnya lemak hewan. Margarin berbentuk seperti ini karena
telah dihidrogenisasi dan secara tidak alami diubah dari asam lemak tak
jenuh menjadi asam lemak jenuh. dalam pembuatan margarin, produsen
memulai dengan minyak sayur yang dihasilkan dengan metode ekstraksi
kimiawi dan oleh karena itu margarin mengandung minyak trans. hidrogen
kemudian ditambahkan, untuk secara sengaja mengubah asam lemak tak
jenuh menjadi asam lemak jenuh (Anonim, 2012b).
Proses pembuatan margarine
1. Tahap Netralisasi Netralisasi
Tahap Netralisasi Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan
asam lemak bebas dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan
asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga
membentuk sabun (soap stock). Netralisasi dengan kaustik soda
(NaOH) banyak dilakukan dalam skala industri, karena lebih efisien
dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya.
2. Tahap Bleaching (pemucatan)

130
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Tahap Bleaching (pemucatan) ialah suatu proses pemurnian untuk


menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak.
Pemucatan dilakukan dengan mencampur minyak dengan sejumlah
kecil adsorben, seperti bleaching earth (tanah pemucat), dan karbon
aktif. Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben
dan juga menyerap suspensi koloid (gum dan resin) serta hasil
degradasi minyak misalnya peroksida. (Ketaren,1986).
3. Tahap Hidrogenasi Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan
jalan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak,
sehingga akan mengurangi ketidakjenuhan minyak atau lemak, dan
membuat lemak bersifat plastis. Proses hidrogenasi bertujuan untuk
menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada
minyak atau lemak. Proses hidrogenasi dilakukan dengan
menggunakan hydrogen murni dan ditambahkan serbuk nikel sebagai
katalisator. Nikel merupakan katalis yang sering digunakan dalam
proses hidrogenasi daripada katalis yang lain (palladium, platina,
copper chromite). Hal ini karena nikel lebih ekonomis dan lebih
efisien daripada logam lainnya. Nikel juga mengandung sejumlah
kecil Al dan Cu yang berfungsi sebagai promoter dalam proses
hidrogenasi minyak
4. Tahap Emulsi
Proses Emulsi ini bertujuan untuk mengemulsikan minyak dengan
cara penambahan emulsifier fase cair dan fase minyak pada suhu
80oC dengan tekanan 1 atm.
1) Proses pencampuran emulsifier fase minyak
2) Proses pencampuran emulsifier fase cair.

131
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

IV. Alat dan Bahan Yang Digunakan


 Alat yang digunakan:
1. Becker glass
2. Labu erlenmeyer
3. Neraca Analitik
4. Spatula
5. Hotplate
6. Gelas Ukur
7. Pipet Tetes
8. Perlengkapan Titrasi

 Bahan yang digunakan:


1. Margarine
2. NaOH
3. C10H34O2 ( Asam Oleat )
4. Indikator pp
5. Aquadest
6. Asam Klorida (HCl)

V. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Timbang margarine 30 gr dan panaskan menggunakan hotplate hingga
mencair. Buatlah asam oleat 10 ml dan NaOH 20 ml.
3. Tambahkan 10 ml asam oleat kedalam margarine dan tambahkan juga
dengan NaOH sebanyak 20 ml.
4. HCl 0,83 ml dilarutkan dengan 100 ml aquadest.
5. Gunakan 50 ml HCl untuk mentitrasikan sampel.
6. Ambil 10 ml margarine yang sudah dicampurkan dengan asam oleat
dan NaOH.
7. Teteskan 1-3 tetes indikator PP

132
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

8. Titrasi dengan HCl ulangi sampai 3 kali.


9. Amatilah dan catat hasilnya.

VI. Hasil Praktikum


No Reaksi Hasil Reaksi
1. Margarine + Asam Oleat + Pengentalan larutan dengan 5-10
NaOH + Indikator PP + dan tetes HCl.
Dititrasikan dengan HCl  10 ml pertama volume titrasi
= 2,7 ml
 10 ml kedua Volume
titrasi = 4,4 ml
 10 ml ketiga volume
titrasi = 4,2 ml

VII. Analisa Percobaan


Penyabunan adalah contoh dari beberapa ester yang banayak kita
kenal dalam kehidupan sehari-hari.penentuan angka penyabunan dapat
dipergunakan untuk mengetahui sifat minyak dan nabati ( lemak ).
Margarine meruoakan emulsi yang terdiri atas lemak dan air serta garam
dengan perbandingan 80 : 32 : 2.sifat fisisk margarine pada suhu kamar
adalah berbentuk padat.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum “Analisa
Penyabunan Margarine” yaitu: becker glass dan labu erlenmeyer yang
berfungsi sebagai tempat larutan yang sudah dibuat,Neraca Analitik
berfungsi sebagai tempat untuk menimbang larutan yang sudah diketahui
massanya.Spatula berfungsi sebagai pengaduk larutan.Hotplate yaitu alat
yang digunakan untuk memanaskan larutan,Pipet Tetes yang digunakan
untuk mengambil larutan dan perlengkapan titrasi digunakan untuk
melakukan kegiatan titrasi.

133
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Prosedur percobaan pertama yang dilakukan yaitu: siapkan alat dan


bahan yang digunakan lalu, timbang margarine 30 gr dan panaskan
menggunakan hotplate hingga mencair.buatlah asam oleat kedalam
margarine dan tambahkan juga dengan NaOH sebanyak 20 ml lalu,HCl
0,83 ml dilarutkan dengan 100 ml Aquadest kemudian, gunakan 50 ml
HCl untuk menitrssikan sampel lalu, ambillah 10 ml margarine yang sudah
dicampurkan dengan asam oleat dan NaOH, kemudian teteskan 1-3 tetes
indikator pp. Lalu titrasikan dengan HCl ulangi sampai 3 kali dan amatilah
lalu catat hasilnya.

VIII. Tugas dan Jawaban


 Tugas
Hitunglah angka penyabunannya !

 Jawaban
Angka penyabunannya
= ( Vsampel – Vminyak ) x n x Bm NaOH
= ( 40 – 10 ) x 0,1 x 40
= 30 x 4
= 120 gram

IX. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa 30 gr
margarine yang dicairkan kemudian ditambahkan NaOH 20 ml gunakan
HCl 0,83 ml dilarutkan dengan 100 ml Aquadest untuk menitrasikan
sampel. Sampel tadi diteteskan 1-3 tetes indikator pp dan kemudian
dititrasikan dengan HCl 50 ml dan ulangi untuk 3 kali sampel.Hasilnya
pengentalan larutan dengan 5-10 tetes kecil pada sampel pertama 10 ml
volume titrasi 2,7 ml.sampel kedua 10 ml volumenya 4,4 ml dan volume
sampel ketiga 4,2 ml.

134
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

X. Daftar Pustaka
http://industryoleochemal.blogspot.com/2012/04/refinery-dan-turunan-
cpo-industry.html
https://kumalasarievhy.wordpress.com/tag/margarine/?_e_pi=7%2CPAGE
_ID_10%2C2563090897
http://lordbroken.wordpress.com/2011/09/24/proses-pembuatan-
margarine/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8483391354
Modul kimia organic

XI. Lampiran
1. Lampiran Perhitungan
𝐵𝑚 𝑥 𝑛 𝑥 𝑣
 Rumus Padatan NaOH = 1.000
40 𝑥 0,1 𝑥 30
= 1.000

= 0,12 𝑔𝑟

𝐵𝑚 𝑥 𝑛 𝑥 𝑣
 Rumus Padatan Asam Oleat = 1.000
318 𝑥 0,1 𝑥 20
= 1.000

= 0,636 𝑔𝑟

2. Lampiran Gambar Alat-Alat


No Alat yang Gambar
Digunakan

1. Labu Erlenmeyer

135
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2. Spatula

3. Pipet tetes

4. Beaker glass

5. Neraca Analaitik

136
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6 Gelas ukur

7 Perlengkapan
Titrasi
- Biuret dan
statif
- Labu
Erlenmey
er
- Labu
takar
- Gelas
arloji
- Pipet tetes

8. Hotplate

137
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Palembang, 8 desember 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten

(1. Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu Sriwahyuni )

(2. Sri kuswatun, ST)

138
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN XIII

I. Judul Percobaan : “ PEMBUATAN ASPIRIN”

II. Tujuan percobaan:


 Mengetahui mekanisme pembuatan acydum acetyilum
 Mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia acetil Salicilum

III. Dasar Teori :


Aspirin merupakan nama lain dari asam asetil salisilat yang memiliki
peranan sangat besar dalam bidang farmasi yaitu sebagai obat yang
berkhasiat anti piretik dan analgenik. Senyawa aspirin ini tidak terdapat
dalam keadaan bebas di alam, jadi untuk memperolehnya perlu sintesa.
Sintesa adalah reaksi kimia antara dua zat atau lebih untuk membentuk
suatu senyawa baru. Sintesis senyawa organic adalah sintesis teknik
preparasi senyawa yag dapat dianggap sebagai seni, salah satu senyawa
organik yang dapat disentesis adalah aspirin. Aspirin atau asetosal atau
asam asetilsalisilat adalah turunan dari senyawa asam salisilat yang
diperoleh dari simplisia tumbuhan Coretx salicis (Baysinger, 2004).
Aspirin adalah salah satu jenis obat yang palin dikenal. Aspirin adalah
obat pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet. Sebelumnya, obat
diperdagangkan dalam bentuk bubuk(puyer). Dalam menyambut piala
dunia FIFA 2006 di Jerman, replica tablet aspirin raksasa di pajang di
Berlin sebagai bagian dari pameran terbuka Deutschland, land der Ideen
(“Jerman, negeri berbagai ide”). Orang Romawi dan Yunani kuno telah
menggunakan sejenis aspirin yang diekstrak dari sejenis tumbuhan sebagai
analgesic (penghilang rasa sakit). Selain itu, aspirin juga dikenal sebagai
antipyretic (penurun demam), dan anti inflamasi. Penggunaan lain aspirin
digunakan untuk mencegah thrombus koroner dan thorombus vena-dalam

139
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

berdasarkan efek penghambat agregas trombosit. Laporan menunjukkan


bahwa dosis aspirin kecil (325 mg/hari) yang diminum tiap hari dapat
mengurangi incident infark miokard akut, dan kematian pada penderita
angina tidak stabil (Tjay,1978). Sedangkan efek samping dari aspirin yang
sering terjadi yaitu tukak lambung, kadang-kadang disertai anemia
sekunder (Baysinger, 2004).
Tidak dapat dipungkiri bahwa obat-obatan yang paling banyak dipakai
di dunia adalah turunan dari asam benzoate, asam o-hidroksi benzoate atau
asam salisilat yang dibuat dari fenol dan karbondioksida. Meskipun cara
kerja yang tepat dari asam salisilat tidak diketahui dengan baik efek-efek
berguna dari ester-ester dari asam ini telah diketahui sejak dahulu kala,
daun-daun yang mengandung jumlah yang cukup dari senyawa-senyawa
penawar rasa sakit dan demam ini telah dikelola oleh dokter-dokter
zamakn dahul kala. Asam salisilat merupakan suatu unsure aktif dari
salisilat adalah obat penawar rasa sakit. Aspirin dengan esternyadengan
asam asetat, kurang bersifat asam dan kurang mengiritasi (Baysinger,
2004).

Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan


dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan
rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-
inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat
digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah
serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai
pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia
(Schror K. 2009)
Asam salisilat (o-hidroksi asam benzoat) merupakan senyawa
bifungsional, yaitu gugus fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil.
Dengan demikian asam salisilat dapat berfungsi sebagai fenol (hidroksi
benzena) dan juga berfungsi sebagai asam benzoat. Baik sebagai asam
maupun sebagai fenol, asam salisilat dapat mengalami reaksi esterifikasi.

140
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Bila direaksikan dengan anhidrida asam akan mengalami reaksi esterifikasi


menghasilkan asam asetil salisilat (aspirin). Apabila asam salisilat
direaksikan dengan alkohol (metanol) juga mengalami reaksi esterifikasi
menghasilkan ester metil salisilat (minyak gandapura) .(Horizon,2011)
Cara Kerja Aspirin dalam bentuk tablet mengandung asam
asetilsalisilat 0,5 g. Dimaksudkan untuk mengatasi segala rasa sakit
terutama sakit kepala/ pusing, sakit gigi, pegal linu dan nyeri otot, pilek,
influenza dan demam. Efek terapeutik aspirin, menghambat pengaruh dan
biosintesa dari zat-zat yang menimbulkan rasa nyeri, demam dan
peradangan (prostaglandin, kinin), days keria antipiretik dan analgetik
pada aspirin berpengaruh langsung susunan saraf pusat (Dirjen POM,
1979). Beberapa penelitian menyebutkan aspirin dapat digunakan untuk
pencegahan kanker usus besar (kolorektal), kanker payudara, kanker
prostat, kanker paru, Alzheimer dan penyakit lainnya.

Sifat fisika aspirin :


1. Massa molekul relatif aspirin adalah 180 gram/mol
2. Titik leleh aspirin adalah 133,4°C
3. Titik didih aspirin adalah 140°C
4. Aspirin merupakan senyawa padat berbentuk kristal
5. Berat molekul aspirin adalah 180,2 gram/mol
6. Berat jenis aspirin adalah 1,4 gram/mL
Sifat kimia aspirin :
1. Sukar larut dalam air, kelarutan dalam air 10 mg/mL
(20 °C)
2. Larut dalam etanol
3. Larut dalam eter
4. Merupakan senyawa polar
Kegunaan dari aspirin adalah sebagai berikut :
• Anpiretik
• Analgesik

141
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

• Antiinflamasi
Aspirin mempunyai rumus empiris (C9H8O9) hablur tidak berwarna
atau serbuk putih, tidak berbau, rasa dan agak asam, agak sukar dalam air
dan mudah larut dalam etanol 95%, kloroform, dan ester suhu lemburnya
141oc dan pada kalangan kedokteran, farmasi zat ini dipergunanakan
sebagai analgetik dan antiseptic.
Aspirin dibuat dengan cara mereaksikan asam salisisat dengan
asetanhidrat menggunakan katalis asam sulfat (H2SO4) pekat sebagai zat
penghidrasi. Asam salisilat adalah asam bi fungsionalyang mengandung
dua gugus –OH dan –COOH .

IV. Alat dan bahan yang dipakai


 Alat yang digunakan
1. Ternometer
2. Spatula
3. Gelas ukur
4. Becker glass
5. Pipet tetes
6. Hotplate
 Bahan-bahan yang digunakan :
1. Asam salcyli
2. Metil asetat
3. Asam sulfat pekat
4. air
V. Prosedur percobaan :
1. Ambil alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang asam salcyli sebanyak 5 gram
3. Masukkan kedalam gelas becker 5 gram asam salcyli dan teteskan
asam sulfat 2 tetes dan asam asetat anhidrat 2 tetes aduk sampai rata.
4. Panaskan selama 15 menit pada suhu 50oc – 60oc

142
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

5. Dinginkanlah sampai suhu menjadi 30oc dan sambil panaskan air 30


ml
6. Tambahkan 15 ml air panas terus panaskan lagi larutan tersebut
sambil diaduk.
7. Dinginkan sampai berbentuk Kristal seperti jarum lalu saring dengan
kertas saring.
8. Timbanglah hasil
9. Cucilah alat-alat yang telah digunakan dan kembalikan.

VI. Hasil Pengamatan :


No Reaksi Hasil reaksi
1 Asam salculi 5 gram + 2 tetes Menghasilkan Kristal berwarna
asam sufat pekat setelah itu ungu
dipanaskan selama 15 menit
2 Setelah dipanaskan dicampur Gumpalan berwarna putih yang
dengan air panas 15 ml dan sedikit padat
dipanaskan lagi sambil diaduk
selama 10 menit
3 Setalah dipanaskan Menghasilkan gumpalan-
didinginkan gumpalan yang sangat padat,
dengan jumlah massa 5, 33
gram

VII. Analisa Percobaan


Asam salcyli 5 gr ditambah 2 tetes asam asetat ditambah 2 tetes asam
sulfat pekat yang mula-mula berwarna putih setelah dipanaskan selama 15
menit menjadi berbentuk ungu.

143
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Campuran asam salcyli setelah dipanaskan dicampur dengan air panas


15 ml dan dipanaskan lagi sambil diaduk selama 10 menit menghasilkan
gumoalan berwarna putih yang sedikit padat.
Proses akhir pembuatan aspirin adalah mendinginkan camperan asam
salcyli. Pada proses pendinginan asam salccyli kita melakukan kesalahan,
kesalaha kita yaitu terlalu lama mendinginkan campuran asam salcyli jadi
hasilnya aspirin tidak berbentuk Kristal melainkan gumpalan-gumpalan
yang sangat padat.

VIII. Tugas dan Jawaban


 Tugas
1. Sebutkan sifat fisik dan kimia dari asam salisilat, asam sulfat, dan
alkohol!
2. Tuliskan reaksi pembuatan aspirin!
 Jawaban
1. Asam salisilat
• Sifat fisik
- Rumus molekul : C7H6O3
- Bobot molekul : 138,12 gr/mol
- Densitas : 1,443 gr / ml
- Titik leleh : 156 oc
- Titik didih : 211 oc
- Titik nyala : 76 oc
- Tekanan uap : 1 mmHg pada 33oc
- Daya ledak : 1,146 gr/cm3
- Warna : Tidak berwarna
• Sifat kimia
- Menyublin pada 76oc jika dipanaskan dengan cepat
pada tekanan atmosfer tetentu dannterurai menjadi
fenol dan CO2

144
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

- Kelarutan dalam air meningkat oleh Na phosphate,


borax alakali asetat atau sitrat
- Asam salsilat berwarna kemerahan jika diberi garam Fe
- Berbahaya jika terkena sinar matahari langsung
 Asam sulfat
• Sifat fisik
- Wujud : Berbentuk cair
- Berat molekul : 98,08 gr/mol
- Titik didih : 270oc
- Titik leleh : -35oc
- Warna : tidak berwarna
• Sifat kimia
- Sebagai katalis
- Tersimpan dilemari asam karena merupakan zat
berbahaya
- Sifatnya mudah menguap dan terbakar
- Mudah larut dalam air dingin dan etil alkohol
 Alkohol
• Sifat fisika
- Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom
karbon – 4) berupa cairantidak berwarna dan dapat larut
dalam air dengan segala perbandingan.
- Kelarutan alkohol dalam air makain rendah bila rantai
hidrokarbonnya makin panjang
- Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula
titik didih dan vikositasnya.
- Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12
berupa zat padat yang tidak berwarna
- Alkohol susku rendah tidak mempunyai rasa, akan
tetapi memberikan kesan panas dalam mulut.

145
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

• Sifat kimia
- Mudah terbakar dan baunya enak
- Digunakan sebagai pelarut
- Leburan etanol memadatpada suhu antara 130oc
- Dapat dicampurkan dengan air dan banyak cairan
organic
- Simpan dalam wadah tertutup rapat, dingin dan jauhkan
dari api
2.

IX. Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa
aspirin dapat dibuat denagn cara mereaksiksikan asam salisilat dengan
asetatanhidrat menggunakan katalis asam sulfat (H2SO4) pekat sebagai zat
pengidrasi.
Aspirin berbentuk Kristal seperti jarum, namun pada percobaan kita
berbentuk gumpalan-gumpalan yang sangat padat karena pada saat proses
akhir pendinginan terlalu lama.
Kita melakukan percobaan dengan 5 gram asam salcyli ditambah 2
tetes asam sulfat ditambah asam asetat anhidrat menghasilkan 5,33 gram
aspirin.

146
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

X. Daftar pustaka

http://rifaisiregar.blogspot.com/2015/04/laporan-praktikum-kimia-organik-
63.html

http://munachasa.blogspot.com/2015/06/laporan-praktikum-kimia-organik-
reaksi.html

modul praktikum kimia organic

XI. Lampiran
I. Lampiran perhitungan
No. Nama alat Gambar alat

1. Termoter

2. Spatula

3. Gelas Ukur

147
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

4.

Labu Erlenmeyer

4. Becker glass

5. Pipet tetes

6. Hotplate

148
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

7. Neraca analitik

Palembang, 8 desember 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten

(3. Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu Sriwahyuni )

(4. Sri kuswatun, ST)

149
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN XIV

I. Judul Percobaan : “Pembuatan Margarine”

II. Tujuan Percobaan :


Mengetahui cara pembuatan margarine dan perbedaan antara
margarine dan mentega

III. Dasar Teori :


Margarine adalah makanan berlemak yang menyerupai mentega baik
dalam halkenampakan maupun sifat dan komposisinya. Produk tersebut di
buat dengan maksudsebagai penganti dari mentega. Pengertian margarine
yang lebih rinci merupakan emulsidari fase lemak dan fase berair. Fase
lemak sebagai fase yang kontinyu yang merupakan campuran dari
berbagai jenis minyak baik hewani maupun nabati. Margarine di
produksi berdasarkan penemuan hasil penelitian seorang sarjana kimia dari
Perancis yang bernama Hippalyte Megemouries. Meskipun pengolahan
dan beberapa bahan penyusun mengalami perkembangan dan
modifikasi, tetapi prinsip dasar yang digunakan masih bersumber
padahasil penemuannya.
Bahan mentah pada pengolahan margarine meliputi lemak dan minyak
dariberbagai jenis yaitu air susu, air dan susu skim. Sedangkan bahan pem
bantu yang digunakan meliputi bumbu yang ditambahkan untuk
memberikan rasa dan aroma agar menyerupai mentega dan bahan
pembantu juga berfungsi sebagai emulsifier, antioksidan dan
vitamin.Campuran lemak dan minyak serta bahan pembantu yang larut
didalamnya merupakanan adonan fase lemak. Air atau air susu yang telah
diperam beserta bahan pembantu yang larut didalamnya merupakan
adonan fase berair.

150
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Lemak dan minyak yang dapat digunakan sebagai bahan dasar


margarine adalah yang berasal dari berbagai bahan sumber minyak, baik
dari sumber nabati maupun hewani. Dari sumber nabati misalnya minyak
kelapa sedangkan dari sumber hewani misalnya asamlemak babi. Oleh
karena sumber minyak dan lemak yang dapat digunakan terlalu
banyak perlu dilakukan pemilihan berdasarkan pertimbangan ekonomis, ku
alitas dan sifat margarine yang dikehendaki.
Margarine banyak terdapat dipasar, perbedaan anatara minyak dan
lemak yaitu pada titik leburnya. Lemak pada suhu kamar berupa zat padat,
gliserida yang bersal dari asam jenuh, sedangkan lemak pada suhu kamar
berupa cairan terutama dari asam-asam yang tidak jenuh.
Margarin merupakan emulsi yang terdiri atas lemak nabati, air dan
garam dengan perbandingan (80:18:2). Berbeda dengan minyak goreng,
margarin dapat dikonsumsi tanpa dimasak. Sifat fisik margarin pada suhu
kamar adalah berbentuk padat, berwarna kuning, dan bersifat plastis.
Margarin amat handal dalam memberi cita rasa gurih pada masakan, juga
sebagai sumber energi yang melarutkan vitamin A, D, E dan K. Ia pun
berfungsi sebagai medium penghantar panas yang baik, dan
mempermudah pembuatan roti dengan memperbaiki remah, membuat roti
mudah dipotong, juga menahan kandungan air dan memperlunak kulit roti
(Anonim, 2012a).
Makanan yang mengandung paling banyak asam lemak trans
adalah margarin. Minyak sayur berbentuk cair pada suhu ruangan karena
mengandung banyak asam lemak tak jenuh. di lain pihak, lemak hewan,
walaupun juga merupakan sejenis minyak, berbentuk padat pada suhu
ruangan karena banyak mengandung asam lemak jenuh. margarin,
walaupun fterbuat dari minyak sayur, berbentuk padat pada suhu ruangan
seperti halnya lemak hewan. Margarin berbentuk seperti ini karena
telah dihidrogenisasi dan secara tidak alami diubah dari asam lemak tak
jenuh menjadi asam lemak jenuh. dalam pembuatan margarin, produsen

151
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

memulai dengan minyak sayur yang dihasilkan dengan metode ekstraksi


kimiawi dan oleh karena itu margarin mengandung minyak trans. hidrogen
kemudian ditambahkan, untuk secara sengaja mengubah asam lemak tak
jenuh menjadi asam lemak jenuh (Anonim, 2012b).
Proses pembuatan margarine
5. Tahap Netralisasi Netralisasi
Tahap Netralisasi Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan
asam lemak bebas dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan
asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga
membentuk sabun (soap stock). Netralisasi dengan kaustik soda
(NaOH) banyak dilakukan dalam skala industri, karena lebih efisien
dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya.
6. Tahap Bleaching (pemucatan)
Tahap Bleaching (pemucatan) ialah suatu proses pemurnian untuk
menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak.
Pemucatan dilakukan dengan mencampur minyak dengan sejumlah
kecil adsorben, seperti bleaching earth (tanah pemucat), dan karbon
aktif. Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben
dan juga menyerap suspensi koloid (gum dan resin) serta hasil
degradasi minyak misalnya peroksida. (Ketaren,1986).
7. Tahap Hidrogenasi Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan
jalan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak,
sehingga akan mengurangi ketidakjenuhan minyak atau lemak, dan
membuat lemak bersifat plastis. Proses hidrogenasi bertujuan untuk
menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada
minyak atau lemak. Proses hidrogenasi dilakukan dengan
menggunakan hydrogen murni dan ditambahkan serbuk nikel sebagai
katalisator. Nikel merupakan katalis yang sering digunakan dalam
proses hidrogenasi daripada katalis yang lain (palladium, platina,

152
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

copper chromite). Hal ini karena nikel lebih ekonomis dan lebih
efisien daripada logam lainnya. Nikel juga mengandung sejumlah
kecil Al dan Cu yang berfungsi sebagai promoter dalam proses
hidrogenasi minyak
8. Tahap Emulsi
Proses Emulsi ini bertujuan untuk mengemulsikan minyak dengan
cara penambahan emulsifier fase cair dan fase minyak pada suhu
80oC dengan tekanan 1 atm.
3) Proses pencampuran emulsifier fase minyak
4) Proses pencampuran emulsifier fase cair.

IV. Alat dan Bahan yang Digunakan:


 Alat-alat yang digunakan
1. Becker glas
2. Gelas ukur
3. Pengaduk (spatula)
4. Pemanas (hotplat)
5. Neraca analitik
 Bahan-bahan yang digunakan:
1. Minyak kelapa
2. Stearat acid
3. Susu powder
4. Aquadest
5. NaCl
6. Batu Es

V. Prosedur Percobaan
1. Masukkan 20 ml minyak kelapa dan 0,586 gr stearat acid kedalam gelas
becker dan panaskan sampai suhu 70oc

153
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2. Larutkan 30 gr susu poewder kedalam 40 ml air panas


3. Setelah minyak stearat acid panaskan sampai suhu 70oc,Campurkan
atau masukkan susu yang telah diencerkan dan 1 gr NaCl aduk sampai
rata
4. Panaskan lagi minyak yang ditambah 5 stearat acid dan yang sudah
dicampyurkan susu yang telah diencerkan setelah itu angkat dari
pemanas dan dinginkan dengan batu es yang telah disediakan dalam
becker glass samai terjadi pembekuaan
5. Setelah selesai praktikum kembalikan alat ketempat semula dan cuci
sebelum dikembalaikan.

VI. Hasil Percobaan


No Reaksi Hasil
1 20 ml minyak kelapa + 0,568 Larutan yang berwarna putih
gr stearat acid + 20 ml pucat
aquadest + 40 ml air panas,
dipanaskan hingga suhu 70oc
2 20 ml minyak kelapa + 0,568 Terjadi endapan berarna putih
gr stearat acid + 20 ml pucat yang merupakan
aquadest + 40 ml air panas, margarine dengan berat 75 gr
dinginkan dengan
menggunakan batu es

VII. Analisa Percobaan


Bahan utama dalam pembuatan margarine kali ini adalah minyak
kelapa yang merupakan lemak nabati. Pada saat 20 ml minyak kelapa
dicampurkan dengan 20 ml larutan stearat acid tidak ada perubahan yang
terjadi. Kemudian susus bubuk yang dilarutkan dalam 40 ml air panas,
maka susu tersebut terlarut dengan sempurna.

154
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Saat campuran 20 ml minyak kelapa dan 20 ml sterat acid


dicampurkan dengan 40 ml susu dan 1 gram NaCl dan kemudian
dipanaskan diatas hotplate hingga mencapai suhu 70oc larutan tersebet
berwarna putih pucat. Hal tersebut terjadi karena susu yang berwarna putih
mempengaruhi warna pada larutan.
Dan pada saat campuran tersebut diangkat kemudian didinginkan
menggunakan batu es, campurkan larutan tersebut terdapat endapan
berwarna putih pucat. Seharusnya jika didinginkan larutan tersebut
mengeras namun pada saat kami praktikum hanya mengenda saja. Dan
pada bagian atasnya terdapat air yang bening. Dan kami simpulkan bahwa
beratnya adalah 75 gr.

VIII. Tugas dan Jawaban


 Tugas
1. Hitung berat molekul yang didapat
2. Tuliskan perbedaan margarine dan mentega
 Jawab
1. 20 ml minyak kelapa + 0,568 gr stearat acid + 20 ml aquadest
+ 40 ml air panas menghasilkan margarine dengan berat 75 gr
2.
No Perbedaan margarine dan mentega
Margarine Mentega
1 Terbuta dari minyak nabati Terbuat dari lemak
dan pengemulsi hawani yang berasal
dari krim susu atau
lemak susu
2 Teksturnya lebih kaku Terskturnya lebih
lembek
3 Warnya lebih kuning Warnanya lebih pucat

155
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

4 \digunakn sebagai bahan Digunakn sebagai


pembuata kue basah bahan pembuat kue
kering

IX. Kesimpulan
Dari percobaan yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa roses
pembuatan margarine diawali dengan tahap pemanasan campuranb sterat
acid ditambah minyak kelapa sampai 700c kemudian dicampurkan dengan
40 ml larutan susus dan panaskan lagi sampai 70oc. kemudian didinginkan.
Percobaan yang kita lakukan menghasilkan 75gram margarine. Dan
setelah kita melakukan percobaan kita juga bisa membedakan antara
margarine dan mentega.

X. Daftar Pustaka
http://industryoleochemal.blogspot.com/2012/04/refinery-dan-turunan-
cpo-industry.html
https://kumalasarievhy.wordpress.com/tag/margarine/?_e_pi=7%2CPAGE
_ID_10%2C2563090897
http://lordbroken.wordpress.com/2011/09/24/proses-pembuatan-
margarine/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8483391354
Modul kimia organic

XI. Lampiran
1. Lampiran Perhitungan
 Stearat acid
Dik n = 0,1
v = 20
Bm = 284

156
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

𝐵𝑀 ×𝑛 ×𝑣
Rumus padatan = 1000
284 ×0,1 ×20
= 1000

= 0,568 gr

2. Lampiran gambar
No Nama alat Gambar alat

1 Becker glass

2 Gelas ukur

3 Spatula

4 Hotplate

157
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

5 Neraca analitik

Palembang, 8 Desember 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten

(1. Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu Sriwahyuni )

(2. Sri Kuswatun, ST)

158
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN XV

I. Judul Percobaan : “PEMBUATAN SABUN BATANG”

II. Tujuan percobaan :


Mengetahui cara pembuatan sabun batang

III. Dasar Teori :


Sabun adalah garam logam alkali ( biasanya garam natrium ) dari
asam lemak. Sabun mengandung garam C16 dan C18, namun dapat juga
mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah. Sabun
dihasilkan oleh proses safinifikasi. Yaitu hidrolisis lemak menjadi asam
lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang
biasanya digunakan adalah NaOh dan KOH. Asam lemak yang berikatan
dengan natrium atau kalium inilah yang kemudian dinamakan sabun.
Namun kadang juga menggunakan NH4OH. Sabun yang dibuat dengan
NaOH lebih lambat larut dalam air dibandingkan dengan sabun yang
dibuat menggunakan KOH. Sabun yang terbuat dari alkali kuat (NaOH,
KOH) mempunyai nilai pH antara 9,0 sampai 10,8 sedangkan sabun yang
dibuat dengan alkali lemah (NH4OH) akan mempunyai nilai pH yang lebih
rendah yaitu 8,0 sampai 9,5.
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang
plus ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut
dalam zat – zat non polar. Sedangkan ujung ion bersifat hdrofilik dan larut
dalam air. Karena adanyan rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun
secara keseluruhan tidaklah membentuk misel (micelles), yakni
segerombol (50-150) molekul air yang rantai hidrokarbonnya
mengelompok dengan ujung-ujung ionnnya yang menghadap ke air.
(Ralph J. Fessenden, 1992).

159
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Sabun adalah contoh dari beberapa ester yang kita kenaldalam


kehidupan sehari-hari. Perhatikan sabun yang kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari ialah suatu bahan yang digunakan untuk mencuci,
baik pakaian maupun senyawa alkali (NaOH, KOH) dan minyak
(trigliserida).

Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus
gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir
dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat
terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom
oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya
merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam
karboksilat yang melekat, maka dinamakan “tri-gliserida”.

Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau


kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus
karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut
“saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium
hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam
air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun.
Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul
gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi
saponifikasi dinyatakan selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut :

Trigliserida biasanya disebut juga “fat” atau lemak jika berbentuk


padat pada suhu kamar, dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar
berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air, hal ini dapat dibuktikan
bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak akan
bercampur.

160
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO – Na


+ dan merupakan hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom
Carbon. Dapat digunakan untuk membersihkan karena bersifat polar,
merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan tidak larut dalam
larutan organik, yaitu minyak.

Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari
7 asam lemak yang berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam
lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh, sedangkan bila
semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam lemak
tak jenuh. Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak
jenuh dengan menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap.
Jumlah asam lemak yang tak jenuh dalam pembuatan sabun akan
memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.

Minyak kelapa memiliki sifat mudah tersaponifikasi ( tersabunkan )


dan cenderung mudah menjadi tengik ( rancid ). Minyak kelapa sebagai
salah satu jenis minyak dengan kandungan asam lemak yang paling
kompleks. Asam lemak yang paling dominan dalam minyak kelapa adalah
asam laurat (HC12H23O2). Asam laurat sangat diperlukan dalam pembuatan
sabun karena asam laurat mampu memberikan sifat pembusaan yang
sangat baik untuk produk sabun.

Natrium hidroksida adalah senyawa alkali berbentuk butiran padat


berwarna putih dan memiliki sifat higroskopis, serta reaksinya dengan
asam lemak menghasilkan sabun glisero. NaOH sering digunakan dalam
industri pembuatan hard soap. NaOH merupakan salah satu jenis alkali
(basa) kuat yang bersifat korosif serta mudah menghancurkan jaringan
organik yang halus.

161
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

IV. Alat dan Bahan


 Alat-alat yang digunakan
1. Spatula
2. Hotplate
3. Becker Glass
4. Neraca Analitik
5. Gelas ukur
 Bahan-bahan yang digunakan
1. Minyak kelapa 15 ml
2. Asam oleat 15 ml
3. Natrium hidroksida 2 gram

V. Prosedur Percobaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan.
2.Ambil 15 ml minyak kelapa dimasukkan kedalam becker glass kemudian
tambahakan 15 ml asam oleat dan soda kaustik (NaOH) sebanyak 2 gram.
3. Panaskan dan aduk sampai rata (kental).
4.Setelah dipanaskan tambahkan parfum
5.Kemudian didinginkan dan tambah parfum lagi
6.Timbang hasilnya
7.Setelah praktikum selesai cucilah alat dan kembalikan ke tempat semula
VI. Hasil Percobaan:
No Reaksi Hasil
1 15 ml minyak kelapa + 15 ml Berubah menjadi kecoklatan tu
asam oleat + 2 gram NaOH dalam waktu 28:33 menit
dipanaskan. Setelah
dipanaskan ditambah parfum.
2 15 ml minyak kelapa + 15 ml Menjadi padat dan bermasa
asam oleat + 2 gram NaOH. 72,86 gr

162
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Sesudah didinginkan + parfum

VII. Analisa Percobaan :


Didalam pembuatan sabun bahan yang paling utama digunakan adalah
minyak kelapa. Karena minyak kelapa mengandung asam laurata yang
sangat diperlukan dalam pembuatan sabun. Asam laurat memberikan sifat
pembusaan yang sangat baik untuk produk sabun.
Pada pembuatan sabun batang kita menggunakan asam oleat karena asam
oleat baik untuk kesehatan. Didalam pembuatan sabun yang kita lakukan
asam oleat digunakan sebagai melembabkan kulit didalam sabun., dan
manfaat asam oleat tidak hanya itu saja namun masih banyak lagi.
Selain asam oleat dan minyak kelapa yang digunakan dalam pembuatan
sabun lainnya adalah NaOH. Didalam pembuatan sabun menggunakan
NaOH karena jika bereaksi dengan asam lemak akan menghasilkan sabun
glisero. Sabun yang terbuat dari NaOH mempunyai nilai PH antara 9,0
sampai 1,08.
15 mlasam minyak kelap + 15 ml asam oleat + 2 gram NaOH setelah
dipanaskan berubah menjadi coklat tua dalam waktu 28:33 menit dan
setelah didinginkan menjadi padatan (sabun) dengan massa 72,86 gr.

VIII. Tugas dan Jawaban:


 Tugas
1. Hitung berapa berat sabunyang didapat!
2. Tuliskan perbedaan antara sabun batang denagn sabun cair!
 Jawaban
1. 15 ml minyak kelapa + 15 ml asam oleat + 2 gram NaOH
menghasilkan sabun dengan berat 72,86 gr
2.

163
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

No Perbedaan sabun batang denagan sabun cair


Sabun batang Sabun cair
1 Mempunyai PH lebih Mempunyai PH lebih
tinggi rendah
2 Terbuat dari proses Terbuat dari air, zat
saponification yaitu betain dan bahan
sebuah proses pengubahan foaming seperti sls
lemak atau minyak melalui (sodium louret sulfat)
reaksi zat alkali
3 Cocok untuk jenis kulit Cocokuntuk jenis kulit
berkeringat kering
4 Memiliki bentuk yang Memiliki bentuk yang
keras dan menjadikan cair dengan bahan
sebagai bahan dasar pembuatannya terbuat
pembuatannya dari kalium.

IX. Kesimpulan :
Setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa
bahannutama yang digunakan dalampembuatan sabun adalah minyak
kelapa dan NaOH. Asam oleat dan parfum digunakan untuk melembabkan
kulit dari dan parfum digunakan sebagai bahan pengharum.
15 ml minyak kelapa ditambah 15 ml asam oleat ditambah 2 gram
NaOH dan ditambah parfum terbentuklahsabun dengan massa 72,86 gram.

X. Daftar Pustaka :
http://rifaisiregar.blogspot.co.id/2015/04/laporan-praktikum-kimia-
organik_41.html
https://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/laporan-pembuatan-sabun-
saponifikasi/?-e-pi=7%2cPAGE_ID%2C395435175

164
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

https://septiprabawati.blogspot.co.id/2015/02/pembuatan-sabun-dasar-
padat.html
Modul praktikum kimia organic

XI. Lampiran :
No Nama alat Gambar alat
1 Spatuala

2 Hotplate

3 Becker glass

4 Gelas ukur

165
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

5 Neraca analitik

Palembang, 8 Desember 2017

Mengetahui, Praktikan

Asisten

(1. Siti Amira Anggraini, ST) ( Ayu Sriwahyuni )

( 2. Sri kuswatun ,ST)

166
LABORARORIUM KIMIA ORGANIK I
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

167

Anda mungkin juga menyukai