Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan penyediaan sumber
daya bagi penunjang medik
Fungsi :
Untuk menyelenggarakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada pasal aya 1 dalam pasal ini bidang penunjang medik
mempunyai Fungsi :
1. Penyusunan program kerja penunjang medik
2. Penyusunan rencana kebutuhan anggaran sumber daya
penunjang medik
3. Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka
pengelolaan penunjang medik
4. Penyusunan dan pengelolaan tatalaksana (protap)
penyelenggaraan penunjang medik
5. Penyusunan dan pengelolaan tata laksana (protap)
pengadaan dan distribusi sumber daya penunjang medik
6. Pengelolaan standar kinerja staf
7. Pengelolaan sarana dan peralatan penunjang medik
8. Pelaksanaan, pengawasan dan pengevaluasian
pelaksanaan kegiatan penunjang medik
9. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
rangka pelaksanaan tugas
10. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan di bidang
penunjang medik
Sponsor Dr. H. ARIYA NATA SUSANDA, SH, MH.Kes
Project Leader JUJU JUARNA, S.Kep, M.MKes
Sumber Daya SUMBER DAYA KUNCI
Tim
1. Plt. Direktur RSUD Kelas B Kabupaten Subang
(Mentor)
Dr. H.ARIYA NATA SUSANDA, SH, MH.Kes
Deskripsi :
Sebagai pimpinan tertinggi satker yang memberikan
dukungan dan selaku sponsor yang akan memberikan
dukungan penuh bagi kelancaran kegiatan perubahan yang
akan dilaksanakan.
2. Wakil Direktur Pelayanan
Dr. H.ARIYA NATA SUSANDA, SH, MH.Kes
Deskripsi
Wakil direktur Pelayanan Selaku mentor akan sangat
strategis dalam rangka mensukseskan proyek perubahan
tersebut.
3. Kepala Seksi pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
penunjang medik
ETI CARHETI, B.Sc, M.MKes
Deskripsi
Kepala Seksi pemeliharaan dan pengembangan fasilitas
penunjang medik mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan pemeliharaan fasilitas dan pengembangan
pelayanan penunjang medik., ini akan sangat membantu
dalam proses proyek perubahan yang akan dilaksanakan
4. Kepala seksi ketenagaan dan pengembangan mutu
penunjang medik
AMINAH EKAWATI, AMK, ST
Deskripsi
Kepala seksi ketenagaan dan pengembangan mutu
penunjang medik mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan pengelolaantenaga dan pengembangan mutu
penunjang medik
Sebagai pengelola SDM penunjang medik sangat
mempunyai peranan penting dalam kesuksesan proyek
perubahan
5. Para Kepala Ruangan Rawat inap
Deskripsi
Sebagai menejer ruang rawat inap yang sangat dekat
dengan perawat aksana diharapkan setiap hari dapat
memantau kegiatan proyek perubahan, sehingga besar
sekali pengaruhnya terhadap kesuksesan proyek ini
6. Para Kepala instalasi
Deskripsi
Membawahi kepala ruangan, mempunyai peranan penting
dalam kesuksesan proyek perubahan ini , kerena sehari-hari
mengawasi pelaksanaan pelayanan
7. Para kepala ruangan
Deskripsi
Membawahi pelaksana pelayanan di bidang penunjang
medik peranya sangat penting dalam kesuksesan proyek
perubahan ini
8. Pelaksana pelayanan
Deskripsi
Sebagai ujung tombak pemberi pelayanan sehingga peranya
saangat sentral dalam pelaksanaan proyek perubahan ini
02. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan
kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat
kompleks.
Dalam era globalisasi sekarang ini, perkembangan pengelolaan rumah
sakit, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh
berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan internal.
Tuntutan eksternal antara lain adalah dari masyarakat pengguna pelayanan
(pasien) rumah sakit, bahwa rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga
akan berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan dari pihak internal antara lain
adalah pemerintah daerah.
Rumah sakit sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan masyarakat
selalu mendapatkan kritikan yang diarahkan pada kualitas pelayanan yang
dinilai masih rendah. Hal ini terutama dialamatkan pada Rumah Sakit Umum
Daerah atau Rumah Sakit Milik Pemerintah. Penyebabnya adalah masalah
klasik, yaitu masalah keterbatasan dana sehingga rumah sakit tidak bisa
mengembangkan mutu layanannya, baik karena peralatan medis yang terbatas
maupun kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah.
Rumah sakit sebagai sarana rujukan kesehatan masyarakat selalu
mendapatkan kritikan yang diarahkan pada kualitas pelayanan yang dinilai
masih rendah. Demikian pula halnya ini sering ditujukan pada Rumah Sakit
Umum Daerah atau Rumah Sakit Milik Pemerintah. Penyebabnya adalah
masalah klasik, yaitu masalah keterbatasan dana sehingga rumah sakit tidak
bisa mengembangkan mutu layanannya, baik karena peralatan medis yang
terbatas, keterbatasan persediaan barang farmasi maupun kemampuan
Sumber Daya Manusia (SDM) .
Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang rumah sakit mengamanatkan
tentang fungsi sosial rumah sakit dan menyatakan bahwa penyelengaraan
pelayanan kesehatan harus berlandas kepada etika dan moral, menerapkan
prinsif keselamatan pasien, menjaga mutu pelayanan dan terbuka kepada
masyarakat.
Terhitung sejak tanggal 12 April 2007 melalui Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 484 / Menkes / SK / IV / 2007 Rumah Sakit Umum Subang
dinyatakan sebagai Rumah Sakit Pemerintah Kelas B Non Pendidikan, izin
rumah sakit nomor 44532311, registrasi rumah sakit nomor 3213010 dan
terhitung sejak tanggal 17 Desember 2008 melalui Surat Keputusan Bupati
Subang Nomor 900 / Kep. 626. DPPKAD / 2008 ditetapkan sebagai Rumah
Sakit Umum Daerah Kelas B Kabupaten Subang Sebagai Badan Layanan
Umum Daerah. Manajemen rumah sakit terus berusaha untuk meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan melalui pengembangan organisasi, peningkatan
sumber daya manusia, pengembangan sarana dan prasarana pelayanan serta
dengan peningkatan pola pengelolaan keuangan ke arah bisnis yang sehat yang
dapat menjadikan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Kabupaten
Subang sebagai institusi pemerintah yang profesional dan akuntable.
Sejak tahun 2015 Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Kabupaten Subang
sedang mempersiapkan akreditasi Rumah Sakit. Dimana standar akreditasi
yang dipakai yaitu standar akreditasi nasional versi 2012 yang dalam
pelaksanaanya harus merujuk kepada kecenderungan dan kriteria standar
akreditasi yang ditetapkan oleh KARS. Sesuai dengan standar yang ditetapkan
bahwa implementasi standar akreditasi tersebut dapat mendorong pemilik dan
tenaga pelaksana rumah sakit untuk memberikan pelayanan dengan standar
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Dasar Hukum
a. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585)
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1333/Menkes/SK/II/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
h. Peraturan Bupati Subang No 14D. 8 tahun 2008 tentang tugas pokok dan
fungsi RSUD Kelas B Kabupaten Subang
i. Keputusan Bupati Subang No.900/KEP.626-DPPKAD/2008 tentang
Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Kabupaten Subang
Sebagai Badan Layanan Umum Daerah
STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
COACH
1. Membantu untuk
mengoptimalkan bimbingan
dan arahan untuk
mendapatkan hasil yang lebih
baik
2. Memberikan masukan dalam
menyusun rancangan,
memonitor kegiatan dan
melakukan intervensi bila
project leader mengalami suatu
permasalahan terkait proyek
perubahan
STAKEHOLDERS
Memberikan dukungan terhadap
rencana area proyek perubahan
yang akan dilakukan
PROJECT LEADER
1. Mengelola tim efektif agar
perubahan dapat terlaksana
dan mendapatkan hasil yang
diharapkan
2. Mengkoordinir agar seluruh tim
dapat bekerja dan memberikan
hasil terhadap proyek
perubahan
3. Memotivasi tim agar bekerja
sesuai harapan
TIM EFEKTIF
Bekerja secara bersama-sama
sesuai dengan tugasnya
Komit untuk mewujudkan project
sesuai dengan yang diharapkan
09. ANGGARAN
Jumlah Deskripsi
1. Sosialisasi Program Perubahan kepada 400.000
stakeholder internal makan 20 x 2 x Rp.
20.000
2. Sosialisasi Program Perubahan kepada 400.000
stakeholder eksternal Snack dan makan,
20.000 x Rp. 20.000,-
3. Pembentukan tim efektif
Snack dan makan,
Snack 15 x Rp 10.000 150.000
Makan 15 x Rp. 20.000,- 300.000
4. ATK untuk kegiatan dan laporan akhir 500.000
1.750.000
10. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
Dalam pelaksanaan Proyek perubahan ini ada beberapa stakeholder yang
terlibat atau pendukung , diantaranya :
a. Stakeholders Internal
1) Direktur
2) Wakil Direktur pelayanan ( Mentor )
3) Ka.Sub.Bid. Ketenagaan dan pengembangan mutu penunjang medik
4) Ka.Sub.Bid. Pemeliharaan dan pengembangan fasilitas penunjang
medik
5) Kepala Instalasi farmasi
6) Kepala instalasi laboratorium
7) Kepala instalasi radiologi
8) Seluruh Kepala ruangan dibawah penunjang medik
9) Seluruh pelaksana dibawah penunjang medik
b. Stakeholders ekternal
1) Kepala Bagian Kesekretariatan beserta Ka.Su.Bag
2) Kepala Bagian Keuangan beserta Ka.Sub.Bag
3) Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi beserta Ka.Sub.Bag
4) Kepala Bidang Keperawatan Beserta Ka.Sub.bid .
5) Kepala Bidang Pelayanan Medik beserta Ka.Sub.Bid dan UPT
Kedaruratan
6) Komite Medik
7) Komite Keperawatan
8) Satuan Pengawas Internal