Pendidikan Dalam Perspektif Filosofis
Pendidikan Dalam Perspektif Filosofis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upayamengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik baik potensi fisikpotensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi
itu menjadi nyata dan dapatberfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar
pendidikan adalah cita-citakemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis.
guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang
digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari filsafat?
2. Apakah pengertian dari filsafat pendidikan?
3. Bagaimana hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan?
4. Bagaimana pandangan filsafat tentang pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat.
2. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat pendidikan.
3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan.
4. Untuk mengetahui bagaimana pandangan filsafat tentang pendidikan.
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan
1. Pengertian Filsafat
Katafilsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani, dari kata philos, yang berarti
cinta, senang, suka, dan kata sophia, yang berarti pengetahuan, hikmah, dan
kebijaksanaan.
Menurut Hasan Shadini dalam Jalaludin (1997:9), filsafat adalah cinta kepada
ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan.
Menurut Imam Barnadib dalam Jalaludin (1997:9), filsafat sebagai pandangan
yang menyeluruh dan sistematis.
Jadi filsafat dapat diartikan sebagai cara berfikir atau pandangan yang sistematis,
menyeluruh, dan mendasar tentang suatu kebenaran.
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
3. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Dalam berbagai bidang ilmu sering kita dengar istilah vertikal dan horisontal.
Istilah ini juga akan terdengar pada cabang filsafat bahkan filsafat pendidikan.
Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan horisontal, meluas kesamping
yaitu hubungan antara cabang disiplin ilmu yang satu dengan yang lain yang
berbeda-beda, sehingga merupakan synthesa yang merupakan terapan ilmu pada
bidang kehidupan yaitu ilmu filsafat pada penyesuaian problema-problema
pendidikan dan pengajaran. Filsafat pendidikan dengan demikian merupakan
pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis terhadap permasalahan bidang
pendidikan dan pengajaran.
Adapun filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik ke atas atau
turun ke bawah dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang lain, seperti
pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan, perbandingan
pendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan. Hubungan vertikal antara disiplin
ilmu tertentu adalah hubungan tingkat penguasaan atau keahlian dan pendalaman
atas rumpun ilmu pengetahuan yang sejenis.
Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu
terapan adalah cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada
penerapan pendekatan filosofis pada bidang pendidikan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya dan
manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Dalam buku filsafat pendidikan karangan Prof. Jalaludin dan Drs. Abdullah Idi
mengemukakan bahwa Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat
dan pendidikan sangat erat sekali antara yang satu dengan yang lainnya. Kuatnya
hubungan tersebut disebabkan karena kedua disiplin tersebut menghadapi
problema-problema filsafat secara bersama-sama.
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, yaitu sebagai berikut :
a. Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai
dalam memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori
pendidikan oleh para ahli.
b. Filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut
aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
c. Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan (paedagogik).
Dari uraian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa antara filsafat
endidikan dan pendidikan terdapat hubungan yang erat sekali dan tak terpisahkan.
Filsafat pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam suatu system
pendidikan karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi
usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi
tegaknya system pendidikan.
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003).
2) TujuanInstitusional
Adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuan yang harus
dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
3) Tujuan Kurikuler
Adalah perumusan pola perilaku dan pola kemampuan serta keterampilan yang
harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
4) Tujuan Instruksional
Adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh peserta didik
sesudah ia menyelesaikan kegiatan instruksional yang bersangkutan.
b. Pendidik dan Peserta didik
Pendidik merupakan individu yang manpu melaksanakan tindakan mendidik
dalam satu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan
peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik ditinjau dari
segi fisik maupun segi perkembangan mental.
Setiap anak memiliki pembawaan yang berlainan. Karena itu pendidik wajib
senantiasa berusaha untuk mengetahui pembawaan masing-masing anak didiknya,
agar layanan pendidikan yang diberikan sesuai dengan keadaan pembawaan
masing-masing.
c. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Pasal 1 butir
19 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Tujuan
pendidikan yang ingin dicapai itulah yang menentukan kurikulum dan isi
pendidikan yang diberikan. Dengan kurikulum dan isi pendidikan inilah kegiatan
pendidikan itu dapat dilaksanakan secara benar seperti apa yang telah
dirumuskan..
Hubungan kurikulum dengan pandangan filsafat adalah dalam bentuk kurikulum
yang dilaksanakan. Adapun salah satu tugas pokok dari filsafat adalah
memberikan arah dari tujuan pendidikan. Suatu tujuan pendidikan yang hendak
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
dicapai itu haruslah direncanakan (diprogramkan) dalam apa yang disebut
kurikulum.
d. Sistem Pendidikan
Pendidikanmerupakan salah satu usaha yang sengaja dan terencana untuk
membantuperkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi
kepentinganhidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga
negara/masyarakat, denganmemilih isi (materi), srategi kegiatan dan tekdik
penilaian yang sesuai. Sistem pendidikan merupakan suatu alat, pendidikan
merupakan suatu aplikasi dari kebudayaan, yang posisinya itu tidak netral
melainkan selalu bergantung pada siapa dan bertujuan apa pendidikan itu
dilaksanakan.
Adapun hubungan filsafat pendidikan dengan sistem pendidikan yaitu :
- Bahwa sistem pendidikan bertugas merumuskan alat-alat, prasarana,
pelaksanaan teknik-teknik dan atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran
yang makna akan dicapai akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan pendidikan, dan
ini meliputi proplematika kepemimpinan dan metode pendidikan, politik, sampai
seni pendidikan (The Art of Education).
- Isi moral atau pendidikan adalah berupa perumusan norma-norma atau nilai
spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan atau merupakan
konsepsi dasar moral pendidikan, yang derlaku segala jenis dan tingkat
pendidikan.
- Filsafat pendidikan sebagai suatu sumber lapangan studi bertugas
mwrumeskan secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hwkikat dan
sifat hakikat manusia, hakikat dan segi-segi pendidikan, isi moral pendidikan,
sistem pendidikan yang meliputi politik kependidikan, kepemimpinan pendidikan
dan metodologi pengajaranya, pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam
pembangunan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
A. Kesimpulan
Pendidikan dalam pandangan filosofis disini adalah pendidikan merupakan suatu
system yang dalam pelaksanaannya, perlu menggunakan filsafat sebagai acuan
dalam penyelenggaraan pendidikan. Filsafat tersebut digunakan sebagai nilai-nilai
dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari, dan memberikan
identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan.
B. Saran
Pendidikan di Indonesia dalam pelaksanaan, hendaknya selalu berpedoman pada
filsafat bangsa Indonesia, yaitu Pancasila agar pendidikan Indonesia dapat
berhasil seperti Negara-negara yang telah Berjaya dalam bidang pendidikan.
http://artikelmateri.blogspot.co.id/
DAFTAR PUSTAKA
http://artikelmateri.blogspot.co.id/