Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS DESAIN PEMBELAJARAN QUR’AN HADITS

DENGAN MODEL FRONT-END SYSTEM A.W BATES

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Analisis Desain Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Yang Diampu Oleh :
Dr. H. Syamsul Anam, S.Ag, M.Pd
Dr. Saihan, S.Pd, M.Pd, I

Oleh :

Ibnu Jihad Al-Adzim NIM. 202306030023


Imelita Eka Rosita NIM. 202306030025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA IAIN JEMBER
APRIL, 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang senantiasa


melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini
dapai diselesaikan. Sholawat serta salam semoha tercurah limpakan kepada Nabi
Mihammad Saw. sebagai pembawa kabar gembira bagi umat yang bertaqwa.
Makalah yang berjudul “Analisis Desain Pembelajaran Qur’an Hadits
Dengan Model Front-End System A.W Bates” ini disusun untuk memenuhi tugas
keompok mata kuliah Analisis Desain Pembelajaran Al-Qur’an Hadits. Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Serta kami juga menyadari dalam penyusunan makah ini masih
jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan kritikan yang membangun sangat diperlukan
penulis demi kesempurnaan penulisan makalah ini pada masa yang akan
datang.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Dan memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.
Akhirnya tidak ada kata yang paling pantas untuk menutup pengantar ini
kebcuali, Alhamdulilah, semoga Allah senantiasa membuka akal pikiran dan
sanantiasa pula mengisinya dengan ilmu dan pengetahuan-Nya yang bermanfat
bagi umat manusia terutama kita yang membaca makakalah ini. Amiin.

Jember, April 2021

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

A. Model Front-End System Oleh A.W. Bates. ................................. 3

B. Langkah-Langkah Model Front-End System Oleh A.W. Bates .... 5

C. RPP Model Desain Pembelajaran Front-End System A.W Bates .. 10

D. Analisis RPP Model Desain Pembelajaran

Front-End System A.W Bates ...................................................... 14

BAB III KESIMPULAN ............................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk
memperoleh kompetensi atau pengetahuan keterampilan dan sikap yang
dilakukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Untuk meningkatkan sutu proses
pembelajaran yang berkualitas,. Langkah yang perlu dilakukan adalah
menerapkan desain sistem pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan
sutu sistem pembelajaran yang berfungsi sebagai acuan untuk melakukan
sebuah kegiatan pembelajaran.
Salah satu syarat dalam mengembangkan sebuah desain pembelajaran
adalah prinsip-prinsip pembelajaran dan kondisi pembelajaran. Oleh kerena
itu, kita harus mengetahui prinsi-prinsip pengembangan pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran adalah tekhnik pengelolaan dalam mencari
maasalah instruksional. Oleh karena itu pengembangan pembelajaran perlu
dikembangkan secara sistemtris dan sistematik.
Untuk dapat merancang sebuah sitem pembelajaran kita perlu
mengenal sebuah desain model-model sistem pembelajaran. Setiap model
memiliki ciri khas tersendiri yang relevan untuk digunakan dalam mendesain
kegiatan pembelajaran yang spesifik. Setaip desain model pembelajaran
mempunyai karakteristik yang meliputi keunggulan dan keterbatasa untuk
digunakan dalam situasi pembelajaran tertentu. Pemahaman tentang model
desain pembelajaran yang baik akan membantu dalam menciptakan proses
pembelajaran yang efektif. Hal ini akan memungkinkan siswa mampu
menggapai kompetensi yang dibutuhkan.
Terdapat banyak model desai pembelajarn yang dapat dikemukakan
oleh para ahli, tetapi dalam kesempatan ini, penulis akan mengulas dan
membahas model desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Antony W
bates yaitu model desain pembelajaran front-end system.

1
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas mengenai model Desain
Pembelajaran Front-End System A.W Bates, maka rumusan masalah pada
makalah ini sebagia berikut:
1. Bagaimana Model Front-End System Oleh A.W. Bates?
2. Bagaimana Langkah-Langkah Model Front-End System Oleh A.W. Bates?
3. Bagaimana RPP model desain Pembelajaran Front-End System A.W
Bates?
4. Bagaimana analisis RPP model desain Pembelajaran Front-End System
A.W Bates ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah, untuk
menjelaskan hal-hal berikut:
1. Model Front-End System Oleh A.W. Bates
2. Langkah-Langkah Model Front-End System Oleh A.W. Bates
3. RPP model desain Pembelajaran Front-End System A.W Bates
4. Analisis RPP model desain Pembelajaran Front-End System A.W Bates

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Front End System


Model Bates diciptakan oleh Anthony (Tony) Bates berdasarkan
pengalaman mengembangkan pembelajaran terbuka jarak jauh di Canada
tahun 1995. Dalam penelitian awal Bates menemukan fakta bahwa banyak
kelemahan dalam pendidikan jarak jauh. Salah satu kelemahannya adalah
minimnya interaksi belajar. Berdasarkan pengamatan Bates kebanyakan
pendidikan jarak jauh berbentuk jiplakan dari pembelajaran tatap muka yang
dipindahkan kedalam bentuk digital dengan tidak mempertimbangkan aspek
kekhasan dari pembelajaran terbuka jarak jauh. Menurut Bates desain
pendidikan terbuka seperti itu tidak memberikan fasilitas belajar mandiri yang
optimal. Selain itu potensi teknologi yang seharusnya berdampak terhadap
pelipatgandaan nilai lebih terhadap efektifitas dan efisiensi proses dan hasil
belajar cenderung tidak signifikan.
Model desain pembelajaran yang dikemukakan oleh oleh A.W.Bates
ini sangat erat kaitannya dengan pengembangan bahan ajar yang dapat
digunakan untuk penyelenggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ). SPJJ
telah digunakan secara luas sebagai alternatif sistem pendidikan yang
dilakukan secara reguler. Sistem pendidikan ini telah membuka kesempatan
yang luas bagi mereka yang tidak dapat mengikuti sistem pendidikan yang
diselenggarakan secara reguler.
Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran
dimana aktifitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktifitas belajar.
Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karna
peserta ajar dapat bertempat tinggal jauh dari lokasi instusi pendidikan.
Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa
seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi instusi pendidikan, namun
tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. Keterpisahan kegiatan

3
pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pembelajaran jarak
jauh. 1
Pembelajaran jarak jauh di sisi lain kekurangan filosofi dan memiliki
banyak metode pendidikan. Siswa dapat belajar pada waktu yang lain, di
tempat yang mereka suka seperti rumah, atau pusat kerja dan pembelajaran,
dan tanpa tatap muka dengan pengajar. Bates berpandangan bahwa
penyelenggaraan program SPJJ dimanapun sangat dipengaruhi oleh
penggunaan media dan teknologi sebagai sarana penyampaian isi atau materi
pembelajaran kepada siswa. Dengan kata lain, media dan teknologi
pembelajaran memegang peranan penting terhadap penyampaian isi atau
materi pembelajaran. Menurut Munir pengertian pembelajaran jarak jauh
adalah ketika proses pembelajaran tidak terjadi kontak dalam bentuk tatap
muka langsung antara pengajar dan pembelajar. Komunikasi berlangsung dua
arah yang dijembatani dengan media seperti komputer, televisi, radio, internet
dan lainnya.”2
Menurut (Moore dan Kearsley, 2005). Sistem pendidikan jarak jauh
memiliki sejumlah karakteristik yang khas sebagai berikut:
1. Terpisahnya lokasi tutor dan siswa secara geografis
2. Adanya dukungan organisasi penyelenggara program
3. Digunakannya media dan teknologi pembelajaran
4. Berlangsungnya proses komunikasi dua arah
5. Terselenggaranya seminar yang mendukung kegiatan pembelajaran
6. Penyelenggaraan program pembelajaran berbasis industri.
Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Bates
menggambarkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merancang,
memilih, mengembangkan media dan bahan ajar serta menyampaikan isi atau
materi pembelajaran. Selain itu Bates juga memasukkan unsur-unsur personel

1
Hamzah, Model Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 38.
2
Munir, Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
(Bandung:Alfabeta, 2009), 16.

4
yang terlibat dalam langkah-langkah kegiatan di dalam modelnya. Langkah-
langkah sekaligus merupakan komponen-komponen yang terdapat dalam
model.

B. Langkah-Langkah Model Front-end System


1. Langkah Pertama
Langkah awal dalam model desain sistem pembelajaran yang
dikemukakan oleh AW. Bates adalah mengembangkan kerangka isi atau
materi pelajaran (couse outline development). Kegiatan-kegiatan yang
perlu dilakukan dalam langkah awa model Bates antara lain :
a. Mengidentifikasi sasaran atau siswa,
b. Menganalisis kurikulum,
c. Menentukan isi/materi pelajaran, dan
d. Menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Langkah Kedua
Langkah kedua dari model Bates adalah memilih media dan
teknologi yang akan digunakan untuk menyampaikan isi/materi pelajaran
kepada sasaran. A.W. Bates (2005: 50) mengemukakan beberapa kriteria
yang dapat digunakan dalam memilih jenis media yang dapat digunakan
dalam program SPJJ yaitu: A (access);C (cost); T (teaching and learning);
I (interactivity); O (organizational issues); N (novelty); S (speed).
ACTIONS merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk memilih
jenis media dan bahan ajar yang dapat digunakan untuk mendukung
aktivitas pembelajaran pada program SPJJ. Berikut ini adalah penjelasan
dari konsep ACTIONS:3
a. Access
Setiap mahasiswa yang mengikuti program SPJJ harus
memiliki akses untuk mempelajari isi atau materi yang terdapat dalam
bahan ajar. Oleh karena itu pertanyaan yang perlu dijawab dalam

3
Bates, A. W, tecnology, e-learning and distance education. Canada routladge and francis group,
2005

5
memilih dan menentukan bahan ajar yang digunakan untuk program
SPJJ yaitu seberapa besar akses mahasiswa terhadap penggunaan
media dan teknologi.
b. Cost
Faktor biaya merupakan hal yang sangat penting dalam
memilih media dan bahan ajar yang akan digunakan. Seberapa besar
biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan produksi media serta
bahan ajar dan tingkat keefektifan biaya dari penggunaan media dan
bahan ajar.
c. Teaching and Learning
Jenis media dan bahan ajar yang dipilih harus dapat
mendukung kegiatan pembelajaran pada program SPJJ. Hal yang
penting perlu mendapat perhatian adalah para mahasiswa yang
mengikuti program SPJJ memiliki karakteristik yang sangat berbeda
dengan mahasiswa program pendidikan reguler. Mahasiswa program
SPJJ perlu terbiasa untuk melakukan proses mandiri.
d. Interactivity
Belajar merupakan sebuah proses interaksi yang intensif antara
mahasiswa dengan sumber belajar. Dalam hal ini sumber belajar perlu
diartikan dalam konteks yang luas meliputi orang, pesan, teknik,
bahan, proses, dan lingkungan. Melalui penggunaan bahan dan sumber
belajar seseorang akan dapat memperoleh pengetahuan dan
kompetensi yang diperlukan.
e. Organizational Change
Penggunaan media dan teknologi seringkali mengakibatkan
terjadinya perubahan struktur organisasi pada lembaga penyelenggara
program SPJJ. Sebagai contoh penggunaan media video dan siaran
televisi mengharuskan institusi SPJJ menambah unit baru yang
berperan dalam mengembangkan dan memproduksi program video
pembelajaran.
f. Novelty

6
Bahan dan media yang digunakan dalam program SPJJ harus
memuat materi atau substansi yang baru. Isi atau materi program
dalam media dan bahan ajar yang digunakan dalam program SPJJ
harus mudah diperbaharui.
g. Speed
Mengenai seberapa cepat mahasiswa dapat memperlajari isi
atau materi program pembelajaran. Kemudian tentang kendala teknis
yang dialami mahasiswa untuk mempelajari isi program. Ini sangat
penting karena media dan teknologi yang dipilih harus menjadi bagian
intgeral dari proses dan aktivitas belajar mahasiswa.
Robert Heinich (2005) mengemukakan beberapa jenis media
yang dapat digunakan untuk menyampaikan substansi dalam program
sistem pendidikan jarak jauh yaitu :
1) Media Cetak
Media cetak merupakan media yang paling umum
digunakan dalam penyelenggaraan program SPJJ. Media cetak
bersifat sangat fleksibel untuk digunakan dalam aktivitas belajar.
Dengan media cetak siswa dapat melakukan random acces saat
melakukan proses belajar. Melalui media cetak siswa dapat
mempelajari isi atau materi sesuai dengan kemampuan yang
terdapat dalam diri mereka.
2) Media Audio
Media audio juga merupakan jenis media yang banyak
digunakan dalam program SPJJ. Media audio digunakan dalam dua
mode, yaitu untuk keperluan belajar individual dan untuk disiarkan
atau dipancarluaskan melalui siaran radio. Perkembangan
teknologi membuat pengguna program audio dapat merekam dan
menyimpan materi pelajaran dalam format digital yang mudah
dioperasikan dan bersifat portable. Hal ini memberi kemungkinan
bagi mahasiswa untuk belajar dimana saja dan kapan saja.
3) Media Video

7
Teknologi video memberi keuntungan optimal jika
digunakan sesuai dengan potensi yang dikandungnya. Media video
memberi kesempatan kepada penggunanya untuk belajar melalui
unsur suara (audio) dan gambar (visual) secara simultan. Media ini
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan
secara realistik dan konkret, yang tidak mungkin disampaikan oleh
media cetak.
4) Komputer
Komputer merupakan teknologi komunikasi dan informasi
yang berkembang pesat. Teknologi komputer telah memberikan
kontribusi yang besar terhadap aktivitas kehidupan manusia.
Teknologi komputer yang perkembangannya sangat pesat seperti
saat ini telah memungkinkan kita untuk menggunakannya sebagai
sarana pembelajaran interaktif yang mampu menampilkan
tayangan multimedia.
5) Multimedia
Multimedia merupakan konsep yang dapat dimaknai
sebagai program yang mampu menampilakan unsur gambar, teks,
suara, animasi, dan video syang dikontrol melalui program
komputer. Tampilan multimedia memungkinkan penggunanya
belajar dengan meggunakan seluruh indera. Sama halnya seperti
program audio dan video, program multimedia dapat direkam dan
disimpan dalam format digital yang mudah pengoperasiannya dan
juga bersifat portable.
6) Jaringan Komputer
Jaringan komputer atau internet telah memberi
kemungkinan bagi penggunanya untuk menjelajah ke berbagai
penjuru dunia. Belajar dapat dilakukan dimana saja dengan sumber
belajar yang tidak terbatas. Dalam penyelanggaraan program SPJJ,
media internet telah memberi kemungkinan pada siswa untuk
melakukan komunikasi yang intensif dengan tutor dan sesama

8
siswa. Dengan tersedianya internet, kita dapat menjelajah situs web
yang perlu dipelajari.
3. Langkah Ketiga
Langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran yang
dikemukakan oleh Bates, yaitu penyampaian isi atau materi pelajaran
kepada siswa yang mengikuti program sistem pendidikan jarak jauh.
Dalam hal ini, siswa berperan sebagai target audience. Untuk mendukung
keberhasilan langkah ini diperlukan adanya beberapa sarana pendukung,
yaitu :
a. Gudang dan sarana penyimpanan dan bahan ajar,
b. Perpustakan sebagai tempat mencari referensi untuk pengembangan
bahan ajar dan substansi, serta
c. Sistem komunikasi dan teknologi untuk menyampaikan isi atau materi
pelajaran kepada siswa.

9
C. RPP RPP Model Desain Pembelajaran Front-End System A.W Bates

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendididkan : MTs. Al-Badri


Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadis
Kelas/Semester : VII / 1
Materi Pokok : Kedudukan dan fungsi Al-Quran sebagai pedoman hidup
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit ( Pertemuan 1 )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran lewat media online grup Whatsapp dengan


pendekatan Cooperative Script siswa dapat :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pengertian dan fungsi Al-Qur’an


2. Menjelaskan pengertian dan fungsi Hadis

B. PERSIAPAN PEMBELAJARAN MODE DARING (PJJ)


1. Guru membuat grup di aplikasi whatsapp dan memasukkan seluruh siswa
sebagai anggota grup kelas
2. Guru memastikan seluruh siswa telah bergabung di dalam grup kelas.
3. Materi atau bahan ajar tidak perlu mengejar target-target kurikulum
sebagaimana dalam situasi normal, yang terpenting pembelajaran dari
rumah tetap berjalan.
4. Guru mengirim materi atau bahan ajar beserta penugasan dalam bentuk
word atau PDF digrup whatsapp yang telah dibuat kemudian memberi tahu
kepada siswa agar mendownload bahan ajar yang telah dikirimkan melalui
grup whatsapp tersebut.
5. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok virtual.

10
6. Guru membuat kesepakatan dengan siswa kapan waktu penyerahan tugas,
kemudian hasil kerja siswa dapat dikirim kembali dalam bentuk foto
melalui chat pribadi di whatsapp.
7. Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai dalam
bentuk kuantitatif atau kualitatif, kemudian mengirim ke group kelas.

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

 Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam di


group whatsapp kelas.
 Guru mengecek kehadiran siswa melalui list yang
dikirimkan ke grup whatsapp dan siswa diperintahkan
untuk mengisi list tersebut.
 Guru memberi arahan kepada siswa untuk berdoa sendiri-
sendiri agar tetap sehat dan terhibdar dari segala penyakit
termasuk dari covid-19.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai melalui grup whatsapp kelas.
 Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
memberi penjeleasan tentang pentingnya mempelajari
materi tersebut.

Inti Mengamati

 Guru membagikan materi tentang pengertian dan fungsi


Al-Qur’an melalui group whats app kelas
 Siswa membaca dan memahami materi contoh gambar
terkait kedudukan fungsi Al-Qur’an

11
Menanya

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya berkaitan dengan materi yang sedang dibahas
dan akan dijawab melalui group whatsapp kelas

Mengeksplorasi

 Melalui grup whatsapp kelas guru membagi siswa


kedalam kelompok yang beranggotakan 2 orang
siswa,untuk menggali informasi tentang pengertian Al-
Qur’an dan hadis menurut bahasa dan istilah
 Guru memberikan waktu kepada masing-masing siswa
dalam grup belajar yang telah dibentuk oleh guru untuk
berdiskusi tentang materi yang telah diberikan

Mengasosiasikan

 Siswa menukar informasi tentang pengertian Al-Qur’an


dan hadis sebagai pedoman hidup

Mengkomunikasikan

 Siswa mempresentasikan hasil diskusi tentang pengertian


Al-Quran dan Hadis sebagai pedoman hidup

Evaluasi

 Guru mengevaluasi hasil belajar masing-masing siswa


yang telah melaporkan hasil kerja mereka

Penutup  Memberikan penghargaan kepada individu atau kelompok


yang mendapatka hasil yang baik melalui grup whatsapp.
Penghargaan dapat berupa sanjungan, maupun berupa

12
angka/nilai.
 Siswa diarahkan untuk membuat rangkuman/kesimpulan
 Guru mengakhiri dengan mengucap salam dan kembali
mengingatkan kepada siswa untuk tetap menjaga
kesehatan di tengah pandemi covid-19.

D. PENILAIAN
1. Penilaian sikap
Teknin/Bentuk penilaian : Pengamatan/Observasi
2. Penilaian pengetahuan
Teknin/Bentuk penilaian : Tes Tertulis
3. Penialiaan Keterampilan
Teknin/Bentuk penilaian : Lembar unjuk kerja

Mengetahui

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

RIDWAN, S.Pd.I SRI ERNA FATMAWATI,A.MA


NIP. 19830415 201101 1 007 NIP.19790508 201411 2 001

13
D. Analisis Analisis RPP Model Desain Pembelajaran Front-End System
A.W Bates
Secara sederhana model pembelajaran front end syistem dari bates ini
merupakan sebuah sistem pendidikan jarah jauh yang dapat dilakukan dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan media online sebagai alternatif
sistem pendidikan yang dilakukan secara reguler. Dengan menggunakan
langkah-langkah yang diperlukan untuk merancang, memilih,
mengembangkan media dan bahan ajar, serta menyampaikan isi dan materi
pembelajaran. Adapun analisis dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang
telah diterapkan apabila disesuaikan dengan model desain pembelajaran yang
dirumuskan oleh a. W. Bates yakni sebagai berikut:
1. Langkah Pertama
Langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan
mengembangnkan isi atau materi pembelajaran. Dalam tahap pertama ini,
pendidik sebagai fasilitator menentukan dan merancang materi sesuai dengan
BAB materi yang akan di ajarkan, tentunya dalam memilih dan merancang
materi pembelajaran tersebut harus sesuai dengan kurikulum yang ada, supaya
penyampaian pembelajaran tepat sasaran. Pada RPP yang telah dicantumkan
sebelumnya yaitu pembahasannya adalah materi tentang Kedudukan dan
fungsi Al-Quran sebagai pedoman hidup dengan menggunakan pendekatan
pendekatan Cooperative Script siswa dapat : Siswa dapat menjelaskan
pengertian pengertian dan fungsi Al-Qur’an dan Menjelaskan pengertian dan
fungsi Hadis

2. Langkah Kedua
Langkah kedua yang dapat dilakukan dalam model desain ini adalah
memilih media dan teknologi yang digunakan. Dalam RPP tesebut
menggunakan media dan teknologi Aplikasi WhattAp. Pemilihan media
komunikasi tersebut telah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Acces

14
Media whatapp merupakan media komunikasi yang paling
sederhana untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Dizaman saat
ini, aplikasi whatapp sudah banyak digunakan oleh semua kalangan, baik
dari anak-anak, remaja, bahkan dewasa. Sehingga tidak ada alasan siswa
untuk ketinggalan pembelajaran karena sulitnya memiliki atau tidak
mengerti caranya dalam menggunakan media aplikasi tesebut.
b. Cost
Dalam penggunaannya media aplikasi whatsapp tidak banyak
menghabiskan data atau kuota para penggunanya. Dengan media ini siswa
dapat dengan mudah dan tidak mengeluarkan banyak biaya serta bisa
digunakan setiap saat dalam waktu jangka panjang.
c. Teaching And Learning
Dalam pemanfaatannya ketika pembelajaran. Pertama seorang
pendidik membuat sebuah grup yang bersisi semua siswa dikelas yang
diajar. Kemudian materi yang telah disiapkan berbentuk pdf atau word
dikirim dalam bentuk file ke via whatapp grup. Selanjutnya para siswa
diperintah untuk mengunduh atau mendownload bahan ajar yang telah
dishare oleh guru. Untuk menambah refrensi pengetahuan siswa, guru
membuat sebuah video terkait materi pembelajaran dan mengirimkannya
digrup.
d. Interaktivity
Didalam whatsapp grup guru dan siswa dapat beriteraksi dan
berkomunikasi lewat chat, voice note, atau video call antara guru dan
siswa. Melalui komikasi ini guru dan siswa dapat mendiskusikan materi
pembelajaran yang sedang berlangsung.
e. Organization Change
Aplikasi whattap tidak hanya dapat mengirim materi dalam bentuk
file saja. Namun, terdapat banyak fitur didalamnya yang dapat
dimanfaatkan untuk share video, gambar, audio, nomor kontak, bahkan
sharelook lokasi. Bisa juga mengeshare link yang dapat menghubungkan
ke media internet google, youtube, dll.

15
f. Novelity
Di era saat ini, teknologi komukasi berkembang sangat pesat,
sehingga dalam pengunaan didalamnya dapat di upgrate.informasi-
informasi baik berita dan berbagai bahan ajar dapat selalu diperbaharui
sera uptudate. Digoogle dapat diunduh berbagai buku online yang mudah
didapat sebagai bahan ajar.
g. Speed
Berbagai macam media komunikasi dan teknologi yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran jarak jauh saat ini, sebagaimana
untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran yang tidak selalu
dilaksanakan secara reguler, seperti yang telah diketahui saat ini terjadi
pandemi covid 19 yang tidak dapat diperdiksi kapan berkahir. Alat
komunikasi yang dapat digunakan yaitu bisa HP, laptop, komputer dan
lain lain sesui dengan kedaan yang ada dan dibutuhkan.
3. Langkah Ketiga
Bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran tidak hanya
berpacu pada buku saja, peserta didik juga bisa menggunkaan berbagai buku
online. Dalam RPP tersebut guru membuat bahan ajar dalam bentuk file pdf.
Banyak alternatif lain yang dapat dimanfaatkan dan dijadikan refrensi seperti
video pembelajaran di youtube, dan informasi-informasi lain yang ada di
internet. Pendidik dan peserta didik dapat memanfaatkannya sebagai literatur.

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Model Bates diciptakan oleh Anthony (Tony) Bates berdasarkan pengalaman
mengembangkan pembelajaran terbuka jarak jauh di Canada tahun 1995.
Model desain pembelajaran yang dikemukakan oleh oleh A.W.Bates ini
sangat erat kaitannya dengan pengembangan bahan ajar yang dapat digunakan
untuk penyelenggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ). SPJJ telah
digunakan secara luas sebagai alternatif sistem pendidikan yang dilakukan
secara regular.
2. Langkah-langkah Model Front-end System yaitu meliputi:
a. Langkah pertama, yaitu mengembangkan, menentukan dan merancang isi
dan juga materi yang akan dibuat sebagai bahan bahan ajar.
b. Lankah kedua, yaitu adalah memilih media dan teknologi yang akan
digunakan untuk menyampaikan isi/materi pelajaran kepada sasaran. A.W.
Bates. Dengan memperhatikan beberapaa kriteria yaitu: A (access);C
(cost); T (teaching and learning); I (interactivity); O (organizational
issues); N (novelty); S (speed). ACTIONS
c. langkah ketiga yaitu, penyampaian isi atau materi pelajaran kepada siswa
yang mengikuti program sistem pendidikan jarak jauh. Dalam hal ini,
siswa berperan sebagai target audience.
3. RPP yang digunakan dengan model front end system ini dari MTs. Al-badri
kelas VII semester I dengan materi yang berjudul Kedudukan dan fungsi Al-
Quran sebagai pedoman hidup. Dalam RPP ini menggunakan pembelajaran
jarak jauh dengan media aplikasi whatsapp.
4. Analisis Analisis RPP Model Desain Pembelajaran Front-End System A.W
Bates dengan memperhatikan langkah-langkah dari model desai pembelajaran
tersebut merancang, memilih, mengembangkan media dan bahan ajar, serta
menyampaikan isi dan materi pembelajaran. Adapun analisis dari rencana

17
pelaksanaan pembelajaran yang telah diterapkan apabila disesuaikan dengan
model desain pembelajaran yang dirumuskan oleh a. W. Bates

18
DAFTAR PUSTAKA

Bates, A. W. 2005. Tecnology, E-Learning And Distance Education. Canada


Routladge And Francis Group.

Munir.2009. Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi. Bandung:Alfabeta.

Hamzah.2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

19

Anda mungkin juga menyukai