A
II. X
III. ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
Plat HPTLC silica gel 60F254 dengan ukuran 20 cm x 20 x cm, dan tebal
6-8 µm.
Chamber
Aplikator Camag Linomat V
Camag TLC scanner III
Syringe Camag 100 µL
Komputer
Labu ukur 25 mL
Pipet ukur
Bulb filler
3.2 Bahan
Gemifloxacin mesylate (GFX) murni (99,8%)
Montelukast (MK)
Sampel plasma kosong
Sampel plasma pasien Rumah Sakit Universitas Assiut
Etil Asetat
Ammonia 25%
Methanol
Akuades
IV. METODE
1.1 Pada penelitian ini menggunakan metode HPTLC (High
Performance Thin Layer Chromatography)/KLT-KT (Kromatografi
Lapis Tipis Kinerja Tinggi). KLT-KT memiliki prinsip yang hamper sama
dengan metode KLT konvensional. Namun, pemisahan dengan KLT-KT
memiliki beberapa klebihan dibandingkan dengan metode KLT
konvensional antara lain fase diam yang digunakan sangat halus dan pori-
porinya seragam serta tebal lapisannya hanya 0,1 mm. Ukuran partikel fase
gerak yang lebih kecil ini menyebabkan semakin besarnya jumlah lempeng
teoritis, karena itulah pemisahan menjadi lebih efisien. Keunggulan lainnya
adalah sampel yang digunakan hanya sedikit sehingga bercak penotolannya
berdiameter antara 0,1-0,5 mm (Gandjar dan Rohman, 2007).
Fase diam yang digunakan pada KLT-KT hanya silika gel dan tidak
menggunakan fase diam lainnya sebagaimana dalam menggunakan KLT/
konvensional. Penyiapan sampel pada KLT-KT serta pemilihan fase
geraknya dapat dikatakan tidak ada perbedaan dengan KLT, hanya saja
konsentrasi sampel pada KLT-KT ini lebih kecil jika dibandingkan dengan
KLT konvensional. Pada KLT-KT, resolusi sudah tampak nyata pada jarak
pengembangan sampel 3-6 cm (Gandjar dan Rohman, 2007).