Laporan Termokimia
Laporan Termokimia
KIMIA FISIK
MODUL A-1
TERMOKIMIA
NIM : 12515010
Kelompok : 1
2016
I. JUDUL PERCOBAAN
TERMOKIMIA
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi
kimia, juga merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas
suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika. Pengukuran perubahan
kalor dapat dilakukan dengan alat yang disebut kalorimeter. Kalorimeter dibagi menjadi dua
yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter biasa/sederhana.
Kalorimeter bom bekerja secara adiabatik. Kalor yang dilepaskan pada proses
pembakaran di dalam calorimeter bom akan menaikkan suhu calorimeter dan dapat dijadikan
sebagai dasar penentuan kalor pembakaran menggunakan diagram berikut :
Berdasarkan diagram di atas, yang harus ditentukan adalah ∆Ur yaitu perubahan energy
dalam bagi proses dengan pereaksi dan hasil reaksi berada pada suhu yang sama. Berdasarkan
hokum Hess :
Dengan C adalah kapasitas kalor calorimeter (eber + air + bom). Karena berlangsung secara
adiabatic, ∆Uk = 0, maka :
∆UT = -C (T’ – T)
Perubahan energy dalam dapat dihitung dengan mengukur keaikan suhu dan kapasitas
kalor, C. kapasitas kalor ditentukan dari pembakaran sejumlah zat yang telah diketauhi kalor
pembakarannya, misalnya asam benzoate, C6H5COOH .
Hasil pengukuran juga dapat dinyatakan sebagai perubahan entalpi, ∆HT, melalui
ungkapan :
∆HT = ∆UT + ∆(nRT)
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Air
2. Asam benzoate secukupnya
3. Naftalena secukupnya
4. Paraffin secukupnya
5. Gas oksigen
6. Larutan baku Na2CO3 25 mL
7. Indikator metil merah
V. CARA KERJA
t (menit) 1 2 3 4 5 6 7 8
T (°C) 27,5 28,14 28,28 28,32 28,34 28,34 28,35 28,35
t (menit) 1 2 3 4 5 6 7 8
T (°C) 28,05 29,2 29,44 29,5 29,53 29,53 29,53 29,53
U2 = ∆l x (2,3) kal/cm
= (12 - 3) cm x (2,3) kal/cm
= 20,7 kal
∆T
(28,35 – 25,92) K
= 2429,4403 kal/K
U2 = ∆l x (2,3) kal/cm
= (12 – 3,7) cm x (2,3) kal/cm
= 19,09 kal
1,04 gr
= - 9148,8561 kal/gr
= - 38425,19562 J/gr
= - 4918,4250 kJ/mol
∆H = ∆Ut + ∆nRT
= - 4918,4250 kJ/mol + (-2)(8,314 x 10-3 kJ/molK)(29,53+273)
= - 4923,4554 kJ/mol
-5156,3
= 4,515%
VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan besarnya kapasitas kalor kalorimeter
adalah 2429,4403 kal/K dan entalpi pembakaran Naftalena adalah sebesar - 4923,4554 kJ/mol
dengan persentase kesalahan 4,515%.
X. SARAN
Persiapan asisten praktikum untuk membimbing praktikum sudah baik. Namun alangkah
lebih baik nya jika alat-alat yang akan digunakan saat praktikum sebaiknya dirawat kebih
intens agar saat praktikum tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Persiapan materi dari
asisten praktikum nya agar diperdalam saja.
1. Brady, James E. 1999. Kimia Universitas : Asas dan Struktur. Jakarta : Binarupa Aksara.
2. Azargohar, R., Jacobson, K.L., Powell, E.E., Dalai, A.K. Evaluation of properties of fast
pyrolysis products obtained from Canadian waste biomass. Journal of analytical and
applied pyrolysis. 2013.
XII. LAMPIRAN
1. Jawaban pertanyaan.
a. Apakah perbedaan ∆U dan ∆H?
b. Mengapa ∆U pada persamaan (1) sama dengan nol?
c. Perkirakan kalor pembakaran naftalena dari energi ikatan dan data lain yang diperoleh dari
literatur.
Jawaban
a. ∆UT adalah energi dalam reaksi pada suhu tetap yang besarnya sama dengan kalor yang
dihasilkan dari reaksi pada volume tetap. Pada volume tetap, dV = 0 sehingga W = 0, maka ∆UT =
QV
∆HT adalah entalpi reaksi pada suhu tetap yang besarnya sama dengan kalor yang dihasilkan dari
reaksi pada tekanan tetap. Pada tekanan tetap, dP = 0, sehingga dH = dU + d(PV) = -PdV + Q +
PdV + VdP = Qp
b. ∆Uk bernilai nol pada persamaan (1) karena proses yang berlangsung dalam sistem kalorimeter
bersifat adiabatik, sehingga tidak ada panas yag keluar.
c. Persamaan Reaksi Pembakaran Naftalena :
C10H8(S) + 12O2(g) 10CO2(g) + 4H2O(l)
2. Data Pengamatan