Anda di halaman 1dari 7

PUPUS

Langit mulai menampakan gelap,sepertinya soreh ini akan turun


hujan lagi.Andai tuhan izinkan aku hanya ingin 1 permintaan,tolong
jangan turunkan hujan soreh ini aku hanya ingin melihatnya dan
bertemu dengannya.

Namaku TRISYA dan sekarang aku duduk dikelas 3 SMA nggak kerasa
sebentar lagi aku akan pergi meninggalkan sekolah yang begitu penuh
dengan kenanganku.Menjalani hari-hari ku disekolah adalah
kebahagiaan terindah dalam hidupku karena disanah ada Mario yang
selalu aku cintai tapi cinta ku ini hanya cinta semu, Karena setelah ku
persmbahkan hidupku untuknya dan telah kurelakan hatyku padanya
dia masih belum bisa membalas ketulusan cintaku.

Sekarang aku sedang menikmati masa liburan semesterku dan aku


hanya bisa habiskan masa liburan sekolahku sendiri.Dalam status
hubungan aku memang kekasihnya namun dalam hatynya aku bukan
siapa-siapa,semenjak haty dan juga jiwanya terluka oleh Shela dipun
kini enggan untuk membuka hatynya pada siapapun termasuk aku.Ku
dengar sekarang Mario tengah sibuk dengan dunianya,dia adalah
panitia festifal flm fisika yang akan diadakan minggu depan dan
mungkin tak akan ada waktu banyak untuk ku.

Lima hari sudah ku lalui masa liburanku ini hanya dengan tangis
kesedihan,aku selalu menangisinya,Menangisi setiap cara yang dia
berikan untukku.Rasanya sakit haty ini menerimanya setelah aku
benar-bernar tulus mencintainya tapi dia hanya anggap semuah itu
biasa saja.

Tanpa terasa hari-hari liburan sekolahpun telah berlalu,semuah


berlalu tanpa arti bagiku.Kini aku sudah hadir dibulan januari Ini
adalah bulan kelahirannya tepatnya tanggal 24 nanti dia genap
berusia 17 tahun.Sebenarnya aku sudah merencanakan sesuatu
untuknya memang bukan sesuatu yang special tapi setidaknya aku
ingin slalu mengenang setiap detik yang ku hadirkan hanya
untuknya.dalam duniaku hanya berisikan tentang Mario dan dalam
dunia Mario aku tak pernah ada.

“Bantu gue yah,gue pengen bikin surprise kecilbuat dia”pintaku pada


Sirius,sebenarnya namanya Shinee hanya saja aku senang
memanggilnya Sirius.

“Emangnya loh udah punya rencana apa buat dia”akupun berbisik di


telinga Shinee dan memberitahukan apa rencanaku.

Aku hanya memiliki rencana yang sederhana,hanya sekedar ingin


membawakan kue Tar kecil untuknya dengan lilin-lilin yang akan
menghiasi harapannya.

“Uuummpp …Baiklah gue bantu loh” “Thanks yaah”ucapku dengan


senyum sumbringah.
Hari demi hari cepat berlalu dan terus bergulir begitu saja,kadang
ingin ku tanyakan untuk siapa hatynya kini tapi rasanya percuma ku
tanyakan itu.Aku memang mencintainya tapi dia tak pernah jujur
akan rasa sayang dan cintanya padaku.Aku bingung dengan semuah
ini,mencintai seseorang tanpa sebuah kebisuan yang pasti dan hal ini
sangat menyakitkan.

Esoknya sepulang sekolah aku dan Shinee pergi mencari kue Tar
cantik walau harganya tak mahal semoga kue itu bermakna untuknya,

“Sya..Sya liat deh cantikkan kuanya”

“Ikh mungil banget,yaudah deh gue beli yang itu aja Kali yah”

“oh iya namanya belum ditulis”ucap Shinee mengingatkanku.

“eh iya hampir gue lupa,mbak tulis nama ini yah HAPPY BIRTHDAY 17
MARIO ASHIDIK”

“Baik mbak”ucap seorang pelayan tokoh kue ini.

“kapan lo mau kasih ni kue?”

“ya besoklah kan ULTAHnya besok,paling pulang sekolah deh”

“Uuuummm sukses yah”

“pasti thanks yah”.Aku nggak sabar menunggu hari esok bagaimana


yah ekspresihnya saat aku bawah kue ini,hanya itu yang selalu ku
pikirkan .
Malam pun telah berganti , dan tiba saatnya untuk ku kembali ya
menjalankan rutinitas hari-hariku yaitu sekolah, belajar dan bertemu
dengan dia. Hatiku tak bisa diam, sesekali ku lihat jam dinding
rupanya belum saatnya untuk pulang sekolah dan tak lama setelah itu
bel tanda berakhirnya jam pelajaran terakhir pun berbunyi senangnya
hatiku akhirnya aku bisa bertemu dengannya dan memberikan
kejutan ini.

Dengan cepat aku keluar dari kelasku dan membawa kue itu,
sesampainya didepan kelas Mario, aku terdiam, hatiku tercengang
melihat dia sudah di kerumuni oleh sahabat-sahabat terdekatnya,
disanah ada Lilian dan juga Merlin mereka telah mempersiapkan
kejutan besar yang lebih istimewah, seketika senyum bahagia yang
sedari tadi ku kembangkan dalam wajahku berubah menjadi tangis
dan kekecewaan disanah tak hanya ada sahabat-sahabatnya tapi
disanah juga ada Shela. Aku tak bisa lagi berharap dia akan melihatku
dan menerima hadiah dariku karna kutahu hadiah dariku ini tak ada
artinya di bandingjan dengan hadiah yang sudah mereka
persembahkan untuknya.

“Trisya, kok kamu berdiri didepan pintu?ayo masuk”ucap benny yang


sedari tadi sudah berdiri disampingku.“eh engga deh, sepertinya
percuma aku masuk…”

“tapi kamu kan pacarnya Mario”


“aku gak apa-apa kok, ohiya Ben boleh aku minta tolong”

“boleh”

“tolong kamu berikan ini untuk Mario, Ohiya ini kado untuk dia”

“tapi kenapa gak kamu aja”

“aku gak mau merusak kebahagiaan dia hari ini”ucapku lirih dengan
mata yang mulai berkaca-kaca, setelah Benny benar-benar telah
menerima dua kotak dariku, aku pun dengan segera pergi
meninggalkan kelas Mario tanpa Mario tau kedatanganku. Setelah
kepergianku ku rasakan semilir angin yang menerbangkan aroma
tubuh Mario keluar dari kelasnya dan menemui Benny.

“hai Ben?”

“hei yo, ohiya HAPPY BIRTHDAY”

“Iya thanks,itu buat siapa?”

“ini buat lo Yo” lalu Mario pun membuka kotak kue itu

“kue itu dari pacar lo”“Trisya tadi kesinih?”Benny hanya menanggug,


lalu kemudian Maria meletakkan kue itu dan pergi meninggalkan
Benny untuk kemudian mengejarku.

Rasanya kakiku lemas untik melangkah, semua yang kua harapkan


pupus begitu saja. Saat lihat Mario tertawa bahagia tanpa
kehadiranku, saat ku lihat aku tak pernah bisa membuka hatinya
untukku. Saat itu aku menyebrang tanpa melihat arah ku sendiri, tak
ku sangka dari arah belakangku telah melaju sebuah mobil dan
menabraku. Ku dengar ada suara teriakkan yang sangat kencang dan
kurasa aku mengenali betul suara itu, iya itu adalah suara hangat
Mario, suara yang tak pernah lagi ku dengar.

Lalu aku merasakan tubuhku terangkat dalam pelukkan, aku masih


bisa melihat dia walaupun semu tapi aku masih bisa merasakannya,
dia memelukku dan menangisiku. Untuk pertama kalinya aku
melihhat dia menangisiku. Aku tak bisa bergerak rasanya lengan ku
sakit dan darah segar tak hentinya berhenti bercucuran dari kepalaku.
Aku hanya ingin mengucapkan sesuatu untuknya, ku mohon bantu
aku Tuhan untuk katakan bahwa aku mencintainya.

“Sya, kamu harus bertahan” ucapnya lalu kurasakan tetesan air


matanya jatuh tepat di pipiku. Ku coba meraih tangannya, aku
berusaha mengumpulkan sisa-sisa tenaga ku.

“Ma..ma..rio” ucapku terbata-bata.“

“iya sayang apa”. Aku bahagia kala ia memanggil ku dengan sebutan


sayang, sebutan yang tak pernah lagi ku dengar darinya.

“selamat ulang tahun, aku hanya ingin ucapkan ini untuk kamu. Aku
bahagia melihatmu bahagia”

“maafin aku Sya, aku terlalu sibuk dengan duniaku”

“Ma..rio…aku gak kuat”

“kamu gak boleh ngomong gitu, kamu harus kuat Sya. Ku mohon
bertahanlah”

“aku..aku mencintaimu ka…mu”


Suaraku semakin melemah dan menghilang, wajahnya tak lagi terlihat
oleh ku dan aku merasakan dingin yang amat sangat menghantam
tubuhku lalu ku hembuskan nafas terakhirku dalam pelukkan Mario.
Tuhan membawah ku pergi secepat kilat dan kini aku tak bisa lagi ada
disamping Mario.

“Trisya bangun, Sya… aku belum sempat mengatakan aku juga


mencintai kamu Trisya”Bisiknya di telingaku.

Aku tak pernah menyesal mengenalmu bahkan telah ku relakan


semuanya untukmu. Aku tak tau bagaimana nanti kamu
mengenangku, ku serahkan semuanya padamu. Dan andai aku bisa
memilih antara sekarang atau masa lalu dimana aku hidup tanpa air
mata dan juga kecewa. Tuhan andai aku bisa kembali, aku ingin dia
tau bahwa aku akan selalu mencintainya dan menyayanginya.

Anda mungkin juga menyukai