Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI

(Makalah ini disusun memenuhi syarat mengikuti matakuliah yang di


ambil)

Dosen Pengampu: Mursidah dewi, SKM, M.kep

Disusun Oleh : Rts.NovpriyantI


Tingkat : IB
NIM : PO.71.20.0.16.4003

DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

2017
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI PERSUASI

H. A. W. Widjaja dalam bukunya (Widjaja, 2010, p. 66) mengungkapkan


pengertian komunikasi persuasif sebagai berikut: Komunikasi persuasif berasal
dari istilah persuation (Inggris). Sedangkan istilah persuasion itu sendiri
diturunkan dari bahasa Latin "persuasio", kata kerjanya adalah to persuade, yang
dapat diartikan sebagai membujuk, merayu, meyakinkan dan sebagainya.
Menurut Deddy Mulyana, komunikasi persuasif adalah suatu proses komunikasi
dimana terdapat usaha untuk meyakinkan orang lain agar publiknya berbuat dan
bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator dengan cara membujuk
tanpa memaksanya. Sedangkan menurut K. Andeerson, komunikasi persuasif
didefinisikan sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah
keyakinan, sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui transmisi
beberapa pesan (Mulyana, 2005, p. 115).
Uraian penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau
memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang melalui penggunaan
pesan sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.

B. TUJUAN KOMUNIKASI PERSUASI

Tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua yaitu:


1. .Mengubah atau menguatkan keyakinan (believe) dan sikap (attitude) audiens,
dan
2. Mendorong audiens melakukan sesuatu/ memiliki tingkah-laku (behaviour)
tertentu yang diharapkan.
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan
tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Komunikasi persuasif sedikitnya
memiliki tiga tujuan dasar yakni untuk membentuk tanggapan, memperkuat
tanggapan, dan mengubah tanggapan.
1. Membentuk tanggapan
Tujuan komunikasi persuasif yang pertama adalah untuk membentuk tanggapan.
Tujuan persuasi ini biasanya dilakukan komunikator terhadap komunikan yang
masih “polos”. Komunikan belum mendapatkaninputinformasi dari pihak
manapun berkaitan dengan topik yang hendak dikomunikasikan. Karenanya,
tujuan komunikasi persuasif ini adalah untuk menanamkan dan membentuk
tanggapan komunikan terhadap topik yang dikomunikasikan oleh komunikator
saat proses persuasi
2. Memperkuat tanggapan
Tujuan komunikasi persuasif yang kedua adalah untuk memperkuat tanggapan.
Tujuan komunikasi persuasif ini biasanya dilakukan oleh komunikator terhadap
komunikan yang sejak awal sudah setuju dengannya. Dengan komunikasi
persuasif, komunikator berharap komunikan akan semakin yakin terhadap topik
yang dikomunikasikannya.
3. Mengubah tanggapan
Tujuan komunikasi persuasif yang ketiga adalah untuk mengubah tanggapan.
Tujuan komunikasi persuasif ini dilakukan komunikator kepada komunikan yang
awalnya menolak atau tidak sepikiran dengannya. Dengan komunikasi persuasif,
diharapkan pemikiran komunikan akan berbalik dari tidak setuju menjadi setuju.

C. PRINSIP DASAR KOMUNIKASI PERSUASI

 Ada empat prinsip dasar dalam komunikasi persuasif yaitu :


1. Prinsip Pemaparan yang Selektif ( The Selective Exposure Principle )
Prinsip ini menyatakan bahwa pada dasarnya audiens akan mengikuti hukum
pemaparan selektif ( the law of selective exposure ), yang menegaskan bahwa
audiens (pendengar) akan secara aktif mencari informasi yang sesuai dan
mendukung opini, keyakinan, nilai, keputusan dan perilaku mereka, dan
sebaliknya audiens akan menolak atau menghindari informasi-informasi yang
berlawanan dengan opini, kepercayaan, sikap, nilai, dan perilaku mereka.
2. Prinsip Partisipasi Audiens ( The Audience Participation Principle )
Prinsip ini menyatakan bahwa daya persuasif suatu komunikasi akan semakin
besar manakala audiens berpartisipasi secara aktif dalam proses komunikasi
tersebut. Bentuk partisipasi bisa dalam berbagai bentuk dan aktivitas, seperti
dalam menentukan tema, dalam presentasi, membuat slogan, dan lain-lain.
3. Prinsip Suntikan ( The Inoculation Principle )
Audiens telah memiliki pendapat dan keyakinan tertentu, maka pembicaraan dari
komunikasi(persuasive) biasanya dimulai dengan memberi pembenaran dan
dukungan atas keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki audiens.
4. Prinsip Perubahan yang Besar ( The Magnitude of Change Principle)
Prinsip ini menyatakan bahwa semakin besar, semakin cepat dan semakin penting
perubahan yang ingin dicapai, maka seorang da’i mempunyai tugas dan kerja
yang lebih besar, serta komunikasi yang dilakukan membutuhkan perjuangan
yang lebih besar.

D. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KOMUNIKASI PERSUASI

Langkah-langkah dalam menyusun komunikasi persuasif antara lain :


 Pengumpulan dan analisis data
 Analisis dan evaluasi fakta
 Identifikasi masalah
 Pemilihan masalah yang ingin disampaikan dan dipecahkan
 Perumusan tujuan
 Perumusan alternatif pemecahan masalah
 Penetapan cara mencapai tujuan
 Evaluasi hasil kegiatan
 Rekonsiderasi
E. STRUKTUR PESAN KOMUNIKASI PERSUASI

Struktur pesan komunikasi persuasi yaitu :


 Attention : Sesuatu yang baru
 Interest : Sesuatu yang berbeda
 Desire : Mengandung harapan
 Decision : Dapat dilaksanakan
 Action : Tersedia pada waktu dan tempat yang tepat

Atau struktur pesan komunikasi persuasi adalah susunan pokok-pokok


gagasan yang menyatu menjadi satu kesatuan pesan yang utuh. Untuk merancang
struktur pesan harus memperhatikan sikap khalayak sasaran terhadap pesan dan
tujuan komunikator. Ada dua kelompok struktur pesan yang dapat dibuat , yaitu
pro-kontra dengan kontra-pro dan satu sisi dengan dua sisi.
Dalam struktur pro-kontra ,komunikator mendahulukan argumen atau
gagasan yang selaras dengan pendapat atau sikap khalayak,selanjutnya gagasan
yang bertentangan dengan sikap khalayak disajikan pada bagian akhir
pembicaraan .Sebaliknya ,dalam struktur kontra-pro ,komunikator mengawali
presentasinya dengan mengemukakan gagasan yang berlawanan ,selanjutnya
presentasi ditutup dengan argumentasi pro-khalayak. Kemudian ,struktur satu sisi
artinya komunikator hanya menyajikan gagasan pada satu dimensi saja, misalnya
aspek baik atau keuntungan saja yang dibicarakan dari pesan tersebut tanpa
memperhatikan kerugian yang akan diterima. Sedangkan ,pada struktur dua sisi
,komunikator menyajikan program yang akan dilaksanakan dengan melihat sisi
keuntungan dari kerugian secara proposional.
F. CONTOH KASUS

Di desa A terjadi banyaknya wanita yang menderita penyakit kanker payudara


karna ketidaktahuan mereka mengenai apa-apa saja penyebab kanker tersebut
mengakibatkan peningkatan jumlahwanita yang mengalami penyakit yang
sama,dari kasus tersebut seorang dokter yang melakukan penyuluhan di desa A
tentang penyakit kanker bahwa organ kewanitaan ada dua yang paling terpenting
bagi kesehatan wanita yaitu organ vagina dan organpayudara,dalam
penyampaiannyadokter juga mengajak para wanita untuk tepuk tangan dengan
cara lima jari karna akan mampu mengalirkan aliran darah dengan baik, kanker ini
pembunuh nomor satu di dunia penyebab kanker payudara yang pertama yaitu
faktor genetik dan faktor makanan dan penyebab keterlambatan penanganan
kanker yaitu pola pikir masyarakat yang menyepelekan gejala kanker dan
kesadaran masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit mematikan ini masih
rendah, maka dokter mengajak para semua wanita untuk berupaya mencegah
sejak dini dari mulai sadari dengan cara mendeteksi diri dengan pemeriksaan
terutama saat seminggu setelah menstruasi kemudian anda berdiri didepan cermin
lalu anda perhatikan payudara kanan dan kiri apakah normal atau tidak lalu anda
pegang pinggang anda tekan kebawah melihat apakah ada benjolan disekitar
payudara anda dan selanjutnya mulai merubah pola hidup dan pola makan yang
sehat dan melakukan olahraga secara teratur.
Dokter adalah orang profesional di bidangnya yaitu kesehatan,dokter akan
dipercaya masyarakat ketika berbicara tentang penyakit kanker.Kemudian hal
yang perlu diperhatikan juga adalah oleh gesturedari seorang dokter (yang
ditunjukkan oleh komunikator). Komunikator yang tampil rileks, percaya
diri,cantik,semangat dan murah senyum pastinya akan lebih dihargai
dibandingkan komunikator yang menampilkan kesan sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Widjaja, H. A. (2010). Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.


Jakarta: Bumi Aksara.

https://www.academia.edu/28475923/MAKALAH_KOMUNIKASI_PERSUASIF

http://ciputrauceo.net/blog/2016/1/4/strategi-persuasi-disertai-contoh-persuasif

https://massofa.wordpress.com/2009/12/08/konsep-dasar-komunikasi persuasif/

http://sainsnurse.blogspot.co.id/2011/11/komunikasi-persuasif-di-
keperawatan.html

https://iskandarh3.wordpress.com/2014/04/03/konsep-dasar-komunikasi-
persuasif/

http://makalah90.blogspot.co.id/2016/03/komunikasi-persuasif-ciri-dan-
fungsinya.html

Anda mungkin juga menyukai