Asosiasi dan kode etik apa yang menanggulangi masalah penjualan langsung di
Indonesia
Di Indonesia asosiasi ini disebut APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) yang
merupakan asosiasi nasional dari perusahaan penjualan langsung yang mewakili kepentingan
industri penjualan langsung di Indonesia.
Sedangkan kode etik yang mengatur penjualan langsung adalah kode etik sedunia diterbitkan
oleh Federasi Sedunia Asosiasi-Asosiasi Penjualan Langsung (WFDSA) bagi para anggota
asosiasi nasional penjualan langsung yang tergabung dalam WFDSA. Kode etik ini menyangkut
hubungan antara perusahaan-perusahaan penjualan langsung dan para penjual langsung di
satu pihak dan para konsumen di
lain pihak, antara perusahaan penjualan langsung dengan anggota dan calon anggota
independen/mandiri, dan juga di antara perusahaan-perusahaan penjualan langsung sendiri.
Kode etik ini bertujuan memberikan kepuasan dan perlindungan kepada semua pihak yang
berkepentingan, memajukan kompetisi yang sehat dalam rangka sistem dunia usaha bebas, dan
peningkatan citra umum dari kegiatan penjualan langsung. Kode etik ini adalah alat untuk
mengatur diri sendiri dalam industri penjualan langsung. Kode etik ini bukan undang-undang,
dan kewajiban-kewajiban yang dibebankannya menuntut suatu tingkat perilaku etis yang
melampaui tuntutan persyaratan hukum yang berlaku. Tidak menaatinya tidak menimbulkan
tanggung jawab di hadapan hukum perdata. Dengan penghentian keanggotaannya dari APLI,
perusahaan tidak lagi terikat oleh kode etik ini, tetapi ketentuan-ketentuannya masih akan tetap
berlaku pada peristiwa atau transaksi-transaksi yang terjadi selama perusahaan itu menjadi
anggota APLI. Kode etik ini memuat standar perilaku etis bagi perusahaan penjualan langsung
dan para penjual langsung. APLI dapat mengubah standar ini asalkan substansi kode etik
tetap terpelihara atau tetap seperti
yang dipersyaratkan oleh hukum nasional.
Media
Dalam penjualan langsung untuk menyentuh pikiran dan perasaan konsumen, dapat
menggunakan beberapa media diantaranya adalah:
Kegunaan
Penjualan langsung ini digunakan untuk memengaruhi tingkah laku khalayak untuk dengan
segera membeli produk tersebut karena adanya tambahan insentif yang diberikan. Biasa
digunakan untuk produk-produk dengan harga jual rendah (low involvement) seperti produk
kebutuhan hidup sehari-hari.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan dari penjualan langsung ini adalah mampu meningkatkan jumlah penjualan dengan
seger. Sedangkan, kelemahannya adalah hanya dapat dilakukan pada konsumen yang sudah
menggunakan produk tersebut dan bukan untuk menarik pengguna baru. Sistem penjualan
langsung seperti ini tidak dapat mewujudkan kesetiaan (loyalitas) konsumen terhadap suatu
merek produk.
DISUSUN
O
L
E
H
NURFITA SARI
KELAS : XI PEMASARAN I
SMK N 1 RENGAT
T.P 2017 / 2018