Anda di halaman 1dari 93

Konsep Adalah? Apa Itu Konsep?

Ini Penjelasan Mengenai Arti Konsep

Diposting oleh Aang Imam di Minggu, Mei 17, 2015

Kata Konsep berasal dari bahasa latin conceptum, yang artinya sesuatu yang

dipahami. Aristoteles dalam bukunya "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep

merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran

manusia.

Pengertian Konsep

Secara garis besar definisi konsep adalah suatu hal umum yang menjelaskan atau menyusun

suatu peristiwa, objek, situasi, ide, atau akal pikiran dengan tujuan Konsep Adalah? Apa Itu Konsep?

Ini Penjelasan Mengenai Arti Konsepuntuk memudahkan komunikasi antar manusia dan

memungkinkan manusia untuk berpikir lebih baik. Pengertian lainnya mengenai konsep ialah

abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep

dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik.

Pengertian konsep juga dikemukakan oleh beberapa ahli.

Pengertian Konsep Menurut Para Ahli atau Pakar

Soedjadi (2000:14) menyatakan bahwa pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat

digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan

dengan suatu istilah atau rangkaian kata.

Bahri (2008:30) menyatakan bahwa pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah

objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi

terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga.

Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).

Singarimbun dan Effendi (2009) menyatakan bahwa pengertian konsep adalah generalisasi dari

sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena

yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang

dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita

memakainya.
http://www.kuliah.info/2015/05/konsep-adalah-apa-itu-konsep-ini.html

Pengertian Konsep Dan Ciri-Ciri Konsep


Beserta Fungsinya
By bobsusantoPosted on September 21, 2016

Pengertian Konsep Dan Ciri-Ciri Konsep Beserta Fungsinya – Untuk kali ini kita akan mulai
membahas mengenai konsep dan juga ciri-ciri beserta fungsinya. Apa itu konsep ? pasti kita sudah
sering mendengar kalimat konsep, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui arti yang sesungguhnya.

Sekarang kita akan mencari tahu arti yang sesungguhnya mengenai konsep jadi kita bisa mengerti
arti yang sebenarnya sehingga kita tidak salah dalam mengartikan sebuah konsep. Didalam sebuah
rencana kita juga membutuhkan sebuah konsep jika konsep tidak benar maka rencana yang
dibuatpun akan rusak. Maka mari langsung saja kita mulai pembahasannya mengenai arti konsep
yang sebenarnya.

Pengertian Konsep
Konsep ialah istilah yang bisa digunakan untuk menggambarkan secara abstrak dari suatu objek
untuk tujuan mengklasifikasikan ataupun mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda serta
gagasan ataupun peristiwa. Konsep juga dapat menyatukan sejumlah benda seperti gagasan,
peristiwa maupun fenomena menjadi satu kesatuan. Sehingga dengan sebuah konsep bisa
menyebutkan beberapa benda, gagasan, serta peristiwa ataupun fenomena dengan lebih simpel.

Ada beberapa pengertian dari konsep menurut para ahli diantaranya.

1. Menurut Soedjadi
konsep ialah ide abstrak yang bisa digunakan untuk mengadakan klasifikasi ataupun penggolongan
yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah maupun rangkaian kata.

2. Menurut Bahri
konsep ialah satuan dari arti yang dapat mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri yang sama.

Ciri-Ciri Konsep
Di dalam sebuah konsep memiliki beberapa ciri-cir, apa saja ciri-ciri dari konsep mari sama-sama kita
melanjutkan pembahasan mengenai konsep.
1. Konsep itu mempunyai sifat abstrak dan merupakan gambaran mental tentang benda,
peristiwa ataupun kegiatan.
2. Konsep ialah kumpulan dari benda-benda yang mempunyai karakteristik ataupun kualitas
secara umum. Jadi yang ada di dalam konsep terdapat beberapa hal yang bisa di satukan.
3. Konsep mempunyai sifat personal, pemahaman orang mengenai konsep “kelompok”
misalkan mungkin berbeda dengan pemahaman orang lainnya.
4. Konsep dipelajari melalui sebuah pengalaman dengan belajar.
5. Konsep bukanlah persoalan arti dari sebuah kata seperti yang ada di dalam kamus, kamus
sendiri memiliki makana lain yang lebih luas.

Fungsi Dari Konsep


Di dalam sebuah konsep terdapat fungsi di dalamnya, untuk mengetahui apa saja fungsi dari konsep
mari sama-sama kita melanjutkan pembahasan mengenai konsep ini.

1. Fungsi Kognitif
2. Fungsi Evaluatif
3. Fungsi Operasional
4. Fungsi Komunikasi

Itu saja penjelasan yang dapat di berikan mengenai Pengertian Konsep Dan Ciri-Ciri Konsep
Beserta Fungsinya, konsep merupakan suatu yang dapat menggambarkan secara abstrak suatu
objek dengan tujuan untuk mengklasifikasikan atau juga mengkategorikan suatu kelompok menjadi

suatu gagasan ataupun peristiwa, semoga bermanfaat

http://www.spengetahuan.com/2016/09/pengertian-konsep-dan-ciri-ciri-konsep-beserta-
fungsinya.html

Penjelasan Terlengkap Tentang Definisi Konsep


dan Unsur Unsur dalam Konsep Menurut Para Ahli
Kali ini Pelajaransekolahonline akan membahas mengenai konsep.Menurut istilah KOnsep berasal dari
bahasa latin “Conceptum” yang berarti sesuatu yang dipahami. secara garis besar konsep merupakan
gambaran atau abstraksi ide yang dinyatakan dengan kata maupun simbol.

Terdapat banyak pendapat yang mengartikan pengertian dari konsep tergantung dari sudut
pandangnya. Seperti arti konsep sebagai bagian dari pengertian yang dibangun dari berbagai macam
karakteristik. Pengertian konsep lainnya adalah sebagai absatraksi dari suatu ciri yang digunakan untuk
mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir.

Untuk menambah ilmu pengetahuan anda, berikut ini merupakan beberapa pendapat yang
dikemukakan para ahli tentang definisi konsep.

Pengertian Menurut Ahli


1. Aristoteles
Menurut Aristoteles dalam bukunya “The classical theory of concepts” , menyatakan bahwa konsep
merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.

2. Singarimbun dan Effendi (2009)


Menurutnya konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai
untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan
pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat
menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya.
3. Soedjadi (2000:14)
Menurutnya konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau
penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata.

4. Bahri (2008:30)
Menurutnya konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama.
Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap Konsep Adalah? Apa Itu
Konsep? Ini Penjelasan Mengenai Arti Konsep objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek
ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk
representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata
(lambang bahasa).

5. Woodruf
Menurut Woodruf konsep adalah gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian
tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap
objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap
objek/benda).

Unsur-Unsur Konsep
1. Nama – merupakan konsep yangt mewakili kata tunggal untuk mempresentasikan ide atau
gagasan
2. Contoh positif dan negatif – Digunakan untuk menganalisis dan membandingkan contoh-
contoh positif atau negatif beserta karakteristinya.
3. Karakteristik pokok – Dalam karakteristik pokok digunakan untuk menciptakan dan
menentukan suatu contoh yang termasuk dalam kategori konsep atau bukan konsep.
4. Rentang karakteristik – Sebuah konsep yang berhubungan dengan konsep lainnya dan
memiliki rentang karakteristik yang membatasi konsep tersebut. Terdapat 3 hal terkait dengan
rentangan karakteristik, yaitu :
o Super ordinat (konsep yang dihubungkan dengan konsep yang lebih luas)
o Koordinat (konsep yang setara dan saling berkaitan satu dengan lainnya)
o Subordinat (sub kategori atau bagian kecil dari suatu konsep)
5. Kaidah

Demikian artikel yang diberikan tentang Pengertian Konsep dan Unsur Unsur Konsep Menurut
Ahli semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan anda.

http://www.pelajaran.co.id/2017/06/pengertian-konsep-dan-unsur-unsur-konsep-menurut-
ahli.html
Pranala (link):https://kbbi.web.id/konsep

konsep/kon·sep/ /konsép/ n 1 rancangan atau buram surat dan sebagainya; 2 ide atau pengertian
yang diabstrakkan dari peristiwa konkret: satu istilah dapat mengandung dua -- yang
berbeda; 3 Ling gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang
digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lainmengonsep/me·ngon·sep/ v membuat konsep
(rancangan);

pengonsep/pe·ngon·sep/ n penyusun konsep (rancangan);

pengonsepan/pe·ngon·sep·an/ n proses, cara, perbuatan mengonsep

https://kbbi.web.id/konsep
Definisi Konsep Menurut Para Ahli
Jumpa lagi sobat setia pengunjung blog ini, terima kasih atas kunjungan anda kami akan share Definisi
Konsep menurut para ahli semoga bermanfaat.

Definisi Konsep menurut para ahli dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menurut Bahri (2008:30)


Bahri, menguraikan Pengertian Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap
objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek
dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri
pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata
2. Menurut Soedjadi (2000:14)
Soedjadi, memberikan Pengertian Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau
rangkaian kata (lambang bahasa).
3. Menurut Singarimbun dan Effendi (2009)
Singarimbun dan Effendi, menguraikan Pengertian Konsep atau Definisi Konsep adalah
generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan
barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau
persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan
maksud kita memakainya.
4. Menurut Wikipedia Indonesia
Wikipedia Indonesia, mendefinisikan Konsep atau memberikan pengertian
Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas
dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana
mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa
arti.
5. Menurut Woodruf
Woodruf, mendefinisikan Konsep adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna,
suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat
pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan
persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari
beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep
merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau
kejadian tertentu.
Dari kelima definisi di atas, Pengertian atau definisi Konsep dapat disimpulkan “Sekumpulan
gagasan atau ide yang sempurna dan bermakna berupa abstrak, entitas mental yang universal dimana
mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap ekstensinya sehingga konsep membawa suatu arti
yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama dan membentuk suatu kesatuan
pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan”.
Iklan
https://laodesyamri.net/2015/01/02/defenisi-konsep-menurut-para-ahli/
Pengertian Konsep: Apa itu Konsep? | Secara umum, konsep dapat diartikan sebagai suatu
representasi abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena sifatnya yang abstrak dan umum, maka
konsep merupakan suatu hal yang bersifat mental. Representasi sesuatu itu terjadi dalam pikiran.
Sebuah konsep mempunyai rujukan pada kenyataan. Ada juga yang mengartikan
bahwa, pengertian konsep adalah suatu medium yang menguhubungkan subjek penahu dan
objek yang diketahui, pikiran, dan kenyataan. Konsep termasuk dalam jenis medium in quo.
Dalam sebuah konsep, kita mengenal, memahami, dan menyebut objek yang kita ketahui.
Kekhususan dari medium in quo adalah walaupun dalam pengenalan akan objek tertentu, yang
langsung kita sadari bukan konsepnya tetapi objek fisik itu sendiru, tetapi dalam suatu refleksi,
konsep sendiri dapat menjadi objek perhatian dan kesadaran kita.

http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-konsep-apa-itu-konsep.html
Pengertian Teori Dan Konsep Menurut Para Ahli
By Ase Satria — IPS

Pengertian teori dan konsep adalah pokok pembahasan yang akan dijelaskan secara rinci pada artikel berikut

ini. Definisi #teori dan #konsep biasanya sering ditemui pada bab 2 skripsi maupun makalah yang

menjelaskan suatu teori konsep yang relevan dengan judul yang diangkat sebagai dasar acuan

penelitian. Teori dan konsep juga dapat dikatakan sebagai sebuah #landasan teori pada suatu penelitian.

Pengertian Landasan Teori


Arti landasan teori adalah rujukan suatu masalah yang akan anda teliti, dengan kata lain yakni sebuah artikel

atau paragraf yang berbentuk sebuah teks informasi (bisa berupa catatan) yang mendasari suatu

eksperimen atau penelitian.

Landasan adalah tempat atau wadahnya penelitian dan sedangkan arti teori adalah berupa pendapat dari para

ahli mengenai apa yang sedang anda teliti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa landasan teori bisa diartikan

sebagai pemahaman para ahli akan sebuah teorinya yang terkait dengan penelitian yang sedang anda

lakukan.

Adapun fokus pembahasan yang akan di uraikan berdasarkan judul yakni seperti berikut :

1. Pengertian Teori.
2. Pengertian Konsep.

Semoga pembahasan ini dapat menambah akan pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui
#pengertian teori dan #pengertian konsep menurut para ahli/pakar serta menjadi portal referensi tugas maupun
makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
Penelitian dilakukan agar memperoleh penjelasan dan jawaban atas suatu permasalahan serta memberikan alternatif
bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Penjelasan dan jawaban tersebut memerlukan data
untuk di olah agar menemukan alternatif yang sesuai dengan permasalahan tersebut.

Setelah masalah dalam penelitian telah dirumuskan, maka proses selanjutnya adalah mencari teori-teori yang
berhubungan dengan penelitian. Teori diperlukan agar peneliti mengerti dan memahami cara menjelaskan atau
menganalisis fenomena yang terjadi berdasarkan sebuah alur pikir teori penelitian tertentu.

Sehingga antara teori dan penelitian tidak dapat dipisahkan karena fenomena tersebut dapat dianalisis atau dijelaskan
melalui alur pikir teori yang relevan, oleh karena itu peneliti harus paham tentang pengertian teori.

Dengan demikian seorang penulis harus memiliki dasar-dasar teori dan konsep sebagai panduan serta landasan
penulisan lebih lanjut. Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan
sekedar perbuatan coba-coba. Adanya landasan teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data. (Sumadi Suryabrata,1990 (dalam Sugiono, 2010:52)).

Pengertian Teori Menurut Para Ahli/Pakar


Menurut pendapat Emory Cooper (dalam Umar, 2004:50) mengatakan teori adalah suatu kumpulan konsep, definisi,
proposisi, dan variabel yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasi sehingga dapat
menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.

Kemudian menurut Siswoyo (dalam Mardalis, 2003:42) bahwa teori diartikan sebagai seperangkat konsep dan definisi
yang saling berhubungan yang mencerminkan suatu pandangan sistematik mengenai fenomena dengan menerangkan
hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan meramalkan fenomena

Selanjutnya menurut Hoy & Miskel (dalam Sugiyono, 2010:55) teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan
generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi.

Menurut situs Wikipedia Indonesia yang menyatakan arti serta definisi teori adalah serangkaian bagian atau variabel,
definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah.

Teori dapat membatasi jumlah fakta yang perlu di pelajari, dapat memberi pedoman pada cara-cara mana yang dapat
memberi hasil yang terbaik dan dapat dipakai untuk memprediksi fakta-fata lebih lanjut yang harus dicari.

Pengertian Konsep Menurut Para Ahli/Pakar


Konsep adalah sejumlah ciri yang berkaitan dengan suatu objek dimana konsep diciptakan dengan
menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri yang sama.

Menurut Tan (dalam Koentjaraningrat, 1997:32) mengatakan bahwa konsep atau pengertian adalah unsur pokok di
dalam suatu penelitian, kalau masalah dan kerangka teorinya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta mengenai
hal yang menjadi pokok perhatian dan suatu konsep yang sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok
fakta atau gejala itu.

Sedangkan menurut Umar (2004:51) konsep adalah sejumlah teori yang berkaitan dengan suatu objek. Konsep
diciptakan dengan menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri-ciri yang sama.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa #teori dan konsep merupakan serangkaian pernyataan yang saling
berhubungan yang menjelaskan mengenai sekelompok kejadian/peristiwa dan merupakan suatu dasar atau petunjuk
didalam melakukan suatu penelitian, dimana teori dan konsep tersebut dapat memberikan gambaran secara sistematis
dari suatu fenomena.

Daftar Pustaka
Sugiyono Prof, Dr. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif dan R & D. Bandung :
Cv. Alfa Beta.

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mardalis, 2003. Metode Penelitian Kualitatif (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta : Bumi Aksara.

Koentjarajingrat. 1997. Metode-metode Penelitian Masyarakat/Redaksi Koentjaraningrat. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama.
http://www.materibelajar.id/2016/05/pengertian-teori-dan-konsep-menurut.html

Definisi Konsep Secara Lengkap Termasuk Unsurnya -

Pengertian atau definisi Konsep adalah “Sekumpulan gagasan atau ide yang
sempurna dan bermakna berupa abstrak, entitas mental yang universal dimana
mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap ekstensinya sehingga konsep
membawa suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang
sama dan membentuk suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau
persoalan yang dirumuskan”.

konsep/kon·sep/ /konsép/ n 1 rancangan atau buram surat dan sebagainya; 2 ide


atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret: satu istilah dapat
mengandung dua -- yang berbeda; 3 Ling gambaran mental dari objek, proses,
atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk
memahami hal-hal lainmengonsep/me·ngon·sep/ v membuat konsep
(rancangan);

Definisi Konsep menurut para ahli


Ada empat Konsep menurut para ahli indonesia, berikut konsepnya :

1. Menurut Bahri (2008:30)

Bahri, menguraikan Pengertian Konsep adalah satuan arti yang


mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki
konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi,
sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek
dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak
berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata

2. Menurut Soedjadi (2000:14)

Soedjadi, memberikan Pengertian Konsep adalah ide abstrak yang dapat


digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya
dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (lambang bahasa).

3. Menurut Singarimbun dan Effendi (2009)

Singarimbun dan Effendi, menguraikan Pengertian Konsep atau Definisi


Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat
dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep
merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang
dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan
maksud kita memakainya.

5. Menurut Woodruf
Woodruf, mendefinisikan Konsep adalah suatu gagasan/ide yang relatif
sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif
yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau
benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap
objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental
dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan
komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari
pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.

Apa saja Fungsi Konsep Dalam Penelitian


ide / gagasan = Hasil abstraksi dari realitas empirik, yang ada di alam
mental/pikiran
Gagasan menyebabkan timbulnya konsep
Konsep menggambarkan suatu himpunan gejala tertentu yang
dikelompokkan/dikategorikan ke dalam suatu kesatuan karena kesamaan ciri
tertentu.

mudahnya konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda atau


pun gejala-gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata.

CIRI CIRI KONSEP


 Terbentuk dengan jalan abstraksi (proses menarik intisari dari ide-ide, hal-
hal, benda-benda, juga gejala sosial) dan Generalisasi(menarik
kesimpulan umum dari sebuah ide, hal, benda, dan gejala sosial yang
khusus).
 Tidak dapat dinyatakan benar atau salah (Karena merupakan himpunan)
 Jelas tidaknya suatu konsep, ditentukan oleh istilah yang digunakan, dan
tingkat/derajat keabstrakannya
 Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih
dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang
yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep.

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara


konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang
akan dilakukan

konsep ada 2

1. Konsep konkret : Suatu konsep yang berhubungan dengan benda-benda


kongkrit yang dapat diindera oleh pancaindera (peluang kesalahan
memahami konsep sangat kecil).
Contoh : meja, kursi, komputer, motor, sendok.
2. Konsep abstrak : tidak dapat diindera oleh panca indera,tapi hal itu ada.
Contoh : masyarakat, organisasi, asimilasi, kebahagiaan, pendidikan, sikap,
IQ, EQ
Fungsi Konsep

 Fungsi kognitif yaitu mengorganisasi observasi dan menata hasilnya (fungsi


menata)
 Fungsi evaluatif yaitu mengevaluasi apa yang telah dipersepsi
 Fungsi Operasional (pragmatis) yaitu mengendalikan dan mengarahkan
perilaku individu
 Fungsi Komunikasi, artinya konsep harus memungkinkan komunikasi.

Berikut Unsur-unsur Konsep menurut Wikipedia

Konsep memiliki lima unsur, yaitu:


1. Nama

Konsep diwakili suatu kata tunggal yang merepresentasikan ide atau gagasan-
gagasan.

Contoh: "rumah" mewakili bangunan untuk tempat tinggal.

2. Contoh-contoh Positif dan Negatif

Menganalisis dan membandingkan contoh-contoh positif dan contoh-contoh


negatif beserta karakteristiknya.

Rumah Ibadah

Contoh positif: masjid, gereja, dan kuil. Contoh negatif: Gadang, Joglo, dan
Bubungan Tinggi.

3. Karakteristik Pokok

Karakteristik menciptakan aturan dan menentukan suatu contoh termasuk dalam


kategori konsep atau bukan konsep.

Karakteristik pokok rumah yaitu mempunyai atap, dinding, dan lantai.

4. Rentangan Karakteristik

Suatu konsep berhubungan dengan konsep-konsep lainnya dan mempunyai


rentangan karakteristik yang membatasi konsep tersebut, yaitu:

a. Superordinat
Yaitu konsep yang dihubungkan dengan konsep yang lebih luas. Contoh: konsep
"tempat tinggal" adalah konsep Superordinat dari "rumah".

b. Koordinat

Yaitu konsep-konsep yang setara dan saling berkaitan satu dengan lainnya.
Contoh: konsep "rumah kontrakan" setara dengan konsep "rumah dinas".

c. Subordinat

Kebalikan konsep Superordinat yaitu subkategori atau bagian kecil dari suatu
konsep. Contoh: konsep "rumah" adalah bagian dari konsep "tempat tinggal".

5. Kaidah

Demikian informasi mengenai Definisi Konsep Secara Lengkap Termasuk


Unsurnya. Semoga dapat bermanfaat untuk anda baik itu Definisi Konsep Secara
Lengkap Termasuk Unsurnya

http://blog.bersiap.com/informasi/defenisi-konsep-secara-lengkap-termasuk-unsurnya

DESAIN KONSEP
Konsep desain adalah dasar pemikiran desainer didalam usahanya memecahkan tuntutan desain
maupun problem desain. Pengertian konsep menurut Peorwadarminta; berasal dari kata bahasa latin
yaitu Conseptus yang berarti tangkapan. Jadi konsep adalah hasil dari tangkapan atau hasil
penerjamahan manusia, ketika dihadapkan pada sebuah tuntutan.

Sedangkan Desain konsep


merupakan hasil dari konsep desain itu sendiri. Dalam hal ini adalah desain konsep untuk ranah arsitektur.
Memang banyak karya arsitektur monumental berasal dari sebuah konsep desain tertentu yang dituangkan
dalam desain konsep. Desain konsep bisa berlanjut menjadi sebuah obyek yang bisa direalisasikan mungkin
juga tidak. Ada kalanya sebuah desain konsep hanya bisa direalisasikan dengan berbagai kompromi-
kompromi karena berbagai faktor sepeti kendala struktur, kendala anggaran atau kendala teknis lainnya.

Berikut adalah beberapa desain konsep yang pernah dibuat oleh arsitek-arsitek dunia. Banyak diantaranya
tidak mungkin direalisasikan karena mungkin terlalu mahal atau strukturnya tidak masuk akal. Tetapi
meskipun baru sebatas konsep tapi desain konsep ini sudah bisa dianggap menjadi kekayaan khazanah
arsitektur dunia.

http://www.rudydewanto.com/2011/02/desain-konsep.html

1. Hallo, sayaJimmy Balia :)


2. 2. Apa itu KONSEP
3. 3. Konsep :Konsep adalah abstraksi atau ide, yang yang mewakili suatu bentuk yang
hanya dapat dimengerti oleh akal pikiran
4. 4. Sebuah konsep dapat melahirkan persepsi terhadap suatu objekdalam bentuk
sederhana, maupun abstrak.
5. 5. Smoking KillsRemi garcia
6. 6. SunnyToolkittoolkit04.deviantart.com
7. 7. From the blood to the boneFlow Is KingTfdc.deviantart.com
8. 8. Bagaimana menyusun sebuah konsep?
9. 9. Simbol diatas adalah bentuk abstraksi dari pesan larangan merokok.Pesan ini
dilahirkan dari sebuah konsep.
10. 10. Namun, bila kita tidak dapat membayangkan bagaimana cara menyampaikan proses
pesan itu,akan berakibat hilangnya imajinasi kita terhadap bentuk visual yang akan kita
ciptakan.
11. 11. Peta konsep /Mind Mapping
12. 12. mobil
13. 13. Rodaalat empat mobilngebut mahal
14. 14. mesin ban berat berputar Roda alat empat Rodalamban mobil dua ngebut
mahalnabrak biaya seru kredit
15. 15. Mind Mapping ini berguna bila kita memiliki banyak gagasan, atau kita ingin memilih
cara menyampaikan pesan
16. 16. Kidding :P
17. 17. KONSEP DALAMDESAIN GRAFIS
18. 18. Pengalaman sangat berperanpenting dalam menyusun konsep
19. 19. konsep lahir dari pemikiran
20. 20. pemikiran kita didasari olehpengalaman dan pengetahuan
21. 21. MEMBUAT KARYADESAIN GRAFIS
22. 22. PROSES >KONSEP EKSEKUSI HASIL
23. 23. PROSES >
24. 24. PROSES >
25. 25. PROSES >
26. 26. Yang dibutuhkan dalampembuatan desain grafis…
27. 27. 1. IDE / KONSEP Konsep merupakan basic dari sebuah karya design grafis
28. 28. 1. IDE / KONSEP2. IMAJINASI Memutar otak, membayangkan visual dari segala
macam hal yang berhubungan dengan konsep kita
29. 29. 1. IDE / KONSEP2. IMAJINASI3. REFERENSI Riset mencari acuan atau
pembanding, mengambil contoh dan inspirasi dari berbagai macam elemen.
30. 30. “Copy from one is plagiarism,copy from many is research”Wilson Mizner
31. 31. 1. IDE / KONSEP2. IMAJINASI3. REFERENSI4. SKILL Kemampuan teknis untuk
mengolah konsep, menjadi sebuah karya desain
32. 32. PENUTUPSemua karya design grafis pasti dan harusmemiliki konsep. Karena
konsep adalah awal darisebuah karya yang akan kita hasilkan. Tanpakonsep, karya kita
tidak berarti.
33. 33. TIPS• Perbanyak referensi• Cari skill dan teknik baru• Jangan pernah puas sama
karya sendiri
34. 34. Thank you :) Follow me:@jimmybalia
35. Published on Dec 21, 2011
36. Jimmy Balia menjelaskan peranan konsep dalam desain grafis. Disampaikan dalam #
37. ...
38. Published in: Design, Education, Technology
39. License: CC Attribution-NonCommercial License
https://www.slideshare.net/depokcreative/konsep-dalam-desain-grafis

Konsep dan Prinsip Desain


3 April 2010

Konsep dan Prinsip Desain


Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang
kemudian akan dibangun.
Desain Perangkat Lunak dan Rekayasa Perangkat Lunak
Fase pengembangan terdiri dari tiga langkah yaitu design, code generation (manual or
automatic) dan testing. Setiap langkah melakukan transformasi informasi dengan suatu
cara yang akhirnya menghasilkan software komputer yang valid.
Software Requirements
Dijelaskan dengan information domain, functional and performance requirments, dan feed
the design step. Dengan menggunakan satu dari sejumlah metode desain, langkah desain
menghasilkan :
1. Desain data (difokuskan pada definisi dari struktur data)
2. Desain arsitektur (mendefinisikan hubungan antara elemen struktur utamadari
program)
3. Desain interface
4. Desain prosedural (mengubah struktur elemen kedalam prosedur software)
Selama desain, kita dapat membuat keputusan yang akan mempengaruhi kesuksesan
konstruksi software dan kemudahan maintenance-nya. Desain sangat penting karena
dapat menentukan kualitas dari suatu software.
Proses Desain
Software design dibagi dalam 2 tahap :
1. Preliminary Design, Pada tahap ini difokuskan dengan transformasi dari
keperluan/kebutuhan ke dalam data dan arsitektur software
2. Detail Design, Difokuskan pada penghalusan representasi arsitektur yang berisi
struktur data detail dan algoritma untuk software.
Agar dihasilkan desain dengan kriteria yang baik, maka suatu desain haruslah :
1. Memperlihatkan organisasi hirarki yang mengontrol elemen-elemen software
2. Berkenaan dengan modul. Software secara logika terbagi dalam elemen-elemen yang
membentuk fungsi dan sub fungsi
3. Berisi representasi yang berbeda dan terpisah dari data dan prosedur
4. Membentuk modul (contoh subroutine dan procedure) yang memperlihatkan
karakteristik fungsi yang tidak saling bergantung
5. Diturunkan dengan menggunakan metode perulangan yang didukung oleh informasi
yang ada selama analisa kebutuhan software
Evolusi Desain Software
Merupakan suatu proses kontinu yang terus berlangsung selama tiga dekade. Beberapa
metodologi telah tumbuh, dan secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Mekanisme penerjemahan suatu model analisis ke dalam representasi desain.
2. Notasi untuk merepresentasikan komponen-komponen fungsional dan interface-nya.
3. Heuristik bagi penyaringan dan partisi
4. Pedoman bagi penilaian kualitas
Prinsip desain
Desain perangkat lunak berupa model dan proses. Proses desain adalah
serangkaian langkah iteratif yang memungkinkan desainer menggambarkan
semua aspek perangkat lunak yang dibangun. Model desain adalah ekivalen
rencana arsitek untuk sebuah “rumah”, yang dimulai dengan menyajikan
totalitas dari hal yang akan dibangun.
Konsep-konsep desain
1. Abstraksi
Jika kita menggunakan suatu solusi modular untuk beberapa masalah,
maka beberapa level / tingkat abstrasi dapat ditampilkan / diperlihatkan.
 Pada level tertinggi, suatu solusi berada pada term yang umum dengan menggunakan
bahasa natural
 Level yang lebih rendah lebih berorientasi pada prosedur-prosedur
Contoh :
Abstraksi 1
The software will incorporate a computer graphics interface that will enable visual
communication with the drafts person and a digitizer interface that replace the drafting
board and square. All line and curve drawing, all geometric computation, and all sectioning
and auxiliary views will be performed by the CAD Comp.
Abstraksi 2
CAD Software tasks :
user interaction task ;
2-D drawing creation task ;
graphics display task ;
drawing file management task ;
end.
Abstraksi 3
procedure : 2-D drawing creation ;
repeat until (drawing creation task terminates)
do while (digitizer interaction occurs)
digitizer interface task ;
determine drawing request case ;
line : line drawing task ;
circle : circle drawing task ;


end ;
do while (keyboard interaction occurs)
keyboard interaction task ;
process analysis / computation case ;
view : auxiliary view task ;
section : cross sectioning task ;


end


end repetition ;
end procedure.
2. Penyaringan
Penyaringan stepwise adalah strategi desain top-down yang diusulkan oleh Wiklaus
Wirth.
Kajian dari konsep tersebut adalah “Pada setiap langkah (penyaringan), satu atau
beberapa instruksi dari program yang diberikan didekomposisi ke dalam instruksi-instruksi
yang lebih detail. Dekomposisi berurutan atau penyaringan spesifikasi berhenti bila
semua instruksi diekspresikan dalam bentuk bahasa pemrograman atau komputer yang
mendasar. Jika tugastugas disaring, maka data harus disaring juga, didekomposisi atau
distruktur, dan adalah wajar untuk menyaring program dan spesifikasi data secara paralel”
. Abstraksi dan penyaringan adalah konsep kompementer. Kedua konsep tersebut
membantu desainer dalam menciptakan suatu model desain lengkap jika desain
berkembang.
3. Modularitas
Software dibagi ke dalam elemen-elemen terpisah yang dapat dipanggil, yang disebut
dengan modul.
Misalkan :
C(x) : fungsi kompleksitas dari suatu masalah
E(x) : fungsi usaha/waktu yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah
P1 ,P2 = masalah 1, masalah 2
Jika : C(P1) > C(P2) maka : E(P1) > E(P2)
Berdasarkan penelitian :
1. C ( P1 + P2 ) > C ( P1 ) + C ( P2 )
2. E ( P1 + P2 ) > E ( P1 ) + E ( P2 )
4. Arsitektur perangkat lunak
Arsitektur perangkat lunak menyinggung 2 karakteristik penting dari sebuah program
komputer:
1. Hirarki struktur dari komponen-komponen prosedural ( modul )
2. Struktur data

5. Partisi structural
Struktur progam harus dipartisi baik secara horizontal maupun vertikal. Partisi horizontal
menentukan cabang-cabang terpisah dari hirarki modular untuk setiap fungsi program
mayor. Keuntungannya :
a. Menghasilkan perangkat lunak yang lebih mudah diuji.
b. Membawa kepada perangkat lunak yang lebih mudah dipelihara.
c. Menghasilkan penyebaran efek samping yang lebih sedikit.
d. Menghasilkan suatu perangkat lunak yang lebih mudah untuk diperluas.
Partisi vertikal menyatakan bahwa kontrol dan kerja harus didistribusikan secara top-down
dalam arsitektur program.
6. Hirarki Kontrol (Program Structure)
 Program structure menampilkan/menyajikan organisasi (seringkali organisasi hirarki)
dari komponen-komponen program (modul-modul) dan mengandung arti hirarki dari
kontrol program
 Notasi yang digunakan adalah diagram tree. Biasanya dinamakan structure chart

7. Prosedur perangkat lunak


Prosedur perangkat lunak berfokus pada detail-detail pemrosesan dari masing-masing
modul secara individual. Prosedur harus memberikan spesifikasi yang teliti terhadap
pemrosesan, mencakup urutan event, poinpoin keputusan nyata, operasi repetitif, dan
organisasi struktur data.
8. Struktur data
Struktur data adalah representasi dari hubungan logis antara elemenelemen
data individual.
Contoh :
type G = array [1..100] of integer;


Procedure S ( var T : G ; n : integer ; sum : integer );
Var
I : integer;
begin
sum := 0;
for I:=1 to n do
sum := sum + t[i];
end;
9. Penyembunyian informasi
Prinsip penyembunyian informasi menyatakan bahwa modul ditandai dengan keputusan
desain tersembunyi dari semua desain lain.
Contoh :

Black Box : input, output, & proses diketahui tetapi proses detail tidak diketahui.
Bagi Modul B, Modul C adalah Black Box
[Source URL : octoriano.staff.gunadarma.ac.id ]

https://viallyhardi.wordpress.com/2010/04/03/konsep-dan-prinsip-desain/

Sabtu, 16 Februari 2013


KONSEP DALAM ARSITEKTUR
Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa syarat-syarat suatu
rencana, konteks dan keyakinan dapat digabungkan bersama, yang dalam konteks ini dapat berupa
paduan dari beberapa unsur yang mungkin berupa gagasan, pendapat dan pengamatan ke dalam
suatu kesatuan.

A. KONSEP

Dalam menggambarkan penyelidikan tentang konsep, para perancang biasanya menggunakan 6


sinonim: gagasan arsitektur, tema, gagasan superorganisasi, parti dan esquisse dan terjemahan
harfiah.

1. Gagasan arsitektur adalah konsep yang telah disederhanakan menjadi sebagai arsitektur formal (spt;
siang hari, ruang, urutan ruang, integarasi struktur dan bentuk, dan sitting dalam lansekap.) Soal
arsitektonis secara spesifik digunakan sebagai dasar perancang dalam pengambilan keputusan. Tiap
bagian memiliki pengaruh dalam pandangan umum.

2. Tema merupakan suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh rancangan suatu proyek.
contoh: karya Charles Moore, Kimbel Art, Gallery Louis I Khan di Fort Worth, Texas, memakai cahaya
sebagai tema.
3. Gagasan superorganisasi adalah acuan terhadap konfigurasi geometris umum atau hierarki yang harus
diperhatikan oleh bagian-bagian di dalam proyek yang bertujuan memberi cukup struktur bagi pola
sedemikian rupa sehingga masing-masing bagian dapat dikembangkan dengan keistimewaan masing-
masing yang secara keseluruhan masih menunjang perancangan.

4. Parti (skema) dan esquisse (sketsa) adalah produk menurut konsep dan grafik dalam suatu proyek
diharapkan dikembangkan suatu konsep dan sketsa pendahuluan dari konfiurasi bangunan.

5. Terjemahan harfiah yaitu gambaran suatu tujuan guna mengembangkan suatu konsep dan diagram
yang dapat dijadikan rencana sederhana untuk suatu proyek. (Lorabee Bernes) jadi konsep harus
dapat diekspresikan dalam jenis sketsa. Diagram asli agaknya benar-benar dapat dilihat dan
diidentifikasikan dalam bangunan yang telah selesai.

Konsep adalah antitesis dari wawasan-wawasan yang sama sekali belum dianggap tepat. Suatu
konsep harus mengandung kelayakan; yang mungkin menunjang maksud-maksud daru cita-cita pokok
suatu proyek dengan memperhatikan karakteristik-karakterisitik dan keterbatasan-keterbatasan yang
khas dari tiap proyek.

Macam-Macam Konsep dalam Arsitektur

1. Konsep Analogi

Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen menandai satu baik ambisius dan elusive.
Arsitek menawarkan essay atau skenario yang menggabungkan faktor-faktor penting dan ide-ide yang
mempengaruhi solusi. Bangunan merupakan penggabungan konsep-konsep. Arsitektur merupakan
pemecahan isu-isu individual. Pemecahan masalah untuk seorang arsitek meminimalisasikan
permintaan-permintaan. The Conceptual skenario memperluas pernyataan. konsep diubah menjadi
kesimpulan. The conceptual scenario dapat digunakan untuk mengidentifikasikan ide-ide penting dan
masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu pernyataan. Konseptual skenario merupakan
produk proses evolusi.

2. Konsep Metafora

Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda dimana hubungan-hubungan yang


terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan kata-kata "seperti" atau
"bagaikan" untuk melukiskan hubungan tersebut.

3. Konsep Esensi

Konsep tidak hanya memperhatikan fungsi dari seluruh aktivitas dalam bangunan, tetapi konsep
dapat dikembangkan menjadi suatu melalui pendekatan secara pragmatis.

4. Konsep Tanggapan Langsung dan Pemecahan Masalah


Tujuan yang ingin dicapai oleh arsitek sebaiknya berbeda-beda / menyesuaikan dengan keadaan.
Satu konsep tidak dapat diterapkan pada berbagai proyek sebab setiap bangunan memiliki tujuan yang
berbeda-beda.

5. Konsep Standar-Standar Kesempurnaan (Ideal)

Wawasan, gagasan, konsep dan skenario merupakan suatu rangkaian kesatuan kontinum yang
dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur. Konsep memadukan berbagai unsur menjadi satu
keseluruhan yang berkaitan dan memungkinkan arsitek mengerahkan sumber dayanya kepada aspek-
aspek perancangan yang terpenting.

STANDAR-STANDAR KESEMPURNAAN (IDEALS)

Berlawanan dengan kategori konsep sebelumnya, yang menyarankan bahwa arsitek meninjau
ke dalam, permasalahan atau pada suatu masalah yang serupa guna menemukan konsep-konsep yang
sesuai. Konsep-konsep yang berhubungan dengan standar kesempurnaan adalah konsep-konsep yang
oleh arsitek bawa kepermasalahannya. Jika arsitek membawa konsep yang tepat kepada proyeknya,
ia dipuji untuk kecerdasannya. Jika pilhannya tidak sesuai, konsep tersebut menjadi suatu prasangka
dan kemampuan dasar arsitek dipertanyakan. Konsep ideal melambangkan aspirasi yang tertinggi dan
sasaran yang dimiliki arsitek.

Sebagai contohnya, seorang arsitek dapat membawa ke adalan tiap proyek serangkain konsep
ideal mengenakan bagaimana menghemat energy dalam bangunan. Konsep ini mungkin meliputi
pembagian ruangan-ruangan tata wilayah menurut kebutuhan akan sinar matahari, membuat bagian
bangunan yang tidak terjendela yang dapat diputar terhadap arah angin dingin, mengatur sudut
permukaan untuk alat-alat pengumpul panas, dan merancang untuk mampu mencukupi sendiri pada
keseluruhan system.

Contoh lain potensi standar kesempurnaan (ideal) mempengaruhi konsep dilukiskan oleh karya
Mies van der Rohe. Mies mengembangkan konsep sebuah bangunan yang ideal yang didasarkan pada
ruang-ruang yang luas, terbuka, tidak terbagi-bagi oleh dinding partisi, yang dinamakan olehnya
“ruang universal.” Gelanggang mahasiswa, perpustakaan, ruang kelas, dan perkantoran diharapkan
berfungsi baik sebagai versi dari suatu ruang universal.

Standar-standar kesempurnaan (ideal) dapat mempunyai efek positif dan jika arsitek
tidak memiliki guna mengacu dan menggunakannya dalam perumusan konsep dan pengembangan
rancangan-rancangannya, tugas arsitek akan menjadi lebih sulit. Pengalaman-pengalaman mereka
yang terdahulou serta wawasan-wawasan yang memilikinya akan menjadi tidak berguna, dan tiap
proyek akan harus dimulai dari coretan-coretan. Ini tidak akan membantu baik arsitek maupun klien.
Para arsitek yang fleksibel dan leluasa di dalam menekan standar-standar kesempurnaan yang
berbeda untuk proyek-proyek yang berbeda pula memiliki suatu keuntungan dalam memberikan jasa
kepada klien mereka.
Idealisme memiliki kata dasar ideal. Ideal = a person or thing conceived as embodying such a
conception or conforming to such a standard, and taken as a model for imitation
(dictionary.com). Ideal adalah suatu konsepsi akan sebuah kesempurnaan dengan standar tersendiri
yang menjadi model.

Secara sadar maupun tidak sadar, arsitektur adalah suatu hal yang sangat erat dengan
kehidupan manusia. Arsitektur juga dijadikan manusia sebagai ajang dimana sebuah pemikiran dan
cara pandang yang sering disebut – sebut sebagai jati diri atau “true self” manusia, direalisasikan
dalam sebuah bentuk konrit.

Aliran Idealisme sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran
manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada
hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat
tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang
ada di dalam ide itu sendiri.

Contoh – Contoh Bangunan Konsep Standar Kesempurnaan (Ideal)


dalam Arsitektur

1. Rumah Fasada

Fasada adalah istilah arsitektur yang berarti tampak depan bangunan, yang umumnya
menghadap arah jalan lingkungan. Fasada merupakan 'wajah' yang mencerminkan citra dan ekspresi
dari seluruh bagian bangunan, bahkan dapat menjadi 'jiwa' bangunan.

Sering pula ditemui fasada yang 'disembunyikan', atau tampil tersamar melalui susunan gubahan
massanya sendiri. Satu hal yang pasti adalah bahwa setiap desain fasada tersebut adalah istimewa,
yaitu sebagai representasi dalam perkembangan desain arsitektur.

Dewasa ini, pemahaman terhadap arsitektur di masyarakat semakin meningkat. Semakin banyak
fasada-fasada bangunan yang tampil 'persona' dengan 'bahasa' arsitekturnya masing-masing. Hal ini
menunjukkan semakin banyak orang yang tertarik dan mengikuti perkembangan serta tren arsitektur.

Hal ini sangat positif guna mendukung perkembangan desain arsitektur termasuk didalamnya
desain fasada. Dengan dilandasi pengertian dan pemahaman desain yang lebih mendalam tentu akan
dihasilkan tingkat kepuasan lebih tinggi, baik berupa kesenangan terhadap bentuk maupun berupa
kenyamanan, efektivitas, dan efisiensi yang tepat guna.

Wujud Fasada

Pada dasarnya fasada atau wajah bangunan tidak didesain dengan sekadar konsep 'menghias' tampak
depan dengan bentuk, warna, atau material, melainkan juga merupakan wujud yang 'terbentuk' oleh
desain tapak dan bangunan secara keseluruhan.
Dengan demikian keberadaan elemen bangunan dan elemen arsitektur yang umum terdapat di
dalam fasada seperti pintu, jendela, area entrance, permainan warna, dan material merupakan hasil
dari sebuah kebutuhan dan pilihan dalam desain, bukan sebuah standar estetika ataupun fungsional.

Seiring dengan berjalannya waktu, fasada tidak lagi melulu diterjemahkan dengan penampilan
sebuah pintu di tengah bidang fasada beratap pelana segi tiga, dengan jendela-jendela yang berjajar
simetris disisi-sisinya, dan membentuk sebuah bidang solid yang biasa di sebut 'wajah' bangunan.

Harmonisasi dari gugusan ruang dan massa yang tampak tidak beraturan, area pintu masuk
(entrance) yang disembunyikan, jendela yang tidak tampak berupa kaca kotak berbingkai kayu, atau
bahkan munculnya kulit bangunan baru yang menutupi seluruh wujud asli bangunan, semuanya dapat
muncul sebagai bagian dari fasada.

Dalam hal ini bangunan mulai tampil lebih berani dan ekspresif dalam menampilkan identitasnya,
sekaligus tampak lebih 'jujur' dalam gubahan desainnya.

Fungsi dan Preferensi

Seperti halnya dengan konsep perencanaan desain produk lainnya, desain fasada pada dasarnya
merupakan sebuah respons dari berbagai kebutuhan, sesuai dengan preferensi yang telah ditentukan,
yang biasanya bersifat individual. Arsitek Budi Pradono yang terkenal dengan arsitektur secondary
skin-nya, mengatakan bahwa wujud karya-karyanya "dilapisi" oleh material atau bentuk lain sebagai
kulit kedua, bukan semata-mata konsep estetika untuk menunjang tampilan bangunan.

Wujud akhir karya-karyanya merupakan respons terhadap kondisi iklim, lingkungan setempat,
atau respons terhadap kebutuhan penggunanya sendiri. Aspek fleksibilitas merupakan esensi utama
pada desain kulit keduanya, termasuk pada bagian fasada.

Berbagai kulit dapat ditampilkan, seperti misalnya kulit yang berlubang-lubang untuk
'pernafasan' bangunan tropis, kulit yang berkarakter kuat untuk tampil sculptural, kulit yang bersahaja
untuk tampil selaras dengan lingkungan, atau kulit yang bisa dibuka-tutup sesuai kebutuhan.

Arsitek Houtman Lumban Gaol mempunyai pendapat sendiri terhadap fasada yang menjadi
kesan pertama dalam suatu desain arsitektur. Wujud dan jiwa desain yang terekam dalam fasada
bangunan hendaknya dapat menjadi identitas bagi setiap desainer atau arsiteknya. Keunikan dan
keberagaman yang sering bersifat sangat personal dapat menjadi ciri khas sekaligus identitas desain,
yang tidak hanya dapat menjadi keistimewaan bagi desainnya, tetapi juga bagi desainernya.

Fasada sebagai 'kulit' bangunan atau fasada sebagai 'jiwa' bangunan, keduanya merupakan
bagian dari penerapan fasada dalam perkembangan desain dan tren arsitektur.

Seluruhnya memunculkan keberagaman wajah bangunan sehingga menunjang kegairahan


berarsitektur secara progresif. Fasada seperti halnya dengan 'wajah' seseorang, mungkin memang
bukan hal yang paling utama dalam sebuah desain, tetapi didalamnya jelas terkandung kepentingan
desain yang esensial dan sangat bernilai.
2. Arsitektur Minimalis

Istilah minimalis sebagai satu konsep atau gaya dalam rancangan rumah tinggal tengah marak
digunakan di masyarakat kita, khususnya sejak sekitar tahun 1990-an. Sekalipun konsep dasar
minimalis ini telah muncul akibat revolsi industri dan kebangkitan paham modernisme dalam sejarah
arsitektur dan berkembang sejak tahun 1920-an setelah kelahiran gaya arsitektur International
Style yang mengusung tema functionalism (fungsinal), clarity (kejelasan)
dan simplicity (kesederhanaan). Satu gerakan penolakan terhadap peniruan dan pengulangan bentuk-
bentuk lama serta penggunaan ornamentasi masa klasik yang dipandang berlebihan, non struktural
dan sekadar tambahan yang sebenarnya tidak memberi makna apa-apa dalam arsitektur. Di lain pihak
menyuarakan kenyataan kemajuan teknologi dalam proses rancangan, konstruksi dan struktur
bangunan yang memberi kemudahan, akurasi dan efisiensi.

Pada hakikatnya gaya arsitektur modern diawal perkembangannya adalah merupakan konsep
tersendiri. Sejalan dengan penyebarannya di seluruh dunia dan pengaruk kemajuan baik teknologi,
budaya yang lebih maka terjadilah pengembangan-pengembangan yang lebih daripada konsep
modern seperti lahirnya konsep arsitektur postmodern, maksimalis dan Minimalis .

Postmodern adalah konsep arsitektur yang memadukan seni, ilmu pengetahuan, krajinan dan
teknologi. Bangunan post modern dipandang lebih plural, dan beranekaragam dari konsep
pendahulunya yaitu modern. Beberapa contoh bangunan postmodern tingkat dunia adalah Stadion
Nasional Sarang Burung Cina.

Atau di Negara kita kadang istilah pos modern juga dipakai untuk istilah konsep arsitektur klasik
modern, arsitektur modern etnik, arsitektur tradisional modern, arsitektur bali modern, dan
sebagainya. Atau disebut jugadengan istilah modern kontemporer.

Adapun arsitektur minimalis juga merupakan pengembangan dari konsep modern.Sehingga para
asritek sering menamakan konsep minimalis sebagai turunan dari arsitektur modern. Untuk
memahami arsitektur minimalis kita bisa membandingkan dengan gaya arsitektur lain yaitu arsitektur
maksimalis.

Diposting oleh miahumaira21


http://miasiibungsu.blogspot.co.id/2013/02/konsep-dalam-arsitektur.html

Woodruff (dalam Amin, 1987) menjelaskan Pengertian Konsep menjadi 3 yaitu:


1).Konsep dapat didefinisikan sebagai suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna,
2). Konsep merupaka suatu pengertian tentang suatu objek,
3). Konsep adalah produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian
terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi
terhadap objek/benda).
Selain itu, Konsep dapat diartikan sebagai abstrak di mana mereka menghilangkan perbedaan
dari segala sesuatu dalam ekstensi, memperlakukan seolah-olah mereka identik.
Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk
setiap extensinya. Konsep juag dapat diartikan pembawa arti.
Konsep bisa dinyatakan dengan ‘Hund’ dalam bahasa Jerman, ‘chien’ dalam bahasa Prancis,
‘perro’ dalam bahasa Spanyol. konsep merupakan peta perencanaan untuk masa depan sehingga
bisa dijadikan pedoman dalam melangkah ke depan.
Konsep biasanya dipakai untuk mendeskripsikan dunia empiris yang diamati oleh peneliti, baik
berupa benda maupun gejala sosial tertentu yang sifatnya abstrak.
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/12/pengertian-konsep.html
http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-konsep-untukku.html

Minggu, 24 April 2011


TEMA DAN KONSEP
TEMA DAN KONSEP DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR

Dalam proses perencanaan dan perancangan dalam arsitektur, salah satu hal yang penting
untuk dibahas setelah analisis data adalah Tema dan Konsep, karena tema dan konsep ini selalu
muncul dan mengikuti jalannya proses perencanaan dan perancangan, bahkan sepanjang proses
dilakukan. Nah, menurut survey yang dilakukan secara kecil-kecilan (oleh penulis tentunyaJ),
mahasiswa jurusan teknik arsitektur sendiri masih banyak yang belum mengerti secara pasti dan tepat
apakah yang dimaksud dengan Tema dan Konsep, atau bisa tertukar antara Tema dan Konsep itu
sendiri. Oleh sebab itu, saya mencoba membagi ilmu yang telah saya dapatkan selama belajar
perancangan arsitektur, tentang Tema dan Konsep tentunya.

TEMA dan KONSEP

Tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh desain pada suatu proyek.

Konsep adalah gagasan-gagasan memadukan berbagai unsur ke dalam suatu keseluruhan.

Kendala-kendala dalam pembuatan konsep

1. Komunikasi, terdiri dari:

Komunikasi dengan diri sendiri


Komunikasi dengan orang lain

Contohnya : sering membuat bahasa gambar, karena gambar lebih mudah dan cepat
dipahami tujuan atau yang ingin disampaikan.

2. Tidak Berpengalaman

Maksudnya, perancang harus mengetahui deskripsi projeknya terlebih dahulu.


Contohnya : projek Youth Hostel, yaitu pondok pemuda, atau Pusat Reaktor Nuklir
adalah...(apa)

Sehingga dapat ditentukan tema dan konsepnya.

3. Identifikasi Hirarki yang tepat

Mengetahui kebutuhan dari projek, misalnya ruang-ruang umum yang dibutuhkan.

Contohny:

Rumah sakit, membutuhkan ruang operasi, ruang rawat inap, ruang dokter, ruang
pemeriksaan, apotek, gudang, dan sebagainya.

Masjid, membutuhkan ruang sholat, ruang wudhu, KM/Toilet, ruang pengelola, dan
sebagainya.

5 Jenis Konsep :

1. Analogi

Desain dnegan mengambil sifat, pola, atau unsur dari sebuah benda, didesain emnajdi
bentuk yang berbeda.

2. Metafora

Mengambil bentuk nyata dan mendesain dengan menyerupai bentuk tersebut.

3. Esensi

Mengambil hakekat dari permasalahan atau hal yang mendasar dan yang paling penting
untuk desain tersebut.

4. Programatik

Membuat bentuk sesuai fungsi dan kebutuhan, susunan ruang, tenpa memperhatikan
bentuk atau tampak.

Konsep yang dikembangkan seputar persoalan-persoalan yang diidentifikasi dari


program suatu bangunan.

5. Uthopia

Konsep berdasarkan cita-cita, khayalan/imajinasi, tidak biasa dipakai.


------------

Tulisan ini bertujuan untuk belajar, dan membagi ilmu yang telah didapatkan selama proses
perancangan arsitektur, oleh karena itu jika ada saran, tambahan dan masukan, saya akan
menerimanya dengan senang hati. Terima kasih. Have a nice read!

Sumber :

Buku Teori Arsitektur 3. Penerbit Universitas Gunadarma.

Diposting oleh FuLL_grEen di 06.09

http://dwifpputeri.blogspot.co.id/2011/04/tema-dan-konsep.html

PRINSIP

prinsip/prin·sip/ n asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya);
dasar;
-- deskripsi asas perbedaan;
-- konvensi asas persesuaian;

berprinsip/ber·prin·sip/ v mempunyai (menganut) prinsip

https://kbbi.web.id/prinsip

 Tafsir Mimpi
Home » Lain-Lain » Pelajaran » Pengertian Prinsip Menurut Beberapa Ahli

Pengertian Prinsip Menurut Beberapa Ahli


Add Comment

Lain-Lain, Pelajaran
TOTO ASMARA
Prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri atau dengan kata lain, prinsip
adalah bagian paling hakiki dari harga diri

UDO YAMIN EFENDI MAJDI


Prinsip adalah pedoman berprilaku yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan
permanen

AHMAD JAUHAR TAUHID


Prinsip adalah pandangan yang menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan
bertahan sekian lama

http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-prinsip-menurut-beberapa-ahli.html
Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif
lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda
maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan
menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil
akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau
berbentuk obyek nyata.
https://eituzed.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-prinsip-dan-unsur-desain.html

Prinsip-prinsip desain
Prinsip-prinsip desain adalah suatu guide yang dapat membantu anda dalam membuat desain sehingga desain akan

mudah dan dapat menghasilkan desain yang good layout dan tidak menghasilkan desain yang dazzling. Dengan

menggunakan prinsip desain tersebut seorang desainer dapat dengan mudah menyatukan komposisi dan kesan yang

akan disampaikan pada sebuah desain. Sehingga prinsip desain ini dapat dikatakan sebagai sebuah rule/aturan dasar

yang harus diikuti untuk mendapatkan desain yang bagus.

Aturan/prinsip dasar dari desain tersebut adalah: Kesatuan (unity), keseimbangan (balance), penekanan (emphasizing)

dan irama (pattern). Artinya ketika dalam mendesain sebaiknya anda menggunakan empat aturan tadi.

Prinsip-prinsip desain

Prinsip-prinsip desain adalah suatu guide yang dapat membantu anda dalam membuat desain sehingga desain akan

mudah dan dapat mengahasilkan desain yang good layout dan tidak menghasilkan desain yang dazzling. Dengan

menggunakan prinsip desain tersebut seorang desainer dapat dengan mudah menyatukan komposisi dan kesan yang

akan disampaikan pada sebuah desain. Sehingga prinsip desain ini dapat dikatakan sebagai sebuah rule/aturan dasar

yang harus diikuti untuk mendapatkan desain yang bagus.

Aturan/prinsip dasar dari desain tersebut adalah: Kesatuan (unity), keseimbangan (balance), penekanan (emphasizing)

dan irama (pattern). Artinya ketika dalam mendesain sebaiknya anda menggunakan empat aturan tadi.

Unity
Ketika anda mendesain sebuah flyer tentang penanggulangan hama serangga rayap, anda harus membuat satu
kesatuan antara tema, warna, ilustrasi dan grafis yaitu misal anda mempersiapkan warna yang senada dengan rayap
seperti coklat dan orange tua, tema anda haruslah yang berkaitan dengan rayap, ilustrasinya kayu yang sudah keropos
dan gambar grafis rayap dan seterusnya.

Dengan prinsip kesatuan (unity) membantu semua elemen menjadi sebuah keluarga yang menghasilkan TEMA YANG

KUAT dan mengakibatkan visual cues koheren yang saling mengikat. Menyodorkan pesan kepada pembaca dengan

mudah diingat/ditebak (yang dapat dengan mudah membedakan desain yang anda buat yaitu desain tentang serangga

dengan desain anda yang lainnya dengan desain hotel). Anda tentu ingat dengan sebuah koran ternama di ibu kota

POS K*TA pada sebuah rubriknya terdapat kolom vignet. Dimana dalam desain vignet tersebut terdapat elemen2/grafis

yang tidak unity, tiba2 ada gambar kipas, tiba2 ada burung dara, tiba2 ada garis ke bawah pada bagian lainnya ada

garis lengkung, tiba2 ada patern kotak-kotak.

Tips untuk membuat kesatuan (unity):


1. Gunakan hanya satu atau dua typestyles dan berbeda ukuran atau berat untuk kontras.
2. Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers,
dll di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
3. Menggunakan palet warna yang sama di seluruh.
4. Mengulang warna, bentuk, atau tekstur yang berbeda di seluruh wilayah.
5. Pilih visuals yang berbagi serupa warna, tema, atau bentuk.
6. Memperderetkan foto dan teks yang sama dengan grid baris.

Keseimbangan

Fungsi dari keseimbangan akan lebih terlihat ketika anda menyatukan pandangan pada sebuah kesatuan (unity) desain

yang utuh, sehingga tidak tertangkap kesan berat sebelah, penuh sebelah, ramai sebelah dan seterusnya. Hal itu

disebabkan setiap elemen pada susunan visual telah ditentukan oleh ukurannya, kegelapan/ketebalan atau keringanan.

Keseimbangan mempunyai 2 pangkal pokok metoda yang biasa dipakai:


1. keseimbangan simetris yaitu keseimbangan berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar ke
arah sisi dan kanan.
2. Keseimbangan asmetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama
disetiap sisi halaman. Warna, nilai, ukuran, bentuk dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur balancing.

Simetris bisa menjadi kekuatan dan stabilitas publikasi, presentasi, dan situs web. Asimetris dapat menyiratkan kontras,

berbagai gerakan, mengejutkan dll. Hal ini cocok untuk modern dan publikasi hiburan, presentasi, dan situs web.

Tips menciptakan keseimbangan:


1. Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
2. Perhatikan pusat elemen pada halaman.
3. Menempatkan beberapa visuals kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar gambar
atau teks.
4. Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk biasa.
5. Keringanan teks potong-berat dengan terang, berwarna-warni visual.
6. Meninggalkan banyak spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap.
7. Offset besar, gelap foto atau ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil, masing-masing dikelilingi
oleh banyak spasi.

Irama

Pola berulang menghasilkan Rhythm / Irama, hal itu dihasilkan dan dibuat oleh unsur-unsur yang berbeda-beda dengan

pattern yang berirama dan unsur serupa dan konsisten dan mungkin dengan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran,

posisi atau elemen) yang menjadi kunci untuk visual ritme. Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara berkala

membuat halus, dan bahkan ritme yang tenang, santai moods.

Tips untuk membuat rhythm:


1. Ulangi sejumlah elemen berbentuk mirip, bahkan dengan spasi putih di antara masing-masing,
untuk menciptakan sebuah ritme biasa.
2. Ulangi rangkaian semakin besar elemen yang lebih besar dengan spasi putih di antara setiap ritme
yang progresif.
3. Alternatif gelap, huruf tebal dan ringan, tipis jenis.
4. Alternatif gelap halaman (dengan banyak jenis grafik atau gelap) dengan cahaya halaman (dengan
jenis lebih sedikit dan berwarna muda grafis).
5. Mengulang bentuk yang sama di berbagai bidang sebuah layout.
6. Ulangi elemen yang sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang dicetak penerbitan
seperti newsletter.

Penekanan
Pada setiap desain dan tata letak mempuyai sebuah stressing (penekanan) dan "keyword" sebagai bagian titik tolak

perhatian dari pembaca. Terlalu banyak penekanan akan mengakibatkan dazzling desain yang berakibat menjadi

gugurnya tujuan utama/fokus dari desain.

TIPS membuat penekanan:


1. Gunakan rangkaian merata spaced, persegi di samping foto yang digariskan foto dengan bentuk
yang tidak biasa.
2. Letakkan bagian yang penting dari teks pada sudut melengkung atau sekaligus menjaga semua jenis
yang lainnya di kolom lurus.
3. Gunakan huruf tebal, hitam untuk judul dan jenis subheads ringan teks dan banyak lainnya untuk
semua teks.
4. Tempat yang besar di sebelah gambar kecil sedikit teks.
5. Reverse (gunakan jenis putih) yang utama dari sebuah kotak hitam atau berwarna.
6. Gunakan warna yang tidak biasa atau jenis font yang paling penting untuk informasi.
7. Letakkan daftar yang ingin Anda sorot di sidebar dalam kotak berbayang.
http://mimpiadalahnyata.blogspot.co.id/p/prinsip-prinsip-desain.html

Filosofi Desain
Pengertian Desain Grafis, Pertanyaan mendasar: apa peranan desain bagi manusia
? desain memberi nilai tambah untuk hidupnya. Seperti apa nilai tambah itu ?
contoh sebuah kursi, asal sudah bisa diduduki selesai masalahnya. Tetapi orang
memberi makna pada ”duduk” hingga berkembanglah bentuk kursi sesuai dengan
makna yang disandangnya. Demikianlah secara sederhana bagaiman desain
berperan dalam kehidupan kita, rumah, ruang tamu, kamar tidur, pakaian, surat
undangan, logo, kartu nama, merupakan contoh terdekat bagaimana kita
membangun makna melalui desain.
Dalam Desan Grafis teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi
simbol-simbol yang dapat dibunyikan. Desain Grafis diterapkan dalam desain
komunikasi, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode
merancang, produk yang dihasilkan ataupun disiplin ilmu yang digunakan.

Dalam sebuah kalimat kata Desain bisa digunakan baik sebagai kata benda
maupun kata kerja, Sebagai kata kerja ’Desain’ memiliki arti ’Proses untuk
membuat dan menciptakan obyek baru. Sebagai kata benda ’Desain’ digunakan
untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatifitas, baik itu berwujud
sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
http://kidungvirgo.blogspot.co.id/2014/04/prinsip-desain-dan-pengertiannya.html

Pengertian Fakta, Prinsip dan Konsep


18/04/2010 27 KOMENTAR
37 Votes
Fakta adalah sebagai faktor nyata atau suatu realitas yang ada di suatu tempat dan
dalam waktu tertentu tentang apa yang kita amati (lihat ,dengar, raba ,cicip dan cium),
realitas yang kita amati itu bisa berupa kejadian, benda simbol sifat dan lain
sebagainya. Fakta dapat dipahami dalam tiga bentuk; pertama fakta yang berupa benda
seperti batu, pohon, orang dan sebagainya. Kedua berupa situasi atau kondisi seperti
panas, kotor, bising dan sebagainya. Ketiga peristiwa atau kejadian seperti kebakaran,
perkelahian dan proses lainnya.
Dengan kata lain berarti juga informasi yang kita peroleh dari sebuah pengamatan.
Boleh juga sebagai situasi atau kondisi yang telah terjadi yang diperoleh dari
pengalaman inderawi. Fakta saangat bersifat objektif. Jenis fakta yang paling
sederhana adalah fakta atomik, yakni fakta paling dasar dan tidak dapat direduksi. Ia
tidak dapat dibagi kedalam komponen-komponnen, tetapi merupakan kombinasi dari
benda-benda dan objek pengertian. Pada dasarnya fakta atomik tidak dapat dipakai
untuk membuktikan adanya fakta atomik lainnya. Atau boleh juga dipakai istilah lain
yakni fakta nuklir (inti atom) yang tidak mungkin diurai lagi.
Sebagai suatu kejadian, niscaya sebuah fakta berkaitan dengan fakta-fakta lainnya
dengan berbagai bentuk relasi atau hubungan, seperti hubungan sebab dan akibat.
Karena itu berbagai fakta akan sangat penting artinya jika digunakan sebagai bukti
sebuah penelaran. Biasanya gambaan penuh dari interelasi fakta-fakta dijelaskan
didalam deskripsi ilmiah.
Fakta-fakta sebagai bukti penalaran ilmiah tidak dapat dipisahkan dari kata atau bahasa
yang digunakan untuk mengungkapkannya, seperti penggunaan istilah-istilah. Didalam
Al-Quran surat Al Baqarah ayat 31 secara eksplisit disebutkan bahwa setiap sesuatu
yang ada (fakta) di beri “nama “. Dengan nama itulah kita akan membedakan satu fakta
dengan fakta yang lain. Dengan menggunakan kata-kata tertentu kita akan dapat
menunjukan proses identifikasi dan interpretasi. Dengan bertitik tolak pada pemikiran
tersebut dapat juga diambil sebuah kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan itu adalah
akumulasi dari nama-nama yang telah ditetapkan.
Konsep dapat difahami sebagai gambaran umumdari suatu ide atau gagasan dari sistem
penalaran. Biasanya gambaran umum itu sifatnya abstrak. Dalam sistem penalaran,
kita harus memberikan batas atau ruang lingkup agar jelas terbeda sesuatu dengan
yang lain, baik bentuk, sifat atau material dari ide atau gagasan tersebut. Misalnya
tentang “meja” akan lebih jelas dengan sebuah konsep. Dan akan bereda dengan
“kursi” karena konsep tadi. Konsep tentang meja berbeda dengan konsep tentang
kursi.
Tentu saja kita dalam hal ini terlebih dahulu harus memulai memahaminya dari
pengertian dan defenisi. Konsep juga mengandung upaya mengkalsifikasi dan
kategorisasi. Misalnya konsep tentang meja atau kursi, kita harus mlihat dan
mengetahui semua bentuk meja, maka semua meja itu (yang telah pernah dilihat atau
teramati ) harus masuk kedalam kelas atau kelompok meja, tidak ada pengecualian.
Demikian pula dengan yang lain, misalnya unggas (yang telah pernah dilihat atau
teramati ), semua jenis unggas harus masuk kedalam kelasnya.
Bila kita melihat sebuah meja, misalnya meja itu dataranya berbentuk lingkaran atau
bundar, kakinya empat atau tiga, maka yang kita lihat itu adalah sebuah manifestasi
dari konsep “meja”. Itulah salah satu model dari “konsep meja”, yakni sebuah meja
yang bentuknya berkaki tiga dan berdataran bundar. Jadi sebuah meja yang seperti
yang kita amati itu belum bisa digunakan untuk merumuskan sebuah keputusan
tentang apa yang dimaksud dengan “konsep Meja”. Sebab yang menghukum kita
adalah defenisi konsep meja. Perlu juga dipahami adalah bahwa konsep itu
menjelaskan substansi dari sesuatu (sep. Meja tadi).
Pada “konsep meja” yang kita rumuskan di dalam alam pikiran adalah sebuah barang
yang dibuat tidak boleh keluar dari hakikatnya (karena sudah dibatasi). Hakikat
dari “konsep meja” yakni adanya kaki dan dataran. Boleh saja kakinya minimal satu
dan maksimalnya boleh empat atau lebih. Begitu pula datarannya, boleh bundar atau
persegi. Kalau kita membangun sebuah meja berarti kita meletakan
beberapa aksidensia. Dengan demikian akan lebih mudah setiap orang memahami
sebuah meja dengan segala atributnya.
Prinsip, dapat difahami sebagai ketentuan yang harus adaatau harus dijalankan. Atau
boleh juga dan dapat berarti suatu aturan umum yang dijadikan sebagaipanduan(
misalnya untuk dasar perilaku). Prinsip berfungsi sebagai dasar (pedoman) bertindak,
bisa saja sebagi acuan proses dan dapat pula sebagai target capaian. Prinsip biasanya
mengandung hukum causalitas atau hubungan sebab dan akibat.Sebagai contoh bila
permintaan meningkat maka pasokan juga haru meningkat. Apapun pekerjaan kita
waktu untuk bersantai atau rilek harus ada. Apa saja yang akan kia bangun
asalkan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Boleh juga sebagai sebab yang paling dasar. Makna prinsip lebih luas dari konsep
sebab. “ Sebab “ hanya membedakan eksistensi dan ketergantungan hal yang
disebabkan pada suatu yang menjadi sebab. Dengan kata lain prinsip sebagai
kausalitas yang sangat penting. Sebagai contoh tidak ada akibat tanpa sebab. Dengan
prinsip ini biasanya orang akan lebih mudah menjelaskan bukti adanya Tuhan
Wasslam, Jalius
https://jalius12.wordpress.com/2010/04/18/pengertian-fakta-prinsip-dan-konsep/

DEFINISI FAKTA, KONSEP,


PRINSIP DAN HUKUM,
RUMUS, TEORI
SERTA MODEL
20 APRIL 2015WISA095
 Fakta adalah keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang
terjadi di alam. Fakta merupakan dasar bagi konsep, prinsip, hukum, teori dan model.
Sebaliknya kita juga dapat menyatakan bahwa konsep, prinsip, hukum, teori, dan model
keberadaannya adalah untuk menjalaskan dan memahami fakta.
 Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena dan fakta. Konsep
memiliki sifat-sifat dan atribut-atribut tertentu. Menurut Bruner, Goodnow dan Austin
(collette dan chiappetta : 1994) konsep memiliki lima elemen atau unsur penting yaitu
nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh. Yang dimaksud dengan atribut itu
misalnya adalah warna, ukuran, bentuk, bau, dan sebagainya. Sesuai dengan
perkembangan intelektual anak, keabstrakan dari setiap konsep adalah berbeda bagi setiap
anak. Menurut Herron dan kawan-kawan (dalam Collette dan Chiappetta 1994), konsep
fisika dapat dibedakan atas konsep yang baik contoh maupun atributnya dapat diamati,
konsep yang contohnya dapat diamati tetapi atributnya tidak dapat diamati, dan konsep
yang baik contoh maupun atributnya tidak dapat diamati.
 Istilah prinsip dan hukum sering digunakan secara bergantian karena dianggap sebagai
sinonim. Prinsip dan hukum dibentuk oleh fakta atau fakta-fakta dan konsep atau konsep-
konsep. Ini sangat perlu dipahami bahwa, hukum dan prinsip fisika tidaklah mengatur
kejadian alam (fakta), melainkan kejadian alam (fakta) yang dijelaskan keberadaannya
oleh prinsip dan atau hukum.
 Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori.
Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan antara konsep-konsep dan variable-
variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat dinyatakan secara matematis.
 Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak dapat langsung
diamati, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori relativitas. Teori tetaplah teori tidak
mungkin menjadi hukum atau fakta. Teori bersifat tentatif sampai terbukti tidak benar dan
diperbaiki. Hawking (1988) yang dikutip oleh Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan
bahwa “kita tidak dapat membuktikan kebenaran suatu teori meskipun banyak hasil
eksperimen mendukung teori tersebut, karena kita tidak pernah yakin bahwa pada waktu
yang akan datang hasilnya tidak akan kontradiksi dengan teori tersebut, sedangkan kita
dapat membuktikan ketidakbenaran suatu teori cukup dengan hanya satu bukti yang
menyimpang. Jadi, teori memiliki fungsi yang berbeda dengan fakta, konsep maupun
hukum”
 Model adalah sebuah presentasi yang dibuat untuk sesuatu yang tidak dapat dilihat.
Model sangat berguna untuk membantu memahami suatu fenomena alam, juga berguna
untuk membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh, model atom Bohr membantu
untuk memahami teori atom.
Referensi :

Sutrisno. 2009. FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA. [pdf]. (diakses


: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195801071986031-
SUTRISNO/Perkuliahan/Bahan_ajar/Fisika_Sekolah_I/FISIKA_DAN_PEMBELAJARANN
YA_13_Januari_2009.pdf)
https://wisa095.wordpress.com/2015/04/20/definisi-fakta-konsep-prinsip-dan-hukum-rumus-teori-
serta-model/

Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur dalam Matematika

FAKTA, KONSEP, PRINSIP, PROSEDUR

Muatan dalam matematika ada 4, yaitu:


1. Konsep
2. Fakta
3. Prinsip
4. Prosedur

A. Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau
mengklasifikasikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau
bukan. Contoh konsep abstrak misalnya Segitiga, Bil Asli, Bil Prima, dll. Contoh konsep
kongkrit misalnya Penggaris, Jangka, meja, kursi, dll.
Konsep dalam matematika dapat berupa istilah dan simbol, dimana dalam istilah ini ada yang
dapat didefinisikan dan ada pula yang tidak dapat didefinisikan:
1. Istilah tak terdefinisi
Istilah tak terdifinisi merupakan istilah dasar (primitif) yang digunakan untuk membangun
istilah lain, arti istilahnya sendiri tidak didefinisikan, tetapi dideskripsikan. Contohnya pada
sistem matematika tertentu, kita mengenal istilah tak terdefinisi seperti himpunan, grup,
gelanggang, ruang vektor, titik, garis, dan bidang.
2. Istilah terdefinisi
Istilah terdifinisi merupakan istilah yang digunakan dalam sistem, bukan istilah dasar,
dan dirumuskan dari istilah dasar sehingga mempunyai arti tertentu dan perumusannya menjadi
suatu pernyataan yang benar. Contohnya dalam matematika, kita bias mengenal istilah
terdefinisi seperti fungsi, matriks dan vector.
Berikut ini adalah deskripsi singkat tentang bukti pembelajaran konsep pada masing-
masing empat tingkatan:
1. Tingkat 1 (Konkret). Siswa mengenal contoh yang telah dialami sebelumnya. (Anak
mengatakan "trapesium" ketika ditunjukkan sebuah trapesium yang pernah dilihat
sebelumnya).
2. Tingkat 2 (Identitas). Selain tingkat 1, siswa juga mengenal contoh yang ditemui sebelumnya
meskipun contoh "diamati dari perspektif ruang dan waktu yang berbeda atau dirasakan dalam
pengandaian yang berbeda" (klausmeier, 1976, hal.8). (Anak masih menyebut gambar
trapesium, bahkan ketika gambar tersebut berbalik ke samping).
3. Tingkat 3 (Klasifikatori). Selain tingkat 1 dan 2, siswa juga dapat membedakan antara contoh
dan bukan contoh. (Anak mengambil keluar semua trapesium dari koleksi gambar yang
berbeda)
4. Tingkat 4 (Formal). Selain tingkat 1, 2, dan 3, siswa juga dapat menyatakan suatu
definisi konsep tersebut.
Membelajarkan Konsep (pustakahaura.wordpress.com)
1. Membandingkan objek Matematika yang termasuk konsep dan bukan konsep. Sebagai contoh
pada konsep balok, kardus merupakan contoh objek yang berbentuk “balok” sedangkan kaleng
susu bukan/ tidak termasuk kubus.
2. Pendekatan deduktif, artinya proses pembelajaran dimulai dari definisi dan diikuti contoh-
contoh dan yang bukan contoh. Misalnya pada konsep persamaan linear. Mula-mula paparkan
definisi persamaan linier yaitu persamaan yang derajat/ pangkat tertinggi variabelnya adalah
satu. Selanjutnya kita tuliskan beberapa bentuk persamaan dan meminta siswa
mengklasifikasikannya, apakah persamaan tersebut merupakan persamaan linier atau bukan.
3. Pendekatan induktif, artinya proses pembelajaran diawali dengan contoh-contoh dan diikuti
pemaparan definisi yang tepat berdasarkan contoh-contoh tersebut. Misalnya kita ingin
memahami konsep “pernyataan”. Awalnya kita paparkan beberapa bentuk kalimat dan siswa
diminta menentukan apakah kalimat-kalimat tersebut benar atau salah.
Misal:
 Jakarta adalah ibukota Negara Republik Indonesia (benar)
 Semua bilangan prima adalah ganjil (salah)
 Cantik sekali gadis itu (tidak bisa ditentukan benar atau salahnya sebab cantik itu relatif)
 x + 2 = 5 (tidak bisa ditentukan benar atau salahnya, karena masih bergantung pada nilai x)
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, barulah kita definisikan bahwa yang dimaksud dengan
pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan benar atau salahnya secara pasti. Sedangkan
kalimat yang tidak bisa ditentukan benar atau salahnya disebut kalimat terbuka.

B. Fakta
Fakta dalam matematika bisa berupa aksioma atau postulat. Aksioma adalah pernyataan yang
diandaikan benar pada suatu sistem dan diterima tanpa pembuktian, sebagai titik awal logika.
Aksioma hanya memuat istilah tak terdefinisi dan istilah terdefinisi, tidak berdiri sendiri, dan
tidak diuji kebenarannya. Sekelompok aksioma dalam suatu sistem harus konsisten, dapat
membangun sistem tersebut , dan tidak saling bertentangan.
Contoh:
Apabila a dan b adalah bilangan real, maka berlaku a > b, a = b, atau a < b, pernyataan ini
merupakan sebuah aksioma.

C. Prinsip
Prinsip dalam matematika dapat berupa teorema atau dalil. Teorema adalah suatu pernyataan
matematika yang dirumuskan secara logika dan dibuktikan. Suatu teorema terdiri dari beberapa
hipotesis dan kesimpulan, yang dapat dibuktikan dengan memanfaatkan istilah dasar, istilah
terdefinisi, aksioma, dan pernyataan benar lainnya.
Contoh Teorema: Jumlah sudut luar segitiga sama dengan 360o.
D. Prosedur
Prosedur dalam matematika adalah langkah atau urutan atau cara yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas-tugas matematika yang mencakup langkah demi langkah dalam
melakukan tugas.
Contoh: Untuk menentukan vektor resultan (vektor pengganti) 2 buah vektor dapat dilakukan
dengan cara:
1. Cara Jajaran Genjang
2. Cara Segitiga Vektor
3. Cara Polygon
Diposting oleh Ai Sadidah di 21.16
http://aisadidah.blogspot.co.id/2014/10/fakta-konsep-prinsip-dan-prosedur-dalam.html

Pengertian Dan Perbedaan Antara


Prinsip, Konsep Serta Fakta Lengkap
By dudungPosted on 18/12/2015

DosenPendidikan.Com – Berikut ini adalah isi artikel yang akan membahas tentang pengertian
prinsip, konsep dan fakta. Untuk itu simak selengkapnya ulasan artikelnya dengan

seksama semoga dapat bermanfaat amin.

Pengertian Dan Perbedaan Antara Prinsip, Konsep


Serta Fakta Lengkap
Pengertian Prinsip
Prinsip, dapat dipahami sebagai suatu kondisi yang harus ada atau dieksekusi. Dan mungkin atau tidak
mungkin juga berarti aturan umum yang digunakan sebagai sebagaipanduan (misalnya untuk perilaku
dasar).

Prinsip berfungsi sebagai dasar (pedoman) untuk bertindak, itu bisa sebagai acuan untuk proses dan
juga sebagai pencapaian target.

Causalitas biasanya mengandung prinsip-prinsip hukum atau hubungan sebab dan akibat. Sebagai
contoh jika permintaan meningkat, pasokan juga meningkat.

Pengertian Konsep
Atau rancangan konsep abstrak, entitas mental yang universal, yang mengacu pada kategori atau kelas
dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah ini berasal dari konsep conceptum Latin, yang berarti
sesuatu yang dipahami.

Aristoteles dalam (The classical theory of concepts) menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun
utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-dan-perbedaan-antara-prinsip-konsep-serta-fakta-
lengkap/
METODE

Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses
belajar mengajar yang bertujuan yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang
digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik.
Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Ulih Bukit
Karo-Karo, 1985: 7).

Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain :

1. Rothwell & Kazanas => Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk
menyampaikan informasi.

2. Titus => Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk
menegaskan bidang keilmuan.

3. Macquarie => Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan
dengan rencana tertentu.

4. Wiradi => Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun
secara sistematis (urutannya logis).

5. Almadk (1939) => Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.

6. Ostle (1975) =>Metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu
interelasi.

7. Drs. Agus M. Hardjana => Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak
dicapai.

8. Hebert Bisno (1969) =>Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar
dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang
disiplin dan praktek.

9. Max Siporin (1975) => Metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada
persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.

10. Rosdy Ruslan (2003:24) =>Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai
upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan
termasuk keabsahannya.

11. Nasir (1988:51) =>Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek
sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.

12. KlikSaya => Metode adalah cara kerja yang besistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

13. Arti Kata => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.

14. Kamus Bahasa Indonesia => Metode adalah cara kerja yg bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.
15. Depatemen Sosial RI =>Metode adalah cara teratur yg digunakan utk melaksanakan
pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dgn yg diharapkan.

Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Nana Sudjana, 1988: 76).
Metode mengajar adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai,
sehingga semakin baik penggunaan metode mengajar semakin berhasillah pencapai tujuan,
artinya apabila guru dapat memilih metode yang tepat yang disesuaikan dengan bahan
pengajaran, murid, situasi kondisi, media pengajaran maka semakin berhasillah tujuan
pengajaran yang ingin dicapai (Sutomo, 1993: 155).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas metode adalah cara-cara yang digunakan yang
dilakukan guru dalam rangka proses kegiatan belajar-mengajar, sehingga individu yang
diajar akan dapat mencerna, menerima dan mampu mengembangkan bahan-bahan/ materi
yang diajarkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sumber : Pengertian Metode


Resep Indonesia | Bang Joel
zulsyid, Apr 23, 2015
https://www.bersosial.com/threads/pengertian-dan-definisi-metode-menurut-para-ahli.21803/

metode/me·to·de/ /métodé/ n 1 cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan; 2 Ling sikap sekelompok sarjana
terhadap bahasa atau linguistik, misalnya metode preskriptif, dan komparatif; 3 prinsip dan praktik
pengajaran bahasa, misalnya metode langsung dan metode terjemahan;
-- abjad metode belajar membaca yang dimulai dengan mengenal huruf demi huruf, lalu
merangkaikannya menjadi suku kata;
-- analitis metode untuk mengajarkan membaca dan menulis permulaan dengan menyajikan satuan-
satuan bahasa, kemudian menyuruh siswa mengenal unsurnya;
-- analitis-sintetis metode untuk mengajar membaca dan menulis permulaan dengan menyajikan
unsur dari satuan bahasa dan diikuti dengan satuan-satuan itu secara utuh, kemudian unsur itu lagi,
siswa disuruh mengenal dan menyalinnya secara bertahap mulai dari unsurnya, lalu satuan itu secara
utuh, dan kemudian unsur lagi;
-- asosiasi penyajian pesan yang dihubungkan dengan suatu peristiwa atau objek yang populer dan
menarik perhatian khalayak;
-- berpikir alat, teknik, atau cara berpikir;
-- ceramah cara belajar atau mengajar yang menekankan pemberitahuan satu arah dari pengajar
kepada pelajar (pengajar aktif, pelajar pasif);
-- deduktif metode belajar dan mengajar yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum, kemudian
ditarik kesimpulan pada yang khusus;
-- dialektika cara memperoleh pengertian tentang suatu hal melalui prosedur ilmiah terhadap suatu
gejala yang dilakukan dengan cara tanya jawab;
-- dilatometer metode yang dilakukan berdasarkan perubahan kecil volume cairan yang ditimbulkan
oleh proses fisika atau kimia;
-- diskusi cara belajar atau mengajar yang melakukan tukar pikiran antara murid dengan guru, murid
dengan murid sebagai peserta diskusi;
-- eja metode belajar membaca yang dimulai dengan melafalkan huruf konsonan menurut bunyi
konsonan itu;
-- global metode dalam pengajaran bahasa untuk mengajarkan membaca dan menulis permulaan
dengan menyajikan satuan bahasa secara utuh dan menyuruh siswa mengenal dan menyalinnya
secara keseluruhan, biasanya siswa lalu menghafalkan sehingga tidak dapat membaca dan menulis
unsur yang baru;
-- gramatika terjemahan Ling metode pengajaran bahasa asing yang mengutamakan pengajaran
kaidah tata bahasa dengan sejumlah kata kemudian diikuti dengan latihan penerjemahan, baik dari
bahasa asing itu ke dalam bahasa murid maupun sebaliknya;
-- ilmiah pendekatan atau cara yang dipakai dalam penelitian suatu ilmu;
-- induktif metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus untuk menuju
kesimpulan yang bersifat umum;
-- jalur metode penggalian benda purbakala dengan cara menggali sepanjang situs (menyerupai
parit) yang dilakukan berturut-turut sampai seluruh situs selesai;
-- kalimat metode dalam mengajarkan membaca yang dimulai dengan melatih anak didik mengenal
kata-kata atau peribahasa dalam kalimat;
-- kata lembaga metode dalam mengajarkan membaca yang dimulai dengan cara mengupas kata
menjadi suku kata dan suku kata dikupas lagi menjadi huruf;
-- kelompok metode untuk mengubah pandangan dan sikap seseorang dengan jalan memasukkan
orang itu ke dalam kelompok;
-- komparatif Ling metode untuk menentukan kekerabatan bahasa dengan membandingkan bentuk
kata seasal yang bertujuan merekonstruksi bahasa purba;
-- kontrasepsi cara untuk mencegah kehamilan dengan disengaja;
-- kontrasepsi dalam rahim metode yang menggunakan alat dengan cara memasukkannya ke
dalam rahim dan yang akan mencegah kehamilan selama alat itu tidak keluar;
-- kuadran metode penggalian berbentuk seperempat lingkaran;
-- langsung metode dalam pengajaran bahasa dengan jalan memberikan pelajaran langsung dalam
bahasa yang dipelajari tanpa menggunakan bahasa itu;
-- mengetik cara menggunakan mesin tik dengan semua jari dari kedua tangan untuk menjamin
kecepatan bekerja;
-- pemberian tu-gas cara belajar atau mengajar yang menekankan pada pemberian tugas oleh
pengajar kepada murid yang harus melakukan tugas yang diberikan kepadanya;
-- penelitian cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan
berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan;
-- radio karbon metode yang dipakai untuk menentukan usia fosil;
-- sintetis Ling metode pengajaran membaca dan menulis permulaan dengan menyajikan unsur
satuan bahasa, kemudian menyuruh siswa menggabung-gabungkannya menjadi satuan bahasa yang
bersangkutan;
-- tanya jawab cara belajar atau mengajar yang menekankan pada pemberian pertanyaan oleh
pengajar, sedangkan murid harus menjawab pertanyaan tersebut;
-- transaksi metode pembukuan yang lebih banyak memperlihatkan pendapatan selama masa jual
beli terjadi
https://kbbi.web.id/metode

Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian
dan definisi metode menurut para ahli antara lain :

1. Rothwell & Kazanas => Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
2. Titus => Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang
keilmuan.
3. Macquarie => Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana
tertentu.
4. Wiradi => Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis
(urutannya logis).
5. Almadk (1939) => Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan
dan penjelasan kebenaran.
6. Ostle (1975) =>Metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
7. Drs. Agus M. Hardjana => Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
8. Hebert Bisno (1969) =>Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau
digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
9. Max Siporin (1975) => Metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan tugas-tugas
dan tujuan-tujuan nyata.
10. Rosdy Ruslan (2003:24) =>Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja
(sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
11. Nasir (1988:51) =>Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu
yang bersangkutan.
12. KlikSaya => Metode adalah cara kerja yang besistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.
13. Arti Kata => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki (http://artikata.com/arti-340805-Metode.html).
14. Kamus Bahasa Indonesia => Metode adalah cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.
15. Depatemen Sosial RI =>Metode adalah cara teratur yg digunakan utk melaksanakan pekerjaan agar tercapai
hasil sesuai dgn yg diharapkan.
B. Penelitian
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi
dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok
penyelidikan.
Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Adapun
pengertian penelitian menurut para ahli adalah :
1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan,
memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji
(diverifikasi) oleh peneliti lain.
2. Kerlinger (1986: 17-18) =>Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari
suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena.
3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) => Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu
berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
4. David H. Penny =>Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
5. J. Suprapto =>Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk
memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
6. Sutrisno Hadi =>Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan.
7. Mohammad Ali =>Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha
mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali
sehingga diperoleh pemecahannya.
8. Tuckman =>Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap
suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to question). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau
langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip
baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris dan analisis.
Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.
9. Hilway (1956) =>Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
10. Woody (1927) =>Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan
sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap
masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya
mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
11. Parson (1946) =>Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap masalah-
masalah yang dapat dipecahkan.
12. Nazir (1988) =>Penelitian adalah percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
13. Sutrisno Hadi (1987:3) =>Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah.
14. Emzir (2007:3) =>Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang
dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
15. Hamidi (2007:6) =>Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin
dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
16. Parson (1946) =>Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara sistematis dengan
penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan.
17. John (1949) =>Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan
hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.
18. Dewey (1936) =>Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari suatu situasi yang
dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi
orisinal menjadi keseluruhan yang terpadu.
19. Soerjano Soekanto =>Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang
dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
20. Arti Kata =>Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum.
21. Depdiknas RI =>Kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam
rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau
beberapa disiplin ilmu.
C. Metode Penelitian
Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :
1. Nasir (1988:51) =>Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan
dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2. Sugiyono (2004: 1) =>Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
3. Winarno (1994) =>Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan
sistematik.
4. Muhiddin Sirat (2006) =>Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul
penelitian.
Beberapa pandangan metode penelitian secara khusus menurut para ahli:

1. Metode Penelitian Historis


Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen (1990 : 411) dalam Yatim Riyanto (1996: 22), dalam Nurul
Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa
lalu”, sedangkan menurut Donald Ary, dkk (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah (2005:
51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-
hal yang telah lalu”.
2. Metode Penelitian Survey
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi
dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut
Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum
penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian
survey merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan –
tertulis atau lisan”.
3. Metode Penelitian KKuantitatif
Menurut Jonathan Sarwonno (2006) “metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya”.
4. Metode Penelitian Eksperimen
Menurut Arikunto (2006) “metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau
mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”.
5. Metode Penelitian Naturalistic
Bogdan dan Tylor dalam Moleong (1993:3) “metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati”.
6. Metode Penelitian Kebijaksanaan (Deskriptif)
Menurut Suharsimi Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah metode penelitiaan yang tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau
keadaan”.
7. Metode Penelitian Tindakan
Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik social”, sedangkan
menurut Kemmis & Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan
keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap situasi
tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Bahasa Indonesia
Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Nazir, Mohammad (1999). Metode Penelitiaan. Jakarta: Erlangga
http://tonkin069.wordpress.com/kuliah/psikologi-pendidikan/bab-i-pengertian-kedudukan-dan-metode-metode-
dalam-psikologi/
http://nurmanali.blogspot.com/2011/10/pengertian-metode-penelitian-ilmiah.html
http://blog.uki.ac.id/srieni/metode-penelitian/2-metoda-kualitatif-dan-kuantitatif/
http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/metode-penilitian.html
https://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metode-penelitian-dan-metode-penelitian/

Pengertian Metode Penelitian, jenis dan contohnya


Pengertian Pakar

Pengertian Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan.
Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini
disebabkan karena ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan.

Metode penelitian membicarakan megenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur
penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data
penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

Menurut Nazir, seorang peneliti sebelum melaksanakan penelitian, sebaiknya menjawab terlebih
dahulu tiga buah pertanyaan, yaitu :

1. Urutan kerja apakan yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian ?

2. Alat-alat apakah yang akan digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data ?

3. Bagaimana melakukan penelitian tersebut ?

Contoh metode penelitian :

Apabila dalam sebuah penelitian, yang dibicarakan adalah pelaksanaan percobaan di lapangan, di
mana dalam penentuan plot, pertama-tama dilakukan pembagian daerah menjadi beberapa blok,
kemudian setiap blok dibagi lagi dan seterusnya, maka yang dibicarakan adalah prosedur penelitian.
Jika, yang dibicarakan adalah penggunaan interview atau wawancara sebagai alat pengumpulan data,
maka yang dibicarakan adalah teknik penelitian. Jika yang dibicarakan adalah bagaimana penelitian
dilakukan, yaitu dengan prosedur dan alat bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang
dibicarakan adalah metode penelitian.

Jadi, dalam metode penelitian ini tercakup prosedur penelitian dan teknik penelitian.

| Jenis Jenis Metode Penelitian |


Jenis jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai berikut.

1. Metode Historis

Metode historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan
untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai,
memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat
dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu. Dengan metode historis, seorang
ilmuwan sosial peneliti historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka mengenai peristiwa
masa lalu dan menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan.

Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap
keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti
dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber
keterangan tersebut.

2. Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif
bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,
mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat
perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada
waktu yang akan datang.

Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta
atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat.
Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Bukan saja
melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah
mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.

3. Metode Korelasional

Metode korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional
merupakan kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun secara
sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji
hipotesis atau prediksi. Pada metode korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan.
Hubungan yang dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan di
antara variabel-variabel yang diteliti.

Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan
dengan variasi pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang dihubungkan, maka
disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel dihubungkan disebut korelasi berganda.
Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi
atau koefisien determinasi.

4. Metode Eksperimental

Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental
merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-
akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang
mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.

Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu
atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan
kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis
sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa
kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan.

5. Metode Kuasi Eksperimental


Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode kuasai
eksperimental hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak dapat
mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.

Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu sebagai berikut : (1) peneliti tidak mampu
meletakkan subjek secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat
dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang
tidak mengalami variabel bebas.

(2) Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang dikendakinya.

Sekian pembahasan mengenai pengertian metode penelitian dan jenis jenis metode penelitian, semoga
tulisan saya mengenai pengertian metode penelitan dan jenis jenis metode penelitian dapat
bermanfaat.

Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Metode Penelitian dan Jenis Jenis Metode Penelitian :
– M. Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia
Indonesia : Jakarta.

http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-dan-contohnya.html

Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui. Sedangkanistilah metode
adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.Sehingga 2 hal penting yang terdapat
dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatudan rencana dalam pelaksanaan.Berikut ini adalah
pengertian dan definisi Metode menurut para ahli:
# ROTHWELL & KAZANAS
Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi
# TITUS
Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidangkeilmuan.
# MACQUARIE
Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencanatertentu
# WIRADI
Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secarasistematis (urutannya
logis)
# DRS. AGUS M. HARDJANA
Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikutilangkah-langkah
tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai(
indahf
/Carapedia)
Pencarian Terbaru
Pengertian metode. Metode adalah. Pengertian metode menurut para ahli. Definisi
metode.Http://carapedia.com/pengertian_definisi_metode_menurut_para_ahli_info497.html. Artimetode.
Metode pembelajaran menurut para ahli.Jelaskan pengertian penelitian menurut etimologi. Pengertian metode
pembelajaran menurut para ahli. Istilah metode. Definisi metode menurut para ahli. Arti kata metoda.
Devinisimetode para ahli. Pengertian logika secara etimologi menurut para ahli.Apa yang dimaksud dengan
metode. Logika menurut ahli pita gorras. Apayang dimaksudmetode. Definisi teknik menurut para ahli. Definisi
metode pembelajaran menurut para ahli.Pengertian metodologi menurut para ahli.

PENGERTIAN METODE
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasaldari bahasa Greeka, metha,
(melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui
untuk mencapai tujuan tertentu.Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang
dilaluiuntuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof.Dr.Winarno
Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-
murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang
digunakan untuk mencapai tujuan.Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan
tertentu.Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitucara yang
spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.Pengertian
organisasi dan metode secara lengkap adalahRangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kegunaan segalasumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen
terutama denganmemperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai
tujuanyang sah ditetapkan.
PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yangdigunakan oleh pelaku suatu
disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritismengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak
an suatu penyelidikan yang sistematisuntuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha
yang sistematis danterorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitianunt
uk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranyadipengaruhi oleh tujuan
dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secaraumum pada dasarnya adalah sama, yaitu
bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginanmanusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.
Keinginan untuk memperoleh danmengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang
umumnya menjadimotivasi untuk melakukan penelitian.

Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.1.

Penemuan
. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.2.

Pembuktian
. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikanadanya keraguan terhadap informasi atau
pengetahuan tertentu.3.

Pengembangan
. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalamdan memperluas pengetahuan yang telah
ada.Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah,dan
mengantisipasi masalah.1.

Memahami masalah
. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untukmemperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak
diketahui dan selanjutnyadiketahui.2.

Memecahkan masalah
. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untukmeminimalkan atau menghilangkan masalah.3.

Mengantisipasi masalah
. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untukmengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
https://www.academia.edu/7368399/Pengertian_metode

Pengertian Metode Menurut Para Ahli Definisi Metode Eureka Pendidikan. Proses belajar
mengajar dalam dunia pendidikan bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi lebih pandai
dan memiliki kreativitas yang nantinya dapat dipergunakan untuk bekal setelah selesai dalam
menempuh pendidikan. Peran seorang pengajar disini sangatlah penting, selain sebagai pendonor
ilmu peran seorang guru adalah untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Menumbuhkan
minat siswa tidaklah mudah dilakukan oleh seorang guru. Dibutuhkan berbagai macam cara agar
untuk membangkitkan minat belajar saat proses belajar mengajar berlangsung. Dalam sebuah
proses pembelajaran, seorang pengajar pastilah memiliki cara tersendiri dalam melakukan
pembelajarannya. Tidak mungkin seorang guru melakukan proses pembelajaran tanpa dasar
yang jelas dan tersistematis. Tentulah ada patokan-patokan yang harus dipenuhi atau dipatuhi
dalam melakukan sebuah pembelajaran supaya tujuan yang diharapkan terpenuhi. Menurut
Hebert Bisno (1968) yang dimaksud metode adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan
baik agar dapat diterima atau dapat diterapkan secara sama dalam sebuah praktek, atau bidang
disiplin dan praktek. Lebih dalam lagi menurut Hidayat (1990;60) kata metode berasal dari bahasa
yunani, methodos yang berarti jalan atau cara. Jalan atau cara yang dimaksud disini adalah
sebuah upaya atau usaha dalam meraih sesuatu yang diinginkan. Sedangkan menurut Max
Siporin (1975) yang dimaksud metode adalah sebuah orientasi aktifitas yang mengarah pada
tujuan-tujuan dan tugas-tugas nyata. Cara seorang guru yang di pergunakan dalam mengajar agar
proses transfer ilmu berjalan dengan mudah sehingga siswa menjadi lebih paham disebut sebuah
metode mengajar. Heri Rahyubi (2012: 236) mengartikan “metode adalah suatu model cara yang
dapat dilakukan untuk menggelar aktivitas belajar-mengajar agar berjalan dengan baik”. Hamid
Darmadi (2010: 42) berpendapat bahwa “metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Sri Anitah dan Yetti Supriyati (2008: 4.3) “metode
adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara mendalam untuk digunakan
dalam mencapai sesuatu”. Dari ketiga pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan metode adalah
suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Metode juga dapat dipergunakan
oleh seorang pengajar sebagai jalan menuju keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Pemilihan metode yang tepat juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sangat
pentingnya penggunaan metode dalam pembelajaran membuat pengajar haruslah pintar-pintar
dalam menentukan metode manakah yang sesuai dengan kondisi kelas yang sedang dia ajar.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010: 72) menyebutkan bahwa “kedudukan metode
adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran dan juga sebagai alat untuk
mencapai tujuan”. Penggunaan metode dalam suatu pembelajaran merupakan salah satu cara
untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam pembelajaran. Semakin pandai seorang pengajar
menentukan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, maka keberhasilan yang
diperoleh dalam mengajar semakin besar pula. Dari sini kita dapat mengetahui seberapa
pentingnya suatu metode dalam proses belajar-mengajar dan dalam mencapai sebuah
keberhasilan dari proses belajar-mengajar. Pupuh F dan M. Sobry S (2010: 55) berpendapat
“makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif pula
pencapaian tujuan pembelajaran”. Jadi, kesalahan dalam menentukan metode mengajar, juga
akan berakibat pada menurunnya hasil belajar siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penggunaan metode dalam mengajar sperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad dalam
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010: 46) diantaranya : 1) Tujuan yang berbagai-bagai
jenis dan fungsinya 2) Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya 3) Situasi yang
berbagai-bagai keadaannya 4) Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya
5) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda. Pupuh F dan M. Sobry S
(2010: 60) juga memberikan arahan dalam menentukan sebuah metode yang akan dipergunakan
dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Tujuan yang hendak
dicapai 2) Materi pelajaran 3) Peserta didik 4) Situasi 5) Fasilitas 6) Guru

Source: http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/definisi-metode-menurut-para-ahli.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/definisi-metode-menurut-para-ahli.html

15 Pengertian Metode Dan Metodologi Menurut Para Ahli – Metode berasal dari
kata methodos yang terdiri dari kata metha yaitu melewati, menempuh atau melalui dan
kata hodos yang berarti cara atau jalan. Metode artinya cara atau jalan yang akan dilalui atau
ditempuh. Sedangkan menurut istilah metode ialah cara atau jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai sebuah tujuan.

Metodologi secara bahasa berasal dari bahasa yunani yaitu methodos dan logos. Kata logos berarti
ilmu atau bersifat yang ilmiah. Jadi metodologi adalah ilmu atau cara yang digunakan untuk
memperoleh suatu kebenaran dengan menggunakan penelusuran dengan urutan atau tatacara
tertentu sesuai dengan apa yang akan dikaji atau diteliti secara ilmiah.

Ada dua hal penting dalam metode yaitu cara dalam melakukan sesuatu dan sebuah rencana dalam
pelaksanaannya. Adapun fungsinya sebagai alat untuk mencapai sebuah tujuan. Kita akan fokuskan
pembahasan kali ini secara tuntas mengenai pengertian dan definisi metode menurut para ahli.
Adapun pengertiannya antara lain:
Pengertian Metode Menurut Para Ahli
1. KBBI
Menurut KBBI, metode adalah cara kerja yang mempunyai sistem dalam memudahkan pelaksanaan
dari suatu kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

2. Drs.Agus M. Hardjana
Drs.Agus M. Hardjana mengemukakan metode ialah cara yang telah dipikirkan secara matang yang
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu demi tercapainya sebuah tujuan.

3. Titus
Titus, mengatakan bahwa metode ialah serangkaian cara dan langkah-langkah yang tertib untuk
menegaskan suatu bidang keilmuan.

4. Almadk
Almadk menjelaskan bahwa metode ialah suatu cara dengan menerapkan berbagai prinsip yang logis
terhadap suatu penemuan dan penjelasan kebenaran.

5. Rothwell dan Kazanas


Rothwell dan Kazanas. Menurut mereka metode merupakan cara, proses atau pendekatan untuk
menyampaikan sebuah informasi.

6. Hebert Bisno
Hebert Bisno menjelaskan, metode ialah suatu teknik yang digeneralisasikan dengan baik dan benar
agar bisa diterima ataupun digunakan dalam satu disiplin ilmu ataupun bidang disiplin dan praktek.

7. Macquarie
Macquarie. Metode merupakan suatu cara dalam melakukan sesuatu terutama suatu hal yang
berkaitan dengan rencana tertentu.

8. Rosdy Ruslan
Rosdy Ruslan mengemukakan metode sebagai kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan cara kerja
dalam memahami suatu subjek maupun objek penelitian dalam upaya menemukan suatu jawaban
secara ilmiah dan keabsahannya dari sesuatu yang diteliti.

9. Wiradi
Wiradi. Metode merupakan seperangkat langkah dari apa yang harus dikerjakan secara tersusun dan
sistematis.

10. Ostle
Ostle. Menurutnya metode ialah suatu pengajaran terhadap sesuatu dalam memperoleh sesuatu
yang interelasi.

11. Departemen Sosial RI


Departemen Sosial RI menjelaskan bahwa metode merupakan suatu cara teratur yang digunakan
dalam menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
12. Max Siporin
Max Siporin, metode ialah suatu orientasi kegiatan yang mengarah pada persyaratan tujuan dan
tugas yang nyata.

13. Pasaribu Simanjuntak


Pasaribu Simanjuntak menjelaskan bahwa metode merupakan suatu cara sistematik yang digunakan
demi tercapainya sebuah tujuan.

14. Hamid Darmadi


Hamid Darmadi mengemukakan metode sebagai jalan atau cara yang harus dilewati dalam mencapai
sebuah tujuan.

15. Heri Rahyubi


Heri Rahyubi. Menurutnya metode merupakan suatu model cara yang bisa dilakukan dalam kegiatan
belajar mengajar demi tercapainya suatu proses pembelajaran yang baik.

Demikian ulasan mengenai 15 Pengertian Metode Dan Metodologi Menurut Para Ahli yang
dijelaskan secara ringkas, semoga dapat bermanfaat dan membantu dalam mencari sebuah

referensi. Sekian terimakasih

http://www.spengetahuan.com/2015/02/15-pengertian-metode-dan-metodologi-menurut-para-ahli.html

Kamis, 06 Maret 2014


Metode Desain (Design Method), Khusus untuk DKV
Oleh: Nasbahry Couto

Pengetahuan ini sebenarnya berlaku untuk semua disiplin desain, namun aplikasinya pada disiplin desain
berbeda akan sangat berbeda-beda. Dapat dikatakan ada puluhan jurnal, buku dan artikel yang dapat
menjelaskan metoda desain ini, dan ilmu desain itu sendiri sudah sangat berkembang. Jadi apa yang
diuraikan pada laman ini sangat terbatas (dibatasi). Oleh karena itu aspek historis dari metoda desain ini jadi
perhatian utama pada laman ini, misalnya uraian-uraian oleh Jones. Kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada uraian ini dikembangkan sendiri oleh pembaca. Disamping itu, contoh aplikasi dalam tulisan ini adalah
untuk desain komunikasi (desain informasi)

Pengertian
Secara umum arti metode (method) adalah cara untuk mencapai sesuatu. Dalam Kamus Besar Indonesia
(KBBI), metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendaki; yaitu cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metoda desain memperlihatkan dua cara memproses desain, yang
pertama model rasional (The Rational Model), dan dan yang kedua adalah model refleksi (Reflection-in-
Action) dan tindakan (Perspective Action Centric), kemudian model refleksi dan tindakan disebut dengan
model tindakan.

Model Rasional dan Model Tindakan


Pemikir proses merancang metoda rasional adalah (1) Simon[1] dan diulas oleh Pahl, G., and Beitz,
W, [2]dalam bukunya Engineering design: A systematic approach (1996), juga seperti yang dikutip dari
Wikipedia (2014). Model Rasional ini berorientasi pada data dan model ini banyak pecahannya cabangnya
tergantung disiplin desain. Dasar pemikiran model rasional ini dimana desainer mencoba untuk
mengoptimalkan calon desain untuk mengatasi kendala dan tujuan yang diketahui. Model rasional ini
menganggap proses desain adalah mengendalikan gerak demi gerakan rencana-rencana (design-driven),
misalnya setelah desain dibuat, desain ini diuji lagi dalam model, jika ada kesalahan, kesalahan ini direvisi,
kemudian dibuat desain baru lagi. Proses desain dipahami dari segi gambaran urutan yang bertahap. Model
rasional ini didasarkan pada filsafat rasionalis dan mendasari (1) Waterfall Model, (2) Sistem Development
Life Cycle dan banyak jenis desain enginering lainnya yang memproses desain dengan cara ini. Menurut
filosofi rasionalis, desain diinformasikan oleh penelitian dan pengetahuan dengan cara yang dapat diprediksi
dan dikendalikan.

Kritik Model Rasional


Namun model proses desain rasioanl ini secara luas telah dikritik dengan dua alasan utama: (1) bukti empiris
yang ekstensif telah menunjukkan bahwa desainer tidak selalu bertindak sebagai model yang rasional– sebab
desainer tidak selalu bekerja dengan cara ini ; (2) adalah asumsi yang tidak realistis – sebab tujuan desain
seringkali tidak diketahui ketika sebuah proyek desain dimulai, dan sebaliknya persyaratan/kriteria desain
dan kendala terus berubah-ubah. Bukti empiris substansial mendukung kebenaran perspektif ini dalam
menggambarkan tindakan nyata desainer.

Model Proses Tindakan


Model yang kedua disebut model refleksi (Reflection-in-Action) yang dikemukakan oleh oleh Ralph
(2010)[3]. Mendesain dengan cara refleksi adalah mendesain secara intuitif, hal ini bertentangan dengan cara
rasional, dimana cara rasional berdasarkan kebiasaan dan tujuan-tujuan yang ditetapkan. Ralph juga
mengutip Jhon Dewey (1933) yang menyatakan ada perbedaan kontras antara ' aksi rutin ' dengan ' tindakan
reflektif ' . Menurut Dewey tindakan rutin dipandu oleh faktor-faktor seperti tradisi, kebiasaan dan otoritas
dan definisi kelembagaan dan harapannya.

Mendesain dan menjelaskan sesuatu dengan cara refleksi adalah menjelaskan apa yang terjadi dengan cara
sendiri dan dengan perasaan sendiri pula secara reflektif, sedangkan aspek rasionalnya adalah pada
eksplanasi/ penjelasan. Boud, Keogh dan Walker (1985: 43 ) menunjukkan refleksi dapat menghasilkan
sesuatu lebih luas dan terarah. Refleksi merupakan aktivitas manusia yang penting di mana orang
berpedoman ke pengalaman dan pikiran mereka sendiri dengan merenungkan & mengevaluasinya,
menurutnya ini adalah pengalaman penting dalam belajar dan bekerja.

Perspective Action Centric, (Model Berpusat pada Tindakan) adalah label yang diberikan untuk sekumpulan
konsep yang saling terkait, yang bertentangan dengan model rasional. Model berpusat pada tindakan Ini
berpendapat bahwa desainer menggunakan kreativitas dan emosi untuk menghasilkan draf atau alternatif
desain, mengadakan improvisasi dalam proses desain. Sebab tidak ada model mendesain yang universal dan
berdasarkan urutan tahapan-analisis, desain umumnya terkait erat dengan implementasi situasi saat
desain dilaksanakan.Model tindakan melihat metoda rasional sebagai diinformasikan oleh penelitian dan
pengetahuan. Namun, model tindakan bukannya tidak didasarkan penelitian dan pengetahuan. Hasil data
penelitian dan pengetahuan (data yang ada) mereka bawa ke dalam proses desain melalui pertimbangan
dan akal sehat desainer sendiri - yaitu "berpikir dengan pikiran mereka sendiri" - lebih dari proses yang
diprediksi dan dikendalikan - ditetapkan oleh model rasional. Desainer 'tergantung pada profesionalitas' dan
pengalaman sebagai pusat kendali dan mengambil peran lebih dari rasionalitas teknis semata.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan ada dua proses merancang, yaitu cara rasional dan cara tindakan dan
atau pengalaman. Cara rasional umumnya dipakai dibidang desain enginering dan juga oleh pengembangan
produk oleh perusahaan melalui riset. Cara rasional dipakai juga oleh bidang desain komunikasi visual, dan
hal ini tergantung dari kerumitan dan besarnya kompleksitas desain yang dihadapi desainer, terutama jika
hal yang dihadapi kerumitannya mirip dengan bidang engineering.

Catatan: pengetahuan tindakan dan pengalaman ini dalam bidang penelitian sering disebut dengan
pengetahuan inkuiri, pengetahuannya sendiri disebut dengan "tacit knowledge"lihat di (Wikipedia)

Cristhoper Jones, sumber, Indiana University

Cristhopher Jones
Selanjutnya Jones dalam bukunya Design Method (1972), mengemukakan tiga fokus mendesain yaitu adalah
1) metoda divergen, 2) metoda transformasi, 3) metoda konvergensi, yang kemudian dikembangkan lagi
oleh menjadi lima oleh Nate Burgos dan Adam Kalish, diantaranya adalah 4) metoda kontinuitas, 5)
metoda Artikulasi. Dapat dikatakan bahwa buku Jones adalah referensi utama dari berbagai disiplin desain,
disamping buku-buku lainnya. Artikel tentang teori desain oleh Jones lihat disini. atau diskusi tentang
ini disini

Tabel 1. Pengembangan Metoda Jones.


Namun Jones dalam buku yang sama, juga melihat metoda desain ini dengan cara lain, yaitu dalam
cara bertindak dan berpikir desainer dan kelompok desainer. Dia membagi atas dua cara yaitu cara
tradisional dan cara baru (moderen). Cara tradisional disebutnya (1) desainer sebagai pengrajin (metoda
craft), (2) desainer sebagai penggambar (metoda gambar), sedangkan metoda modern disebutnya (1)
desainer sebagai kotak hitam (metoda blak box), 2) desainer sebagai kotak kaca (metoda glass box), 3)
desainer sebagai pengolah sistem (programing), dan 4) desainer sebagai pengontrol dan penilai desain (
metoda analisa kriteria desain).
Pengembangan metoda desain Jones oleh Nate Burgos dan Adam Kallis (2006) yang disebutnya dengan
pengembangan masalah (divergen) dan penyempitan masalah (Konvergen), sampai menemukan detail
desain. Uraian metode desain ini tidak seluruhnya diuraikan pada laman ini. Yang terpenting dari bagan ini
untuk diketahui bahwa riset adalah bagian dari problem seeking (melihat masalah), bukan riset dalam
pengertian sebenarnya.

Problem Seeking & Solving


Oleh karena inti permasalahan desain adalah memecahkan masalah (problem solving), William Pena (1967,
77), menawarkan 5 elemen masalah sebagai kunci untuk melihat masalah desain yaitu (1) tujuan, sasaran
desain (goal), (2) fakta yang ada (fact), (3) konsep (concept), (4) kebutuhan (needs), (5) masalah
(problem). Elemen masalah ini dapat dipergunakan untuk membuat matrik silang kepada disiplin desain
yang berbeda, walaupun Pena pada dasarnya bermaksud untuk disiplin desain arsitektur.

Gambar sistem Komunikasi dan konsep yang harus dicari desainer. Dari gambar ini terlihat ada 4 (empat )
konsep yang harus dijelaskan desainer (1) konsep ide dari steakholder dan data,(2) konsep desain pesan, (3)
konsep fisik pesan (konsep media), 4) konsep pembacaan pesan. Kekeliruan Tugas akhir mahasiswa, antara
lain: jangankan menjelaskan keempat konsep ini, yang diterangkan cuma satu konsep, yaitu konsep media
dan juga itu salah karena yang diterangkan adalah konsep media grafis, seperti estetika grafis, teori warna
grafis (CMYK) atau teori warna pigment, pada hal yang dicari misalnya adalah konsep desain informasi
WEB. Kekeliruan ini karena Desain Komunikasi Visual dianggap sama dengan desain grafis. Bahkan buku-
buku DKV banyak keliru dalam menerangkan hal ini. Uraian tentang ini ada pada uraian selanjutnya.

Tabel 2.

Dari matrik tersebut diperoleh 35 butir masalah diantaranya adalah:

1.A. tujuan sumber (steakholder)


1.B fakta mengenai sumber (data mengenai sumber)

1.C konsep pembuatan pesan oleh source (steakholder)


1.D apa saja kebutuhan/kriteria dalam pembuatan pesan oleh
sumber(steakholder)
1.E apa saja masalah sumber (steakholder)dalam pembuatan pesan,

al: ekonomi, bentuk, fungsi dsb

2.A. tujuan encoder (teori dan aplikasinya)


2.B. fakta mengenai encoder

2.C. konsep encoder (teori dan aplikasinya) encoder untuk tujuan


informasi, persuasi, religi, politik dan ekspresi)
2.D. apa saja kebutuhan/kriteria encoder
2.E. apa saja masalah encoder
3.A. tujuan pembuatan pesan (massage)
3.B. fakta mengenai pesan (massage)

3.C. konsep pesan (massage)


3.D. apa saja kebutuhan/kriteria pesan (massage)
3.E. apa saja masalah pesan (massage)

4.A. tujuan media (channel)


4.B. fakta mengenai media (channel) yang ada
4.C. konsep media (channel)
4.D. apa saja kebutuhan/kriteria media (channel)

4.E. apa saja masalah media (channel)

5.A. tujuan decoder (pembacaan, penafsiran pesan)


5.B. fakta mengenai decoder

5.C. konsep decoder


5.D. apa saja kebutuhan/kriteria decoder
5.E. apa saja masalah decoder

6.A. tujuan receiver (penerima)


6.B. fakta mengenai receiver (penerima)
6.C. konsep receiver (penerima)
6.D. apa saja kebutuhan/kriteria receiver (penerima)

6.E. apa saja masalah receiver (penerima)

7.A. Tujuan konteks


7.B. fakta mengenai konteks

7.C. konsep konteks (teori)


7.D. apa saja kebutuhan/kriteria konteks
7.E. apa saja masalah konteks
Contoh pembatasan masalah dan pilihan pembuatan kampanye merek perusahaan tertentu, dari matrik di
atas, dipilih mana yang akan di garap sebagai pembatasan masalah, misalnya yang akan di garap adalah
butir-butir sebagai berikut ini.
1. Sumber : Jika dipilih ( A,B,D,E)
II. Encoder : Jika dipilih (C,E)
III. Pesan : Jika dipilih ( A, E)
IV. Channel / Media : Jika dipilih (B,C,D,E)

V. Decoder : Jika dipilih (B,D, E)


VI. Receiver : Jika dipilih (A, B)
VII. Contex : Jika dipilih (B, D)
Catatan, ada saja kemungkinan bahwa pilihan masalah ini kurang, tepat maka desainer dapat
memperbaikinya dengan menambahkan butir yang ketinggalan itu.Contoh I. Sumber, Jika yang dipilih (
A,B,D, E) dan kaitannya dengan perusahaan X Uraikan pilihan (dalam bentuk pertanyaan)
(A) Apa yang menjadi sasaran dan tujuan sumber dalam pembuatan kampanye ?
(B.) Apa sebenarnya perusahaan X itu, seberapa besar, jenis usaha, dsb.
(D) Apa saja kebutuhan kampanye merek perusahaan X itu ?

(E) Apa permasalah dalam pembuatan kampanye merek perusahaan X ?

Dari matrik ini jelas bahwa point C, tidak di data. Dari uraian di atas timbul beberapa pertanyaan antara
lain:

 Apakah semua butir itu dipakai untuk melihat masalah


 Bagaimana kombinasi dari butir masalah yang di pilih
 Bagaimanakah mengaplikasikannya kepada metoda desain ?
Yang pertama adalah tergantung fokus dan bentuk laporan, ada dua bentuk laporan 1) murni untuk hasil
penelitian desain, 2) untuk mendesain. Misalnya untuk aplikasi Tugas Akhir DKV ada yang berbentuk
skripsi (skripsi) dan berkarya (tugas akhir).Untuk skripsi, atau murni penelitian bisa hanya mengambil satu
butir saja, misalnya masalah tentang receiver atau masalah pengamatan (6 A, B,C,D,E) misalnya tentang
Eye Tracking (Bagian dari Bottom up Processing ) dalam persepsi, atau kajian tentang media ( 4 A,B,C,D,E).
Kajian tentang media tentu dapat dibagi lagi, misalnya kajian tentang video atau sejarah poster.
Pertanyaan kedua, yaitu bagaimana kombinasi dari beberapa butir masalah DKV ini untuk Karya Desain ?
Hal ini tergantung kepada mahasiswa maupun pihak-pihak yang terkait dengan pengambil keputusan desain
seperti contoh di bawah ini adalah contoh tugas akhir salah satu perguruan tinggi di Indonesia.
Tabel 3.
Seperti yang terlihat dalam daftar ini maka
konsep dasar desain, pola pikir, strategi media
adalah butir IV(Media) dari peta masalah di
atas, sedangkan khalayak sasaran, siapa
mereka, apa yang ada dipikiran mereka,
dimana mereka dapat di capai adalah butir VI
(Receiver), sedangkan program tayangan
media ( waktu , tempat dsb. Adalah butir VII
(Konteks)

Pertanyaan ketiga, yaitu bagaimana mengaplikasikan metoda desain yang dipelajari sebelumnya kepada
mendesain (TA) ?. Kelemahan dari beberapa sekolah tinggi DKV, umumnya kurang mengenal atau tidak
konsisten dalam menerapkan metoda desain. Salah satu sebab adalah karena menganggap desain komunikasi
visual sama dengan desain grafis. Baca uraian selanjutnya.

Seperti yang diketahui ada 5 metoda desain (pengembangan metoda Jones), metoda yang umum dipakai
adalah metoda (1) divergen atau pengembangan masalah, dengan pengumpulan data analisis data, melihat
contoh desain (desain preseden) dan sebagainya. Kelemahan metoda ini hanya menampung kebutuhan
steakholder dengan melihat contoh desain yang sudah ada. Dan sedikit sekali dan bahkan tidak
memperlihatkan inovasi desain. Kecendrungan lain adalah untuk memakai semua media kampanye yang ada
sebagai keinginan untuk memperlihatkan kemampuan mendesain media. Pada hal masing-masing media
memiliki masalah yang berbeda yang tidak bisa hanya ditangani oleh seorang desainer.

Desain preseden[4]
Misalnya setelah desain huruf, gambar dan atau simbol perusahaan didesain, kemudian desain huruf,
gambar atau simbol ini diterapkan kepada:
1. Iklan Majalah

2. Poster
3. Bilboard
4. X Banner
5. Brosur

6. Paper Bag
7. Katalog
8. Mug
9. Pin

10. Bajo Kaos


11. Dan entah apa lagi yang lain

Kelemahan desain preseden ini adalah jika desainer tidak memperhatikan sebagai berikut:

 Masing-masing media memiliki masalah yang berbeda secara teori pengamatan visual, teori
komunikasi visual, maupun fungsi benda demikian juga penyelesaian masalahnya.
 Kriteria desain telah bergeser-geser diantara media itu, misalnya kriteria desain untuk pengamatan
bidang 2 D (pada poster), telah bergeser untuk pengamatan lingkungan atau ruang 3 D pada bilboard. (lihat
tulisan ini)Demikian juga jika diterapkan pada T. Shirt (baju kaos) kriteria untuk pengamatan visual
untuk desain pakaian itu berbeda antara poster dan pakaian. Yang ahli tentang pengamatan visual pakaian
adalah desainer pakaian.
 Indikator keberhasilan desain berbeda pada setiap produk.
 Bisa saja menggunakan satu atau beberapa media kampanye dengan menjelaskan indikator,
kriteria maupun metoda desain yang berbeda di setiap produk. Contoh lain : Jika steakholder meminta untuk
mendesain WEB, kemudian meminta pula untuk mendesain media penunjang seperti poster dan
sebagainya, desain WEB hanya dipakpengetai untuk WEB, produk kampanye yang lain didesain dengan
cara yang berlainan.
Catatan
Untuk tidak salah pengertian, fungsi merek/simbol perusahaan biasanya adalah untuk produk tertentu
dan boleh dipakai untuk berbagai jenis kepentingan seperti kop surat, pakaian dinas pekerja, mobil
angkutan perusahaan dan sebagainya sebagai aplikasinya. Namun, aplikasinya ini
sebaiknya mengikutsertakan kajian tentang desain benda terapannya. Misalnya terapan logo pada
booklet, membahas desain bookled, baik dari aspek historis, gaya, fungsi, bentuk dsb, sesuai dengan
pengetahuan yang dikuasai desainer. Yang dikritik adalah kenaifan desainer untuk menerapkan secara
serampangan tanpa ada penjelasan (eksplanasi). Seakan-akan masalahnya sudah selesai pada logo saja.
Untuk evaluasi desain komunikasi visual baik juga kita menyimak apa yang diutarakan Paul Martin
Lester, tentang 6 perspektif dalam menilai imaji-imaji komunikasi visual dlm bukunya Visual
Communication Images with Messages. Jadi untuk melihat kemampuan desainer, aplikasinya tidak usah
sebanyak yang dikemukakan di atas.

Problem Seeking & Solving model Wallsclaeger


Dalam bukunya Wallsclaeger, juga membuat model problem solving (1991) untuk komunikasi visual.
Model ini lebih rinci dari model W. Pena. Wallsclaeger, membuat matrik masalah dengan menggunakan
elemen komunikasi david K. Berlo dan tiga komponen pesan visual sebagai berikut ini.

1.Komponen Pesan Visual, (Visual Messaging Components)


2.Konsep, Ide sebuah Pesan Visual, Concept, the idea of a Visual Message
3.Komponen Fisik Pesan Visual, Physical Component Visual Message

Wallsclaeger mencoba menyusun matrik problem solving yang di gabung dengan teori komunikasi Berlo
sebagai berikut ini.
Tabel 5.
Model ini sebenarnya lebih rinci dari pada model William Pena dalam melihat masalah. Wallsclaeger,
melihat hanya dari 3 hal yaitu komponen pesan visual, konsep dan ide serta komponen fisik. Model ini bisa
dipakai juga, tergantung pilihan desainer. Namun yang terpenting adalah pilihan kotak dalam matrik dan
teori pendukungnya.

Ringkasan Masalah (Design Brief)


Sebuah ringkasan masalah desain (design brief) yang aktual adalah dokumen tertulis untuk proyek desain
yang akan dikembangkan, yang terkait dengan orang yang membutuhkan desain dan desainer. Dokumen ini
difokuskan pada hasil yang diinginkan dari desain - bukan hal-hal yang diinginkan estetika. Ringkasan
desain umumnya digunakan untuk konsultasi. Misalnya ketika seorang desainer independen atau biro desain
menjelaskan maksud desain atas kepentingan klien. Jadi bukan untuk kepentingan desainer di studionya.
Namun design brief juga dipakai untuk studi, sebab design brief adalah dalam rangka untuk melihat masalah
dan penyelesaiannya. Keterangan rinci tentang ini dapat dilihat di Wikipedia, atau di sini.

Design Brief untuk Desain Komunikasi Visual

Uraian ini sebenarnya ringkasan dari uraian sebelumnya untuk melihat permasalahan, lihat bagan di bawah.
1. Kebutuhan Sumber ( I) istilah lain adalah kebutuhan klien (clien needs)
2.Tujuan (Maksud desain)

3. Receiver (Target Audience)


4. Konteks
5. Hal-hal yang membatasi, atau mengikat desain (constraints)

Proses Desain (Design Process) dan Design Thinking


Bagan dibawah merupakan salah satu bentuk integral dari sebuah proses desain untuk mendukung
terciptanya komunikasi visual. Proses desain ini memiliki tahapan yang secara kolektif membentuk kerangka
kerja untuk menciptakan komunikasi visual yang diringkas. Dalam proses belajar desain di Studio Desain,
desain brief ini dapat diberikan oleh dosen atau guru atau yang bolehjadi dihasilkan oleh mahasiswa. Dalam
beberapa bagian kotak-kotak di bawah ini, mungkin ada perhatian khusus pada tahap tertentu dari proses.
Sedangkan mahasiswa harus menerapkan seluruh proses untuk menciptakan komunikasi visual. Proses ini
tidak harus dilihat sebagai statis atau linear; bisa saja mengalam siklus atau berulang, dengan adanya
peninjauan kembali sesuai kebutuhan untuk menyelesaikan masalah dan memperluas ide-ide desain. Salah
satu prinsip dasar proses desain adalah analisis berkelanjutan, refleksi dan evaluasi yang membutuhkan
pemikiran kreatif, kritis dan reflektif, disebut sebagai pemikiran desain (design thinking).

Model proses Desain Komunikasi Visual, sumber: Victorian Certificate of Education Study Design,
Victorian Curricullum and Assessement Authority, Australia (2013-2017). Walaupun pengklassifikasian
DKV itu berbeda antara sekolah Victoria dengan sekolah lain termasuk di Indonesia. Ilmu desain atau
metodologi desainnya sama, sebab sumber-sumber pengetahuan ilmu desain yang sama. Penjurusan ini
berbeda karena sekolah Victoria mulai berpikir dengan "komunikasi visual" baru berpikir "desain".
Sedangkan aliran sekolah lain mulai berpikir dengan "desain komunikasi". Komunikasi visual (rupa) adalah
hubungan manusia dengan semua kreasi manusia yang terlihat (lukisan, grafis, benda industri, lingkungan
dsb).

Catatan.
Di beberapa tempat Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan DKV, masih ada yang berpikir bahwa riset
di bidang desain sama dengan penelitian murni. Hal ini menyebabkan Tugas Akhir mahasiswa berisi hal-
hal yang kurang relevan dengan desain. Misalnya istilah-istilah
(1) Permasalahan,
(2) Pembatasan Masalah
(3) Strategi Perancangan dsb.

Seharusnya dapat dikoreksi bahwa riset dibidang desain bukanlah "penelitian murni" , atau berpikir tentang
itu. Riset dalam desain sebagian besar adalah "data colecting", (baca artikel ini). Yaitu dalam rangka
pengumpulan data gagasan-gagasan, ide-ide desain, kriteria serta indikator keberhasilan desain. Biasanya
istilah "pengumpulan data" dalam penelitian murni adalah (1) studi pustaka, (2) studi lapangan. Istilah ini
bisa saja dipakai dalam desain tetapi yang dicari, seperti yang diuraikan di atas adalah 1. Kebutuhan Sumber
atau kebutuhan klien (clien needs), 2.Tujuan (Maksud desain), 3. Receiver (Target Audience), 4. Konteks, 5.
Hal-hal yang membatasi, atau yang mengikat desain (constraints); yang kemudian di rumuskan dalam bentuk
ringkasan masalah (design birief), seperti yang diuraikan di atas. Harus dibedakan berpikir desain (design
thinking) dengan berpikir riset atau penelitian. Penelitian adalah dalam rangka mencari kebenaran yang
berawal dengan hipotesis-hipotesis tertentu, sedangkan berpikir desain adalah untuk
menciptakan/membayangkan sesuatu yang lebih baik dengan alasan-alasan (konsep) tertentu sesuai dengan
kebutuhan pemakai (user) dan penggunaannya(utilitas).

Aplikasi Metoda Desain: Desain Pesan (Massage Design)


dan Jabarannya
Mungkin ada perbedaan-perbedaan pandangan tentang apa yang dimaksud dengan Desain Komunikasi
visual (DKV). Misalnya yang menganggap DKV itu sama dengan desain Grafis, atau desain periklanan.
Sebagai contoh pada Victorian Certificate of Education Study Design, yang dimaksud dengan DKV itu
adalah merancang produk-produk visual. Desain Studi Komunikasi Visual bagi sekolah desain Victoria,
Australia adalah meneliti cara bahasa visual dapat digunakan untuk menyampaikan ide, informasi dan pesan
dalam bidang komunikasi, desain lingkungan dan industri. Menurutnya desainer DKV membuat dan
berkomunikasi melalui sarana visual untuk membentuk kualitas kehidupan sehari-hari bagi individu,
komunitas dan masyarakat. Jadi lebih luas lagi dari sekedar Desain Grafis.

Perbedaan itu bisa saja karena historis sekolah, penekanan studi, maupun kebijakan pendidikan. Perbedaan
itu akan diuraikan pada tulisan selanjutnnya. Namun yang akan di uraikan selanjutnya adalah tentang desain
pesan, sebagai bagian dari desain komunikasi. Dalam desain komunikasi yang didesain adalah pesan
(massage), oleh kerena itu sering disebut juga dengan "massage Design". Menurut Pettersson (2013), ilmu
desain itu terdiri dari 5 cabang pengetahuan, dimana Filsafat (6) mewarnai ke lima cabang disiplin desain
itu.

Ilmu Desain (Design Science) meliputi 6 cabang pengetahuan.


Design science (left) includes six design families (right): Artefact design (1), Information
Design (2), performance design (3), systems design (4), environment design (5), and design
philosophy (6).
Sedangkan ilmu Desain Komunikasi Visual, bukanlah merancang benda visual seperti pada sekolah Victoria
di atas. DKV adalah bagian dari desain informasi (lihat di sini). Menurut Pettersson, salah satu cabangnya
adalah desain pesan (massage design). Dengan demikian desain Informasi itu meliputi cabang disiplin (1)
Massage Design, ( 2) Tex Design , (3) Image Design dan (4) Graphic Design.(lihat di sini).

Sedangkan Massage Design sendiri terdiri dari 5 cabang disiplin seperti tergambar pada bagan di bawah.
The message design (MD) family (left) includes five design genera (right): MD. Graphic design (1), MD.
Information (2), MD.Instruction design (3), MD. Mass design (4), and MD. Persuasion design (5), sumber:
Petterson:,2013: p.63)

Rune Pettersson (2013) Sumber: Journal on Images and Culture

Pettersson (2013) menjelaskan bahwa desain pesan (Massage Design) adalah induk bagi tujuan yang
berlainan. Komponen utama dalam desain pesan adalah kata-kata, visual dan bentuk. Komponen-komponen
utama ini dapat digunakan dalam berbagai cara unik untuk menghasilkan, mentransmisikan dan menafsirkan
pesan dari berbagai jenis dalam situasi komunikasi. Tergantung pada tujuan yang berbeda dari pesan, kita
dapat melihat berbagai genus " desain pesan." Kelompok-kelompok ini adalah desain grafis, desain
informasi, desain instruksi, desain massa, dan desain persuasi.

Seperti yang dikatakannya berikut ini.


In principle the term message is valid for all media. There are different types of messages. Different
combinations of linguistic expressions are usually employed in mass-communications. For example, a
newspaper generally uses both the printed word and different kinds of pictures. A television programme
employs words, images and sounds, such as music. Based on traditional, directional and processoriented
communication models we may study the concept “message” from several views, such as sender,
representation and receiver.

The main components in message design are words, visuals and forms. These main components may be used
in many different ways to produce, transmit and interpret messages of various kinds in different
communication situations. Depending on the different objectives of the messages we can see different
“message design genera.” These groups are graphic design, information design, instruction design, mass
design, and persuasion design.
Artinya dalam mendesain pesan itu terdapat perbedaan-perbedaan tujuan, misalnya mendesain informasi
seperti mendesain WEB, tujuannya berlainan dengan desain persuasi (Iklan dan propaganda). Untuk lebih
jelasnya Petterson kemudian memperlihatkan perbedaan itu seperti tabel di bawah ini.

Tabel 4.

Tujuan design informasi Tujuan Desain Persuasi

WEB POSTER, IKLAN

Dalam desain informasi tujuan utama adalah Dalam desain persuasi tujuan utama
untuk menyediakan bahan-bahan informasi, adalah untuk membujuk interpreter atau
termasuk pesan yang dituju, yang dibutuhkan penerima pesan untuk mengadopsi sikap
oleh penerima untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya menjadi yakin akan sesuatu,
tertentu (Briggs dan Wager, 1989; Fleming dan untuk mengubah perilakunya dan menyerupai
Levie, 1993; Pettersson, 1993; Wileman, 1993; orang lain, untuk berperilaku dengan cara
Pettersson, 2002; Lohr, 2003, 2010; Smith dan tertentu, atau untuk membeli ide tertentu, produk
Ragan, 2005;. Lipton, 2007) penerima (receiver) atau layanan tertentu. Penafsir informasi dapat
dapat dilihat sebagai “para pelaku”/“doers.” yang dipandang sebagai "kemungkinan pembeli" atau
memiliki kemampuan untuk dapat "prospek." Desainer persuasi bisa saja mungkin
mengembangkan keterampilan baru, pemahaman mengembangkan kekhawatiran, keyakinan,
(understanding) dan pengalaman (experience) emosi, prasangka baru, pendapat dan pandangan,
baru. sikap yang diperkuat, dan kemauan untuk
membeli.

Sumber : Pettersson, Rene (2013) lihat pula tabel 6 di bawah tentang perbedaan prinsip desain.

Untuk lebih menegaskan kita lihat pula apa yang menjadi tujuan desain instruksional (dalam dunia
pendidikan), Pettersson mencatat sebagai berikut.
Dalam desain instruksi tujuan utama adalah untuk menyediakan pembelajaran dan alat bantu pengajaran dan
materi yang bertujuan untuk pembelajaran yang dibutuhkan oleh penafsir (receiver) dalam rangka
memahami bahan pembelajaran untuk mengubah perilakunya. Penafsir informasi dapat dipandang sebagai
"peserta didik." Mereka mungkin mengembangkan pemahaman baru, pengalaman, pemahaman,
pengetahuan, wawasan, dan akhirnya kebijaksanaan. Ini mungkin menjadi keuntungan untuk menggunakan
kata kerja seperti menerapkan, mengatur, melengkap, menulis, memperilaku, membangun, menentukan,
mendemonstrasikan, menjelaskan, menemukan, mengidentifikasi, menggambarkan, melabel, mengubah,
menamai, memprediksi, menyiapkan, mengakui, merekonstruksi, merevisi, metentukan , memverifikasi, dan
menulis dalam penulisan tujuan desain instruksi. Semuan jenis verba ini menunjukkan perilaku yang
dapat diamati.
Catatan : Bukan berarti bahwa pada WEB tidak dapat diisikan iklan, tetapi saat desainer merancang
tampilan desain yang berbeda, bukan saja tentang tujuannya, tetapi cara berpikir dan penanganan desainnya
yang berlainan. Penulis melihat bahwa ke lima tujuan pesan visual ini dapat menjadi fokus dari tugas akhir
atau pembidangan dalam desain komunikasi (information design). Mahasiswa dapat memilih misalnya fokus
instructional design, sebagai bagian dari proses komunikasi informasi yang ada dalam dunia pendidikan.
Teori tentang Desain
Pengertian Desain
Desain adalah penyusunan rencana atau konvensi/ kesepakatan untuk pembangunan (pembuatan) suatu
obyek atau sistem (seperti cetak biru arsitektur, gambar teknik, proses bisnis, diagram sirkuit dan pola jahitan
baju ) Ralph, P. and Wand, Y. (2009). A proposal for a formal definition of the design concept. Desain
memiliki konotasi yang berbeda dalam berbagai bidang (lihat disiplin desain). Dalam beberapa kasus
pembangunan/ pembuatan langsung dari suatu objek (seperti dalam tembikar, teknik, manajemen, dan desain
grafis ) juga dianggap sebagai desain. (Wikipedia, 2014). Secara formal merancang didefinisikan sebagai
mengikuti (kata benda) satu spesifikasi yang ditunjukkan dengan jelas ( kata benda ) spesifikasi dari sebuah
objek, dimanifestasikan oleh agen, yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan, khusus dalam lingkungan
tertentu, menggunakan satu set komponen tradisional, memenuhi satu set persyaratan, tunduk pada batasan
tertentu (kriteria tertentu).(kata kerja, transitif ) = untuk membuat desain, dalam suatu lingkungan (di mana
desainer beroperasi / bekerja) Ralph, P. and Wand, Y. (2009). A proposal for a formal definition of the design
concept. Lebih formal desain telah didefinisikan sebagai berikut .

Desain adalah petunjuk atau pendekatan strategis mencapai satu harapan yang unik bagi seseorang atau
sekelompok orang. Definisi lain untuk desain adalah peta jalan atau pendekatan strategis bagi seseorang
untuk mencapai harapan yang unik. Ini dapat didefinisikan sebagai spesifikasi, rencana, parameter, biaya,
kegiatan, proses dan bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam batasan hukum, politik, sosial,
lingkungan, keamanan dan ekonomi dalam mencapai tujuan tersebut. [Don Kumaragamage, Y. (2011).
Design Manual Vol 1. Di sini, spesifikasi dapat diwujudkan sebagai salah satu rencana atau produk jadi,
dan ancangan adalah unsur-unsur dari mana objek desain terbuat .

Oleh karena yang dicari dalam desain itu adalah pemecahan masalah desain, pemecahan masalah desain itu
ada dalam konsep desain, baik verbal maupun visual. Dalam dunia desain secara umum dikenal
beberapa konsep desain (design concept), diantaranya adalah 1) proses desain (design processes), 2) area
desain, 3) level desain, final desain. Keterangannya adalah berikut ini.

Proses Design
Orang-orang telah merancang, merencanakan dan melaksanakan setting informasi, bahan-bahan informasi,
dan pesan komunikasi di setiap saat. Proses desain meliputi dua aspek yaitu kognitif dan aspek kegiatan
praktis. Pye (1964, 7) mencatat bahwa sementara seorang pelukis atau pematung dapat memilih bentuk yang
bisa dibayangkan, seorang desainer dibatasi oleh fungsi dari sesuatu hal yang sedang dirancangnya. Mullet
dan Sano (1995, p. 9) mencatat bahwa sementara seni berusaha untuk mengekspresikan ide-ide dasar dan
perspektif tentang kondisi manusia, desain yang bersangkutan dengan menemukan representasi paling cocok
untuk komunikasi beberapa informasi tertentu.

Model untuk proses desain meliputi aspek kognitif serta kegiatan praktis. Final desain merupakan hasil dari
setiap proses desain tertentu, seperti proses, produk, jasa, dan sistem. Pada tingkat teoritis tujuan dari proses
desain keseluruhan, termasuk kegiatan proses, mungkin sama terlepas dari bidang desain tertentu. Lexivisual
(kosa kata visual), audiovisual, dan representasi multivisual tunduk pada proses desain yang berbeda.
Berbagai jenis representasi sebagian dipandu oleh prinsip-prinsip yang berbeda, termasuk dan alat-alat yang
digunakan.
Setiap proses desain meliputi pengembangan dari konsep atau ide menuju produk akhir. Langkah-langkah
dalam proses desain dapat disebut kegiatan desain, seperti konseptual desain, perwujudan desain, detail
desain, dan tinjauan desain.

Area Desain
Daerah konsep desain meliputi banyak bagian dari aktivitas manusia. Contohnya adalah desain pakaian,
desain arsitektur, desain keramik, desain komunikasi, desain kostum, desain kriya, desain dokumen, desain
editorial, desain engineering, desain lingkungan, desain pameran, desain fashion, desain furniture, desain
kaca, desain grafis, desain gambar, desain industri, desain informasi, desain instruksi, desain pesan
pembelajaran, desain interaksi, desain interface, desain interior, desain lansekap, desain manufaktur, desain
mekanik, desain pesan, desain molekul, desain hiasan, paket desain, pola desain, desain persuasi, desain
poster, desain presentasi, desain produk, desain jasa, desain teks, desain tekstil, desain jenis dan desain
perkotaan. Banyak daerah desain dipandang sebagai disiplin akademis desain.

Design levels
Konsep level mengenai desain meliputi bidang-bidang seperti proyek desain, proses desain, alat desain,
produk desain, dan sistem desain. Perspektif desain meliputi pandangan seperti: level teori, level manual,
level manufaktur (fabrikasi) atau perbanyakan, dan level pengguna desain. Wacana desain mencakup semua
literatur desain dan laporan penelitian yang berkaitan dengan hal-hal desain.

Final design
Desain akhir, atau hanya desain, merupakan hasil dari setiap proses desain tertentu, seperti produk, jasa,
proses, dan sistem. Pada tingkat teoritis maksud dari proses desain secara keseluruhan mungkin sama
lepasnya dari bidang desain tertentu.

Dalam era informasi ini kita memiliki kebutuhan yang semakin meningkat untuk belajar berbasis komputer,
interface komputer, direktori, materi pendidikan, pameran, bentuk, simbol grafis, sistem hypertext, bahan
ajar, bahan pembelajaran, daftar, informasi pemeliharaan, manual, peta, produk multimedia, buku nonfiksi,
bantuan online untuk mengelola sistem berbasis komputer, rencana, bantuan prosedural, deskripsi produk,
sistem informasi publik di rumah sakit, museum dan sistem transportasi; buku referensi, tanda-tanda lalu
lintas jalan, deskripsi sistem, tabel, laporan teknis, tiket, peringatan, halaman Web , dan jenis lain dari bahan-
bahan informasi.

Prinsip Design dan Aplikasinya


Seperti yang dikemukakan Pettersson, Rune (2013), mendesain itu dapat dilihat dalam berbagai cara
dan berbagai konsep seperti 1) proses desain (design processes), 2) area desain, 3) level desain, dan 4) final
desain.

Namun dia melihat yang terpenting dalam cara mendesain adalah melihat prinsip-prinsip dasar yang ada
pada disiplin desain tertentu. Khususnya dalam desain informasi (desain komunikasi visual) , dia melihat
ada empat prinsip dasar yaitu 1) prinsip fungsi desain, 2) prinsip administrasi (manajemen desain), 3) prinsip
estetika desain, 4) prinsip kognitif desain. Dari prinsip desain ini terlihat bahwa baik data yang
diperlukan (kebutuhan data dari penelitian lapangan), melihat permasalahan (problem solving),
maupun indikator dan kriteria sudah terangkum/ tercakup dalam prinsip desain uraian tentang prinsip
desain ada pada uraian selanjutnya.

Untuk melihat perbedaan berbagai prinsip desain, lihat tabel di bawah, diantaranya adalah untuk desain
informasi.

Tabel 6. Perbedaan Prinsip Desain pada Desain Pesan (Massage Design)

Desain Pesan Prinsip yang diperlukan Contoh Media

(Massage) (Channel)

Desain Pesan untuk Grafis Prinsip Grafis 2 D dan 3 Gambar, lukisan, 2


Dimensi Dimensi, grafis
(Graphic Design)
lingkungan (3D)

1 Desain Pesan untuk Informasi Prinsip Desain Informasi Internet, komputer, list
(Information Design) atau daftar, petunjuk
manual, informasi lalu
lintas, petunjuk lokasi,
peta rumah sakit, dsb

2 Desain Pesan Prinsip Desain Instruksi Materi dan Media


untuk instruction design Pembelajaran

3 Desain Pesan untuk Desain Prinsip Desain Mass Material mass media :
untuk Massa, media, media tradisional, Koran, Majalah, Radio, TV,
media baru Internet
(Mass design)

4 Desain Pesan untuk Persuasi Prinsip desain Persuasi Semua media persuasi, a.l
(Persuation Design) media Iklan

Prinsip Desain
Prinsip adalah asas, atau kebenaran yg menjadi pokok dasar berpikir, bertindak sebagai dasar untuk
mendesain (KBBI). Prinsip, dapat difahami sebagai ketentuan yang harus ada atau harus dijalankan. Atau
boleh juga dan dapat berarti suatu aturan umum yang dijadikan sebagai panduan ( misalnya untuk
mendesain). Prinsip berfungsi sebagai dasar (pedoman) bertindak, bisa saja sebagi acuan proses dan dapat
pula sebagai target capaian. Prinsip biasanya mengandung hukum causalitas atau hubungan sebab dan akibat.
Sebagai contoh dalam prinsip fungsi desain, desain web hanya akan berfungsi jika elemen-elemen web
terancang dengan baik.

Dalam desain informasi (web) Pettersson, Rune (2013), melihat beberapa prinsip desain informasi
diantaranya adalah prinsip (1) fungsi, (2) administrasi, (3) Estetika, (4) Kognitif.

Contoh aplikasi pada desain Web


Masing-masingnya prinsip ini dilihat permasalahannya, sebagai berikut ini.

1. Prinsip-Prinsip Fungsi Desain


a) Mendefinisikan Permasalahan Desain Web
 Browsing
 Alamat Web
 Situs Web
 Web Hosting
 Script
 Fungsi Web
 Lain-lain masalah
a. Mendefinisikan Permasalahan (Owner): Petunjuk (guiding) dan permintaan.
 Maksud Pemakaian Web secara Umum
 Model Web yang diminta
 Maksud Penyajian Data baik untuk interen dan eksteren (luar)
 Maksud Promosi Melalui Web ( untuk eksteren)
 Maksud Promosi Melalui Media Lainnya (untuk eksteren)
b. Mendefinisikan Permasalahan Receiver: Gambaran mengenai Pemakai Web
Strategi yang dipakai untuk mendesain Web untuk mencocokkan dengan pemakai (kejelasan, struktur,
kesederhanaan, penonjolan, kesatuan tampilan visual Web)

2. Prinsip-prinsip Pengadministrasian Desain Web: Manajemen Web


a. Akses Informasi, internal dan ekternal ( keamanan data )
b. Cost (budgeting)

 Cost Desai n
 Perkiraan biaya media dan Penyediaan Peralatan
 Perkiraan biaya pengoperasian, pemeliharaan
 Perkiraan kebutuhan pengembangan untuk masa yang akan datang
c. Etika Desain Informasi dan Pemakaian Web
 Hal Cipta Desain Web (copyright), design aggrement
 Manipulasi Informasi/ Data
 Kualitas Keamanan (security) Web, kemungkinan penyimpangan dan perubahan baik program
yang dipakai maupun data.
3. Prinsip-Prinsip Estetika
a. Keselarasan Tampilan Web
 Pengembangan standar templat desain grafis (font dan gambar)
 Pemakaian standar templat desain grafis (font dan gambar)
 Keseimbangan antara elemen desain visual Web b. Proporsi tampilan Web Proporsi area halaman
Web
 Proporsi Font atau Teks
4. Prinsip-Prinsip Kognitif
 Aplikasi teori Psikologi Persepsi pada DKV, seperti: perhatian, persepsi, proses mental, dan
ingatan, teori-teori persepsi yang dialami oleh receiver/ pengamat terhadap pesan informasi
 Aplikasi pada desain Web adalah Prinsip-prinsip tampilan desain web berdasarkan Literasi
Visual (mengenai literasi visual lihat tulisan sebelumnya)
 (Desain Sistem Layer, Desain Interaktif Web, Link, link antar halaman, hiperlink).
Contoh aplikasi pada desain Persuasi dan sebagainya.

Untuk Massage Desain lainnya, seperti MD Persuasi dapat menyesuaikan dengan contoh di atas. Yang di
atas itu hanya sebuah contoh, khusus untuk aplikasi desain. Untuk tujuan riset atau penelitian banyak hal
yang tidak dapat di uraikan pada tulisan singkat ini, seperti yang dikatakan oleh Pettersoon, sebagai berikut
ini.

Selected research on the use of principles A number of authors have offered design principles as a kind of
“fundamental truths” in different areas of design, such as general design, information design, instructional
design, instructional message design, message design, quantitative information, and visual language. Some
of these design principles are rather broad and general, while others are quite specific. However, all message
design principles should contribute to the design of effective and efficient messages. (ibid.p. 140-149)

Salah satu model aplikasi metodologi desain pada tugas akhir Web DKV adalah berikut ini.
Gambar. Salah satu model kerangka konseptual yang dapat dipakai untuk TA. DKV

Bagaimanakah jika yang didesain itu hanyalah perbaikan desain lama, dalam hal ini maka perlu diadakan
survey terhadap kekurangan yang ada pada desain lama itu, dan membuat alternatif desain baru, maka
perkiraan model kerangka konseptualnya adalah berikut ini.
Literatur
1. Craig Rusbult, An Introduction to Design
Process, http://www. asa3.org/ASA/education/ think/ intro.htm#i
2. Design Method, Wikipedia, 2014
3. George C. Beakley & Ernest Gunther Chilton,Design Serving the Needs of Man, 1974
4. Jones, Cristhoper, Design Method, Willey Interscience, London, 1972,1979
5. Lawson, Brian, How Designer Think, The Architectural, London, 1980
6. Mc Kim, Robert H., ThingkingVisually, Lifetime Learning Publication, California, 1980
7. Nasbahry C., Psikologi Persepsi dalam kawasan DKV, Padang, Unp Press.
8. Nasbahry, C., Ringkasan Perkembangan (Sejarah) Desain Grafis, Padang, Unp
Press.2009
9. Pettersson, Rune, 2013, Information Design: Massage Design, International Institute for
Information Design (IIID) 1170 Wien, Palffygasse 27 / 17, Austria
10. Wallsclaeger, C., & Snyder, Cynthia Busic,Basic Visual Concepts and Principles: for
artists, Architects, and Designers.1992

[1] Herbert Alexander Simon (15 Juni 1916 - 9 Februari 2001) adalah seorang ilmuwan politik Amerika,
ekonom, sosiolog, psikolog, dan profesor-terutama di Carnegie Mellon University-yang penelitiannya
berkisar di bidang psikologi kognitif, ilmu kognitif, ilmu pengetahuan komputer, administrasi publik,
ekonomi, manajemen, filsafat ilmu, sosiologi, dan ilmu politik. Dengan hampir seribu publikasi yang sangat-
sangat dikutip, ia adalah salah satu ilmuwan sosial yang paling berpengaruh pada abad kedua puluh
[2] Pahl, G., and Beitz, W. Engineering design: A systematic approach, Springer-Verlag, London, 1996
ISBN 3-540-19917-9

[3] Ralph, P. "Comparing two software design process theories," International Conference on Design
Science Research in Information Systems and Technology (DESRIST 2010), Springer, St. Gallen,
Switzerland, 2010, pp. 139–153.
[4] Desain preseden adalah keinginan untuk meniru pola pikir atau model desain yang sudah ada
Diposting oleh Nasbahry Couto di 07.31
http://nasbahrygalleryedu.blogspot.co.id/2014/03/metode-desain-design-method-khusus.html

Metode Desain (Design Method) (Khusus untuk DKV)


Oleh: Nasbahry Couto

(Bahan ini telah direvisi ulang oleh penulis, Kamis 13-03-2014)

Secara umum arti metode (method) adalah cara untuk mencapai sesuatu. Dalam KBBI, metode
adalah carateratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki; yaitucara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan
ygditentukan. Metoda desain memperlihatkan dua cara memproses desain, yang pertama model rasional (
The Rational Model
), dan dan yang kedua adalah model refleksi (Reflection-in-Action) dan tindakan (PerspectiveAction Centric),
kemudian model refleksi dan tindakan disebut dengan model tindakan.

Model Rasional dan Model Tindakan

Pemikir proses merancang metoda rasional adalah (1) Simon[1] dan diulas oleh Pahl, G., and Beitz,W, [2]dalam
bukunya Engineering design: A systematic approach (1996), juga seperti yang dikutip dariWikipedia
(2014).Model Rasional ini
berorientasi pada data
dan model ini banyak pecahannya cabangnyatergantung disiplin desain. Dasar pemikiran model rasional ini
dimana desainer mencoba untuk mengoptimalkancalon desain untuk mengatasi kendala dan tujuan yang
diketahui. Model rasional ini menganggap proses desainadalah mengendalikan gerak demi gerakan rencana-
rencana (design-driven), misalnya setelah desain dibuat,desain ini diuji lagi dalam model, jika ada kesalahan,
kesalahan ini direvisi, kemudian dibuat desain baru lagi.Proses desain dipahami dari segi gambaran urutan
yang bertahap. Model rasional ini didasarkan pada filsafatrasionalis dan mendasari (1) Waterfall Model, (2)
Sistem Development Life Cycle dan banyak jenis desainenginering lainnya yang memproses desain dengan cara
ini. Menurut filosofi rasionalis, desain diinformasikanoleh penelitian dan pengetahuan dengan cara yang
dapat diprediksi dan dikendalikan.

Kritik Model Rasional


Namun model proses desain rasioanl ini secara luas telah dikritik dengan dua alasan utama:
(1) bukti empirisyang ekstensif telah menunjukkan bahwa desainer tidak selalu bertindak sebagai model yang
rasional

sebabdesainer tidak selalu bekerja dengan cara ini ; (2) adalah asumsi yang tidak realistis

sebab tujuan desainseringkali tidak diketahui ketika sebuah proyek desain dimulai, dan sebaliknya
persyaratan/kriteria desain dankendala terus berubah-ubah. Bukti empiris substansial mendukung kebenaran
perspektif ini dalammenggambarkan tindakan nyata desainer.

Apa sih pengertian desain dan bagaimana metode nya?


Posted on Juli 6, 2015 by ilmianti

Definisi desain: Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar
teknik arsitektur (gambar potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain
awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. Di mana, pada dasarnya seni adalah suatu pola
pikir untuk membentuk ekpresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan
pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran
baru atas fundamental seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun
juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian
desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang
teknologi, rekayasa, dll.

Setiap desain bertujuan menyusun secara teratur bagian demi bagian menjadi satu tatanan
yang utuh demi maksud- maksud tertentu. Dalam desain interior,elemen- elemen yang dipilh
dan ditata menjadi pola tiga dimensi sesuai dengan garis- garis besar fungsi,estetika dan
perilakunya. Hubungan antara elemen- elemen yang terbentuk dari pola –pola ini pada
akhirnya menentukan kulaitas visual dan kecocokan fungsi suatu interior, dan mempengaruhi
bagaimana kita memahami dan menggunakannya.

Dalam proses desain itu pula keunikannya yaitu bahwa proses desain itu tidak selalu menuju
ke satu jawaban yang pasti dan benar. Bahkan sering di peroleh lebih dari satu solusi yang
tepat untuk suatu masalah desain. Jadi bagaimana kita dapat menilai apakah suatu desain itu
baik atau buruk?

Sebuah desain dianggap baik dan bagus menurut pendapat perancangnya,kliennya atau orang
lain yang dan menggunakan desain tsb,karena sakah satu dari beberapa alas an sebagai
berikut :

– sebuah desain dianggap bagus sebab telah memenuhi fungsinya dengan baik-desain
berhasil.
– Sebuah desain dianggap bagus sebab biaya murah-ekonomis,efesien dan tahan lama.
– Sebuah desain dianggap bagus sebab tanpak indah- secara estetis menyenangkan.
-Sebuah desain dianggap bagus sebab dapat menimbulkan kembali perasaan dan ingatan akan
suatu waktu dan tempat- membawa arti.
Kadang- kadang, kita menilai suatu desain sebagai bagus karena kita berpendapat desain
tersebut mengikuti mode desain yang sedang popular –sedang mode- atau karena dapat
menimbulkan impresi pada orang lain- dapat mengangkat status kita.Beberapa desain
dianggap bagus juga karena dianggap mudah dimengerti dan diterima oleh umum. Sedangkan
yang lain baru dapat dihargai oleh sekelompok orang tertentu saja.Desain yang sukses
biasanya dapat menyampaikan lebih dari satu pesan sehingga dapat menarik perhatian orang
banyak.
Metode desain adalah suatu cara yang dilakukan oleh desainer untuk menghasilkan suatu
karya desain. Beberapa metode yang umum digunakan, antara lain:

 Explosing yaitu mencari inspirasi dengan berpikir secara kritis untuk menghasilkan
suatu desain yang belum pernah diciptakan.
 Redefining yaitu mengolah kembali suatu desain agar menjadi bentuk yang berbeda
dan lebih baik.
 Managing yaitu menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-menerus.
 Phototyping yaitu memperbaiki dan atau memodifikasi desain warisan nenek moyang.
 Trendspotting yaitu membuat suatu desain berdasarkan tren yang sedang berkembang.

https://direktoridesigninteriorlimakotabesar.wordpress.com/2015/07/06/apa-sih-pengertian-
desain-dan-bagaimana-metode-nya/

Apa itu Desain?Apa Prinsipnya?Gimana Metodenya?


Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian
kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan, baik sebagai kata
benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk
membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk
menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana,
proposal, atau berbentuk benda nyata.

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan


berbagai macam aspek lainnya dengan sumber data yang didapatkan dari riset,
pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir
ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul
istilah "perancangan proses". Salah satu contoh dari perancangan proses adalah
perancangan proses dalam industri kimia.

DEFINISI
Desain secara etimologi, istilah Desain berasal "dari tadi" beberapa serapan bahasa,
yaitu kata "designo" (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar dan bermakna:
 to make preliminary sketches of
 to plan and carry out experiment"
 to form in the mind
dan kata "designare" (Latin) yang bermakna
 a plan, scheme, a project

PRINSIP-PRINSIP DESAIN
Secara garis besar, ada tujuh prinsip di dalam dunia desain yaitu:

 Keseimbangan
 Kesatuan
 Perbandingan
 Urutan
 Irama
 Skala
 Fokus

METODE DESAIN
Metode desain adalah suatu cara yang dilakukan oleh desainer untuk menghasilkan suatu karya
desain. Beberapa metode yang umum digunakan, antara lain:
 Explosing yaitu mencari inspirasi dengan berpikir secara kritis untuk menghasilkan suatu
desain yang belum pernah diciptakan.
 Redefining yaitu mengolah kembali suatu desain agar menjadi bentuk yang berbeda dan
lebih baik.
 Managing yaitu menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-menerus.
 Phototyping yaitu memperbaiki dan atau memodifikasi desain warisan nenek moyang.
 Trendspotting yaitu membuat suatu desain berdasarkan tren yang sedang berkembang.
https://wamaradesign.blogspot.com/2017/03/pengertian-prinsipdan-metode-desain.html

METODE DESAIN RPL


Aktifitas Desain dalam RPL

1. Desain Data (Data Design)


2. Desain Arsitektur (Architectural Design)
3. Desain Antar Muka (Interface Design)
4. Desain Prosedural (Procedural Design)

 Desain Data

Desain data adalah aktivitas pertama dan terpentig dari empat aktivitas desain yang
dilakukan selama rekayasa perangkat lunak. Proses pemilihan struktur dalam menentukan
desain yang paling efisien sesuai kebutuhan.

Tujuan: Untuk mendapatkan struktur data yang baik sehingga diperoleh program yang lebih
modular dan mengurangi kompleksitas pengembangan software.

Prinsip Mendesain Data

• Prinsip analisis sistematika yang diaplikasikan pada fungsi dan perilaku harusnya juga
diaplikasikan pada data.

• Semua struktur data dan operasi yang akan dilakukan pada masing-masing struktur data harus
didentifikasi.

• Kamus data harus dibangun dan digunakan untuk menentukan baik data maupun desain program.

• Keputusan desain data tingkat rendah harus ditunda sampai akhir proses desain.

• Representasi struktur data hanya boleh diketahui oleh modul-modul yang menggunakan secara
langsung data yang diisikan didalam struktur tersebut.

• Pustaka struktur data dan operasi yang berguna yang dapat diaplikasikan pada struktur data
tersebut harus dikembangkan.

• Desain perangkat lunak dan bahasa pemrograman harus mendukung spesifikasi dan realisasi dari
tipe-tipe data abstrak.

 Desain Arsitektur

Desain arsitektur adalah untuk mengembangkan struktur program modular dan


merepresentasikan hubungan kontrol antar modul. Metode desain yang disajikan pada bagian
ini mendorong prekayasa perangkat lunak untuk berkosentrasi pada desain arsitektur sebelum
mencemaskan masalah perpipaan.

Faktor seleksi yang penting untuk suatu metode desain adalah luasnya apliksi dimana
aplikasi dapat diaplikasikan. Desain berorientasi pada aliran data dapat menyetujui rentang area
aplikasi yang luas.

 Proses Desain Arsitektur

Desain yang berorientasi pada aliran data merupakan suatu metode desain arsitektur yang
mengijinkan transisi yang baik dari model analisis ke deskripsi desain dari struktur program.

Transisi dari aliran informasi (yang ditujukan sebagai diagram aliran data) kestruktur
dilakukan bagian dari proses 5 langkah:

1. Tipe aliran informasi dibangun.

2. Batas aliran diindikasikan.

3. DFD dipetakan didalam struktur program.

4. Hirarki kontrol ditentukan dengan pemfaktoran.

5. Struktur resultan disaring atau diperhalus dengan menggunakan pengukuran


desain dan heuristik.

 Pasca Pemrosesan Desain

Aplikasi dari pemetaan transaksi dan transformasi yang berhasil kemudian ditambahkan
pada dokumentasi tambahan yang dibutuhkan sebagai bagian dari desain arsitektur. Setelah
struktur dikembangkan dan disaring, tugas – tugas berikut harus dilakukan:

1. Mengembangkan narasi pemerosesan untuk masing – masing modul.

2. Menyediakan deskripsi interface untuk masing – masing modul.

3. Menentukan struktur data local dan global.

4. Mencatat semua batasan desain.

5. Mengkaji desain.

6. Mempertimbangkan “optimasi” (bila perlu dan dibenarkan).

 Optimasi Desain Arsitektur

Desainer perangkat lunak harus memperhatikan perkembangan representasi perangkat


lunak yang akan memenuhi semua fungsi dan persyaratan kinerja dan penerimaan jasa
berdasarkan pengukuran desain kualitas.

Usul pendekatan berikut ini untuk perangkat lunak kinerja – kritis dalam optimasi desain
arsitektur:
1. Kembangkan dan saringlah struktur program tanpa memperhatikan optimasi kinerja –
kritis.

2. Gunakan peranti CASE yang mensimulasi kinerja run – time untuk menisolasi area
inesifiensi.

3. selama iterasi desain selanjutnya, pilihlah modul yang dicurigai dan dengan hati – hati
kembangkanlah prosedur (algoritma – algoritma) untuk efisiensi waktu.

4. Kodekan sebuah bahasa pemerograman yang sesuai.

5. Instrumentasikan perangkat lunak untuk mengisolasi modul yang menjelaskan utilisasi


proses yang berat.

6. Bila perlu, Desain ulang atau kodekan kembali bahasa yang tergantung pada mesin
untuk meningkatkan efisiensi.

 Desain Interface

Memberikan suatu gambaran mengenai struktur program kepada perekayasa perangkat


lunak. Fokus Desain Interface :

1. Desain interface antar modul

2. Desain interface antara perangkat lunak dan entitas eksternal (produser & konsumen)

3. Desain interface manusia dengan komputer

 Desain Interface Manusia-Mesin

Ada empat model yang berbeda pada saat manusia-komputer/ human-komputer interface
(HCL) akan didesain. Perekayasa perangkat lunak menciptakan sebuah model desain,
perekayasa perangkat lunak membangun model pemakai, pemakai akhir mengembangkan citra
mental yang sering disebut user’s model atau perception, dan implementer sistem menciptakan
system image.

Model desain dari keseluruhan sistem menggabungkan data, arsitektur, interface, dan
representasi prosedural dari perangkat lunak.

Model pemakai menggambarkan profil para pemakai akhir dari sistem. Untuk membangun
interface pemakai yang efektif, semua desain harus dimulai dengan suatu pemahaman terhadap
pemakai yang dimaksudkan, meliputi profil, usia, jenis kelamin.

Para pemakai juga dapat dikategorikan sebagai:

- Orang baru

- Pemakai intermiten yang banyak pengetahuan

- Pemakai yang banyak pengetahuan dan sering


Persepsi sistem (model pemakai) merupakan citra sistem yang ada dikepala seorang
pemakai akhir. Sebgai contoh, bila pemakai pengelola kata tersebut, persepsi sistem akan
menuntun respon tersebut.

Citra sistem merangkai manifestasi bagian luar dari sistem berbasis computer (tampilan
luar dan “rasa” interface), dengan semua informasi yang mendukung (buku-buku, manual, pita
video) yang menggambarkan sintaksis dan semantik sistem.

 Desain Prosedural

Tujuan: untuk menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan dalam suatu bahasa tertentu.

Desain prosedural dilakukan setelah diselesaikannya perancangan desain data, arsitektur,


dan antar muka software.

 Coding

Program Design Language (PDL)

 adalah pseudocode atau suatu bahasa keseluruhan yang sintaksnya dari bahasa tertentu
(pemrograman terstruktur).

Posted 2nd January 2012 by mutiaradani astari


http://mutiaradaniastari.blogspot.co.id/2012/01/metode-desain-rpl.html

Pengertian Metode Konstruksi dan Faktor Pengaruhnya


Apa itu Metode Konstruksi?

Pekerjaan Konstruksi

Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatanpelaksanaan konstruksi yang mengikuti pr


osedur serta
telahdirancang sesuai dengan pengetahuan atau standar yangtelah di uji cobakan. Cara atau m
etode tersebut tidakterlepas dari penggunaan teknologi sebagai
pendukungterhadap proses percepatan pekerjaan (Fast Tracking), agarkegiatan pembangunan
dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan yang
diharapkan dan memliki aspekekonomis

Aspek teknologi dan inovasi teknologi sangat berperan


dalam suatu proyek konstruksi.Umumnya, aplikasi
teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-
metode pelaksanaanpekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan
aman, sangatmembantu dalam penyelesaian pekerjaan, sehingga
target 3 T yaitu tepat mutu/kualitas, tepatbiaya/kuantitas
dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai

Berbagai aspek yang mempengaruhi metode konstruksi antara lain :

 Metode konstruksi merupakan suatu aspek inovasi teknologi yang dibutuhkan atau
yang disyaratkan oleh persyaratan kontrak.
 Metode konstruksi yang dipilih baiknya disesuaikan dengan kondisi proyek.
 Metode konstruksi dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya.

Saat ini perkerjaan yang sedang dirancang dan dilaksanakan sangat terbantu dengan adanya
perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi. Para pelaku konstruksi bisa lebih
mempersingkat waktu dalam beberapa aspek pekerjaan. Beberapa teknologi dalam bidang
konstruksi yang dimaksud antara lain :

Teknologi bahan
Bahan /
Material yang umum dipakai pada pekerjaan konstruksi dermaga adalah Baja danBeton, kemaj
uan teknologi pada proses pembuatan baja dan beton berdampak padapeningkatan kekuatan
bahan
beton dan baja. Misal, pembuatan kabel baja bermutu tinggi,yang selanjutnya digunakan d
alam peningkatan teknologi beton pratekan yang lebihekonomis.

Teknologi Desain
Dengan adanya perangkat komputer yang semakin canggih berdampak pada metodedesain
yang lebih cepat dan
bervariasi, sehingga dapat membuat berbagai alternatif desainyang lebih baik dalam waktu yan
g singkat, demikian pula dalam bahan-bahan miniatur tahapperancangan arsitektural, lebih
dapat memuaskan pengguna rancangan dengan berbagaivariasi warna dan bentuk rancangan
.

Metode Konstruksi
Dengan adanya bahan-
bahan baru yang lebih baik dan kemajuan teknologi dalamperalatan lebih
sempurna, menyebabkan jadwal dan biaya pelaksanaan dapat lebihmemenuhi persya ratan ko
ntrak

Sekian Penjelasan mengenai Metode Konstruksi, semoga dapat menjadi manfaat bagi pengunjung
Blog Mejarapuh. Terima kasih.
http://mejarapuh.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-metode-konstruksi-dan-faktor.html

METODE KONSTRUKSI
YOHANES OE 19.31 KONSTRUKSI NO COMMENTS
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur dan
telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah diujicobakan. Dalam setiap
pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan
secara efisien dan efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas.

Dalam pelaksanaan pembangunan yang menerapkan metode konstruksi dengan inivasi teknologi, meliputi
rangkaian kegiatan dan urutan kegiatan pembangunan yang dipadukan dengan persyaratan kontrak (gambar,
spesifikasi, jadwal penyelesaian), ketersediaan sumberdaya (tenaga kerja, material, peralatan) dan kondisi
lingkungan seperti cuaca, kondisi tanah, dan lainnya.

Misalnya, untuk menguraikan metode konstruksi pada pembuatan pondasi di tempat fabrikasi (casting
yard) sampai dengan pemasangan pondasi, perlu dipertimbangkan seluruh aspek kegiatan sejak
dipersiapkan sampai dengan pemasangannya. Antara lain : kegiatan di tempat pembuatan, yang meliputi :
penyiapan lahan, peralatan, pembuatan, dan penyiapan pengangkutannya. Di samping itu, untuk kegiatan
transportasi mencakup : penyiapan alat transportasi dari tempat fabrikasi ke lokasi pelaksanaan. Juga
kegiatan di lokasi pelaksanaan yang terdiri dari : penyiapan peralatan untuk penurunan,
pemasangan, penyiapan pengawasan, dan seterusnya.

http://konstruksimania.blogspot.co.id/2013/06/metode-konstruksi.html

METODE KONSTRUKSI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP


METODE KONSTRUKSI
TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

Metode konstruksi merupakan proses yang digunakan untuk membuat pelaksanaan proyek menjadi
lebih tepat waktu, hemat biaya, dan terarah. Metode konstruksi yang digunakan pada setiap proyek
bisa berbeda karena ditentukan oleh keadaan sekitar proyek yang berkaitan, misalnya luas ruang
bebas, akses menuju lokasi, dan lingkungan sekitar proyek.

Saat ini metode konstruksi bangunan telah mengalami kemajuan dalam hal penggunaan alat, bahan
dan metode kerjanya. Metode kerja pembangunan seperti yang kita ketahui adalah memulai
pembangunan dari bagian bawah menuju bagian bangunan atas (bottom-up). Namun seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan manusia, untuk meengatasi permasalahan yang dapat timbul pada
lingkungan sekitar pada proses pembangunan, maka diciptakan metode konstruksi Top-down atau
dari atas ke bawah.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode Bottom-up dan Top-down :

1. Metode Bottom-up

Metode bottom-up adalah metode pemabangunan gedung yang dimulai dari bawah menuju ke atas.
Pada metode ini pekerjaan difokuskan pada pembuatan basemen. Langkah yang dilakukan yaitu
melakukan penggalian tanah basemen sampai elevasi yang direncanakan, kemudian pekerjaan
pondasi, dan dilanjutkan pekerjaan kolom balok dan pelat sampai lantai atas.

Urutan metode bottom-up :

a. Penyiapan akses peralatan dan bahan

b. Penggalian tanah

c. Pembuatan pondasi

d. Pembuatan dinding penahan tanah (bila diperlukan)

e. Pembuatan lantai basemen

f. Pembuatan kolom, balok dan pelat lantai berulang sampai dengan lantai paling atas.

Kekurangan metode bottom-up :

a. Pelaksanaan dewatering perlu lebih intensif

b. Penggunaan konstruksi sementara sangat banyak

c. Tidak memungkinkan pelaksanaan dengan super struktural secara efisien

Kelebihan metode bottom-up :

a. Sumber daya manusia yang terlatih sudah banyak memadai

b. Tidak memerlukan teknologi yang tinggi

c. Teknik pengendalian pelaksanaan konstruksi sudah dikuasai

2. Metode Top-down

Metode top-down adalah cara pelaksanaan pembangunan gedung yang memulai pembangunan dari
atas ke bawah. Proses pelaksanaan metode ini diawali dengan memasang dinding diafragma, kemudia
pondasi dan king post, setelah itu pembuatan plat lantai dasar, dan ke bawah basemen bersamaan
dengan galian. Metode ini dilakukan pada kondisi dimana di sekitar proyek terdapat bangunan yang
berdekatan, sehingga dikhawatirkan akan longsor jika menggunakan metode bottom-up.

Urutan metode top-down :

a. Memasang dinding diafragma

b. Memasang pondasi beserta king post

c. Mengerjakan pelat lantai dasar

d. Mengerjakan pengerukan dan lantai basemen dan kolom lantai atas

e. Mengerjakan lantai basemen lebih bawah bersamaan lantai lebih atas

Kekurangan metode top-down :


a. Diperlukan peralatan berat yang khusus

b. Sumber daya manusia terbatas

c. Diperlukan pengetahuan spesifik untuk mengendalikan proyek

Kelebihan metode top-down :

a. Jadwal pelaksanaan dapat dipercepat

b. Relatif tidak mengganggu lingkungan

c. Resiko teknis lebih kecil

SUMBER

Ho Steven, dkk. Studi Kasus Terhadap Pelaksanaan Basement 5 Lantai Di Wilayah Surabaya Barat. Jurnal
Teknik Sipil: Universitas Kristen Petra.

Wahyu Adi Satriawan. Perbandingan metode pelaksanaan konstruksi basement top down dengan bottom up.
Universitas Indonesia
http://denianaksipil.blogspot.co.id/2015/02/metode-konstruksi-top-down-dan-bottom-up.html

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
February 25, 2012

Pekerjaan yang dimaksud dalam metode pelaksanaan pekerjaan ini adalah meliputi:

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Beton
4. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
5. Pekerjaan Lantai / Keramik
6. Pekerjaan Rangka dan Penutup Plafond
7. Pekerjaan Alluminium, Kaca dan Penggantung
8. Pekerjaan Pengecatan
9. Pekerjaan Sanitair
10. Pekerjaan Instalasi Listrik
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan metode yang
tepat, praktis,cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu
proyek konstrksi. Sehngga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana d tetapkan dapat
tercapai.
Metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan
pekerjaan. Pada dasarnya metode pelaksanaan konstruksi merupakan penerapan konsep
rekayasa yang berpijak pada keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen pelelangan,
keadaan teknis dan ekonomis di lapangan, dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman
kontraktor. Metode pelaksanaan proyek untuk setiap jenis bangunan berbeda-beda. Garis
besar metode pelaksanaan konstruksi bangunan, meliputi:

1. Metode pelaksanaan pekeraan persiapan.


Adapun pekerjaan yang akan di persiapkan dalam pelaksanaan proyek Pembangunan
meliputi:

 Perencanaan site plan


 Perhitungan kebutuhan sumber daya
 Mobilisasi peralatan
 Pelaksanaan di lapangan
Perencanaan site plan
Perencanaan site plan adalah perencanaan tata letak atau ley out dari fasilitas-fasilitas yang di
perlukan selama masa pelaksanaan berlangsung, fasilitas-fasilitas yang di perlukan selama
masa Pembangunan meliputi:

 Direksi Keet
Kantor peroyek di bangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari kontraktor,
pengawas, maupun pemilik proyek di lapangan. Pembuatan direksi keet Pembangunan tidak
di bangun secara permanen karena hanya bersifat sementara, namun tetap mengutamakan
kenyaman yang mengacu pada spesifikasi teknis dokumen pelelangan yakni Direksi keet
dilengkapi dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.

 Gudang Material dan peralatan


Pembuatan Gudang Material dan peralatan bertujuan untuk melindung material maupun alat
dari pengaruh cuaca.

 Los kerja Besi dan Kayu


Los kerja besi merupakan tempat untuk memotong maupun membengkokkam besi beton
sesuai gambar kerja. Los kerja kayu di gunakan sebagai tempat pembuatan begesting

 Pagar peroyek
Kosnstruksi Pagar peroyek di buat dengan menggunakan dinding seng dan diperkuat dengan
menggunakan tiang –taing besi atau kayu dan di ikat dengan paku/baut pengikat pada jarak
tertentu, sehingga kosnstruksinya kuat dan sesuai dengan fungsi yakni untuk menjamin
keamanan pekerja dalam lingkunngan proyek.

 Jalan kerja
Jalan kerja berfungsi untuk jalur lalu lintas kendaraan peroek, dan di perhitungkan sehingga
stagnasi dan kemacetan dapat terhindarkan, jalan kerja di buat dengan menggunakan
perkerasan sirtu (jika diperlukan) karena mempertimbangkan stabilitas tanah di lingkungan
proyek.

Perhitungan kebutuhan sumber daya


Perhitungan sumber daya dalam hal ini adalah menyangkut kebutuhan listik peroyekdan air
kerja.

 Perhitungan listrik kerja


Listrik yang dimaksud adalah jumlah daya yang di perlukan untuk pengoprasian alat-alat
yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.

ü Mesin potong kramik

ü Bor listrik

ü Pompa air

ü Penerangan

ü Dan alat-alat yang membutuhkan tenaga listrik di lapanan

 Kebutuhan air kerja


Kebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek , dan bisa di peroleh dari
sumur atau PDAM .Air kerja di perlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan;

ü Batchting Plan untuk pembuatan Mortar (Beton Molen)


ü Pengetean peralatan mekanikal

ü Perawatan Pelesteran Dinding Tembok

ü Perawatan Beton

ü Dll

 Mobilisasi Peralatan
Peralatan yang dimobilisasi pda tahap awal, adalah peralatan yang di buthkan untuk
membangun fasilitas-fasilitas peroyek, seperti : Direks Keet, Gudang,Pagar peroyek.
Peralatan yang di gunakan masih terbatas pada peralatan ringan seperti alat-alat untuk
pengukuran.

 Pelaksanaan di lapangan
Dimulai dengan melakukan pengukuran dan pembuatan patok ukur tetap yang akan menjadi
pedoman bagi pengukuran-pengukuran selanjutnya. Patok tetap ini dibuat diluar garis
bangunan yang akan dibangun agar tidak hilang selama pelaksanaan

ok sekian dulu dah malam ngantuk…ZZZZZZ besok ane lanjutin lagi tentang Metode
Pelaksanaan

 Pekerjaan Tanah
 Pekerjaan Beton
 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
 Pekerjaan Lantai / Keramik
 Pekerjaan Rangka dan Penutup Plafond
 Pekerjaan Alluminium, Kaca dan Penggantung
 Pekerjaan Pengecatan
 Pekerjaan Sanitair
 Pekerjaan Instalasi Listrik
https://samsyr.wordpress.com/2012/02/25/metode-pelaksanaan-pekerjaan/

Metode Konstruksi Gedung


Pekerjaan Struktur

A. PENDAHULUAN

Metode konstruksi proyek adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk
mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan waktu. Aspek teknologi, sangat
berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan
dalam metode-metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat,
praktis, cepat, dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek
konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan akan dapat
tercapai.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode terobosan
untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala-
kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya.
Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan
sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.

Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan kondisi lapangan di
mana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis proyek yang dikerjakan.
Metode pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan gedung berbeda dengan metode pekerjaan
bangunan irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun konstruksi jalan
dan jembatan.

Semua tahapan pekerjaan gedung mempunyai metode pelaksanaan yang disesuaikan dengan
disain dari konsultan perencana. Hal yang berpengaruh dalam metode pelaksanaan gedung
adalah :

 Kondisi dari lokasi proyek

 Volume pekerjaan
 Keadaan sekitar dari lokasi proyek

 Keadaan jalan akses untuk material dan peralatan

 Ketersediaan alat

 Tingkat kualitas yang dibutuhkan

 Jadwal pelaksanaan (schedule)

 Ketersediaan dari teknologi konstruksi dan sember daya

Perencanaan metode pelaksanaan suatu item pekerjaan akan mengikuti jadwal waktu yang
disediakan untuk item pekerjaan tersebut. Dari perencanaan metode ini akan diperoleh data
kebutuhan alat yang diperlukan, jenis dan volume bahan yang akan dibutuhkan, teknis dan
urutan pelaksanaan pekerjaan serta pola pengendalian mutu yang harus diterapkan.

Apabila waktu pelaksanaan yang tersedia tidak mencukupi dalam pelaksanaan gedung
tersebut, maka berdasarkan kemampuan sumber daya yang ada pada daerah tertentu dibuat
schedule pelaksanaan yang realistis yang telah memperhitungkan segala kemungkinan dalam
pelaksanaan gedung.

B. KONSEP METODE PEKERJAAN STRUKTUR

Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design, situasi dan
kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data
proyek). Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan
merencanakan metode pelaksanaan gedung.

Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan, dalam perencanaan metode


ini diperlukan suatu konsep metode yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode
pelaksanaan yang lain. Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan
struktur, yaitu:

 Metode siteworks

 Metode struktur umum

 Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran

 Metode tempat pengecoran

 Metode khusus (misalnya mass concrete)

Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang
cukup besar dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan. Metode struktur bawah
akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur. Hal tersebut disebabkan oleh
tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering
menghambat pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah
sedemikian tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar. Di samping itu,
kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan memberikan
kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode
pelaksanaan struktur bawah. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah
sekitar, kebisingan dan debu sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur
bawah gedung.

Metode pekerjaan struktur bawah gedung ini terdapat beberapa jenis. Penggolongan metode
pekerjaan berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down. Berikut dijelaskan mengenai metode-metode
tersebut:

 Sistem konvensional

Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai
mencapai elevasi rencana (sistem bottom up). Pelat basement paling bawah dicor terlebih
dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas, dengan
menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah
yang bisa sementara dan permanen. Sistem dinding penahan tanah dapat dengan
perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.

 Sistem Top Down

Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian
basement. Urutan penyelesaian balok dan plat lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan
selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut didukung oleh struktur tiang (king
post) yang dipasang bersamaan dengan bored pile.

Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma
wall atau contiguous pile yang dapat bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi
sebagai cut off dewatering.

 Sistem Semi Top Down

Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya
adalah terletak pada pekerjaan struktur atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan
pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur gedung, baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya
dicor bertahap karena luas area dan volume pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan
sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan kapasitas sumber daya yang tersedia pada
daerah tersebut.

Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan
sumber daya yang terkait yaitu bekisting, besi tulangan dan beton ready mix. Dalam
perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

 Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah

 Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya

 Lahan yang tersedia untuk stok material

 Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.

 Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll

Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman
praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok. Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut
diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.

Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan
arah / flow pekerjaan struktur. Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah
metode pelaksanaan. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah
/ flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:

 Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan

 Kemudahan pekerjaan

 Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.

This entry was posted on Februari 5, 2010 at 2:20 pm and is filed under Uncategorized. You can follow any responses to
this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

https://agunghartoyo.wordpress.com/2010/02/05/metode-konstruksi-gedung/

Metode Pelaksanaan Konstruksi


Posted on January 2, 2014
Dalam melakukan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik
jika proyek tersebut ingin berhasil dicapai. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana
untuk tercapainya tujuan proyek dengan baik. Metode-metode tersebut kemudian dikenal dengan
istilah metode pelaksanaan konstruksi. Dimana semua metode itu mempunyai satu tujuan yang
terpenting yaitu bagaimana menggabungkan semua sumber daya untuk tercapainya tujuan proyek
tersebut. Salah satu sumber daya terpenting adalah peralatan konstruksi . Peralatan konstruksi
harus tepat penggunaannya dan terkoordinasi dengan baik agar efisien. Ketepatan penggunaan
peralatan tergantung dari faktor biaya, waktu, dan faktor sosial. Oleh karena itu, dalam pemilihan
peralatan konstruksi harus matang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan peralatan
:

– Keandalan alat

– Kebutuhan pelayanan

– Ketersediaan suku cadang

– Kemudahan pemeliharaan yang dapat dilakukan

– Kemampuan alat untuk digunakan dalam berbagai macam kondisi

– Kemudahan untuk diangkut dan dipindahkan

– Permintaan akan alat dan harga penjualannya kembali

– Tenggang waktu dalam penyerahan alat.

Peralatan konstruksi dapat diperoleh dengan beberapa cara. Cara-cara tersebut tergantung
kebijakan organisasi si pelaksana, volume pekerjaan yang tersedia bagi setiap alat, ketersediaan
uang tunai dalam organisasi, perkiraan aliran tunai dalam perusahaan, serta ketersediaan alat yang
sudah dipertimbangkan itu sendiri. Adapun cara-cara pengadaan peralatan konstruksi akan
dibahas pada artikel NJKontraktor selanjutnya.

This entry was posted in Konstruksi Bangunan and tagged alat, konstruksi by Nia. Bookmark
the permalink.
http://njkontraktor.com/metode-pelaksanaan-konstruksi/

Metode konstruksi pembangunan gedung: Pekerjaan


struktur
Metode konstruksi pembangunan gedung- Pada kesempatan ini saya akan berbagi
pengalaman mengenai metode kontruksi pembangunan gedung. Tujuan dari artikel ini adalah
mempermudah pemahaman fresh graduate tentang pembangunan proyek gedung secara umum.
Pada artikel ini memang tidak akan dibahas secara detail melainkan hanya gambaran secara
umum saja. Tetapi paling tidak bisa digunakan pada proyek lainnya.

Metode konstruksi pada bangunan gedung mempunyai cara kerja yang berbeda-beda tergantung
dari kondisi proyek pada saat itu. Namun secara garis besar sama. Pada artikel berjudul Metode
konstruksi pembangunan gedung ini mengambil contoh proyek hotel 9 lantai termasuk 1
basement dengan luas lantai total 6000 m2. Sebelum jauh ke metode konstruksi, sebaiknya kenali
terlebih dahulu kondisi-kondisi proyek termasuk lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar sangat
mempengaruhi metode konstruksi yang akan digunakan apalagi lokasi proyek terletak pada
perkotaan padat penduduk dengan lahan yang sangat terbatas.

Langkah awal sebelum memulai proyek antara lain

1. Mengidentifikasi kendala-kendala teknis yang kemungkinan akan terjadi.


2. Mencari solusi untuk menangani kendala-kendala tersebut dengan cara menerapkan
metode konstruksi yang tepat.

Pada contoh proyek ini terletak di daerah perkotaan padat penduduk dengan kendala-kendala
sebagai berikut.

1. Lahan proyek sangat terbatas sehingga gudang material sangat sempit bahkan tidak ada.
2. Batas lahan langsung berhubungan dengan pagar rumah tetangga padahal akan
dilakukan galian basemen yang akan membahayakan rumah tetangga.
3. Pekerjaan hanya diijinkan sampai jam 20.00 malam oleh warga sehingga tidak ada
aktivitas lembur.
4. dan lain sebagainya.

Berikut langkah-langkah pekerjaan proyek gedung dengan menggunakan pondasi raft.

1. Menentukan batas-batas galian basement dengan menggunakan patok.


2. Memulai galian basement dengan kedalaman -4,5 M termasuk dengan galian pondasi raft.
Proses penggalian tanah harus dilakukan dengan hati-hati karena berhubungan dengan
pagar tetangga. Di sini surveyor harus selalu standby untuk cek kedalaman galian apakah
sudah tepat atau belum.
3. Pemadatan tanah dengan menggunakan alat stamper agar daya dukung tanah untuk
pondasi lebih kuat.
4. Setting out bangunan atau lebih dikenal dengan penentuan titik-titik kolom berdasarkan
gambar. Setting out menggunakan alat ukur berupa theodolit dan roll meter.
5. Membuat lantai kerja untuk persiapan pondasi raft.
6. Pekerjaan bekisting dengan menggunakan pasangan batako.

7. Pekerjaan pembesian untuk pondasi raft. kolom struktur dan pembesian shearwall hanya
tulangan ke atas saja (vertikal)
8. Penyemprotan dengan obat anti rayap. Bisa dilakukan dengan cara disubkan ke sub
kontraktor khusus anti rayap.
9. Pekerjaan pengecoran dengan menggunakan ready mix terhadap pondasi raft sekaligus
lantai basement.
10. Lantai basement adalah tempat parkir kendaraan sehingga menggunakan floor hardener.
Floor hardener adalah finish lantai tanpa keramik atau granit yang biasa digunakan pada
tempat parkir kendaraan. Pekerjaan floorhardener ini bersamaan dengan proses
pengecoran lantai dan pondasi raft.
11. Sebelum memasang pembesian horizontal pada shearwall, sebaiknya diberi waterstop
pada dasar shearwall. Baca selengkapnya tentang shear wall dan pengertian
waterstop.
12. Pembesian sengkang pada kolom dan pembesian horizontal pada DPT.
13. Pemasangan bekisting pada kolom dan DPT. Untuk bekisting kolom sebaiknya
menggunakan material kayu yang kuat seperti kruing.
14. Pengecoran kolom dan DPT menggunakan ready mix. Pada saat proses pengecoran ini
banyak sekali kendala atau permasalahan pengecoran yang terjadi sehingga harus
diantisipasi sedemikian rupa.
15. Setelah 24 jam bekisting kolom bisa dibuka dan dilanjutkan dengan pekerjaan balok.
16. Pekerjaan balok dimulai dengan pemasangan perancah atau scaffolding. Kemudian
memasang bodeman bekisting balok. cek elevasi bekisting apakah sudah sesuai atau
belum.
17. Pembesian balok memanjang dan sengkang. Setelah itu pasang bekisting samping
(tembereng).
18. Pemasangan perancah untuk bekisting pelat lantai.
19. Pemasangan bekisting pelat lantai menggunakan multiplek dan kayu bekisting.

20. Pekerjaan pembesian pelat lantai. Yang perlu diperhatikan di sini adalah penggunaan
beton decking untuk menjaga jarak antara tulangan dengan bekisting.
21. Setelah pembesian pelat selesai kemudian dilakukan pembersihan dengan semburan air
agar tidak ada sampah di dalam beton nantinya.
22. Sebelum pengecoran dilakukan check list terlebih dahulu oleh Pengawas maupun Quality
control. Jika sudah ACC maka diperbolehkan untuk pengecoran.
23. Pengecoran pelat lantai sebaiknya dilakukan dengan prosedur yang tepat seperti tidak ada
penambahan air, pengambilan sampel beton, uji slump dan sebagainya.
24. Membuat marking untuk sepatu kolom di atas pelat lantai. dan cek kolom yang tidak lurus.
Jika ada besi kolom yang keluar dari marking sepatu kolom maka harus dikeni terlebih
dahulu atau dibengkokan.
25. Penyambungan besi kolom dan pemasangan sengkang.
26. Pemasangan bekisting kolom dan dilanjutkan proses pengecoran kolom.
27. Pekerjaan balok dan pelat seperti langkah sebelumnya.

Metode konstuksi pekerjaan struktur gedung relatif lebih mudah karena pekerjaannya biasanya
tipikal dengan lantai di atasnya. Yang perlu diperhatikan di sini adalah efisiensi pekerjaan struktur
harus dilakukan. Salah satu cara efisiensi adalah menggunakan bekisting sebanyak maksimal 3 x
pemakaian. Hal itu akan membantu menghemat pengeluaran biaya bekisting.

Seperti pada artikel kami sebelumnya berjudul kesalahan umum yang sering terjadi di
proyek menjelaskan tentang pentingnya proses pengawasan pekerjaan agar tidak terjadi
kesalahan. Pekerjaan struktur harus benar-benar diskedul sesuai target karena margin terbesar
dari proyek gedung ada di pekerjaan struktur.

Pada contoh kasus proyek ini sudah dijelaskan kendala yang ada. Lalu Cara menanganinya antara
lain

1. Permasalahan gudang material yang tidak tersedia. Cara menanganinya adalah dengan
menggunakan dua zona. Walaupun satu gedung namun pekerjaan dibagi menjadi dua
tahap. yang dikerjakan zona 1 terlebih dahulu. Sedangkan zona 2 belum dibangun
digunakan untuk gudang material struktur sementara waktu.
2. Bekas galian tanah langsung dikamprot dengan campuran semen pasir agar tidak terjadi
longsor apabila kena air
3. Pengecoran dilakukan pada saat siang hari karena

Demikian artikel berjudul Metode konstruksi pembangunan gedung: Pekerjaan


struktur ini semoga bisa memberikan sedikit gambaran metode konstruksi gedung. Untuk
pekerjaan arsitektural silahkan baca artikel ini Metode konstruksi pembangunan gedung:
Pekerjaan arsitektur

Untuk Info Lebih lanjut silahkan gabung dengan grup facebook Ilmu
Proyek & Info Harga

http://www.jasasipil.com/2016/03/metode-konstruksi-pembangunan-gedung.html

Anda mungkin juga menyukai