Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2006 Matematika adalah ilmu universal yang mendasari dari


perkembangan teknologi modern saat ini, memiliki peran yang penting dalam
berbagai disiplin serta untuk memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat
pada bidang teknologi informasi serta komunikasi saat ini dilandasi karena
perkembangan matematika pada bidang teori bilangan, analisis, teori peluang, aljabar,
serta diskrit. Agar dapat menguasai serta untuk menciptakan teknologi pada masa
yang akan datang, maka diperlukan penguasaan dibidang matematika yang kuat sejak
dini.
Pembelajaran secara mekanistik berdampak pada ketidakbermaknaan proses
belajar siswa karena matematika disajikan terpisah dari konteks yang bisa dipahami
siswa pada awal pembelajaran.Sehingga konsep matematika akan cepat dilupakan
oleh siswa dan siswa pun akan sulit menerapkan konsep tersebut. Diduga salah satu
penyebab dari keadaan tersebut adalah kurangnya kompetensi guru terutama
kompetensi profesional dan pedagogik.

Di sisi lain guru masih dituntut untuk mewujudkan pembelajaran yang Aktif,
Kreatif,Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Salah satu komponen penunjang untuk
mewujudkan PAKEM adalah bahan tertulis yang mudah digunakan oleh guru.Oleh
karena itu makalah berjudul “Pembelajaran Operasi Perkalian dan Pembagian
Pecahan” ini ditulis untuk membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
terkait operasi perkalian dan pembagian pecahan baik pecahan biasa maupun pecahan
campuran.
B. Rumusan Masalah

1. Mengetahui Standar Kompetensi Dan Struktur Materi Matematika


2. Mengetahui Tujuan Pembelajaran Matematika SD
3. Mengetahui Muatan Isi Dan Permendikbud RI Tentang Matematika Di SD
4. Mengetahui Ruang Lingkup Materi Matematika SD
5. Mengetahui Karakteristik Anak SD Terhadap Matematika

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Standar Kompetensi dan Struktur Materi Matematika


2. Untuk mengetahui Tujuan Pembelajaran Matematika SD
3. Untuk mengetahui Muatan Isi Dan Permendikbud RI Tentang Matematika Di
SD
4. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Materi Matematika SD
5. Untuk mengetahui Karakteristik Anak SD terhadap Matematika
BAB II
PEMBAHASAN
Telaah GBPP Matematika SD :
A.Standar Kompetensi dan Struktur Materi Matematika
1. Standar Isi Kurikulum 2006 tentang Materi Matematika SD

2. Standar Proses Menurut Permendikbud


Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan
didasarkan pada suatu standar pendidikan yang disebut standar proses
pendidikan.
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentangStandarNasionalPendidikansebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
PeraturanPemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka
prinsip pembelajaran yang digunakan :
1. dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis
aneka sumberbelajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard skills)
danketerampilan mental (soft skills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang
budayapesertadidik.
15. Terkait dengan prinsip diTerkait dengan prinsip di atas, dikembangkan
standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran.

3. Struktur Materi Matematika SD


Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Matematika untuk semua kelas di sekolah dasar :
Kelas I, Semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 1.1 Membilang banyak benda
1. Melakukan penjumlahan 1.2 Mengurutkan banyak benda
dan pengurangan 1.3 Melakukan penjumlahan dan
bilangan sampai 20 pengurangan
bilangan sampai 20
1.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan penjumlahan dan pengurangan
sampai 20

Geometri dan Pengukuran 2.1 Menentukan waktu (pagi, siang,


2. Menggunakan malam),
pengukuran waktu dan hari, dan jam (secara bulat)
panjang 2.2 Menentukan lama suatu kejadian
berlangsung
2.3 Mengenal panjang suatu benda
melalui
kalimat sehari-hari (pendek, panjang) dan
membandingkannya
2.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan waktu dan panjang

3. Mengenal beberapa 3.1 Mengelompokkan berbagai bangun


bangun ruang ruang
sederhana (balok, prisma, tabung, bola,
dan
kerucut)
3.2 Menentukan urutan benda-benda
ruang
yang sejenis menurut besarnya

Kelas I, Semester 2

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 4.1 Membilang banyak benda
4. Melakukan penjumlahan 4.2 Mengurutkan banyak benda
dan pengurangan 4.3 Menentukan nilai tempat puluhan dan
bilangan sampai dua satuan
angka dalam pemecahan 4.4 Melakukan penjumlahan dan
masalah pengurangan
bilangan dua angka
4.5 Menggunakan sifat operasi pertukaran
dan
pengelompokan
4.6 Menyelesaikan masalah yang
melibatkan
penjumlahan dan pengurangan bilangan
dua angka

Geometri dan Pengukuran 5.1 Membandingkan berat benda (ringan,


5. Menggunakan berat)
pengukuran berat 5.2 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan berat benda

6. Mengenal bangun datar 6.1 Mengenal segitiga, segi empat, dan


Sederhana lingkaran
6.2 Mengelompokkan bangun datar
menurut
Bentuknya

Kelas II, Semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 1.1 Membandingkan bilangan sampai 500
1. Melakukan penjumlahan 1.2 Mengurutkan bilangan sampai 500
dan pengurangan 1.3 Menentukan nilai tempat ratusan,
bilangan sampai 500 puluhan,
dan satuan
1.4 Melakukan penjumlahan dan
pengurangan
bilangan sampai 500

Geometri dan Pengukuran 2.1 Menggunakan alat ukur waktu dengan


2. Menggunakan satuan jam
pengukuran waktu, 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak
panjang dan berat dalam baku
pemecahan masalah dan baku (cm, m) yang sering digunakan
2.3 Menggunakan alat ukur berat
2.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan berat benda
Kelas II, Semester 2

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 3.1 Melakukan perkalian bilangan yang
3. Melakukan perkalian hasilnya bilangan dua angka
dan pembagian bilangan 3.2 Melakukan pembagian bilangan dua
sampai dua angka angka
3.3 Melakukan operasi hitung campuran

Geometri dan Pengukuran 4.1 Mengelompokkan bangun datar


4. Mengenal unsur-unsur 4.2 Mengenal sisi-sisi bangun datar
bangun datar sederhana 4.3 Mengenal sudut-sudut bangun datar

Kelas III, Semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 1.1 Menentukan letak bilangan pada garis
1. Melakukan operasi bilangan
hitung bilangan sampai 1.2 Melakukan penjumlahan dan
tiga angka pengurangan
tiga angka
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya
bilangan tiga angka dan pembagian
bilangan tiga angka
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
1.5 Memecahkan masalah perhitungan
termasuk yang berkaitan dengan uang

Geometri dan Pengukuran 2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan


2. Menggunakan pengukuran fungsinya
waktu, panjang (meteran, timbangan, atau jam)
dan berat dalam 2.2 Menggunakan alat ukur dalam
pemecahan masalah pemecahan
masalah
2.3 Mengenal hubungan antar satuan
waktu,
antar satuan panjang, dan antar satuan
berat

Kelas III, Semester 2

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 3.1 Mengenal pecahan sederhana
3. Memahami pecahan 3.2 Membandingkan pecahan sederhana
sederhana dan penggunaannya 3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan
dalam dengan pecahan sederhana
pemecahan masalah

Geometri dan Pengukuran 4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun


4. Memahami unsur dan datar
sifat-sifat bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya
sederhana 4.2 Mengidentikasi berbagai jenis dan
besar
sudut

5. Menghitung keliling, 5.1 Menghitung keliling persegi dan


luas persegi dan persegi persegi
panjang, serta panjang
penggunaannya dalam 5.2 Menghitung luas persegi dan persegi
pemecahan masalah panjang
5.3 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan keliling, luas persegi dan persegi
panjang

Kelas IV, Semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat operasi
1. Memahami dan menggunakan hitung
sifat-sifat operasi 1.2 Mengurutkan bilangan
hitung bilangan dalam 1.3 Melakukan operasi perkalian dan
pemecahan masalah pembagian
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
1.5 Melakukan penaksiran dan
pembulatan
1.6 Memecahkan masalah yang
melibatkan
uang

2. Memahami dan menggunakan 2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan


faktor dan kelipatan kelipatan
dalam pemecahan 2.2 Menentukan kelipatan dan faktor
masalah bilangan
2.3 Menentukan kelipatan persekutuan
terkecil
(KPK) dan faktor persekutuan terbesar
(FPB)
2.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan KPK dan FPB

Geometri dan Pengukuran 3.1 Menentukan besar sudut dengan


3. Menggunakan satuan
pengukuran sudut, tidak baku dan satuan derajat
panjang, dan berat dalam 3.2 Menentukan hubungan antar satuan
pemecahan masalah waktu,
antar satuan panjang, dan antar satuan
berat
3.3 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan satuan waktu, panjang dan berat
3.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan satuan kuantitas

4. Menggunakan konsep 4.1 Menentukan keliling dan luas


keliling dan luas bangun jajargenjang
datar sederhana dalam dan segitiga
pemecahan masalah 4.2 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan keliling dan luas jajargenjang dan
segitiga
Kelas IV, Semester 2

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 5.1 Mengurutkan bilangan bulat
5. Menjumlahkan dan 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
mengurangkan bilangan 5.3 Mengurangkan bilangan bulat
bulat 5.3 Melakukan operasi hitung campuran

6. Menggunakan pecahan 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan


dalam pemecahan urutannya
mas 6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk
alah pecahan
6.3 Menjumlahkan pecahan
6.4 Mengurangkan pecahan
6.5 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan pecahan

7. Menggunakan lambang 7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi


bilangan Romawi 7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai
bilangan Romawi dan sebaliknya

Geometri dan Pengukuran 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang


8. Memahami sifat bangun sederhana
ruang sederhana dan 8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan
hubungan antar bangun kubus
datar 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan
bangun
datar simetris
8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu
bangun datar

Kelas V, Semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan
1. Melakukan operasi bulat
hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya,
dalam pemecahan pembulatan, dan penaksiran
masalah 1.2 Menggunakan faktor prima untuk
menentukan KPK dan FPB
1.3 Melakukan operasi hitung campuran
bilangan bulat
1.4 Menghitung perpangkatan dan akar
sederhana
1.5 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan operasi hitung, KPK dan FPB

Geometri dan Pengukuran 2.1 Menuliskan tanda waktu dengan


2. Menggunakan menggunakan notasi 24 jam
pengukuran waktu, 2.2 Melakukan operasi hitung satuan
sudut, jarak, dan waktu
kecepatan dalam 2.3 Melakukan pengukuran sudut
pemecahan masalah 2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan
2.5 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan waktu, jarak, dan kecepatan

3. Menghitung luas bangun 3.1 Menghitung luas trapesium dan


datar sederhana dan layanglayang
menggunakannya dalam 3.2 Menyelesaikan masalah yang
pemecahan masalah berkaitan
dengan luas bangun datar

4. Menghitung volume 4.1 Menghitung volume kubus dan balok


kubus dan balok dan 4.2 Menyelesaikan masalah yang
menggunakannya dalam berkaitan
pemecahan masalah dengan volume kubus dan balok

Kelas V, Semester 2

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen
5. Menggunakan pecahan dan
dalam pemecahan desimal serta sebaliknya
masalah 5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan
berbagai bentuk pecahan
5.3 Mengalikan dan membagi berbagai
bentuk
pecahan
5.4 Menggunakan pecahan dalam
masalah
perbandingan dan skala

Geometri dan Pengukuran 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun


6. Memahami sifat-sifat datar
bangun dan hubungan 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun
antar bangun ruang
6.3 Menentukan jaring-jaring berbagai
bangun
ruang sederhana
6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan
dan
simetri
6.5 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan bangun datar dan bangun ruang
sederhana

Kelas VI, Semester 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi
1. Melakukan operasi hitung
hitung bilangan bulat termasuk operasi campuran, FPB dan
dalam pemecahan KPK
masalah 1.2 Menentukan akar pangkat tiga suatu
bilangan kubik
1.3 Menyelesaikan masalah yang
melibatkan
operasi hitung termasuk penggunaan akar
dan pangkat

Geometri dan Pengukuran 2.1 Mengenal satuan debit


2. Menggunakan 2.2 Menyelesaikan masalah yang
pengukuran volume per berkaitan
waktu dalam pemecahan dengan satuan debit
masalah

3. Menghitung luas segi 3.1 Menghitung luas segi banyak yang


banyak sederhana, luas merupakan gabungan dari dua bangun
lingkaran, dan volume datar
prisma segitiga sederhana
3.2 Menghitung luas lingkaran
3.3 Menghitung volume prisma segitiga
dan
tabung lingkaran

Pengolahan Data 4.1 Mengumpulkan dan membaca data


4. Mengumpulkan dan 4.2 Mengolah dan menyajikan data dalam
mengolah data bentuk tabel
4.3 Menafsirkan sajian data

Kelas VI, Semester 2

Standar kompetensi Kompetensi dasar


Bilangan 5.1 Menyederhanakan dan mengurutkan
5. Melakukan operasi pecahan
hitung pecahan dalam 5.2 Mengubah bentuk pecahan ke bentuk
pemecahan masalah desimal
5.3 Menentukan nilai pecahan dari suatu
bilangan atau kuantitas tertentu
5.4 Melakukan operasi hitung yang
melibatkan
berbagai bentuk pecahan
5.5 Memecahkan masalah perbandingan
dan
skala

Geometri dan Pengukuran 6.1 Membuat denah letak benda


6. Menggunakan sistem 6.2 Mengenal koordinat posisi sebuah
koordinat dalam benda
pemecahan masalah 6.3 Menentukan posisi titik dalam sistem
koordinat Kartesius
Pengolahan Data 7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel dan
7. Menyelesaikan masalah diagram gambar, batang dan lingkaran
yang berkaitan dengan 7.2 Menentukan rata-rata hitung dan
data modus
sekumpulan data
7.3 Mengurutkan data termasuk
menentukan
nilai tertinggi dan terendah
7.4 Menafsirkan hasil pengolahan data

B. Tujuan Pembelajaran Matematika SD


Di dalam GBPP mata pelajaran matematika SD disebutkan bahwa tujuan yang
hendak dicapai dari pembelajaran matematika sekolah adalah:

a. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung(menggunakan


bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari

b. Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan,melalui kegiatan


matematika.

c. Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekallanjut di Sekolah


Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

d. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.(Depdikbud, 1993:40)

Tujuan mata pelajaran matematika yang tercantum dalam KTSP pada SD/MI
adalah agar peserta didik memiliki kemampuan:

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,akurat, efisien, dan tepat, dalam
pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukanmanipulasi matematika


dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahamimasalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model danmenafsirkan solusi yang diperoleh

d. Mengkomunkasikan gagasan dengan simbol, table, diagram, ataumedia lain untuk


memperjelas keadaan atau masalahe. Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.

C. Muatan Isi Dan Permendikbud RI Tentang Matematika Di SD

1. Muatan Isi Matematika SD 2006 dan 2013


2. Permendikbud No.65 tahun 2013 dan No.21 tahun 2016

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses


Pendidikan Dasar dan Menengah. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan
didasarkan pada suatu standar pendidikan yang disebut standar proses
pendidikan.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah yang memuat tentang Tingkat
Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk
setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan
Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini,
maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI


a) Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan,standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan
diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
b) Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah yang memuat tentang Tingkat Kompetensi dan
Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran
dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
c) Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar
menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
d) Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
yang merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
e) Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 beserta lampirannya.
Menurut peraturan ini bahwa kompetensi inti pada kurikulum 2013
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan
yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Sementara
yang dimaksud dengan kompetensi dasar adalah kemampuan dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi inti.

D. Ruang Lingkup Materi Matematika SD

Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
(1) bilangan,
(2) geomteri,
(3) pengolahan data Depdiknas, 2006.
Cakupan bilangan antara lain bilangan dan angka, perhitungan dan perkiraan.
Cakupan geometri antara lain bangun dua dimensi, tiga dimensi, tranformasi dan
simetri, lokasi dan susunan berkaitan dengan koordinat. Cakupan pengukuran
berkaitan dengan petbandingan kuantitas suaru obyek, penggunaan satuan ukuran dan
pengukuran.
PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN BENTUK SOAL CERITA BAB PECAHAN

Media komik adalah gambaran suatu kartun yang megungkapkan suatu


karakter dan memerankan suatu cerita yang ditujukan pada mata pelajaran
Matematika. Menurut Gagne dalam Winkel (1996: 369) menyatakan bahwa fase
dalam kegiatan membelajarkan adalah fase motivasi, fase menaruh perhatian, fase
pengolahan, dan fase umpan balik. Media komik pembelajaran Matematika pada Bab
Pecahan bermaksud untuk menghilangkan pesan yang bersifat verbalisme dengan
memberikan bekal kemampuan memahami bahasa. Dengan ditampilkannya lambing-
lambang visual pada komik pembelajaran Matematika, terkandung dalam setiap
bentuk soal cerita. Dari rangkaian gambar dan lambing visual tersebut siswa dapat
menuliskan kalimat matematika yang tepat. Pemakaian metode dari sebelum dan
setelah pemakaian media, cenderung sama yaitu, metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi. Namun ketiga metode ini tidak dilengkapi dengan media komik
pembelajaran Matematika.
Dari segi gambar, komik pembelajaran Matematika direkankan pada kejelasan
gambar, pewarna yang bercorak kontras, ketelitian pemakaian bahasa yang mudah
dipahami, kesinambungan antara pelafalan kalimat dengan ilustrasi gambar. Dengan
demikian komik pembelajaran Matematika memiliki konsep sederhana namun jelas
dari segi visualnya .
Pengertian Pecahan

Pecahan yang dipelajari siswa di SD/MI, sebetulnya merupakan bagian dari


bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk dengan a dan b merupakan
bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol.
Bagian-bagian Pecahan

Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu bentuk dari:

(1) pecahan biasa,

(2) pecahan desimal,

(3) pecahan persen, dan

(4) pecahan campuran.

Pecahan biasa adalah lambang bilangan yang dipergunakan untuk melambangkan


bilangan pecah dan rasio (perbandingan). Menurut Kennedy (1994:425–427) makna
dari pecahan dapat muncul dari situasi-situasi sebagai berikut :

a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari satu utuh


Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna setiap bagian dari 1 utuh.

Bila guru akan melakukan pembelajaran, seharusnya guru menampilkan


permasalahan sehari-hari yang dialami siswa dalam kehidupannya.
b.Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang beranggotakan sama
banyak, atau juga menyatakan pembagian

Apabila sekumpulan apel dikelompokkan menjadi 2 bagian yang beranggotakan


sama banyak, maka situasinya jelas dihubungkan dengan pembagian. Situasi dimana
sekumpulan apel yang banyaknya 12, dibagi menjadi 2 kelompok yang

beranggotakan sama banyak, maka kalimat matematikanya dapat 12 : 2 = 6 atau x


12 = 6.

c. Pecahan sebagai perbandingan (rasio)

Hubungan antara sepasang bilangan sering dinyatakan sebagai sebuah


perbandingan (rasio). Berikut diberikan contoh situasi yang biasa memunculkan
perbandingan.

Dalam kelompok 10 buku terdapat 3 buku yang bersampul biru. Perbandingan


buku yang bersampul biru terhadap keseluruhan buku adalah 3 : 10 atau buku
yang bersampul biru dari keseluruhan buku.
Penulisan dan Pembacaan Pecahan

Telah disampaikan pada bagian 1 bahwa secara simbolik pecahan dapat


dinyatakan sebagai salah satu dari: pecahan biasa, pecahan desimal, pecahan persen
dan pecahan campuran. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penulisan lambang
bilangan, penyebutan nama pecahan maupun pengucapan untuk masing-masing
pecahan akan berbeda.

Manfaat Media Pembelajaran Pecahan


Manfaat yang diperoleh dari pembangunan media tersebut, adalah :
1. Bagi perkembangan Ilmu Teknologi Pendidikan :
1) Menunjukkan bahwa kawasan Ilmu Teknologi Pendidikan dapat memberikan
konstribusi yang besar terhadap dunia pendidikan.
2) Mengembangkan media komik sebagai perwujudan kepekaan masalah belajar
yang tengah dihadapi oleh siswa.
2. Bagi Guru:
1) Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan alternative
pemilhan media untuk memberikan tingkat pemahaman secara visual dalam
pembelajaran Matematika.
2) Penelitian pengambangan ini dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu media
dalam merangsang siswa untuk berpikir secara visual.
3. Bagi Siswa
1) Dapat membantu siswa mengerjakan bentuk soal cerita dengan tingkat
pemahamn yang lebih mudah melalui membaca media visual dengan bentuk
komik.
2) Dengan daya tarik yang tinggi terhadap media komik siswalebih termotivasi
untuk memahami.
Penelitian ini memiliki asumsi dasar sebagai manfaat dari penggunaan media
tersebut, atara lain :
a. Membantu siswa Kelas V dalam penulisan kalimat Matematika pada soal
cerita yang menggunakan gaya bahasa yang cenderung bersifat deskriptif.
b. Penggunaan media komik yang didesain sesuai dengan karakteristik materi
dapat menumbuhkan daya imajinasi siswa agar lebih tertarik untuk
memahami isi dari soal cerita.

E. Karakteristik Anak SD terhadap Matematika

Guru dalam rnerencanakan dan melaksanakan pembelajaran terlebih dahulu


harus memahami karakteristik siswa, karena siswa merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi keberhasilan pebelajaran. Menurut Hudajo (2001 : 107),
"Belajar akan efektif dan efisien, bila kesiapan mental siswa diperhitungkan".
Menurut Piaget anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret.
Seperti tahap proses belajar Bruner yang terdiri dari tiga tahap yaitu :

1) Tahap Enaktif
Pada tahap ini siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi
(mengotak-atik) objek.
2) Tahap Ikonik
Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
mental yang merupakan gambar dari objek-objek yang dimanipulasinya.
3) Tahap Simbolik
Pada tahap ini siswa memanipulasi symbol-simbol atau lambang-
lambang objek tertentu. Sedangkan Van Hiele menguraikan tahap-tahap
perkembangan mental khusus dalam bidang geometri yaitu yang terdiri dari
lima tahap diantaranya :
1. Tahap Penganalan (Visualisasi)
Pada tahap ini siswa mulai belajar mengenal suatu bentuk geometri
secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari
bentuk geometri yang dilihatnya.
2. Tahap Analisis

Pada tahap ini siswa mulai mengenal sifat-sifatyang dimiliki benda geometri
yang diamati. Ia sudah mampu menyebutkan keteraturan yang terdapat pada benda
geometri itu.

3. Tahap Pengurutan (Deduksi Informal)


Pada tahap ini siswa mulai mampu melaksanakan penarikan
kesimpulan, yang kita kenal dengan sebutan berpikir deduktif. Namun
kemampuan ini belum berkembang secara penuh.
4. Tahap Deduksi
Pada tahap ini siswa sudah mampu menarik kesimpulan secara
deduktif, yakni penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju
hal-hal yang khusus. Ia juga telah mengerti betapa pentingnya peranan unsur-
unsur yang tidak didefinisikan di samping unsure-unsur yang didefinisikan.
5. Tahap Akurasi
Pada tahap ini siswqa sudah mulai menyadari betapa pentingnya
ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahap
ini merupakan tahap berpikir yang tinggi, rumit da kompleks. Belajar menurut
Fontana (Suherman, dkk, 2001 8) adalah "proses perubahan tingkah laku
individu yang telatif tetap sebagai hasil dari pengalaman". Pembelajaran
menurut Suherman, dkk (2001 8) adalah "upaya penataan lingkungan yang
memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara
optimal". Sedangkan pengertian matematika menurut kurikulum Berbasis
Kompetensi, yaitu : Matematika merupakan bahan kajian yang memiliki
konsep abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu
kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran
sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam
matematika sangat kuat dan jelas.
Beberapa pengertian di atas dapat dijadikan dasar bahwa belajar
matematika siswa perlu memiliki pengalaman belajar melalui proses
penalaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang ada. Sejalan
dengan tujuan pembelajaran matematika yaitu agar siswa memiliki
pengalaman belajar secara langsung tentang studi aritmatika, geometri, aljabar
dan trigonometri. Kemampuan studi itu diperlukan dalam menyelesaikan
persoalan yang ada dikehidupan sehari-har
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang materi matematika di SD,dapat di simpulkan


bahwa Matematika adalah ilmu universal yang mendasari dari perkembangan
teknologi modern saat ini, memiliki peran yang penting dalam berbagai disiplin serta
untuk memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat pada bidang teknologi
informasi serta komunikasi saat ini dilandasi karena perkembangan matematika pada
bidang teori bilangan, analisis, teori peluang, aljabar, serta diskrit. Agar dapat
menguasai serta untuk menciptakan teknologi pada masa yang akan datang, maka
diperlukan penguasaan dibidang matematika yang kuat sejak dini.

B.Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis berharap para pembaca yang dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sekolahdasar.net/2011/07/pembelajaran-matematika-di-
sekolah.html#ixzz4b4auRvN9

https://www.scribd.com/doc/44882666/Tujuan-Pembelajaran-Matematika-Sd

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2016/07/14/permendikbud-no-20-21-22-
dan-23-tahun-2016/

https://www.pondokmatematikasd.com/pembelajaran-konsep-dasar-pecahan.html

Anda mungkin juga menyukai