BIOSISTEMATIKA HEWAN II
DISUSUN OLEH :
NAMA : SILVAYANTI
STAMBUK : G 40116019
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
APRIL, 2018
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh pada praktikum kali ini yaitu taksidermi
yaitu proses pengawetan hewan vertebrata dengan cara pengulitan, pengisian
kapas pada badan, dioven dan dipinning.
B. Saran
Saran yang diberikan pada praktikum kali ini adalah sebaiknya praktikan
harus lebih teliti dalam melakukan praktikum dan jangan terburu-buru.
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan tentang kulit ini, sering dipakai sebagai bahan referensi untuk
identifikasi hewan vertebrata, dan juga untuk menunjukkan bemacam-macam
varietas yang terdapat di dalam species. Dengan kata lain taksidermi merupakan
pengetahuan tentang skinning (pengulitan), preserving (pengawetan kulit),
stuffing (pembentukan), dan mounting/ (penyimpanan sesuai kondisi waktu
hidup) (Payne et al., 2000).
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang memiliki
sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang yang lain.
Mammalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (glandula mammae)
yang dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk membantu
pendengaran. Mammalia juga mempunyai rambut yang menutupi seluruh bagian
tubuhnya (Mukayat, 1990).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses preparasi kering
pada hewan mamalia (Rattus norvegicus L.).
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Proses preparasi terbagi atas dua macam yaitu preparasi basah dan preparasi
kering. Preparasi kering atau yang biasa disebut dengan taksidermi merupakan
salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang bagaimana menyediakan
spesimen awetan, khususnya dari kelompok hewan vertebrata, sehingga bisa
menjadi bahan pembelajaran dalam jangka waktu yang cukup Panjang (Janra,
2017).
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengulitan pada hewan
mamalia (rattus norvegicus l.) dan untuk mengetahui proses preparasi kering pada
hewan mamalia (Rattus norvegicus L.).
Pada proses preparasi kering ini digunakan hewan mamalia yang berupa tikus
putih (Rattus norvegicus L.). Proses preparasi ini dilakukan dengan cara
melakukan pembiusan terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar memudahkan dalam
proses pengulitan. Diletakkan spesimen di atas baki besar kemudian diukur
morfometrinya menggunakan mistar. Ukuran panjang spesies Rattus norvegicus
dari moncong sampai ekor yaitu panjang total 36 cm, panjang badan 26 cm,
panjang ekor 19 cm, panjang kaki belakang 8cm dan panjang telinga 2 cm.
Setelah itu proses pengulitan hewan mamalia ini berbeda dengan pengulitan pada
amphibi. Hal yang membedakan yaitu pada hewan mamalia tiak menggunakan
pisau karna struktur atau bagian kulitnya berbeda dengan amphibi. Bahan yang
digunakan untuk proses pengulitan yaitu campuran serbuk kayu dan kapur barus.
Kapur barus disini berfungsi untuk menjaga spesimen agar tidak terkontaminasi
oleh mikroorganisme.