Anda di halaman 1dari 25

Lagu Daerah Banten

1. Lagu Dayung Sampan

Dayung sampan mencarỉ ỉkan ỉkan dỉcarỉ haỉ nelayan dỉ tengah muara
Kalau tuan mencarỉ makan carỉ makan jual suara menjual suara
Lay lay la la la la lay menjual suara lay lay lay
lay lay lay lay lay lay lay lay lay

Dayung dayung dayung dayung dayung sampan


Dayung sampan sampan dỉdayung sampan dỉdayung haỉ nelayang ke tengah lautan
Kalau tuan mencarỉ jodoh jangan mencarỉ haỉ nalayan haỉ nelayan Lay lay
Lay lay la la la la lay haỉ nelayan lay lay lay
lay lay lay lay lay lay lay lay lay
Dayung dayung dayung dayung dayung sampan

2. Lagu Jereh Bu Guru

Jereh bu guru,
Dadỉ bocah kudu nurut nỉng wong tue,
Jereh bu guru,
Dadỉ bocah kudu gelema akeh belajar,

Supaye engko dadỉ wong soleh,


Sỉng akeh ỉlmune,
Supaye engko dadỉ menuse,
Sỉng akeh gunane.

Jereh bu guru,
Dadỉ bocah kudu ngebantu wong tue,
Jereh bu guru,
Dadỉ bocah kudu belajar agame,
Alat Musik Tradisional Banten

1. Bedug

Bedug adalah alat musik yang berbentuk seperti


sebuah gendang namun ukurannya cukup besar dan
penggunaannya diyakini sudah cukup lama di
Indonesia. Bedug dulunya berfungsi sebagai alat
komunikasi tradisional seperti ketika akan adanya
kumandang adzan, hampir tiap-tiap daerah
menggunakan alat musik tradisional ini. Selain
itu, bedug juga bisa digunakan untuk memanggil
warga atau isyarat yang lainnya, seperti tanda bahaya atau semacamnya.
Bedug terbuat dari sepotong batang kayu yang ukurannya cukup besar (sekitar 1 m atau
lebih) dan bagian tengahnya dilubangi seperti berbentuk tabung. Ujung yang terlihat lebih
besar yang telah berlubang tersebut nantinya ditutupi dengan menggunakan kulit binatang
yang berfungsi sebagai membrannya dan tempat pemain menabuh. Suara bedug mampu
menggetarkan raga kita, suaranya bernada rendah tetapi terdengar hingga jarak yang cukup
jauh.
Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi
sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat,
bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh. Di daerah tertentu
bahkan ada kompetisi bedug yang sangat menarik untuk disaksikan. Salah satu Bedug
terbesar di dunia terdapat di Masjid Darul Muttaqien yang terdapat di Purworejo.

2. Dogdog Lojor

Dogdong Lojor merupakan alat musik tradisional


Banten, lebih tepatnya Banten Selatan. Dogdog memiliki
bentuk seperti bedug tetapi ukurannya lebih kecil dan
panjang. Alat musik ini biasanya digunakan untuk
mengiringi acara adat seperti acara Seren taun, Ruawatan
dan lainnya. Nama alat musik ini sendiri berasal dari
bunyinya yang seperti “dog dog dog” sehingga banyak
orang yang menyebutnya Dogdog dan Lojor adalah bahasa
sunda yang artinya “Panjang”.
Dogdog Lojor memiliki panjang hampir 1 meter, sehingga pantas saja disebut gendang bedug
panjang. Dalam sebuah acara biasanya terdapat 2 – 3 alat musik ini dengan iring-iringan
Angklung yang memiliki 9 jenis. Penggunaan instrumen ini dibedakan karena memiliki
fungsi dan simbol tertentu dalam permainannya.
Lagu Daerah Maluku

RASA SAYANGE AYO MAMA

Rasa sayange... rasa sayang sayange... Ayam hitam telurnya putih


Kulihat dari jauh rasa sayang sayange Mencari makan di pinggir kali
Rasa sayange... rasa sayang sayange... Sinyo hitam giginya putih
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange Kalau ketawa manis sekali

Jalan jalan kekota paris Ayo mama, jangan mama marah beta
Lihat gedung berbaris baris Dia cuma cuma pegang beta
Anak manis jangan menangis Ayo mama, jangan mama marah beta
Kalau menangis malah meringis Lah orang muda punya biasa
Pepaya mangga Pisang Jambu
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange Pepaya mangga pisang jambu
Rasa sayange... rasa sayang sayange... Dibawa dari pasar minggu
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange Disana banyak penjualnya
Dikota banyak pembelinya
Sana belang disini belang
Anak kucingku yang manis Papaya buah yang berguna
Sana senang disini senang Bentuknya sangat sederhana
Ayo kita menyanyi lagi Pasanya manis tidak kalah
Membikin badan sehat segar
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange Reff :
Rasa sayange... rasa sayang sayange... Pepaya jeruk jambu
Kulihat dari jauh rasa sayang sayange Rambutan duren duku dll nya
Marilah mari kawan
Kawan semua
Membeli buah buahan

Papaya makanan rakyat


Karena sangat bermanfaat
Harganya juga tak mengikat
Setalen tuan boleh angkat.
Alat Musik Tradisional Maluku

1. Arababu

Arababu adalah alat musik tradisional yang berasal dari Maluku dan bentuknya
menyerupai Rebab (Alat musik dari Arab). Menurut sejarahnya, alat musik Arababu
berkembang di pulau Maluku setelah pedagang Arab yang datang untuk berdagang di
Indonesia.
Arababu meruapakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara di gesek, yang
membedakan dari Rebab adalah, alat musik ini memiliki satu buah senar saja sedangkan
rebab memiliki 2 buah senar. Arababu memiliki bagian pegangan yabg berupa bambu serta
tabung resonansi suara yang terbuat dari tempurung kelapa.
Hingga kini, alat musik Arababu masih bisa kita jumpai dalam acara-acara daerah tertentu,
namun keberadaan alat musik Arababu masih sangatlah mudah digantikan dengan alat-alat
musik modern.
2. Tahuri / Korno

Salah satu alat musik tradisional Maluku Fu juga lebih lebih dikenal dengan sebutan
Tahuri / Korno. Alat musik ini bisa dibilang sangat “tradisional”. Mungkin saat anda pertama
kali melihatnya, anda beranggapan bahwa ini mungkin hanyalah benda koleksi karena
bentuknya berupa cangkang hewan.
Alat musik ini telah berkembang di Maluku terutama masyarakat yang tinggal di pesisir
pantai, Tahuri dipercaya telah ada dan berkembang dari sekitar abad ke-19 yang pada saat itu
dimainkan dengan alat musik tradisional Maluku lainnya.
Sebelum dimainkan sebagai alat musik, Tahur / Korno digunakan untuk memanggil
masyarakat sekitar untuk berkumpul membahas masalah atau lainnya, panjang dan
banyaknya tiupan dari Tahuri memiliki makna tersendiri, seperti 1 tiupan pendek untuk
memanggil 1 tiupan panjang untuk memperingati gelombang dan lainnya.
Membuat Tahuri / Korno
Jika dilihat dari bentuknya, bisa dipastikan bahwa Tahuri berasal dari alam. Cangkang kerang
yang dipakai dalam pembuatannya berasal dari daerah Saumlaku, Kep. Aru dan Banda.
Kerang yang didapat dicuci hingga bersih lalu dilubangi menggunakan bor.[src]
Besar kecilnya lubang yang dibuat pembuat Tahuri menentukan nada yang ingin dihasilkan,
biasanya kerang yang kecil akan menghasilkan nada tinggi / nyaring, sedangkan yang besar
menghasilkan suara yang besar atau bernada rendah.
Selain terdapat di Maluku, Tahuri dikenal di daerah Biak, Papua dengan nama Fu. Alat
musik tradisonal tersebut juga digunakan untuk memanggil penduduk sekitar atau sekedar
mengiringi tari-tarian khas disana.
Lagu Daerah Nusata Tenggara Timur (NTT)

TUTU KODA

O ina beten melewan lau doan


O ina saren motanan rae lela
Panadi maan tun pulo pai getan
Rawe di maan wulan le mamatan
Mo aman langsung ke nobo taran bala
Kemata lali go ena lalo dang
Naku mo pana di mulo duli tukang.

POTONG BEBEK ANGSA

Potong bebek angsa, masak di kuali


Nona minta dansa, dansa empat kali
Dorong ke kiri, dorong ke kanan
La la la la la…

Potong bebek angsa, masak di kuali


Nona minta dansa, dansa empat kali
Dorong ke kiri, dorong ke kanan
La la la la la…
Alat Musik Tradisional nusa Tenggara Timur (NTT)

1. Alat Musik Sasando

Yang pertama adalah Sasando atau yang biasa kita kenal dengan nama panjang Sasando Rote.
Sesuai namanya, alat musik tradisional NTT ini berasal dari pulau Rote. Sasando terbilang
jenis alat musik yang sangat unik. Karena keunikannya, ia bahkan sempat menjadi gambar
utama dalam latar mata uang pecahan Rp. 5000.

Sasando terdiri 2 bagian utama, yaitu bagian yang terbuat dari bambu dan bagian yang
terbuat dari daun lontar. Bagian yang terbuat dari bambu adalah tempat melekatnya dawai-
dawai sasando yang banyaknya 28 dawai (sasando Engkel), 56 dawai (sasando Dobel), atau
84 dawai. Dawai-dawai tersebu dipasang melingkar bambu dengan panjang yang beragam.

Untuk menguatkan suara yang dihasilkan dari petikan dawai, lengkungan dari daun lontar
yang rapat dipasang di bagian belakangnya dan diikat supaya menyatu dengan bagian bambu.
Adanya lengkungan daun lontar inilah yang membuat sasando begitu unik.

Meski terbilang sangat etnik dan memiliki nilai artistik yang tinggi, saat ini sudah mulai
jarang orang yang menguasai dan dapat memainkan sasando. Oleh karenanya, jika kebetulan
Anda adalah orang NTT maka selayaknya Anda dapat mulai belajar memainkan instrumen ini
dan memperkenalkannya pada orang-orang di sekitar Anda.

2. Alat Musik Foy Doa

Foy Doa adalah alat musik tradisional NTT yang berasal dari
kebudayaan masyarakat Flores. Berdasarkan asal katanya,
Foy Doa berarti suling ganda. Instrumen ini memang tersusun
2 atau lebih suling yang dimainkan secara bersama-sama. Foy
doa dimainkan umumnya mengiringi syair atau nyanyian
petuah yang disampaikan orang-orang tua sebagai nasihat
bagi anak-anaknya. Dengan nada-nada tunggal yang teralun
dari foy doa, nasihat yang diterima akan dirasa lebih
berkesan.
Lagu Daerah Papua

APUSE

Apuse kokon dao


Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Arafabye aswarakwar
Arafabye aswarakwar.

YAMKO RAMBE YAMKO

Hee yamko rambe yamko aronawa kombe


Hee yamko rambe yamko aronawa kombe

Teemi nokibe kubano ko bombe ko


Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade

Hongke hongke hongke riro


Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro.
Alat Musik Tradisional Papua

1. Pikon

Pikon adalah alat musik tradisional daerah Papua. Pikon diyakini berasal dari
kata Pikonane yang dalam bahasa Baliem berarti bunyi, dalam kesenian alat musik
tradisional Papua pikon kebanyakan dimainkan oleh kaum laki-laki, khususnya di daerah
pedalaman suku Dani.
Meskipun banyak yang menyebut Pikon adalah alat musik, suara yang dihasilkan darinya
tidaklah sebaik yang kalian bayangkan bahkan bisa dibilang suara yang dihasilkan sedikit
mengganggu jika kalian tidak terbiasa mendengarnya (sumbang).
Alat musik tradisional Pikon ini biasanya dimainkan disaat waktu senggang untuk mengisi
kekosongan waktu dan juga menghibur diri dari kepenatan para pria selepas berburu atau
bekerja seharian, mereka berkumpul dan memainkan Pikon di honai (rumah kayu yang
berbentuk kerucut, terbuat dari jerami atau ilalang)

3. Triton

Sekilas jika kita mendengar nama alat musik tradisional dari Papua “Triton” seperti tidak
asing, Triton memang merupakan nama sebuah daerah (sebuah teluk lebih tepatnya) yang
“katanya” memiliki keindahan hayati yang lebih indah dari Raja Ampat.
Penggunaan Triton
Alat musik tradisional Papua Triton dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini tidaklah
dibuat melainkan kalian bisa temukan hampir di seluruh pesisir pantai di Papua, seperti: Biak,
Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, serta Kep. Raja Amat.
Selain Yi, Triton juga merupakan alat musik tradisional dari Papua Barat. Dulunya, triton
sering dimanfaatkan untuk sarana berkomunikasi dan memanggil bantuan, namun sekarang
lebih sering digunakan untuk hiburan semata.
Lagu Daerah Aceh

1. Lirik Lagu Daerah Aceh - Bungo Jeumpa

Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Acèh


Bungong teuleubèh, teuleubèh indah lagoë na
Putéh kunèng meujampu mirah
Keumang siulah cidah that rupa
Lam sina buleuën, lam sina buleuën angèn peuayôn
Rurôh meususôn, meususôn, nyang mala-mala
Mangat that mubèë meunyo tatém côm
Leupah that harôm si bungong jeumpa

2. Lirik Lagu Daerah Aceh - Lon Sayang

Daerah Aceh, tanoh lon sayang


nibak tempat nyan, lon udep matee

Tanoh keuneubak, indatu moyang


lampoh deungon blang, luah bukeon lee

Tanoh keuneubak, indatu moyang


lampoh deungon blang, luah bukeon lee

Keureuja udep, na so peutimang


na so peuseunang, keureuja matee

Hate nyang susah, lon rasa seunang


aceh lon sayang, sampo'an matee

Hate nyang susah, lon rasa seunang


aceh lon sayang, sampo'an matee
Alat Musik Tradisional Aceh

1. Alat Musik Arbab

Yang pertama adalah Arbab. Arbab adalah sebuah alat musik tradisional Aceh yang
dimainkan dengan cara digesek. Bentuknya nyaris menyerupai rebab, namun dari cara
pembuatannya sendiri Arbab terbilang unik dan berbeda. Arbab dibuat dari batok kelapa, kulit
kambing, kayu dan dawai; serta memiliki suatu busur (alat penggesek) yang terbuat dari serat
tumbuhan atau rotan. Busur ini dinamakan Go Arbab. Bentuk dan keunikan arbab dapat Anda
saksikan pada gambar di bawah ini.

Arbab umumnya difungsikan sebagai alat musik melodis karena menghasilkan dengan nada-
nada tertentu. Alat musik yang dahulunya dimainkan sebagai pengiring lagu-lagu hikayat ini
sekarang sudah mulai punah dan jarang dimainkan lagi.

2. Alat Musik Bangsi Alas

Bangsi alas atau biasa disebut Bangsi saja adalah alat musik tradisional Aceh dimainkan
dengan cara ditiup. Instrumen ini terbuat dari bambu dengan 7 buah lubang nada di bagian
batangnya. Dilihat dari bentuknya, bangsi alas menyerupai sebuah seruling besar. Dalam
pertunjukan musik, fungsi bangsi alas sendiri adalah sebagai alat musik ritmis pengiring
sebuah lagu.
Lagu Daerah DKI Jakarta

ALI-JALI

Ini dia si jali-jali


Lagunya enak lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak perduli sayang
Asalkan tuan asalkan tuan senang di hati

Palinglah enak si mangga udang


Hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jaran
Palinglah enak si orang bujang sayang
Kemana pergi kemana pergi tiada yang m'larang

Disana gunung disini gunung


Hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati
Disana bingung disini bingung sayang
Samalah sama samalah sama menaruh hati

Jalilah jali dari cikini sayang


Jali-jali dari cikini jalilah jali sampai disini

KICIR-KICIR

Kicir kicir ini lagunya


Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka

Burung dara burung merpati


Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
Badanlah sehat ya tuan hati gembira

Buah mangga enak rasanya


Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja
Pasti menjadi menjadi warga berguna.
Alat Musik Tradisional DKI Jakarta

1. Gambang Kromong

Gambang Kromong adalah sebuah orkes musik yang namanya merupakan perpaduan dari 2
buah b yakni Gambang dan Kromong. Gamang kromong menggunakan berbagai alat musik
tradisional Jakarta dalam sebuah pertunjukkannya. Ada juga yang menyebut jikalau orkes
ini termasuk Tradisi Cina Banteng
Gambang Kromong juga merupakan bukti dari toleransi terhadap sesama yang serasi antara
unsur pribumi dengan Tionghoa, mengapa demikian?. Dari alat musik yang digunakan yang
berupa alat musik Tionghoa yaitu Sukong, Tehyan, dan Kongahyan. Perpaduan inilah yang
membuat perbedaannya menjadi indah.
Penyebaran Gambang Kromong
Gambang Kromong yang kita tau merupakan kesenian musik Betawi telah merata keseluruh
wilayah Betawi (dalam artian DKI Jakarta dan juga daerah sekitarnya). Jika anda pergi ke
daerah-daerah yang masih kental dengan unsur budaya Cina dengan Betawinya pasti anda
akan menemui banyak grup orkes Gambang Kromong.
Lagu yang sering dipentaskan pada kesenian musik Gambang Kromong biasanya
mengandung humor, syair-syair yang membawa semangat, kegembiaraan, tak jarang juga
berupa sarkasme (sindiran) yang bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi antar sesama.
Disebutkan dalam tulisan Phoa Kian Sioe dalam majalah Panca Warna No.9 pada tahun 1949
dengan judulnya “Orkes Gambang, Hasil kesenian Tionghoa peranakan di Jakarta” Gambang
Kromong adalah perurutan dari orkes Yang Khim. [src]
2. Tanjidor

Tanjidor juga termasuk kedalam kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Selain Gambang
Kromong, kesenian Tanjidor sudah ada sejak abad ke-19 yang dulunya atas usulan Mayor
Jantje di daerah Citeureup[src]. Kesenian Tanjidor juga ada di Kalimantan Barat dan
Kalimantan Selatan, namun untuk Tanjidor KalSel sudah punah.
Tanjidor berasal dari nama sebuah kelompok musik Tangsi (sebuah asrama militer
Nippon/Jepang) yang pada saat itu dimainkan masyarakat Betawi yang sedang bekerja untuk
hiburan pribadi. Hingga saat ini, Tanjidor cukup sering digunakan untuk acara adat daerah
seperti pada saat pest Cap Gomeh di kalangan Betawi Chinese.
Kesenian Orkes Tanjidor biasanya meliputi lebih dari 10 alat musik yang salah satu
diantaranya adalah Baritone, Tuba, Trompet, Simbal, Quarto, Cabasa, dll. Ditambah lagi,
orkes musik ini dilarang untuk “ngamen” di Jakarta.
Setelah Alat musik tradisional daerah Jakarta, orkes musik yang terdiri atas alat musik
barat seperti klarinet, trombone, trompet, tuba tenor, drum samping, simbal, dilarang ngamen
di Jakarta
Lagu Daerah Jawa Barat

BUBUY BULAN

Bubuy bulan
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe
Panon poe disasate

Unggal bulan, unggal bulan


Unggal bulan abdi teang

Unggal poe, unggal poe


Unggal poe oge hade

Situ Ciburuy
Laukna hese dipancing
Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina

Duh eta saha nu ngalangkung


Unggal enjing
Nyeredet hate
Ningali sorot socana.

MANUK DADALI
Mesatngapungluhur jauh di awang awang
Meberkeunjanjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeungpamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna


Gadangjeungpartentang taya badingan nana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan ka sieun leber wawanenna
Manuk dadali manuk panggagahna

Perlambang sakti Indonesia jaya


Manuk dadali pang kakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahirihiri

Silih pikanyaah teu inggis bela pati


Manuk dadali gadung siloka sinatria
Keur sukamna bangsa di nagara Indonesia.
Alat Musik Tradisional Jawa barat

1. Arumba

Arumba sendiri bukanlah sebuah alat musik yang bisa kita mainkan seperti layaknya
angklung atau semacamnya, nama Arumba sendiri sebenarnya adalah esemble musik yang
tercipta dari sebuah ide cemerlang salah satu seniman alat musik.
Alat musik tradisional arumba terbuat dari bambu pilihan seperti awi temen, tali dan
wulung (bambu hitam).
Seperti yang sudah saya sedikit singgung tentang sejarah alat musik tradisional arumba,
menurut informasi yang saya dapatkan awalnya seorang seniman musik bernama Yoes
Roesadi beserta teman-temannya membentuk sebuah kelompok musik yang menggunakan
alat musik tambahan angklung sebagai aransemen musiknya (jajaran ensemble lebih
tepatnya).
Ketika mereka sedang menaiki truk untuk menuju Jakarta untuk “manggung”, mereka
mendapatkan sebuah ide unik dengan menamai grup mereka itu dengan sebutan Arumba yang
pada dasarnya adalah kependekan dari Alunan Rumpun Bambu.
Yoes Roesadi dan kawan-kawan membentuk grup musik yang secara khusus menambahkan
angklung pada jajaran ensemble-nya. Ketika sedang naik truk untuk pentas ke Jakarta,
mereka mendapat ide untuk menamai diri sebagai grup Arumba (Alunan Rumpun Bambu)
Cara memainkan Arumba
Menurut penuturan salah satu seniman musik asal Bandung Bpk. Mochamad Burhan, Yoes
Rosadi memainkan angklung Pa Daeng ini secara perseorangan atau istilahnya solo dengan
cara menggantungkan angklung-angklung melodi Pa Daeng pada tiang gantungan 2 tingkat,
dimana nada-nada utamanya digantungkan pada tingkat bawah dan nada-nada sisipannya
pada tingkat atas (dalam istilah musik dikenal dengna pentatonis dan diatonis).
Kemudian angklung melodi tersebut dimainkan oleh seorang pemain dengan cara
mengetarkannya pada tiang gantungan terebut, pada masa itu orkes angklung Pa Daeng
sukses dimainkan hanya dengan 4 orang saja bahkan sudah termasuk bas.
Musik Arumba ini sendiri merupakan perkembangan asli dari musik angklung yang sudah
sejak lama sekali terdapat di Jawa barat, di antara waditranya terdapat seperangkat angklung
yang bertangga nada diatonis, ada pula pula gambang yang multifungsi
Susunan esemble
 Angklung melodi 1 set
 Gambang Melodi 2 set
 Gambang pengiring 2 set
 Bass lodong / bass pukul 1 set
Di antara waditranya terdapat seperangkat angklung yang bertangga nada diatonis, karena
memang musik arumba ini merupakan perkembangan dari musik angklung yang sudah sejak
lama terdapat di Jawa barat.

2. Angklung
Angklung adalah musik yang memiliki nada
ganda yang keberadaannya berkembang
secara tradisional khususnya untuk
masyarakat Sunda, Jawa Barat. Alat musik
tradisional yang terbuat dari bambu ini
memiliki bunyi yang khas dan sangat cantik
ketika dimainkan secara bersamaan.
Salah satu hal yang patut kita banggakan
pula dari alat musik angklung, yaitu sebagai
alat musik yang terdaftar sebagai “Karya
Agung Warisan Budaya Lisan dan
Nonbendawi Manusia” dari UNESCO 2010
lalu.
Nama alat musik “Angklung” pun mulai
dikenal di pasar dunia, tepatnya untuk daerah
eropa dimana “bule” pun tertarik untuk
memainkan alat musik ini. Salah satu
pertunjukkan musiknya yang terkenal adalah di Amsterdam’s Grand Indonesian Crew Show.
Sejarah Angklung
Sebelumnya saya ingin perjelas bahwa tidak ada bukti pasti mengenai awal mula
ditemukannya angklung ini karena catatan sejarah alat musik tradisional ini baru
ditemukan oleh para “ahli budaya” pada masa kerajaan sunda (sekitar abad ke-12 sampai
abad 16)
Dulunya, masyarakat Baduy percaya dengan memainkan angklung sebagai bagian dari ritual
mengawali penanaman padi agar tanaman padi mereka tumbuh subur. Hal ini membuat
angklung semakin dikenal masyarakat Jawa barat pada masa itu
Bagaimana cara membuat angklung?
Angklung dibuat dengan bahan pipa bambu, dipotong ujung – ujungnya seperti layaknya pipa
air, lalu diikat dengan potongan bambu lainnya dalam satu bingkai yang sama. Kalian bisa
menggetarkan alat musik tradisional tersebut untuk mengeluarkan suara merdunya
Angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-
ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai,
digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Jenis angklung pun berbagai macam, seperti:
 Angklung Kanekes  Angklung Gubrag
 Angklung Kanekes  Angklung Badeng
 Angklung Reyog  Buncis (Seni
 Angklung pertunjukkan daerah Bandung)
Banyuwangi  Angklung Padaeng
 Angklung Bali  Angklung Sarinande
 Angklung Dogdog  Angklung Toel
Lojor  Angklung Sri-Murni
Banyak orang yang memanfaatkan menggunakan angklung untuk berbagai acara, mulai dari
pernikahan, pawai, sampai hanya sekedar perkumpulan pemuda – pemudi di suatu tempat.
Banyak orang yang tertarik untuk memainkan alat musik daerah ini, selain karena alat musik
tradisional dan cara memainkannya yang mudah, ternyata angklung dapat membantu
menghilangkan stress.
Lagu Daerah Sumatra Utara

RAMBADIA

Rambadia Rambamunadaito
Rio rio ramba naposo
Marga dia marga munadaito
Uso uso naso umboto
Ala tipang tipang tipang polo labaya
Ala rudeng rudeng rudeng po
Tillo tillo stara tillo tillo
Stara tillo tillo stara tillo tillo.

BUTET

Butet dipangungsian do apangmu ale butet


Damargurilla damardarurat ale butet
Damargurilla damardarurat ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge

Butet sotung ngolngolan ro hamuna ale butet


Pai ma tona manang surat ale butet
Pai ma tona manang surat ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge

Butet tibo do mulak au apangmu ale butet


Masunta ingkon saut do talu ale butet
Masunta ingkon saut do talu ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge

Butet haru patibu ma magodang ale butet


Asa adong da palang merah ale butet
Da palang merah ni negara ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge.
Alat Musik Tradisional Sumatra Utara

1. Aramba

Dalam susunan Alat musik tradisional Sumatera Utara Aramba merupakan alat musik
yang biasa dimainkan pada saat acara perkawinan. Aramba terbuat dari tembaga kuningan /
logam perunggu, alat musik ini diyakini berasal dari Nias.
Aramba dimainkan dengan cara dipukul pada bagian yang berbentuk bundar dan menonjol di
bagian tengahnya, biasanya Aramba digantungkan pada seutas tali, bentuk alat musik ini
mudah dikenali karena adanya bentuk bundar yang menonjol pada bagian atasnya.
Bentuk Aramba
Aramba memiliki garis tengah 40 cm ~ 50 cm, sedangkan untuk Aramba yang digunakan
keturunan bangsawan adalah Aramba Fatao dan Aramba Hongo yang bergaris tengah 60 cm ~
90 cm. Jika dilihat sepintas, Aramba seperti memiliki 2 bagian, yakni bagian datar panjang
dan bagian yang untuk dipukul, gambar alat musik tradisional Sumatera Utara tersebut
seperti yang terlihat.

2. Doli-doli

Alat musik Doli-Doli sangatlah unik, secara sekilas mungkin akan ada orang yang
beranggapan bentuknya menyerupai angklung, hanya saja cara memainkan dan
memegangnya berbeda. Di daratan Melayu, masyarakat daerah sana mengenali Doli-Doli
dengan sebutan Kolintang
Doli-Doli terbuat dari 4 bilah kayu dan alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara
ditiup. Alat musik tradisional Sumatera Utara Doli-Doli, bisa anda jumpai di dearah Nias.
Alat musik ini dimainkan bersamaan dengan alat musik tradisional yang lainnya seperti
Aramba dan pakpak.
Lagu Daerah Kalimantan Timur

1. Lirik Lagu Daerah Kalimantan


Timur - Burung Enggang 2. Lirik Lagu Daerah Kalimantan
Timur - Meharit
Burung enggang si burung wali
Apa kabar datang kesini Datang hulu behanyut
Singgah di ranting puhun wanyi Gubang behanyut mudik
Membawa penumpang wan barang
Merana hidup terangguk-angguk
Mandi’ tahu henda’ kemana
Burung enggang si burung tari
Bulu di tata di susun rapi *Aku meharit di sini
Hilang bulu menderita batin Melihat sungai merota’
Di dalam hati urang ha marah Hati mandi’ nyaman melihat
Burung enggang hendaknya mati Di sungai Mahakam
Ranca merista di dalam hati
Meharit meharit
Namun hilang jangan ha hilang
Meharit aku meharit
Si burung enggang Menggaring menggaring
Menggaring aku menggaring
Oh...
Burung enggang kembali ke *
Mandi sampai hati melihat
Namun punah mandi'lah jua Datang hulu behanyut
Gubang behanyut mudik
Merista diri seumur hidup
Membawa penumpang wan barang
Mandi’ tahu henda’ kemana

Aku meharit di sini


Melihat sungai merota’
Hati mandi’ nyaman melihat
Di sungai Mahakam

Meharit meharit
Meharit aku meharit
Menggaring menggaring
Menggaring aku menggaring
Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur

Sampe / Sampek

Keberadaan musik Sampek sudah ada sejak lama dan alat musik ini merupakan alat musik
tradisional Suku Dayak. Suku Dayak (Suku di kedalaman Borneo). Mendengar nama Dayak
mungkin anda langsung membayangkan yang menyeramkan tapi percayalah mereka
sangatlah baik.
Dalam kehidupan di daerah Kalimantan terutama di pedalaman, peranan alat musik dalam
kehidupan sangatlah diperlukan terlebih saat pelaksanaan upacara-upacara adat, selain tentu
saja alat musik juga berfungsi sebagai sarana hiburan bagi mereka.
Fungsi dan Kegunaan Sampe / Sampek
Sampe merupakan alat musik yang memiliki fungsi untuk menyatakan perasaan seseorang
entah itu sedang merasa gembira, rindu atau perasaan sedih dan duka. Dulunya, alat musik
Sampe / Sampek yang dimainkan pada siang hari memiliki makna berbeda dengan yang
dimainkan pada saat malam hari.
Sampe yang dimainkan pada siang hari cenderung untuk mengutarakan perasaan riang
gembira karena senang, sedangkan jika dimainkan di malam hari biasanya menghasilkan
suara yang sendu seakan mengalami penderitaan yang membuat pemainnya merasakan sedih
yang mendalam[src]
Kadire / Kaduri / Keluri

Alat musik Kadire merupakan alat musik tiup yang dikenal juga dengan Keledi (alat musik
tradisional dari Kalimantan). Kadire menghasilkan suara tidak dengan cara meniup buah
labu yang dikeringkan melainkan tempurung kelapa.
Tempurung kelapa inilah yang berfungsi sebagai pengatur nada. Kadire jug abiasanya
dimainkan pada saat upacara adat masyarakat Dayak
Lagu Daerah Bali

Putri Cening Ayu


Putri cening ayu ngijeng cening jumah
Meme luas malu kapeken meblanja
Apang ada darang nasi

Putri cening ayu ngijeng cening jumah


Meme luas malu kapeken meblanja
Apang ada darang nasi

Meme tiang ngiring nongos ngijeng jumah


Sambilan mangempu ajak titiang dadua
Ditekane nyen gapgapin

Meme tiang ngiring nongos ngijeng jumah


Sambilan mangempu ajak titiang dadua
Ditekane nyen gapgapin

Putri cening ayu ngijeng cening jumah


Meme luas malu kapeken meblanja
Apang ada darang nasi

Putri cening ayu ngijeng cening jumah


Putri cening ayu ngijeng cening jumah

Jangi Janger

Jangi Janger, sengsenge sengseng janger,


Sengsenge sengseng janger. ..
Serere nyomane nyore. ..
Kelap kelap ngalap bunga
Langsing lanjar pamulune nyandat gading
Jalan jani mejangeran
Seledet enyorina tiyang
Arasijang krangi janger, arasijang krangi janger
Arasijang krangi janger, arasijang krngi janger.
Jangi Janger, Sengsenge sengseng janger,
Sengsenge sengseng janger.
Serere nyomane nyore.
Kelap kelap ngalap bunga
Langsing lanjar pamulune nyandat gading
Jalan jani mejangeran
Seriang ngentur rora roti.
Alat Musik Tradisional Bali
1. Gerantang

Gerantang terdiri atas beberapa potongan bambu yang disusun berderet dan dimainkan
dengan menggunakan 2 alat pemukul khusus seperti Gambang (alat musik dari Jawa) namun
alat musik gerantang menggunakan bambu.
Alat musik tradisional yang berasal dari Bali ini cukup sering digunakan dalam kegiatan
gamelan atau angklung. Di daerah Jawa barat alat seperti ini disebut calung, jelas pastinya
ada perbedaan antara alat musik tradisional Bali dan Jawa.
Alat musik Gerantang juga digunakan dalam pentas seni Cupak Gerantang
Cupak Gerantang adalah cerita 2 orang tokoh kaka beradik bernama Cupak dan Grantang.
Cupak mencerminkan semua sifat buruk manisua, sedangkan Gerantang sebaliknya, ia
mencerminkan sifat baik pada diri manusia.
Cara Membuat gerantang
Untuk membuat alat musik tradisional ini, kalian memerlukan bambu, gergaji, parang,
amplas (penghalus) dan mungkin beberapa benda tambahan seperti obeng atau palu. Panjang
bambu dari gerantang sekitar satu sampai 3 ruas sekitar 45 cm ~ 95 cm.
Lubangi bilah bambu tersebut, mungkin sekitar seperempat bagian bambu untuk
mendapatkan suara yang diinginkan.
Panjang bungbung gerantang berkisar antara satu ruas sampai dengan tiga ruas, atau kurang
antara 45 cm sampai 95 cm dari nada tertinggi sampai dengan terendah. Alat-alat yang perlu
dipersiapkan untuk membuatnya adalah gergaji untuk memotong, parang untuk menebas, dan
pengutik untuk menghaluskan.
2. Rindik

Rindik juga merupakan contoh alat musik tradisional Bali yang bisa kalian temui saat
berkunjung ke pulau dewata. Rindik terbuat dari bambu yang bernada selendro dan
dimainkan dengan cara dipukul. Rindik biasanya dimainkan oleh grup (sekitar 3 – 5 orang)
dimana 2 orang memainkan rindik dan sisanya menggunakan alat musik lain.
Rindik biasa digunakan sebagai musik pengiring hiburan rakyat ‘Joget Bumbung‘. Seiring
perkembangan zaman, kini rindik sudah bisa fleksibel dan mengikuti kemajuan era modern.
Sekarang ini rindik digunakan sebagai pelengkap untuk acara pernikahan atau juga bisa
sebagai penyambut tamu

Anda mungkin juga menyukai