PTS Penelitian Tindakan Sekolah Supervisi
PTS Penelitian Tindakan Sekolah Supervisi
sekolah dan guru. Kepala sekolah dengan tindakan supervisi akademiknya, sedangkan
guru SMP Daar el-salam sebagai obyek sekaligus subyek dalam pemberian perlakuan
supervisi akademik. Teknik pengumpulan data melalui supervisi kelas dengan tahapan
menggunakan prosentase (%) pencapaian dengan konstanta 100. Dan untuk melihat
dalam kesimpulan sebagai berikut: 80% - 100% (Baik Sekali), 66% - 79% ( Baik), 56%
mencapai rata-rata 63% (cukup) dan pada siklus II mencapai rata-rata 68% (baik).
1
Terdapat peningkatan kemampuan guru sebesar 5% dari siklus I. Secara rinci terjadi
peningkatan yang signifikan terhadap kondisi awal sekolah bila dibandingkan dengan
keadaan akhir pada siklus II. Ketepatan guru masuk ke dalam kelas meningkat 48%,
pemanfaatan media belajar meningkat 32%, metode variatif meningkat 31%, dan strategi
2
BAB I
PENDAHULUAN
kewirausahaan, supervisi dan sosial. Permendiknas ini merupakan upaya yang sangat
kualitas siswa yang diharapkan mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan berjiwa
kewirausahaan (entrepreneurship).
Supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses
proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas (Modul Supervisi
Oleh karena itu, sekolah, sebagai institusi formal yang diharapkan dapat mencetak
siswa yang berkualitas, harus dijalankan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan
berdasarkan pengamatan selama satu tahun terakhir, terlihat motivasi dan profesionalisme
3
dari sebagian guru cenderung rendah dalam tugas-tugas mengajar. Hal tersebut dapat
dinilai dari hal-hal sebagai berikut: (1) Hanya 50% dari guru yang hadir tepat waktu di
kelas pada saat jam mengajar; (2) Hanya 30% dari guru yang memanfaatkan media
belajar pada saat mengajar; (3) Hanya 40% dari guru yang menggunakan metode
mengajar secara variatif; (4) Hanya 20% guru yang menggunakan strategi belajar secara
triwulan I Tahun Pelajaran 2010/2011 terdapat sekitar 40% jumlah siswa perkelas,
Untuk mengatasi masalah di atas, penelitian ini akan melakukan tindakan berupa
Menurut Sullivan dan Glantz (2005) supervisi adalah pembinaan kinerja guru dalam
pembelajaran di sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang muncul dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
4
1. Rendahnya motivasi serta profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas
pedagogik)
2. Hanya 20% dari guru yang menggunakan strategi belajar secara tepat.
3. Hanya 50% dari guru yang hadir tepat waktu di kelas pada saat jam mengajar.
4. Hanya 30% dari guru yang memanfaatkan media belajar pada saat mengajar.
5. Hanya 40% dari guru yang menggunakan metode mengajar secara variatif.
terdapat sekitar 40% jumlah siswa perkelas, nilainya belum mencapai KKM.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, dari masalah-masalah yang telah teridentifikasi seperti telah
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
guru?
5
E. Pemecahan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi kepala
dan pada akhirnya meningkatkan kinerja dan mutu sekolah secara keseluruhan.
guru serta dapat menjadi referensi bagi tindakan serupa untuk kasus yang sama bagi
peneliti lain.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, dinyatakan bahwa
yang dimaksud dengan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
Guru, bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
meningkatkan kualifikasi dan kemampuan sosial serta dibuktikan dengan ijazah yang
diakui yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Guru yang profesional adalah
guru yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
7
dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas
meliputi:
d. perancangan pembelajaran;
dimilikinya.
akademik meliputi dua macam, yaitu: individual dan kelompok (Gwyn, 1961).
meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses
8
pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai
1) Observasi Langsung
Supervisi model ini dapat dilakukan dengan observasi langsung kepada guru yang
a) Pra-Observasi
diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi diskusi dan wawancara tersebut
dan analisis.
b) Observasi
Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam
penutup.
c) Post-Observasi
9
2) Supervisi akademik dengan cara tidak langsung
a) Tes dadakan
Sebaiknya soal yang digunakan pada saat diadakan sudah diketahui validitas,
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Soal yang diberikan sesuai
b) Diskusi kasus
Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi Proses
dengan guru mendiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahan dan
c) Metode angket
Angket ini berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan mencerminkan
sebagainya.
sehingga sering disebut juga sebagai model supervisi klinis. Supervisi akademik dengan
supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung, yaitu: dengan observasi kelas,
10
Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses
pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005). Menurut Sergiovanni (1987) ada dua tujuan
Menurut Sullivan & Glanz (2005), pelaksanaan supervisi klinis ada empat
langkah yaitu:
a. perencanaan pertemuan,
b. observasi,
d. repleksi kolaborasi.
sendiri), 2) menetapkan metode dan formulir observasi, 3) mengatur waktu observasi dan
berikunya adalah menentukan fokus dan waktu. Langkah-langkah refleksi kolaborasi: (1)
menemukan nilai-nilai apa? (2) mana yang kurang bernilai, (3) apa saran-saran anda.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
C. SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah dengan tindakan
supervisi akademiknya, sedangkan guru SMP Daar el-salam sebagai obyek sekaligus
D. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
(yang mempengaruhi) dalam penelitian ini adalah supervisi klinis sedangkan variabel
12
2. Pengamatan pembelajaran di kelas, untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang
berlangsung.
F. TEKNIK PEMBAHASAN
Teknik pembahasan dilaksanakan dari hasil observasi dan evaluasi dengan prosedur
sebagai berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi,
(4) refleksi.
KRITERIA KETERANGAN/
NO. URAIAN KEGIATAN PENILAIAN DESKRIPTOR YANG
1 2 3 4 MUNCUL
1. Persiapan:
13
pembelajaran.
b. Materi diperkaya dengan
perkembangan terkini yang
relevan.
c. Tersedia peta konsep (mind
maping) tujuan pembelajaran dan
materi ajar atau sejenisnya.
d. Materi disampaikan secara
sistematis sesuai tujuan
pembelajaran.
4. Penguasaan materi:
14
6. Metode:
a. Metode variatif.
b. Metode sesuai tujuan
pembelajaran.
c. Metode mampu mempermudah
materi.
d. Metode mampu mencapai
target/tujuan kegiatan.
7. Media:
15
10. Nada dan suara:
Adapun Teknik analisa data yang menjadi pedoman pengolahan data oleh
penulis, mengacu kepada pendapat M. Ngalim Purwanto (1987 : 172) dengan rumus
sebagai berikut:
16
P= R x 100
T
Keterangan :
P = Prosentase
100 = Konstanta
berikut:
G. RANCANGAN TINDAKAN
prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan sebagai berikut : (1)
(4) refleksi (reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang
17
Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Sekolah
1. Siklus 1
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
18
3) Penjelasan tentang kompetensi pedagogik guru difokuskan pada
c) Observasi
lembar observasi.
d) Refleksi
pembelajaran siswa.
19
4. Kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada tahap berikutnya.
2. Siklus II
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
dipahami.
kelas.
20
c) Observasi
e) Refleksi
pembelajaran siswa.
21
BAB IV
A. Kondisi Sekolah
Berdasarkan pengamatan selama satu tahun terakhir baik secara kualitatif dan
kuantitatif, terlihat motivasi dan profesionalisme dari sebagian guru cenderung rendah
dalam tugas-tugas mengajar. Hal tersebut dapat dinilai dari hal-hal sebagai berikut: (1)
Hanya 20% dari guru yang menggunakan strategi belajar secara tepat; (2) Hanya 50%
dari guru yang hadir tepat waktu di kelas pada saat jam mengajar; (3) Hanya 45% dari
guru yang keluar tepat waktu sesuai jadwal mengajar; (4) Hanya 30% dari guru yang
memanfaatkan media belajar pada saat mengajar; (5) Hanya 40% dari guru yang
terdapat sekitar 40% jumlah siswa perkelas, nilainya belum mencapai KKM.
B. Kegiatan Siklus 1
a) Perencanaan
22
b) Pelaksanaan
c) Observasi
observasi.
3. Pada tahap ini seorang guru melakukan pembelajaran sesuai dengan aspek dan
disiapkan.
walaupun menyita waktu yang agak lama, serta dari hasil diskusi ada beberapa
orang guru yang merasa belum siap dan keberatan untuk menyiapkan proses
pembelajaran yang memenuhi aspek dan deskriptor hanya dalam jangka waktu 1
23
(satu) minggu, tetapi setelah diberikan penjelasan mereka dapat mengikuti dan
d) Refleksi
Pada awal siklus ini, hasil observasi peneliti yang dibantu oleh kolega
diperoleh gambaran bahwa hasil siklus I total skor terendah 61% artinya bahwa
tingkat pelaksanaan proses pembelajaran cukup dan skor tertinggi 70% artinya
berada pada interpretasi baik dan hasil prosentase rata-rata dari seluruh guru yaitu
24
Tabel 1. REKAPITULASI HASIL KUNJUNGAN KELAS SIKLUS I
2. B 7-B Ckp 65 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
3. C 8-A Ckp 60 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0
4. D 8-B Ckp 61 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0
5. E 9-A Ckp 63 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
6. F 9-B Ckp 64 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
7. G 7-A Baik 66 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
8. H 7-B Baik 70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
9. I 8-A Ckp 65 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
25
64 2 2 1 0 2 1 0
2. B 8-B Ckp 65 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
3. C 8-B Ckp 60 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
4. D 9-A Ckp 61 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
5. E 8-B Ckp 63 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
6. F 7-B Ckp 64 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
7. G 7-B Baik 66 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
8. H 7-A Baik 70 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
9. I 7-A Ckp 65 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
26
12. L 7-A Ckp 65 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
Keterangan:
27
C. Kegiatan Siklus 2
a) Perencanaan
telah terjadi.
b) Pelaksanaan
c) Observasi
observasi terutama pada aspek dan deskriptor yang belum muncul pada siklus I.
Pada siklus II ini akan dilihat apakah deskriptor yang telah muncul pada siklus I
28
f) Refleksi
28 dan 29, dengan hasil pengamatan penulis pada siklus II sebagai berikut :
29
Tabel 2. REKAPITULASI HASIL KUNJUNGAN KELAS SIKLUS II
2. B 7-B Baik 70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
3. C 8-A Ckp 65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0
4. D 8-B Ckp 72 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0
5. E 9-A Baik 66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
6. F 9-B Baik 67 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
7. G 7-A Baik 68 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
8. H 7-B Baik 80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
9. I 8-A Ckp 65 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
30
12= 2 2 2 1 0 1 0 1
68
2. B 8-B Baik 70 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
3. C 8-B Ckp 65 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
4. D 9-A Ckp 72 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
5. E 8-B Baik 66 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
6. F 7-B Baik 67 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
7. G 7-B Baik 68 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
8. H 7-A Baik 80 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
9. I 7-A Ckp 65 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
31
11. K 7-B Baik 69 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
Keterangan:
32
D. Pembahasan Tiap Siklus, Antar Siklus, dan Perbandingan dengan Kondisi Awal
Sekolah
Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II, kemampuan guru secara umum dalam
tahapannya, dari siklus I mencapai rata-rata 63% (cukup) dan pada siklus II mencapai
rata-rata 68% (baik). Terdapat peningkatan kemampuan guru sebesar 5% dari siklus I.
pencapaian kemampuan pada setiap aspek dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 berikut ini.
33
Tabel 3. Prosentase Ketercapaian Aspek dan Indikator Pada Siklus II dan Rata-Rata Prosentase Indikator Pada Setiap Aspek
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
12 12 12 11 10 11 9 9 9 9 9 7 9 7 6 6 9 6 8 4 8 10 11 5
34
100 100 100 92 83 92 75 75 75 75 75 58 75 58 50 50 75 50 67 33 67 83 92 42
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
98% 81% 71% 58% 56% 71%
7 8 9 10 11 12
a B c d a b c d a b c d A b c d a b c d a b c d
1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
35
1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
12 10 5 3 8 10 5 4 7 8 8 4 9 5 7 5 11 7 6 6 9 10 10 6
100 83 42 25 67 83 42 33 58 67 67 33 75 42 58 42 92 58 50 50 75 83 83 50
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
62% 56% 56% 54% 62% 73%
36
Tabel 4. Rekapitulasi Prosentase Pada Setiap Aspek
Ketercapaian
No. Uraian Aspek Kategori
(%)
1. Persiapan 98 Baik Sekali
2. Apersepsi 81 Baik Sekali
3. Relevansi materi dengan 71 Baik
tujuan pembelajaran
4. Penguasaan materi 58 Cukup
5. Strategi Belajar (eksplorasi, 56 Cukup
siswa
10. Nada dan Suara 54 Kurang
11. Penggunaan Bahasa 62 Cukup
12. Gaya dan Sikap Perilaku 73 Baik
37
Berdasarkan tabel 3 dan 4 di atas, masih terlihat aspek-aspek yang membutuhkan
perbaikan pada masa-masa yang akan datang. Walaupun demikian, upaya memperbaiki
keadaan awal sekolah dengan kondisi sebagaimana diuraikan pada bagian (A) kondisi
Tabel 5. Komparasi Peningkatan Kondisi Awal Sekolah dengan Kondisi Akhir Siklus II
Ketercapaian Ketercapaian
Selisih
No. Uraian Kondisi Keadaan Awal Keadaan Akhir
Peningkatan
(%) (Siklus II)
1. Masuk tepat waktu 50 98 48
di kelas
2. Pemanfaatan 30 62 32
media belajar
3. Metode variatif 40 71 31
4. Strategi belajar 20 56 36
BAB V
38
A. Kesimpulan
peningkatan melalui supervisi akademik pada 2 (dua) siklus. siklus I mencapai rata-
rata 63% (cukup) dan pada siklus II mencapai rata-rata 68% (baik). Terdapat
2. Terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kondisi awal sekolah bila dibandingkan
dengan keadaan akhir pada siklus II. Ketepatan guru masuk ke dalam kelas meningkat
48%, pemanfaatan media belajar meningkat 32%, metode variatif meningkat 31%,
B. Saran
1. Pengumpulan data pada penelitian ini hanya berfokus pada hasil observasi guru pada
proses pembelajaran di kelas. Adapun hasil wawancara guru dan siswa baik sebelum
dan sesudah pelaksanaan supervisi tidak menjadi bagian dalam teknik pengumpulan
yang berkategori kurang maupun cukup melalui siklus ketiga dan seterusnya.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang tingkat konsistensi kemunculan deskriptor
DAFTAR PUSTAKA
39
Nawawi, Hadari.2006.Kepemimpinan Mengefektifkan Organsiasi.Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, Jakarta: Kementerian Hukum
dan HAM
PMPTK, Dirjen, Materi Supervisi Akademik Penguatan Kepala Sekolah dan Pengawas,
Jakarta: 2010.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
40
MATA
HARI/TAN JAM PELAKSANAAN
NO. NAMA GURU PELAJA KLS KET
GGAL KE SUPERVISI
RAN
1. Selasa, Bahasa VIII- 1-2 Akademik;
Indonesi B
2/11/ 2010 Pelaksanaan
a
Pembelajaran di
kelas.
2. Rabu, 3/11/ Bahasa VIII- 8-9 Akademik;
Arab B
2010 Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
3. Rabu, Bahasa VIII- 9-10 Akademik;
Inggris B
3/11/2010 Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
4. Kamis, IPS IX- 1-2 Akademik;
4/11/2010 Terpadu A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
5. Kamis, PAI VIII- 5-6 Akademik;
4/11/2010 B
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
6. Kamis, Learnin VII- 7-8 Akademik;
4/11/2010 g Skills B
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
7. Jumat, TIK VIII- 1-2 Akademik;
5/11/2010 A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
8. Jum’at, Matemat VII- 3-4 Akademik;
6/11/2010 ika A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
41
kelas.
9. Jum’at, IPA VII- 5-6 Akademik;
6/11/2010 Terpadu A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
10. Senin, Penjaske VIII- 1-2 Akademik;
8/11/2010 s B
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
11. Senin, Bahasa VII- 3-4 Akademik;
8/11/2010 Sunda B
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
12. Senin, PLH VII- 9-10 Akademik;
8/11/2010 A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
B. SIKLUS II
MATA
HARI/TAN JAM PELAKSANAAN
NO. NAMA GURU PELAJA KLS KET
GGAL KE SUPERVISI
RAN
1. Selasa, Bahasa VIII- 1-2 Akademik;
Indonesi B
9/11/ 2010 Pelaksanaan
a
Pembelajaran di
kelas.
2. Selasa, Bahasa VIII- 3-4 Akademik;
Arab B
9/11/ 2010 Pelaksanaan
42
Pembelajaran di
kelas.
3. Selasa, Bahasa VIII- 5-6 Akademik;
Inggris B
9/11/2010 Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
4. Selasa, IPS IX- 7-8 Akademik;
9/11/2010 Terpadu A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
5. Rabu, PAI VIII- 1-2 Akademik;
10/11/2010 B
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
6. Rabu, KTK VII- 3-4 Akademik;
10/11/2010 B
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
7. Rabu, TIK VIII- 6-7 Akademik;
10/11/2010 A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
8. Rabu, Matemat VII- 8-9 Akademik;
10/11/2010 ika A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
9. Kamis, IPA VII- 1-2 Akademik;
11/11/2010 Terpadu A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
10. Kamis, Penjaske VIII- 3-4 Akademik;
11/11/2010 s B
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
43
11. Kamis, Bahasa VII- 6-7 Akademik;
11/11/2010 Sunda B
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
12. Kamis, PLH VII- 7-8 Akademik;
11/11/2010 A
Pelaksanaan
Pembelajaran di
kelas.
IQBAL FAHRI, S. Pd
NIP. -
1. Nama Guru :
2. Kelas :
3. Identitas Mata Pelajaran :
4. Standar Kompetensi:
5. Kompetensi Dasar :
6. Waktu :
7. Semester :
8. Hari/Tanggal :
44
KRITERIA KETERANGAN/
NO. URAIAN KEGIATAN PENILAIAN DESKRIPTOR
1 2 3 4 YANG MUNCUL
1. Persiapan:
45
d. Mampu mengaitkan materi
dengan contoh nyata.
46
terpelihara sampai
pembelajaran selesai.
b. Mengatur posisi tempat duduk
siswa sehingga suasana belajar
menjadi kondusif.
c. Membimbing siswa secara
individual/kelompok.
d. Memberikan banyak
kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi.
9. Pemberian motivasi kepada siswa:
47
12. Gaya dan sikap perilaku:
……………..,………………
Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMP Daar el-Salam,
……………………....
……………………..............
48
49