Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MANAJEMEN INVESTASI & PASAR MODAL

Disusun Oleh :

Sari Rahmadani Siregar (7161220035)

Kelas A Reguler

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan


1. IDENTITAS JURNAL

Judul : ANALISIS KINERJA INVESTASI SAHAM DENGAN

METODE SHARPE MODEL DI BEBERAPA BURSA EFEK

ASEAN

Jenis Jurnal : Jurnal Penelitian Pasar Modal

Penulis : Alif Richky Akbar, Raden Rustam Hidayat, Sri Sulasmiyanti

Tanggal Terbit : 6 September 2017

Nomor : Vol. 50 No. 6

2. REVIEW JURNAL

A. PENDAHULUAN

Penelitian ini akan menilai kinerja investasi saham di Indonesia melalui


indikator – indikator pasar modal yang akan dibandingkan dengan negara Filipina,
Malaysia, Singapura, dan Thailand. Peneliti juga akan memberikan evaluasi dan
memberikan gambaran objektif atas kinerja pasar modal Indonesia. Penelitian ini
akan mengukur kinerja dengan menggunakan Metode Indeks Sharpe. Indeks Sharpe
merupakan metode pengukuran kinerja saham yang dikembangkan oleh William
Sharpe dan sering juga disebut dengan reward-to-variability ratio. Indeks Sharpe
mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital market line)
sebagai patok duga, yaitu dengan cara membagi premi risiko portofolio dengan
standar deviasinya. Dengan demikian, indeks Sharpe akan bisa dipakai untuk
mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut.

Penelitian ini mengambil studi perbandingan pasar modal pada lima Negara
anggota ASEAN Exchanges, yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan
Thailand. Tahun penelitian yang digunakan adalah tahun 2012 – 2015, karena tahun
tersebut merupakan awalan dari integrasi ASEAN Exchanges.

B. KAJIAN PUSTAKA

Return

Menurut Jones (2009) Return saham mempunyai dua komponen, yaitu :


a. Yield
b. Capital gain (loss)
Resiko Saham

Menurut (Jones, 2009: 139) ada 8 sumber resiko, yaitu :

a. Interest Rate Risk (Resiko Suku Bunga )


b. Market Risk (Resiko Pasar)
c. Inflation Risk ( Risiko Inflasi)
d. Business Risk (Resiko Bisnis)
e. Financial Risk (Resiko Finansial)
f. Liquidity Risk (Resiko Likuiditas)
g. Exchange rate Risk (Risiko nilai tukar mata uang)
h. Country Risk (Risiko Negara).

Kinerja Portofolio

Indeks Sharpe melakukan perhitungannya dengan konsep garis pasar modal


(capital market line) yang dijadikan acuan, yaitu dengan cara membagi premi risiko
portofolio dengan standar deviasi (risiko). Dengan demikian, indeks Sharpe akan bisa
dipakai untuk mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut.
Untuk mengukur Kinerja dengan Indeks Sharpe bisa menggunakan rumus :

𝑆 ̂𝑃 = 𝑅 ̅𝑃 − 𝑅𝐹 ̅ 𝜎𝑇𝑅

Sumber : (Tandelilin, 2010: 494)

C. METODE PENELITIAN

a. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan


kuantitatif
b. Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Negara Filipina (Philipines Stock
Exchange (PSE), Indonesia (Bursa Efek Indonesia (BEI), Malysia ( Kuala
Lumpur Stock Exchange (KLSE) , Singapura (Singapore Exchange (SGX), dan
Thailand (Stock Exchange of Thailand (SET).
c. Sumber data dari penelitian ini adalah sekunder. Dokumen yang diambil dari
penelitian ini berasal dari Historical Index.
d. Teknik analisis data yang digunakan adalah data yang telah dikumpulkan oleh
peneliti kemudian akan diolah dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.
e. Analisis data dan pengujian hipotesis dilakukan dengan cara :
Pertama, menghitung tingkat return portofolio saham
Kedua, menghitung tingkat resiko portofolio saham
Ketiga, menganalisis perbandingan tingkat return portofolio saham
Keempat, menganalisis perbandigan tingkat resiko portofolio saham dengan
menggunakan sharpe measure.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Tingkat Return Saham Lima Negara ASEAN

Disini terlihat bahwa Filipina mempunyai rata rata return tertinggi selama periode
penelitian. Yaitu sebesar 1.04%. Sedangkan pada posisi kedua yaitu negara singapura
sebesar 0,57% . Pada posisi ketiga yaitu negara Indonesia sebesar 0,46%. Hal ini terjadi
karena dilihat bahwa pada tahun 2015 merupakan tahun yang buruk bagi bursa efek
Indonesia karena pada saat itu kondisi ekonomi Indonesia melemah. Pada tahun 2015
pertumbuhan ekonomi menurun dan memicu turunnya IHSG, lalu Nilai mata uang
Rupiah juga menurun hingga Rp.14.045 hal ini membuat investor takut akan terjadi
krisi seperti tahun 1998. Sehingga banyak investor domestic maupun investor asing
yang menjual sahamnya sehingga membuat jatuhnya IHSG. Lalu pada posisi ke 4 yaitu
Malaysia.

b. Tingkat Resiko Saham Lima Negara ASEAN

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan Risiko menunjukkan bahwa risiko


saham ASEAN di negara Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand terlihat
bahwa Malaysia memiliki tingkat risiko paling rendah dibanding negara negara lain.
Sehingga jika hanya dilihat dari sisi risiko maka negara Malaysia merupakan negara
yang paling aman dibanding dengan negara lain, karena pemerintahan Malaysia
meluncurkan program kewajiban pemakaian rekening investasi syariah yang
menggunakan sistem berbagi resiko yang sangat terkait dengan bank syariah dan
ekonomi Islam.

c. Kinerja Portofolio Saham Lima Negara ASEAN

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja portofolio saham ASEAN di negara Filipina,


Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, Pada tahun 2012 Filipina mempunyai
kinerja terbaik dibanding dengan negara lain. Pada tahun 2013 Malaysia mempunyai
kinerja terbaik dibanding dengan negara yang lainnya. Pada tahun 2014 Indonesia
mempunyai kinerja terbaik dibanding dengan negara lainnya. Pada tahun 2015 kinerja
semua negara menurun drastis menjadi minus. Hal ini dikarenakan banyak sekali
peristiwa peristiwa yang mempengaruhi jatuhnya kinerja bursa efek di negara ASEAN.

E. KESIMPULAN

Penelitian ini dilakukan untuk menilai kinerja bursa efek di beberapa negara
ASEAN. Penelitian ini menggunakan indicator return, risiko, dan kinerja untuk
menentukan kinerja bursa efek dari negara ASEAN kah yang terbaik.
3. KRITIK JURNAL

A. Kelebihan Jurnal

a. Pada abstrak dijelaskan metode penelitian yang digunakan dan juga hasil nya
secara ringkas.
b. Bagian pendahuluan dimuat pengertian dari investasi dan saham, dijelaskan
juga apa saja yang akan dilakukan untuk penelitian pada jurnal ini.
c. Bagian kajian teori dijelaskan mengenai pengertian return, resiko, dan
portofolio beserta jenis-jenis return dan resiko.
d. Bagian metode penelitian yang digunakan, penulis lengkap menjelaskan nya
pada jurnal ini dimulai dari jenis penelitian, tempat penelitian, alasan
memilih tempat tersebut, sumber data, teknik analisis, dan analisis data nya.
e. Bagian hasil dan pembahasan terdapat grafik-grafik mengenai return, resiko,
dan portofolio untuk lima Negara Asean yang telah diteliti.
f. Bagian kesimpulan juga dijelaskan hasil singkat mengenai return, resiko, dan
portofolio kelima Negara Asean.

B. Kekurangan Jurnal

a. Bagian abstrak tidak dijelaskan tujuan penelitian secara umum.


b. Bagian hasil dan pembahasan tidak dijelaskan secara rinci atau lengkap
mengenai hasil return dan resiko untuk lima Negara Asean tersebut hanya
memperlihatkan grafik saja.

Anda mungkin juga menyukai