Tampaknya agama dan suku sering menjadi pemicu meletusnya konflik dan
kerusuhan di Indonesia. Tak peduli dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
pemersatu kita orang Indonesia. Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pun tak melekat
dalam hati.
Dan inilah yang terjadi di Sambas, Kalimantan Barat. Dimana telah terjadi
kerusuhan besar antar suku yang menyebabkan banyaknya jatuh korban jiwa di Sambas
(1970-1999). Sekali lagi HAM telah dinodai. Kerusuhan Sambas merupakan peristiwa
pecahnya pertikaian antar etnis pribumi dengan pendatang, yakni suku Dayak dengan
Akibat pertikaian tersebut, data menyebutkan terdapat 489 orang tewas, 202 orang
mengalami luka berat dan ringan, 3.833 pemukiman warga diobrak-abrik dan
dimusnahkan, 21 kendaraan dirusak, 10 rumah ibadah dan sekolah dirusak, dan 29.823
Kasus perdagangan anak kembali terjadi di Kota Padang. Kasus ini sudah
terungkap oleh pihak Polresta Padang, Sumatera Barat. Kini petugas akan memanggil
saksi ahli dugaan kasus perdagangan orang atau trafficking terkait sembilan anak sekolah
dasar asal Dusun Surat Aban, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten
Kepuluan Mentawai.
Saat ini sembilan anak asal Dusun Surat Aban, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai
Selatan itu dititipkan di Perwakilan Pemkab Mentawai yang ada di Kota Padang.
"Kesembilan anak-anak itu masih duduk di bangku sekolah dasar. Lima orang di
antaranya duduk di bangku kelas lima, dua kelas empat dan satu kelas satu. Sembilan
Aksi pelajar SMP di Jakarta semakin nekat. Dengan beringas siswa SMP
menyerang anak Kampung Duri di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Satu
Tawuran antar pelajar SMP 24 PGRI, Kalideres dengan anak Kampung Duri
dipicu saling ejek. Tawuran pecah ketika salah seorang anak kampung melempar batu ke
arah kerumunan siswa SMP. "Satu orang terjatuh saat dikejar, langsung ditusuk,"
Hermina, kemudian dibawa ke RSCM. Kini polisi masih memburu para pelaku.