Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semua organisme eukariotik yang berkembang biak secara seksual tergantung

dari reproduksi sel. Hal ini karena zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang

dibuahi oleh sel sperma. Zigot yang bersel tunggal harus mengalami pembelahan atau

reproduksi untuk mencapai ukuran tertentu. Pada dasarnya, pembelahan sel

dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel secara langsung dan secara tak

langsung (Henuhili et al., 2003).

Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului

dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun

pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan

pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel

secara langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung

meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.Siklus sel adalah rangkaian

peristiwa perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan kembali pada tahap

semula (Suryo, 2009).

Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu

pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis.

Mitosis terjadi pada sel-sel somatic, menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah

kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara

berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Tahap profase terjadi

kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus mulai tidak

tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan


kromosom ini disebut kromatid. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di

bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid

memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan.

Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa. Benang-

benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali (Hartati, 2010).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis alat dan

bahan laboratorium sitogenetika.

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk dapat mengikuti praktikum di Laboratorium Sitogenetika Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dan sebagai bahan

informasi bagi pihak yang membutuhkan.


TINJAUAN PUSTAKA

Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariot.

Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan

mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis dan mempunyai

kromosom yang identik dengan kromosom sel sebelumnya. Pembelahan mitosis ini di

awali dengan pembelahan inti. Pembelahan mitosis berlangsung pada jaringan titik

tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Melalui mitosis

terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk

hidup (Pramesti et al., 2013).

Fase mitosis merupakan fase pembelahan sel secara tidak langsung atau

sitokinesis. Disebut tidak langsung karena sebelum terjadi pembelahan inti sel telah

didahului dengan terjadinya beberapa perubahan yang sangat penting yaitu

terbentuknya kromosom dalam inti sel selama pembelahan. Adapun tahap – tahap

dari mitosis itu sendiri adalah : Interfase, Profase awal, Profase akhir, Metafase awal,

Metafase akhir, Anafase awal, Anafase akhir, Telofase awal serta Telofase akhir.

Untuk dapat mengamati fase mitosis dengan jelas hal yang umum dilakukan dengan

pewarnaan. Pewarnaan yang sering digunakan untuk mewarnai kromosom adalah

dengan menggunakan pewarna safranin (Wahyuni, 2010).

Mitosis merupakan pembelahan sel yang dapat menghasilkan 2 sel anak yang

identik dengan induknya. Mitosis pada tanaman terjadi selama 30 menit sampai

beberapa jam. lama fase mitosis secara khusus diatur oleh gen dan bervariasi antara

spesies yang satu dengan spesies lainnya, antara organ yang satu dengan organ yang
lainnya dalam satu spesies, bahkan antara tipe sel satu dengan tipe sel yang lainnya

(Muhlisyah et al., 2014).

Pembelahan meiosis biasanya hanya digunakan untuk menghitung jumlah

kromosom, sedang pembelahan mitosis dapat digunakan untuk membuat peta

karyotipe. Studi mitosis dapat menggunakan ujung akar, ujung batang, primordia

daun, petala muda, ovulum muda dan kalus. Namun biasanya digunakan ujung akar

karena mudah tumbuh dan seragam, sedang untuk pembelahan meiosis sering

digunakan anther. Sifat kromosom sel mitosis secara morfologi lebih stabil

dibandingkan meiosis, karena struktur penanda seperti satelit, penyempitan, letak

sentromer dan panjang lengan lebih jelas (Anggarwulan et al., 2007).

Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu

pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis.

Mitosis terjadi pada sel-sel somatic, yang akan menghasilkan dua sel anak yang

memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam

empat tahap stadium, secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan

telofase. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali.

Plasma sel terbagi menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemisah di tengah-tengah

sel (Suratsih, 2000).


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun praktikum dilaksanakan di Laboratorium Sitogenetika Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada hari

Senin, 26 September 2017 pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai, pada ketinggian

tempat ±25 mdpl.

Bahan dan Alat Praktikum

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah akar bawang

merah (Allium ascalonicum L), akar bawang bombay (Allium cepa L), dan akar

bunga aglonema sebagai objek yang akan diamati, larutan HCl 1 N untuk melunakkan

sel-sel akar tanaman, aquadest untuk mencuci objek yang diamati, larutan asam asetat

untuk melunakkan akar tanaman, asetokarmin sebagai pewarna kromosom, tissue

untuk membersihkan larutan yang tumpah, dan buku untuk mencatat hasil

pengamatan yang dilakukan,

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau silet untuk

memotong akar tanaman, pinset untuk mengambil objek pada saat perendaman dalam

larutan, bunsen untuk mensterilkan preparat, pensil dengan karetnya sebagai alat

bantu pemencetan (squash), preparat dan object glass untuk meletakkan objek yang

akan diamati, korek api untuk menyalakan bunsen, petridish sebagai tempat objek

yang diamati, botol kultur sebagai wadah untuk merendam potongan akar tanaman,

alat tulis untuk mencatat hasil praktikum dan kamera digunakan untuk

mendokumentasikan objek praktikum.

Prosedur Praktikum
- Dipotong bagian ujung akar bawang merah, bawang bombay dan aglonema

sepanjang 2-3 cm.

- Direndam dalam larutan asam asetat selama 15 menit.

- Dicuci dengan aquadest sebanyak 3 kali.

- Direndam dalam larutan HCl selama 15 menit.

- Dicuci dengan aquadest sebanyak 3 kali.

- Dipotong ujung akar sepanjang 2 mm pada petridish.

- Diletakkan ujung akar tersebut pada preparat kemudian diteteskan

asetocarmin sebanyak 2 tetes dan ditunggu selama 5 menit lalu tutup dengan

object glass.

- Dilewatkan preparat di atas api bunsen sebanyak 2-3 kali.

- Ditekan preparat dengan karet pensil hingga didapatkan sediaan yang tipis.

- Diamati preparat di bawah mikroskop.

- Difoto hasil pengamatan sebagai dokumentasi.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

No Gambar Asli Referensi

1. Bawang Merah (Alium ascalonicum L.)

Penampang ujung akar Bawang Merah Fase Metafase Pembelahan Mitosis


pada Akar Bawang Merah
2. Bawang Bombay (Alium cepa L.)

Penampang ujung akar Bawang Fase Metafase Pembelahan Mitosis


Bombay (Alium cepa L.) pada Akar Bawang Bombay
3. Aglonema (Aglonema crispim Schott.)

Fase Metafase Pembelahan Mitosis


Penampang ujung akar Aglonema pada Akar Aglonema
Pembahasan

Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel mereproduksi dirinya sendiri

dengan jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk. Hal ini

sesuai dengan literatur (Pramesti et al., 2013) bahwa mitosis merupakan pembelahan

sel yang terjadi pada organisme eukariot. Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada

jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel

yang sama persis dan mempunyai kromosom yang identik dengan kromosom sel

sebelumnya

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tahap metafase

merupakan tahap dimana kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari.

Hal ini disebabkan karena pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada

satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel serta adanya gambaran benang – benang

spindelnya. Hal ini sesuai dengan literatur

(Wijaya, 2010) bahwa morfologi kromosom pada metafase mitosis memperlihatkan

panjang kromosom dan posisi sentromer. Proses kondensasi kromosom mencapai

maksimal pada fase ini sehingga kromosom kelihatan lebih pendek dan tebal

dibandingkan dengan fase lain.

Dari praktikum yang telah dilakukan preparat diberikan HCl untuk

melunakkan dinding sel agar mudah dipejet (squash) dan diberi pewarna asetokarmin

agar dapat diserap oleh benang- benang kromatin. Hal ini sesuai dengan literatur

(Wijaya, 2010). Bahwa secara keseluruhan, untuk mendapatkan hasil yang baik,
analisis kromosom dilakukan melalui beberapa tahap yaitu tahap perlakuan awal,

tahap fiksasi, tahap maserasi dan tahap pewarnaan. Pada fase awal digunakan 8-

Hydroxyquinolin. Fungsinya ialah untuk mengganggu aktivasi benang gelendong,

sehingga kromosom tidak terikat dan kromosom tersebar merata. Tahap pewarnaan

kromosom menggunakan bahan kimia aceto orcein 2% .


DAFTAR PUSTAKA

Anggarwulan, Nita dan Ahmad. 2007. Karyotipe Kromosom pada Tanaman Bawang
Budidaya . Jurnal Biosmart Vo. 2. No. 2.

Hartati. 2010. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar : Jurusan Biologi Fakultas


Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.

Henuhili, Victoria, Suatsih. 2003. Genetika. Yogyakarta : Jurusan Biologi Fakultas


Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta.

Wahyuni, S. I. 2010. Pengamatan Inti Sel Ujung Akar Allium cepa Menggunakan
Pewarna Alternatif Daun Jati Muda (Tectona grandis) Dan Daun Jambu
Monyet (Annacardium occidentale L.). FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.

Muhlisyah, N., C. Muthiadin., B. F. Wahidah., dan I. R. Aziz. 2014. Preparasi


Kromosom Fase Mitosis Markisa Ungu (Passifloraedulis) Varietas Edulis
Sulawesi Selatan. UIN Alauddin. Makassar.

Pramesti, Ria dan Asmuni. 2013. Biologi Umum. Fakultas Sains Dan Teknologi UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. Malang.

Suryo. 2009. Genetika Manusia. Bandung : Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai