Anatomi fisiologi
1
04-Nov-13
Fisiologi
Sistem pendengaran
Perifer Sentral
2
04-Nov-13
Komponen Suara
Amplitudo/intensitas: Kekerasan Suara (decibel/dB)
Frekuensi/nada : Ketinggian suara (Hertz/Hz)
Pitch/desah :Beberapa buku frekuensi
3
04-Nov-13
Telinga Luar
Daun telinga : Memantulkan,mengumpulkan, mengarahkan
gelombang suara
Liang telinga : Meneruskan, menggaungkan, memperkuat
gelombang suara
Telinga Tengah
Membran timpani : Baroreseptor (dengan bergerak/bergetar)
meneruskan impuls suara ke osikula
Tulang pendengaran :Meneruskan dan memperkuat impuls
dari MT ke basis stapes (foramen ovale)
Tuba eustakii : Konduksi suara (patency)
Transmisi
Penerusan impuls suara dari basis stapedia perilimfe
membrana vestibuli dan membrana basalis endolimfe
organon corti
1. Skala vestibuli
2. Skala media
3. Skala timpani
4. Helikotrema
a. Mbr. Reisner
b. Mbr. Tektoria
c. Mbr. Basalis
4
04-Nov-13
Tranduksi
5
04-Nov-13
Mekanisme ungkit
6
04-Nov-13
Mekanisme hidrolik
Fungsi Pendengaran
Umum / prinsip : penangkap fenomena alam
yang berupa suara / bunyi
Lebih rinci :
1. Alat komunikasi
2. Alat Proteksi
3. Alat pendidikan : verbal, intelektual
4. Alat “mendapatkan kepuasan”
Gangguan Pendengaran :
1. KP (HL)/ Tuli (“deafness”) gangguan ketajaman
2. Tinitus ( berdenging )
7
04-Nov-13
10 NORMAL HEARING
Audiogram
20 z v f s th
p
30
RINGAN h
HEARING LEVEL (dB HL)
g
ch
40 j mdb l sh
n
ng oar
50 e i
60
u
SEDANG
70
80 BERAT
90
100
110
SANGAT BERAT
120
8
04-Nov-13
• Ciri / sifat :
1. Berderajat ringan sampai sedang
2. Umumnya mengenai nada/frekuensi rendah
3. “Correctable"
4. Dengan " hearing aid" (ABD) baik.
5. Penderita umumnya suaranya pelan ( suaranya sendiri
terdengar keras
6. Di tempat ramai lebih jelas mendengar ( parakusis willissis)
9
04-Nov-13
A. Berdasarkan patologi
1. Kongenital 2. Trauma
3. Radang 4. Benda asing
5. Neoplasma
10
04-Nov-13
penyakit/"disease".
• KP adalah gangguan fungsi pendengaran akibat
peny./kelainan
• KP bisa merup. Keluhan utama, keluhan tambahan/ penyerta
• Adanya KP bisa diketahui:
1.Pada dewasa : keluhan penderita
2. Pada bayi/anak : kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya
KP
EVALUASI PENDENGARAN
TUJUAN EVALUASI: A. Normal / KP?
B. Bila KP: 1. Jenisnya?
2. Derajatnya ?
3. Sebabnya?
4. Rehabilitasinya
VOICE TEST : (Tes suara / bicara / bisik) :
Sensasi/rangsang: suara / kata pemeriksa (harus
normal) yang dapat berupa : bisikan, suara pelan, keras
atau teriakan.
Manfaat : 1. Mengetahui KP/tidak
2. Bila KP, bisa juga untuk menetapkan :
a. derajatnya secara kasar
b. kemungkinan jenisnya.
11
04-Nov-13
• Penilaian:
6/6 : ideal 3-2/6 : KP sedang
5/6 : normal 1/6 : KP berat
4/6 : KP ringan 1/3/6 : KP berat sekali
12
04-Nov-13
Cara tes:
1. Cara sederhana / dasar / umum :
• Membandingkan AC penderita dan pemeriksa (normal)
untuk berbagai frekuensi.
• Dapat diketahui normal / KP pd nada rendah / tinggi /
semua nada.
2. Cara modifikasi / pengembangan - khusus:
• Yang dipakai cukup satu garputala saja yaitu frekuensi 512
Hz (paling optimal) .
• Ada bermacam-macam:
Rinne
A. Utama Schwabach
Weber
B. Tambahan Bing
Gele
13
04-Nov-13
1. TES RINNE
• Prinsip : membandingkan AC dan BC sesisi
• Cara: 1. Tangkai GTdi procesus mastoideus
tidak dengar lagi pindahkan GT
di depan aurikula (tes AC)
2. Dibalik
• Evaluasi : AC > BCRinne (+) N/SNHL
AC < BCRinne (-) CHL
2. TES SCHWABACH
14
04-Nov-13
3.TES WEBER:
• Prinsip : Membandingkan BC pada kedua sisi telinga
• Cara : Tangkai GT ditempatkan di glabella bila suara GT
terdengar lebih keras di satu sisi ada lateralisasi.
• Evaluasi :
1. Tidak ada lateralisasi : ketajaman pendengaran kedua sisi -
sama bisa : normal, CHL/SNHL/MHL bilateral sama berat
2. Ada lateralisasi ( ke kanan/ ke kiri) pasti ada KP yg bisa :
unilateral atau bilateral.
Arah lateralisasi adalah :
- ipsilateral dengan CHL - kontralateral dengan SNHL
15
04-Nov-13
4.TES BING
• Prinsip : membandingkan BC pada telinga terbuka
dan tertutup.
• Cara : Lakukan tes BC, telinga kemudian di tutup.
• Evaluasi :
1.Ada pengerasan suara -> Bing (+) normal / SNHL
2.Tidak ada pengerasan suara Bing (-) CHL
5.TES GELE
• Prinsip : membandingkan BC pada telinga ditutup
dan ditekan.
• Cara : lakukan tes BC pada telinga ditutup
kemudian
ditekan (tragusnya)
• Evaluasi:
1. Ada perlemahan suara pada penekanan Gele (+)
normal / SNHL
2. Tidak ada perubahan suara Gele (-)
- fiksasi osikuler
- diskontinuitas osikuler.
16
04-Nov-13
Jenis-jenisnya
1. "Pure Tone Audiometry"
2. "Speech Audiometry"
3. "Impedance Audiometry“
4. Bekesy Audiometry"
5. BERA ("Brain stem Evoked Respons Audiometry")
17
04-Nov-13
• Tujuan Audiometri :
1. Normal / KP
2. Bila KP : Berapa derajatnya
Apa Jenisnya ( Dimana situs lesinya ) ?
• Audiometer adalah alat elektroakustik
penghasil suara yang dapat diatur:
1. Frekwensinya Hz / CPS
2. Intensitasnya dB
• Audiometer dikembangkan ± tahun 1920
18
04-Nov-13
db
110
Hz
125 16000
19
04-Nov-13
Interpretasi :
1. Derajat HL/KP :
• Yakni "Pure tone average" (PTA) dari ''AC test"
500,1000 & 2000 Hz.
2. Macam/tipe HL/KP :
• Dari hubungan grafik AC & BC (AB Gap)
3. Pola/Konfigurasi HL/KP :
• Dari grafik AC seluruh frekuensi.
Derajat :
a. Ringan bila PTA : 20-40 dB
b. Sedang bila PTA : 40-60 dB
c. Berat bila PTA : 60-80 dB.
d. Berat sekali bila PTA : > 80 dB.
• CHL maksimal 60-70 dB (s/d derajat sedang)
• SNHL bisa dari ringan s/d berat sekali).
Jenis :
• BC N & tidak ada "AB GAP" normal
• BC N & ada "AB GAP" (> 10-15 dB) -> CHL
• BC turun & AC turun, tidak ada "AB GAP" SNHL
• BC turun & AC turun, ada "AB GAP" MHL
20
04-Nov-13
1 2 3 4 5
21
04-Nov-13
22
04-Nov-13
AUDIOGRAM TUTUR
A: normal
B: CHL
C: SNHL koklear
x:SNHL retrokoklear
/ "rollover phenomen”
0 db Intensitas 110 db
23
04-Nov-13
24