Anda di halaman 1dari 39

BUNYI

Ruth Riwu, S.KM., MPH


Pendahuluan
• Gelombang bunyi : longitudinal (partikel
sejajar dg arah rambatan)  rapatan dan
renggangan dalam medium gas, cair, atau
padat.
• Gelombang bunyi  hasil getaran tiap partikel
benda yg saling beradu shg menghasilkan
energi.
• Energi  pindah dr sumber (longitudinal) 
dideteksi telinga
Perambatan Gelombang Bunyi

2
d1
I2  2
I1
d2
Penjalaran Energi Gelombang
Laju gelombang bunyi
• Tergantung pada medium
• Medium fluida:
v = √B/P
B: modulus elastis
P: kerapatan materi
• Pada udara di 0oC bunyi merambat dengan
laju 331 m/s
Kecepatan bunyi
• Bunyi merambat di udara dg v 1.224 km/jam
• Lebih lambat jika suhu dan tekanan udara
lebih rendah
• Di udara tipis dan dingin pd ketinggian > 11
km v bunyi 1.000 km/jam
• Air : v 5.400 km/jam, jauh lebih cepat
daripada di udara
2 aspek bunyi yg dirasakan
• Kenyaringan: berhubungan dg energi pd
gelombang bunyi
• Ketinggian: apakah bunyi tsb tinggi, spt bunyi
suling atau biola, atau rendah spt bass drum
atau senar
• Besaran fisika ketinggian: frekuensi, makin
rendah frekuensi maka makin rendah pula
ketinggian, dan sebaliknya.
Frekuensi bunyi
F < 16 Hz disebut gelombang infrasonik;
getaran tanah, getaran bangunan, gempa
bumi ataupun vibrasi yg disebabkan
kendaraan berat.
Sonik : gelombang dengan frekuensi dalam
daerah pendengaran manusia (audio
frequency) yaitu antara 16 Hz hingga 20.000
Hz (U.S. EPA, 1973)
F > 20.000 Hz disebut sebagai gelombang
ultasonik, mis; ledakan suara (sonic boom)
akibat pesawat ultrasonik.
Intensitas bunyi
• Ketinggian berhubungan dg intensitas
gelombang
• Intensitas gelombang: energi yg dibawa
sebuah gelombang per satuan waktu melalui
satuan luas
I = energi/waktu = daya = P
luas luas A
• Telinga manusia dapat mendeteksi bunyi
dengan intensitas 10-12 W/m2 sampai 1 W/m2
• Tingkat intensitas bunyi : skala logaritmik
dengan satuan decibel (dB)  1/10 bel (10dB
= 1 bel)
• Intensitas bunyi (β)
• Β (dalam dB) = 10 log I/Io
• Io adlh intensitas tingkat acuan
Telinga
• Telinga: detektor bunyi yg sangat sensitif
• Fungsi: merubah energi getaran dari
gelombang menjadi sinyal listrik yg dibawa ke
otak melalui saraf.
• = mikrofon  getaran  sinyal listrik 
amplifier  dikirim ke pengeras suara
Telinga luar
• Gelombang bunyi dari luar merambat sepanjang
saluran telinga ke gendang telinga (timpani) yg
bergetar sebagai tanggapan thd gelombang yg
menimpanya
• Terdiri dari
– Aurikel/pinna/daun telinga membantu
mengumpulkan gelombang suara (Terdiri dari tulang
rawan & jaringan fibrus, kecuali cuping telinga: lemak)
– Meatus auditorius eksterna mentransmisikan
getaran suara menuju membran timpani
Telinga tengah
• Telinga tengah/rongga timpani
– Memisahkan membran timpani/rongga telinga
dengan meatus auditorius eksterna
– Berupa ruangan berisi udara
– Memiliki dinding tulang & membranosa
Telinga tengah
• Sebelah belakang bersambung dg antrum mastoideus
• Tuba Eustachius/faringo timpanik : celah pada rongga
telinga tengah menuju nasofaring
– Fungsi : tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga menjadi
seimbang cedera dan tuli dapat dihindari
– Tuba akan tertutup pada keadaan istirahat, akan terbuka setiap
menelan makanan
– Hubungan dg nasofaring jika ada infeksi, mudah menyebar
• 3 tulang pendengaran : tulang kecil bersambung dari
membran timpani ke rongga telinga dalam
– Fungsi : Mengalirkan getaran suara dari membran timpani
menuju rongga telinga dalam
Telinga Dalam
• Kokhlea
Tabung berbentuk spiral seperti rumah
siputmembelit sumbu berbentuk kerucutmodiulus
Dalam tiap belitan terdapat ujung akhir saraf
pendengaran.
• Cairan dalam labirin membranosa : endolimfe
• Cairan di luar labirin membranosa, di dalam labirin
tulang : perilimfe
Endolimfe & perilimfementransmisikan getaran suara
dari
• rongga telinga tengah ke ujung akhir saraf
• Nervus auditorius
Terdiri dr 2 bagian : saraf vestibuler & saraf kokhlear
• Saraf vestibuler : -keseimbangan
Serabut-serabut ini bergerak dari saluran vestibularis &
semisirkuler ke nukleus vestibularis yang terletak pada
pertemuan antara pons dan medula oblongata
• Saraf kokhlear
Merupakan saraf pendengaran yg sebenarnya. Serabut
saraf yg keluar dari kokhlea ke nukleus khusus yg
terletak di belakang talamusKe pusat penerima akhir
di korteks otak bagian bawah lobus temporalis
Pendengaran
• Mendengar  persepsi bunyi
• 3 faktor penting terjadinya bunyi: frekwensi, intensitas & kualitas
bunyi.
• Frekwensi
Jumlah getaran/vibrasi gelombang bunyi per detik. Makin besar
jumlah vibrasi tiap satuan waktu, makin tinggi bunyi tersebut.
Telinga normal manusia biasanya mendengar bunyi antara 20-2000
Hz (audiosonik)
• Intensitas
Intensitas bunyi tergantung pada panjang gelombang. Makin besar
panjang gelombang, makin keras bunyi. Intensitas bunyi dinyatakan
dengan B (bel) atau dB (desibel). Pembicaraan biasa : 60-70 dB, lalu
lintas ramai: 80-90 dB, suara mesin jet 140-150 dB
• Kualitas
kualitas/timbre bunyi ditentukan jenis benda yg bergetar. Mis: Bunyi
piano akan terdengar berbeda dg biola karena adanya faktor kualitas
bunyi.
• Transmisi gelombang bunyi
Gelombang bunyi masuk dalam telingagetaran pd membran timpani 
terjadi pergerakan tulang2 kecil di telinga tengah
Setelah energi bunyi mencapai tulang stapes & bergetarmembran halus
dr jendela oval pada stapes bergerak mengirim getaran melalui cairan
perilimfe
Getaran melalui membran Meissner berjalan ke endolimfe ke organ Corti
(bagian dendrit saraf auditorius tersusun di sekitar rambut pada organ
Corti)
Getaran menggerakkan sel rambut pada membrandendrit akan
terstimulasi, impuls melalui saraf kokhlear akan menuju medula ke
lobus temporalis
Hilang pendengaran
• Tuli konduksi : sementara  krn vibrasi suara
tidak bisa smp ke telinga tengah  akibat
malam (cairan telinga di bgn tengah). Solusi:
alat bantu dengar (hearing aid)
• Tuli persepsi: sebagian frekuensi atau
seluruhnya tdk bisa didengar, blm bs
disembuhkan
• Tuli campuran
Tes pendengaran  PR
• Tes berbisik
• Tes garputala
– Tes Weber
– Tes Rinne
– Tes Schwabach
• Audiometer
BISING (NOISE)

Bising, biasanya didefinisikan sebagai bunyi yang


tidak dikehendaki (unwanted sound), adalah suatu
fenomena lingkungan yang bisa terjadi sepanjang
hidup kita. Definisi lain dari bising (noise) lainnya
adalah bunyi (sound) yang secara sosial atau
medis tidak diinginkan (undesirable)

(Porteous, A.. 1996. Dictionary of Environmentral Science & Technology)


BISING (NOISE)

Bising dapat didefinisikan sebagai bunyi yang


tidak dikehendaki atau bunyi yang muncul pada
tempat dan waktu yang salah. Bising dapat juga
didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diharapkan
sebab bertentangan dengan percakapan dan
pendengaran, hal itu cukup keras untuk
merusakkan percakapan, atau dengan kata lain
mengganggu.

(U.S. EPA, 1972)


BISING (NOISE)

Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari


usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.

(Kep.MENLH No. KEP-48/MENLH/11/1996 )


Klasifikasi kebisingan
Berdasarkan frekuensi:
• Audible noise (bising pendengaran) : F 32,5 –
8000 Hz
• Occupational noise : bunyi mesin industri, etc
• Impuls noise : bunyi menyentak (palu,
meriam)
• Berdasarkan waktu terjadi:
• Bising kontinu
– spektrum luas : mesin, kipas angin
– Sempit : bunyi gergaji, penutup gas
– Intermiten : lalu lintas, pesawat terbang
• Bising sehari penuh, setengah hari
• Bising terus-menerus, bising impulsif/ sesaat
(letupan)
POLA KEBISINGAN
 Kontinu (steadystate): spektrum luas & sempit)
 Sebentar-sebentar (intermittent)
 Impulsif:
SUMBER KEBISINGAN
 Industri
 Transportasi;
lalu lintas kendaraan,
lintasan kereta api,
lintasan pesawat
 Kegiatan Konstruksi
 Di sarana pendidikan  kelas gaduh
Peralatan
kontruksi
Baku Tingkat Kebisingan
MENURUT Kep.MENLH No. KEP-48/MENLH/11/1996
Peruntukan Kawasan/ Lingkungan Tingkat kebisingan
Kegiatan dB (A)
a. Peruntukan Kawasan
1. Perumahan 55
2. Perdagangan dan Jasa 70
3. Perkantoran dan Perdagangan 65
4. Ruang Terbuka Hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60
7. Rekreasi 70
8. Khususnya :
 Bandar Udara, Stasiun Kereta Api,
70
dan Pelabuhan Laut
 Cagar Budaya 60
b. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55
2. Sekolah atau sejenisnya 55
3. Tempat Ibadah atau sejenisnya 55
Pembagian Tingkat kebisingan
menurut zona peruntukan
Kep. MENKES No. 718 Tahun 1987

Baku
Tingkat
Zona Kawasan
Kebisingan
(dB)
Kawasan penelitian, rumah sakit, perawatan
A 35 - 45
kesehatan atau sosial
Kawasan perumahan, pendidikan, dan
B 45 - 55
rekreasi
Kawasan perkantoran, pertokoan,
C 50 - 60
perdagangan, pasar
Kawasan industri, pabrik, stasiun kereta api,
D 60 - 70
dan terminal bus
Pencegahan ketulian dari kebisingan
• Prinsip  MENJAUHI
• Mesin/alat diberi pelumas
• Membuat tembok pemisah
• Pakai APD
Efek Doppler
• “Apabila sumber bunyi bergerak mendekati
pendengar, ketinggian nada lebih tingi
daripada ketika sumber bunyi dalam keadaan
diam; dan ketika menjauh, ketinggian menjadi
lebih rendah”
• Perhatikan sirine ambulans
• Kecepatan gelombang hanya tergantung pada
medium, tidak tergantung dari kecepatan
sumber atau pengamat
• Efek Doppler digunakan utk mengukur zat cair
dalam tubuh, mis darah.
• Berkas ultrasonik yg mengenai darah yg bergerak
menjauhi bunyi, darah akan pantulkan bunyi echo
dan diterima detektor
• Bila diketahui f mula-mula, sudut arah sumber
bunyi, kecepatan darah, dan perubahan f maka
f = 2f vd cos ϴ
vs
Aplikasi ultrasonik dalam bidang klinik
• Ultrasonografi
Gelombang ultrasonik (f > 20.000 Hz) dihasilkan
getaran magnet listrik dan kristal piezo elektrik.
Batang feromagnetik yg diletakkan pd medan
magnet listrik atau melingkari kumparan yg
dialiri listrik dpt timbulkan gelombang bunyi
ultra pada ujung batang = piezo elektrik 
vibrasi timbul frekuensi ultra  tranduser pada
USG
Aplikasi ultrasonik utk diagnosis
• Batu empedu
• USG pada wanita hamil utk mengukur ukuran
janin, perkirakan jenis kelamin.
• Ultrasonik bermanfaat: (+) tidak bisa didengar,
panjang gelombang lebih pendek, difraksi
lebih kecil sehingga gelombang tidak
menyebar dan benda kecil dapat dideteksi
Aplikasi ultrasonik utk pengobatan
• Pengobatan parkinson, namun masih sulit
teruskan gelombang ke otak
• Kehilangan pendengaran : menghancurkan
jaringan dekat telinga tengah
• Menghancurkan kanker, namun masih terus
diteliti

Anda mungkin juga menyukai