Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

CONTINUING MEDICAL EDUCATION CONTINUING MEDICAL EDUCATION


Akreditasi IDI - 2 SKP
Faktor risiko hiperkalsemia pada sarkoidosis ke tulang pada tumor-tumor padat. Keganasan kalsium oleh glomerulus dan peningkatan re-
meliputi insufisiensi ginjal, peningkatan asupan yang sering bermetastasis ke tulang yaitu kegana- absorpsi kalsium dan natrium di tubulus prok-
vitamin D, dan peningkatan paparan matahari. san payudara, prostat dan paru.4 Metastasis simal.15,23 Meskipun demikian hiperkalsemia
Hiperkalsemia Peningkatan absorpsi di saluran cerna karena tulang paling sering adalah destruksi jaringan tidak sering didapatkan pada insufisiensi adrenal.
tingginya kadar kalsitriol. Dilaporkan juga pro- tulang (tipe osteolitik), berakibat fraktur patolo- Kalsium dapat pula dilepaskan dari tulang pada
Mir’atul Ginayah, Harsinen Sanusi duksi Parathyroid Hormonerelated Protein (PTHrP) gik, nyeri tulang (80%) dan hiperkalsemia(20- penderita insufisiensi adrenal. Nair dkk me-
Subbagian Endokrinologi & Metabolik Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/
Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
oleh granuloma pada penderita sarkoidosis. 20 40%).13,15 laporkan seorang wanita 45 tahun postoperatif
dengan komplikasi insufisiensi adrenal, disertai
Bentuk granuloma dengan hiperkalsemia di- Diuretik tiazid dan Lithium hiperkalsemia.23
PENDAHULUAN ETIOLOGI Sindrom hiperparatiroidisme familial hubungkan dengan peningkatan kadar 1,25- Diuretik tiazid menurunkan ekskresi kalsium
Tubuh orang dewasa mengandung 1–2 kg kal- Terdapat tiga dasar mekanisme patofisiologi Beberapa penelitian mendapatkan bahwa se- dihidroksivitamin D. Aktivasi makrofag pada ginjal sekitar 50-150 mg/hr. Hiperkalsemia dapat Hiperkalsemia Hipokalsiurik Familial
sium, lebih dari 99% terdapat di dalam tulang. yang berkontribusi terhadap kejadian hiper- kitar 10% hiperparatiroidisme primer adalah granuloma menunjukkan hidroksilasi alfa-1 terjadi pada penderita dengan peningkatan Merupakan kelainan autosomal dominan, di-
Kalsium dalam tulang terikat dalam bentuk kris- kalsemia yaitu : peningkatan absorpsi kalsium herediter. Bentuk tersering adalah Neoplasia yang meningkatkan perubahan 25(OH) vita- resorpsi tulang seperti HPT ringan, jarang jika sebabkan oleh mutasi heterozigot calsium-
tal hidroksiapatit. Selebihnya, terdapat di dalam dari traktus gastrointestinal, penurunan eks- Endokrin Multipel (MEN) tipe I (Sindrom Wer- min D menjadi 1,25-(OH)2 vitamin D.15,21 metabolisme kalsium normal.15,21 sensing receptor, mengakibatkan pengham-
sel dan cairan ekstraseluler. Kalsium ekstraseluler kresi kalsium ginjal, dan peningkatan resorpsi mer), 95%. Bentuk lain yaitu MEN tipe IIA (Sin-
batan feedback dari sekresi hormon paratiroid;
terdapat dalam tiga bentuk, yaitu kalsium ter- kalsium tulang.6,13 drom Sipple) dan Sindrom Rahang-hiperpara- Malignansi hiperkalsemia humoral Lithium meningkatkan supresi PTH oleh kal-
tiroidisme.15,17 sehingga dibutuhkan kadar kalsium lebih tinggi
ikat protein, terutama albumin (50%), bentuk Hiperkalsemia sering didapatkan pada keganas- sium. Terapi lithium umumnya menyebabkan untuk menekan sekresi PTH. Penderita hete-
bebas/terion (45%), dan bentuk kompleks ter- Hiperparatiroidisme primer an. Malignansi hiperkalsemia humoral adalah hiperkalsemia ringan yang umumnya membaik
utama terikat fosfat, sitrat, bikarbonat dan Hiperparatiroidisme primer merupakan penye- MEN-I disebabkan oleh mutasi autosom do- rozigot ditandai dengan hiperkalsemia, hipo-
suatu sindrom klinik dengan peningkatan kadar apabila terapi lithium dihentikan, akan tetapi kalsiuria, dan hipermagnesemia sedang. Hormon
laktat (5%).1-3 bab tersering hiperkalsemia. Didapatkan pada minan gen menin pada kromosom11. Ditandai
kalsium akibat sekresi faktor kalsemik oleh sel tidak selamanya.15 paratiroid meningkat sedikit atau normal.13,17
semua umur, lebih sering pada usia > 50 tahun. oleh tumor paratiroid, hipofisis anterior dan
pankreas. MEN-IIA bersifat autosom dominan kanker. Istilah malignansi hiperkalsemia humoral
Ion kalsium berperan penting dalam fisiologi Kejadiannya mencapai 4/100.000 populasi per
dengan mutasi gen pada RET proto-oncogene. saat ini dibatasi pada hiperkalsemia akibat Beberapa obat dan zat kimia lain dapat me- Tes genetik tidak rutin dan biasanya tidak perlu.
intraseluler maupun ekstraseluler. Ion kalsium tahun dan wanita tiga kali lebih sering. Penya-
Ditandai dengan perkembangan karsinoma peningkatan produksi PTHrP. Penderitanya di- nyebabkan hiperkalsemia, namun jarang, misal-
intraseluler merupakan regulator penting fungsi kit ini akibat peningkatan sekresi hormon para- Ekskresi kalsium urin yang rendah (<100 mg/dL)
tiroid medulare dan feokromositoma.17,18 perkirakan sekitar 80% dari semua penderita nya teofilin, biasanya pada penderita asma de-
sel, antara lain proses kontraksi otot, sekresi tiroid; tersering disebabkan oleh adenoma ke- pada hiperkalsemia mengindikasikan pening-
hiperkalsemia pada keganasan.8,22 ngan kadar teofilin di atas kadar terapi normal.
hormon, metabolisme glikogen dan pembelahan lenjar paratiroid (85%) biasanya jinak dan soliter. katan absorpsi kalsium tubulus ginjal dan
sel. Secara fisiologik, ion kalsium ekstraseluler Penyebab yang jarang yaitu hiperplasia keempat Hiperparatiroidisme tersier Umumnya membaik jika dosis diturunkan.15
rendahnya klirens kalsium. Rasio klirens kal-
berperan sebagai kofaktor pada proses pem- kelenjar paratiroid (15%) dan yang sangat jarang Terjadi akibat perlangsungan hiperparatiroid- Parathyroid Hormone-related Protein merupa-
sium : klirens kreatinin dapat digunakan untuk
bekuan darah, misalnya untuk faktor VII, IX, X adalah karsinoma kelenjar paratiroid (<1%).14 isme sekunder, seperti penderita penyakit ginjal kan penyebab hiperkalsemia pada keganasan. Intoksikasi vitamin A
diagnosis hiperkalsemia hipokalsiurik familial,
dan protrombin, memelihara mineralisasi tulang, tahap akhir, defisiensi vitamin D, dan resistensi Protein ini memiliki 8 dari 13 asam amino per- Vitamin A dosis besar (50000 - 100000 IU/hr)
vitamin D. Kelenjar paratiroid akan mengalami menggunakan formula :
berperan pada stabilisasi membran dengan Patofisiologi yang mendasari yaitu sekresi hor- tama yang sama dengan PTH, sehingga dapat kadang-kadang menyebabkan hiperkalsemia.
hiperplasia dan mengakibatkan sekresi berlebihan ClCa/ClCr = (Cau x Crs)/(Cru x Cas)
berikatan pada lapisan fosfolipid, dan menjaga mon paratiroid berlebihan yang berperan me- pula mengaktifkan reseptor PTH, mengakibat- Kadar kalsium meningkat 3 - 3,5 mmol/L (12 –
PTH secara otonom sehingga mengakibatkan Cau = konsentrasi kalsium urin
permeabilitas membran plasma terhadap ion ningkatkan resorpsi tulang oleh osteoklas, me- kan beberapa aksi biologiknya sama, seperti 14 mg/dL) akibat peningkatan resorpsi tulang
hiperkalsemia.15,17 Cas = konsentrasi kalsium serum
natrium.2,4 ningkatkan absorpsi kalsium intestinal, dan me- menyebabkan hiperkalsemia, hipofosfatemia, oleh osteoklas. Didapatkan pada pemberian
CrU = konsentrasi kreatinin urin
ningkatkan reabsorpsi kalsium tubular ginjal. dan peningkatan resorpsi tulang oleh osteoklas. derivat retinoic acid untuk terapi akne, neuro-
Intoksikasi vitamin D Crs = konsentrasi kreatinin serum
Metabolisme kalsium diatur tiga hormon utama Sering pula dijumpai penurunan kadar fosfat Perbedaannya yaitu PTH meningkatkan reab- blastoma dan keganasan lainnya.
Konsumsi kronik vitamin D 50-100 kali kebutu- Rasio ≤ 0,01 khas pada pasien hiperkalsemia
yaitu hormon paratiroid (PTH), kalsitonin dan serum karena PTH menghambat reabsorpsi sorpsi kalsium di tubulus ginjal, sedangkan
han normal vitamin D (>50.000–100.000U/hari), hiperkalsiurik familial.15,17
hormon sterol (1,25 dihidroksikolekalsiferol/ fosfat pada tubulus proksimal.15 PTHrP tidak, sehingga terjadi hiperkalsiuri. Sindrom susu-alkali
mengakibatkan hiperkalsemia bermakna.Asupan
vitamin D).5 Kadar kalsium normal 4–5,6 mg/dL PTHrP tidak meningkatkan produksi 1,25(OH)2D Sindrom ini meliputi hiperkalsemia, gagal ginjal
vitamin D maksimal yang direkomendasikan Imobilisasi
(1–1,4 mmol/L). Dikatakan hiperkalsemia jika Umumnya hiperparatiroidisme primer asimpto- dan absorpsi kalsium di ginjal. PTH meningkat- dan asidosis metabolik. Disebabkan oleh ingesti
yaitu 2000 IU/hari. Kelebihan Vitamin D mening- Imobilisasi menyebabkan hiperkalsemia pada
kadar kalsium serum >10,5 mg/dl atau kadar matik. Peningkatan produksi hormon paratiroid kan aktifitas osteoblas dan osteoklas, sedang- kalsium bersama natrium secara berlebihan,
katkan absorpsi kalsium intestinal dan jika
ion kalsium >1,33 mmol/L. Penyebab hiper- menimbulkan kelainan tulang yang disebut kan PTHrP hanya meningkatkan aktifitas osteo- kalsium karbonat berlebihan dalam preparat penderita yang mengalami peningkatan resorpsi
berat meningkatkan resorpsi tulang.19
kalsemia tersering adalah peningkatan resorpsi osteitis fibrosa cystica, ditandai oleh resorpsi klas, sehingga resorpsi tulang tidak diimbangi antasid dan pemakaiannya untuk pencegahan tulang; termasuk anak dan remaja, penderita
tulang osteoklastik dan absorpsi kalsium di subperiosteal falang distal, kista tulang, dan Pada penyerapan vitamin D (yang diubah dari 25- oleh formasi yang adekuat.4 osteoporosis. 15,19 Paget’s disease tulang, HPT ringan dan sekunder,
saluran cerna.6, 7, 8 tumor coklat di tulang-tulang panjang. Batu (OH)vitamin D di hati) atau 25-(OH)vitamin D dan keganasan dengan hiperkalsemia ringan.
ginjal didapatkan pada 15-20% penderita hiper- itu sendiri, kalsitriol terlepas dari ikatan dengan Malignansi hiperkalsemia humoral paling sering Tirotoksikosis Pasien-pasien tersebut juga berisiko osteopenia.15
Dengan diperkenalkannya alat deteksi kadar paratiroidisme, dan sebaliknya sekitar 5% pen- protein, meningkatkan kadar kalsitriol bebas. pada karsinoma sel skuamosa (paru-paru, eso- Hiperkalsemia ringan terjadi pada sebagian pen-
kalsium serum sekitar tahun 70an, dan dengan derita dengan batu ginjal mengalami hiper- Peningkatan ini menyebabkan hiperkalsemia Gagal ginjal
fagus, serviks, kepala dan leher), kanker ginjal, derita tirotoksikosis. Kadar PTH dan 1,25-(OH)2
pemeriksaan kadar kalsium rutin, diagnosis dini paratiroidisme. Batu ginjal paling sering ter- karena peningkatan absorpsi kalsium intestinal Hiperkalsemia akibat gagal ginjal akut terjadi
kandung kemih dan ovarium, yang secara spe- vitamin D rendah. Peningkatan resorpsi tulang
hiperparatiroidisme asimptomatik meningkat bentuk dari kalsium oksalat, dan merupakan dan peningkatan resorpsi tulang. Mekanisme terutama pada penderita dengan rhabdomiolisis.
sifik menghasilkan PTHrP.15 disebabkan oleh tiroksin dan triiodotironin,
empat kali lipat, yang merupakan penyebab faktor utama patogenesis hiperkalsiuria.15,16 ini terjadi pula pada pemakaian vitamin D analog yang responsibel untuk hiperkalsemia.15 Awalnya, hiperfosfatemia menyebabkan depo-
hiperkalsemia.9, 10,11 topikal, kalsipotriol, serta pemakaian pada be- Destruksi tulang sisi kalsium pada jaringan lunak, mengakibat-
Krisis hiperkalsemia merupakan kasus jarang, berapa kelainan kulit.15,19 Apabila hiperkalsemia disertai destruksi tulang, Abnormalitas kelenjar adrenal kan hipokalsemia dan HPT sekunder. Selanjut-
Diagnosis hiperkalsemia menjadi penting dan ditandai dengan kadar kalsium >15mg/dl
harus mendapat perhatian, karena kematian dengan gejala hiperkalsemia berat. Mekanisme maka kemungkinan dapat terjadi produksi ber- Pada insufisiensi adrenal terjadi penurunan kal- nya ginjal mulai melindungi dengan reentri/
Penyakit granulomatous
mencapai 50% pada penderita hiperkalsemia krisis tersebut belum jelas, tetapi dehidrasi, bagai sitokin yang meningkatkan kerja osteo- sium ginjal dan peningkatan masukan kalsium masuknya kembali garam kalsium ke dalam sir-
Semua penyakit granulomatous dapat menye-
yang tidak diterapi dan harapan hidup penderita penyakit penyerta, dan mungkin infark dari klas misalnya pada multipel mieloma, pening- ke dalam sirkulasi. Hipovolemia akibat insufisiensi kulasi yang dihubungkan dengan kadar PTH
babkan hiperkalsemia, namun demikian sarkoi-
hiperkalsemia dengan keganasan < 3 bulan setelah suatu adenoma paratiroid pada beberapa dosis paling sering dihubungkan dengan hiper- katan produksi 1,25(OH)2D misalnya pada be- adrenal, mengakibatkan penurunan laju filtrasi tinggi sehingga menyebabkan transien hiper-
diagnosis hiperkalsemia ditegakkan.8,12 penderita berperan.15 kalsemia.15 berapa tipe limfoma, dan metastasis sel tumor glomerulus, sehingga terjadi penurunan filtrasi kalsemia.

C DK 1 8 4 / Vo l. 38 no. 3/A p r i l 2011 191 192 C D K 1 8 4 / V o l . 3 8 n o . 3 / Ap r il 2 0 1 1


TINJAUAN PUSTAKA
CONTINUING MEDICAL EDUCATION CONTINUING MEDICAL EDUCATION
Akreditasi IDI - 2 SKP
Faktor risiko hiperkalsemia pada sarkoidosis ke tulang pada tumor-tumor padat. Keganasan kalsium oleh glomerulus dan peningkatan re-
meliputi insufisiensi ginjal, peningkatan asupan yang sering bermetastasis ke tulang yaitu kegana- absorpsi kalsium dan natrium di tubulus prok-
vitamin D, dan peningkatan paparan matahari. san payudara, prostat dan paru.4 Metastasis simal.15,23 Meskipun demikian hiperkalsemia
Hiperkalsemia Peningkatan absorpsi di saluran cerna karena tulang paling sering adalah destruksi jaringan tidak sering didapatkan pada insufisiensi adrenal.
tingginya kadar kalsitriol. Dilaporkan juga pro- tulang (tipe osteolitik), berakibat fraktur patolo- Kalsium dapat pula dilepaskan dari tulang pada
Mir’atul Ginayah, Harsinen Sanusi duksi Parathyroid Hormonerelated Protein (PTHrP) gik, nyeri tulang (80%) dan hiperkalsemia(20- penderita insufisiensi adrenal. Nair dkk me-
Subbagian Endokrinologi & Metabolik Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/
Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
oleh granuloma pada penderita sarkoidosis. 20 40%).13,15 laporkan seorang wanita 45 tahun postoperatif
dengan komplikasi insufisiensi adrenal, disertai
Bentuk granuloma dengan hiperkalsemia di- Diuretik tiazid dan Lithium hiperkalsemia.23
PENDAHULUAN ETIOLOGI Sindrom hiperparatiroidisme familial hubungkan dengan peningkatan kadar 1,25- Diuretik tiazid menurunkan ekskresi kalsium
Tubuh orang dewasa mengandung 1–2 kg kal- Terdapat tiga dasar mekanisme patofisiologi Beberapa penelitian mendapatkan bahwa se- dihidroksivitamin D. Aktivasi makrofag pada ginjal sekitar 50-150 mg/hr. Hiperkalsemia dapat Hiperkalsemia Hipokalsiurik Familial
sium, lebih dari 99% terdapat di dalam tulang. yang berkontribusi terhadap kejadian hiper- kitar 10% hiperparatiroidisme primer adalah granuloma menunjukkan hidroksilasi alfa-1 terjadi pada penderita dengan peningkatan Merupakan kelainan autosomal dominan, di-
Kalsium dalam tulang terikat dalam bentuk kris- kalsemia yaitu : peningkatan absorpsi kalsium herediter. Bentuk tersering adalah Neoplasia yang meningkatkan perubahan 25(OH) vita- resorpsi tulang seperti HPT ringan, jarang jika sebabkan oleh mutasi heterozigot calsium-
tal hidroksiapatit. Selebihnya, terdapat di dalam dari traktus gastrointestinal, penurunan eks- Endokrin Multipel (MEN) tipe I (Sindrom Wer- min D menjadi 1,25-(OH)2 vitamin D.15,21 metabolisme kalsium normal.15,21 sensing receptor, mengakibatkan pengham-
sel dan cairan ekstraseluler. Kalsium ekstraseluler kresi kalsium ginjal, dan peningkatan resorpsi mer), 95%. Bentuk lain yaitu MEN tipe IIA (Sin-
batan feedback dari sekresi hormon paratiroid;
terdapat dalam tiga bentuk, yaitu kalsium ter- kalsium tulang.6,13 drom Sipple) dan Sindrom Rahang-hiperpara- Malignansi hiperkalsemia humoral Lithium meningkatkan supresi PTH oleh kal-
tiroidisme.15,17 sehingga dibutuhkan kadar kalsium lebih tinggi
ikat protein, terutama albumin (50%), bentuk Hiperkalsemia sering didapatkan pada keganas- sium. Terapi lithium umumnya menyebabkan untuk menekan sekresi PTH. Penderita hete-
bebas/terion (45%), dan bentuk kompleks ter- Hiperparatiroidisme primer an. Malignansi hiperkalsemia humoral adalah hiperkalsemia ringan yang umumnya membaik
utama terikat fosfat, sitrat, bikarbonat dan Hiperparatiroidisme primer merupakan penye- MEN-I disebabkan oleh mutasi autosom do- rozigot ditandai dengan hiperkalsemia, hipo-
suatu sindrom klinik dengan peningkatan kadar apabila terapi lithium dihentikan, akan tetapi kalsiuria, dan hipermagnesemia sedang. Hormon
laktat (5%).1-3 bab tersering hiperkalsemia. Didapatkan pada minan gen menin pada kromosom11. Ditandai
kalsium akibat sekresi faktor kalsemik oleh sel tidak selamanya.15 paratiroid meningkat sedikit atau normal.13,17
semua umur, lebih sering pada usia > 50 tahun. oleh tumor paratiroid, hipofisis anterior dan
pankreas. MEN-IIA bersifat autosom dominan kanker. Istilah malignansi hiperkalsemia humoral
Ion kalsium berperan penting dalam fisiologi Kejadiannya mencapai 4/100.000 populasi per
dengan mutasi gen pada RET proto-oncogene. saat ini dibatasi pada hiperkalsemia akibat Beberapa obat dan zat kimia lain dapat me- Tes genetik tidak rutin dan biasanya tidak perlu.
intraseluler maupun ekstraseluler. Ion kalsium tahun dan wanita tiga kali lebih sering. Penya-
Ditandai dengan perkembangan karsinoma peningkatan produksi PTHrP. Penderitanya di- nyebabkan hiperkalsemia, namun jarang, misal-
intraseluler merupakan regulator penting fungsi kit ini akibat peningkatan sekresi hormon para- Ekskresi kalsium urin yang rendah (<100 mg/dL)
tiroid medulare dan feokromositoma.17,18 perkirakan sekitar 80% dari semua penderita nya teofilin, biasanya pada penderita asma de-
sel, antara lain proses kontraksi otot, sekresi tiroid; tersering disebabkan oleh adenoma ke- pada hiperkalsemia mengindikasikan pening-
hiperkalsemia pada keganasan.8,22 ngan kadar teofilin di atas kadar terapi normal.
hormon, metabolisme glikogen dan pembelahan lenjar paratiroid (85%) biasanya jinak dan soliter. katan absorpsi kalsium tubulus ginjal dan
sel. Secara fisiologik, ion kalsium ekstraseluler Penyebab yang jarang yaitu hiperplasia keempat Hiperparatiroidisme tersier Umumnya membaik jika dosis diturunkan.15
rendahnya klirens kalsium. Rasio klirens kal-
berperan sebagai kofaktor pada proses pem- kelenjar paratiroid (15%) dan yang sangat jarang Terjadi akibat perlangsungan hiperparatiroid- Parathyroid Hormone-related Protein merupa-
sium : klirens kreatinin dapat digunakan untuk
bekuan darah, misalnya untuk faktor VII, IX, X adalah karsinoma kelenjar paratiroid (<1%).14 isme sekunder, seperti penderita penyakit ginjal kan penyebab hiperkalsemia pada keganasan. Intoksikasi vitamin A
diagnosis hiperkalsemia hipokalsiurik familial,
dan protrombin, memelihara mineralisasi tulang, tahap akhir, defisiensi vitamin D, dan resistensi Protein ini memiliki 8 dari 13 asam amino per- Vitamin A dosis besar (50000 - 100000 IU/hr)
vitamin D. Kelenjar paratiroid akan mengalami menggunakan formula :
berperan pada stabilisasi membran dengan Patofisiologi yang mendasari yaitu sekresi hor- tama yang sama dengan PTH, sehingga dapat kadang-kadang menyebabkan hiperkalsemia.
hiperplasia dan mengakibatkan sekresi berlebihan ClCa/ClCr = (Cau x Crs)/(Cru x Cas)
berikatan pada lapisan fosfolipid, dan menjaga mon paratiroid berlebihan yang berperan me- pula mengaktifkan reseptor PTH, mengakibat- Kadar kalsium meningkat 3 - 3,5 mmol/L (12 –
PTH secara otonom sehingga mengakibatkan Cau = konsentrasi kalsium urin
permeabilitas membran plasma terhadap ion ningkatkan resorpsi tulang oleh osteoklas, me- kan beberapa aksi biologiknya sama, seperti 14 mg/dL) akibat peningkatan resorpsi tulang
hiperkalsemia.15,17 Cas = konsentrasi kalsium serum
natrium.2,4 ningkatkan absorpsi kalsium intestinal, dan me- menyebabkan hiperkalsemia, hipofosfatemia, oleh osteoklas. Didapatkan pada pemberian
CrU = konsentrasi kreatinin urin
ningkatkan reabsorpsi kalsium tubular ginjal. dan peningkatan resorpsi tulang oleh osteoklas. derivat retinoic acid untuk terapi akne, neuro-
Intoksikasi vitamin D Crs = konsentrasi kreatinin serum
Metabolisme kalsium diatur tiga hormon utama Sering pula dijumpai penurunan kadar fosfat Perbedaannya yaitu PTH meningkatkan reab- blastoma dan keganasan lainnya.
Konsumsi kronik vitamin D 50-100 kali kebutu- Rasio ≤ 0,01 khas pada pasien hiperkalsemia
yaitu hormon paratiroid (PTH), kalsitonin dan serum karena PTH menghambat reabsorpsi sorpsi kalsium di tubulus ginjal, sedangkan
han normal vitamin D (>50.000–100.000U/hari), hiperkalsiurik familial.15,17
hormon sterol (1,25 dihidroksikolekalsiferol/ fosfat pada tubulus proksimal.15 PTHrP tidak, sehingga terjadi hiperkalsiuri. Sindrom susu-alkali
mengakibatkan hiperkalsemia bermakna.Asupan
vitamin D).5 Kadar kalsium normal 4–5,6 mg/dL PTHrP tidak meningkatkan produksi 1,25(OH)2D Sindrom ini meliputi hiperkalsemia, gagal ginjal
vitamin D maksimal yang direkomendasikan Imobilisasi
(1–1,4 mmol/L). Dikatakan hiperkalsemia jika Umumnya hiperparatiroidisme primer asimpto- dan absorpsi kalsium di ginjal. PTH meningkat- dan asidosis metabolik. Disebabkan oleh ingesti
yaitu 2000 IU/hari. Kelebihan Vitamin D mening- Imobilisasi menyebabkan hiperkalsemia pada
kadar kalsium serum >10,5 mg/dl atau kadar matik. Peningkatan produksi hormon paratiroid kan aktifitas osteoblas dan osteoklas, sedang- kalsium bersama natrium secara berlebihan,
katkan absorpsi kalsium intestinal dan jika
ion kalsium >1,33 mmol/L. Penyebab hiper- menimbulkan kelainan tulang yang disebut kan PTHrP hanya meningkatkan aktifitas osteo- kalsium karbonat berlebihan dalam preparat penderita yang mengalami peningkatan resorpsi
berat meningkatkan resorpsi tulang.19
kalsemia tersering adalah peningkatan resorpsi osteitis fibrosa cystica, ditandai oleh resorpsi klas, sehingga resorpsi tulang tidak diimbangi antasid dan pemakaiannya untuk pencegahan tulang; termasuk anak dan remaja, penderita
tulang osteoklastik dan absorpsi kalsium di subperiosteal falang distal, kista tulang, dan Pada penyerapan vitamin D (yang diubah dari 25- oleh formasi yang adekuat.4 osteoporosis. 15,19 Paget’s disease tulang, HPT ringan dan sekunder,
saluran cerna.6, 7, 8 tumor coklat di tulang-tulang panjang. Batu (OH)vitamin D di hati) atau 25-(OH)vitamin D dan keganasan dengan hiperkalsemia ringan.
ginjal didapatkan pada 15-20% penderita hiper- itu sendiri, kalsitriol terlepas dari ikatan dengan Malignansi hiperkalsemia humoral paling sering Tirotoksikosis Pasien-pasien tersebut juga berisiko osteopenia.15
Dengan diperkenalkannya alat deteksi kadar paratiroidisme, dan sebaliknya sekitar 5% pen- protein, meningkatkan kadar kalsitriol bebas. pada karsinoma sel skuamosa (paru-paru, eso- Hiperkalsemia ringan terjadi pada sebagian pen-
kalsium serum sekitar tahun 70an, dan dengan derita dengan batu ginjal mengalami hiper- Peningkatan ini menyebabkan hiperkalsemia Gagal ginjal
fagus, serviks, kepala dan leher), kanker ginjal, derita tirotoksikosis. Kadar PTH dan 1,25-(OH)2
pemeriksaan kadar kalsium rutin, diagnosis dini paratiroidisme. Batu ginjal paling sering ter- karena peningkatan absorpsi kalsium intestinal Hiperkalsemia akibat gagal ginjal akut terjadi
kandung kemih dan ovarium, yang secara spe- vitamin D rendah. Peningkatan resorpsi tulang
hiperparatiroidisme asimptomatik meningkat bentuk dari kalsium oksalat, dan merupakan dan peningkatan resorpsi tulang. Mekanisme terutama pada penderita dengan rhabdomiolisis.
sifik menghasilkan PTHrP.15 disebabkan oleh tiroksin dan triiodotironin,
empat kali lipat, yang merupakan penyebab faktor utama patogenesis hiperkalsiuria.15,16 ini terjadi pula pada pemakaian vitamin D analog yang responsibel untuk hiperkalsemia.15 Awalnya, hiperfosfatemia menyebabkan depo-
hiperkalsemia.9, 10,11 topikal, kalsipotriol, serta pemakaian pada be- Destruksi tulang sisi kalsium pada jaringan lunak, mengakibat-
Krisis hiperkalsemia merupakan kasus jarang, berapa kelainan kulit.15,19 Apabila hiperkalsemia disertai destruksi tulang, Abnormalitas kelenjar adrenal kan hipokalsemia dan HPT sekunder. Selanjut-
Diagnosis hiperkalsemia menjadi penting dan ditandai dengan kadar kalsium >15mg/dl
harus mendapat perhatian, karena kematian dengan gejala hiperkalsemia berat. Mekanisme maka kemungkinan dapat terjadi produksi ber- Pada insufisiensi adrenal terjadi penurunan kal- nya ginjal mulai melindungi dengan reentri/
Penyakit granulomatous
mencapai 50% pada penderita hiperkalsemia krisis tersebut belum jelas, tetapi dehidrasi, bagai sitokin yang meningkatkan kerja osteo- sium ginjal dan peningkatan masukan kalsium masuknya kembali garam kalsium ke dalam sir-
Semua penyakit granulomatous dapat menye-
yang tidak diterapi dan harapan hidup penderita penyakit penyerta, dan mungkin infark dari klas misalnya pada multipel mieloma, pening- ke dalam sirkulasi. Hipovolemia akibat insufisiensi kulasi yang dihubungkan dengan kadar PTH
babkan hiperkalsemia, namun demikian sarkoi-
hiperkalsemia dengan keganasan < 3 bulan setelah suatu adenoma paratiroid pada beberapa dosis paling sering dihubungkan dengan hiper- katan produksi 1,25(OH)2D misalnya pada be- adrenal, mengakibatkan penurunan laju filtrasi tinggi sehingga menyebabkan transien hiper-
diagnosis hiperkalsemia ditegakkan.8,12 penderita berperan.15 kalsemia.15 berapa tipe limfoma, dan metastasis sel tumor glomerulus, sehingga terjadi penurunan filtrasi kalsemia.

C DK 1 8 4 / Vo l. 38 no. 3/A p r i l 2011 191 192 C D K 1 8 4 / V o l . 3 8 n o . 3 / Ap r il 2 0 1 1


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Pada penderita gagal ginjal kronik khususnya Hiperkalsemia mengakibatkan peningkatan ion kalsium tidak dilakukan rutin, kadarnya
yang menjalani hemodialisis, sering dijumpai sensitivitas efek farmakologik dari digitalis, dapat diperkirakan berdasarkan kadar kalsium
hiperkalsemia disebabkan oleh kelebihan seperti digoksin. serum; biasanya akurat kecuali apabila terdapat
vitamin D, imobilisasi, penggunaan antasid hipoalbuminemia.5,6
kalsium, sekresi PTH otonom, atau kombinasi di Manifestasi gastrointestinal
antaranya.13,15 Gejala-gejala gastrointestinal dihubungkan de- Hiperkalsemia ringan adalah jika kadar kalsium
ngan aksi depresi sistem saraf otonom dan serum total 10,5 - 12 mg/dL (2,63 - 3 mmol/L)
MANIFESTASI KLINIS akibat hipotoni otot. Peningkatan sekresi asam atau kadar ion kalsium 5,7–8 mg/dL(1,43–2
Gejala hiperkalsemia tidak spesifik, manifestasi lambung sering terjadi pada hiperkalsemia dan mmol/L), umumnya asimptomatik. Pada hiper-
klinis bervariasi tergantung beratnya serta saat meningkatkan manifestasi gastrointestinal. kalsemia sedang, manifestasi multiorgan dapat
perubahan kalsium serum. Gejala-gejala lebih Anoreksia, nausea, dan muntah meningkat terjadi. Kadar kalsium >14 mg/dL (3,5 mmol/L)
berat didapatkan pada perubahan akut di- dengan peningkatan volume residual lambung. dapat mengancam jiwa.6
bandingkan peningkatan kadar kalsium yang Konstipasi dipicu oleh dehidrasi yang sering ber-
kronik. Penderita dengan kadar kalsium antar sama-sama hiperkalsemia. Nyeri perut mungkin Beberapa faktor dapat mempengaruhi jumlah
10,5 dan 12 mg/dL dapat asimptomatik; apa- memicu obstipasi.5 kalsium terikat protein. Hipoalbuminemia dapat
bila melebihi kadar tersebut, manifestasi multi- menurunkan dan sebaliknya hiperalbuminemia
organ dapat terjadi dan mengancam jiwa. Manifestasi ginjal dapat meningkatkan jumlah kalsium serum
Hiperkalsemia menyebabkan defek tubular ginjal terikat albumin (termasuk kadar kalsium serum
Hiperkalsemia berperan dalam hiperpolarisasi reversibel yang mengakibatkan hilangnya ke- total) tanpa mempengaruhi kadar kalsium
membran sel. Manifestasi klinis dapat bersifat mampuan pemekatan urin dan poliuria. Penu- serum terion. Konsentrasi kalsium biasanya
neurologik, kardiovaskuler, gastro-intestinal, ginjal runan asupan cairan dan poliuria berperan pada berubah 0,8 mg/dL pada setiap perubahan 1,0
dan tulang.6,15 gejala yang dihubungkan dengan dehidrasi.
g/dL konsentrasi plasma albumin. Koreksi
Penurunan reabsorpsi pada tubulus proksimal
kadar kalsium serum total terhadap perubahan
Manifestasi neurologik terhadap natrium, magnesium, dan kalium
albumin serum : Total kalsium + 0,8 x (4,5 –
Ion kalsium mempunyai peran utama pada terjadi akibat deplesi garam dan air yang di-
kadar albumin).7,15
neurotransmiter. Peningkatan kadar kalsium sebabkan oleh dehidrasi seluler dan hipotensi.
menurunkan eksitabilitas neuromuskular, yang Insufisiensi renal mungkin terjadi akibat pe-
Keasaman tubuh juga mempengaruhi ikatan
berperan pada hipotonisitas otot lurik.5 nurunan filtrasi glomeruler, suatu komplikasi
protein. Asidosis mengurangi dan alkalosis me-
yang paling sering pada mieloma.5,13
ningkatkan ikatan protein, dengan demikian
Gejala neuromuskuler termasuk lemas dan
mengubah kadar kalsium serum terion. Setiap
menurunnya refleks tendon. Regangan otot ter- Meskipun nefrolitiasis dan nefrokalsinosis bia-
peningkatan pH 0,1 unit, kadar kalsium serum
ganggu dan kemampuan otot pernapasan sanya tidak dihubungkan dengan hiperkalsemia
terion menurun 0,1 mEq/L (= 0,2 mg/dL), dan
menurun. Gangguan sistem saraf pusat dapat pada keganasan, kristal kalsium fosfat dapat
sebaliknya. 7,15
bermanifestasi sebagai delirium, disfungsi kog- memicu menipisnya tubulus ginjal menjadi
nitif, disorientasi, inkoherensia, dan gejala psi- bentuk batu ginjal akibat hiperkalsiuria ber-
kotik seperti halusinasi dan delusi. Obtundasi kepanjangan.5 PENATALAKSANAAN
karena progresivitas peningkatan konsentrasi Penatalaksanaan tergantung kadar kalsium
kalsium serum memicu stupor atau koma.5,6 Manifestasi tulang darah dan ada tidaknya gejala. Jika kadar kal-
Hiperkalsemia pada keganasan merupakan sium <12 mg/dL, tanpa gejala, biasanya tidak
Manifestasi kardiovaskuler akibat metastasis osteolitik atau humerally- perlu tindakan terapeutik. Jika kadar kalsium
Hiperkalsemia dihubungkan dengan pening- mediated bone resorption dengan fraktur 12-14 mg/dL disertai gejala hiperkalsemia,
katan iritabilitas kontraktilitas miokard. Peru- sekunder, deformitas tulang dan nyeri.5 Osteo- diperlukan terapi agresif, tetapi jika tidak di-
bahan elektrokardiografi ditandai dengan porosis tulang kortikal, seperti pergelangan sertai gejala, cukup diterapi dengan hidrasi
konduksi yang lambat: P-R memanjang, kom- tangan, terutama dihubungkan dengan hiper- adekuat 3000 – 6000 mL cairan NaCl 0,9% pada
pleks QRS melebar, interval Q-T memendek, paratiroidisme primer. Peningkatan PTH dapat 24 jam pertama. Perbaikan volume cairan ekstra-
dan segmen S-T memendek atau tidak ada.6 pula mengakibatkan resorpsi subperiosteal, seluler ke normal akan meningkatkan ekskresi
osteitis fibrosa cystica dengan kista tulang, dan kalsium urin sebesar 100-300mg/hari. Perbaikan
Apabila kadar kalsium mencapai 16 mg/dL brown tumors pada tulang-tulang panjang.6 gejala klinis, seperti status mental dan mual
(>8,0 mEq/L atau 3,99 mmol/L), T wave melebar, muntah tampak < 24 jam pertama. Namun
peningkatan sekunder interval Q-T. Peningka- DIAGNOSIS rehidrasi merupakan terapi intervensi semen-
tan konsentrasi kalsium, meningkatkan bradi- Diagnosis hiperkalsemia paling sering didapat- tara dan jarang mencapai kadar normal jika di-
aritmia dan bundle branch block. AV block komplit kan secara kebetulan pada pemeriksaan darah gunakan sendiri. Jika terapi sitoreduktif definitif
atau inkomplit dapat terjadi jika konsentrasi penderita asimptomatik. Kadar kalsium serum (operasi, radiasi, atau kemoterapi) terhadap
kalsium serum sekitar 18 mg/dL (9,0 mEq/L atau normal adalah 8 - 10 mg/dL (2 - 2,5 mmol/L) dan penyakit dasar tidak dilakukan, terapi hipokal-
4,49 mmol/L) dan memicu complete heart block, kadar ion kalsium normal yaitu 4 - 5,6 mg/ dL semik seharusnya digunakan dalam jangka
asistole, dan cardiac arrest.5 (1 - 1,4mmol/L). Meskipun pemeriksaan kadar lama untuk mencapai kontrol.5,13,15

194 C D K 1 8 4 / V o l . 3 8 n o . 3 / Ap r il 2 0 1 1
CONTINUING MEDICAL EDUCATION CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Tabel 1. Spektrum hiperkalsemia.6 Setelah hidrasi tercapai, dengan kadar kalsium Dianjurkan menghentikan obat apabila terjadi Lebih superior dari etidronat dalam mencapai kalsium serum. Penderita dengan kadar kalsium
masih tinggi, dapat diberi loop diuretic (furo- peningkatan konsentrasi kreatinin serum ≥ 0,5 mg/ keadaan normokalsemia serta lamanya normo- 10,5 - 12 mg/dL dapat asimptomatik; melebihi
Total serum calcium level, mg/dL (mmol/L) semide 20-40 mg/IV/2 jam). Loop diuretic akan dL di atas nilai normal atau > 1 mg/dL pada pen- kalsemia.Tidak diberikan pada penderita dengan kadar tersebut, manifestasi multiorgan dapat
8 (2) 10 (2.5) 12 (3) 14 (3.5) 16 (4) bekerja menghambat reabsorpsi kalsium dan derita dengan kreatinin serum ≥ 1,4 mg/dL.13 kreatinin serum > 2,5 mg/dL.4 terjadi dan dapat mengancam jiwa.
natrium di ansa Henle, meningkatkan ekskresi Bisfosfonat dihubungkan dengan toksisitas yang
kalsium urin, juga natrium, kalium, klorida, bermakna, meliputi sklerosis glomerulus fokal Terapi lain Hiperkalsemia Angka kematian mencapai 50% pada pen-
Hypercalcemic magnesium, dan air. Penting memantau status dengan pamidronat dan acute kidney injury derita hiperkalsemia yang tidak diterapi dan
crisis
hemodinamik secara intensif untuk mencegah dengan asam zolendronat. Toksisitas paling Glukokortikoid harapan hidup penderita hiperkalsemia dengan
kelebihan cairan dan dekompensasi jantung, banyak pada penderita chronic kidney diseases Glukokortikoid mempunyai efek hipokalsemik keganasan kurang dari tiga bulan setelah diag-
Moderate nosis ditegakkan.
Hypercalcemia dengan mengukur volume urin secara serial dan sebelumnya atau melebihi dosis yang dianjur- terutama pada tumor-tumor yang respon ter-
pemeriksaan elektrolit untuk mencegah kon- kan. Pemberian bisfosfonat jangka lama pada hadap steroid (limfoma dan mieloma) dan hiper-
disi yang dapat mengancam jiwa, seperti hipo- penderita keganasan khususnya multipel mie- kalsemia yang dihubungkan dengan peningka- Penatalaksanaan hiperkalsemia tergantung pada
Mild
Hypercalcemia fosfatemia, hipokalemia, dan hipomagnesemia.5,15 loma dan kanker payudara,dihubungkan dengan tan sintesis vitamin D atau peningkatan asupan kadar kalsium darah dan gejala. Beberapa regi-
osteosklerosis rahang.13 (sarkoidosis dan hipervitaminosis D). Glukokor- men yang dapat digunakan seperti bisfosfonat,
Regimen yang menghambat resorpsi tulang tikoid meningkatkan ekskresi kalsium urin dan plicamycin, galium nitrat, glukokortikoid, dan
Normocalcemia Kalsitonin menghambat absorpsi kalsium gastrointestinal fosfat.
Bisfosfonat Merupakan hormon peptida yang disekresikan yang dimediasi vitamin D. Responsnya biasanya
Bisfosfonat merupakan terapi farmakologi paling oleh sel-sel parafolikuler C tiroid dan paratiroid. lambat 1 - 2 minggu. Hidrokortison oral (100- DAFTAR PUSTAKA
4 (1) 5.6 (1.4) 8 (2) 10 (2.5) 12 (3) efektif mengontrol hiperkalsemia; merupakan Kalsitonin menghambat reabsorpsi tulang osteo- 300mg) atau glukokortikoid ekuivalen dapat 1. Mihai R, Farndon JR. Parathyroid Disease and Calcium Metabolism.
Br J Anaesth. 2000;85:29-43.
Ionized serum calcium level, mg/dL (mmol/L) analog pirofosfat anorganik yang mengham- klastik dan meningkatkan ekskresi kalsium renal.1,13 diberikan per hari.5,13 2. Bringhurst FR, Demay MB, Krane SM, et al. Bone and Mineral
Metabolism In Health and Disease In: Kasper DL, Fauci AS, Longo
bat resorpsi tulang. Onsetnya lambat (2-3 hari) Derivat kalsitonin dari salmon jauh lebih poten DL, et al., eds. Harrison's Principles of Internal Medicine. Vol II. 16
dengan durasi lama (beberapa minggu).11 dan mempunyai durasi aktivitas lebih lama dari- Fosfat ed. New York: McGraw-Hill; 2005:2238-49.
3. Levine MA. Primary Hyperparathyroidism :7,000 years of Progress.
pada hormon manusia. Dosis awal 4 IU/kgBB/ Terapi fosfat oral jangka panjang pada hiper- Clev Clin J Med. 2005;72:1084-98.
Etidronat adalah bisfosfonat pertama yang 12 jam subkutan atau intramuskuler; dapat di- kalsemia ringan sampai sedang efektivitasnya 4. Setiyohadi B. Kalsium, Vitamin D dan PTH. In: Setiati S, Syam AF,
Laksmi PW, et al., eds. Naskah Lengkap PIT Ilmu Penyakit Dalam.
dianjurkan pada terapi hiperkalsemia. Konsen- tingkatkan setelah satu atau dua hari sampai 8 minimal. Dosis 250-375 mg empat kali sehari Jakarta: Interna Publishing; 2009:313-30.
Hypercalcemia detected
Total Ca++ >10.5mg/dL (2.63mmol/L) trasi kalsium mulai turun setelah dua hari dan IU/kgBB/12 jam; dapat diberikan 8 IU/kgBB/6 dapat menimbulkan efek samping minimal 5. Cancer Mail. Hypercalcemia. Cancer web, National cancer Institute.
or ionized Ca++ >5.6mg/dL (1.4mmol/L) 2008:1-17.
mencapai nadir pada hari ke tujuh. Efek hipo- jam jika respon dengan dosis rendah tidak me- berupa diare.5 6. Carroll ME, Schade DS, . A Practical Approach to Hypercalcemia.
kalsemik mungkin berlangsung lama sampai muaskan. Biasanya ditoleransi baik, namun dapat Am Fam Physician. 2003;67:1959 -66.
7. Mere CC, Llach F. Calcium, Phosphorus, and Magnesium Disorders.In:
beberapa minggu. Jika kalsium serum cepat memberikan efek samping berupa nausea, Terapi fosfat intravena merupakan salah satu Wilcox CS, Tisher CC, eds. Handbook of Nephrology & Hypertension.
Careful history and physical examination focusing on :
• Clinical features of hypercalcemia Stop causative turun dalam 48 jam pertama, sebaiknya obat nyeri perut dan cutaneous flushing. Kombinasi modalitas terapi pada hiperkalsemia berat. 5 ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005:132-42.
medication if possible, 8. Sriussadaporn S, Ployburt S, Peerapatdit T, et al. Hypercalcemia of
• Possible causative diseases dihentikan untuk mencegah hipokalsemia. dengan bisfosfonat pada penderita yang be- Penurunan kalsium dapat terjadi secara cepat Malignancy : A Study of Clinical Features and Relationships among
• Possible causative medication, including OTC and recheck calcium level
Dapat diberikan secara intravena dengan dosis respon dengan kalsitonin dapat menghasilkan dalam beberapa menit. Dikontraindikasikan pada Circulating Levels of Calcium, Parathyroid Hormone and Parathyroid
Hormone-Related Peptide. J Med Assoc Thai. 2007;90:663-71.
7,5mg/kgBB lebih dari 4 jam selama 3 hari onset serta durasi yang cepat. 5 gangguan fungsi ginjal, normofosfatemia dan 9. Khan A, Bilezikian J. Primary Hyperparathyroidism : Patophysio-
berturut-turut. Pemberian intravena dengan hiperfosfatemia.5 logy and Impact on Bone. CMAJ. 2000;163:184-187.
Measure intact PTH level 10. Takami H, Ikeda Y, Okinaga H, et al. Recent Advances in The Manage-
dosis 30mg/kgBB dalam NaCl 0,9% selama 24 Plicamycin (Mitramycin) ment of Primary Hyperparathyroids. Endocrinol J. 2003;50:369-77.
jam mungkin lebih efektif.13 Merupakan inhibitor sintesis RNA osteoklas, Dialisis 11. Farford B, Presutti J, Moraghan TJ. Nonsurgical Management of
Primary Hyperparathyroidsm. Mayo Clin Proc. 2007;82:351-55.
sehingga dapat menghambat resorpsi tulang. Dialisis diindikasikan pada hiperkalsemia dengan 12. Shuey KM, Brant JM. Hypercalcemia of Malignancy;Part II. Clin
Suppressed Normal or high Pamidronat lebih poten daripada etidronat. Efek hipokalsemia mulai terlihat setelah 12 jam gangguan fungsi ginjal atau yang mengancam J Oncol Nurs. 2004;8:321-23.
13. Penfield JG, Reilly RF. The Patient with Disorders of serum Calcium
Diberikan dengan dosis 60-90 mg intravena pemberian dan menetap selama 3 – 7 hari atau jiwa, yang tidak respon dengan rehidrasi, kalsi- and phosphate. In: RW S, ed. Manual of Nephrology. 7th ed.
Symptom-guided malignancy work-up Check 24-hour urinary Ca level selama 4 jam. Jika kadar kalsium 13,5 mg/dL, lebih, dengan dosis tunggal 25 – 30 µg/kgBB/ tonin dan diuresis. Dialisis dapat menurunkan Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005:62-80.
14. Viera AJ. Hyperparathyroidism. Endocrinology. 2002;4:627-638.
Solid tumors diberikan 60 mg dan jika >13,5 diberikan 90 infus, selama ≥ 30 menit. Dapat diulangi untuk konsentrasi kalsium serum 3-12 mg/dL. Hemo- 15. Skugor M, Milas M. Hypercalcemia. Clev Clin J Med. 2004:1-38.
• PTHrP:adeno and squamous cancer(e.g.,lung tumor) mg. Konsentrasi kalsium serum umumnya mempertahankan efek hipokalsemik.Dosis multi- dialisis dengan dialisat rendah kalsium lebih 16. Bikle DD. Metabolic Bone Disease. In: Gardner DG, Shoback D, eds.
• Alkaline phosphatase:bone lysis (e.g.,breast tumor) Greenspan's Basic & Clinical Endocrinology. Vol 8. New York:
Hematologic malignancies Low Normal or high turun dalam 2-4 hari. Dosis tunggal biasanya pel dapat mengontrol hiperkalsemia sampai efektif dibandingkan peritoneal dialisis.5,6 McGraw-Hill; 2007:247-315.
• Positive myeloma screen:multiple myeloma efektif selama 1-2 minggu. Umumnya kadar beberapa minggu, tetapi hiperkalsemia dapat 17. Taniegra ED. Hyperparathyroidism. Am Fam Physician. 2004; 69:
333-39.
• Calcitriol:lymphoma, granulomatous diseases
Famillial hypocalciuric Primary or tertiary kalsium normal setelah tujuh hari terapi.15 berulang jika tidak ada terapi definitif terhadap RINGKASAN 18. Raue F, Frank K. Primary Hyperparathyroidism-what the Nephro-
hypercalcemia hyperparathyroidism penyakit dasar. Pemberian dosis tunggal dapat Ion kalsium berperan penting, baik intraseluler logist Should Know-an Update. Nephrol Dial Transplant. 2006;
22:696-99.
If malignancy work up is negative Asam zolendronat acid merupakan bisfosfonat ditoleransi baik, dengan efek samping minimal. 4,5 maupun ekstraseluler. Metabolismenya diatur 19. Potts JT. Diseases of The Parathyroid Gland and Other Hyper- and
If surgery indicated paling umum saat ini, karena dapat diberikan oleh tiga hormon utama yaitu hormon paratiroid Hypocalcemic Disorders. In: Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, et
al., eds. Harrison's Principles of Internal Medicine. Vol 2nd. 16th
intravena sehingga mencegah kerusakan eso- Galium nitrat (PTH), kalsitonin, dan 1,25(OH)2vitamin D. Dikata- ed. New York: McGraw-Hill; 2005:2249-68.
Test for other endocrinophaties (consider referral to
Consider parathyroid fagus pada dosis oral dan mungkin efeknya lebih Galium nitrat dikembangkan sebagai obat anti- kan hiperkalsemia jika kadar kalsium serum 20. Aladesanmi O, Jin XW, C N. A 56-year-0ld Man with Hypercalcemia.
endocrinologist) Clev Clin J Med. 2005;72:707-12.
scan lama dibandingkan pamidronat. Dosis harus neoplastik, secara kebetulan didapatkan mem- >10,5 mg/dL atau ion kalsium >1,33 mmol/L.
Hyperthyroidism:TSH, free T4 21. Jacobs TP, JP B. Rare Causes of Hypercalcemia. Clin Endocrinol
Adrenal insufficiency:cortisol disesuaikan pada penderita disfungsi ginjal punyai efek hipokalsemik. Galium nitrat meng- Metabol. 2005:1-32.
Acromegaly:insulin-like growth factor 1, pituitary MRI 22. Grone A,Weckmann MT,Blomme EAG,et al.Dependence of humoral
Parathyroidectomy berdasarkan laju filtrasi glomerulus (LFG)nya. hambat resorpsi tulang oleh penurunan sekresi Penyebab hiperkalsemia tersering yaitu hiper- Hypercalcemia of malignancy on Parathyroid Hormone-Related
Jika LFG > 60 mL/mnt diberikan 4 mg, 50 - 60 mL/ asam osteoklas dan juga mengubah kristal hidrok- paratiroid primer dan keganasan. Gejala hiper- Protein Expression in The Canine Anal Sac Apocrine Gland Adeno-
carsinoma nude mouse Model.Vet Pathol. 1998;35:344-51.
mnt : 3,5 mg, 40 - 45 mL/mnt : 3,3 mg, 30 - 39 mL/ siapatit tulang. Diberikan per infus dengan dosis kalsemia tidak spesifik dan dihubungkan dengan 23. Nair GKV, Simmons DL. Adrenal Insufficiency Presenting as Hyper-
Gambar 1. Bagan investigasi hiperkalsemia6 mnt : 3 mg, dan jika <30 mL/mnt belum ada data. 100-200 mg/m2 permukaan tubuh, selama 5 hari. berat serta waktu berlangsungnya perubahan calcemia. Hospital Phys. 2002:33-6.

C DK 1 8 4 / Vo l. 38 no. 3/A p r i l 2011 195 196 C D K 1 8 4 / V o l . 3 8 n o . 3 / Ap r il 2 0 1 1


CONTINUING MEDICAL EDUCATION CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Tabel 1. Spektrum hiperkalsemia.6 Setelah hidrasi tercapai, dengan kadar kalsium Dianjurkan menghentikan obat apabila terjadi Lebih superior dari etidronat dalam mencapai kalsium serum. Penderita dengan kadar kalsium
masih tinggi, dapat diberi loop diuretic (furo- peningkatan konsentrasi kreatinin serum ≥ 0,5 mg/ keadaan normokalsemia serta lamanya normo- 10,5 - 12 mg/dL dapat asimptomatik; melebihi
Total serum calcium level, mg/dL (mmol/L) semide 20-40 mg/IV/2 jam). Loop diuretic akan dL di atas nilai normal atau > 1 mg/dL pada pen- kalsemia.Tidak diberikan pada penderita dengan kadar tersebut, manifestasi multiorgan dapat
8 (2) 10 (2.5) 12 (3) 14 (3.5) 16 (4) bekerja menghambat reabsorpsi kalsium dan derita dengan kreatinin serum ≥ 1,4 mg/dL.13 kreatinin serum > 2,5 mg/dL.4 terjadi dan dapat mengancam jiwa.
natrium di ansa Henle, meningkatkan ekskresi Bisfosfonat dihubungkan dengan toksisitas yang
kalsium urin, juga natrium, kalium, klorida, bermakna, meliputi sklerosis glomerulus fokal Terapi lain Hiperkalsemia Angka kematian mencapai 50% pada pen-
Hypercalcemic magnesium, dan air. Penting memantau status dengan pamidronat dan acute kidney injury derita hiperkalsemia yang tidak diterapi dan
crisis
hemodinamik secara intensif untuk mencegah dengan asam zolendronat. Toksisitas paling Glukokortikoid harapan hidup penderita hiperkalsemia dengan
kelebihan cairan dan dekompensasi jantung, banyak pada penderita chronic kidney diseases Glukokortikoid mempunyai efek hipokalsemik keganasan kurang dari tiga bulan setelah diag-
Moderate nosis ditegakkan.
Hypercalcemia dengan mengukur volume urin secara serial dan sebelumnya atau melebihi dosis yang dianjur- terutama pada tumor-tumor yang respon ter-
pemeriksaan elektrolit untuk mencegah kon- kan. Pemberian bisfosfonat jangka lama pada hadap steroid (limfoma dan mieloma) dan hiper-
disi yang dapat mengancam jiwa, seperti hipo- penderita keganasan khususnya multipel mie- kalsemia yang dihubungkan dengan peningka- Penatalaksanaan hiperkalsemia tergantung pada
Mild
Hypercalcemia fosfatemia, hipokalemia, dan hipomagnesemia.5,15 loma dan kanker payudara,dihubungkan dengan tan sintesis vitamin D atau peningkatan asupan kadar kalsium darah dan gejala. Beberapa regi-
osteosklerosis rahang.13 (sarkoidosis dan hipervitaminosis D). Glukokor- men yang dapat digunakan seperti bisfosfonat,
Regimen yang menghambat resorpsi tulang tikoid meningkatkan ekskresi kalsium urin dan plicamycin, galium nitrat, glukokortikoid, dan
Normocalcemia Kalsitonin menghambat absorpsi kalsium gastrointestinal fosfat.
Bisfosfonat Merupakan hormon peptida yang disekresikan yang dimediasi vitamin D. Responsnya biasanya
Bisfosfonat merupakan terapi farmakologi paling oleh sel-sel parafolikuler C tiroid dan paratiroid. lambat 1 - 2 minggu. Hidrokortison oral (100- DAFTAR PUSTAKA
4 (1) 5.6 (1.4) 8 (2) 10 (2.5) 12 (3) efektif mengontrol hiperkalsemia; merupakan Kalsitonin menghambat reabsorpsi tulang osteo- 300mg) atau glukokortikoid ekuivalen dapat 1. Mihai R, Farndon JR. Parathyroid Disease and Calcium Metabolism.
Br J Anaesth. 2000;85:29-43.
Ionized serum calcium level, mg/dL (mmol/L) analog pirofosfat anorganik yang mengham- klastik dan meningkatkan ekskresi kalsium renal.1,13 diberikan per hari.5,13 2. Bringhurst FR, Demay MB, Krane SM, et al. Bone and Mineral
Metabolism In Health and Disease In: Kasper DL, Fauci AS, Longo
bat resorpsi tulang. Onsetnya lambat (2-3 hari) Derivat kalsitonin dari salmon jauh lebih poten DL, et al., eds. Harrison's Principles of Internal Medicine. Vol II. 16
dengan durasi lama (beberapa minggu).11 dan mempunyai durasi aktivitas lebih lama dari- Fosfat ed. New York: McGraw-Hill; 2005:2238-49.
3. Levine MA. Primary Hyperparathyroidism :7,000 years of Progress.
pada hormon manusia. Dosis awal 4 IU/kgBB/ Terapi fosfat oral jangka panjang pada hiper- Clev Clin J Med. 2005;72:1084-98.
Etidronat adalah bisfosfonat pertama yang 12 jam subkutan atau intramuskuler; dapat di- kalsemia ringan sampai sedang efektivitasnya 4. Setiyohadi B. Kalsium, Vitamin D dan PTH. In: Setiati S, Syam AF,
Laksmi PW, et al., eds. Naskah Lengkap PIT Ilmu Penyakit Dalam.
dianjurkan pada terapi hiperkalsemia. Konsen- tingkatkan setelah satu atau dua hari sampai 8 minimal. Dosis 250-375 mg empat kali sehari Jakarta: Interna Publishing; 2009:313-30.
Hypercalcemia detected
Total Ca++ >10.5mg/dL (2.63mmol/L) trasi kalsium mulai turun setelah dua hari dan IU/kgBB/12 jam; dapat diberikan 8 IU/kgBB/6 dapat menimbulkan efek samping minimal 5. Cancer Mail. Hypercalcemia. Cancer web, National cancer Institute.
or ionized Ca++ >5.6mg/dL (1.4mmol/L) 2008:1-17.
mencapai nadir pada hari ke tujuh. Efek hipo- jam jika respon dengan dosis rendah tidak me- berupa diare.5 6. Carroll ME, Schade DS, . A Practical Approach to Hypercalcemia.
kalsemik mungkin berlangsung lama sampai muaskan. Biasanya ditoleransi baik, namun dapat Am Fam Physician. 2003;67:1959 -66.
7. Mere CC, Llach F. Calcium, Phosphorus, and Magnesium Disorders.In:
beberapa minggu. Jika kalsium serum cepat memberikan efek samping berupa nausea, Terapi fosfat intravena merupakan salah satu Wilcox CS, Tisher CC, eds. Handbook of Nephrology & Hypertension.
Careful history and physical examination focusing on :
• Clinical features of hypercalcemia Stop causative turun dalam 48 jam pertama, sebaiknya obat nyeri perut dan cutaneous flushing. Kombinasi modalitas terapi pada hiperkalsemia berat. 5 ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005:132-42.
medication if possible, 8. Sriussadaporn S, Ployburt S, Peerapatdit T, et al. Hypercalcemia of
• Possible causative diseases dihentikan untuk mencegah hipokalsemia. dengan bisfosfonat pada penderita yang be- Penurunan kalsium dapat terjadi secara cepat Malignancy : A Study of Clinical Features and Relationships among
• Possible causative medication, including OTC and recheck calcium level
Dapat diberikan secara intravena dengan dosis respon dengan kalsitonin dapat menghasilkan dalam beberapa menit. Dikontraindikasikan pada Circulating Levels of Calcium, Parathyroid Hormone and Parathyroid
Hormone-Related Peptide. J Med Assoc Thai. 2007;90:663-71.
7,5mg/kgBB lebih dari 4 jam selama 3 hari onset serta durasi yang cepat. 5 gangguan fungsi ginjal, normofosfatemia dan 9. Khan A, Bilezikian J. Primary Hyperparathyroidism : Patophysio-
berturut-turut. Pemberian intravena dengan hiperfosfatemia.5 logy and Impact on Bone. CMAJ. 2000;163:184-187.
Measure intact PTH level 10. Takami H, Ikeda Y, Okinaga H, et al. Recent Advances in The Manage-
dosis 30mg/kgBB dalam NaCl 0,9% selama 24 Plicamycin (Mitramycin) ment of Primary Hyperparathyroids. Endocrinol J. 2003;50:369-77.
jam mungkin lebih efektif.13 Merupakan inhibitor sintesis RNA osteoklas, Dialisis 11. Farford B, Presutti J, Moraghan TJ. Nonsurgical Management of
Primary Hyperparathyroidsm. Mayo Clin Proc. 2007;82:351-55.
sehingga dapat menghambat resorpsi tulang. Dialisis diindikasikan pada hiperkalsemia dengan 12. Shuey KM, Brant JM. Hypercalcemia of Malignancy;Part II. Clin
Suppressed Normal or high Pamidronat lebih poten daripada etidronat. Efek hipokalsemia mulai terlihat setelah 12 jam gangguan fungsi ginjal atau yang mengancam J Oncol Nurs. 2004;8:321-23.
13. Penfield JG, Reilly RF. The Patient with Disorders of serum Calcium
Diberikan dengan dosis 60-90 mg intravena pemberian dan menetap selama 3 – 7 hari atau jiwa, yang tidak respon dengan rehidrasi, kalsi- and phosphate. In: RW S, ed. Manual of Nephrology. 7th ed.
Symptom-guided malignancy work-up Check 24-hour urinary Ca level selama 4 jam. Jika kadar kalsium 13,5 mg/dL, lebih, dengan dosis tunggal 25 – 30 µg/kgBB/ tonin dan diuresis. Dialisis dapat menurunkan Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005:62-80.
14. Viera AJ. Hyperparathyroidism. Endocrinology. 2002;4:627-638.
Solid tumors diberikan 60 mg dan jika >13,5 diberikan 90 infus, selama ≥ 30 menit. Dapat diulangi untuk konsentrasi kalsium serum 3-12 mg/dL. Hemo- 15. Skugor M, Milas M. Hypercalcemia. Clev Clin J Med. 2004:1-38.
• PTHrP:adeno and squamous cancer(e.g.,lung tumor) mg. Konsentrasi kalsium serum umumnya mempertahankan efek hipokalsemik.Dosis multi- dialisis dengan dialisat rendah kalsium lebih 16. Bikle DD. Metabolic Bone Disease. In: Gardner DG, Shoback D, eds.
• Alkaline phosphatase:bone lysis (e.g.,breast tumor) Greenspan's Basic & Clinical Endocrinology. Vol 8. New York:
Hematologic malignancies Low Normal or high turun dalam 2-4 hari. Dosis tunggal biasanya pel dapat mengontrol hiperkalsemia sampai efektif dibandingkan peritoneal dialisis.5,6 McGraw-Hill; 2007:247-315.
• Positive myeloma screen:multiple myeloma efektif selama 1-2 minggu. Umumnya kadar beberapa minggu, tetapi hiperkalsemia dapat 17. Taniegra ED. Hyperparathyroidism. Am Fam Physician. 2004; 69:
333-39.
• Calcitriol:lymphoma, granulomatous diseases
Famillial hypocalciuric Primary or tertiary kalsium normal setelah tujuh hari terapi.15 berulang jika tidak ada terapi definitif terhadap RINGKASAN 18. Raue F, Frank K. Primary Hyperparathyroidism-what the Nephro-
hypercalcemia hyperparathyroidism penyakit dasar. Pemberian dosis tunggal dapat Ion kalsium berperan penting, baik intraseluler logist Should Know-an Update. Nephrol Dial Transplant. 2006;
22:696-99.
If malignancy work up is negative Asam zolendronat acid merupakan bisfosfonat ditoleransi baik, dengan efek samping minimal. 4,5 maupun ekstraseluler. Metabolismenya diatur 19. Potts JT. Diseases of The Parathyroid Gland and Other Hyper- and
If surgery indicated paling umum saat ini, karena dapat diberikan oleh tiga hormon utama yaitu hormon paratiroid Hypocalcemic Disorders. In: Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, et
al., eds. Harrison's Principles of Internal Medicine. Vol 2nd. 16th
intravena sehingga mencegah kerusakan eso- Galium nitrat (PTH), kalsitonin, dan 1,25(OH)2vitamin D. Dikata- ed. New York: McGraw-Hill; 2005:2249-68.
Test for other endocrinophaties (consider referral to
Consider parathyroid fagus pada dosis oral dan mungkin efeknya lebih Galium nitrat dikembangkan sebagai obat anti- kan hiperkalsemia jika kadar kalsium serum 20. Aladesanmi O, Jin XW, C N. A 56-year-0ld Man with Hypercalcemia.
endocrinologist) Clev Clin J Med. 2005;72:707-12.
scan lama dibandingkan pamidronat. Dosis harus neoplastik, secara kebetulan didapatkan mem- >10,5 mg/dL atau ion kalsium >1,33 mmol/L.
Hyperthyroidism:TSH, free T4 21. Jacobs TP, JP B. Rare Causes of Hypercalcemia. Clin Endocrinol
Adrenal insufficiency:cortisol disesuaikan pada penderita disfungsi ginjal punyai efek hipokalsemik. Galium nitrat meng- Metabol. 2005:1-32.
Acromegaly:insulin-like growth factor 1, pituitary MRI 22. Grone A,Weckmann MT,Blomme EAG,et al.Dependence of humoral
Parathyroidectomy berdasarkan laju filtrasi glomerulus (LFG)nya. hambat resorpsi tulang oleh penurunan sekresi Penyebab hiperkalsemia tersering yaitu hiper- Hypercalcemia of malignancy on Parathyroid Hormone-Related
Jika LFG > 60 mL/mnt diberikan 4 mg, 50 - 60 mL/ asam osteoklas dan juga mengubah kristal hidrok- paratiroid primer dan keganasan. Gejala hiper- Protein Expression in The Canine Anal Sac Apocrine Gland Adeno-
carsinoma nude mouse Model.Vet Pathol. 1998;35:344-51.
mnt : 3,5 mg, 40 - 45 mL/mnt : 3,3 mg, 30 - 39 mL/ siapatit tulang. Diberikan per infus dengan dosis kalsemia tidak spesifik dan dihubungkan dengan 23. Nair GKV, Simmons DL. Adrenal Insufficiency Presenting as Hyper-
Gambar 1. Bagan investigasi hiperkalsemia6 mnt : 3 mg, dan jika <30 mL/mnt belum ada data. 100-200 mg/m2 permukaan tubuh, selama 5 hari. berat serta waktu berlangsungnya perubahan calcemia. Hospital Phys. 2002:33-6.

C DK 1 8 4 / Vo l. 38 no. 3/A p r i l 2011 195 196 C D K 1 8 4 / V o l . 3 8 n o . 3 / Ap r il 2 0 1 1

Anda mungkin juga menyukai