Anda di halaman 1dari 31

Barisan dan Deret

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata kuliah Kapita Selekta 2

Dosen: Arif Abdul Haqq, S.Si., M.Pd.

Pada Jurusan Tadris Matematika

Tahun Akademik 2017/2018

Disusun Oleh :

Kelompok : 1

1. Wulan Marlina (1608105076)


2. Nursaodah (1608105064)
3. Gustianti Nisa A.R (1608105066)

Kelas/Semester : B/IV

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 2

1.2 Metodologi ....................................................................................................................... 2

1. 3 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Learning Trajectory dalam pembelajaran Deret dan Barisan........................................... 3

2.1.1 Lintasan Belajar ......................................................................................................... 3

2.1.2 Tujuan Pembelajaran ................................................................................................. 3

2.1.3 Kegiatan Pembelajaran .............................................................................................. 4

2.1.4 Hipotesis Proses Pembelajaran ................................................................................ 13

2.1.5 Peta Konsep ............................................................................................................. 14

2.1.6 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .................................................................. 14

2.2 Konsep Prinsip dan Prosedur Barisan dan Deret ........................................................... 15

2.2.1 Barisan dan Deret .................................................................................................... 15

2.2.2 Deret-Deret Khusus ................................................................................................. 20

2.2.3 Aplikasi Deret dan Barisan ...................................................................................... 21

2.3 Ekspresi Pemahaman...................................................................................................... 22

2.3.1 Contoh Soal ............................................................................................................. 22

2.3.2 Prosentase Latihan Soal ........................................................................................... 26

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 29

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 29

3.2 Saran ............................................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 30

1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain. Tepatnya adalah metode studi kasus (literatur), dimana
kami menghimpun informasi dari berbagai sumber berupa materi tentang Deret
dan Barisan, menguraikan masalah yang ada dalam proses pembelajaran yaitu
learning trajectory, learning obstacles, dan menjelaskan hipotesis mengenai
proses pembelajaran.

1. 3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori di atas maka dapat di
kemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengganalisis learning trajectory dalam pembelajaran
Deret dan Barisan?
2. Bagaimana cara menjelaskan konsep, prinsip, dan prosedur Deret dan
Barisan?
3. Bagaiman cara membuat Ekspresi Pemahaman Deret dan Barisan?
4. Bagaimana cara menganalisis situasi didaktis dalam pembelajaran Deret dan
Barisan?

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Learning Trajectory dalam pembelajaran Deret dan Barisan

2.1.1 Lintasan Belajar

Aplikasi Barisan
& Deret
Deret-deret
Khusus
Konsep Barisan
& Deret
Geometri
Konsep
Barisan &
Deret
Aritmatika
Pengertian
Barisan

2.1.2 Tujuan Pembelajaran


Dalam pembelajaran Barisan & Deret melalui metode belajar Student
Team Achievement Divisions (STAD) diharapkan siswa dapat:

1. Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, toleransi,


dan santun pada saat proses belajar berlangsung.
2. Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam menyelesaikan masalah –
masalah trigonometri.
3. Menjelaskan pengertian barisan.
4. Menjelaskan konsep barisan dan deret aritmatika.
5. Menjelaskan konsep barisan dan deret geometri.
6. Menjelaskan deret – deret khusus.
7. Mengaplikasikan barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari.

3
2.1.3 Kegiatan Pembelajaran
a) Pertemuan 1

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan a) Melakukan pembukaan dengan 15 menit


salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
b) Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
c) Guru memberikan motivasi belajar
kepada siswa secara kontekstual sesuai
aplikasi barisan dan deret dalam
kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai yaitu mengetahui pengertian
barisan dan menemukan konsep barisan
dan deret
e) Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
f) Melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke
materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti a) Siswa melakukan pengamatan untuk 60 menit


mempelajari materi pengertian barisan dan
cara menemukan konsep barisan dan
deret yang terdapat pada buku pegangan
siswa.
b) Siswa diarahkan untuk mempelajari materi
pengertian barisan dan cara menemukan
konsep barisan dan deret pada sumber lain

4
yang relevan.
c) Guru meminta siswa untuk menuliskan
informasi yang terdapat dari masalah
tersebut dengan menggunakan bahasa
sendiri.
d) Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan materi
pengertian barisan dan cara menemukan
konsep barisan dan deret.
e) Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari
4 sampai 5 siswa.
f) Tiap kelompok mendapat tugas untuk
menemukan konsep barisan dan deret yang
terdapat pada lembar kerja siswa yang
dibagikan oleh guru.
g) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan
materi yang telah diberikan
h) Salah satu kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya didepan
kelas, sementara kelompok lain menanggapi
dan menyempurnakan materi yang
dipresentasikan.
i) Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok
j) Guru memberikan 2 (dua) soal yang
berkaitan dengan materi pengertian barisan
dan cara menemukan konsep barisan dan
deret.

Penutup a) Siswa diminta menyimpulkan tentang 15menit


pengertian barisan dan bagaimana cara

5
menemukan konsep barisan dan deret.
b) Guru memberikan tugas PR beberapa soal
mengenai materi yang telah diberikan yang
terdapat pada buku paket siswa.
c) Guru menyampaikan sedikit materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
d) Pembelajaran diakhiri dengan membaca
hamdalah.

b) Pertemuan 2

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan a) Melakukan pembukaan dengan 15 menit


salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
b) Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
c) Guru memberikan motivasi belajar
kepada siswa secara kontekstual sesuai
aplikasi barisan dan deret dalam
kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai yaitu cara menemukan
konsep barisan dan deret aritmatika
e) Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
f) Melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa ke materi yang akan

6
dipelajari.

Kegiatan Inti a) Siswa melakukan pengamatan untuk 60 menit


mempelajari cara menentukan barisan
dan deret aritmatika yang terdapat pada
buku pegangan siswa.
b) Siswa diarahkan untuk mempelajari
cara menentukan barisan dan deret
aritmatika pada sumber lain yang
relevan.
c) Guru meminta siswa untuk menuliskan
informasi yang terdapat dari masalah
tersebut dengan menggunakan bahasa
sendiri
d) Siswa diberi kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan cara menentukan barisan
dan deret aritmatika.
e) Guru membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri dari 4 sampai
5 siswa.
f) Tiap kelompok mendapat tugas untuk
menyelesaikan cara menentukan
barisan dan deret aritmatika yang
berupa lembar kerja siswa yang
dibagikan.
g) Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan materi yang telah
diberikan
h) Salah satu kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya

7
didepan kelas, sementara kelompok lain
menanggapi dan menyempurnakan
materi yang dipresentasikan.
i) Guru mengumpulkan semua hasil
diskusi tiap kelompok.
j) Guru memberikan 2 ( dua ) soal yang
berkaitan dengan cara menentukan
barisan dan deret aritmatika.

Penutup a) Siswa diminta menyimpulkan tentang 15menit


bagaimana cara menentukan barisan
dan deret aritmatika.
b) Guru memberikan tugas PR beberapa
soal mengenai materi yang telah
diberikan yang terdapat pada buku
paket siswa.
c) Guru menyampaikan sedikit materi
yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
d) Pembelajaran diakhiri dengan membaca
hamdalah.

c) Pertemuan 3

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan a) Melakukan pembukaan dengan 15 menit


salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
b) Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.

8
c) Guru memberikan motivasi belajar
kepada siswa secara kontekstual sesuai
aplikasi barisan dan deret dalam
kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai yaitu mengetahui pengertian
barisan dan menemukan konsep barisan
dan deret geometri
e) Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
f) Melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke
materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti a) Siswa melakukan pengamatan untuk 60 menit


menemukan konsep barisan dan deret
geometri yang terdapat pada buku
pegangan siswa.
b) Siswa diarahkan untuk menemukan
konsep barisan dan deret geometri pada
sumber lain yang relevan.
c) Guru meminta siswa untuk menuliskan
informasi yang terdapat dari masalah
tersebut dengan menggunakan bahasa
sendiri.
d) Siswa diberi kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan materi konsep barisan dan
deret geometri.
e) Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri

9
dari 4 sampai 5 siswa.
f) Tiap kelompok mendapat tugas untuk
menemukan konsep barisan dan deret
geometri yang terdapat pada lembar kerja
siswa yang dibagikan oleh guru.
g) Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan materi yang telah
diberikan
h) Salah satu kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas, sementara kelompok lain
menanggapi dan menyempurnakan materi
yang dipresentasikan.
i) Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok
j) Guru memberikan 2 (dua) soal yang
berkaitan dengan materi cara menemukan
konsep barisan dan deret geometri.

Penutup a) Siswa diminta menyimpulkan tentang 15menit


bagaimana cara menemukan konsep
barisan dan deret geometri.
b) Guru memberikan tugas PR beberapa soal
mengenai materi yang telah diberikan
yang terdapat pada buku paket siswa.
c) Guru menyampaikan sedikit materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
d) Pembelajaran diakhiri dengan membaca
hamdalah.

10
d ) Pertemuan 4

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan a) Melakukan pembukaan dengan 15 menit


salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
b) Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
c) Guru memberikan motivasi belajar
kepada siswa secara kontekstual sesuai
aplikasi barisan dan deret dalam
kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai yaitu menemukan konsep
deret-deret khusus dan aplikasi barisan
dan deret.
e) Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
f) Melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke
materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti a) Siswa melakukan pengamatan untuk 60 menit


mempelajari materi konsep deret-deret
khusus dan aplikasi barisan dan deret
yang terdapat pada buku pegangan siswa.
b) Siswa diarahkan untuk mempelajari
materi konsep deret-deret khusus dan
aplikasi barisan dan deret pada sumber
lain yang relevan.
c) Guru meminta siswa untuk menuliskan

11
informasi yang terdapat dari masalah
tersebut dengan menggunakan bahasa
sendiri.
d) Siswa diberi kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan materi konsep deret-deret
khusus dan aplikasi barisan dan deret.
e) Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri
dari 4 sampai 5 siswa.
f) Tiap kelompok mendapat tugas untuk
menyelesaikan cara menemukan konsep
deret-deret khusus dan aplikasi barisan
dan deret.yang terdapat pada lembar kerja
siswa yang dibagikan oleh guru.
g) Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan materi yang telah
diberikan
h) Salah satu kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas, sementara kelompok lain
menanggapi dan menyempurnakan materi
yang dipresentasikan.
i) Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok
j) Guru memberikan 2 (dua) soal yang
berkaitan dengan materi cara menemukan
konsep deret-deret khusus dan aplikasi
barisan dan deret.

Penutup a) Siswa diminta menyimpulkan tentang 15menit


konsep deret-deret khusus dan aplikasi

12
barisan dan deret.
b) Guru memberikan tugas PR beberapa soal
mengenai materi yang telah diberikan
yang terdapat pada buku paket siswa.
c) Guru menyampaikan sedikit materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
d) Pembelajaran diakhiri dengan membaca
hamdalah.

2.1.4 Hipotesis Proses Pembelajaran


1) Siswa yang sudah paham dan mengerti konsep barisan dan deret dan
cara-cara menyelesaikannya, memiliki keterampilan dalam
menerapkan rumus-rumus barisan dan deret untuk menyelesaikan
permasalahan, ketelitian menghitung dan memiliki keterampilan
dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
barisan dan deret dengan baik dan benar.
2) Siswa yang sudah paham dan mengerti konsep barisan dan deret dan
cara-cara menyelesaikannya, memiliki keterampilan dalam
menerapkan rumus-rumus barisan dan deret untuk menyelesaikan
permasalahan, namun kurang teliti dalam menghitung dan memiliki
keterampilan dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan barisan dan deret dengan cukup baik.
3) Siswa yang sudah paham dan mengerti konsep barisan dan deret dan
cara-cara menyelesaikannya, kurang memiliki keterampilan dalam
menerapkan rumus-rumus barisan dan deret untuk menyelesaikan
permasalahan, kurang teliti dalam menghitung dan kurang memiliki
keterampilan dalam menyelesaikan barisan dan deret.

13
2.1.5 Peta Konsep

Barisan dan Deret

Aritmatika Geometri Deret-Deret Khusus

Aplikasi

2.1.6 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Menghargai dan menghayati ajaran Mampu menerapkan sikap taqwa


agama yang dianutnya. Mengayati dan terhadap agama yang dianutnya.
mengamalkan prilaku jujur, disiplin, Mampu mengaplikasiskan sikap jujur,
tanggung jawab, kerja sama, toleransi, disiplin, tanggung jawab, kerja sama,
santun, serta menunjukkan sikap yang toleransi, santun, serta menunjukkan
proaktif dan responsif sebagai bagian sikap yang proaktif dan responsif
dari solusi atas berbagai permasalahan sebagai bagian dari solusi atas
dalam berinteraksi secara efektif berbagai permasalahan dalam
dengan lingkungan sosial dan alam kehidupan sehari-hari.
serta dapat menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia. (Sikap)

Memahami, menerapkan, Mampu menjelaskan pengertian


menganalisis pengetahuan faktual, barisan dan deret, menjelaskan
konseptual, dan prosedural konsep barisan dan deret aritmatika,
berdasarkan rasa ingin tahu terhadap menjelaskan konsep barisan dan deret

14
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan geometri, menjelaskan deret – deret
budaya. Menerapkan pengetahuan khusus, mengaplikasikan barisan dan
prosedural pada bidang kajian yang deret dalam kehidupan sehari-hari.
spesifik sesuai dengan bakat dan minat
siswa untuk memecahkan masalah.
(Pengetahuan)

Mengamati, menalar, dan menyajikan Mampu menyelesaikan masalah


dalam ranah konkret dan ranah abstrak kontekstual yang berkaitan dengan
terkait dengan pengembangan dari pengertian barisan dan deret, konsep
materi yang dipelajari siswa di sekolah barisan dan deret aritmatika, konsep
secara mandiri, serta mampu barisan dan deret geometri, deret –
menerapkan metode sesuai kaidah deret khusus, aplikasi barisan dan
keilmuan yang sudah ditentukan. deret dalam kehidupan sehari-hari.
(Keterampilan)

2.2 Konsep Prinsip dan Prosedur Barisan dan Deret

2.2.1 Barisan dan Deret


1. Pengertian Barisan

Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang diurutkan menurut aturan


tertentu. Bentuk umum barisan bilangan adalah 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , 𝑎4 , … . , 𝑎𝑛 , …. setiap
unsur pada barisan bilangan diatas disebut suku barisan. Suku ke-n dari suatu
barisan ditulis dengan simbol 𝑈𝑛 (𝑛 bilangan asli). Dengan demikian, 𝑎1 disebut
suku pertama atau 𝑈1 , 𝑎2 disebut suku kedua atau 𝑈2 , dan 𝑎𝑛 disebut suku ke-n
atau 𝑈𝑛 .

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa suku-suku suatu barisan


bilangan merupakan suatu nilai fungsi f dari himpunan bilangan asli ke himpunan
bilangan real dengan aturan 𝑈𝑛 = 𝑓(𝑛). Dalam hal ini, 𝑈𝑛 = 𝑓(𝑛) disebut rumus
ke-n dari barisan bilangan tersebut.

15
Berdasarkan banyaknya suku, barisan dapat dibedakan menjadi dua
macam.

a. Barisan Berhingga, yaitu barisan yang banyak suku-sukunya berhingga


(tertentu).
Misalnya, barisan bilangan asli yang kurang dari 10, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, dab barisan bilangan ganjil yang kurang dari 100, yaitu 1, 3, 5, 7,
9, ,......., 99.
b. Barisan Tak Berhingga, yaitu banyak suku-sukunya tak berhingga.
Misalnya, barisan bilangan asli yaitu 1, 2, 3, 4, ....... dan barisan bilangan
bulat, yaitu ......, -2, -1, 0, 1, 2, .........

2. Barisan Aritmatika

Adalah suatu barisan bilangan, dengan setiap dua suku yang berurutan
memiliki selisih tetap. Selisih yang tetap disebut beda dan dilambangkan dengan
b.

Misalnya:

a. 1, 2, 3, 4, 5, 6, ...... (b = 1)
b. 2, 10, 18, 26, ......... (b = 8)
c. 2, 11, 20, 29, .......... (b = 9)

Apabila 𝑈𝑛 adalah rumus suku ke-n dari suatu barisan aritmatika, berlaku
rumus berikut.
𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 = 𝑏

Jika suku pertama dari barisan aritmatika (𝑈1 ) dinotasikan denag a dan
beda dinotasikan dengan b. Suku-suku barisan aritmatika tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:

𝑈1 = 𝑎

𝑈2 = 𝑎 + 𝑏

𝑈3 = (𝑎 + 𝑏) + 𝑏 = 𝑎 + 2𝑏

𝑈4 = (𝑎 + 2𝑏) + 𝑏 = 𝑎 + 3𝑏

16
.........

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

Oleh karena itu, diperoleh barisan aritmetika yaitu 𝑎, 𝑎 + 𝑏, 𝑎 + 2𝑏, 𝑎 +


3𝑏, … . , 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏, … .. Barisan itu dinamakan barisan aritmetika baku dengan
rumus umum suku ke-n sebagai berikut.

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

Keterangan:

𝑈𝑛 = suku ke-n

𝑎 = suku pertama

𝑏 = beda

𝑛 = nomor suku

3. Deret Aritmetika

Adalah suatu deret yang diperoleh dengan cara menjumlahkan suku-suku


barisan aritmetika. Jika 𝑎, 𝑎 + 𝑏, 𝑎 + 2𝑏, 𝑎 + 3𝑏, … . , 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 adalah barisan
aritmetika baku maka 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + ⋯ + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 disebut deret
aritmetika baku. Jumlah n suku deret aritmetika dinotasikan dengan 𝑆𝑛 .

𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + ⋯ + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Rumus jumlah n suku dapat ditentukan sebagai berikut.

𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + … + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

𝑆𝑛 = (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏) + ⋯ + 𝑎 +

2𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + ⋯ + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)

↔ 2𝑆𝑛 = 𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)

1
↔ 𝑆𝑛 = 2 𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)

17
Karena rumus suku ke-n suatu deret aritmetika adalah 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
1
maka 𝑆𝑛 = 2 𝑛(𝑎 + 𝑈𝑛 ). Jadi, rumus jumlah n suatu deret aritmetika adalah

sebagai berikut
1 1
𝑆𝑛 = 2 𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆𝑛 = 2 𝑛(𝑎 + 𝑈𝑛 )

Keterangan:

𝑆𝑛 = jumlah n suku

𝑎 = suku pertama

𝑏 = beda

𝑛 = banyaknya suku

𝑈𝑛 = suku ke-n

4. Barisan Geometri

Suatu barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dengan cara


mengalikan suku didepannya dengan bilangan yang tetap. Bilangan yang tetap ini
disebut pembanding (rasio) yang dinotasikan dengan r.

Suatu barisan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … … . , 𝑈𝑛 disebut barisan geometri apabila


berlaku sebagai berikut.
𝑈𝑛
=𝑟
𝑈𝑛−1

Misalnya:

a) 1, 3, 9, 27, ..... ( r = 3)
1 1 1 1
b) 1, 2 , 4 , 8, ........ (r = 2)

c) 2, -4, 8, -16, .... ( r = -2)

Dari contoh-contoh diatas, tampak bahwa apabila suku-suku dari suatu


barisan geometri positif semua atai negatif semua, rasio bilangan itu positif.
Namun apabila suku-suku dari suatu barisan geometri berganti tanda , rasio

18
bilangan itu negatif. Apabila suku pertama (𝑈1 ) daribarisan geometri dinyatakan
dengan a dan rasio r maka diperoleh sebagai berikut.

𝑈1 = 𝑎

𝑈2 = 𝑎𝑟

𝑈3 = 𝑎𝑟 × 𝑟 = 𝑎𝑟 2

𝑈4 = 𝑎𝑟 2 × 𝑟 = 𝑎𝑟 3

.........

𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1

Dengan demikian, diperoleh barisan geometri 𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 3, ....... ,


𝑎𝑟 𝑛−1 , ..... Barisan ini disebut barisan geometri baku. Rumus suku ke-n barisan
itu adalah sebagai berikut.
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1

Keterangan:

𝑈𝑛 = suku ke-n

𝑎 = suku pertama

𝑟 = rasio

𝑛 = banyaknya suku

5. Deret Geometri

Adalah suatu deret yang diperoleh dengan menjumlahkan suku-suku


barisan geometri. Oleh karena itu, jika 𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2, 𝑎𝑟 3, ....... , 𝑎𝑟 𝑛−1 adalah barisan
geometri baku, maka deret 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2+ 𝑎𝑟 3+ ....... + 𝑎𝑟 𝑛−1 disebut deret
geometri baku.

Jumlah n suku pertama deret geometri dinyatakan dengan 𝑆𝑛 .

Rumus
𝑆𝑛 =jumlah
𝑎 + 𝑎𝑟n+suku
𝑎𝑟 2+ pertama
𝑎𝑟 3+ dari
....... deret
+ geometri dapat ditentukan
sebagai berikut.
𝑎𝑟 𝑛−1

19
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2+ 𝑎𝑟 3+ ....... + 𝑎𝑟 𝑛−1

𝑟𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3+ ....... + 𝑎𝑟 𝑛−1 + 𝑎𝑟 𝑛 -

𝑆𝑛 − 𝑟𝑆𝑛 = 𝑎 − 𝑎𝑟 𝑛

↔ (1 − 𝑟)𝑆𝑛 = 𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )

𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
↔ 𝑆𝑛 =
(1 − 𝑟)

Jadi, rumus jumlah n suku pertama suatu deret geometri adalah sebagai
berikut.
𝑎(1−𝑟 𝑛 ) 𝑎(𝑟 𝑛 −1)
𝑆𝑛 = (1−𝑟)
,𝑟 < 1 atau 𝑆𝑛 = (𝑟−1)
,𝑟 >1

2.2.2 Deret-Deret Khusus


1. Deret Bilangan Asli

Himpunan bilangan asli adalah {1, 3, 4, ......, n} sehingga deret bilangan


aslinya adalah 1 + 2 +3 + 4 + ..... + n. Dengan demikian jumlah n bilangan asli
pertama dapat dinyatakan dengan notasi sigma ∑𝑛𝑘=1 𝑘. Dengan memperhatikan
pola suku-sukunya, dapat kita ketahui bahwa deret bilangan asli merupakan deret
aritmetika, dengan suku pertama a = 1 dan beda b = 1. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan sebagia berikut.

 Suku ke-n dalam 𝑈𝑛 = 𝑛


 Jumlah n suku pertama adalah
1 1
𝑆𝑛 = 2 𝑛(𝑛 + 1) 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∑𝑛𝑘=1 𝑘 = 2 𝑛(𝑛 + 1).

2. Deret Kuadrat Bilangan Asli

Himpuann kuadrat bilangan asli adalah {12 , 22 , 32 , … … . . , 𝑛2 } sehingga


deret kuadrat bilangannya asli adalah 12 + 22 + 32 + … …. + 𝑛2 . Dengan
demikina jumlah n kuadrat bilangan asli pertama dapat dinyatakan dengan notasi
sigma ∑𝑛𝑘=1 𝑘 2 .

20
Dengan memperhatikan pola suku-sukunya, dapat kita ketahui bahwa
deret n kuadrat bilangan asli diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

 Suku ke-n dalam 𝑈𝑛 = 𝑛2


 Jumlah n suku pertama adalah
1 1
𝑆𝑛 = 6 𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1) 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∑𝑛𝑘=1 𝑘 2 = 6 𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1).

3. Deret Kubik Bilangan Asli

Himpunan kubik bilangan asli adalah {13 , 23 , 33 , … … . . , 𝑛3 } sehingga


deret kuadrat bilangannya asli adalah 13 + 23 + 33 + … …. + 𝑛3 . Dengan
demikina jumlah n kuadrat bilangan asli pertama dapat dinyatakan dengan notasi
sigma ∑𝑛𝑘=1 𝑘 3 .

Dengan memperhatikan pola suku-sukunya, dapat kita ketahui bahwa


deret n kuadrat bilangan asli diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

 Suku ke-n dalam 𝑈𝑛 = 𝑛3


 Jumlah n suku pertama adalah
𝑛(𝑛+1) 2 𝑛(𝑛+1) 2
𝑆𝑛 = ( ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∑𝑛𝑘=1 𝑘 3 = ( ) .
2 2

2.2.3 Aplikasi Deret dan Barisan


Baris dan deret banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
dalam mengukur kecepatan kendaraan pada speedometer. dalam speedometer
terdapat angka-angka yang memiliki pola tertentu sehingga membentuk barisan
aritmetika. Dalam ilmu ekonomi baris dan deret banyak digunakan dalam hal
menghitung pertumbuhan penduduk dan pangan, menghitung biaya produksi, dan
pendapatan, serta menghitung bunga majemuk dalam dunia pendidikan. Selain itu
juga, barisan aritmetika digunakan dalam dunia bisnis.

21
2.3 Ekspresi Pemahaman

2.3.1 Contoh Soal


1) Diketahui rumus suku ke-n dari suatu barisan adalah 𝑈𝑛 = 𝑛2 + 𝑛.
a. Tentukan lima suku pertama dari barisan tersebut.
b. Suku keberapa dari barisan tersebut yang bernilai 156?

Jawab:

a. Karena 𝑈𝑛 = 𝑛𝑛 + 𝑛, dapat ditentukan bahwa


𝑈1 = 12 + 1 = 2, 𝑈2 = 22 + 2 = 6, 𝑈3 = 32 + 3 = 12,
𝑈4 = 42 + 4 = 20, dan 𝑈5 = 52 + 5 = 30.
Jadi, lima suku pertamanya adalah 2, 6, 12, 20, dan 30.
b. Diketahui suku ke-n = 156.
Berarti, 𝑈𝑛 = 156,
↔ 𝑛2 + 𝑛 = 156
↔ 𝑛2 + 𝑛 − 156 = 0
↔ (𝑛 − 12)(𝑛 + 13) = 0
↔ 𝑛 = 12 atau n = -13
Dipilih n positif karena n bilangan asli
Jadi, Suku yang nilainya 156 adalah suku ke-12.

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C1 ( Mengingat)


dan C2 (Memahami) yaitu siswa diminta untuk mengingat dan
lebih mengerti materi dasar deret dan barisan. Kemudian, ciri khas
soal diatas adalah menggunakan kata tentukan yang termasuk
kedalam C1 dan C2. Prosentase soal diatas adalah 10%.

2) Tentukan Suku ke-7 dan suku ke-10 dari barisan bilangan 3, 7, 11, 15, ....
Jawab:
Diketahui : a = 3 dan b = 7 − 3 = 4
Oleh karena itu, suku ke-n barisan tersebut adalah

𝑈𝑛 = 3 + (𝑛 − 1)4

𝑈7 = 3 + (7 − 1)4 = 27

22
𝑈10 = 3 + (10 − 1)4 = 39

Jadi, suku ke-7 dan suku ke-10 barisan tersebut adalah 27 dan 39.

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C3 ( Menerapkan)


Tujuannya supaya siswa dapat menerapkan rumus barisan
aritmetika dengan tepat sesuai yang diminta oleh soal. Kemudian,
ciri khas soal diatas adalah menggunakan kata tentukan yang
termasuk kedalam C3. Prosentase soal diatas adalah 5%.

3) Dari suatu suku barisan aritmetika, diketahui suku ke-3 dan suku ke-5
berturut-turut adalah 16 dan 20. Tentukan suku pertama, beda dan suku
ke-20 barisan tersebut.
Jawab:
Rumus barisan aritmetika adalah 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

𝑈3 = 16 → 𝑎 + 2𝑏 = 16 ............................... (1)

𝑈5 = 20 → 𝑎 + 4𝑏 = 20 ............................... (2)

Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh a = 12 dan b = 2.

Berarti, 𝑈20 = 12 + (20 − 1)2 = 50.

Jadi, suku pertama, beda, dan suku ke-20 barisan tersebut adalah

12, 2, dan 50.

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C4 ( Menganalisis).


Dengan tujuannya supaya siswa dapat menganalisis rumus yang
tepat dan sesuai yang diminta oleh soal. Kemudian, ciri khas soal
diatas adalah menggunakan kata tentukan yang termasuk kedalam
C4. Prosentase soal diatas adalah 10%.

4) Tentukan jumlah 20 suku pertama dari deret 2 + 5 + 8 + 11 + .....


Jawab:
Diketahui deret 2 + 5 + 8 + 11 + ..... Dari deret tersebut, diperoleh
suku awal a = 2, beda b = 3, dan suku bayak n = 20.
Cara I:

23
Jumlah 20 suku pertama deret
1
𝑆𝑛 = 2 𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
1
𝑆20 = 2 20(2.2 + (20 − 1)3) = 10 (4 + 9.3) = 10. (61) = 610

Cara II:

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

𝑈20 = 2 + (20 − 1)3 = 59

1
𝑆20 = 2 20(2 + 59) = 10. (61) = 610

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C3 ( Menerapkan)


Tujuannya supaya siswa dapat menerapkan rumus deret aritmetika
dengan tepat sesuai yang diminta oleh soal. Kemudian, ciri khas
soal diatas adalah menggunakan kata tentukan yang termasuk
kedalam C3. Prosentase soal diatas adalah 10%.

5) Dari barisan 1, 2, 4, 8, .... tentukan suku pertama, rasio, dan suku ke-9.
Jawab:
2
Dari barisan tersebut, diperoleh a = 1 dan r = 1 = 2.

Oleh karena itu, suku ke-9 adalah 𝑈9 = 1.29−1 = 256.

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C3 ( Menerapkan)


Tujuannya supaya siswa dapat menerapkan rumus barisan
aritmetika dengan tepat sesuai yang diminta oleh soal. Kemudian,
ciri khas soal diatas adalah menggunakan kata tentukan yang
termasuk kedalam C3. Prosentase soal diatas adalah 10%.

6) Tentukan jumlah lima suku pertama dari deret 1 + 2 + 4 + ......


Jawab:
1 + 2 + 4 + ...... berarti a = 1 dan r = 2 > 1
1(25 −1) 1(25 −1)
𝑆5 = (2−1)
= (1)
= 31.

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C4 ( Menganalisis)


Tujuannya supaya siswa dapat menganalisis rumus yang untuk

24
menyelesaikan soal dengan benar. Kemudian, ciri khas soal diatas
adalah menggunakan kata tentukan yang termasuk kedalam C4.
Prosentase soal diatas adalah 10%.

7) Tentukan suku ke-5 dan jumlah suku ke-40 suku pertama pada deret
bilangan asli.
Jawab:
 Suku ke-40 adalah 40.
 Jumlah 40 suku pertama adalah
1 1
𝑆𝑛 = 2 40(40 + 1) = 2 × 1.640 = 820.

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C3 ( Menerapkan)


Tujuannya supaya siswa dapat menerapkan rumus barisan
aritmetika pada bilangan asli dengan tepat sesuai yang diminta oleh
soal. Kemudian, ciri khas soal diatas adalah menggunakan kata
tentukan yang termasuk kedalam C3. Prosentase soal diatas adalah
10%.

8) Tentukan suku ke-10 dan jumlah suku ke-45 suku pertama pada deret
kuadrat bilangan asli.
Jawab:
 Suku ke-10 dalam 𝑈10 = 102 = 100.
 Jumlah 45 suku pertama adalah
1 1
𝑆𝑛 = 6 45(45 + 1)(2.45 + 1) = 6 × 45 (46)(91) = 31.395.

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C3 ( Menerapkan)


Tujuannya supaya siswa dapat menerapkan rumus barisan khusus
kuadrat bilangan asli dengan tepat sesuai yang diminta oleh soal.
Kemudian, ciri khas soal diatas adalah menggunakan kata tentukan
yang termasuk kedalam C3. Prosentase soal diatas adalah 10%.

9) Tentukan suku ke-6 dan jumlah suku ke-30 suku pertama pada deret kubik
bilangan asli.
Jawab:
 Suku ke-6 dalam 𝑈6 = 63 = 216.

25
 Jumlah 6 suku pertama adalah
30(30 + 1) 2
𝑆30 = ( ) = 4652 = 216.225
2

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C3 ( Menerapkan)


Tujuannya supaya siswa dapat menerapkan rumus deret kubik pada
bilangan asli dengan tepat sesuai yang diminta oleh soal.
Kemudian, ciri khas soal diatas adalah menggunakan kata tentukan
yang termasuk kedalam C3. Prosentase soal diatas adalah 10%.

10) Stok barang PT. Golden pada bulan 1 sampai dengan 10, setelah dihitung
rata-rata permintaan barang tersebut ialah 7. Berapakah stok barang pada
bulan ke-6.

Jawab:
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

𝑈6 = 10 + (6 − 1)7

𝑈6 = 10 + 5. 7

𝑈6 = 45

Jadi, Stok barang pada bulan ke-6 adalah 45.

Analisis: Soal ini termasuk ke dalam tingkatan C4 ( Menganalsis)


Tujuannya supaya siswa dapat menganalisis rumus yang tepat
untuk menyelesaikan soal tersebut. Kemudian, ciri khas soal diatas
adalah menggunakan kata tentukan yang termasuk kedalam C4.
Prosentase soal diatas adalah 15%.

2.3.2 Prosentase Latihan Soal


No. Materi Type Soal Analisis Soal Prosentase

1. Barisan aritmetika C1 Supaya siswa mampu 10%


mengingat materi
barisan aritmetika.

26
2. Barisan aritmetika C3 Supaya siswa mampu 5%
menerapkan rumus
barisan aritmetika.

3. Barisan aritmetika C4 Supaya siswa mampu 10%


menganalisis rumus
yang tepat untuk
menyelesaikan soal
dengan benar.

4. Deret aritmetika C3 Supaya siswa mampu 10%


menerapkan rumus
deret aritmetika.

5. Barisan geometri C3 Supaya siswa mampu 10%


menerapkan rumus
barisan geometri.

6. Deret geometri C4 Supaya siswa mampu 10%


menganalisis rumus
yang tepat untuk
menyelesaikan soal
dengan benar.

7. Deret bilangan asli C3 Supaya siswa mampu 10%


menerapkan rumus
yang tepat dalam
menyelesaikan soal
tersebut.

8. Deret kuadrat C3 Supaya siswa mampu 10%


bilangan asli menerapkan rumus
yang tepat dalam
menyelesaikan soal
tersebut.

27
9. Deret kuadrat C3 Supaya siswa mampu 10%
bilangan asli menerapkan rumus
yang tepat dalam
menyelesaikan soal
tersebut.

10 Penerapan barisan C4 Supaya siswa mampu 15%


aritmatika menganalisis rumus
yang tepat untuk
menyelesaiakn soal .

Total 100 %

28
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

29
DAFTAR PUSTAKA

Bornok Sinaga, D. (2017). Matematika. Jakarta: Balitbang, Kemdikbud.

Siswanto. (2013). Matematika X. solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

30

Anda mungkin juga menyukai