Makalah KSP
Makalah KSP
PENDAHULUAN
Hanya pada 35 pulau saja keberadaan penduduk asli dari 10 suku dapat dijumpai. Secara
geoekonomis dan geopolitis, Kepulauan Raja Ampat memiliki peranan penting sebagai wilayah
yang berbatasan langsung dengan wilayah luar negeri. Pulau Fani yang terletak di ujung paling
utara dari rangkaian Kepulauan Raja Ampat, berbatasan langsung dengan Republik Palau.
Secara administratif batas wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah sebagai berikut: Sebelah
selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Seram Utara, Provinsi Maluku. Sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Sebelah timur
berbatasan dengan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, Provinsi Irian Jaya Barat. Sebelah Utara
berbatasan langsung dengan Republik Federal Palau. Dari luas wilayahnya di atas Kepulauan
Raja Ampat terbagi menjadi 10 distrik, 86 kampung, dan 4 dusun. Berdasarkan Undang-
Undang No. 26/2002, wilayah Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 7 distrik yaitu:
Potensi dan Pengembangan Wilayah Pesisir di Kepulauan Raja Ampat Kepulauan Raja
Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata, terutama wisata
bahari (penyelaman). Perairan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari
10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan diakui sebagai nomor satu untuk
kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini. Sering disebut juga sebagai “surga para
penyelam”.
Pada tahun 2002, The Nature Conservancy (TNC) dan Pusat Penelitian Oseanografi (P2O)
LIPI mengadakan suatu penelitian ilmiah untuk memperoleh data dan informasi tentang
ekosistem laut, daerah bakau dan hutan Kepulauan Raja Ampat. Survei ini menunjukkan bahwa
terdapat sejumlah 537 jenis karang, yang sungguh menakjubkan karena mewakili sekitar 75%
jenis karang yang ada di dunia. Ditemukan pula 828 jenis ikan dan diperkirakan jumlah
keseluruhan jenis ikan di daerah ini 1.074. Di darat, penelitian ini menemukan berbagai
tumbuhan hutan, tumbuhan endemik dan jarang, tumbuhan di batuan kapur serta pantai
peneluran ribuan penyu. Selain itu ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat
baik kondisinya dengan persentasi penutupan karang hidup hingga 90% yaitu selat Dampier
Di Kepulauan Raja Ampat juga dapat ditemukan beberapa spesies unik saat menyelam
seperti pigmy seahorse atau kuda laut mini, wobbegong dan manta ray. Juga ada ikan endemic
Raja Ampat yaitu Eviota Raja sejenis ikan gobbie. Jika menyelam di Cape Kri atau chiken reef,
kita akan di kelilingi ribuan ikan seperti kumpulan ikan Tuna, snapper dan giant travellies.
Tetapi yang paling menegangkan jika kita dikeliligi ikan Barakuda. Kadang juga terlihat hiu
karang dan apabila beruntung melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang serta
ada juga dugong atau duyung. Di Kepulauan Raja Ampat juga cocok untuk melakukan drift dive,
yaitu menyelam mengikuti arus kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos
kumpulan ikan. Cocok juga untuk wreck dive karena disana kita dapat menjumpai Pesawat
karam bekas peninggalan perang dunia II seperti di P. Wai dan masih banyak lagi situs yang
belum pernah terjamah dan lebih menantang di Kepulauan Raja Ampat ini.
Sekali pun kebayakan wisatawan yang data ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam,
sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi turis non-penyelam karena memiliki pantai-pantai
berpasir putih yang sangat indah dan gugusan pulau-pulau Karst nan mempesona dan flora-fauna
unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beranekaragam
burung kakatua, dan nuri, kuskus waigeo serta beragam jenis anggrek.
Dilihat dari segi sosial ekonomi ada beberapa biota laut yang diketahui mempunyai potensi
tertentu dan dapat dimanfaatkan. Potensi ini berupa bahan makanan dan sumber protein, jenis
potensial untuk dibudidayakan atau objek indah untuk dilihat. Penyu misalnya merupakan objek
untuk dilihat mauapun dimanfaatkan. Biota lautnya adalah ikan dan biota laut lainnya. Ikan-
ikan ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok ikan yang mempunyai arti untuk
dikonsumsi(ikan target), kelompok ikan yang memberikan indikasi tentang kondisi terumbu
karang(ikan indikator) dan kelompok ikan yang umumnya merupakan bagian dari ekosistem
terumbu (ikan utama/major fish).
Kekayaan keanekaragaman hayati di Raja Ampat telah membuat dirinya memiliki tingkat
ancaman yang tinggi pula. Pengembangan pesisir dan laut Kepulauan Raja Ampat dihadapkan
pada berbagai isu dan permasalahan tersebut adalah :
1. Kekayaan keanekaragaman hayati di Kepulauan Raja Ampat memilki tingkat ancaman yang
tinggi pula. Daerah ini juga sangat dilirik oleh kepentingan-kepentingan sesaat yang ingin
mengeksploitasi sumber daya alamnya. Hal itu bisa dilihat dari kerusakan terumbu karang dan
hutan. Kerusakan terumbu karang umumnya dikarenakan penangkapan ikan yang tidak ramah
lingkungan seperti bom, sianida dan akar bore (cairan dari olahan akar sejenis pohon untuk
meracun ikan).
2. Masalah yang harus diperhatikan adalah pemilikan atau masalah ulayat dan adat.
Sebenarnya ini merupakan sebuah masalah atau tantangan, tetapi sebagai modal atau dorongan
dalam pembangunan yang tentunya melibatkan masyarakat Raja Ampat sendiri, sebagai pemilik
hak ulayat dan adat yang bisa ikut berperan dalam proses pembangunan. Budaya dan adat
istiadat akan menunjukan pada proporsi sebenarnya dan dengan bersama-sama pemerintah dan
stake holder lainnya akan membangun Kepulauan Raja Ampat sebagai wilayah yang
menjanjikan.
3. Potensi obyek pariwisata pantai dan pariwisata bahari yang belum dimanfaatkan secara
optimal. Hal ini disebabkan belum tersedianya infrastruktur dasar yang memadai dan sarana
prasarana pariwisata lainnya. Selian itu juga belum dilakukan promosi terhadap potensi
pariwisata di Kepulauan Raja Ampat.
5. Belum berkembangnya sistem informasi yang dapat memberikan akses pada informasi
produk unggulan, pasar, dan teknologi. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam
penggunaan teknologi ini menjadi salah satu kendala dan pemicu adanya eksploitasi sumberdaya
yang merusak potensi lestari dan berdampak negatif bagi lingkungan.
Maksud kajian ini adalah untuk memberikan arah bagi pengelolaan terumbu karang di
Kabupaten Raja Ampat untuk kurun waktu lima tahun kedepan. Sedangkan tujuan
dilaksanakannya kegiatan penyusunan rencana strategi pengelolaan terumbu karang di
Kabupaten Raja Ampat ini adalah untuk:
(1) Mengidentifikasi isu dan permasalahan yang terkait dengan terumbu karang di Raja
Ampat
(2) Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berperan dalam pengelolaan
terumbu karang di Raja Ampat.
(4) Merumuskan program kerja jangka pendek untuk pengelolaan terumbu karang yang
optimal dan agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Raja Ampat.
Manfaat dari kajian ini adalah meningkatkan daya guna dan hasil guna untuk setiap strategi
dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Raja Ampat dalam pengelolaan
sumberdaya terumbu karang. Disamping itu, sebagai acuan dasar dalam melakukan implementasi
kegiatan pengelolaan terumbu karang, agar lebih efektif, efisien, dan terintegrasi. Pengelolaan
sumberdaya terumbu karang yang optimal dan berkelanjutan, tentu diharapkan akan memberikan
kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Raja Ampat dan juga ekonomi
daerah setempat.
Raja Ampat di Provinsi Papua Barat, ibarat surga kecil yang jatuh di bumi. Keindahannya
yang menakjubkan memang seperti yang selama ini selalu didengung-dengungkan dalam
sejumlah promosi. Lautnya yang jernih dengan ribuan ikan di terumbu karang dapat dengan
mudah dinikmati dari atas kapal, menjadi impian banyak orang untuk bisa pesiar di salah satu
provinsi terujung di ujung Timur Indonesia.
Surga Terakhir di Dunia, itulah julukan yang diberikan kepada Kepulauan Raja Ampat.
Mungkin terkesan berlebihan, tetapi tidaklah demikian bagi anda yang pernah datang ke sana.
Kepulauan Raja Ampat yang terdiri dari gugusan kepulauan besar dan kecil, untaian karang laut,
pegunungan, hutan tropis, pantai berpasir putih dan aneka ragam kehidupan satwa di dalamnya
membuat Raja Ampat memiliki pemandangan alam yang sulit tertandingi keindahannya.
Untaian keindahan alam Raja Ampat terangkai indah bagaikan rangkaian mutiara yang
akan mampu mempesona siapa saja yang melihatnya. Tidaklah mudah untuk menemukan
rangkaian kata yang tepat untuk bisa benar-benar melukiskan keindahannya. Pemandangan Raja
Ampat adalah pemandangan alam yang akan membuat hati anda bergetar, nafas menjadi tertahan
dan kulit anda merinding ketika anda menatapnya. Keindahannya akan mampu membuat
sebagian dari anda yang untuk menitikkan air mata demi mengagumi betapa megah dan
pemurahnya Sang Pencipta memberikan karunia kekayaan alam kepada kepulauan Raja Ampat.
Sepertinya tidak berlebihan bila Raja Ampat disebut sebagai "surga untuk para
penyelam". Letak geografis kepulauan Raja Ampat yang berada di pusat segitiga terumbu karang
dunia membuat perairan Raja Ampat kaya akan keanekaragaman hayati bawah laut.
Kabupaten Raja Ampat memiliki potensi sumberdaya ikan yang melimpah. Pada sektor
perikanan tangkap, Kabupaten Raja Ampat memiliki komoditi perikanan tangkap seperti ikan,
udang, cumi-cumi, kerang/siput dan teripang yang cukup potensial. Secara umum, jenis ikan
hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Raja Ampat dapat dikelompokkan sebagai ikan pelagis
besar, ikan pelagis kecil, ikan demersal, dan ikan air payau. Jenis-jenis ikan yang dominan
ditangkap oleh nelayan lokal adalah ikan kembung (Rastrelliger sp), tenggiri (Scomberomorus
spp.), cakalang (Katsuwonus pelamis), tuna (Thunus sp.), kerapu, napoleon dan teri. Ikan
kembung banyak tertangkap di Distrik Teluk Mayalibit. Ikan tenggiri, cakalang dan tuna banyak
ditangkap di daerah Waigeo Selatan, Waigeo Barat, Samate, Misool, dan Misool Timur Selatan.
Sementara, ikan kerapu dan napoleon banyak dihasilkan dari Distrik Waigeo Barat, Ayau,
Kofiau dan Misool Timur Selatan.
Kemudian, untuk ikan teri (Stolephorus sp.), biasa disebut juga ikan puri, banyak
tertangkap di daerah Waigeo Selatan, Misool, Misool Timur Selatan dan dijumpai juga di Teluk
Mayalibit. Selain ikan, hasil tangkapan lainnya adalah udang, cumi-cumi, cacing laut, kerang
serta siput. Udang yang umumnya tertangkap adalah jenis lobster (Panulirus sp) yang banyak
terdapat di daerah Waigeo Barat, Kofiau, Misool, dan Misool Timur Selatan; dan udang halus
(Ebi) yang banyak ditangkap di daerah Teluk Mayalibit sekitar Kampung Beo dan Araway.
Sementara, untuk cumi-cumi banyakterdapat di daerah Waigeo Selatan dan Misool.
Ada 2 jenis cumi-cumi yang telah dimanfaatkan nelayan setempat, yakni cumi-cumi
ukuran kecil atau disebut cumi jarum (Sepiotheuthis sp.) dan cumi-cumi yang berukuran besar
Seperti lirik sebuah lagu karangan Frankie Sahilatua (alm) berjudul "Aku Papua" yang
seringkali dinyanyikan oleh artis asal Papua Edo Kondologit, ciri khas penduduk asli kepulauan
Raja Ampat adalah layaknya saudara kita yang berasal dari tanah Papua yaitu berkulit hitam dan
berambut keriting.
Kekayaan alam kepulauan Raja Ampat bukan hanya ada di perairan tetapi juga di atas
daratan. Karakter daratan di mana tidak ada gunung atau pegunungan yang melampaui
ketinggian 1000 meter, menjadikan hutan di daratan Raja Ampat tergolong sebagai hutan dataran
rendah. Keanekaragaman satwa liar yang hidup di hutan-hutan di kaya sekali jenisnya.
Bila anda ingin mendapatkan pengalaman berwisata layaknya Kapten Jack Sparrow
dalam film Pirates of The Carribean yang mengarungi perairan kepulauan tropis sambil
menyelam di lokasi-lokasi terindah, di Raja Ampat pun anda bisa mendapatkannya. Berdasarkan
data yang dicatat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat sampai dengan tahun 2011,
ada 38 kapal wisata yang aktif beroperasi di perairan Raja Ampat yang menawarkan jasa wisata
seperti ini. Menjelajahi kepulauan Raja Ampat dengan kapal wisata ini akan memberikan
pengalaman yang luar biasa karena anda akan di beri kesempatan untuk menikmati hidup di
dalam kapal layar selama perjalanan.
Seni budaya Raja Ampat dalam bidang kerajinan tangan sangat beragam jenisnya. Kita
bisa mengenali ciri khas hasil kerajinan tangan asli Raja Ampat dari warna dan motifnya. Warna
yang umum digunakan adalah pepaduan warna dengan kontras tinggi seperti seperti merah tua,
kuning tua, hijau terang dan biru terang. Ornamen-ornamen motif ukiran yang seringkali
digunakan dalam seni patung, ukiran dan batik Raja Ampat adalah motif khusus khas papua.
2. Batik Papua.
Kerajinan lain yang banyak diminati oleh wisatawan yang datang ke raja ampat adalah
Batik Papua. Berbeda dengan motif dan warna batik dari jawa yang kerap kali menggunakan
warna-warna natural maupun gelap, batik papua sangat diminati karena menggunakan motif dan
warna terang khas pantai. Batik dengan warna-warna terang ini sangat direkomendasikan untuk
digunakan saat anda berwisata di tepi pantai karena akan menambah unsur etnis lokal dalam
foto-foto liburan anda.
Berwisata ke suatu daerah tidaklah lengkap rasanya tanpa mencicipi masakan asli daerah
tersebut. Begitu pula bila kita mengunjungi kepulauan Raja Ampat. Di sini anda bisa mencicipi
berbagai macam ragam masakan khas Raja Ampat yang mengundang selera. Bila anda ingin
leluasa mencicipi masakan khas Raja Ampat, kami menyarankan untuk datang ketika perayaan
HUT Raja Ampat pada tanggal 9 Mei atau ketika Festival Raja Ampat yang biasa
diselenggarakan pada bulan Oktober setiap tahun sedang berlangsung. Di kedua waktu ini
biasanya anda akan punya kesempatan untuk mencoba berbagai masakan khas Raja Ampat. Hal
ini karena berbagai jenis masakan tersebut sengaja disajikan sebagai salah satu daya tarik wisata
yang sengaja ditampilkan untuk memperkenalkan makanan khas Raja Ampat dan Papua pada
umumnya kepada masyarakat luas.
Sebagai lokasi wisata yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, masakan khas
Raja Ampat tentunya banyak menggunakan sumber bahan olahan yang diambildari laut seperti
ikan, rumput laut, cacing laut dan lain sebagainya. Hal ini bukan berarti bahwa semua jenis
masakan khasRaja Ampat adalah berbahan dasar dari laut, ada juga beberapa jenis masakan yang
diolah dari daging ayam, sapi, sagu, ulat sagu dan lain-lain.
Banyak sekali jenis masakan khas yang bisa kita cicipi saat kita mengunjungi Raja
Ampat. Terlampau banyak untuk dituliskan semua di sini. Seperti pernah kami sampaikan di
atas, bila anda ingin mencoba masakan khas Raja Ampat datanglah ketika festival wisata Raja
Ampat sedang berlangsung. Namun bila anda kebetulan datang di lain waktu tersebut, cobalah
memesannya di restoran-restoran yang menyajikan masakan khas papua yang anda jumpai
selama perjalanan anda.
2.12. Distribusi, Status dan Pengelolaan Lokasi Pemijahan Kerapu di Raja Ampat
Di Raja Ampat, jenis-jenis ikan karang mempunyai nilai budaya, ekologi dan ekonomi
yang penting untuk masyarakat, dan menjadi sumber mata penca-rian utama. Sayangnya banyak
nelayan melakukan kegiatan perikanan yang tidak berkelanjutan yang berdampak negatif pada
populasi ikan karang dan ekosistem laut. Contoh kegiatan perikanan yang tidak berkelanjutan
adalah penangkapan ikan de-ngan cara merusak (bom ikan, sianida) menangkap anak-anak ikan-
ikan atau ikan dewasa yang aktif bereproduksi.
Beberapa jenis ikan karang biasanyan berkumpul pada waktu tertentu di lokasi tertentu
untuk bereproduksi, yang lebih dikenal dengan istilah “Lokasi Agregasi Pemijahan Ikan” atau
singkatnya Lokasi Pemijahan. Menangkap di lokasi pemijahan berarti mengambil ikan-ikan
dewasa dalam jumlah besar hanya beberapa waktu sebelum mereka berkembang biak, sehingga
akan terjadi penangkapan berlebih, terlebih jika kegiatan perikanan di lokasi pemijahan ini
berskala komersial. Secara global, perikanan agregasi (penangkapan di daerah pemijahan)
menyebabkan hilangnya lokasi pemijahan dan pengurangan kelimpahan stok ikan, reproduksi,
rekruitmen dan ukuran rata-rata ikan. Di Raja Ampat semua lokasi pemijahan yang dikenal
bernilai komersial tinggi sehingga menjadi target penangkapan Ikan Karang Hidup Konsumsi
yang diperdagangkan, untuk memasok ikan dari Indonesia ke pasar dan rumah makan di
kawasan Asia sejak tahun 1980-an. Dengan terus melakukan kegiatan perikanan di lokasi
pemijahan di Raja Ampat yang tidak berkelanjutan, LRFFT (Life Reef Fish for Trade/ikan
karang hidup) untuk diperdagangkan)telah berkontribusi terhadap adanya penangkapan berlebih,
dan pada beberapa kasus, terjadinya kelangkaan stok di daerah tangkapan yang awalnya sangat
produktif. Terlepas dari nilai ekonomi dari jenis target pada LRFFT, hanya sedikit yang
diketahui tentang status populasi, biologi reproduksi atau kebutuhan pengelolaan dari jenis-jenis
komersial utama di Indonesia.
Untuk mendukung keputusan kebijakan perikanan yang di Raja Ampat, dilakukan survei
nelayan, sensus visual bawah air dan penandaan ikan di lokasi-lokasi pemijahan di Ayau dan
Misol Tenggara untuk menentukan lokasi, waktu, komposisi jenis dan kelimpahan dari ikan yang
3.2. Kebijakan dan Strategi Pengelolaan dan Pembangunan Kepulauan Raja Ampat
Sebagai kabupaten yang baru, pemekaran kabupaten tersebut harus ada prioritas karena
87% luas wilayahya merupaka lautan dan 13% daratan. Selain itu Kepulauan Raja Ampat sudah
sangat terkenal dengan kekayaan alam dan biota lautnya sehingga pembangunan wilayah yang
dilakukan adalah berbasis bahari.
Kebijakan pengelolaan dan pembangunannya Kepulauan Raja Ampat harus dilakukan
dengan Co-Management melibatkan unsur-unsur pemerintah (goverment based management)
baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang bekerja sama dengan masyarakat lokal
(community based management) dan investor (private sector) yang berwawasan lingkungan
(Rudyanto, 2004). Pemanfaatan wilayah pesisir dan laut harus dilakukan secara terpadu dengan
memperhatikan daya dukung lingkungan (carrying capasity) wilayah tersebut. Konsep
pengelolaan kawasan pesisir dan laut disajikan pada Gambar di bawah
Berdasarkan pembahasan di atas, maka beberapa kebijakan dan strategi harus
berdasarkan kepada : (1) pemahaman yang baik tentang proses-proses alamiah (eko-hidrologis)
yang berlangsung di kawasan pesisir yang sedang dikelola, (2) kondisi ekonomi, sosial, budaya
dan politik masyarakat, dan (3) kebutuhan saat ini dan yang akan datang terhadap barang dan
(produk) dan jasa lingkungan pesisir (Rahmawaty, 2004). Berikut ini diuraikan upaya
pengelolaan pesisir dan laut Kepulauan Raja Ampat secara terpadu dan berkelanjutan.
1. Pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil kelautan dan perikanan serta ekowisata
Nama Program (Judul Sumber Dana Periode dan Jumlah Dana (Rp)
Proyek) Lokasi
3.5. Pengembangan Struktur Tata Kelola Untuk Jejaring KKP Raja Ampat
Pemerintah Raja Ampat membentuk jejaring KKP Raja Ampat pada tahun 2006 lewat
pendeklarasian 6 buah KKP, sehingga total KKP di dalam jejaring menjadi 7. Jejaring ini
memerlukan struktur penge-lolaan yang sejalan dengan peraturan pemerintah untuk pengelolaan
KKP, dan mengidentifikasi cara-cara memasukkan kepemilikan tradisional dan sistem sasi ke
dalamnya. Lembaga pengelolaan dan proses yang dihasilkan selanjutnya dapat digunakan
sebagai model untuk jejaring KKP dan calon KKP yang dideklarasikan di bawah peraturan yang
sama di seluruh Indonesia. Aspek-aspek penting dari proses ini meliputi peran kepemimpinan
yang kuat dari pemerintah dalam penyusunan struktur pengelolaan ini, dan kebutuhan untuk
pengakuan formal dari peraturan KKP pada semua tingkat pemerintah di Indoensia.
4.2. Saran
Pengelolaan pesisir dan laut Kepulauan Raja Ampat harus dilakukan secara bertahap
masih perlu adanya banyak kajian yang dilakukan dalam mendalami potensi-potensi yang ada.
Kepulauan Raja Ampat ini sangat berpotensi untuk pembangunan objek wisata, terutama wisata
bahari. Dalam pembangunannya pun harus lebih ke arah pembangunan berbasis lingkungan
dengan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan tidak melupakan serta merusak
sumber dayanya tersebut. Selain itu yang paling penting adalah keterpaduan dari setiap sektor