Resensi Buku
Resensi Buku
1. Identitas Buku
Judul Buku : Azab dan Sengsara
Pengarang : Merari Siregar
Penerbit : PT. Balai Pustaka (Persero)
Tahun Terbit : 1936
Cetakan Ke : Ketigapuluh, tahun 2010
Jumlah Hal. : 188 Halaman
Gambar Cover : Wanita yang memakai pakaian adat sambil memegang payung
dan
dibelakangnya ada lukisan lama.
Unsur Interinsik :
Tetapi baginda diatas tidak setuju karena pernikahan aminu’ddin dengan mariamin akan merendahkan
derajat serta martabat keluarganya. Menurutnya putranya pantas menikahi wanita dari keluarga
kaya dan terhormat.
Baginda diatas mengajak istrinya menemui dukun untuk mengetahui nasib anaknya jika menikah
dengan mariamin.
Dukun meramalkan bahwa saat aminu’ddin menikah mereka akan mempunyai seorang anak, tetapi
setelah tujuh tahun lamanya, anak itu akan mati. Ibunda aminu’ddin percaya dengan kata-kata dukun
itu, lalu ia menyetujui rencana suaminya untuk menjodohkan anaknya dengan gadis lain.
Sikap baginda diatas yang menghalangi pernikahan aminu’ddin dengan mariamin itu sesungguhnya
bertentangan dengan adat yang berlaku dalam masyarakat Batak Angkola.
Aminu’ddin tidak dapat menolak keinginan ayahnya. Jika ia menolak gadis itu maka keluarganya akan
mendapat malu.
Setelah pernikahan itu, aminu’ddin meminta orang tuanya membawakan nasi bungkus kepada ibu
mariamin sebagai tanda permohonan maaf.
Tidak lama selepas pernikahan aminu’ddin, mariamin menikah dengan kasibuan, lelaki pilihan ibunya.
Setelah menikah, kasibuan membawa mariamin ke medan. Ternyata pernikahan mereka tidak seperti
yang diharapkan oleh ibu mariamin, kasibuan mengalami menderita penyakit kelamin yang dapat
menular.
Karena tak kuat menanggung siksa dari suaminya, mariamin melapor tindakan suaminya itu ke polisi.
Kasibuan ditangkap dan harus membayar denda dan memutuskan tali pernikahan dengan mariamin.
Setelah bercerai dengan suaminya, mariamin kembali ke sipirok dengan membawa rasa malu. Perasaan
malu itu membuat dirinya tertekan dan pada akhirnya meninggal dunia dengan membawa semua
penderitaannya.