Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Penambahan Turbo Cyclone Aksial Terhadap Aliran Dan

Performance Motor Bakar

Yusuf Rizal Fauzi


Jurusasn Teknik Mesin, Politeknik Kotabaru, jalan raya Stagen, K.M. 9,5. Kotabaru, Kalimantan
Selatan
rizal.fauzi@engineer.com

ABSTRAK

Pembakaran sempurna merupakan proses yang sangat diharapkan pada suatu pembakaran,
hal ini bisa tercapai apabila campuran bahan bakar dan udara terdistribusi merata dan cukup
homogen didalam silinder engine.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aliran dan
performance sepeda motor Honda GL PRO dengan kapasitas silinder 156 cc.pengujian ini
dilakukan untuk dapat mengetahui pengaruh motor bakar sebelum dan sesudah mengunakan turbo
cyclone dan aliran yang melewati karburator,metode ini menggunakan sofware fluent 6.2 dan uji
statistik. Dengan pemakaian axial turbo cyclone secara umum karena dapat meningkatkan unjuk
kerja mesin motor bakar bensin dengan memperoleh aliran swirl campuran bahan bakar udara
yang lebih baik dan mendapatkan performance yang di inginkan,hasil dari pengujian di peroleh
Daya Effektif (HP) dengan mengunakan Turbo cyclone dan tanpa turbo cyclone yaitu rata-rata
0,7239654 dan rata-rata 0,4151938, Torsi (kg.m)dengan mengunakan Turbo cyclone dan tanpa
turbo cyclone yaitu rata-rata 0,2592512 rata-rata 0,1486808, nilai Konsumsi Bahan Bakar Effektif
(SFCe) dengan mengunakan Turbo cyclone dan tanpa turbo cyclone yaitu rata-rata 0,325596 dan
rata-rata 0,9273914, Effiseinsi Thermis Effektif (ηe) dengan mengunakan Turbo cyclone dan tanpa
turbo cyclone yaitu rata-rata 14,1434058 rata-rata 6,229145.

Kata kunci ; Turbo cyclone, performance dan aliran

ABSTRACT

Complete combustion is a process that is expected in a burning , this can be achieved when
a mixture of fuel and air evenly and fairly homogeneously distributed in the cylinder
engine.penelitian aims to determine the effect of the flow and performance of the Honda GL PRO
motorcycles with a cylinder capacity of 156 cc . this test is done to determine the effect of pre- and
post- combustion engine using turbo cyclone and the flow passing through the carburetor , this
method uses fluent 6.2 software and statistical tests.With the use of axial turbo cyclone in general
because it can improve the performance of the motor fuel gasoline engine with swirl flow
obtaining fuel-air mixture better and get the desired performance , the results obtained from testing
Effective Power ( HP ) by using Turbo cyclone and without turbo cyclone is the average and
median 0.7239654 0.4151938 , Torque ( kg.m ) by using Turbo cyclone and without turbo cyclone
is the average 0.2592512 0.1486808 average , the value of Effective Fuel Consumption ( SFCE )
by using Turbo cyclone and without turbo cyclone is the average and median 0.325596. 0.9273914
Effiseinsi Thermic Effective (ηe) by using Turbo cyclone and without turbo cyclone is 14.1434058
average of the average 6.229145 .

Keywords; Turbo cyclone, performance and flow


1. PENDAHULUAN karburator membuat udara dan bahan bakar dapat
bercampur lebih homogen.
Latar Belakang
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Pembakaran sempurna merupakan proses
Untuk pemakaian axial turbo cyclone secara
yang sangat diharapkan pada suatu pembakaran,
luas karena dapat meningkatkan unjuk kerja mesin
hal ini bisa tercapai apabila campuran bahan bakar
motor bakar bensin dengan memperoleh aliran
dan udara terdistribusi merata dan cukup homogen
swirl campuran bahan bakar udara yang lebih baik
didalam silinder engine. Dengan adanya aliran
dan mendapatkan performance yang di inginkan.
swirl ini mixing akan lebih sempurna karena
disamping mempunyai kesempatan waktu lebih
Turbo Cyclone
lama untuk bercampur juga bentuk swirl itu sendiri
Turbo Cyclone merupakan suatu alat yang
yang memudahkan bahan bakar dan udara untuk
terbuat dari logam stainless steel yang mempunyai
bercampur.
beberapa sirip / sudu dengan sudut kemiringan
Penelitian mengenai turbo cyclone jenis tertentu terhadap sumbu tegaknya dipasang pada
radial terhadap performance mesin kijang pernah saluran udara sebelum karburator yang berfungsi
dilakukan oleh Rudi rubiantoro (1998), dimana untuk mengarahkan udara yang masuk ke
penambahan turbo cyclone menyebabkan daya karburator, menjadi berbentuk swirl (terpelintir).
meningkat dan konsumsi bahan bakar menurun Hal ini terjadi sebagai akibat pembelokan udara
untuk putaran diatas 3500 rpm. Sedangkan secara paksa oleh adanya sudu – sudu miring
efisiensi termis meningkat untuk putaran tinggi. dengan sudut tertentu saat melewati turbo cyclone.
Eksperimen tentang turbo cylone jenis radial juga
pernah dilakukan oleh I’im nurhadi (1999) dengan Pengaruh Pemasangan Turbo Cyclone Pada
menggunakan wintanel, dimana turbo cyclone Mesin
dengan sudut pengarah 60o mempunyai vortex Dari penelitian yang telah dilakukan oleh
strength yang lebih kuat dibanding sudut pengarah Rudi Rubiantoro[1] pada tugas akhirnya, dapat
45o. Setelah itu muncul lagi penelitian turbo diketahui bahwa dengan pemasangan Turbo
cyclone jenis aksial dengan bentuk pejal yang Cyclone jenis radial pada motor empat langkah
diletakan setelah karburator oleh Wisnu (2000) akan memberikan beberapa efek pada motor yaitu:
juga menggunakan wintanel. Dimana hasil yang
didapatkan adalah, aliran setelah melewati
 Pada putaran motor antara 1500 – 3500 rpm
peralatan ini menjadi terpelintir dengan kecepatan
(putaran rendah sampai pada putaran
terbesar memusat di tengah.Dengan menggunakan
menengah) dengan penambahan turbo cyclone
wintanel yang sama, namun menggunakan model
justru akan menurunkan daya dari mesin ,
turbo cyclone aksial yang berbeda, yaitu tidak lagi
tetapi pada putaran menengah keatas yaitu
pejal melainkan menggunakan sudu-sudu, Sumantri
3500 rpm lebih, penambahan turbo cyclone
dan Zaenal fatoni (2001) juga melakukan
akan menaikkan daya dari mesin apabila
penelitian. Hasilnya bahwa turbo cyclone dengan
dibandingkan dengan tanpa TC.
bentuk sudu lengkung memberikan intensitas swirl
lebih tahan lama/berelaksasi lebih lama,  Analisa pada sfc dapat diketahui bahwa
ditunjukkan dengan variasi tekanan yang lebih dengan penambahan TC pada putaran rendah
besar untuk jarak yang sama dengan Turbo cyclone akan menaikkan sfc tetapi pada putaran yang
jenis pejal. tinggi penambahan TC akan menurunkan sfc
yang berarti konsumsi bahan bakar menjadi
Banyaknya penelitian tentang turbo cyclone lebih sedikit (irit). Hal ini terjadi karena pada
membuat penulis ingin mengetahui pengaruh putaran motor tinggi aliran udara yang
penambahan turbo cyclone aksial yang diletakkan membentuk swirl menjadi lebih sempurna dan
sebelum karburator, mengingat dengan kuat sehingga dapat menghambat laju
terbentuknya aliran swirl ketika melewati semprotan bahan bakar dari nozzel.
 Demikian juga dengan efisiansi thermis, langkah torak.Adapun prinsip kerja motor empat
dimana dengan penambaha TC pada putaran langkah adalah sebagai berikut :
rendah, effisiensi thermis rendah dengan
penambahan TC tetapi pada putaran tinggi 1. Langkah Isap (Intake Sroke)
effisiensi thermis akan tinggi dengan Langkah isap adalah torak bergerak dati
pemasangan TC. TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati
bawah) yang mana pada saat tersebut katup
Sifat Fisik Aliran Laminer Dan Turbulen isap terbuka dan katup buang tertutup.
Aliran internal dan viscous (laminer atau Campuran bahan bakar dan udara terhisap dan
turbulen) ditentukan oleh harga Rein, yang mengalir melalui katup isap ke dalam silinder.
perbedaaanya secara kualitatif di demonstrasikan
oleh eksperimen Osborne Reynold, pada 2. Langkah Kompresi (Compresion Stroke)
eksperimen tersebut, air dari reservoir dialirkan Torak bergerak dari TMB ke TMA untuk
melalui saluran yang transparan. Pada bagian memampatkan campuran bahan bakar dan
intrence saluran, diinjeksikan filamen tinta tipis udara, dimana katup isap dan katup buang
untuk mengamati aliran secara visual. tertutup. Campuran bahan bakar dan udara
Pada laju aliran yang rendah (angka yang terhisap tadi terkurung didalam silinder
Reynold kecil), tinta yang diinjeksikan kedalam dan dimampatkan oleh torak yang bergerak ke
aliran membentuk filamen tunggal yang TMA. Volume campuran bahan bakar dan
membentuk garis lurus. Tinta tidak mengalami udara itu menjadi kecil dan karena itu tekanan
dispersi karena aliran adalah laminer. Pada aliran dan temperaturnya naik hingga campuran itu
yang laminer, fluida mengalir pada lapisan (layer) mudah sekali terbakar.
tertentu dan tidak terjadi pertukaran (mixing)
secara makroskopik diantara lapisan-lapisan fluida 3. Langkah Kerja (Power Stroke)
yang berdekatan. Pada saat torak hampir mencapai TMA
Apabila laju aliran ditingkatkan, filamen campuran bahan bakar dan udara segar itu
tinta menjadi tidak stbil dan berubah menjadi gerak dinyalakan, terjadilah proses pembakaran
acak. Garis yang dibentuk oleh filamen tinta sehingga tekanan dan temperaturnya naik.
menjadi seperti benang kusut, dan kondisi ini Sementara itu torak masih bergerak menuju
dengan cepat menyebar ke seluruh medan aliran. TMA, berarti volume ruang bakar menjadi
Pertukaran partikel fluida diantara lapisan yang semakin kecil sehingga tekanan dan
berdekatan, menyebabkan tinta terdispersi dengan temperature gas di dalam silinder menjadi
cepat. Perilaku aliran turbulen ini mengarah ke semakin tinggi. Akhirnya torak mencapai
fluktuasi kecepatan, sehingga analisa aliran TMA dan gas pembakaran mampu
turbulen didasarkan pada gerak rata-rata aliran. mendorong torak untuk bergerak kembali dari
Secara kuantitatif, perbedaan antara aliran TMA ke TMB. Sementara itu katup isap
laminer dan turbulen bisa diketahui dengan maupun katup buang masih tertutup selama
menempatkan alat ukur kecepatan yang sensitif torak bergerak dari TMA ke TMB.
pada medan aliran. Apabila dilakukan pengukuran
terhadap komponen kecepatan (misal dalam arah 4. Langkah Buang (Exhaust Stroke)
x), maka untuk aliran steady laminer dan turbulen Saat torak hampir mencapai TMB katup
akan diperoleh variasi kecepatan terhadap waktu. buang sudah terbuka sedangkan katup isap
Untuk aliran laminer steady, kecepatan di satu titik tertutup. Torak bergerak kembali ke TMA
tertentu tetap konstan terhadap perubahan waktu, mendesak gas hasil pembakaran keluar dari
sedangkan untuk aliran turbulen, grafik kecepatan dalam silinder melalui saluran buang.
menunjukkan bahwa kecepatan sesaat ,u,
berfluktuasi secara acak.

Prinsip Kerja Motor Empat Langkah.


Proses pembakaran di dalam motor bakar
terjadi secara periodik. Di dalam motor empat
langkah dalam satu siklus terjadi empat kali
Proses pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan di Laboratorium Balai Latihan Kerja
Banjarmasin,Kalimantan Selatan.

Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 29 oktober 2013 sampai dengan 1
november 2013, Alat dan bahan yang digunakan
pada eksperimen ini sebagai berikut :
Gambar 2.1. Prinsip Kerja Motor 4 (Empat)  Satu unit mesin Honda GL PRO 156CC
Langkah  Satu unit turbo cyclone sudu 8.
(Wiranto Arismunandar, 2002 : 8) Bahan bakar, dalam hal ini adalah bensin atau
premium
Motor Dua Langkah Stop watch, untuk mengukur waktu dalam
Motor dua tak adalah motor bakar dimana eksperimen
dalam satu proses pembakaran di dalam silinder Tachometer Digital untuk mengukur putaran
memerlukan dua langkah kerja. Adapun konstruksi mesin.
motor dua tak ini amat sederhana jika dibandingkan Laptop untuk menjalankan sofware fluent 6.2
dengan motor empat tak.
Pada motor dua tak, untuk mencapai satu .Prosedur Penelitian
siklus kerjanya membutuhkan dua langkah gerakan Prosedur atau langkah-langkah dalam
piston atau satu putaran poros engkol. Siklus pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut ini:
adalah rangkaian peristiwa yang selalu berulang
kembali mengikuti jejak yang sama seperti semula Memilih masalah
dan membentuk rangkaian tertutup (W. Pengambilan masalah ini didasarkan pada
Arismunandar”motor bakar torak 2002”hal 9. survey awal dari pemakai sepeda motor Honda GL
Konstruksi motor dua langkah lebih pro 156 cc yang di pasang turbo cyclone.
sederhana, semua pembukaan dan penutupan
lubang isap dan lubang buang dilakukan oleh Studi Pendahuluan
toraknya sendiri. Oleh karena itu, bobot setiap Studi pendahuluan dimaksudkan untuk
satuan daya yang dihasilkan menjadi kecil. mencari informasi yang diperlukan agar masalah
lebih jelas kedudukannya. Studi pendahuluan
memuat informasi tentang turbo cyclone,
bagaimana pengaruh pemasangan turbo cyclone.

Pelaksanaan eksperimen
Pelaksanaan eksperimen dibagi menjadi dua
tahap, yaitu :
.
Persiapan eksperimen, yang meliputi :
 Memastikan mesin dalam kondisi normal dan
Gambar 2.2Rangkaian Siklus Motor Dua langkah
memeriksa peralatan yang akan digunakan
(BM Surbhakty dan Koesnadi,”Mesin dan
dalam penelitian.
Turbin uap”,1977)
 Menyiapkan kendaraan atau mesin yang akan
digunakan untuk penelitian, yang meliputi :
2.METODOLOGI PENELITIAN
Mempersiapkan turbo cyclone yang akan
Penelitian menggunakan sistem sofware
digunakan dalam pengujian. Melakukan pengujian
Fluent 6.2 untuk mengetahui kecepatan aliran dan
dengan sepeda motor tanpa turbo cyclone untuk
kontur tekanan yang masuk ke turbo cyclone dan
mengetahui kecepatan aliran dan volt,ampere dan
uji statistik.
konsumsi bahan bakar.
Melakukan pemasangan turbo cyclone pada
Tempat Penelitian
sepeda motor Honda GL pro. Mengetahui
kecepatan aliran, volt, ampere dan konsumsi bahan
bakar.  Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Efektif
(SFCe)
Pelaksanaan Eksperimen SFCe= FC dimana FC = b x  f x 3600
Mencari waktu konsumsi bahan bakar Ne t 1000

sebelum pemasangan turbo cyclone.Setelah mesin FC = 30 x 0,74x 3600


204 1000
dihidupkan dan putaran mesin 2000 rpm, maka
pengukuran jumlah bahan bakar yang terpakai = 0,391kg/jam
dimulai dengan menggunakan stop watch,dalam SFCe= 0.391 = 1.00917 kg/HP.jam
menghabiskan bahan bakar 30 ml sambil melihat 0.388205
bahan bakar yang ada dalam gelas ukur. Sejumlah
bahan bakar 30 ml akan dihabiskan dalam waktu Keterangan :
tertentu. Mengukur waktu konsumsi bahan bakar SFCe = Konsumsi bahan bakar spesifik efektif
mesin dengan pemasangan turbo cyclone.Setelah (kg/Hp.jam)
mesin dihidupkan dan putaran mesin 2000 rpm, Fc = Konsumsi bahan bakar (kg/jam)
pengukuran jumlah bahan bakar yang terpakai Ne = Daya efektif (Hp)
dimulai dengan menggunakan stop watch
menghabiskan bahan bakar selama 30 ml sambil  Efisiensi Thermal Efektif (𝛈𝐞 )
melihat bahan bakar yang ada dalam gelas ukur, ηe= Ne x 632 x 100 % dimana Qb = FC LHVbb
Qb
bahan bakar akan dihabiskan dalam waktu
tertentu. Pengambilan data dilakukan kembali Qb= 0,391 x 11000
selama lima kali percobaan dengan putaran 2000 = 4309.412 kcal/jam
rpm. ηe= 0.388205 x632 x100%
4309.412
= 5.693247 %
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan :
Perhitungan Data Standard
𝜂𝑒 = Efisiensi Thermal efektif
SFCe = Spesifik Fuel Consumption Efektif
 Daya efektif (Ne)
(kg/Hp.jam)
Ne = V .I x cos 
0.736.10 2 x g LHVbb = Nilai kalor bawah bahan bakar (11000
kcal/kg)
= 11.25 x2.06x cos 1
0.736.10 2 x0.8
= 0.393597 (PS) dimana 1 PS = 0,9863 HP Pengaruh Penambahan Turbo Cyclone Pada
=0.388205HP 0.393597 PS = 0.388205 HP Bentuk Aliran
Keterangan: Untuk mengetahui pengaruh penambahan
V= Tegangan (Volt) turbo cyclone aksial terhadap bentuk aliran yang
ng=effisiensi Generator melintasinya, dapat dilihat pada gambar dengan
I= Kuat Arus (Ampere) menggunakan media bantu serbuk tepung tampak
Cos  = Generator phase 1 = 1
bahwa, aliran yang yang melewati saluran pipa
transparan akan mempunyai bentuk yang lurus
Generator phase 3 = 0,8
selama tidak ada halangan yang mengganggunya.
1 PS = 0,9863 HP
Tetapi ketika pada inlet saluran tersebut
ditambahkan Turbo Cylone dengan sudu-sudu
 Torsi (T)
lengkungnya, maka akan membuat aliran yang
T= 716,2 x Ne melewatinya menjadi berputar mengikuti bentuk
n
sudu pada Turbo Cylone seperti pada gambar.Hal
= 716.2 x 0.388205 ini dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar
2000
di bawah, dimana pada saat aliran mulai masuk /
= 0.139016 kg.m
melintasi sudu-sudu lengkung dengan kecepatan V1
Keterangan :
aliran masih dalam keadaan lurus, tetapi ketika
𝑁𝑒 = daya efektif (Hp)
mulai melewati sudu maka mulai terjadi
T = torsi (kg.m)
pembelokan aliran.
n = putaran mesin (Rpm)
1,5 KONSUMSI
BAHAN BAKAR
EFFEKTIF
1 (kg/HP.Jam)
TANPA TURBO
CYCLONE
0,5 KONSUMSI
BAHAN BAKAR
Tanpa Turbo Cyclone EFFEKTIF
0 (kg/HP.Jam)
DENGAN TURBO
1 2 3 4 5 CYCLONE

Dari grafik analisa data dengan uji t di peroleh hasil


bahwa nilai Konsumsi Bahan Bakar Effektif
Melewati Turbo Cyclone
(SFCe) dengan mengunakan Turbo cyclone dan
tanpa turbo cyclone yaitu rata-rata 0,325596 dan
Grafik Perbandingan Daya Efektif (Hp)
rata-rata 0,9273914
1
DAYA
0,8 EFFEKTIF Grafik Perbandingan Efisiensi Thermis
(HP)
TANPA Efektif(ηe)
0,6 TURBO

0,4
CYCLONE
DAYA
20 EFFISEINSI
EFFEKTIF THERMIS
EFEKTIF (ƞe)
0,2 (HP)
DENGAN
15 TANPA
TURBO TURBO
0 CYCLONE 10 CYCLONE
1 2 3 4 5 EFFISEINSI
THERMIS
5 EFEKTIF (ƞe)
Dari grafik analisa data dengan uji t di peroleh hasil DENGAN
TURBO
bahwa nilai Daya Effektif (HP) dengan 0 CYCLONE
1 2 3 4 5
mengunakan Turbo cyclone dan tanpa turbo
cyclone yaitu rata-rata 0,7239654 dan rata-rata
0,4151938
Dari grafik analisa data dengan uji t di peroleh hasil
Torsi(T) bahwa nilai Effiseinsi Thermis Effektif (ηe)
dengan mengunakan Turbo cyclone dan tanpa
0,3 turbo cyclone yaitu rata-rata 14,1434058 rata-rata
TORSI (kg.m)
0,25 TANPA TURBO 6,229145
CYCLONE
0,2
0,15 4. KESIMPULAN
0,1 TORSI (kg.m) Dapat di simpulkan turbo cyclone aksial
DENGAN
0,05 TURBO akan bertambah besar, karena terjadi penyempitan
CYCLONE
0 luasan pada outlet turbo cyclone akibat sudut
1 2 3 4 5 chamber , (TC sudu 6  = 70o; TC sudu 8,  =
60o). Dengan menggunakan CFD Fluent 6.2
Dari grafik analisa data dengan uji t di peroleh hasil Terjadi perubahan pada Daya efektif
bahwa nilai Torsi (kg.m)dengan mengunakan 0,7239654 dan rata-rata 0,4151938,Torsi
Turbo cyclone dan tanpa turbo cyclone yaitu rata- 0,2592512 dan 0,1486808,Konsumsi bahan bakar
rata 0,2592512 rata-rata 0,1486808 0,325596 dan 0,9273914, Efisinsi thermis
14,1434058 dan 6,229145
Grafik Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar
(SFCe) DAFTAR PUSTAKA
Rudi Rubiantoro ,”Study Banding Unjuk Kerja
dan Emisi Gas Buang dari Motor Bensin
4 Langkah terhadap Penambahan
Peralatan Turbo Cyclone”,Tugas Akhir
Teknik Mesin FTI ITS, 1989.
Wisnu Satria I ,”Study eksperimental tentang
karakteristik medan aliran tiga dimensi
pada saluran outlet dari model internal
flow cyclone (IFC)”Tugas akhir Teknik
Mesin FTI ITS, 2001.
I’im Nurhadi ,”Study eksperimental tentang
pengaruh penambahan turbo cyclone
terhadap intensitas vortek pada saluran
berpenampang sirkular dengan luasan
konstan”, Tugas Akhir Teknik Mesin
FTI ITS, 1999.
Victor L. street and E. Benjamin Wyle,” Fluid
mechanic”,sevent edition , new york:
McGraw-Hill ,
John B Heywood, “Internal combustion engine
fundamental”, Mc Graw-Hill book
company, 1989.
Richard Stone, “Introduction to internal
combustion engines”, second edition,
Mucmillan, 1992.
M.L.Mathur and R.P.Sharma, ”A course in
internal combustion engines”, Dhanpat
Rai & Sons, 1980.
Raymond C Binder , “Fluid mechanics “, fifth
edition , New Delhi , 1975
Hans J.Lught , “Vortex flow in nature and
technology “, new york, 1983.
Fox, R.W. and Mc Donald, A.T., ”Introduction to
Fluid Mechanics”,3rd edition, Jhon
Willey and Sons, New York, 1985.

Anda mungkin juga menyukai