TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Perusahaan
PT. Nilam Port Terminal Indonesia (NPTI) adalah suatu perusahaan yang
bergerak dibidang penyediaan dan pelayanan jasa operator terminal bongkar muat
peti kemas dipelabuhan. Untuk saat ini PT. Nilam Port Terminal Indonesia menjalin
kerjasama dengan PT. Pelindo III (Pelabuhan Indonesia) di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya untuk mengoperasikan pelabuhan petikemas Nilam multipurpose
yang dioperasikan oleh 5 unit Rubber Tyre Gantry (RTG), 27 Unit Head Truk
Nissan PK260CT dan Hino Ranger 2 dan sekarang bertambah 3 unit Head
Truk(HT) terbaru Quester. Jadi Head truk di PT. Nilam Port Terminal Indonesia
(NPTI) total terdapat 30 Unit Head Truk (HT), 4 Unit Container Crane(CC) dengan
panjang dermaga 320 M2 dan luas area penumpukan 4 Ha.
Keberadaan konsorsium PBM (Perusahaan Bongkar Muat) NPTI mempunyai
arti penting bagi terminal nilam timur, karena dengan adanya PT. Nilam Port
Terminal Indonesia kinerja bongkar muat di terminal semakin hari semakin
meningkat. PT. Nilam Port Terminal Indonesia mempunyai dermaga untuk sandar
kapal dan peralatan bongkar muat tetapi jika kegiatan PBM mengalami kendala
dapat dipastikan kinerja kami efisien dan efektif. Dapat dijelaskan bahwa selama
ini sinergi antara TO (Terminal Operator) dan mitra kerja dan pengguna jasa cukup
sulit. Hal ini dapat dibuktikan ketika mulai awal 2010 Management Pelindo III
merancang improvement di Nilam Timur.
4
5
D. Peraturan Perusahaan
1. Karyawan wajib masuk dan pulang kerja sesuai waktu yang telah
ditentukan, kecuali atasannya langsung dan atau persetujuan pengusaha
menetapkan lain.
2. Setiap karyawan wajib melakukan atau mengisi absensi yang telah
disediakan oleh perusahaan sesuai namanya masing-masing sebelum jam
kerja dimulai dan setelah jam kerja berakhir, apabila tidak melakukannya
dianggap mangkir.
3. Karyawan wajib menjaga kebersihan, kesopanan dan ketertiban kerja baik
di lingkungan kerja masing-masing maupun di tempat lain yang ada dalam
lingkungan perusahaan, serta menjauhkan segala sesuatu yang dapat
6
menimbulkan bahaya.
4. Karyawan wajib memelihara suasana kekeluargaan dengan semua
karyawan dan tidak boleh menimbulkan huru-hara, menghasut, membuat
keributan, mengadu domba antara yang satu dengan yang lain atau lain cara
yang dapat membawa akibat negatif sehingga mengganggu kelancaran
kerja atau jalannya perusahaan.
5. Karyawan wajib menjaga agar tidak terjadi pemborosan dalam segala
bidang.
6. Karyawan wajib memegang teguh rahasia perusahaan.
7. Karyawan wajib melaporkan kepada atasannya atau pimpinan perusahaan,
apabila mengetahui adanya sesuatu yang membahayakan serta dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan ataupun karyawan.
8. Karyawan wajib menyelesaikan setiap pekerjaan sesuai dengan kualifikasi
yang telah ditentukan, serta pekerjaan-pekerjaan yang menurut pimpinan
masih termasuk tugas dari karyawan yang ada hubungannya dengan tugas-
tugas yang perlu dilaksanakan untuk kelangsungan perusahaan. Semua
hasil pekerjaan atau ciptaan karyawan dalam tugasnya menjadi milik
perusahaan.
9. Karyawan wajib mematuhi segala perintah atau instruksi dalam
melaksanakan tugas seperti tersebut diatas dari atasannya yang dikuasakan
untuk memberi perintah tersebut oleh Pimpinan Perusahaan.
10. Karyawan wajib memelihara, merawat dan menyimpan dengan baik semua
alat-alat kerja, baik yang disediakan perusahaan untuk pekerjaan karyawan,
maupun milik perusahaan lainnya yang tersedia ditempat dan ruangan kerja
perusahaan.
11. Karyawan tidak dibenarkan membawa alat-alat kerja, atau barang milik
perusahaan ke luar tempat kerja atau lokasi perusahaan, tanpa ijin atasan
yang dikuasakan oleh Pimpinan Perusahaan.
12. Pada waktu karyawan akan meninggalkan pekerjaan atau pulang, meja
kerja harus dirapikan dan semua surat penting dan atau surat rahasia, harus
disimpan dalam tempat yang terkunci.
7
13. Karyawan wajib membayar ganti rugi atas kesalahan atau kelalaiannya
yang menyebabkan kerusakan atau hilangnya inventaris perusahaan.
14. Atasan yang menaruh kepercayaannya atau melimpahkan sesuatu
wewenang kepada bawahannya harus bertanggung Jawab terhadap segala
sesuatu yang terjadi akibat dari kelalaian atau kurang pengawasannya.
15. Karyawan wajib menjaga nama baik perusahaan, dan pemberian penjelasan
kepada media massa mengenai perusahaan, hanya dilakukan oleh pejabat
yang berwenang untuk itu.
16. Karyawan yang putus hubungan kerja dengan perusahaan, wajib
mengembalikan semua peralatan dan perlengkapan kerja yang
dipercayakan kepadanya.apabila tidak dikembalikan, maka diwajibkan
membayar sebesar harga pasar dari perlengkapan dan peralatan tersebut.
17. Memakai pakaian kerja pada waktu jam kerja (bagi karyawan yang
mendapatkan seragam / pakaian kerja), dan atribut (tanda pengenal) yang
telah ditentukan selama jam kerja di dalam lingkungan perusahaan.
18. Bekerja sesuai SOP (Standard Operation Procedure).
19. Karyawan diharuskan menjalankan segala pekerjaan yang menjadi
tugasnya dan tugas-tugas yang layak yang diberikan oleh atasannya dengan
penuh tanggung jawab, teliti dan tertib.
20. Karyawan wajib melaporkan data Pribadi (status perkawinan, status
keluarga, alamat/tempat tinggalnya, dll) beserta perubahannya.
21. Karyawan wajib senantiasa mengusahakan peningkatan efisiensi kerja
serta meningkatkan prestasi kerjanya ,memakai kartu pengenal,
berpenampilan rapi dan sopan.
22. Untuk ketertiban dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, karyawan
yang tidak berkepentingan dilarang datang/masuk di bagian lain, kecuali
jika berhubungan dengan tugas pekerjaannya dan/atau atas perintah atasan.
8
PT. Nilam Port Terminal Indonesia (NPTI) adalah suatu perusahaan yang
bergerak dibidang penyediaan dan pelayanan jasa operator terminal bongkar muat
peti kemas dipelabuhan. Untuk saat ini PT. Nilam Port Terminal Indonesia menjalin
kerjasama dengan PT. Pelindo III (Pelabuhan Indonesia) di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya untuk mengoperasikan pelabuhan petikemas Nilam multipurpose
yang dioperasikan oleh 5 unit Rubber Tyre Gantry (RTG), 27 Unit Head Truk
Nissan PK260CT dan Hino Ranger 2 dan sekarang bertambah 3 unit Head
Truk(HT) terbaru Quester. Jadi Head truk di PT. Nilam Port Terminal Indonesia
(NPTI) total terdapat 30 Unit Head Truk (HT), 4 Unit Container Crane(CC) dengan
panjang dermaga 320 M2 dan luas area penumpukan 4 Ha. Di PT. Nilam Port
Terminal Indonesia terdapat berbagai devisi salah satunya pada bagian devisi
maintenance khususnya pada Truk, pada kegiatan proses maintenance head truck
dapat menambah wawasan khususnya mengenai pengetahuan maintenance sesuai
dengan kebutuhan PT. NPTI. Mahasiswa diajarkan mengenai perawatan dan
perbaikan yang baik dan tepat yang harus dilakukan tentunya agar tidak
menimbulkan suatu accindent . Tentu banyak sekali hal yang harus diperhatikan
pada saat melakukan perawatan dan perbaikan pada sebuah kendaraan. Sebelumnya
mahasiswa harus mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari komponen tersebut untuk
menunjang sustu sistem sehingga dapat bekerja sesuai dengan seperti yang
diharapkan. Salah satunya yaitu pada sistem rem, pada dasarnya rem mempunyai
fungsi untuk memperlambat laju kendaraan
1. Komponen dan Fungsi Sistem Rem dengan Air Over Hydraulic Brake
a) Tangki Udara (Air Tank)
d) Wheel Cylinder
h) Reservoir Tank
udara berbalik dan tekanan udara dilepaskan ke atmosfir melalui katup buang
(exaust valve) yang berada dibawah katup rem.
j) Relay Valve
l) Pressure Regulator
n) Safety Valve
Sensor yang membaca tekanan rendah pada tangki, jika angin pada
tangki kurang maka sensor ini akan mengirim sinyal ke pengemudi dengan
perantara alarm yang berbunyi keras. Agar alarm mati maka pengemudi harus
menarik tuas Handbrake, hal ini sebagai pengingat pengemudi apabila terjadi
kebocoran pada sistem rem pengemudi dapat berhenti untuk mengecek
komponen.
2. Diagram dan Cara Kerja Sistem Rem dengan Air Over Hydraulic Brake
a. Prinsip kerja
Pada sistem ini yang mendorong kampas rem masih berupa minyak rem
sama seperti sistem rem hidrolik pada umumnya, pada sistem ini ada
penambahan beberapa komponen, yang tidak terdapat pada sistem rem
hidrolik pada umumnya. Pada sistem ini yang membedakan adalah brake
valve tidak langsung menekan air booster (air master), melainkan hanya
membuka dan menutup katup, kemudian udara pada kompresor (udara
bertekanan) mengalir, dan menekan air booster. Sumber gaya tekanan pada
sistem ini berasal dari udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor,
dan kemudian diteruskan oleh minyak rem yang selanjutnya dialirkan ke
masing-masing roda.