Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Sejarah Perusahaan
PT. Nilam Port Terminal Indonesia (NPTI) adalah suatu perusahaan yang
bergerak dibidang penyediaan dan pelayanan jasa operator terminal bongkar muat
peti kemas dipelabuhan. Untuk saat ini PT. Nilam Port Terminal Indonesia menjalin
kerjasama dengan PT. Pelindo III (Pelabuhan Indonesia) di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya untuk mengoperasikan pelabuhan petikemas Nilam multipurpose
yang dioperasikan oleh 5 unit Rubber Tyre Gantry (RTG), 27 Unit Head Truk
Nissan PK260CT dan Hino Ranger 2 dan sekarang bertambah 3 unit Head
Truk(HT) terbaru Quester. Jadi Head truk di PT. Nilam Port Terminal Indonesia
(NPTI) total terdapat 30 Unit Head Truk (HT), 4 Unit Container Crane(CC) dengan
panjang dermaga 320 M2 dan luas area penumpukan 4 Ha.
Keberadaan konsorsium PBM (Perusahaan Bongkar Muat) NPTI mempunyai
arti penting bagi terminal nilam timur, karena dengan adanya PT. Nilam Port
Terminal Indonesia kinerja bongkar muat di terminal semakin hari semakin
meningkat. PT. Nilam Port Terminal Indonesia mempunyai dermaga untuk sandar
kapal dan peralatan bongkar muat tetapi jika kegiatan PBM mengalami kendala
dapat dipastikan kinerja kami efisien dan efektif. Dapat dijelaskan bahwa selama
ini sinergi antara TO (Terminal Operator) dan mitra kerja dan pengguna jasa cukup
sulit. Hal ini dapat dibuktikan ketika mulai awal 2010 Management Pelindo III
merancang improvement di Nilam Timur.

4
5

B. Visi dan Misi Perusahaan


Visi :
Menjadi salah satu Operator Terminal Pelabuhan terbaik di Indonesia yang
unggul di Availability dan Reliability dalam menyediakan layanan bagi pelanggan
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Misi:
1. Menyediakan Jasa Terminal Pelabuhan yang berkualitas dengan cepat,
aman dan mampu telusur.
2. Menjalankan proses bisnis yang efisien, efektif dan berbasiskan teknologi
modern dengan memperhatikan OHSAS 18001:2007 (Keselamatan,
Kesehatan Kerja) dan Lingkungan serta ISPS (International Ship and
Port Security).
3. Menyediakan Jasa Terminal Pelabuhan dengan peralatan yang prima.
4. Memberikan nilai tambah bagi Stake Holder untuk mendukung
peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

C. Struktur Organisasi Perusahaan


Terlampir.

D. Peraturan Perusahaan
1. Karyawan wajib masuk dan pulang kerja sesuai waktu yang telah
ditentukan, kecuali atasannya langsung dan atau persetujuan pengusaha
menetapkan lain.
2. Setiap karyawan wajib melakukan atau mengisi absensi yang telah
disediakan oleh perusahaan sesuai namanya masing-masing sebelum jam
kerja dimulai dan setelah jam kerja berakhir, apabila tidak melakukannya
dianggap mangkir.
3. Karyawan wajib menjaga kebersihan, kesopanan dan ketertiban kerja baik
di lingkungan kerja masing-masing maupun di tempat lain yang ada dalam
lingkungan perusahaan, serta menjauhkan segala sesuatu yang dapat
6

menimbulkan bahaya.
4. Karyawan wajib memelihara suasana kekeluargaan dengan semua
karyawan dan tidak boleh menimbulkan huru-hara, menghasut, membuat
keributan, mengadu domba antara yang satu dengan yang lain atau lain cara
yang dapat membawa akibat negatif sehingga mengganggu kelancaran
kerja atau jalannya perusahaan.
5. Karyawan wajib menjaga agar tidak terjadi pemborosan dalam segala
bidang.
6. Karyawan wajib memegang teguh rahasia perusahaan.
7. Karyawan wajib melaporkan kepada atasannya atau pimpinan perusahaan,
apabila mengetahui adanya sesuatu yang membahayakan serta dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan ataupun karyawan.
8. Karyawan wajib menyelesaikan setiap pekerjaan sesuai dengan kualifikasi
yang telah ditentukan, serta pekerjaan-pekerjaan yang menurut pimpinan
masih termasuk tugas dari karyawan yang ada hubungannya dengan tugas-
tugas yang perlu dilaksanakan untuk kelangsungan perusahaan. Semua
hasil pekerjaan atau ciptaan karyawan dalam tugasnya menjadi milik
perusahaan.
9. Karyawan wajib mematuhi segala perintah atau instruksi dalam
melaksanakan tugas seperti tersebut diatas dari atasannya yang dikuasakan
untuk memberi perintah tersebut oleh Pimpinan Perusahaan.
10. Karyawan wajib memelihara, merawat dan menyimpan dengan baik semua
alat-alat kerja, baik yang disediakan perusahaan untuk pekerjaan karyawan,
maupun milik perusahaan lainnya yang tersedia ditempat dan ruangan kerja
perusahaan.
11. Karyawan tidak dibenarkan membawa alat-alat kerja, atau barang milik
perusahaan ke luar tempat kerja atau lokasi perusahaan, tanpa ijin atasan
yang dikuasakan oleh Pimpinan Perusahaan.
12. Pada waktu karyawan akan meninggalkan pekerjaan atau pulang, meja
kerja harus dirapikan dan semua surat penting dan atau surat rahasia, harus
disimpan dalam tempat yang terkunci.
7

13. Karyawan wajib membayar ganti rugi atas kesalahan atau kelalaiannya
yang menyebabkan kerusakan atau hilangnya inventaris perusahaan.
14. Atasan yang menaruh kepercayaannya atau melimpahkan sesuatu
wewenang kepada bawahannya harus bertanggung Jawab terhadap segala
sesuatu yang terjadi akibat dari kelalaian atau kurang pengawasannya.
15. Karyawan wajib menjaga nama baik perusahaan, dan pemberian penjelasan
kepada media massa mengenai perusahaan, hanya dilakukan oleh pejabat
yang berwenang untuk itu.
16. Karyawan yang putus hubungan kerja dengan perusahaan, wajib
mengembalikan semua peralatan dan perlengkapan kerja yang
dipercayakan kepadanya.apabila tidak dikembalikan, maka diwajibkan
membayar sebesar harga pasar dari perlengkapan dan peralatan tersebut.
17. Memakai pakaian kerja pada waktu jam kerja (bagi karyawan yang
mendapatkan seragam / pakaian kerja), dan atribut (tanda pengenal) yang
telah ditentukan selama jam kerja di dalam lingkungan perusahaan.
18. Bekerja sesuai SOP (Standard Operation Procedure).
19. Karyawan diharuskan menjalankan segala pekerjaan yang menjadi
tugasnya dan tugas-tugas yang layak yang diberikan oleh atasannya dengan
penuh tanggung jawab, teliti dan tertib.
20. Karyawan wajib melaporkan data Pribadi (status perkawinan, status
keluarga, alamat/tempat tinggalnya, dll) beserta perubahannya.
21. Karyawan wajib senantiasa mengusahakan peningkatan efisiensi kerja
serta meningkatkan prestasi kerjanya ,memakai kartu pengenal,
berpenampilan rapi dan sopan.
22. Untuk ketertiban dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, karyawan
yang tidak berkepentingan dilarang datang/masuk di bagian lain, kecuali
jika berhubungan dengan tugas pekerjaannya dan/atau atas perintah atasan.
8

E. Ruang Lingkup Materi yang di Amati, di Kaji dan di Kerjakan

PT. Nilam Port Terminal Indonesia (NPTI) adalah suatu perusahaan yang
bergerak dibidang penyediaan dan pelayanan jasa operator terminal bongkar muat
peti kemas dipelabuhan. Untuk saat ini PT. Nilam Port Terminal Indonesia menjalin
kerjasama dengan PT. Pelindo III (Pelabuhan Indonesia) di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya untuk mengoperasikan pelabuhan petikemas Nilam multipurpose
yang dioperasikan oleh 5 unit Rubber Tyre Gantry (RTG), 27 Unit Head Truk
Nissan PK260CT dan Hino Ranger 2 dan sekarang bertambah 3 unit Head
Truk(HT) terbaru Quester. Jadi Head truk di PT. Nilam Port Terminal Indonesia
(NPTI) total terdapat 30 Unit Head Truk (HT), 4 Unit Container Crane(CC) dengan
panjang dermaga 320 M2 dan luas area penumpukan 4 Ha. Di PT. Nilam Port
Terminal Indonesia terdapat berbagai devisi salah satunya pada bagian devisi
maintenance khususnya pada Truk, pada kegiatan proses maintenance head truck
dapat menambah wawasan khususnya mengenai pengetahuan maintenance sesuai
dengan kebutuhan PT. NPTI. Mahasiswa diajarkan mengenai perawatan dan
perbaikan yang baik dan tepat yang harus dilakukan tentunya agar tidak
menimbulkan suatu accindent . Tentu banyak sekali hal yang harus diperhatikan
pada saat melakukan perawatan dan perbaikan pada sebuah kendaraan. Sebelumnya
mahasiswa harus mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari komponen tersebut untuk
menunjang sustu sistem sehingga dapat bekerja sesuai dengan seperti yang
diharapkan. Salah satunya yaitu pada sistem rem, pada dasarnya rem mempunyai
fungsi untuk memperlambat laju kendaraan
1. Komponen dan Fungsi Sistem Rem dengan Air Over Hydraulic Brake
a) Tangki Udara (Air Tank)

Gambar 2.1 Tangki Udara, sumber: dokumentasi.


9

Tangki udara berfungsi untuk menampung udara sementara yang


disuplai dari kompresor, udara yang sudah masuk dalam tangki sebelumnya
sudah disaring terlebih dahulu oleh air dryer, agar udara yang masuk
kedalam tangki benar-benar bersih tidak terdapat kotoran atau air yang
masuk kedalam sistem saluran. Udara yang masuk ke dalam tangki
digunakan untuk menunjang sistem-sistem seperti, boster kopling, sistem
rem, klakson, Exaust Brake Cylinder, dll.
Udara yang masuk dalam tangki harus selalu setabil yaitu antara 706-
834 kpa (7,2-8,5 kgf/cm²). apabila tekanan udara dalam tangki melebihi batas
yang ditentukan, maka udara didalam tangki akan dibuang, untuk menjaga
udara yang didalam tangki tetap setabil. Dalam hal ini sistem yang berkerja
adalah pressure regulator, ketika tekanan udara naik melebihi standar, proses
pemberian tekanan udara dihentikan oleh pressure regulator yang menekan
Unloader Valve dan ketika tekanan udara sudah turun dibawah setandar
Unloader Valve akan ditekan oleh pegas dan pengisian udara dilanjutkan
kembali.
b) Air Compresor

Gambar 2.2 Kompresor Udara, sumber: dokumentasi


Kendaraan yang menggunakan udara bertekanan dalam sistem rem dan
peralatan tambahan lainnya, dan udara tersebut dihasilkan oleh kompresor
udara yang kemudian disalurkan ke air dryer untuk disaring dimana uap
lembab dalam udara dibersihkan dan selanjutnya baru dikirim ke tangki
udara. Karena kompresor berkerja exstra (tergantung putaran engine), maka
kompresor udarapun dilengkapi dengan sistem pelumasan dan pendinginan
10

yang maksimal agar kompresor dapat berkerja dengan maksimal. Pada


kompresor ini menggunakan single piston
c) Air Booster

Gambar 2.3 Air Booster, sumber: dokumentasi.


Air booster adalah alat yang memakai perbedaan antara engine vakum
dan tekanan atmosfer untuk menghasilkan tenaga yang kuat, air booster
dioprasikan dengan adanya tekanan angin dari kompresor yang selanjutnya
akan menekan minyak rem ke masing-masing roda.
Fungsi utama dari air booster adalah untuk memberikan tekanan pada
minyak rem, yang dibantu dengan udara bertekanan. Air booster juga
berfungsi sebagai pemisah antara udara bertekan dengan minyak rem. Tujuan
pemasangan air booster adalah untuk meringankan beban dari pedal, namun
mempunyai daya pengereman yang sangat kuat. Pada sistem ini
menggunakan dua air booster, yang bertujuan untuk:
(a) Membagi aliran sistem rem ke masing-masing roda, air boster yang
pertama untuk mengoprasikan roda depan dan air boster yang
pertama belakang.
(b) Untuk mengantisipasi kegagalan pengereman yaitu apabila salah satu
sistem terjadi kegagalan pengereman, maka sistem lain masih dapat
beroprasi (pengereman darurat).
11

d) Wheel Cylinder

Gambar 2.4 Wheel Cylinder, sumber: dokumentasi.


Wheel cylinder terdiri dari beberapa komponen penting yaitu piston,
push rod, boot (karet pelindung), cylinder, dan spring. Fungsi dari wheel
cyilinder adalah untuk mendorong sepatu rem, ketika pedal rem ditekan fluida
akan mengalir menjadi tekanan hydraulic dan akan mendorong dua piston
yang ada pada wheel cylinder, dan piston tersebut akan mendorong sepatu
rem (pada Nissan diesel PK260CT menggunakan wheel cylinder 1 cylinder 2
piston yang mendorong kanan kiri).
e) Sepatu Rem/Kanvas rem(Brake Shoes)

Gambar 2.5 Sepatu Rem /Brake Shoes, sumber: dokumentasi.


Sepatu rem berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan atau
menghentikan laju kendaraan, sepatu rem berkerja ketika pedal rem ditekan
(seperti yang sudah dijelaskan di atas), maka sepatu rem akan terdorong dan
akan bergesekan dengan tromol dan laju kendaraan akan berkurang atau
berhenti. Kanvas rem adalah komponen dari sepatu rem, yang dipasang dan
ditempelkan pada sepatu rem menggunakan paku keeling, kanvas rem sendiri
terbuat dari bahan asbes yang dicampur dengan beberapa bahan lain, sehingga
membut kontruksi kanvas rem menjadi lebih kuat, kalau bergesekan dengan
tembaga, kunigan, dll.
12

f) Tromol (Brake Drum)

Gambar 2.6 Tromol/Brake Drum,


Sumber: www.ilmuotomotif.blogspot.com
Fungsi dari tromol adalah menghentikan atau memperlambat laju
kendaraan, tromol yang ikut berputar dengan putaran roda akan bergesekan
dengan kanvas rem yang diam (tidak berputar), maka akan menimbulkan
gesekan antara tromol dengan kavas rem pada saat pedal rem di tekan.
g) Drum Cover

Gambar 2.7 Drum Cover, Sumber: dokumentasi


Drum cover atau tutup pelindung belakang berfungsi untuk melindungi
kotoran atau air yang masuk pada wheel brake, karena apabila kotoran atau
air masuk dalam wheel brake sistem rem tidak akan bisa berkerja maksimal,
bahkan bisa merusak dari komponen-komponen wheel brake.
13

h) Reservoir Tank

Gambar 2.8 Reservoir Tank, sumber: dokumentasi


Fungsi utama dari reservoir tank adalah untuk menampung minyak rem
yang digunakan sebagai fluida pengereman.
i) Brake Valve

Gambar 2.9 Brake Valve, sumber: dokumentasi


Brake valve ini berfungsi untuk mengendalikan rem dengan cara
membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara bertekanan, untuk roda
depan dan belakang dialirkan secara terpisah.
Saat pedal rem ditekan plunger dan pegas akan menekan primary
ventilasi atas, dan secondary piston akan menutup ventelasi bawah. Ketika
pedal rem diteka lebih dalam lagi feed valve atas dan bawah akan terbuka,
sehingga udara bertekanan dari tangki udara mengalir masuk ke power
cylinder booster rem atau relief valve. Dan pada saat pedal rem lepas, aliran
14

udara berbalik dan tekanan udara dilepaskan ke atmosfir melalui katup buang
(exaust valve) yang berada dibawah katup rem.
j) Relay Valve

Gambar 2.10 Relay Valve, sumber: dokumentasi


Relay valve dikendalikan oleh udara bertekanan dari brake valve, relay
valve membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari tangki ke tabung
rem (Air Booster) untuk mengaktifkan dan mematikan dengan cepat.
k) Air Dryer

Gambar 2.11 Air Dryer, sumber: dokumentasi


Fungsi dari alat ini adalah untuk menyaring kelembaban udara atau
kotoran lainnya sebelum udara masuk ke dalam tangki.
15

l) Pressure Regulator

Gambar 2.12 Pressure Regulator, sumber: dokumentasi


Pressure regulator berfungsi untuk mengontrol tekan udara pada tangki
udara, pressure regulator berkerja ketika tekanan udara naik melebihi
standar, proses pemberian tekanan udara dihentikan oleh pressure regulator
yang menekan Unloader Valve yang ditempatkan pada cylinder head
kompresor. Dan ketika tekanan udara sudah turun dibawah setandar Unloader
Valve akan ditekan oleh pegas dan pengisian udara dilanjutkan kembali.
m) Check Valve

Gambar 2.13 Check Valve, sumber: dokumentasi


Check valve adalah katup searah, yang berfungsi sebagai pengarah
aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan) atau untuk
mengatur aliran fluida hidrolik agar searah dan tidak ada aliran fluida yang
balik.
16

n) Safety Valve

Gambar 2.14 Safety Valve, sumber: dokumentasi


Safety valve berfungsi sebagai mana terminologi atau dalam kata lain
sebagai alat pengaman untuk menjaga tekanan udara berlebih dari dalam
sistem rem. Safety valve mempunyai fungsi yang hampir sama dengan
pressure regulator yaitu menjaga tekanan udara berlebih.
o) Cock Drain

Gambar 2.15,Cock drain, sumber: dokumentasi


Cock drain berfungsi untuk menguras atau membuang air yang berada
dalam tangki secara manual(dengan menarik ring pada cock drain).
p) Low preasure switch

Gambar 2.16 Low preasure switch, sumber: dokumentasi


17

Sensor yang membaca tekanan rendah pada tangki, jika angin pada
tangki kurang maka sensor ini akan mengirim sinyal ke pengemudi dengan
perantara alarm yang berbunyi keras. Agar alarm mati maka pengemudi harus
menarik tuas Handbrake, hal ini sebagai pengingat pengemudi apabila terjadi
kebocoran pada sistem rem pengemudi dapat berhenti untuk mengecek
komponen.

2. Diagram dan Cara Kerja Sistem Rem dengan Air Over Hydraulic Brake
a. Prinsip kerja
Pada sistem ini yang mendorong kampas rem masih berupa minyak rem
sama seperti sistem rem hidrolik pada umumnya, pada sistem ini ada
penambahan beberapa komponen, yang tidak terdapat pada sistem rem
hidrolik pada umumnya. Pada sistem ini yang membedakan adalah brake
valve tidak langsung menekan air booster (air master), melainkan hanya
membuka dan menutup katup, kemudian udara pada kompresor (udara
bertekanan) mengalir, dan menekan air booster. Sumber gaya tekanan pada
sistem ini berasal dari udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor,
dan kemudian diteruskan oleh minyak rem yang selanjutnya dialirkan ke
masing-masing roda.

Gambar 3.5 Wiring Diagram With Air Over Hydraulic Brake,


sumber: manual book Nissan Diesel.

Anda mungkin juga menyukai