Anda di halaman 1dari 8

PERATURAN DIREKTUR

RSIA PUTRA DALIMA

NOMOR.001/DIR/HPK/RSIAPD/1/2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA


RSIA PUTRA DALIMA

Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSIA PUTRA DALIMA, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan di RSIA PUTRA DALIMA dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya Peraturan Direktur tentang Kebijakan Pelayanan RSIA PUTRA DALIMA
sebagai landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanandi RSIA PUTRA DALIMA;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,perlu


ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSIA PUTRA DALIMA.

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang Pekerjaan Kefarmasian.

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004


tentang Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1203/Menkes/SK/XII/2008 tentang Standar


Pelayanan Intensif Care Unit.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam


Medis.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Standar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1014/Menkes/SK/XI/2008 tentang Standar


Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Standar Pelayanan Kesehatan.

8. Keputusan Ketua Badan Pengurus PT. PUTRA DALIMA Nomor ……….Tahun 2007
tentang Struktur Organisasi RSIA PUTRA DALIMA

9. Keputusan Ketua Badan Pengurus PT. PUTRA DALIMA Nomor 021/YSP/10/2007


tentang Penunjukan Direktur RSIA PUTRA DALIMA.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : PERATURAN DIREKTUR RSIA PUTRA DALIMA TENTANG


KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA
RSIA PUTRA DALIMA

KEDUA : Kebijakan HAK DAN KEWAJIBAN pasien dan keluarga RSIA PUTRA
DALIMA sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan hak dan kewajiban pasien dan
keluarga RSIA PUTRA DALIMA dilaksanakan oleh setiap manajer dan
staff RSIA PUTRA DALIMA

KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Tangerang Selatan

Pada tanggal 27 Januari 2018

Direktur

RSIA PUTRA DALIMA

dr.M.Taufik Chaldun, Sp. OG


LAMPIRAN:

1. Tanggung jawab dan dukungan RS untuk hak pasien dan keluarga selama dalam
asuhan.

 Pimpinan dan staff RS memahami hak dan kewajiban pasien, keluarga sesuai
dengan UU

 RS menghormati hak pasien untuk menentukan informasi yang dapat


disampaikan kepada keluarga dan pihak lain.

 Edukasi kepada staff RS agar paham tentang tanggung jawab melindungi hak
pasien

2. RS menjaga kerahasian Kerahasiaan informasi tentang pasien dan menghormati


kebutuhan privasinya

 Pemberitahuan kepada pasien bahwa informasi kesehatan pasien adalah


rahasia dan wajib dijaga oleh staff RS sesuai dengan UU

 RS meminta persetujuan untuk pelepasan informasi yang tidak tercakup dalam


peraturan UU

 Staff RS mengidentifikasi harapan dan kebutuhan selama asuhan di RS

 Staff RS menghormati kebutuhan pasien untuk privasi mulai dari wawancara


klinis, pemeriksaan, prosedur, pengobatan dan transfer pasien

3. RS mempunyai ketentuan untuk melindungi Perlindungan harta benda milik pasien

 Staff RS meberi informasi tentang tanggung jawab RS dalam menjaga barang


milik pasien

4. RS mengidentifikasi dan melindungi Identifikasi dan perlindungan kelompok pasien


yang berisiko terhadap kekerasan fisik

 RS mempunyai cara monitoring tempat-tempat daerah terpencil,terisolasi dan


rawan terjadinya tindak kekerasan

 Staff RS memahami tanggung jawabnya dalam proses perlindungan


5. RS mendukung Dukungan partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan

 RS melakukan pelatihan kepada staff untuk pemahaman regulasi, dukungan


hak pasien dan keluarga untuk partisipasi proses pelayanannya

6. RS memberitahu Pemberitahuan semua aspek asuhan dan tindakan medis

 Staff RS memberi informasi tentang kondisi medis dan diagnosis pasti

 Staff RS memberi informasi tentang rencana asuhan, tindakan yang akan


dilakukan, dan partisipasi keluarga dalam pengambilan keputusan

 Staff RS memberitahu tentang persetujuan tindakan yang diperlukan dan


proses pemberian persetujuannya

 Staff RS memberikan penjelasan dan pemahaman tentang hasil yang


diharapkan dari proses asuhan dan pengobatan

 Staff RS memberi penjelasan dan pemahaman tentang hasil yang tidak terduga

 Staff RS memberi penjelasan dan pemahaman tentang hak partisipasi pasien


dalam membuat keputusan terkait asuhan

7. Staff RS memberi Pemberian informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit,
rencana tindakan, agar mereka dapat memutuskan tentang asuhannya

 Staff RS memberitahukan informasi tentang diagosis, kondisi pasien, tindakan


yang diusulkan, tata cara dan tujuan tindakan, manfaat dan risiko tindakan,
kemungkinan alternatif dari tindakan, prognosis dari tindakan, kemungkian
hasil yang tidak terduga, kemungkinan hasil bila tidak dilakukan tindakan
yang relevan dengan kondisi dan rencana tindakan

 Staff RS (DPJP,PPJA,PPA) WAJIB memperkenalkan diri saat pertama kali


bertemu pasien dan keluarga

8. Staff RS memberikan Pemberian informasi kepada pasien dan keluarga tentang hak
dan tanggung jawabnya yang berhubungan dengan penolakan pengobatan

 Staff RS memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penolakan


pengobatan tersebut

 Staff RS memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang tanggung


jawab sehubungan dengan penolakan pengobatan
 Staff RS memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang alternatif
pelayanan pengobatan yang tersedia

9. Staff RS menghormati Penghormatan terhadap pilihan pasien untuk menolak atau


melepas resusitasi/bantuan hidup dasar

 Staff RS harus menunjukkan bukti pelaksanaan penolakan pelayanan resusitasi


dari pasien dan keluarganya

10. Staff RS mendukung Dukungan hak pasien tentang assesment dan manajemennyeri
yang tepat

 Staff RS dilatih dan paham tentang hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri,
asesmen dan manajemen nyeri yang akurat

11. Staff RS mendukung Dukungan hak pasien untuk pemberian pelayanan yang penuh
hormat dan kasih sayang pada akhir hidupnya

 Staff RS mengidentifikasi dan memahami tentang kebutuhan unik dari pasien


yang menghadapi kematian

 Staff RS membuat bukti tentang pelayanan yang menghormati hak dan


kebutuhan unik pasien dalam menghadapi kematian

12. Staff RS memberikan Pemberian informasi kepada pasien dan keluarga tentag
penyampaian keluhan,konflik, perbedaan pendapat tentang pelayanan pasien dan hak
untuk berpartisipasi dalam penyelesaian masalah tersebut

 Staff RS memberi informasi kepada pasien tentang proses penyampaian


keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat

 Staff RS menelaah dan menindaklanjuti masalah tersbut dan


mendokumentasikannya

 RS membuat bukti tentang keikutsertaan pasien dalam proses penyelesain


tersebut

13. Staff RS memberi Pemberian informasi hak dan kewajiban pasien dengan bahasa
yang mudah dimengerti

 Staff RS membuat bukti tentang pemberian informasi hak dan kewajiban


pasien secara tertulis
 Staff RS memberikan informasi tentang hak dan kewajiban pasien bila terjadi
komunikasi yang tidak efektif

14. Staff RS memberikan Pemberian informasi dan menandatangani tentang persetujuan


umum termasuk cakupan dan batasannya saat pasien mendaftar rawat jalan dan rawat
inap

 Staff RS saat memberikan persetujuan umum, formulir persetujuan


umumdijelaskan saat pertama kali pasien masuk rawat jalan dan rawat inap
dan pasien diminta menandatangani persetujuan umum tersebut

15. DPJP dan staff yang terlatih Pemberian memberikan informasi tentang persetujuan
khusus/ informed consent dengan bahasa yang dapast dimengerti sesuai dengan UU
oleh DPJP dan staff yang terlatih

 DPJP memberikan informasi tentang tindakan yang akan diambil terhadap


pasien tersebut

 Staff RS meberikan informasi tentang tindakan dengan bahasa yang mudah


dimengerti oleh pasien, kemudian pasien dapat menerima/menolak persetujuan
tersebut

16. Pemberian Informed consent / persetujuan khusus diberikan sebelum operasi,


anestesi, pemberian darah dan pemakaian darah, tindakan dan prosedur yang berisiko
tinggi kepada pasien dan keluarga.

 RS membuat bukti tentang persetujuan khusus tersbut sebelum operasi,


anestesi, pemberian darah dan pemakaian darah, tindakan dan prosedur yang
berisiko tinggi kepada pasien

 RS membuat daftar semua pengobatan/tindakan/ prosedur yang memerlukan


persetujuan khususus

 RS membuat bukti tentang nama dan tanda tangan DPJP yang memberikan
informasi kepada pasien/keluarga yang tercatat di rekam medik

17. RS menetapkan Penetapan wali dari pasien yang dapat memberikan persetujuan
khusus bila pasien tidak kompeten

 RS membuat bukti tentang wali dari pasien yang memberikan persetujuan


khusus sesuai peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai