Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Surabaya


Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Kelas/Semester : X/1&2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan
Kompetensi Dasar : Mengenal Besaran Vektor, Sistem Satuan dan
Hukum Newton.

I. Indikator :
A. Indikator Kognitif
1. Produk
a. Siswa dapat memberikan contoh tentang besaran vector
b. Siswa dapat menjelaskan tentang besaran vektor
c. Siswa dapat menjelaskan tentang sistem satuan
d. Siswa dapat menjelaskan tentang hukum newton

B. Indikator Psikomotorik
a. Siswa dapat menghitung besaran vektor dengan benar.

C. Indikator afektif
1. Mengembangkan perilaku berkarakter
a. Tanggungjawab, peduli dan bersikap positip
b. Bekerjasama/terbuka, disiplin
c. Jujur, percaya diri
2. Mengembangkan berketerampilan sosial
a. Mendengarkan(menerima)
b. Bertanya
c. Menyampaikan ide
d. Menghargai
e. Aktif berpartisipasi
f. Berkomunikasi

II. Tujuan Pembelajaran :


A. Kognitif
1. Produk
a. Siswa dapat memberikan contoh tentang besaran vektor dengan baik dan
benar.

10
b. Siswa dapat menjelaskan tentang besaran vektor dengan baik dan benar.
c. Siswa dapat menjelaskan tentang sistem satuan dengan baik dan benar.
d. Siswa dapat menjelaskan tentang hukum newton dengan baik dan benar.

B. Psikomotorik
a. Siswa dapat menghitung besaran dengan baik dan benar

C. Afektif
1. Mengembangkan perilaku berkarakter
a. Pada saat mengerjakan tugas, siswa bertanggungjawab, peduli dan
mempunyai keinginan untuk tahu
b. Pada saat guru menjelaskan, siswa mendengarkan secara serius tanpa
menimbulkan keributan
c. Saat menjawab pertanyaan, siswa menjawab dengan jujur dan dengan rasa
percaya diri
2. Mengembangkan berketerampilan sosial
a. Pada saat guru memberikan penjelasan, siswa mendengarkan dengan
penuh perhatian
b. Pada saat guru mengijinkan untuk mengajukan pertanyaan, siswa
mengajukan pertanyaan secara sopan dan bertanggungjawab
c. Siswa menyampaikan ide secara sopan dan bertanggungjawab
d. Siswa dapat saling menghargai pendapat antar sesama siswa
e. Dalam kegiatan pembelajaran(bertanya dan menjawab), siswa
menunjukkan partisipasinya
f. Dalam mengajukan pertanyaan dan jawaban, siswa berkomunikasi secara
sopan dan bertanggungjawab.

III. Materi Pembelajaran :


- Pengantar ilmu mekanika
- Besaran vector
- Besaran satuan
- Hokum newton

IV. Metode Pembelajaran :


1. Model : Pembelajaran Langsung (MPL)
Course Review Horay

2. Metode : Ceramah, diskusi, dan mengerjakan soal

V. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

11
VI. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 15 Menit )
Terlaksana
Kegiatan
1 2 3 4
1. Memberi salam.
2. Mengabsen kehadiran siswa.
3. Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan gambar
suatu gaya kemudian siswa diminta mengamati.
(Fase 1).
4. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi
produk, psikomotor, dan keterampilan sosial.

Kegiatan Inti ( 50 Menit )


Terlaksana
Kegiatan
1 2 3 4
Pembelajaran langsung
1. Menjelaskan pengertian vektor dan gaya, sistem
satuan, dan hokum newton (Fase 2).
2. Menjelaskan tujuan dari vektor dan gaya, sistem
satuan, dan hukum newton (Fase 2). memberikan
kesempatan bertanya, menjadi pendengar yang baik,
menyumbang ide/pendapat, dan berkomunikasi serta
melakukan penilaian berdasarkan LP 4 : Pengamatan
Keterampilan Sosial
3. Dalam setting kelompok, Guru membimbing siswa
pelatihan dengan meminta siswa untuk menjelaskan
kembali pengertian vektor dan gaya, sistem satuan,
dan hukum newton (Fase 3), guru memberi
arahan/umpan balik (Fase 4), sambil melakukan
penilaian keterampilan sosial meliputi bertanya,
menjadi pendengar yang baik, menyumbang
ide/berpendapat, dan berkomunikasi berdasarkan LP
4 : Pengamatan Keterampilan Sosial
4. Membimbing pelatihan dengan meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang diberikan.
5. Guru mengecek hasil kerja siswa sambil melihat
kejujuran, kedisplinan, dan ketelitian siswa sesuai
dengan LP 3 : Pengamatan perilaku berkarakter.

12
Course Review Horay
6. Guru meminta siswa menyiapkan kotak 9/16/25
sesuai dengan kebutuhan, kotak tersebut diberi angka
sesuai dengan seler masing-masing. (fase 4)
7. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis
jawaban pada kotak sesuai dengan nomor yang
disebutkan guru, dan langsung didiskusikan. (fase 5)

Tanya Jawab ( 10 Menit )


Terlaksana
Kegiatan
1 2 3 4

1. Memberikan pertanyaan kepada siswa secara lisan.


2. Meminta siswa dari perwakilan kelompok untuk
mengerjakan latihan soal didepan kelas.

Penutup ( 10 Menit )
Terlaksana
Kegiatan
1 2 3 4
1) Bersama siswa guru menyimpulkan tentang pelajaran
yang telah diajarkan pada hari ini.
2) Memberikan tindak lanjut kepada siswa dengan cara
memberi tugas sesuai dengan meteri pelajaran hari ini
dan dikumpulkan minggu depan.

VII. Alat dan Bahan


1. White board
2. Spidol dan penghapus
3. LCD
VIII. Penilaian
Penilain selama kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan LP 1
sampai dengan LP 4.
IX. Sumber Belajar :
1. Ilmu Gaya Teknik sipil I, Depdikbud 1979
2. Ilmu Gaya Teknik sipil 2, Depdikbud 1979
Daftar Pustaka

Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil I, Depdikbud


Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil 2, Depdikbud

13
Materi Ajar

Ilmu gaya (Statika banggunan) adalah ilmu yang mempelajari kekuatan-kekuatan


dan stabilisasi dari konstruksi bangunan dan bagian-bagian dari banggunan.
Ilmu ini dipelajari dan digunakan baik teori maupun praktik yang menjeaskan
keseimbangan-keseimbangan gerak benda-benda yang berhubungan dengan konstruksi.
Gejala keseimbangan gerak dari benda dipisahkan menjadi empat bagian besar yaitu:
1. Statika /keseimbangan
2. Kinetika/gerak
3. Dinamika/gerak yang disebabkan oleh gerakan-gerakan benda.
Ilmu mekanika teknik taklepas dari ilmu hitung menghitung dengan dasar ilmu
fisika dan matematika.beberapa hitungan yang akan ditemuai dalam mekanika teknik
adalah:

1.1 Hitungan dimensi


Hitungan dimensi digunakan untuk menentukan ukuran dari bangunan secara
rekayasa dan akan diwujudkan menjadi nyata.

1.2 Hitungan kontrol


Hitungan ini digunakan untuk memeriksa apakah bangunan yang telah kita hitung
kekutanya telah cukup kuat terkena berbagai keadaan.

1.3 Hitungan kekuatan


Hitungan ini mempelajari apakah perubahan bentuk/peralihan-peralihan
banggunan, lendutan yang terjadi dari konstruksi bangunan telah memenuhi batas
keamanan.

1.4 Hitungan stabilitas


Hitungan ini adalah agar bangunan tetap dalam keadaan kokoh dan mempunyai
angka keamanan untuk layak di bangun.

Dalam ilmu mekanika teknik terpusat mempelajari perpindahan suatu


konstruksi.dalam hal ini ilmu awal yang perlu dipelajari adalah ilmu yang berhubungan

20
dengan prpindahan benda yaitu ilmu gaya dan perangkatnya yang telah kita kenal dalam
ilmu fisika.
1. Gaya
• Gaya adalah suatu yang menyebabkan benda yang diam menjadi bergerak atau
sesuatu yang menyebabkan benda yang sedang bergerak mengalami perubahan gerak.
• Pengertian gaya pada konstruksi bangunan adalah beban atau muatan yang bekerja
pada suatu konstruksi.Gaya diberi simbol P tau K,sedangkan satuannya adalah kg
atau ton dan gaya dilukiskan berbentuk besaran vektor yang terdiri dari Titik
Tangkap,Besaran,Arah,dan Garis Kerja.
• Aksi sebuah gaya digolongkan ke dalam dua pengaruh yaitu luar (eksternal) dan
dalam (internal).
• Gaya digolongkan sebagai gaya kotak atau gaya benda,gaya kotak terjadi akibat kotak
fisik langsung antara dua benda.Gaya benda adalah gaya yang terjadi aksi dari
jauh,seperti gaya gravitasi dan gaya megnetik.
• Menyusun Gaya
Bila dua gaya atau lebih bekerja pada suatu sistem digantikan dengan satu
gaya yang ekivalen, maka gaya ekivalen ini disebut dengan resultan gaya (R).
Mengganti dua gaya atau lebih menjadi sebuah R disebut menyusun gaya sedangkan
gaya-gaya yang digantikan kemudian disebut dengan komponen gaya.Untuk
menyusun gaya dapat digunakan dua cara : Cara Analitis dan Cara Grafis.

Menggambar Gaya
1. Tentukan letak titik tangkap
2. Tentukan besar gaya yang terjadi
3. Tentukan skala gaya
Contoh : Titik tangkap = A; Gaya P = 6 ton ; Skala gaya 1 cm = 2 ton, jadi digambar
sepanjang 3 cm.

Dalam hal ini Gaya mempunyai syarat yaitu:


1. Ada garis kerja

21
2. Ada arah / tujuan

3. Ada titik tangkap


4. Mempunyai besaran

Satuan dari gaya adalah berat yaitu kg,ton,gr, N, KN, dll dan dangan simbol P
Titik tangkap adalah titik yang membatasi suatu gaya tersebut.
Arah gaya adalah arah bergeraknya benda/titik materi dan diberi tabda panah.

Ketentuan :
Sebuah gaya P boleh dipindahkan (digeser) sepanjang garis-kerjanya tanpa mengurangi
pengaruh gaya itu pada benda. Misalnya kita menggeser sebuah benda dengna seutas tali
dengan seutas tali dengan gaya P (lihat gambar). Apakah taliitu dipegang pada titik A atau
B, hasilnya akan tetap (berat tali diabaikan).

• Menyusun Dua Gaya dengan Satu Garis Kerja yang Arahnya sama

Ekivalen dengan

22
• Menyusun Dua Gaya dengan Satu Garis Kerja yang Berlawanan

Ekivalen dengan

• Menyusun Dua Gaya yang Arah Garis Kerjanya Berlainan

a. Cara Jajaran Genjang Gaya b. Cara Segitiga Gaya

2. Skalar dan Vektor


Skalar ialah besaran yang hanya ditentukan oleh besar atau arahnya, misalnya
panjang, luas, volume, energi dan sebagainya.
Vektor ialah besaran, yang ditentukan oleh besar dan arahnya, misalnya gaya,
kecepatan, impuls, dan sebagainya.
Dengan demikian gaya merupakan vector
Vektor adalah besaran yang mempunyai :
1. Titik Tangkap
2. Besaran
3. Arah
4. Tujuan
ü Contoh Besaran Skalar adalah Massa,Jarak,Waktu,dan Volume
ü Contoh Besaran Vektor adalah Perpindahan,Percepatan,Kecepatan,dan Gaya

23
3. Sistem Satuan
1. Dalam Sistem-Internasional gaya dinyatakan dalam Newton dengan 1N = 0.1020 kgf
atau 1 kgf = 9.807 N.
2. Daalm system satuan – Inggris gaya dinyatakan dalam pound (lb) dengan 1 lbf = 4.448 N
atau 1N= 0.4536 lbf.
3. Dalam materi ini menggunakan satuan kilogram (kg) atau ton (t).

4. Hukum Newton :
a. Hukum Newton I menyatakan bahwa :
Jika sebuah benda dalam keadaan diam maka akan tetap diam selama tidak
ada gaya yang mempengaruhinya.Tetapi jika benda tersebut bergerak maka akan tetap
bergerak selama tidak ada gaya yang menyebabkan berhenti.
F = 0 , Jumlah gaya – gaya pada benda nol

a. Hukum Newton II menyatakan bahwa :


Percepatan yang dialami sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja
pada benda dan berbanding terbalik dengan massa benda itu.Arah percepatan benda
sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda.
A = F atau F = m x a
m
b. Hukum Newton III menyatakan bahwa :
Apabila benda memberikan gaya (aksial) kepada benda,benda kedua akan
memberikan gaya (reaksi) kepada benda pertama dengan besar gaya yang sama
dengan benda pertama dalam arah yang berlawanan.
F aksial = F reaksi

5. Resultante
Resultante adalah pengganti dua buah gaya atau lebih menjadi satu buah gaya. Jadi
resultante juga bisa dinamakan dengan gaya sehingga mempunyai syarat-syarat sama
seperti gaya.
Resultante biasa disimbulkan dangan huruf R. dengan simbulnya berada pada tengah-
tengah garis gaya.berbeda dengan gaya yang berada pada ujung pabah/arah.
Misalnya :
Ada dua buah gaya dan diganti satu buah gaya yang disebut Resultante dengan simbol R.

24
Cara Menentukan Resultante.
Cara menentukan resultante ada berbagai cara tergantung dari keadaan dari gaya
tersebut. Dari awal hingga akhir pembelajaran mekanika teknik ada 2 cara menentukan
resultante atau menguraikan gaya.
1. Dengan cara penggambaran( GRAFIS)
Cara pengambaran adalah suatu cara untuk mencari resultante dengan digambar pada
bidang kertas yang harus menggunakan ukuran dan sekala
Skala adalah pemindahan suatu objek yang besar ke objek yang kecil dengan cara
perbandingan.dengan ukuran sesuai dengan besar objek yang kebil (kertas).

Contoh: 1 kg : 1 cm, 1 kg : 5 cm, dll tergantung besar media.


Dibaca: 1 kg dalam benda asli menjadi 1 cm dalam gambar.

Pada penggambaran ini harus menggunakan pengaris siku 1 pasang (60ºdan30 º)


2. Dengan cara perhitungan (ANALITIS)
Cara perhitungan adalah dimana mencari resultante dengan ilmu perhitungn
matematika.
Ada dua kondisi dalam mencari reultante tergamtung keadaan gaya itu. Jika hanya pada
koordinat X dan Y kita hanya menjumlahkan tinggal menentukan + /- dan jika kita
menemui sudut kita harus mengunaka sin, cos dan tangen.
Contoh:

R = P1 + P2
= 6 kg + 6 kg
= 12 kg.

25
Macam-macam arah gaya
Dua gaya dengan satu garis kerja, dan arahnya sama
Ada dua gaya dalam satu garis kerja gaya dan mempunyai arah yang sama.
Contoh 1:
P1 = 4 Kg, P2 = 5Kg ; maka R = P1 + P2 = 4 + 5 = 9 Kg

Dua gaya dengan garis kerja, arah berlawanan


Ada dua gaya dalam satu garis kerja dan mempunyai arah yang berlainan
Contoh 1 :
P1 = 4 Kg (arah kanan), P2 = 2 Kg (arah kiri) ; maka R = P1 – P2 = 4 – 2 Kg

Arah resultante sama dengan arah gaya yang terbesar

26
Contoh 2 :
P1 = 10 Kg (arah kanan), P2 = 6 Kg (arah kiri), P3 = 1 Kg (arah kanan); maka R =
P1 –P2 = P3 = 10 -6+1 = 5 Kg

27
LP 1: PRODUK

Jawablah Pertanyaan di Bawah Ini !


1. Berikan contoh dari vektor dan skalar?
2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang besaran vektor dan sistem satuan?
3. Jelaskan apa itu hukum newton I, II, dan III?
4. Dua gaya yang mempunyai titik tangkap yang sama seperti pada gambar.
K1 1 =5 2 =7 , sudut yang dibentuk
antara 2 gaya tersebut adalah 450 . Carilah
45°
K2 besarnya jumlah gaya-gaya tersebut (R) baik
secara analitis maupun grafis.

Daftar Pustaka

Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil I, Depdikbud


Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil 2, Depdikbud

15
KUNCI LP 1: PRODUK
1. Contoh vektor : gaya, kecepatan, impuls, dsb
Contoh skalar : panjang, luas, volume, dsb
2. Besaran vector yaitu besaran, yang ditentukan oleh besar dan arahnya, misalnya
gaya, kecepatan, impuls, dan sebagainya. Vektor adalah besaran yang mempunyai
titik tangkap, besaran, arah, dan tujuan. Sistem satuan internasional gaya
dinyatakan dalam newton, dalam system satuan inggris gaya dinyatakan dalam
pound, dan dalam materi ini menggunakan satuan kilogram (kg) atau ton (t).
3. Hokum newton I : jika sebuah benda dalam keadaan diam maka akan tetap diam
selama tidak ada gaya yang mempengaruhinya. Tetapi jika benda tersebut bergerak
maka akan tetap bergerak selama tidak ada gaya yang menyebabkan berhenti.
Hokum newton II : percepatan yang dialami sebuah benda berbanding lurus dengan
gaya yang bekerja pada benda da berbanding terbalik dengan massa benda itu. Arah
percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda. Hokum newton
III : apabila benda memberikan gaya (aksial) kepada benda, benda kedua akan
memberikan gaya (reaksi) kepada benda pertama yang besar gaya yang sama
dengan benda pertama dalam arah yang berlawanan.
4. Cara analitis R = 11,1 ton dengan sudut 22,5° dari sumbu x,
Cara grafis R = 11,1 ton dengan sudut 22,5° dari sumbu x

Daftar Pustaka

Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil I, Depdikbud


Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil 2, Depdikbud

16
LP 2: Menghitung Besaran Vektor

Tugas:
Kerjakan soal dengan kelompok, Kemudian demonstrasikan hasilnya di
depan kelas.Lakukan dengan kelompok.

Guru dapat menggunakan Format Penilaian Kinerja Menyusun Soal


Kelompok seperti berikut ini:

Format Penilaian Kinerja Mengerjakan Soal Kelompok


Satuan Pendidikan :………………………………..
Kelas :………………………………..
Kelompok :………………………………..

No Rincian Skor Skor Oleh


Maksimum Guru
1
1 Menghitung besaran dengan baik dan 100
benar.

Daftar Pustaka

Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil I, Depdikbud


Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil 2, Depdikbud

17
LP 3: Pengamatan Perilaku Berkarakter
Tujuan :
Agar pembelajaran berpusat pada siswa berhasil, antara lain siswa harus
aktif dan saling membantu satu sama lain, terutama dalam satu
kelompok yang didasarkan pada kejujuran, ketelitian, kedisplinan, dan
tidak bergurau. Pengamatan ini akan memusatkan pada bagaimana
perilaku berkarakter siswa pada saat pembelajaran berlangsung di
dalam kelompok mereka.
Petunjuk:
Amati untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini selama pelajaran
berlangsung. Beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa
menggunakan skala berikut ini:
4 : Sangat baik 2: Menunjukkan kemajuan
3 : Memuaskan 1: Memerlukan perbaikan

Nama siswa: Kelas: Tanggal:


Penilaian
Rincian Tugas Kinerja (RTK)
No. 4 3 2 1
1. Kejujuran
2. Kedisiplinan
3. Teliti
4. Tidak bergurau
Surabaya, …………………
Pengamat

(………………………………..)
Daftar Pustaka

Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil I, Depdikbud


Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil 2, Depdikbud

18
LP 4: Pengamatan Keterampilan Sosial

Tujuan :
Agar pembelajaran berpusat pada siswa berhasil, antara lain siswa harus
aktif dan saling membantu satu sama lain, terutama dalam satu
kelompok. Pengamatan ini akan memusatkan pada bagaimana perilaku
siswa pada saat pembelajaran berlangsung di dalam kelompok mereka.
Petunjuk:
Amati suatu kelas mulai dari pendahuluan sampai dengan penutup.
Aktivitas Siswa Frekuensi
Saat di kelas
1. Bertanya pada guru pembimbing …………………………..
(ada berapa pertanyaan yang muncul,
bubuhkan toli)
2. Mendengarkan penjelasan guru tentang a. Sangat kondusif
macam-macam dan fungsi talang b. Kondusif
(lingkari kondisi yang sesuai) c. Kurang kondusif
d. Sangat tidak kondusif
3. Menyampaikan pendapat
(ada berapa pendapat, bubuhkan toli) ……………………………..

4. Berkomuikasi dalam kerja kelompok


(aktif dalam kelompok) ……………………………..

Pengamat

(……………………….)

Daftar Pustaka

Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil I, Depdikbud


Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil 2, Depdikbud

19
KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN RPP SMK 5 NEGERI SURABAYA

Lembar Penilaian dan


Indikator Kunci Lembar Penilaian
Butir Soal
Kognitif LP 1: Produk Kunci LP 1: Produk
1. Produk
a) Siswa dapat memberikan contoh tentang besaran vektor Butir 1-4 Butir 1-4
b) Siswa dapat menjelaskan tentang besaran vektor
c) Siswa dapat menjelaskan tentang sistem satuan
d) Siswa dapat menjelaskan tentang hukum newton

Psikomotor
1. Siswa dapat menghitung besaran LP 2. Menghitung besaran Sesuai rincian tugas kinerja
vektor LP 2.

Afektif
a) Mengembangkan perilaku karakter, meliputi jujur, disiplin,teliti, dan
tidak bergurau LP 3 : Pengamatan perilaku Sesuai rincian tugas kinerja
berkarakter LP 3.
b) Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi bertanya, menjadi
pendengar yang baik, menyumbang ide/berpendapat, dan LP 4 : Pengamatan Sesuai rincian tugas kinerja
berkomunikasi dalam bekerja kelompok. keterampilan sosial LP 4.

Daftar Pustaka

Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil I, Depdikbud


Ir. Arief Darmali. 1979. Ilmu Gaya Teknik sipil 2, Depdikbud

14
MATERI AJAR

1.1.1. Pengertian Tentang Gaya dan Garis Kerja Gaya


Gaya adalah merupakan vector yang mempunyai besar dan arah. Penggambarannya
biasanya berupa garis dengan panjang sesuai dengan skala yang ditentukan. Jadi panjang garis
bias dikonversikan dengan besarnya gaya.

Contoh 1 :

Orang berdiridenganberat 50 kg

Panjanggaya arahberat = kebawah (sesuaiarahgravitasi)


ditunjukkandengangambaranakpanahkebawah

denganskala 1 cm = 50 kg
Jadi 50 kg adalahgaya yang diakibatkanoleh orang berdiri tersebut dengan arah gaya
kebawah yang diwakili sebagai gambar anak panah dengan panjang 1 cm karena panjang 1 cm
setara dengan berat 50 kg.

1.1.2. Sifat Gaya


Gaya dan titik tangkap gaya bias dipindah-pindahkan asal masih dalam daerah garis
kerja gaya
Contoh dalam gambar K dan K1 adalah merupakan gaya.

Posisigaya K lama Posisigaya Kbaru

gariskerjagaya Posisigaya K1 lama

K1

Posisigaya K1baru

1.1.3. Penjumlahan Gaya


Penjumlahan gaya bisa dilakukan secara analitis maupun grafis.
1.1.3.1. Penjumlahan secara grafis
Penjumlahan 2 gaya yang mempunyai titik tangkap yang sama, jadi gaya-gaya
tersebut sebidang, bisa secara langsung dijumlahkan secara grafis.

A C § K1, K2 adalah gaya-gaya yang akan


dijumlahkan
K1 R = K1 + K2
Urut-urutanpenjumlahan
§ Buaturut-urutan penjumlahan garis
sejajar dengan K1 dan K2 di ujung
gaya, (K1 diujung K2 dan sehingga K2
D diujung K1) membentuk bentuk
K2 B
jajarangenjang D.A.C.B
§ Salah satu diagonal yang panjang
Titiktangkapgaya tersebut yaitu R adalah merupakan
jumlah dari K1dan K2

Penjumlahan 2 gaya yang sebidang, tapi titik tangkapnya tidak sama.


Gaya-gaya tersebut bisa dipindahkan sepanjang garis kerja gaya.

R = K1 + K2 - K1dan K2 adalah gaya-gaya yang


akan dijumlahkan.
A B - 2 gaya tersebut tidak mempunyai
titik tangkap yang sama, tapi
Posisiawal (K2) KK2 2 masih sebidang.

PosisiawalK1K(K1 1)
0 C
K1

Gambar 1.3 Penjumlahan gaya secara grafis, yang titik tangkapnya tidak sama
Urutan-urutan penjumlahan

- Gaya K1 dipindah searah garis kerja gaya sampai garis kerja


gaya K1 bertemu dengan garis kerja gaya K2, Pertemuannya di titik 0.
- Buat garis – garis sejajar gaya K1 dan K2 di ujung-ujung gaya yang
Berlainan sehingga membentuk suatu jajarangenjang, OABC
- Salah satu diagonal yang terpanjang (R) adalah merupakan jumlah dari K1dan K2.
1.1.3.2. Penjumlahan secara analitis
Dalam penjumlahan secara analitis kita perlu menentukan titik pusat (salib sumbu)
koordinat, yang mana biasanya sering dipakai adalah sumbu oxy. Didalam salib sumbu tersebut
gaya - gaya yang akan dijumlahkan, diproyeksikan.
Contoh :
• Pernjumlahan 2 gaya yang mempunyai titik tangkap tunggal

y § K1 dan K2 adalah gaya - gaya


yang akan dijumlahkan dimana
K2 mempunyai titik tangkap
K2 y
tunggal di O ; α adalah sudut
K1 antara K1 dengan sumbu ox
K1 y β adalah sudut antara K2
dengan sumbu ox.

α β x § K1 dan K2 diuraikan searah


O K2x
K1x dengan sumbu x dan y.

Gambar 1.7.Penjumlahan gaya secara analitis


K1x = K1 cos ; K2x = K2cos
K1y = K1 sin ; K2y = K2 sin

Semua komponen yang searah ox dijumlahkan demikian juga yang searah dengan oy.
Rx = K1x + K2x Rx = ∑ Kx
Ry = K1y + K2y Ry = ∑ Ky
Jumlah gaya total yang merupakan penjumlahan secara analitis dari komponen-komponen
tersebut adalah :

R= Rx ² + Ry ²

Anda mungkin juga menyukai