PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
3.3 MSDS
NO Nama TD TL Bm Warna Wujud Sifat Bahaya Penanganan
Bahan (°c) (°c) (g/mol)
1. Aquadest 100 0 18,01 Benin Liquid Aman Tidak Tidak ada
g Bahaya penanganan
2. Aseton 56 -95 58,08 Benin Liquid Iritasi Iritasi Apabila
g bila terkena
terkena mata bilas
kulit, dengan air
mata, mengalir
terhirup minimal 15
dan menit. Bila
tertelan. terkena
kulit cuci
dengan
sabun dan
air mengalir
lalu olesi
salap
emolien.
Apabila
terhirup
bawa ke
udara segar,
jika sulit
bernafas
beri oksigen
dan
kendurkan
pakaian.
Bila tertelan
jangan
dimuntahka
n kecuali
ada arahan
tim medis.
3.3 Penentuan Lokasi Praktikum
Lokasi praktikum merupakan kawasan konservasi yang teletak di Perairan Anoi Itam,
Kota Sabang, Aceh. Penentuan stasiun berdasarkan metode purposive sampling yang dibagi
menjadi 3 stasiun pengukuran kelimpahan klorofil-a pada air dan pengukuran sebaran butir
sedimen. Pada setiap stasiun terdiri dari 3 sub stasiun, dengan jarak antar sub stasiun 50 m.
Kode dari stasiun 1 adalah AI1, stasiun 2 adalah AI2, stasiun 3 adalah AI3. Untuk kode sub
stasiun, tiap-tiap plotnya dibedakan dengan huruf A, B, dan C karena terdapat tiga plot untuk
pengambilan sampel pada tiap stasiunnya.
𝐶𝑎𝑥𝑉𝑎
Klorofil (mg/l) =
𝑉𝑥𝑑
Keterangan:
A. Analisis Klorofil A
B. Analisis Sedimen
A. Klorofil-a
B. Sedimen
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh
tenaga air atau angin. Pada saat pengikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai,
danau, dan akhirnya sampai di laut. Pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang atau
habis, batuan diendapkan didaerah aliran air.
Perpindahan sedimen pantai dapat diakibatkanoleh arus sungai, gelombang, arus
pasang surut,angin, dan penambangan pasir di sekitar pantai. Sedimen yang berasal dari erosi
sungai, tebing pantai, dasar laut kemungkinan akan diangkut ke lepas pantai rip current.
Sedimen dari lepas pantai ke garis pantai diangkut oleh arus gelombang masstransport dan
arus sejajar pantai longshore currentsedangkan ke arah pesisir diangkut oleh angin.(Komar,
1998).
Nomenklatur ukuran butir sedimendiklasifikasikan menurut diagram segitiga Folk
(1980). Diagram segitiga dibagi menjadi dua kelas, kelas pertama untuk sedimen yang
mengandung kerikil (Gravel) yaitu berdasarkan proporsi persentase kerikil terhadap
perbandingan (ratio) lumpur (Mud)-pasir (Sand). Kelas ke dua untuk sedimen tanpa kerikil
yaitu proporsi persentase pasir terhadap perbandingan lanau (Silt)-lempung/ Clay (Gambar
2).
Analisis besar butir dilakukan untuk mengetahui jenis sedimen sedangkan hasil
analisis yang diplot pada peta sebaran sedimen adalah untuk mengetahui sebarannya di pantai
dan permukaan dasar laut. Dari sebaran tekstur sedimen yang ada dapat diketahui hubungan
antaradinamika arus dan transport butiran klastik. Metode yang digunakan dalam analisis
besar butiruntuk fraksi kasar adalah metode ayakan, dalam hal ini butiran dibagi atas interval-
interval kelas yang dibatasi oleh besarnya lubang ayakan (Lewis, 1984). Ukuran ayakan yang
dinyatakan dalam unsur mesh, digunakan mulai dari ukuran –2 phi (4 mm, kerikil) hingga 4
phi (0,063 mm, lanau) dari skala Wentworth. Sedangkan untuk fraksi (5-9phi) metode yang
digunakan adalah pipet.
Syahrul Purnawan, dkk. (2011) menggunakan teknik analisis penyaringan dengan
metode ayak basah yang menggunakan saringan sedimen bertingkat dengan diameter
berbeda-beda (4,75 mm, 1,7 mm, 250 µm, 850 µm, 150 µm). Beberapa ahli hidraulika
menggunakan klasifikasi ukuran butiran menurut AGU (American GeophysicalUnion)
Lewis. (1984) memberikan contoh data analisis besar butir yang telah diplot pada
kurva probabilitas pada daerah muka yang merupakandaerah yang komplek, terdiri dari
traksi, saltasi dan suspensi. Di kisaran pasir kasar dan kerikil mengikat hukum impact dari
segi pengendapan atau cara erosi (gaya untuk mengangkat). Untuk pengendapan butiran
lebih halus, yang diperlukan adalah arus yang kecepatannya rendah dan hukum stokes
berlaku.
Tabel 4.2.1 Klasifikasi ukuran butiran menurut American Geophysical Union
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Saran yang dapat kami berikan pada praktikum ini adalah agar asisten menjelaskan
terlebih dahulu mekanisme pembuatan laporan dan membimbing pembuatan laporan ini
dengan baik. Asisten juga harus melihat seluruh praktikan dan membedakan nilai untuk
mahasiswa yang peduli dengan yang tidak peduli.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman,R. 1989. Kind Of Sediment Particle. New York : Graw Hill Book Company.
Hatta, M. 2002. Hubungan Antara Klorofil-a dan Ikan Pelagis Dengan Kondisi Ocanografi di
Perairan Utara Irian Jay. Bogor: IPB.
Nybakken, J.W. 2000. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia Utama.
Rifardi. 2008. Ukuran Butir Sedimen Perairan Pantai Dumai Selat Rupat Bagian Timur
Sumatrera. Jurnal Ilmu Lingkungan.
Sanusi,H. 2004. Karekteristi Kimia Dan Kesuburan Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Musim
Barat Dan Timur. Bogor : IPB.
Setiawan, D., Riniatsih, I., Yudiati, E. 2011. Kajian Hubungan Fosfat Air dan Fosfat Sedimen
Terhadap Pertumbuhan Lamun Thalassia Hemprichii di Perairan Teluk Awur dan
Pulau Panjang Jepara. Journal Of Marine Research 2 (2), 39 – 44.
A. AIK18B1b
𝐶𝑎𝑥𝑉𝑎
Klorofil (mg/l) = Ca=(11,6x0,009)-(1,31x0,011)-(0,14x0,014)
𝑉𝑥𝑑
0,08803𝑥10
= Ca=0,0017606
500𝑥1
= 0,0017606
B. AIK18B1a
𝐶𝑎𝑥𝑉𝑎
Klorofil (mg/l) = Ca=(11,6x0,007)-(1,31x0,012)-(0,14x0,017)
𝑉𝑥𝑑
0,0631𝑥10
= Ca= 0,001262
500𝑥1
= 0,001262
C. AIK18B2b
𝐶𝑎𝑥𝑉𝑎
Klorofil (mg/l) = Ca=(11,6x(-0,004))-(1,31x(-0,004))-(0,14x(-0,003))
𝑉𝑥𝑑
−0,04074𝑥10
= Ca= -0,001262
500𝑥1
= -0,0008148
D. AIK18B3a
𝐶𝑎𝑥𝑉𝑎
Klorofil (mg/l) = Ca=(11,6x0,015)-(1,31x0,022)-(0,14x0,027)
𝑉𝑥𝑑
0,1414𝑥10
= Ca= 0,002828
500𝑥1
= 0,002828
E. AIK18B3b
𝐶𝑎𝑥𝑉𝑎
Klorofil (mg/l) = Ca=(11,6x0,014)-(1,31x0,02)-(0,14x0,023)
𝑉𝑥𝑑
0,13298𝑥10
= Ca= 0,0026596
500𝑥1
= 0,0026596
F. AIK18B2a
𝐶𝑎𝑥𝑉𝑎
Klorofil (mg/l) = Ca=(11,6x0,022)-(1,31x0,027)-(0,14x0,036)
𝑉𝑥𝑑
0,21479𝑥10
= Ca= 0,0042958
500𝑥1
= 0,0042958
Stasiun 1
Ukuran
Plot Berat Total
3,8 mm 6,3 mm 12,5 mm 25 mm 50mm 100mm 200mm
1 302,6 0,02 0,16 2,34 66,23 133,74 60,11 30,44
2 284,55 0,02 0,16 5,33 29,22 133,4 81,11 31,83
3 341,8 0 0,33 13,79 180,53 0,04 111,14 31,83
Stasiun 2
Ukuran
Plot Berat Total
3,8 mm 6,3 mm 12,5 mm 25 mm 50 mm 100 mm 200 mm
1 225,48 0,02 0,32 5,19 148 0,05 41,4 7,49
2 21,48 0,03 0,31 1,62 7,78 136,75 57,57 7,11
3 386,84 0 0,1 5,81 4,49 263,05 54,05 4,42
Stasiun 3
Ukuran
Plot Berat Total
3,8 mm 6,3 mm 12,5 mm 25 mm 50mm 100mm 200mm
1 291,42 0 0,78 7,11 109 152,34 4 1,77
2 268,62 0 0,06 2,75 90,82 151,91 8,57 3,36
3 446,9 0 0,36 3,6 99,13 282,49 19,8 7,55
DOKUMENTASI