Anda di halaman 1dari 10

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Makalah Kelompok 8 : Biografi Muhammad Abduh

Disusun Oleh : Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, dan Sarah Shabrina Yachya

Kelas : XI MIPA 5

Semester : Genap

Tahun ajaran : 2017/2018

DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA


JAKARTA

SMA NEGERI 6 JAKARTA SELATAN

Alamat : Jalan Mahakam No.2, RT.11/RW.7, Kramat Pela, Kebayoran Baru, RT.11/RW.7,
Kramat Pela, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130 | Telp.
(021) 7211067. Faks. (021)7208762 | Website : www.sman6jkt.sch.id/ | Email :
info@sman.6jkt.sech.id
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Sebelumnya kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat serta rahmat yang telah diberikan
oleh Allah Swt sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Mata Pelajaran Agama Islam
dalam membuat makalah serta presentasi “Biografi Muhammad Abduh”. Tak lupa kami
panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Saw.
Pertama, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Guru
Pembimbing Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Bapak Komarudin S.pd serta
beberapa sumber informasi di internet yang sangat membantu proses pembuatan makalah dan
presentasi kami kali ini.
Meski makalah ini telah diselesaikan dengan sebagaimana mestinya, kami yakin masih
terdapat banyak kesalahan yang tak luput dari sifat kita sebagai manusia, tempat kesalahan
dan dosa. Oleh karena itu kami ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya jika masih
banyak kekurangan pada makalah ini. Kami juga sangat menerima masukkan maupun kritik
dan saran agar dapat terlaksananya pembuatan makalah yang lebih baik ke depannya.
Kami harap makalah ini dapat berguna bagi semua pembacanya.

Sekian dari kami,


Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Penulis

Jakarta, 10 Mei 2018

2 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
Biografi Muhammad Abduh ............................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
Sejarah Muhammad Abduh ................................................................................................................ 5
 Sejarah..................................................................................................................................... 5
 Karya-karya............................................................................................................................. 7
BAB III................................................................................................................................................... 9
Kesimpulan ......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10

3 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya
BAB I
Biografi Muhammad Abduh

Muhammad Abduh (bahasa Arab: ‫ ;محمد عبده‬lahir di Delta Nil (kini wilayah Mesir), 1849 – meninggal
di Iskandariyah (kini wilayah Mesir), 11 Juli 1905 pada umur 55/56 tahun) adalah seorang pemikir
muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan modernisme Islam.

Ia belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan juga murid dari Jamaluddin
al-Afghani, seorang filsuf dan pembaru yang mengusung gerakan Pan Islamisme untuk menentang
penjajahan Eropa di negara-negara Asia dan Afrika.

Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir selama enam tahun sejak 1882, karena keterlibatannya dalam
Pemberontakan Urabi. Di Lebanon, Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem pendidikan
Islam. Pada tahun 1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan jurnal Islam The
Firmest Bond.

Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul Risalah at-Tawhid yang diterbitkan pada
tahun 1897.

Pemikirannya banyak terinspirasi dari Ibnu Taimiyah, dan pemikirannya banyak menginspirasi
organisasi Islam, salah satunya Muhammadiyah, karena ia berpendapat, Islam akan maju bila umatnya
mau belajar, tidak hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu sains.

4 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya
BAB II
Sejarah Muhammad Abduh

 Sejarah

Muhammad Abduh dilahirkan di desa Mahallat Nashr di Kabupaten al-Buhairah, Mesir


pada 1850 M/1266 H, dengan nama lengkap Muhammad bin Abduh bin Hasan Khairullah.
Berasal dari bukan kalangan keluarga bangsawan dan kaya raya.
Muhammad Abduh hidup dalam kehidupan pedesaan yang hijau. karena pekerjaan
keluarganya adalah petani. Walau demikian Ayahnya adalah orang dihormati disana.
Hanya Muhammad Abduh yang tidak membantu pekerjaan orangtuanya seperti yang dilakukan
suadara-saudara lainnya. Karena orangtuanya menginginkan Muhammad Abduh untuk
menuntut ilmu pengetahuan.
Sampai ada cerita Ibunya sangat kangen sekali dengan Muhammad Abduh anak
kesayangannya saat di tinggal belajar di di desa lain padahal itu baru 2 minggu, karena sudah
tidak sabarnya akhirnya Ibunya pergi menyamparnya.
Berbicara tentang pendidikan Muhammad Abduh, diawali pertama kali belajar ilmu tajwid al-
qur’an selama dua tahun di Masjid al-Ahmadi. Setelahnya di tahun 1864 Ia kembali lagi ke
desanya untuk bercocok tani dengan seperti saudara-saudaranya yang lain. Disinilah saat di
usia yang baru enam belas tahun Muhammad Abduh dinikahkan oleh Orangtuanya.
Setelahnya Muhammad Abduh menikah, Ayahnya sangat ingin sekali agar Muhammad Abduh
dapat kembali menuntut ilmu pengetahuan. Namun ia menolaknya, dan memilih melarikan diri
ke desa Syibril Khit tempat paman dari Ayahnya tinggal.
Disana lah Muhammad Abduh bertemu dengan Syaikh Darwisy Khidr, pamannya. Disinilah
Muhammad Abduh berubah yang tadinya membenci menjadi sangat mencintai ilmu
pengetahuan berkat Syaikh Darwisy Khidr.

Di tahun 1866 Muhammad Abduh kembali ke masjid awal ia mencari ilmu, lalu lanjut
ke Kairo untuk belajar di Universitas Al-Azhar.
Di kampus ini ia banyak kenal dengan dosen-dosen hebat, diantaranya ada Syaikh Hasan ath-
Thawi yang mengajarkan kitab-kitab filsafat karangan Ibnu Sina, logika karangan Aristoteles,
dan lain sebagainya.
Padahal, kitab-kitab tersebut tidak diajarkan di al-Azhar pada waktu itu; Kedua, Muhammad
al-Basyuni, seorang ilmuan yang banyak mencurahkan perhatian dalam bidang sastra bahasa,
bukan melalui pengajaran tata bahasa melainkan melalui kehalusan rasa dan kemampuan
mempraktekkannya.

5 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya
Adapaun karya karangannya yang menarik dari Syaikh Muhammad Abduh adalah Risalah al-
’Aridat (1837), disusul kemudian dengan Hasyiah Syarah al-Jalal advert-Diwani Lil ‘Aqaid
adh-Adhudhiyah (1875).
Dalam karangannya ini, Abduh yang ketika itu baru berumur 26 tahun telah menulis dengan
mendalam tentang aliran-aliran filsafat, ilmu kalam (teologi), dan tasawwuf, serta mengkritik
pendapat-pendapat yang dianggapnya salah.
Selain itu Muhammad Abduh juga menulis artikel-artikel pembaruan di surat kabar Al-Ahram,
Kairo. Melalui media ini gema tulisan tersebut sampai ke telinga para pengajar di al-Azhar
yang sebagian di antaranya menimbulkan kontroversi serta pembelaan dari Syaikh Muhammad
al-Mahdi al-Abbasi, di mana ketika beliau menduduki jabatan “Syaikh al-Azhar”, Muhammad
Abduh dinyatakan lulus dengan mencapai tingkat tertinggi di al-Azhar, dalam usia 28 tahun
(1877 M).

Selepasnya mendapatkan gelar Lc, ia Muhammad Abduh mengabdikan dirinya dengan


mengajar Manthiq (Logika) dan Ilmu Kalam (Teologi), sedangkan di rumahnya ia mengajar
pula kitab Tahdzib al-Akhlaq karangan Ibnu Maskawaih dan Sejarah Peradaban Kerajaan-
kerajaan Eropa.
Pada tahun 1878, ia diangkat sebagai Pengajar Sejarah pada sekolah Dar al-’Ulum (yang
kemudian menjadi fakultas) dan ilmu-ilmu bahasa Arab pada Madrasah Al-Idarah Wal Alsun
(Sekolah Administrasi dan Bahasa-bahasa) Di tahun 1879, Muhammad Abduh di dari dua
sekolah yang disebut terakhir dan diasingkan ke tempat kelahirannya, Mahallat Nashr (Mesir),
berbarengan dengan peristiwa pengusiran terhadap Jamaluddin al-Afghani oleh pemerintah
Mesir atas hasutan Inggris yang ketika itu sangat berpengaruh di Mesir.
Akan tetapi, dengan terjadinya perubahan Kabinet pada 1880, beliau dibebaskan kembali dan
diserahi tugas memimpin surat kabar resmi pemerintah, Al-Waqa’i al-Mishriyah.
Surat kabar ini, oleh Muhammad Abduh dan kawan-kawan bekas murid Al-Afghani, dijadikan
media untuk mengkritik pemerintah dan aparat-aparatnya yang menyeleweng atau bertindak
sewenang-wenang.
Adapaun Kitab-kitab karangan Muhammad Abduh antara lain :
1. Risalah At-Tauhid (teologi);
2. Syarah Nahjul Balaghah
3. Menerjemahkan karangan Jamaluddin Al-Afghani dari bahasa Persia, Ar-Raddu ‘Ala
advert-Dahriyyin
4. Syarah Maqamat Badi’ Az-Zaman Al-Hamazani (bahasa & sastra Arab).
Di tahun 1905, Muhammad Abduh mencetuskan konsep pembentukan Kampus Mesir.
Gagasan ini mendapat respon yg demikian antusias dari pemerintah ataupunpenduduk, terbukti
dgn disediakannya sebidang tanah buat tujuan tersebut.
Tetapi sayang, kampus yg dicita-citakan ini baru berdiri sesudah Muhammad Abduh berpulang
ke Rahmatullah dan kampus inilah yang selanjutnya jadi “Universitas Kairo” Tanggal 11 Juli

6 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya
1905 adalah wafatnya Muhammad Abduh se, ketika periode puncak aktivitasnya mendidik
umat, Muhammad Abduh wafat di Kairo, Mesir.
Dan banyak sekali yang menangisi kepergiannya bukan hanya umat Muslim, namun yang ikut
berduka diantaranya dari tokoh Non-Muslim.
 Karya-karya

Muhammad Abduh berhasil menulis sekian banyak karya ilmiah, antaranya adalah:

1. Al-Hikmah asy-Syar’iyah fi Muhakamat Al-Dadiriyah wa Al-Rifa’iyah. Buku ini adalah


karya pertamanya diwaktu ia masih belajar, isinya adalah bantahan kepada Abdul Hadyi Ash-
Shayyad yang mengecilkan tokoh sufi besar Abdulkadir Al-Jailani, juga menjelaskan
kekeliruan–kekeliruan yang dilakukan oleh para penganut tasawuf, tentang busana Muslim,
sikap meniru non-Muslim, Imam Mahdi, masalah dakwah dan kekeramatan.

2. Al-Azhar dan Al-Manar. Isinya, antara lain, sejarah Al-Azhar, perkembangan dan misinya,
serta bantahan terhadap sementara ulama Azhar yang menentang pendapat-pendapatnya.

3. Tarikh Al-Ustadz Al-Imam, berisi riwayat Muhammad Abduh dan perkembangan


masyarakat Mesir pada masanya.

4. Nida’li Al-Jins Al-Lathif, berisi uraian tentang hak dan kewajiban-kewajiban wanita.

5. Zikra Al-Maulid An-Nabawi.

6. Risalatu Hujjah Al-Islam Al-Ghazali.

7. Al-Sunnah wa Al-Syi’ah.

8. Al-Wahdah Al-Islamiyah.

9. Haqiqah Al-Riba.

10. Majalah Al-Manar, yang terbit sejak 1315 H/1898 M sampai dengan 1354 H/1935 M.

7 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya
11. Tafsir Al-Manar.

12. Tafsir surah-surah Al-Kautsar, Al-Kafirun, Al-Ikhlas, dan Al-Mu’awidzatayn.

13. Risalah al-Tauhid, yang merupakan karya paling monumental dari Muhammad Abduh

8 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya
BAB III
Kesimpulan

Sebagai seorang muslim yang taat, kita patut mengikuti perjuangan serta kegigihan
Muhammad Abduh dalam mencari dan menggiatkan ilmu atas nama Allah Swt.
Berikut hadits mengenai ilmu :

ُ‫ أ َ إو َولَ ٍد صَا ِلحٍ يَ إدعُو لَه‬،‫ أَ إو ِع إل ٍم يُ إنتَفَ ُع بِ ِه‬،ٍ‫َاريَة‬


ِ ‫ص َدقَ ٍة ج‬
َ ‫ إِ اَّل ِم إن‬:ٍ‫ع َملُهُ إِ اَّل ِم إن ث َ ََلثَة‬ َ ‫سانُ ا إنقَ َط َع‬
َ ُ‫ع إنه‬ ِ ‫إِذَا َماتَ إ‬
َ ‫اْل إن‬
“Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputus semua amalnya (tidak bisa lagi beramal)
kecuali 3 orang, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shalih yang
mendoakan yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631)

9 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Abduh
http://just4th.blogspot.co.id/2015/06/biografi-dan-pemikiran-abduh.html
http://www.risalahislam.com/2014/07/biografi-muhammad-abduh-pembaharu-islam.html
https://pasberita.com/biografi-lengkap-muhammad-abduh/
https://datarental.blogspot.co.id/2016/04/karya-karya-muhammad-abduh.html
https://thaybah.id/2016/02/21-dalil-shahih-tentang-keutamaan-ilmu-dan-ahli-ilmu-1/

10 | Kelompok 8
Dewi Sekar Farrasyifa, Sarah Ramadanti, Sarah Shabrina Yachya

Anda mungkin juga menyukai