Anda di halaman 1dari 9

Nama asisten : Mira Rahadiani

Tanggal Praktikum : 3 April 2018


Tanggal Pengumpulan : 24 April 2018

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU DAN TELUR


Pembuatan Telur Asin
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Riska Oktafiani (240210150060)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780 Email: riskaoktafiani12@gmail.com

ABSTRAK

Telur asin yang berasal dari telur bebek memiliki aroma amis yang lebih
menyengat dibandingkan dari telur ayam. Berat telur bebek yang direndam dengan
larutan garam 23%, 26,5%, 30% dan abu gosok 1:4 memiliki berat yang lebih besar
dibandingkan dengan telur ayam, kecuali telur ayam (61 g) dengan perlakuan abu gosok
1:2 memiliki berat yang lebih tinggi dibandingkan telur bebek (57 g). Dari segi rasa, telur
asin dengan perlakuan abu gosok 1:4 memiliki rasa asin yang paling berasa dibandingkan
dengan lainnya, dimana telur bebek memiliki rasa yang lebih asin dibandingkan dengan
telur ayam. Dari segi tekstur, telur asin yang berasal dari telur bebek dengan perlakuan
larutan garam 23% dan 26,5% memiliki tekstur kenyal padat dan kenyal berpasir,
sedangkan dari telur ayam teksturnya kenyal. Telur asin dari telur bebek maupun telur
ayam dengan perlakuan larutan garam 30% memiliki tekstur kenyal padat. Dari seg
tekstur, telur asin yang berasal dari telur bebek dengan perlakuan abu gosok 1:2 dan 1:4
memiliki tekstur kenyal berpasir, sedangkan dari telur ayam teksturnya kenyal. Telur asin
yang berasal dari telur bebek memiliki warna putih keorenan yang lebih tampak
dibandingkan dengan telur ayam. Telur asin dengan perlakuan abu gosok memiliki
kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan larutan garam.

Kata Kunci: Aroma, Berat, Rasa, Tekstur, Warna

PENDAHULUAN tersebut akan menyebabkan terjadinya


pembesaran kantung udara, selain itu
Telur merupakan salah pangan dapat menyebabkan perubahan kimiawi
hasil ternak yang mempunyai nilai gizi isi telur akibat terlepasnya gas CO2, jika
yang cukup tinggi. Akan tetapi, tidak dilakukan penyimpnan yang akan
keberadaan telur di masyarakat masih mengakibatkan telur tidak dapat
menghadapi beberapa kendala, dikonsumsi bahkan menjadi busuk.
terutama bau atau citarasa yang khas Selain itu, dapat juga disebabkan oleh
(amis), penampilan yang kotor dan aktivitas mikroorganisme. Faktor-faktor
harga yang relatif mahal (Lukman, yang memengaruhi penyebab kerusakan
2008). Selain itu, penurunan mutu pada tersebut adalah waktu penyimpanan,
telur misalnya turunnya berat telur yang suhu, dan kelembaban ruang
disebabkan oleh penguapan gas seperti penyimpanan, kotoran yang ada pada
uap air, karbondioksida, amoniak, kulit telur, dan teknik penanganan serta
nitrogen, dan H2S. Karena penguapan
peralatan yang digunakan dalam garam yang berlebihan dapat
penanganan (Rahimah dan Lanti, 2018). mengakibatkan protein mengalami
Salah satu cara untuk mengatasi denaturasi. Protein yang ada di dalam
masalah tersebut adalah dengan telur mengalami denaturasi disebabkan
pengawetan. Pengawetan merupakan adanya perubahan pada struktur
cara untuk mempertahankan kualitas sekunder dan tersier akibat terjadinya
telur bebek, menjaga telur bebek supaya interaksi dengan garam (Novia et al,
tidak rusak dan memperpanjang masa 2011). Protein yang terdenaturasi
simpan telur bebek. Pengawetan telur berkurang kelarutannya, akibatnya
bebek yang paling sederhana yaitu protein akan terpisah sebagai endapan.
dengan cara pengasinan atau diolah Denaturasi protein yang dipengaruhi
menjadi telur asin (Lukito et al, 2012). konsentrasi garam berpengaruh pada
Pengasinan merupakan salah kadar protein (Winarno, 2008).
satu upaya untuk mengawetkan telur
bebek maupun telur ayam, mengurangi METODOLOGI
bau amis dan menciptakan rasa khas.
Proses pengasinan telur yang umum Alat dan Bahan
dilakukan oleh masyarakat dengan Alat yang digunakan yakni alat
menggunakan garam dapur sebagai peneropong, amplas, baskom, jangka
bahan pengawetnya. Garam merupakan sorong, lap, panci stainless steel plastik,
faktor utama dalam proses pengasinan dan stopless dengan tutup.
telur yang berfungsi sebagai bahan Bahan yang digunakan yakni abu
pengawet untuk mencegah pembusukan gosok, garam krosok, telur ayam negeri,
telur, sehingga meningkatkan daya dan telur bebek.
simpannya (Novia et al, 2011). Penanganan Telur Segar
Pengasinan telur dapat dilakukan Metode yang dilakukan adalah
dengan merendam telur dalam larutan dengan perlakuan abu gosok dan larutan
garam jenuh (metode basah) dan dengan garam. tahapan pertama adalah telur
membalut/membungkus telur dengan dilakukan candling, kemudian diamati
adonan garam, dan abu (metode kering) rongga udara dan posisi kuning telurnya.
(Lukito et al, 2012). Kedua metode Pembuatan Telur Asin
pengasinan mempunyai kelebihan Dalam metode abu gosok,
masing-masing. Metode basah memiliki tahapan pertama adalah telur dicuci
kemampuan penetrasi garam ke dalam dengan menggunakan air mengalir,
telur berlangsung lebih cepat akan tetapi kemudian ditirisrkan hingga air tidak
albumin telur relatif lebih basah. menempel tidak menempel pada telur.
Sebaliknya metode kering penetrasi Setelah itu, telur dilakukan pengamatan
garam lebih lambat dan albumin telur pertama (bercak, warna, aroma, dan
lebih padat. Lukman (2008) teksur). Telur yang telah diamati
mengemukakan bahwa berdasarkan kemudian diberi amplas pada permukaan
perbedaan metode pengasinan metode kulitnya. Sementara itu, abu gosok
kering lebih disukai oleh panelis. ditambahkan garam dengan
Pada umumnya garam yang perbandingan 1:2 atau 1:4, kemudian
digunakan masyarakat adalah garam ditambahkan air secukupnya dan diaduk
Natrium klorida (NaCl/garam dapur) hingga homogen serta tidak dibentuk.
(Puspitasari et al, 2014). Penambahan Telur kemudian dibaluri dengan abu
garam pada pengawetan berpengaruh gosok yang telah diaduk dengan
terhadap protein telur. Penambahan ketebalan 1 cm. Selajutnya, telur tersebut
disimpan di dalam baskom dan ditutup keadaan baik atau rusak, bebas dari
dengan lap. Selanjutnya, telur tersebut pertumbuhan embrio, terbebas dari
diamati setiap hari selama 7 hari dari segi benda asing atau noda darah, bintik
berat, tekstur, aroma, rasa, dan daging noda hitam putih, dan noda hijau,
warnanya. Telur yang telah diamati kulit telur bersih atau utuh dan besar
kemudian dibersihkan dan dicuci, kecilnya rongga/kantong udara.
kemudian direbus hingga matang. Telur Selanjutnya, diamati rongga udara dan
asin yang telah direbus kemudian posisi kuning telurnya.
diamati rasanya.
Sedangkan pembuatan telur asin Tabel 1. Hasil Pengamatan
dengan metode larutan garam, tahapan Penanganan Telur
pertama yang dilakukan adalah telur Posisi
Rongga
dibersihkan dan dicuci dengan Sampel Kuning
Udara
menggunakan air mengalir. Selanjutnya, Telur
telur ditiriskan hingga air tidak Telur 2 cm Atas
menempel pada permukaan telur. Telur Bebek 1
selanjutnya diamati warna, berat, aroma, Telur 3,25 cm Atas
dan teksturnya. Sementara itu, garam Bebek 2
dengan konsentrasi 23%, 26,5%, dan Telur 2,75 cm Atas
30% dilarutkan dalam air hangat ayam 1
sebanyak 500 ml, kemudian Telur 2,25 cm Atas
dihomogenisasi dan dimasukkan ke Ayam 2
dalam stopless. Telur yang telah diamati Telur 2,5 cm Atas
kemudian dimasukkan ke dalam stopless Ayam 3
yang telah trsisi larutan garam, dimana (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
diberi plastik pemberat pada tutup
permukaan stoplessnya. Setelah itu, telur Berdasarkan hasil pengamatan
disimpan dalam keadaan tertutup dan tabel 1 bahwa diameter rongga udara
dilakukan pengamatan (warna, tekstur, pada telur bebek berkisar antara 2 hingga
aroma, berat, dan rasa) setiap hari selama 3,25 cm, sedangkan diameter rongga
7 hari. Telur yang telah disimpan udara dari telur ayam adalah mulai dari
kemudian ditiriskan hingga larutan 2,5 cm hingga 2,75 cm. Menurut
garam tidak menempel pada telur. Telur Suwarno (1985) bahwa waktu
yang telah ditiriskan kemudian direbus penyimpanan yang semakin lama akan
hingga matang dan diamati rasanya. menyebabkan ruang udara tersebut
Untuk perhitungan berapa menjadi semakin besar dimana hal
banyak garam yang diberikan pada air tersebut akan memengaruhi berbgai
hangat yaitu sebagai berikut: peristiwa. Air, gas, dan mikroba lebih
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
%= 𝑥 100% mudah melewati kulit tanpa ada yang
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 menghalangi sehingga penguapan
semakin cepat. Telur yang disimpan
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengalami penurunan berat jenis. Hal
Penanganan Segar Telur tersebut disebabkan penurunan berat
Prosedur yang dilakukan untuk oleh penguapan air dan gas CO2,
pengamatan telur adalah telur dilakukan sedangkan volume telur tetap. Sehingga
candling atau peneropongan. Tujuan menyebabkan ruang udara tersebut
peneropongan telur adalah untuk semakin membesar.
mengamati apakah telur tersebut dalam
Sedangkan posisi kuning telur juga diuapkan dari albumen melalui
dari telur bebek dan telur ayam pori-pori kulit. Oleh sebab itu,
umumnya di atas. Menurut Abustam dan konsentrasi albumen menjadi lebih
Buckle et al (2007) bahwa dengan tinggi. Keadaan yang demikian
bertambahnya lama penyimpanan, maka menyebabkan pergerakan air kembali
letak kuning telur akan bergeser dan dari kuning telur sampai albumen.
kemungkinan dapat sampai menempel Pigmen karotenoid memberikan warna
pada kulit telur. Kuning telur yang kuning pada kuning telur. Pigmen
mengalami perkecambahan juga dapat tersebut terdiri dari kriptoxantin,
dilihat dalam peneropongan ini. Air dari xantofil, dan karoten serta vitamin A.
albumen selain diserap oleh kuning telur, Pembuatan Telur Asin

Tabel 2. Hasil Pengamatan Telur Asin


Kriteria Pengamatan
Perlakuan Sampel Berat
Warna Aroma Rasa Tekstur
(g)
Larutan Telur 56 Kuning Telur Asin ++ Kenyal
Garam Ayam keorangean ayam
23% rebus
Telur 66 Kuning Khas Asin + Kenyak,
Bebek keorangean Telur padat
+ Asin +
Larutan Telur 59 kuning Telur Sedikit Kenyal
Garam ayam oranye ayam asin
26,5% rebus
Telur 66 Kuning Khas Asin Kenyal
bebek Oranye Telur Berpasir
Asin + ++
Larutan Telur 60 Putih Telur Asin + Kenyal,
Garam Ayam Keorenan + ayam Padat
30% rebus
Telur 70 Putih Amis ++ Asin ++ Kenyal,
Bebek Keorenan Padat
++
Abu Telur 61 Putih Telur Asin Kenyal
Gosok Ayam oranye +++ ayam ++++
1:2 rebus
Telur 57 Putih Amis Asin +++ Kenyal
Bebek oranye +++ berpasir
++++
Abu Telur 53 Putih Amis Asin Kenyal
Gosok Ayam Keorenan +++ ++++
1:4 +++
Telur 65 Putih Amis Asin Kenyal
Bebek Keorenan ++++ +++++ perpasir
+++++
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Menurut hasil pengamatan tabel perlakuan garam lainnya. Serbuk batu
2 menunjukkan bahwa berat telur bebek bata atau abu gosok mengalami
umumnya lebih besar dibandingkan pembakaran, dan pada proses
dengan telur ayam dalam semua pembakaran terjadi pengeluaran air dan
perlakuan, kecuali perlakuan abu gosok oksidasi, oksidasi akan menyebabkan
1:2. Selain itu, semakin lamanya waktu perubahan aroma atau cita rasa pada
penyimpanan, maka berat telur yang bahan makanan (Ristanto, 2013).
dihasilkan semakin besar. Terjadinya Semakin tinggi abu gosok yang diolesi
peningkatan bobot telur selama, pada pembuatan telur asin, maka aroma
sebagai akibat masuknya garam NaCl yang dihasilkan dari telur asin tersebut
ke dalam telur melalui pori-pori kulit akan semakin khas, begitu sebaliknya.
telur (kerabang), selaput putih telur, Dari segi rasanya, telur asin
putih telur (albumin) dan kuning telur dengan perlakuan abu gosok 1:4
(yolk) melalui vitteline membrane memiliki rasa asin yang lebih pekat
(Lukman, 2008). dibandingkan dengan perlakuan abu
Dari segi warnanya, tingkat gosok 1:2. Sedangkan telur asin dengan
warna putih keorenan yang paling perlakuan larutan garam 30% memiliki
tampak pada telur ayam adalah dengan rasa asin yang lebih pekat jika
perlakuan abu gosok 1:2 dan 1:4. dibandingkan dengan larutan garam 23%
Sedangkan telur bebek dengan perlakuan dan 26,5%. Selain itu, telur ayam dalam
abu gosok 1:4 memiliki warna putih pembuatan telur asin umumnya memiliki
keorenan paling tinggi dibandingkan rasa asin yang lebih rendah
dengan yang lainnya. Selain itu, telur dibandingkan dengan telur bebek.
asin yang memiliki warna putih Adanya rasa asin pada telur asin dapat
keorenan yang paling tampak adalah disebabkan karena adanya penambahan
pada perlakuan abu gosok 1:4. Jumlah garam dengan konsentrasi tertentu.
garam yang masuk kedalam telur akan Natrium klorida adalah suatu zat
menyebabkan berkurangnya kadar air gizi esensial dalam makanan manusia
didalam telur karena garam berfungsi secara alamiah terdapat dalam banyak
untuk menyerap air. Menurut makanan. NaCl berfungsi sebagai
Nuruzzakiah et al (2016) menyatakan pencipta rasayang khas, sekaligus
bahwa telur asin dengan konsentrasi sebagai bahan pengawet. Hal ini
garam di atas 30% menghasilkan warna dikarenakan garam dapat mengurangi
kuning telur sangat orange, sedangkan kelarutan oksigen, sehingga bakteri
telur asin dengan konsentrasi garam 0% yang membutuhkan oksigen untuk
menghasilkan warna kuning telur tidak hidupnya menjadi terhambat. Fungsi
orange karena konsentrasi garam pada garam yang lain adalah untuk
telur asin akan menyebabkan kadar air menyerap air sehingga telur yang
telur menurun dan penurunan kadar air dihasilkan akan menjadi lebih awet.
ini akan mengakibatkan perubahan Adanya air dalam bahan makanan
warna pada kuning telur. sering menyebabkan bahan tersebut
Dari segi aroma, telur asin mudah rusak, karena air merupakan
dengan perlakuan abu gosok 1:4 media yang baik bagi berkembangnya
memiliki aroma yang lebih amis mikro organisme seperti bakteri,
dibandingkan dengan abu gosok 1:2. kapang dan khamir (Astawan dan
Selain itu, telur asin dengan perlakuan Astawan, 1989). Garam akan berperan
larutan garam 30% memiliki aroma yang sebagai penghambat selektif pada
amis (telur bebek) dibandingkan dengan mikroba pencemar tertentu. Garam
juga dapat mengurangi kelarutan (1983) bahwa peran NaCl dalam
oksigen sehingga bakteri yang pengasinan telur yang mana apabila
membutuhkan oksigen untuk hidupnya telur ditambahkan NaCl maka akan
menjadi terhambat (Astawan dan membentuk pecahan-pecahan yang
Astawan, 1989). terdiri atas rangkaian yang dipadati
Dari segi tekstur, tekstur yang oleh elektron-elektron partikel NaCl
dihasilkan oleh telur asin dengan yang bergabung sehingga tekstur kuning
perlakuan 1:2 dan 1:4 baik dari telur telur berubah dimana perubahan tersebut
ayam bertekstur kenyal dan dari telur disebabkan oleh terbentuknya ikatan
bebek bertekstur kenyal berpasir. Telur antar ion-ion dari NaCl yang bereaksi
asin dengan perlakuan larutan garam dengan lipoprotein dari kuning telur.
30% baik dari telur ayam dan telur bebek
bertekstur kenyal padat. Telur asin KESIMPULAN
dengan perlakuan larutan garam 23%
bertekstur kenyal yang dibuat dari telur Telur asin yang berasal dari telur
ayam, dan bertekstur kenyal padat yang bebek memiliki aroma amis yang lebih
dibuat daru telur bebek. Selain itu, telur menyengat dibandingkan dengan telur
asin dengan perlakuan larutan garam ayam. Berat telur bebek yang direndam
26,5% yang dibuat dari telur ayam dengan larutan garam 23%, 26,5%, 30%
memiliki tekstur yang kenyal, sedangkan dan abu gosok 1:4 memiliki berat yang
telur bebek bertekstur kenyal berpasir. lebih besar dibandingkan dengan telur
Kekenyalan putih telur asin ayam, kecuali telur ayam (61 g) dengan
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor perlakuan abu gosok 1:2 memiliki berat
yaitu kadar protein, pemanasan, yang lebih tinggi dibandingkan telur
kekuatan ion dan adanya interaksi bebek (57 g). Dari segi rasa, telur asin
dengan komponen lain (Fardiaz et al, dengan perlakuan abu gosok 1:4
1992). Tekstur merupakan sensasi memiliki rasa asin yang paling berasa
tekanan yang dapat dirasakan dengan dibandingkan dengan perlakuan abu
mulut pada waktu makanan digigit, gosok 1:2, selain itu telur asin yang
dikunyah dan ditelan (Kartika et al, direndam dalam larutan garam 30%
1988). memiliki rasa asin yang lebih tinggi
Tekstur masir pada kuning dibandingkan larutan garam 23% dan
telur asin disebabkan bintik-bintik atau 26,5%, telur bebek memiliki rasa yang
butiran lipoprotein. Garam yang masuk lebih asin dibandingkan dengan telur
ke dalam kuning telur akan bereaksi ayam. Dari segi tekstur, telur asin
dengan lipoprotein (kompleks antara dengan perlakuan abu gosok 1:2 dan abu
lemak dan protein) yang sebagian gosok 1:4 baik dari telur ayam bertekstur
besar dalam bentuk reaksi lowdensity. kenyal dan dari telur bebek bertekstur
Akibat adanya reaksi antara garam dan kenyal berpasir. Telur asin dengan
lipoprotein tersebut akan menyebabkan perlakuan larutan garam 30% baik dari
ikatan antara lemak dan protein lepas telur ayam dan telur bebek bertekstur
sehingga lemak dan proteinnya akan kenyal padat. Telur asin dengan
berpisah. Hal tersebut menyebabkan perlakuan larutan garam 23% bertekstur
partikel-partikel protein yang terlepas kenyal yang dibuat dari telur ayam, dan
dari lemak saling menyatu. Selain bertekstur kenyal padat yang dibuat daru
itu juga, protein akan terdenaturasi telur bebek. Dari segi warna, telur asin
dan terkoagulasi sehingga akan yang berasal dari telur bebek memiliki
terbentuk gel. Menurut Hadiwiyoto
warna putih keorenan yang lebih tampak Novia, D., S. Melia dan N. Z. Ayuza.
dibandingkan dengan telur ayam. 2011. Kajian Suhu Pengovenan
Terhadap Kadar Protein dan
DAFTAR PUSTAKA Nilai Organoleptik Telur Asin.
Jurnal Peternakan, 8 (2): 70-76.
Astawan, M. W. dan Astawan, M. 1989.
Teknologi Pengolahan Pangan Nuruzzakiah, H. Rahmatan, dan D.
Hewani Tepat Guna. CV. Syafrianti. 2016. Pengaruh
Akamedia Presindo, Jakarta. konsentrasi garam terhadap
kadar protein dan kualitas
Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, organoleptik telur bebek. Jurnal
G.H., Wootton, M. 2007. Ilmu Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Pangan. Penerbit Universitas Biologi. 1:1-9.
Indonesia, Jakarta. Puspitasari, C., D. Rachmawanti dan
Siswanti. 2014. Pengaruh
Fardiaz, D., N. Andrawulan, H. Wijaya Kombinasi Media dan
dan N. L. Puspitasari. 1992. Konsentrasi Iodium Pada Dua
Analisis Sifat Kimia dan Jenis Garam (Nacl Dan Kcl)
Fungsional Komponen Pangan. Terhadap Kadar Iodium dan
Pusat Antar Universitas Pandan Kualitas Sensoris Telur Asin.
dan Gizi, Institut Pertanian Jurnal Teknosains Pangan, 3 (4):
Bogor, Bogor. 1-7.

Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil-hasil Olahan Rahimah, S. dan I. Lanti. 2018. Pnuntun


Susu, Ikan, Daging dan Telur. Praktikum Teknologi
Liberty, Yogyakarta. Pengolahan Susu dan Telur.
Program Studi Teknologi Pangan
Kartika, B., P. Hastuti dan S. Wahyu. Fakultas Teknologi Industri
1988. Pedoman Uji Inderawi Pertanian Universitas
Bahan Pangan. Gadjah Mada Padjadjaran, Jatinangor.
University Press, Yogyakarta.
Ristanto, S. 2013. Uji organoleptik dan
Lukito, G.A., A. Suwarastuti dan A. mikrobiologi telur asin
Hintono. 2008. Pengaruh menggunakan perendaman
Berbagai Metode Pengasinan lumpur sawah. Skripsi.
Terhadap Kadar NaCl, Universitas Muhammadiyah
Kekenyalan dan Tingkat Surakarta, Surakarta.
Kesukaan Konsumen pada Telur
Puyuh Asin. Jurnal Animal Suwarno. B. Murtidjo dan Ani Darjanto.
Agriculture, 1(1): 829-838. 1985. Telur, Pengawetan, dan
Pemanfaatannya. PT. Penebar
Lukman, H. 2008. Pengaruh Metode Swadaya, Jakarta.
Pengasinan dan Konsentrasi
Sodium Nitrit Terhadap Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan
Karakteristik Telur Itik Asin. Gizi. PT Gramedia Pustaka
Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Utama, Jakarta.
Peternakan. 11(1): 9-17.
JAWABAN PERTANYAAN
garam masuk ke dalam telur melalui
1. Mengapa kulit telur harus ditipiskan membran.
sebelum dibuat telur asin?
Jawab: 4. Reaksi apa yang terjadi pada kulit,
Untuk membuka pori-pori telur putih telur, dan kuning telur ketika
sehingga garam mudah masuk ke direndam dalam larutan garam?
dalam telur. Jawab:
 Kulit telur : Garam akan masuk
2. Jenis telur apa yang diasinkan? ke dalam telur melalui pori-pori
Mengapa? kulitnya dengen reaksi difusi.
Jawab:  Putih telur : Larutan garam akan
Telur bebek atau itik, karena menyebabkan koagulasi protein
memiliki pori-pori yang lebih besar pada putih telur.
dibandingkan dengan telur ayam,  Kuning telur : Laruran garam
selain itu kuning telur telur bebek akan menyebabkan lemak
atau itik memiliki ukuran yang lebih terpisah dari proteinnya,
besar. Telur bebek/itik memiliki bau sehingga dihasilkan tekstur
amis yang kuat, sehingga dengan masir.
perlakukan pengasinan telur
bebek/itik dapat dimanfaatkan. 5. Bagaimana karakteristik telur asin
yang diterima masyarakat?
3. Buatkan gambar strukttur telur! Jawab:
Coba jelaskan proses garam Warna putih telur putih, warna
menembus kulit melalui bagian apa? kuning telur kuning-oranye, aroma
Jawab: khas telur asin, tekstur masir,
citarasa asin.

6. Mengapa kuning telur setelah


selesai proses pengasinan
berminyak? Dari mana datangnya
minyak?
Jawab:
Garam yang masuk ke dalam kuning
telur akau melepas ikatan
lipoprotein yaitu kompleks antara
lemak dan protein, sehingga
lemaknya terpisah dari protein.
Penetrasi garam dapur ke dalam
7. Gambarkan perbedaan warna
telur dapat melalui kulit telur dan
kuning telur pada telur asin rebus!
poripori pada kulit telur setelah
Jawab:
garam terionisasi. Ion garam dapat
berdifusi melalui lapisan membrane
diantara putih telur dan kuning telur.
Adanya perbedaan tekanan osmosis
antara larutan garam menyebabkan

Anda mungkin juga menyukai