Evaluasi Kinerja Pompa Sentrifugal Multi PDF
Evaluasi Kinerja Pompa Sentrifugal Multi PDF
Evaluasi Kinerja Pompa Sentrifugal Multi PDF
Oleh
NIM 111203053
INDRAMAYU
2015
i
ABSTRAK
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM 111203053
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan
Maman Rokhman
Mengetahui,
iii
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Jeniskelamin : Laki-laki
Berat badan : 65 kg
No. HP : 083823794145
E-mail : hilmi.riswandi@gmail.com
GolonganDarah :O
iv
RIWAYAT PENDIDIKAN
2012 -sekarang : Progam Studi DIII Teknik Kimia Akademi Minyak dan
Gas Balongan
PENGALAMAN BERORGANISASI
PRAKTIKUM
Barat.
Barat.
Barat.
v
4. Praktikum Mikrobiologi, AKAMIGAS BALONGAN, Indramayu-Jawa
Barat.
KUNJUNGAN LAPANGAN
1. Kunjungan ke - 1
2. Kunjungan ke - 2
3. Kunjungan ke - 3
4. Kunjungan ke - 4
5. Kunjungan ke - 5
vi
PENGALAMAN BEKERJA
1. Kerja Praktek
ARHDM
Agustus 2014
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. atas berkat rahmat dan karunia-Nya
BALONGAN”.
Laporan tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Tugas Akhir yang ditempuh pada semester VI(Enam) Program Studi Diploma III
pengamatan dan data yang dikumpulkan selama preode kerja praktek 1 Mei 2015
– 31 Mei 2015.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani, selaku Ketua Yayasan Akamigas Balongan.
3. Ibu Indah Dharmayanthie, M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia
Akamigas Balongan.
viii
8. Bapak Maman Rokhman, selaku Pembimbing Lapangan di Bagian AHU.
12. Kedua orang tua yang memberikan dukungan moral maupun spiritual.
13. Rekan-rekan sesama mahasiswa tugas akhir dan semua pihak yang telah
laporan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan berbagai
kritik dan saran yang bersifat membangun yang padat membawa penulis ke arah
yang lebih baik. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan dan
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...............................................................................................................i
ABSTRAK .........................................................................................................ii
x
BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................5
4.2 Visi, Misi, Slogan dan Logo PT. PERTAMINA (Persero) ....... 24
xi
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................50
xii
BAB VI PENUTUP .......................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.2 Skema Prinsip Kerja dan Arah Aliran dalam Pompa Sentrifugal. 54
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Head Pompa 13-P-101 Periode 1-30 April 2015 ..............................83
Grafik 5.2 Daya Fluida Pada Pompa 13-P-101 Periode 1-30 April 2015 ..........83
Grafik 5.3 Daya Motor Pada Pompa 13-P-101 Periode 1-30 April 2015 ..........84
Grafik 5.4 Efisiensi Pompa 13-P-101 Periode 1-30 April 2015 ........................84
Grafik 5.5 Perbandingan Efisiensi Desain dan Aktual Pompa 13-P-101 ..........85
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
industri migas. Pompa bertugas untuk memindahkan fluida cair dan atau
kinetik yang dihasilkan dari impeler untuk membuat fluida cair bergerak
mencapai tempat proses selanjutnya. Pompa memiliki dua jenis yaitu pompa
kerja dinamis dan pompa kerja positif. Pompa yang digunakan pada unit
banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang
aliran tunak dan tidak berpulsa ,keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan
beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan motor listrik,
motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang
yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan,harga murah dan biaya
perawatan murah.
1
Permasalahan yang teradi pada pompa tentunya tidak sedikit, oleh
berkala agar tidak terjadi kerusakan yang fatal dan agar kinerjanya tetap
ilmu teknik kimia dengan menganalisa kinerja pompa sentrifugal pada unit
1.2. Tema
1.3. Tujuan
Balongan.”
2
3. Untuk meningkatkan keahlian dan daya kreatifitas mahasiswa.
kerja.
perkuliahan.
Akamigas Balongan.
1.4 Manfaat
3
1.4.2 Manfaat Bagi Akamigas Balongan
industri.
di lapangan.
Akhir.
lebih diinginkan.
mahasiswa .
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu
bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain,
pengaliran.
dalam casing.
suction.
5
Klasifikasi Pompa Sentrifugal
1. Kapasitas :
2. Tekanan Discharge :
b. Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing.
stage.
4. Posisi Poros :
a. Poros tegak
b. Poros mendatar
6
5. Jumlah Suction :
a. Single Suction
b. Double Suction
a. Radial flow
b. Axial flow
c. Mixed fllow
7
A. Stuffing Box
B. Packing
casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage
E. Vane
F. Casing
inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller
(single stage).
8
G. Eye of Impeller
H. Impeller
sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi
I. Wearing Ring
J. Bearing
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
K. Casing
inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller
(single stage).
9
2.4 Perhitungan Pompa
Kapasitas Pompa
oleh pompa setiap satuan waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per satuan
waktu, seperti :
Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan
dari sistem instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan energi
potensial
10
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat
11
1. Head Tekanan
permukaan zat cair pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada
12
2. Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada
saluran tekan dengan head kecepatan zat cair pada saluran isap.
Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair
pada sisi tekan dengan permukaan zat cair pada sisi isap.
Z = Zd - Zs(5)
Dimana :
13
Tanda + : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari
Tanda - : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari
Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam
14
dilihat pada grafik (lampiran) sebagai fungsi dari nominal diameter pipa
dan kekasaran permukaan dalam pipa (e) yang tergantung dari jenis
material pipa.
rumus :
15
Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat
pada fitting dan valve dalam ukuran panjang ekivalen dari pipa lurus.
c. Total Losses
16
Daya Pompa
melakukan kerja.
untuk mengalirkan sejumlah zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus
17
3. Daya Penggerak (Driver)
Effisiensi Pompa
output dan input atau perbandingan antara HHP Pompa dengan BHP
pompa.
18
19
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
diambil.
20
BAB IV
Minyak bumi masih menjadi komoditas utama di Indonesia sampai saat ini,
baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan dasar produk turunan untuk
produk dengan nilai ekonomi tinggi merupakan tujuan utama dari perusahaan-
petrokimia hilir. Pengelolaan sumber daya ini diatur oleh negara untuk
kemakmuran rakyat seperti yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Hal ini
Raerink pada tahun 1871 di Cibodas dekat Majalengka (Jawa Barat), namun usaha
tersebut mengalami kegagalan. Kemudian dilanjutkan oleh Aeilo Jan Zykler yang
melakukan pengeboran di Telaga Tiga (Sumatera Utara) dan pada tanggal 15 Juni
Sejak itu berturut-turut ditemukan sumber minyak bumi di Kruka (Jawa Timur)
tahun 1887, Ledok Cepu (Jawa Tengah) pada tahun 1901, Pamusian Tarakan tahun
1905 dan di Talang Akar Pendopo (Sumatera Selatan) tahun 1921. Penemuan-
perusahaan asing seperti Royal Deutsche Company, Shell, Stanvac, Caltex dan
Indonesia.
21
Terjadi beberapa perubahan pengelolaan perusahaan minyak di Indonesia
PERTAMINA). Sebagai landasan kerja baru, lahirlah UU No. 8/1971 pada tanggal
22
1 Juli 1961 : PT PERMINA dijadikan PN PERMINA
(PP No. 198/1961)
pengolahan minyak bumi agar suplai BBM tetap stabil. Dalam pembangunan
pengetahuan.
di dalam negeri
23
VISI
MISI
Residu non BBM secara tepat jumlah, mutu, waktu dan berorientasi
ini diharapkan dapat mendorong seluruh jajaran pekerja untuk memiliki sikap
Pemikiran perubahan logo sudah dimulai sejak 1976 setelah terjadi krisis
diperkuat melalui tim restrukturisasi Pertamina tahun 2000 (Tim Citra) termasuk
kajian yang mendalam dan komprehensif sampai pada pembuatan TOR dan
perhitungan biaya. Akan tetapi, program tersebut tidak sempat terlaksana karena
(PERSERO) pada tahun 2003. Adapun pergantian logo yaitu agar membangun
24
semangat baru, mendukung coorporate culture bagi semua pekerja, mendapatkan
image yang lebih baik diantara global oilandgas companies serta mendorong daya
dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis,
dimana :
invetasi pembangunannya dibayar dari revenue kilang Balongan sendiri dan dari
25
keuntungan Pertamina lainnya. Dengan demikian maka tidak ada dana atau equity
membangun kilang-kilang lainnya sebelum tahun 1990. Oleh karena itu kilang
mentah jenis Duri Crude 80% atau 100.000 BPSD dan Minas Crude 20% atau
25.000 BPSD. Pada tahun 1990-an, crude Duri mempunyai harga jual yang relatif
Sebagai bahan baku kilang, kualitas yang rendah dari crude duri dapat
terlihat diantaranya dari kandungan residu yang sangat tinggi mencapai 78%,
kandungan logam berat dan karbon serta nitrogen yang juga tinggi. Teknologi
kilang yang dimiliki di dalam negeri sebelum adanya kilang Balongan tidak
mampu mengolah secara efektif dalam jumlah besar, sementara itu produksi
minyak dari lapangan Duri meningkat cukup besar. Saat ini, feed yang digunakan
pada kilang Balongan merupakan campuran crude Duri dan Minas dengan
Daerah Balongan dipilih sebagai lokasi kilang dan proyek kilang yang
dinamakan proyek EXOR I (Export Oriented Refinery I) dan dirikan pada tahun
26
(Persero) RU VI Balongan dilaksanakan pada bulan Oktober 1994 dan diresmikan
oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Mei 1995. Peresmian ini sempat tertunda
dari perencanaan sebelumnya (30 Januari 1995) karena unit Residue Catalytic
Unit RCC ini merupakan unit komersil di kilang PT. Pertamina (Persero)
minyak ringan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Residu yang dihasilkan
sangat besar sehingga sangat tidak menguntungkan bila residu tersebut tidak
dimanfaatkan. Kapasitas unit ini yang sekitar 83.000 BPSD merupakan yang
Jawa Barat dan 20% nya untuk kebutuhan BBM Nasional . Di bawah ini
27
3. Warna :
kondisi-kondisi berikut :
1. Lokasinya relatif dekat dengan konsumen bahan bakar minyak terbesar, yaitu
Dalam Negeri (UPPDN) III, terminal daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat
(SMB).
3. Dekat dengan sumber gas alam di daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat dan
5. Tersedianya lahan yang dibutuhkan, yaitu bekas sawah yang kurang produktif.
barat laut Cirebon). Untuk penyiapan lahan kilang, yang semula sawah
tadah hujan, diperlukan pengurukan dengan pasir laut yang diambil dari
28
Transportasi pasir dari tempat penambangan ke area penimbunan
Cemara, Kandang Haur Barat, Kandang Haur Timur, Tugu Barat, dan
baru dibangun pada tahun 1980 untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar
stabil.
yang memiliki resiko bocor atau meledak, seperti RCC, ARHDM, dll.
dengan area perkantoran adalah unit utilitas dan tangki-tangki yang berisi
29
Sarana kilang : 250 ha daerah konstruksi kilang
Ditinjau dari segi teknis dan ekonomis, lokasi ini cukup strategis
a. Bahan Baku
Minyak mentah Duri, Riau (awalnya 80%, saat ini 50% feed).
Minyak mentah Minas, Dumai (awalnya 20%, saat ini 50% feed).
Gas alam dari Jawa Barat bagian timur sebesar 18 Million Metric
b. Air
maksimum 1.200 m3. Air tersebut berfungsi untuk steam boiler, heat
c. Transportasi
30
Lokasi kilang RU VI Balongan berdekatan dengan jalan raya
daerah Jakarta dan Jawa Barat. Marine facilities adalah fasilitas yang
berada di tengah laut untuk keperluan bongkar muat crude oil dan
produk kilang. Fasilitas ini terdiri dari area putar tangker, SBM,
d. Tenaga Kerja
Indonesia.
System) yaitu RCC complex, DTU complex, DHC complex, dan H2 Plant.
31
bahan yang mudah terbakar dan kemudian diubah menjadi signal elektrik
satu dengan yang lainnya dan juga mengatur hak dan kewajiban masing-
32
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan
33
4.4 Sistem Utilitas
dengan menyediakan kebutuhan listrik, steam, air pendingin, gas N2, fuel gas
system, dan sebagainya. Sistem utilitas ini terdiri dari beberapa unit, yaitu:
Bahan baku unit utilitas pada PERTAMINA RU VI adalah air dan udara
hidrokarbon yang mudah terbakar. Hal ini menuntut adanya Refinery Unit limbah
agar limbah yang dibuang dapat memenuhi spesifikasi dan persyaratan yang telah
menghasilkan berbagai macam limbah, yang terdiri dari limbah cair, limbah gas,
dan limbah padat. Dari ketiga macam limbah tersebut, limbah cair merupakan
34
Limbah yang paling banyak dihasilkan adalah senyawa sulfur karena
memiliki unit pemroses yang bertahap untuk pengolahan H2S. Kandungan H2S
yang terdapat dalam off gas akan diolah di unit Amine Treatment. Kandungan H2S
dan amoniak yang terkandung dalam air sisa proses diolah lagi di seksi Sour Water
Stripper. Tahap ini terdiri dari 2 seksi yaitu seksi Sour Water Stripper (SWS) dan
seksi Spent Caustic Treating. Seksi Sour Water Stripper inilah yang akan
menghasilkan gas H2S. Kemudian kandungan sulfur dari off gas Amine Treatment
Unit dan unit SWS akandibuang memalui flare.Treated off gas dari Amine
Treatment digunakan sebagai bahan bakar di Fuel Gas System dan sebagai bahan
baku Hydrogen Plant (steam reforming). Sedangkan treated water akan diolah
tujuan tersebut, maka dibangun unit Sewage dan Effluent Water Treatment
yang ditetapkan air bersih. Kapasitas unit ini 600 m3/jam dimana kecepatan
35
effluent didesain untuk penyesuaian kapasitas 180 mm/hari curah hujan di
sisanya dibakar di incinerator (untuk gas berupa H2S dan CO) maupun
Limbah padat dari industri minyak adalah katalis sisa dan sludge.
yang tidak dapat dibuang begitu saja ke alam bebas, karena akan
cair di ETF. Pada sludge selain mengandung lumpur, pasir, dan air juga
ke dalam proses. Sludge ini juga tidak dapat di buang ke lingkungan sebab
yang tidak terbakar dapat digunakan untuk landfill atau dibuang di suatu
36
4.6 Laboratorium
bagian ini data-data tentang raw material dan produk akan diperoleh. Dengan data-
data yang telah diberikan, maka proses produksi akan selalu dapat dikontrol dan
crude dari minyak Duri dan Minas yang memungkinkan dapat diolah di
PERTAMINA RU VI Balongan.
ditetapkan.
b. Stream produk yang dihasilkan dari unit AHU, RCC, CDU, Hydrogen Plant
c. Utilitas: air, fuel gas, chemical agent dan katalis yang digunakan.
seksi, yaitu:
37
Seksi Teknologi (TEKNO)
singkat tanpa penambahan zat kimia lain, seperti TEL, MTBE, atau
ETBE.
buangan).
bahan baku, intermediate produk dan finish produk serta bahan kimia yang
digunakan, juga analisis gas stream maupun dari tanki. Tugas yang
c. Mengadakan analisa gas masuk dan gas buang dari masing-masing alat
(jika diperlukan).
38
d. Mengadakan analisa sampel gas dari kilang dan utilitas serta produk gas
e. Mengadakan analisa sampling non rutin shift sample stream gas, LPG,
Seksi Pengamatan
baku, intermediate produk dan finish produk. Sifat-sifat yang diamati adalah:
a. Distilasi
b. Spesific Gravity
gasoline)
f. Kinematic Viscosity
kandungan air
plus), LPG, propylene, kerosene, solar (premium DEX), Industrial Diesel Oil
39
1. Hydro Skimming Complex (HSC)
Proses yang terjadi terjadi pada Hydro Skimming Complex unit ini
adalah proses distilasi dan treating dari limbah yang dihasilkan dari crude oil
dan treating proses naphta. Unit HSC merupakan Refinery Unit awal dari
dari Distillation Treating Unit (DTU) dan Naphta Processing Unit (NPU).
Unit ini dibangun untuk mengolah crude oil dengan cara distilasi
serta melakukan treating terhadap gas dan air buangan dari unit-unit
125.000 BPSD. Pada proses ini, mayoritas digunakan crude oil dari
minas (light crude oil) dan Duri (heavy crude oil) dengan perbandingan
tertentu, dimana nilai batas minimal Duri : Minas adalah 50:50; dan nilai
batas maksimal Duri : Minas adalah 80:20. Saat ini crude oil yang
digunakan berasal dari Duri, LSWR ex Dumai, Minas, JMCO, Mudi dan
Banyu Urip. Adapun mayoritas sumber crude oil dipilih dari Duri dan
secara ekonomis harga crude oil dari Duri paling murah sedangkan hara
crude oil dari Minas paling mahal. Oleh karena itu, kombinasi dari
40
didihnya. Adapun produk yang dihasilkan dari proses ini berupa off gas,
LPG 0,83
Naphta 26,46
Kerosene 60,96
LGO 91,42
HGO 43,16
Unit ini bertujuan untuk mengolah dan meningkatkan bilangan oktan dari
unit ini berupa naphta atau Low Octane Mogas Component (LOMC)
41
yang memiliki angka oktan sebesar 68-80 dan sesudah diolah menjadi 92-
oktan adalah dengan penambahan TEL (Ttra Etil Lead) dan MTBE
(Methyl Tertier Butyl Eter). Namun saat ini penggunaan TEL dan MTBE
karena itu NPU dibuat dan dioperasikan agar dapat meningkatkan angka
minyak bumi, yang berupa Atmospheric Residue (AR) akan mengalami proses
logam (Nikel, Vanadium, Fe) dan kandunga MCR (Micro Carbon Residue).
42
DHC sendiri menaungi dua buah kompleks unit dibawahnya,
yaitu :
(RCU).
produk keluaran CDU, berupa gas oil. Pada unit ini, gas oil akan
Balongan.
produk keluaran CDU berupa kerosene. Pada unit ini, kerosene akan
43
dibersihkan dari pengotornya,lalu akan ditampung didalam tangki
penampungan.
dan Minas yang diolah di kilang RU VI memiliki residu kurang lebih 60-65%.
Unit RCC terdiri dari dua unit yaitu unit Residue Calaytic Cracking (RCC)
RCC merupakan salah satu unit yang mengolah residu menjadi minyak
ringan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi dengan menggunakan katalis.
Feed RCC berasal dari unit AHU dan CDU. Sedangkan produk minyak yang
44
tinggi seperti decant oil, light cycle oil dan overhead vapor main
column.
45
BAB V
PEMBAHASAN
cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan
pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis
potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Pada
pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul
akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung
(melingkar).
banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang
46
relatif murah. Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa
aliran tunak dan tidak berpulsa ,keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan
beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan motor listrik,
motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang
yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan,harga murah dan biaya
perawatan murah.
1. Kapasitas :
2. Tekanan Discharge :
47
Multi Impeller – Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
4. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
Radial flow
Axial flow
Mixed fllow
a. Cooling Tower
b. Chiller
d. Perkebunan
e. Marine
g. Steel
h. Automotive
48
i. Crude Palm Oil Plantation
j. Mining
dari sebuah impeller yang berputar dalam rumah pompa. Rumah pompa
mempunyai dua saluran yaitu saluran isap dan saluran kempa. Terhadap
Sebelum pompa dijalankan rumah pompa dan saluran isap harus terisi
zat cair, untuk menjaga agar zat cair tidak mengalir dari saluran isap
49
dan rumah pompa kembali ke sumber biasanya dibagian bawah saluran
memberikan gerak berputar kepada zat cair yang berada di dalam rumah
keliling sebuah luar kipas dan terkempakan keluar. Karena itu pada
itu cairan dapat terdorong masuk ke dalam rumah pompa atau terjadi
kerja isap. Pada keliling sebelah luar impeller, zat cair mengalir dalam
rumah pompa dengan tekanan dan kecepatan tertentu. Zat cair mengalir
Gambar 5.2 Skema Prinsip Kerja dan Arah Aliran dalam Pompa
Sentrifugal
50
5.3.2 Cara Kerja Pompa Sentrifugal Multistage
tinggi dimana single stage pump tidak ekonomis. Pompa ini mampu
secara seri dalam satu poros. Total head yang ditimbulkan oleh pompa
buah impeller.
51
5.4 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal Multistage
berputar.
kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan
masuk sebelumnya.
52
Bearing: Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan
beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial
(sedikit lebih besar dari tekanan suction yang dikelola oleh garis
fluida.
53
Gambar 5.5 Balancing Drum
Seal statis dipakai jika tidak ada gerakan yang terjadi pada
54
Seal Dinamis digunakan dimana ada permukaan yang
(FG : function group) yang mengatur operasi Main Lube Oil Pump,
Emergency Lube oil pump, dan Lube Oil Pavour Extraxtor Fan yang
55
bertujuan menyediakan tekanan dan temperatur minyak yang tetap
bantalan
dari gesekan
56
Pada Lube Oil System terdapat beberapa bagian yang
antara aliran oli (panas) dan aliran air(dingin). Kadang terdapat dua
cooler pada sebuah unit, dimana saat yang satu beroperasi maka
satu unit dapat di standby kan. Cooler adalah termasuk system air
57
Gambar 5.11 Lube Oil Cooler
sistem.
58
Gambar 5.12 Lube Oil Filter
59
5.4.5 Motor
tidak ada motor pompa tidak akan bekerja. Prinsip kerja motor ini
bergerak saat inilah pompa sudah mulai bekerja. Energi listrik yang
60
5.5 Kerusakan Yang Terjadi Pada Pompa
b. Kapasitas menurun
c. Korosi
e. Bearing rusak
f. Kavitasi
g. Casing Bocor
h. Vibrasi tinggi
bolak-balik dari komponen mekanik dari suatu mesin sebagai reaksi dari
gaya luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar mesin). Kasus yang
dominan dalam getaran mesin adalah yang disebabkan oleh gaya eksitasi
61
2. Cacat yang terjadi pada elemen-elemen rotasi (bearing rusak, impeller
macet, dll).
namun untuk jangka pemakaian yang lama akan terjadi kenaikan level
frekuensi pribadi.
tidak normal pada suatu mesin dapat dideteksi sebelum kerusakan yang
62
5.6 Perhitungan Desain Kinerja Pompa 13-P-101
multistage 13-P-101. 13 itu adalah unit tempat pompa tersebut dipasang yaitu
alat.
sebagai berikut:
2. Manufacturing : DPD
3. Sp. GR : 0.785
5.6.1 Head
satuan untuk energi pompa per satuan berat fluida, sehingga persamaannya
sebagai berikut:
H=
63
H=
Dimana,
Daya fluida adalah daya dari pompa yang bisa digunakan dan
dipindahkan ke fluida.
Pfluida =
Dimana,
Pmotor =
64
Dimana,
ήpompa =
1. Head
Diketahui:
= 20.062.350 N/m2
65
H=
= 2.553 m x
= 8.398 ft
2. Daya Fluida
Diketahui:
Q = kapasitas pompa
= 231 m3/hr x
= 2,265 ft3/s x
Pfluida =
= 1.693 HP
66
3. Daya Motor
Diketahui
A = 400 ampere
V = 3000 volt
Cos = 0.83
n =3
Pmotor =
= 2.312 HP
4. Efisiensi Pompa
ήpompa = x 100%
= x100%
= 73,2 %
67
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Desain Kinerja Pompa 13-P-101
No Perhitungan Hasil
Head
1 8.398
(Feet)
Daya Fluida
2 1.693
(HP)
Daya Motor
3 2.312
(HP)
Efisiensi
4 73,2
(%)
data menjadi per-minggu. Minggu ke-1 periode 1-7 April 2015. Minggu ke-2
periode 8-14 April 2015. Minggu ke-3 periode 15-22 April 2015. Minggu ke-
Kapasitas
1 179,63 144,38 175,85 176,29
(m3/hr)
68
Tekanan Suction
2 2,9 2,87 3,2 2,82
(kg/cm2.g)
Tekanan Discharge
3 210 210 208 209
(kg/cm2.g)
Suhu Suction
4 246,4 246,9 248 246,8
(˚C)
Suhu Discharge
5 235,5 253,7 254,3 254,4
(˚C)
Ampere Motor
6 380,67 360,71 401 394
(A)
Minggu ke - 1
1. Head
Diketahui:
= 21.278.250 N/m2
= 293.842,5 N/m2
H=
69
=
= 2.725 m x
= 8.964 ft
2. Daya Fluida
Diketahui:
Q = kapasitas pompa
= 179,63 m3/hr x
= 1,762 ft3/s x
Pfluida =
= 1.405 HP
3. Daya Motor
Diketahui
A = 380,67 ampere
V = 3000 volt
70
Cos = 0.83
n =3
Pmotor =
= 2.201 HP
4. Efisiensi Pompa
ήpompa = x 100%
= x100%
= 68,83 %
Minggu ke - 2
1. Head
Diketahui:
= 21.278.250 N/m2
71
Ps = 2,87 (kg/cm2.g) x 101.325
= 290.802,75 N/m2
H=
= 2.725 m x
= 8.964 ft
2. Daya Fluida
Diketahui:
Q = kapasitas pompa
= 144,38 m3/hr x
= 1,416 ft3/s x
Pfluida =
= 1.129 HP
72
3. Daya Motor
Diketahui
A = 360,71 ampere
V = 3000 volt
Cos = 0.83
n =3
Pmotor =
= 2.085 HP
4. Efisiensi Pompa
ήpompa = x 100%
= x100%
= 54,15 %
73
Minggu ke - 3
1. Head
Diketahui:
= 21.075.600 N/m2
= 324.240 N/m2
H=
= 2.695 m x
= 8.865 ft
2. Daya Fluida
Diketahui:
Q = kapasitas pompa
= 175,85 m3/hr x
74
= 1,725 ft3/s x
Pfluida =
= 1.361 HP
3. Daya Motor
Diketahui
A = 401 ampere
V = 3000 volt
Cos = 0.83
n =3
cos
Pmotor =
= 2.318 HP
75
4. Efisiensi Pompa
ήpompa = x 100%
= x100%
= 58,71 %
Minggu ke - 4
1. Head
Diketahui:
N
Pd = 209 (kg/cm2.g) x 101.325
kg g
= 21.176.925 N/m2
N
Ps = 2,82 (kg/cm2.g) x 101.325
kg g
= 285.736,5 N/m2
H=
76
= 2.713 m x
= 8.924 ft
2. Daya Fluida
Diketahui:
Q = kapasitas pompa
= 176,29 m3/hr x
hr
= 1,735 ft3/s x
s
Pfluida =
= 1.378 HP
3. Daya Motor
Diketahui
A = 394 ampere
V = 3000 volt
Cos = 0.83
n =3
77
cos
Pmotor =
= 2.278 HP
4. Efisiensi Pompa
ήpompa = x 100%
= x100%
= 60,49 %
Head
1 8.964 8.964 8.865 8.924
(Feet)
Daya Fluida
2 1.405 1.129 1.361 1.378
(HP)
78
(HP)
Efisiensi
4 68,83 54,15 58,71 60,49
(%)
8975
8960
8945
8930
8915
8900 Head (ft)
8885
8870
8855
8840
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
Grafik 5.2 Daya Fluida Pada Pompa 13-P-101 Periode 1-30 April 2015
1430
1400
1370
1340
1310
1280
1250 Daya Fluida (HP)
1220
1190
1160
1130
1100
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
Grafik 5.3 Daya Motor Pada Pompa 13-P-101 Periode 1-30 April 2015
79
2340
2320
2300
2280
2260
2240
2220
2200 Daya Motor (HP)
2180
2160
2140
2120
2100
2080
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
Grafik 5.4 Efisiensi Kinerja Pompa 13-P-101 Periode 1-30 April 2015
70%
65%
60%
Efisiensi
55%
50%
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
80
75%
73%
71%
69%
67%
65% Efisiensi Aktual
63%
Efisiensi Desain
61%
59%
57%
55%
53% Efisiensi Desain
Minggu ke-1 Efisiensi Aktual
Minggu ke-2
Minggu ke-3
Minggu ke-4
Analisa Data
Pada grafik 5.5 dapat kita ketahui efisiensi pompa aktual jauh dibawah
efisiensi pompa desain. Efisiensi dari desain yaitu sebesar 73% sedangkan
efisiensi aktualnya pada minggu ke-1 adalah 69%. Pada minggu ke-2
efisiensi aktualnya yaitu 54%. Pada minggu ke-3 efisiensi aktualnya yaitu
59%. Pada minggu ke-4 efisiensi aktualnya 61%. Perbedaan yang terjadi
antara efisiensi aktual dan efisiensi desain disebabkan karena beberapa faktor
81
Tekanan suction dan discharge dapat mempengaruhi tinggi dari head pompa.
Semakin tinggi tekanan discharge dan semakin rendah tekanan suction maka
head yang dihasilkan akan semakin tinggi. Semakin rendah tekanan discharge
rendah. Head akan mempengaruhi daya fluida. Head semakin tinggi maka daya
2. Kapasitas pompa
Semakin tinggi kapasitas dari pompa tersebut maka daya dari fluidanya akan
semakin besar, apabila kapasitasnya rendah maka daya dari fluida tersebut juga
semakin kecil.
3. Ampere Motor
Ampere motor mempengaruhi daya dari motor apabila ampere nya besar maka
daya dari motorpun juga ikut besar, sedangkan apabila ampere kecil maka daya
Apabila daya fluida semakin besar dan daya motornya kecil maka efisiensi akan
semakin besar hal tersebut disebabkan karena daya fluida berbanding lurus
efisiensi.
BAB VI
82
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Pompa merupakan alat yang berfungsi memindahkan fluida cair dari satu tempat
2. Pompa terbagi menjadi dua jenis yaitu pompa kerja positif dan pompa kerja
dinamis.
3. Pompa yang digunakan pada unit ARHDM adalah pompa sentrifugal multistage
yaitu unit ARHDM. P menunjukkan kode peralatan yaitu pump. 101 yaitu
6. Pada pompa sentrifugal terdapat 3 sistem yaitu sistem balacing drum, sistem seal,
tekanan suction.
8. Sistem seal berfungsi untuk mencegah fluida agar tidak keluar dari pompa dengan
menggunakan alat bernama mechanical seal. Sistem seal terbagi menadi dua
9. Sistem lube oil berfungsi untuk memberikan pelumas kepada bearing agar tidak
mengalami kerusakan.
83
10. Kerusakan yang biasa terjadi pada pompa adalah bocor seal/gland packing,
vibrasi tinggi, casing bocor, kapasitas menurun, kavitasi, bearing rusak/habis dan
korosi.
11. Variable proses yang di control adalah tekanan suction dan discharge, ampere
13. Pada perhitungan desain head yang didapat adalah 8.398 ft. Daya fluidanya
adalah 1.693 HP. Daya motornya adalah 2.312 HP. Efisiensinya 73,2%.
14. Pada perhitungan aktual data diperoleh pada periode 1-30 April 2015. Minggu
ke-1 periode 1-7 April 2015. Minggu ke-2 periode 8-14 April 2015. Minggu ke 3
periode 15-22 April 2015. Minggu ke-4 periode 23-30 April 2015.
16. Pada perhitungan aktual daya fluida yang diperoleh sebagai berikut:
84
17. Pada perhitungan aktual daya motor yang diperoleh sebagai berikut:
6.2 Saran
1. Untuk Process Engineer apabila ada rekan-rekan yang PKL sebaiknya dibantu
2. Apabila ada mahasiswa PKL sebaiknya diberi APD yang lengkap sehingga bisa
3. Apabila ada mahasiswa PKL sebaiknya diajak keliling untuk orientasi kilang
secara menyeluruh.
4. Perlu adanya perawatan yang efektif pada peralatan sehingga efisiensi produksi
dapat ditingkatkan.
85
86
LAMPIRAN