Anda di halaman 1dari 2

Penyakit Autoimmune adalah suatu penyakit dimana sistem kekebalan tubuh (Imunitas) keliru dalam

mengenali sel normal pada tubuh sehingga terjadi pelepasan protein yang disebut autoantibodi dan
menyerang sel normal.

Sistem Imunitas seharusnya berfungsi untuk menjaga tubuh dari sel asing seperti bakteri, virus,
jamur dan mikroorganisme patogen lainnya dengan cara mengirimkan pasukan sel imun untuk
menyerang mereka. Namun pada penyakit Autoimmune sistem ini justru menyerang sel tubuhnya
sendiri.

Jika di ibaratkan sistem Imunitas mirip seperti satuan militer. Sedangkan tubuh diibaratkan sebagai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Satuan militer bertugas untuk menjaga dan
mengamankan wilayah NKRI. Namun pada suatu ketika, terdapat suatu serangan dan terjadi
kesalahan informasi sehingga perintah untuk menjaga keamanan justru berubah menjadi
penyerangan pada wilayah tersebut. Inilah yang dimaksud dengan Autoimmune.

Penyakit autoimun banyak sekali jenisnya tergantung dari jaringan atau organ apa yang diserang.
Seperti Reumatoid Artritis, Sistemik Lupus Eritematosus (SLE), Anemia hemolitik, Penyakit Graves,
Deep Vein Thrombosis, Myasthenia gravis, Idiopatik Trombositopenia Purpura, Psoriasis Vulgaris dan
lain sebagainya. Penyakit ini sering sekali dianggap sebagai penyakit kutukan, karena belum
diketahui penyebab mengapa terjadi kegagalan pada sistem kekebalan tubuh dalam mengenali sel
normal.

Dalam medis konvensional, pengobatan yang dilakukan terhadap penyakit Autoimun adalah
mengurangi proses peradangan dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan).
Obat yang dimaksud adalah golongan Steroid atau Kortikosteroid seperti Dexametason, Prednison,
Methotrexate, dan lainnya. Namun yang perlu anda ketahui bahwa penggunaan obat Kortikosteroid
dalam jangka panjang akan menyebabkan penekanan pada sumsum tulang (bone marrow).

Atas dasar itulah, kami pun mencari berbagai bahan herbal yang dapat bertindak sebagai
imunomodulator. Dan setelah bekerja sama dengan beberapa peneliti-peneliti herbal dari negara-
negara lain akhirnya kami menemukan bahwa ekstrak Zea mays secara aktif dapat bekerja sebagai
immunostimulator, antioksidan serta anti inflamasi. Kami menamai produk ini dengan PROIMUNE.
Proimmune dapat bekerja menyesuaikan terhadap kondisi tubuh dengan cara meregulasi maupun
mensupresi sistem imun.

Kami memiliki satu contoh kasus penyakit Autoimun, yaitu seorang anak perempuan berusia 12
tahun, ketika pasien pertama kali memeriksakan kondisinya ke dokter, pasien mengalami penurunan
trombosit (trombositopenia) dan didiagnosa sebagai demam berdarah. Namun keluhan tidak
kunjung membaik, hingga akhirnya pasien datang ke klinik kami dengan kondisi mudah lelah serta
perut yang membesar. Pada pemeriksaan fisik dtemukan adanya pembesaran organ yaitu organ hati
dan limpa (hepatosplenomegali). Hal ini terjadi akibat produksi sel-sel darah yang abnormal.
Ternyata pasien mengalami penyakit Autoimun yaitu Idiopatik Trombositopenia Purpura.

Setelah kami memberikan penatalaksaan herbal kepada pasien selama 6 bulan, terjadi progresivitas
perbaikan kesembuhan yang sangat signifikan, dimana organ hati dan limpa yang semula membesar,
sudah kembali normal. Begitupun dengan sel-sel darah yang abnormal.
Kami tidak memaksa anda untuk percaya tapi anda dapat mencobanya dan membuktikannya.
Proimmune akan segera dipasarkan secara luas khususnya untuk indonesia, karena sampai saat ini
Penyakit Autoimun belum memiliki sistem pengobatan yang canggih tanpa efek samping.
Proimmune merupakan racikan herbal yang dibuat berdasarkan penelitian -penelitan paling
mutakhir didunia. Kemampuan produk ini dalam meregulasi sistem imunitas tidak perlu diragukan
lagi.

Anda mungkin juga menyukai