Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONFLIK DALAM
ORGANISASI PENDIDIKAN
Diaujukan untuk memenuhi tugas terstrukutur “Pengelolaan Pendidikan”

Dosen: Nurhamzah, M.Ag.

Disusun oleh kelompok 7 :

 Peni Fauziah Puadah (1122050052)


 Rina Mahmudah (1122050061)
 Rohani (1122050063)
 Senja Dewi Novianti (1122050066)

Pendidikan Matematika/II/B

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BANDUNG

2012
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, shalawat serta salam
semoga tercurah selalu kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Karena berkat
rahmat dan ridha-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas kami, hingga rampung dan
insyaAllah dengan hasil yang mendekati sempurna.
Tak lupa kami ucapkan segala rasa terimakasih kepada semua orang
disekeliling kami yang telah membantu kami, baik secara moril ataupun secara
materil. Adapun yang kami maksudnya salah satu diantaranya ialah Bapak
Nurhamzah M. Ag, sebagai dosen matakuliah Pengeloaan Pendidikan yang telah
membimbing kami selama proses pembuatan makalah ini, dan juga masih banyak
yang lain nya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Dengan segala kemungkinan banyaknya kesalahan dan kekuranagan yang
terdapat pada makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena kami
bukanlah penulis yang handal yang dapat membuat tulisan yang baik juga sempurna.
Dan akhirnya, kami berharap semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat
bagi siapapun yang telah sudi membacanaya. Kritik dan saran akan selalu kami
tunggu dan terima, agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di masa yang
akan datang.
Terimakasih,

Bandung, 16 Februari 2013

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Pengertian Konflik....................................................................................................4
2.2 Penyebab Timbulnya Konflik dalam Organisasi Pendidikan.....................................5
2.3 Dampak Suatu konflik..............................................................................................6
2.4 Pengelolaan Konflik...................................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi, tidak pernah terlepas dari konflik. Konflik merupakan
realita hidup, cepat atau lambat dalam ebuah organisasi, pasti akan menghadapi
konflik. Baik itu konflik antar anggota dengan anggota, anggota dengan kelompok,
ataupun kelompok dengan keompok.Konflik juga merpakan suatu hal yang akan
memberikan kekuatan baru terhadap kelomok tersebut, karena konflik sendiri tidak
apatdipisahkan dari organisasi tersebut. Tak perlu dihindari tapi dihadapai dengan
menejemen konflik. Jika organisasi tersebut tidak mengalami sebuah konflik, maka
oraganisasi itu akan terus bersifat statis tanpa adanya perkembangan dan sulit untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, kami memiliki beberapa rumusan masalah
yaitu diantaranya :
1. Apa pengertian dari konflik?
2. Apa penyebab timbulnya konflik dalam organisasi pendidikan?
3. Apa dampak dari suatu konflik yang terjadi?
4. Bagaimana cara mengelola konflik itu sendiri?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang dapat membangun makalah yang kami buat ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian konflik,
2. Untuk mengetahu penyebab timbulnya konflik dalam organisasi pendidikan,
3. Untuk mengetahui dampak yang terjadi dari suatu konflik, dan
4. Untuk mengetahui cara mengelola konflik.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konflik
Konflik organisasi adalah perbedaan pendapat ataupun pertentangan
antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok atau unit-unit kerja di
dalam organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya yang terbatas dalam kegiatan kerja dan karena
kenyataan mereka mempunyai perbedaan tujuan, nilai, persepsi dan
kepentingan. Konflik organisasi ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Terdapat perbedaan pendapat atau pertentangan antar individu atau
kelompok,
2) Terdapat perselisihan dalam mencapai tujuan yang disebabkan adanya
perbedaan persepsi dalam menafsirkan program organisasi
3) Terdapat pertentangan norma dan nilai-nilai individu maupun kelompok
4) Adnya perdebatan dan pertentangan sebagai akibat munculnya gagasan-
gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif
5) Adanya sikap dan perilaku saling menghalangi terhadap pihak lain untuk
memperoleh kemenangan dalam memperebutkan sumberdaya organisasi
yang terbatas.
2.2 Penyebab Timbulnya Konflik dalam Organisasi Pendidikan

Banyak penyebab terjadinya konflik dalam prganisasi pendidikan.


Mayoritas bersumber dari masalah- masalah komunikasi, hubungan pribadi,
atau struktur organisasi. Diantara penyebabnya sebagai berkut:
a) Salah paham, erring terjadi diantara orang-orang yag bekerja sama.
b) Perasaan sensitive atau mudah tersinggung
c) Tujuan ysng ingin dicapai akan merangsang timbulnya konflik dan
persaingan diantara mereka
d) Struktur organisasi yang longgar, sehingga memungkinkan pertarungan
kekuasaan antar bagian akibat kualitas sumber daya terbatas, atau
system penilaian yang longgar sehingga perrtarungan antar kelompok
kurang terawasi untuk mencapai tujuan masing-masing.
e) Perbedaan pandangan atau pertentangan kepentingan antar individu
akibat nilai-nilai sosial pribadi dengan prilaku yang berperan pada
setiap jabatan penting atau karena perbedaab karakteristik kepribadian
tertentu,.
f) Kebutuhan material dan nonmaterial yang terbatas
g) Ego manusia yang selalu menginginkan lebih berhasil dari manusia
lainnya
h) Perbedaan pendapat
i) Kominikasi yang salah, terutama yang berkenaan degan kata-kata atau
bahasa yang sulit dimngerti, atau informasi yang kurang lengkap, dan
gaya pribadi pemimpin yang tidak konsisten.
2.3 Dampak Suatu konflik
Dalam suatu konflik yang terjadi, pasti akan menimbulkan suatu
dampak baik itu dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Seperti
pada di bawah ini terdapat beberapa dampak positif dan juga negatif :
A. Dampak Positif
1. Organisasi menjadi lebih dinamis dengan adanya suatu konflik,
2. Konflik memberikan pengalaman berharga bagi setiap individu
dalam pemecahannya,
3. Pimpinan akan lebih hati-hati dalam mengambil keputusan,
4. Melahirkan pribadi yang kreatif, kritis, dan inovatif,
5. Menumbuhkan sikap toleransi
B. Dampak Negatif
1. Komunikasi organisasi terhambat,
2. Kerjasama antar anggota menjadi terhalang,
3. Produktifitas organisasi akan terganggu,
4. Memunculkan rasa saling curiga, salah paham, dan intrik,
5. Individu yang berkonflik merasakan cemas, stress, apatis, dan
frustasi,
6. Stress yang berkepanjangan menyebabkan orang yang sedang
berkonflik akan menarik diri dari pergaulan dan mangkir dari
pekerjaan.

2.4 Pengelolaan Konflik


Untuk menangani konflik dengan efektif, kita harus mengetahui
kemampuan diri sendiri dan juga pihak-pihak yang mempunyai konflik. Ada
beberapa cara untuk menangani konflik antara lain :
1. Introspeksi diri
Bagaiman kita biasanya menghadapi konflik ? Gaya pa yang biasanya
digunakan? Apa saja yang menjadi dasar dan persepsi kita. Hal ini penting
untuk dilakukan sehingga kita dapat mengukur kekuatan kita.
2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat. Kita
dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja yang mereka miliki, bagaimana
nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka atas
terjadinya konflik. Kesempatan kita untuk sukses dalam menangani konflik
semakin besar jika kita meliha konflik yang terjadi dari semua sudut pandang.
3. Identifikasi sumber konflik
Seperti dituliskan di atas, konflik tidak muncul begitu saja. Sumber konflik
sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga sasaran penanganannya lebih terarah
kepada sebab konflik.
4. Mengetahui pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dan
memilih yang tepat.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam
pencegahan konflik :
1. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan
sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses
dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat,
kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya
perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-win solution) akan terjadi
disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik
yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan –
bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan
organisasi) di atas kepentingan bawahan.
2. Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi
tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda
konflik yang terjadi. Situasi menag kalah terjadi lagi disini. Menghindari
konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk
mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang
baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali,
ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih
memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
3. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan
sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut
juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa
bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga
hubungan baik dengan pihak tersebut. Pertimbangan antara kepentingan
pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini.
4. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa
kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang
uatama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya
untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution)
5. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menag dengan saling bekerja sama.

BAB III PENUTUP

Konflik dapat diterjemahkan sebagai penggerak sekaligus perusak organisasi.


Itu tergantung pada sejauh mana konflik memberikan pengaruh terhadap kinerja dan
produktivitas organisasi.
Mengacu pada keberadaannya yang didambakan namun terkadang dihindari,
maka konflik seharusnya dikelola organisasi baik secara formal maupun informal baik
dari sisi pengembangan iklim fungsional maupun menangani konflik itu sendiri
sampai pada bagaimana menata hubungan antar kelompok dalam organisasi.
Pengelolaan konflik itu sendiri hendaknya juga memperhatikan dari sisi efisiensi
biaya. Bukan berarti organisasi tidak diperkenankan mengambil langkah pengelolaan
konflik yang berbiaya tinggi, hanya saja harus memperhatikan kualitas apa yang
sebenarnya akan dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

Sutikono, M. Sobri. 2010. Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Prosfect


http://blog.um.ac.id/penta/2011/12/08/konflik-dalam-institusi-pendidikan/
Soetopo, Hendyat. Konflik dalam Organisasi Pendidikan. Tersedia :
http://gurukapuas.blogspot.com [2011/06]

Anda mungkin juga menyukai