Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

ACARA I

TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

DISUSUN OLEH

NAMA : NOVI HERYANI PUTRI

NIM : E1A013034

KELAS :A

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2016
Acara I

Tekanan Darah dan Denyut Jantung

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan Praktikum : a. Mengukur tekanan darah

b. mengukur/menghitung denyut jantung


pada manusia

2. Hari, tanggal Praktikum : Senin, 11 April 2016

3. Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi FKIP, Universitas


Mataram

B. Landasan Teori
Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat
mengalir didalam pembuluh darah dan beredar mencapai seluruh jaringan.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh manusia. Tekanan dibuat dengan mengambil dua ukuran
dan biasanya diukur seperti berikut 120/80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung dan
disebut tekanan sistol. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat
jantung beristirahat di antara pemompaan dan disebut tekanan distol. Saat
yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat istirahat dan
dalam keadaan duduk atau baring. Pengukuran tekanan darah dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah
arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darah. Cara tidak
langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer yang lebih
nyaman dan mudah dilakukan setiap saat (Frandson, 1992 : 36).
Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang
dapat dipalpasi (diraba) di permukaan kulit pada tempat-tempat tertentu.
Frekuensi denyut nadi pada umumnya sama dengan frekuensi
denyut/detak jantung. Denyutan dinyatakan sebagai ekspresi dan dorongan
balik arteri secara berganti-ganti. Ada 2 faktor yang bertanggungjawab
bagi kelangsungan denyutan yang dapat dirasakan. Pertama, pemberian
darah secara berkala dengan selang waktu pendek dari jantung ke aorta,
yang tekanannya berganti-ganti naik turun dalam pembuluh darah. Bila
darah mengalir teta dari jantung ke aorta, tekanan akan tetap sehingga
tidak ada denyutan. Faktor yang kedua, elastisitas dari dinding arteri yang
memungkinkannya meneruskan aliran darah dan aliran balik. Bila dinding
tidak elastis maka tetap ada pergantian tekanan tinggi rendah dalam sistol
dan diastol ventrikel, namun dinding tersebut tidak dapat melanjutkan
alirannya dan mengembalikan aliran sehingga denyutpun tidak dapat
dirasakan (Soewolo, 2003 : 77).
Mendengarkan suara denyut jantung dalam tubuh disebut
auskultasi dan biasanya dilakukan dengan memakai alat yang disebut
stetoskop. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi
darah, selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari
ruang jantung. Kedua atrium jantung dapat berkontraksi dan relaksasi
secara bersamaan, kedua bilik juga dapat berkontraksi dan relaksasi secara
bersamaan. Darah dari tubuh masuk ke dalam atrium kanan, ventrikel
kanan, dan kemudian dipompakan ke paru-paru. Katup-katup menjaga
agar darah tidak mengalir balik dari aorta ke ventrikel, atrium, dan vena.
Katup-katup tersebut membuka dan menutup karena perbedaan tekanan
darah dalam ruang-ruang jantung. Adanya cairan perikardial menghalangi
gesekan membran perikardial satu dengan yang lainya pada setiap
denyutan jantung (Tortora dan Nicholas, 1984 : 66).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
 Spygmanometer
 Stetoskop
 Stopwatch
 Alat lulis
2. Bahan
 Praktikan
D. Langkah kerja
1. Tekanan Darah
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
b. Menyambungkan manset ke alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan sistol dan diastole,
c. Memasangkan manset pada orang pertama pada lengan sebelah kiri
dan mengencangkan manset,
d. Menekan tombol START pada alat pengukur tekanan sistol dan
diastole jantug,
e. Menunggu beberapa menit sampai alat menunjukkan angka
tekanan sistol, diastole, dan denyut jantung praktikan,
f. Mencatat hasil pengamatan, dan
g. Mengulagi langkah yang pada poin b-f untuk setiap anggota
kelompok dan masing-masing orang diulangi sebanyak 2 kali, dan
dirata-ratakan.
2. Denyut Nadi
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan,
b. Menghitung denyut jantung praktikan dengan 3 kategori yang
berbeda yaitu,dalam keadaan istirahat, olah raga ringan, dan olah
raga berat,
c. Mencatat data denyut jantung pada keadaan istirahat menggunakan
data yang didapatkan ketika mengukur tekanan darah,
d. Menghitung denyut jantung praktikan dalam keadaan olah raga
ringan yaitu dengan berjalan ditempat selama 2 menit,
e. Memasangkan manset pada lengan sebelah kiri praktikan
f. Memastikan kaki praktikan harus berpijak pada sesuatu dan
lengannya dalam keadaan rileks,
g. Menekan tombol START pada alat yang digunakan untuk
mengukur denyut jantung,
h. Menunggu beberapa saat sampai alat penyukur denyut jantung
menunjukkan angka tertentu,
i. Mencatat hasil pengamatan,
j. Mengulang sebanyak 2x2 menit untuk praktikan yang sama,
kemudian setelahnya diikuti dengan praktikan selanjutnya sampai
semua orang dalam kelompok memperoleh data denyut jantung,
k. Melanjutkan dengan kategori olahraga berat yaitu lari turun naik
tangga sebanyak 3x 2 menit untuk setiap praktikan dalam masing-
masing kelompok
l. Mencatat keseluruhan hasil pengamatan, dan
m. Merapikan alat dan bahan yang sudah digunakan
E. Hasil Pengamatan
1. Tekanan Darah
a. Data Kelompok
NO NAMA JENIS SISTOL DIASTOL
KELAMIN U1 U2 U3 X̅ U1 U2 U3 X̅
1 WINDA P 134 109 105 116 92 74 68 78
2 NIA P 115 108 112 111,6 71 72 69 70,66
3 INDAH P 106 107 128 113,6 58 62 69 63
4 BUKHARI L 119 111 120 116,6 62 62 58 60,6

b. Data Kelas
Jenis Sistol Diastol
No Nama
Kelamin U1 U2 U3 U1 U2 U3
1. Ainun P 115 109 107 110,3 71 73 61 68,3
2. Husna P 119 125 112 118,6 76 81 80 79
3. Ida P 100 105 101 102 74 64 67 68,2
4. Kadek P 104 100 106 103,3 74 76 73 74,3
5. Susi P 108 106 101 102 74 64 67 68,2
6 Lili P 126 112 112 116 92 74 76 80
7 Ema P 109 115 111 111 75 81 69 75
8 Us P 107 106 106 106 64 61 58 61
9 Sulas P 133 139 146 139 84 88 86 86
10 Suci P 108 99 94 100 61 62 53 58
11 Yani P 128 104 97 109,7 83 74 68 75
12 Isti P 115 91 91 99 74 59 60 64,3
13 Hilda P 100 91 97 96 70 64 65 66,3
14 Nicky P 122 97 120 113 106 75 66 82,3
15 Lianto L 106 118 95 106,33 63 71 70 68
16 Oming P 113 113 93 106,33 61 63 64 62,667
17 Vina P 95 95 98 96 60 64 61 61,667
18 Erika P 114 108 107 109,67 85 72 75 77,333
19 Fitria P 105 96 100 100,33 65 58 61 61,333
20 Lailin P 111 105 98 104,6 66 68 67 67
21 Ratna P 110 107 102 106,3 73 65 63 67
22 Devi P 115 189 113 139 72 64 68 68
23 Nunik P 115 111 94 320 62 64 68 64,6
24 Adrian L 121 112 114 115.67 76 66 66 69.33
25 Ari L 123 116 98 112.33 77 72 64 71.00
26 Arya L 108 101 101 103.33 69 66 61 65.33
27 Irwan L 122 118 121 120.33 72 66 65 67.67
28 Mogi L 125 122 116 121.00 78 73 68 73.00
29 Winda P 134 109 105 116 92 74 68 78
30 Nia P 115 108 112 111,6 71 72 69 70,66
31 Indah P 106 107 128 113,6 58 62 69 63
32 Bukhari L 119 111 120 116,6 62 62 58 60,6
2. Denyut Jantung
a. Data Kelompok
DENYUT JANTUNG PER MENIT PADA KEADAAN
NO NAMA JK
Istirahat Kegiatan Ringan Kegiatan Berat

U1 U2 U3 X̅ U1 U2 U3 X̅ U1 U2 U3 X̅

1 Winda P 100 106 102 102,6 83 92 99 91,3 110 115 109 111,3

2 Nia P 94 97 103 98 89 95 101 94,6 137 158 163 152,6

3 Indah P 89 95 95 93 78 89 100 89 109 119 127 118,3

4 Ory L 92 84 82 86 68 75 83 75,3 134 148 158 146,6


b. Data Kelas

Jenis Denyut Jantung/Menit Pada Keadaan


No Nama Kelam
Normal Aktivitas Ringan Aktivitas Berat
in
U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3
1 Ainun P 94 96 92 94 94 94 94 94 104 132 145 127
2 Husna P 86 87 91 88 95 90 91 92 146 137 140 141
3 Ida P 113 83 83 93 83 83 83 83 128 120 121 123
4 Kadek P 85 92 86 87,6 89 91 91 90,3 131 147 140 139,3
5 Susi P 93 89 83 88,3 93 91 91 91,6 109 115 121 115
6 Lili P 94 98 87 93 99 93 82 91 122 137 118 125
7 Ema P 70 73 69 70 85 75 77 79 151 109 146 135
8 Us P 90 84 77 83 140 127 132 133 149 158 165 157
9 Sulas P 121 134 131 128 82 80 83 81 122 131 124 125
10 Suci P 97 94 84 91 44 90 93 75 132 106 135 124
11 Yani P 103 91 96 96,7 103 98 98 99,7 135 138 123 132
12 Isti P 84 83 78 81,7 71 77 86 78 146 153 144 147,7
13 Hilda P 83 81 81 81,7 86 87 87 86,7 112 129 110 117
14 Nicky P 72 104 100 92 105 95 87 95,7 123 122 142 129
15 Anto L 93 102 100 98,33 111 101 111 107,67 115 124 129 122,67
16 Oming P 91 98 98 95,67 97 95 100 97,33 134 85 149 122,67
17 Vina P 75 82 77 78 78 84 82 81,33 109 108 137 118
18 Erika P 91 91 94 92 95 100 95 96,67 153 166 159 159,33
19 Fitria P 70 69 71 70 72 70 71 71 75 90 90 85
20 Adrian L 73 73 82 76 80 80 78 79.33 117 131 127 125.00
21 Ari L 74 81 80 78.33 71 76 78 75.00 120 148 121 129.67
22 Arya L 79 77 75 77 95 90 102 95.67 149 164 81 131.33
23 Irwan L 79 66 66 70.33 74 72 68 71.33 96 125 101 107.33
24 Mogi L 100 99 91 96.67 102 93 78 91.00 158 154 148 153.33
25 Lailin P 84 100 92 92 90 92 101 94,3 107 124 115 115,3
26 Ratna P 91 85 86 87,3 93 89 82 88 118 120 104 114
27 Devi P 91 91 90 90,6 86 89 100 91,6 120 143 151 138
28 Nunik P 110 106 109 108,3 106 117 114 112,3 129 123 131 127,6
29 Winda P 100 106 102 102,6 83 92 99 91,3 110 115 109 111,3
30 Nia P 94 97 103 98 89 95 101 94,6 137 158 163 152,6
31 Indah P 89 95 95 93 78 89 100 89 109 119 127 118,3
32 Ory L 92 84 82 86 68 75 83 75,3 134 148 158 146,6
F. Pembahasan
Tujuan dari praktikum ini untuk mengukur tekanan darah dan
mengukur/menghitung denyut jantung pada manusia. Aliran darah berarti
jumlah darah yang mengalir melalui suatu titik tertentu di sirkulasi darah
yang mengalir melalui suatu titik tertentu, sirkulasi dalam periode waktu
tertentu. Biasanya aliran darah dinyatakan dalam milliliter per menit atau
liter per menit, tetapi dapat juga dinyatakan dalam milliliter per detik atau
setiap satuan aliran lainnya.Secara keseluruhan aliran darah pada sirkulasi
total orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah sekitar 5000 ml/menit.
Aliran darah ini disebut curah jantung karena merupakan jumlah darah
yang dipompa ke aorta oleh jantung setiap menitnya.Kecepatan aliran
darah yang melewati sebagian besar jaringan dikendalikan oleh respon
dari kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung dan sirkulasi
selanjutnya dikendalikan untuk memenuhi curah jantung dan tekanan
arteri yang sesuai agar aliran darah yang mengalir di jaringan sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan.

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat


mengalir didalam pembuluh darah dan beredar mencapai seluruh jaringan.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh manusia. Tekanan dibuat dengan mengambil dua ukuran
dan biasanya diukur seperti berikut 120/80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung dan
disebut tekanan sistol. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat
jantung beristirahat di antara pemompaan dan disebut tekanan distol. Saat
yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat istirahat dan
dalam keadaan duduk atau baring.

Mendengarkan suara denyut jantung dalam tubuh disebut


auskultasi dan biasanya dilakukan dengan memakai alat yang disebut
stetoskop. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi
darah, selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari
ruang jantung. Kedua atrium jantung dapat berkontraksi dan relaksasi
secara bersamaan, kedua bilik juga dapat berkontraksi dan relaksasi secara
bersamaan. Darah dari tubuh masuk ke dalam atrium kanan, ventrikel
kanan, dan kemudian dipompakan ke paru-paru. Katup-katup menjaga
agar darah tidak mengalir balik dari aorta ke ventrikel, atrium, dan vena.
Fungsi arteri adalah untuk mentraspor darah ke jaringan dibawah tekanan
yang tinggi. Karena alasan inilah, arteri mempunyai dinding pembuluh
darah yang kuat, dan darah mengalir dengan kecepatan yang tinggi di
arteri.

Arteriol merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem


arteri dan berfungsi sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang
akan dilepaskan ke kapiler. Arteriol memiliki dinding otot yang kuat
sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat
mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat, sehingga mempunyai
kemampuan untuk sangat mengubah aliran darah di dasar setiap jaringan
sebagai respon terhadap kebutuhan jaringan.Fungsi kapiler adalah untuk
pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormone, dan bahan-bahan
lainnya antara darah dan cairan interstisal. Untuk dapat melakukan peran
ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan memiliki banyak pori-pori
kapiler yang kecil, yang permeable terhadap air dan zat bermolekul kecil
lainnya. Venula mengumpulkam darah dari kapiler dan secara bertahap
bergabung menjadi vena yang semakin besar. Vena berfungsi sebagai
saluran untuk mengangkut darah dari venula kembali ke jantung yang
sama pentingnya, vena berperan sebagai penampung utama darah ekstra.
Karena tekanan di sistem vena sangat rendah, dinding vena sangat tipis.
Meskipun demikian, dindingnya mempunyai otot yang cukup untuk dapat
berkontraksi atau melebar, dan dengan demikian dapat berperan sebagai
penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, baik dalam jumlah kecil
atau besar, bergantung pada kebutuhan sirkulasi.
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi
kantong karet tiup. Ketika manset diikatkan pada lengan, inflasi dari
kantong karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika kantong karet
membengkak untuk tekanan yang melebihi nilai puncak gelombang nadi,
arteri terus melemah dan tidak ada gelombang pulsa yang bisa teraba di
arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu
titik akan tercapai di mana terdapat gelombang pulsa sedikit melebihi
tekanan pada jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada tingkat
itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada
manometer air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.
Mekanisme kerja alat ini adalah ketika aliran darah mengalir
melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan mempercepat kolom
darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara khas,
yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset
dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan
manset semakin melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara
umum, jumlah darah bergelombang di bawah manset juga sama
meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras.
Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang
nadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan
menjadi teredam karena darah terus mengalir dan derajat percepatan darah
oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset
tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar dan aliran darah
menjadi normal kembali. Adapun bunyi yang didengar saat auskultasi
pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni bunyi
yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan karena
oklusi parsial dari arteri brachialis. Berbagai faktor memepengaruhi denyut
nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas hormon, rangsang saraf
simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya
posisi dan aktivitas fisik.
Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang
dapat dipalpasi (diraba) di permukaan kulit pada tempat-tempat tertentu.
Frekuensi denyut nadi pada umumnya sama dengan frekuensi
denyut/detak jantung. Denyutan dinyatakan sebagai ekspresi dan dorongan
balik arteri secara berganti-ganti. Ada 2 faktor yang bertanggungjawab
bagi kelangsungan denyutan yang dapat dirasakan. Pertama, pemberian
darah secara berkala dengan selang waktu pendek dari jantung ke aorta,
yang tekanannya berganti-ganti naik turun dalam pembuluh darah. Bila
darah mengalir teta dari jantung ke aorta, tekanan akan tetap sehingga
tidak ada denyutan.

G. Kesimpulaan dan Saran


1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa :
a. Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat
mengalir didalam pembuluh darah dan beredar mencapai seluruh
jaringan.
b. Arteriol merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem
arteri dan berfungsi sebagai saluran kendali untuk menentukan
darah yang akan dilepaskan ke kapiler.

c. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg. secara


umum tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg
(sistolik/diastolik).
d. Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang
berisi kantong karet tiup.
e. Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang
dapat dipalpasi (diraba) di permukaan kulit pada tempat-tempat
tertentu. Frekuensi denyut nadi pada umumnya sama dengan
frekuensi denyut/detak jantung. Denyutan dinyatakan sebagai
ekspresi dan dorongan balik arteri secara berganti-ganti.
f. faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, seperti
halnya aktivitas hormon, rangsang saraf simpatis, jenis kelamin,
umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya posisi dan aktivitas
fisik.
2. Saran
-
Daftar Pustaka

Frandson, R.D. 1992 Anatomi dan Fisiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press,1992.
Soewolo, dkk. 2003. Fisiologi Manusia. Malang: Universitas Negeri Malang.
Tortora, G. dan Nicholas P.A.. 1984. Principles of Anatomy and Physiology. New
York: D Van Nostran Company.

Anda mungkin juga menyukai