Sap Senam Kaki Diabetes Dan Terapi Relaksasi Progresif
Sap Senam Kaki Diabetes Dan Terapi Relaksasi Progresif
OLEH
KELOMPOK B
G. Pengorganisasian
1. Pemateri : Melgifia (Senam Kaki Diabetik)
Reflin Mahmud (Terapi Relaksasi Progresif)
2. Pembawa Acara : Murniaty Naki
3. Moderator : Syahruddin Lahuo
4. Fasilitator : Seluruh Mahasiswa Profesi Ners UNG
5. Observer : Indrawati M. Taha, Feliks K. Mangile, Kevin E. Tololiu
6. Notulen : Hasriani Fajria
7. Dokumentasi : Verawati Wantogia, Dwi A. Pratiwi
8. Time kiper : Ade R.A. Pahrun
9. Konsumsi : Astrianingsih Arsad, Siti Nurmaya Thalib
10. Operator : Sumarni S. Mohi, Arfan Karim
11. Instruktur : Gehart, Lena Moha, Feri S. Engahu, Ratih S. Abadi
Setting Tempat
Keterangan :
: Audience
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Semua peserta hadir dalam kegiatan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa Profesi Ners
Universitas Negeri Gorontalo dan bekerjasama Petugas PSTW Ilomata Kota
Gorontalo
c. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri.
c. Jumlah peserta minimal ½ atau sebagian dari seluruh total lansia di PSTW
Ilomata Kota Gorontalo.
Materi
SENAM KAKI DIABETES
2. Angkat telapak kaki kiri ke atas dengan bertumpu dengan tumit, lakukan
gerakan memutar keluar dengan pergerakan pada telapak kaki sebanyak 2 set x
10 repetisi, lakukan gerakan bergantian pada kaki yang satunya.
3. Angkat kaki sejajar, gerakan kaki ke depan dan kebelakang sebanyak 2 set x 10
repitisi.
4. Angkat kaki sejajar gerakan telapak kaki ke depan dan ke belakang sebanyak 2
set x 10 repetisi.
5. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat. Lalu putar kaki pada
pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari
angka 0 hingga 10 dilakukan secara bergantian.
8. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran
tersebut. Sebagian koran di sobek - sobek menjadi kecil - kecil dengan kedua
kaki.
3. Melatih Otot Biseps (Otot Besar Pada Bagian Atas Pangkal Lengan)
a. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
b. Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot biseps akan
menjadi tegang. Lakukan selama 10 detik
c. Lepaskan dan rileks selama 20-50 detik
4. Melatih Otot Bahu Supaya Mengendur
a. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan dibawa hingga
menyantuh kedua telinga. Lakukan selama 10 detik, kemudian lepaskan dan
rileks selama 20-50 detik.
b. Fokus perhatian gerakan ini adalah kontras ketegangan yang terjadi di bahu,
punggung atas, dan leher.
5. Melemaskan Otot-Otot Wajah (Seperti Otot Dahi, Mata, Rahang, dan Mulut).
a. Gerakkan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa
dan kulitnya keriput. Lakukan selama 10 detik, kemudian lepaskan dan rileks
selama 20-50 detik.
b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan disekitar mata dan otot-otot
yang mengendalikan gerakan mata. Lakukan selama 10 detik, kemudian
lepaskan dan rileks selama 20-50 detik.
6. Mengendurkan Ketegangan yang dialami oleh Otot Rahang
Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan
disekitar otot rahang. Lakukan selama 10 detik, kemudian lepaskan dan rileks
selama 20-50 detik.
Dewi, P., Sumarni, T., dan Sundari, R. I. 2012. Jurnal STikes Harapan
Bunda. Pengaruh Senam Diabetes Mellitus dengan Nilai Abi (Ankle Brachial Index)
pada Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Padamara Purbalingga. 5(1):1-6
Gunarsa, S.D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Herwanto, M.E. 2016. Jurnal e-Biomedik (eBm). Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap
Kadar Gula Darah pada Pria Dewasa. 4(1):1-6.
Kristiani, A.L., Sumangkut, R.M., Limpeleh, H.P. 2015. Hubungan Ankle Brachial Index
dengan Keparahan Ulkus pada Penderita Kaki Diabetik. Jurnal Biomedik.
Natalia, N., Hasneli, Y., dan Novayelinda, R. 2012. Jom Unri. Efektifitas senam kaki
diabetik dengan tempurung kelapa terhadap tingkat sensitivitas kaki pada pasien
diabetes melitus 2. 4(1): 1–9
Safira, T. dan Saputra, N.E. 2009. Manajemen emosi. Jakarta: Bumi Aksara.
Safitri, W. dan Agustin, W.R. 2015. Jurnal KesMaDaSka. Pengaruh Terapi Relaksasi
Progresif terhadap Penurunan Tingkat Insomnia pada Lansia di Panti Wreda
Dharma Bakti Kasih Surakarta. 6(1)-1-7.
Saputri, D.E. 2010. Tesis. Hubungan Stres dengan Hipertensi pada Penduduk di
Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas
Indonesia.
Setianto B., Firdaus I., 2011. Buku Saku Jantung Dasar. Departemen Jantung dan
Pembuluh Darah RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita FK UI. Bogor. Ghalia
Indonesia
Soewondo, S. 2009. Panduan dan instruksi latihan relaksasi progresif. Depok : Lembaga
Pengembangan Sarana Pengukuran Dan Pendidikan Psikologi.
Subekti, I. 2009. Buku Standar Operasional Prosedur Terapi Modalitas/Tindakan
Keperawatan Keluarga, Gerontik & Komunitas. Malang : Poltekkes Malang
Wahyuni, A. 2016. Jurnal Ipteks Terapan. Senam Kaki Diabetik Efektif Meningkatkan
Ankle Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. 9(2):1-10.
Wibisono. 2009. Senam Khusus untuk Penderita Diabetes. Yogyakarta: Nuha Medika
Wijaya dan Putri, 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika
Witari, N. M., Triyani, I. G. A. P., dan Dewi, N. L. P. T. 2015. Jurnal KMB, Maternitas,
Anak Dan Kritis. Pengaruh Latihan Peregangan Kaki (Stretching) Terhadap
capillary refille time ekstremitas bawah pasien DM tipe 2. 2(1):89–95
Yudono, P.T. 2012. Pengaruh Terapi Senam Kaki terhadap Penurunan Glukosa Darah
pada Lansia dengan Diabetes Mellitus di Posyandu Lansia Desa Ledug Kecamatan
Kembaran Bayumas.