Pekerjaan Pabrikasi Precast
Pekerjaan Pabrikasi Precast
Menurut Hendrawan Wahyudi dan Hery Dwi Hanggoro (2010), Ada beberapa jenis
komponen beton pracetak untuk struktur bangunan gedung dan konstruksi lainnya yang biasa
dipergunakan, salah satunya adalah Panel-panel dinding precast.
2. Reinforcing
Perakitan tulangan yang telah dirakit dan ditempatkan kedalam cetakan yang sudah di
sesuaikan dengan ukuran actual di lapangan.
a. Cek seluruh pembesian sesuai dengan gambar rencana.
b. Dalam proses ini harus dipastikan lagi bahwa pembesian telah terpasang dengan
kuat dan benar.
c. Pastika bahwa pembesian telah sesuai dengan shop drawing / design yang telah
mendapat persetujuan ( Approval ) dan status Salinan Terkendali.
d. Pembuatan embedded dilakukan dengan cara pengelasan
3. Concreting Biasanya dipabrik tersedia concrete batching plant, yang memiliki kontrol
kualitas secara computer
a. Sebelum proses pengecoran dilakukan harus ada inspeksi dari Quality Control dan
Manajemen Konstruksi, sehingga benar-benar dapat disahkan untuk dilakukan
pengecoran.
b. Sebelum dilakukan penuangan beton harus diuji terlebih dahulu slump betonnya
sesuai dengan syarat yang telah ditentukan dan dilakukan pengambilan sample uji.
c. Proses ini dilakukan setiap 10 m3 sekali untuk mengetahui keakuratan dari
campuran beton.
d. Proses pengecoran langsung dari truk mixer dan menggunakan vibrator selama
proses pengecoran untuk mendapatkan pencampuran yang merata dan homogen
4. Compaction Proses ini memakai external vibrator dengan high-fruequency pada work
shop
5. Curing Steam curing, convensional of curing. Pada elemen-elemen beton yang besar
steam curing diberikan kedalam beton dengan cara diselubungi. Suhu 60-70 𝐶 selama 2-
3 jam.
C. Pemasangan (Connection)
Pada proses pemasangan atau instalasi Wall Façade precast dilakukan minimal oleh 2-4
orang pekerja dengan bantuan alat Tower Crane
pengangkat material. Dalam pemasangan atau instalasi ini kegiatan yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Modul Wall Façade precast yang dipasang harus sesuai dengan shop drawing
perencanaan arsitek perencana.
2. Pengangkatan modul precast dengan menggunakan tower crane sehingga dapat
memudahkan pekerjaan dinding precast di ketinggian tertentu.
3. Proses seting kelurusan pemasangan dinding precast dengan menggunakan alat bantu
theodolite, sehingga dapat mendapatkan hasil yang di harapkan.
4. Proses joint dinding precast dengan pelat lantai dilakukan dengan pemasangan baut,mur
dan pengelasan besi siku dengan plat penjepit baja antara beton konvesiona dan precast
, Setelah pengerjaan pengelasan selesai dilanjutkan dengan menutup pelat sambung
tersebut dengan adukan beton dengan tujuan melindungi pelat dari korosi.
5. Joint dinding precast dengan balok dilakukan dengan pemasangan baut dan mur dan
pengelasan besi siku dengan plat penjepit baja antara beton konvensional dan precast,
Setelah pengerjaan pengelasan selesai dilanjutkan dengan menutup pelat sambung
tersebut dengan adukan beton dengan tujuan melindungi pelat dari korosi.
6. Pemasangan wall façade dilapangan dengan menggunakan alat bantu tower crane dan
dilakukan sesuai dengan zona kerja yang telah di tentukan. Adapun untuk pemasangan
dinding precast area tower-C dapat
7. Jika terjadi deviasi antara elemen yang satu dengan elemen yang lain,maka perlu
dilakkuan penutupan celah dengan back up Rod dan sealant sehingga
8. Setelah menutup deviasi atau celah dinding precast dengan menggunakan back up road,
untuk tahap selanjutnya adalah melapisi sambungan precast dengan menggunakan
sealent agar terlihat rata dan rapih.