Anda di halaman 1dari 6

Jenis obat ada untuk batuk dibagi menjadi 4 :

1. suppressants (antitussives) to treat dry, irritating coughs


2. expectorants for chesty, productive coughs
3. decongestants for wheezy coughs
4. demulcents to soothe any kind of cough
 Supresan – batuk kering
Dibagi menjadi 2 jenis opioid dan antihistamin
 Opioid
Obat yang tersedia adalah: kodein, pholcodine dan dextromethorphan.
Mekanisme : bekerja di pusat batuk di otak untuk menekan refleks batuk. Kedua dextro
dan laevo-isomer senyawa opioid memiliki aktivitas antitusif, tetapi hanya isomer laevo
yang memiliki efek ketergantungan (Managing Symptom)
Kodein :
Dosis =15 – 30 mg 4 kali sehari (Martindale 36)
Interaksi = Antidepressants, MAO inhibitors and tricyclics meningkatkan potensi
antidepresan efek, CNS depressants (e.g., opiate agonists, general anesthetics,
tranquilizers, phenothiazines, sedatives/hypnotics, alcohol) efek ketergantungan.
Efek samping = nausea, vomiting, constipation (with repeated doses), dizziness, sedation,
palpitation, pruritus.
Kontraindikasi = hipersensitivitas kodein atau bahan lain dalam obat. (AHFS 2011)
Obat dipasaran = Codikaf
Pholcodine
Dosis = 5 – 10 mg 3 sampai 4 kali sehari
Interaksi = penggunaan pholcodine dengan alcohol atau CNS depressants lain dapat
meningkatkan efek pada CNS.
Efek samping =. Constipation, drowsiness, and skin rashes
Kontraindikasi = Hipersensitivitas pholcodine ( A-Z)
Obat dipasaran = Bisolvon ( tidak tersedia di Indonesia)
Dextromethorphan
Dosis = 10 – 20 mg setiap 4 jam atau 30 mg setiap 6 sampai 8 jam. Tidak melebihi 120mg
sehari (AHFS 2011)
Interaksi = CNS depresan menyebabkan efek ketergantungan, MAO inhibitor serotonin
sindrom
Efek samping =. Pusing, gangguan saluran pencernaan (Martindale 36)
Kontraindikasi = selama/dalam penghentian terapi MAO inhibitor dapat menyebabkan
serotonin sindrom, hipersensitivitas obat, respiratory failure, hati-hati pada pasien riwayat
asma (martindale 36, AHFS 2011)

Obat dipasaran = Actived plus, Dextral


 Actived plus cogh supressant

Indikasi : Meringankan batuk gatal dan kering


Bentuk Sediaan : Syrup
Golongan : Obat bebas terbatas
Dosis : Dewasa dan anak-anak ≥ 12 tahun = 5 ml 3 kali sehari
Komposisi : tiap 5 ml Triprolidin HCL 1,25 mg, Pseudoephendrin HCL 30 mg,
dextromethorphan HBr 10 mg
Efek samping : Mengantuk, ruam kulit, terkadang menimbulkan retensi urin.

Perhatian : Tidak dianjurkan untuk orang yang sedang terapi dengan MAOI dan
penderita hipertensi berat

( ISO volume 51)


 Dextral

Indikasi : Membantu mengatasi batuk kering, tenggorokan gatal, sebagai antihistamin,


antitusif, dekongestan, serta meredakan flu dan pilek.

Bentuk sediaan : Kaplet

Aturan pemakaian : Dewasa 1 tablet 3 kali sehari

Komposisi : Dextromethorphan HBr 10 mg (15 mg), glyceryl guaiacolate 50 mg (75


mg), phenylpropanolamine HCl 12,5 mg (15 mg), chlorpheniramine maleate
1 mg (2 mg).

Efek Samping : Obat ini dapat menyebabkan kantuk, gangguan psikomotor, takikardia,
aritmia, mulut kering, palpitasi.

Perhatian : Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal, penderita glaukoma, hipertensi
dan retensi urin harus dengan petunjuk dokter. Ibu hamil dan laktasi harus
konsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
( MIMS)

 Mextril antitusif

Indikasi : Membantu mengatasi batuk kering dan batuk yang disebabkan oleh alergi.

Bentuk sediaan : Syrup

Aturan pemakaian : Dewasa 3 kali sehari satu sendok makan

Komposisi : Dextromethorphan HBr 15 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg .

Efek Samping : Obat ini dapat menyebabkan kantuk, gangguan psikomotor, takikardia,
aritmia, mulut kering, palpitasi.

Perhatian : Penderita gangguan fungsi hati dan tukak lambung.

( ISO vol 51)

 Wood antitusif

Indikasi : Membantu mengatasi batuk kering dan disertai alergi

Bentuk sediaan : Syrup

Aturan pemakaian : Dewasa 3 kali sehari dua sendok teh

Komposisi : Diphenhidramin HCL 12,5 mg, n DMP 7,5 mg

Efek Samping : Obat ini dapat menyebabkan kantuk, gangguan psikomotor, takikardia,
aritmia, mulut kering, palpitasi.

Perhatian : Penderita gangguan fungsi hati dan peminum alcohol

(ISO vol 51)

 Aditusin

Indikasi : Membantu mengatasi batuk karena alergi

Bentuk sediaan : Syrup

Aturan pemakaian : Dewasa 3 kali sehari dua sendok teh

Komposisi : Dextromethorphan HBr 10 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg

Efek Samping : Obat ini dapat menyebabkan kantuk, gangguan psikomotor, takikardia,
aritmia, mulut kering, palpitasi, konstipasi.

Perhatian : Penderita gangguan fungsi hati dan jangan menjalankan mesin

(ISO vol 51)

 Scanidin
Indikasi : Membantu mengatasi batuk non produktif

Bentuk sediaan : tablet

Aturan pemakaian : Dewasa 3 kali sehari satu tablet

Komposisi : Dextromethorphan HBr 15 mg, diphenhidramin 10 mg

Efek Samping : Obat ini dapat menyebabkan kantuk, gangguan gastrointestinal.

Perhatian : Penderita gangguan fungsi hati dan jangan menjalankan mesin

(ISO Vol 51)

 Anti Histamin
Obat yang tersedia adalah brompheniramine, diphenhydramine, promethazine , triprolidine
dan pseudoefedrin
Mekanisme : Semua adalah antihistamin tipe sedatif, bekerja pada pusat dan perifer otak
menghambat jalur neuron yang terlibat dalam refleks batuk.
Brompheniramine
Dosis = 4-8 mg 3 sampai 4 kali sehari (Martindale 36)
Interaksi = CNS depresan menyebabkan efek ketergantungan, trisiklik antidepresan dan
MAO inhibitor memperlama dan meningkatkan aktivitas antikolinergik dari antihistamin.
Efek samping =. Sedasi (mengantuk, pusing),
Kontraindikasi = wanita sedang menyusui, dalan terapi MAO inhibitor, glaukoma, retensi
urin, tukak lambung, serangan asma akut, hipersensitivitas (martindale 36, AHFS 2011)
Obat dipasaran =
Diphenhydramine
Dosis = 25-50 mg 3 sampai 4 kali sehari maksimum 150 mg (Martindale 36)
Interaksi = MAO inhibitor memperlama dan meningkatkan aktivitas antikolinergik dari
antihistamin (AHSF 2011)
Efek samping =. Sedasi (mengantuk, pusing),
Kontraindikasi = bayi baru lahir dan bayi prematur, wanita sedang menyusui, penggunaan
bersamaan dengan sediaan lain yang mengandung diphenhydramine, hipersensitivitas
(martindale 36, AHFS 2011)
Promethazine
Dosis = 25 mg sebelum tidur, atau 6,25 mg 3 sampai 4 kali sehari (Martindale 36)
Interaksi = MAO inhibitor meningkatkan efek ekstrapiramidal, CNS depresan efek
ketergantungan, antikolinergik menyebabkan ketergantungan efek antikolinergik,
epinefrin reversal efek vasoprresor epnefrin. (AHSF 2011)
Efek samping =. Sedasi (mengantuk, pusing),
Kontraindikasi = balita < 2 tahun, wanita sedang menyusui, penggunaan bersamaan
dengan sediaan CNS depresan dosis tinggi, hipersensitivitas (AHFS 2011)
Triprolidine
Dosis = 2,5 mg setiap 4 – 6 jam sehari, tidak melebihi 10mg sehari (AHFS 2011)
Interaksi = MAO inhibitor meningkatkan efek ekstrapiramidal, CNS depresan efek
ketergantungan, antikolinergik menyebabkan ketergantungan efek antikolinergik,
epinefrin reversal efek vasoprresor epnefrin. (AHSF 2011)
Efek samping =. Sedasi (mengantuk, pusing),
Kontraindikasi = bayi baru lahir dan bayi prematur, wanita sedang menyusui, pasien dalam
terapi MAO inhibitor, pasien dengan serangan asma, hipersensitivitas. (AHFS 2011)

 Treatment for any kind of cough – demulcents


 Mekanisme : Demulcents melapisi mukosa faring dan membantu melegakan iritasi yang
memicu batuk refleks.
 Obat yang tersedia adalah glycerol, liquid glucose, syrup, madu and treacle
 Pastilles (gliserin, lemon, dan madu) memberikan efek yang lebih lama
karena memicu produksi dari air liur, yang memiliki efek demulcent, pada saat pastille
sedang dihisap.
 Demulcents aman digunakan oleh siapa saja, satu-satunya kelemahannya adalah
kandungan gula yang tinggi pada beberapa sediaan, yang harus digunakan dengan hati-hati
pada pasien dengan diabetes, dan pada anak-anak karena potensi kariogenik.
Beberapa sediaan linctus bebas gula tersedia dipasaran.

Produk : Aditusin (tablet), Scanidin (tablet), wood antitusif (syrup),mextril antitusif


(syrup).

Anda mungkin juga menyukai