Penataan Koridor Jalan Urip Sumoharjo
Penataan Koridor Jalan Urip Sumoharjo
Penataan Koridor Jalan Urip Sumoharjo Pasar Gede ( Dari Balaikota hingga
persimpangan Jalan Ir.Juanda ) Sebagai Kawasan Perdagangan
4. Ruang terbuka
Sebuah jalan semakin sempit dan tertutup jalan maka akan terangsang gerak maju.
Sebuah jalan dapat diperlebar tidak hanya untuk menampung lebih banyak lalu lintas,
tetapi untuk menciptakan tempat tempat pemberhentian, untuk beristirahat, atau
menikmati pemandangan.Jalan dapat diperbesar dengan menyatukan ruang ruang
yang ditembusnya(DK ching 269: 1996)
Ruang terbuka pada koridor jalan urip sumoharjo hingga Balaikota ini berupa jalur
lambat yang juga digunakan sebagai ruang publik, tidak adanya halaman bangunan
yang tersisa untuk ruang terbuka. Pasar gede yang terletak di pusat kota merupakan
Atik prihatiningrum I0209018
tempat pertemuan semua unsur masyarakat, yang banyak mengundang segala macam
aktifitas. Problem utama yang dihadapi adalah kesibukan yang berlebihan, bangunan
dan lalulintas yang masuk pada area yang terbatas. Problem ruangnya adalah
penyediaan floor space dan ruang untuk kendaraan ( jalan, tempat parkir, pedestrian,
pemberhentian bus, dan sebagainya ) dengan keadaan lebar jalan hanya 12 m dan
lebar jalur lambat 5 m. Pertimbangan dalam penataan koridor jalan ini harus dapat
menampilkan karakter urbannya, sebagai ruang yang terorganisir yang membawa
kepada impresi solo kota budaya kepada lingkungan koridor jalan urip sumoharjo
secara keseluruhan. Fungsi fisik dari ruang terbuka adalah untuk menggabungkan
jalur jalur pendestrian dan mengintegrasikan kawasan dengan pelaku /pedagang pada
koridor jalan urip sumoharjo dengan kegiatan dan budaya setempat. Ruang terbuka
pada kawasan koridor jalan urip sumaharjo sangat penting untuk mendukung
aktivitas perdagangan yang berpusat pada pasar gede, perlu adanya perencanaan
ruang terbuka yang buka hanya berada di depan masing masing halaman ruko namun
juga didukung ruang terbuka di depan pasar gede sebagai muara dari area pendestrian
di sepanjang koridor jalan urip sumoharjo
5. Area pendestrian
Ruang sirkulasi dapat berbentuk terbuka pada kedua sisinya, tertutup, terbuka salah
satu sisinya (DK. Ching,1996 ). Area pendestrian pada koridor jalan urip sumoharjo
hingga Balaikota berupa jalur lambat dengan lebar jalurnya 5m merupakan area yang
terbuka pada kedua sisinya. Area pendestrian ini belum mendukung kegiatan
pedagang kaki lima yang dapat menghidupkan vitality selama 24 jam pada kawasan
ini karena muka bangunan dengan jalan berjarak dekat. Belum adanya plaza sebagai
people to attract people seperti teori Whyte (1980) serta pendestrian yang tidak
dilengkapi dengan sarana seperti lajur pendesrtian yang benar benar hanya untuk
pejalan kaki, elemen pedestrian seperti bangku taman untuk duduk beristirahat.
Pentingnya pedestrian dalam penataan kawasan terpadu karena kawasan
perdagangan merupakan adanya aktivitas multifungsi dalam suatu kawasan. Antar
Atik prihatiningrum I0209018
ruko yang tidak memiliki halaman masing masing dapat menggunakan area
pendestrian untuk berinteraksi social.
6. Tanda tanda (signage)
Signage pada penggal koridor jalan urip sumoharjo belum merefleksikan special
karakter untuk kawasan pasar gede. Billboard, spanduk, dan perpapannamaan yang
ada digunakan untuk iklan produk perdagangan yang tidak teratur sehingga
menimbulkan ketidakteraturan pada pemandangan bangunan dan tidak kontekstual
dengan lingkungan.
7. Aktivitas pendukung
Aktivitas pendukung berupa adanya departemen store atau kawasan perbelanjaan
yang dapat mendukung pendestrian dan ruang terbuka pada kawasan koridor jalan
urip sumoharjo ini berupa toko toko makanan, restaurant, perkantoran dan lain lain
yang belum terpola dengan baik. Hal ini dikarena belum adanya jalur pendestrian
yang mumpuni. Vegetasi yang terdapat di kanan kiri jalan dan menaungi jalur lambat
juga tidak terpelihara dengan baik. Aktivitas shopping yang berjajar di sepanjang
penggal jalan urip sumoharjo dapat mendukung area pendestrian dan ruang terbuka .
8. preservasi
Pasar gede sebagai bangunan preservasi yang telah dibangun sejak tahun 1930 dan
dipreservasipada tahun 1981 dan 2001.preservasi adalah melestarikan suatu bangunan
tunggal dengan cara merawat atau membangun ulang agar kedepannya bangunan
tersebut dapat menjadi potensi pada suatu wilayah/ kawasan. preservasi termasuk
kedalam konsep konservasi. Pasar gede yang dijadikan sebagai bangunan Preservasi
memberikan Pontensi yang baik untuk kegiatan Perdagangan di koridor jalan Urip
sumoharjo.
Atik prihatiningrum I0209018
Daftar pustaka
DK Ching, Francis.1996.Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan.Jakarta:Erlangga
Lynch, Kevin.1960. The image of The City.USSA: the M.I.T. Press
Sirvani, Hamid.1985.The Urban Design Process. New York:Van Nostrand Reinhold
Company
Trancik, Roger.1986. Finding Lost Space New York: Van Nostrand Reinhold Company